Festival Nahwu Shorrof Hiasi Kegiatan Pra Haul Masyayikh dan Harlah ke-75

nuruljadid.net – Berbagai macam kegiatan digelar untuk menyambut Haul Masyayikh dan Harlah ke-75 Pondok Pesantren Nurul Jadid. Acara yang di sebut pra-harlah ini didesain sebagai wadah ekspresi santri di dalam menunjukkan skill dan kemampuannya, dan momentum mengembangkan kreatifitas santri. Hal ini dijadikan kesempatan oleh Ma’had Aly Nurul Jadid untuk mengadakan lomba nahwu dan shorrof. Sabtu (04/02/24).

Kesuksesan Festival Nahwu Shorof 2024 menjadi momentum berharga untuk memupuk semangat belajar dan meningkatkan pemahaman terhadap ilmu nahwu di kalangan peserta dan masyarakat di sekitar pesantren.

“Festival nahwu dan shorrof ini bertujuan untuk merayakan dan meningkatkan kesadaran akan pentingnya ilmu gramatikal arab. Kitab kuning itu tidak akan dapat di baca dengan sempurna bila tidak memahami ilmu gramatikal arab,” kata Gus Hilman Zidny Romzi saat memberikan sambutan.

Hal senada diungkapkan Ainol Yaqin, ketua panitia Festival Nahwu Shorof bahwa makna mendalam acara ini untuk mengingat bahwa ilmu Nahwu adalah pondasi utama dalam mempelajari kitab gundul .

“Pentingnya ilmu ini tertuang dalam kitab imrithi bahwa ilmu nahwu menjadi dasar utama karena tanpa pemahaman Nahwu, kita tak akan mampu meresapi makna Al-Quran dan Hadis,” tegasnya.

Usai pembukaan, rangkaian acara dilanjutkan dengan talkshow Nahwu Shorof. Ustaz Qusyairi Ismail, sebagai pemateri, membahas metode Al-Miftah Sidogiri. Acara dipandu oleh Ustaz Alfin Haidar Ali.

Selanjutnya, Qusyairi Ismail menyampaikan, sebenarnya metode pembelajaran nahwu shorof banyak berkembang di Indonesia.

“Namun secara genealogi keilmuan,” ujarnya saat menjadi moderator sebagai pengantar talkshow.

Dengan suasana penuh semangat dan keceriaan, peserta festival menyimak penjelasan Ustaz Qusyairi Ismail tentang aplikasi ilmu Nahwu dalam kehidupan sehari-hari.

“Kesuksesan Festival Nahwu Shorof 2024 menjadi momentum berharga untuk memupuk semangat belajar dan meningkatkan pemahaman terhadap ilmu Nahwu di kalangan peserta dan masyarakat sekitar Pondok Pesantren Nurul Jadid,” tegasnnya.

 

Pewarta: Ahmad Zainul Khofi

Editor: Ponirin Mika

0 replies

Leave a Reply

Want to join the discussion?
Feel free to contribute!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *