Lapis-lapis Keberkahan diantara Dua Kesunnahan
nuruljadid.net – (01/09) Bias sinar matahari mulai terasa hangat melewati lubang ventilasi musholla yang di gunakan sebagai tempat shalat idul adha tahun ini. Berbeda dengan beberapa tahun lalu, santri Wilayah Al-Hasyimiyah sudah tidak harus berbondong-bondong ke wilayah Az-Zainiyah sebab pada lebaran idul adha tahun ini pengurus wilayah Al-Hasyimiyah menyelenggarakan shalat berjamaah di wilayah Al-Hasyimiyah yang diimami langsung oleh Ustadzah Madinatul Munawwaroh. Sementara khutbah disampaikan oleh Kepala Wilayah, Ustadzah Siti Badriyah, dan Ustadzah Qinnatul Khoiroh bertugas sebagai Bilal.
Tepat jam 06.30 WIB, shalat jamaah dimulai. Gema takbir membahana. Semua santri yang mengikuti shalat jamaah larut dalam bacaan imam yang begitu menenangkan hati. Setelah shalat, dilanjutkan dengan pembacaan khutbah lalu tahlil bersama serta do’a sebagai acara pamungkas didalam pelaksanaan shalat idul adha tahun ini.
Shalat jamaah dilaksanakan di musholla Al-Hasyimiyah. Namun, sebab tempat yang tidak memadai, maka pengurus divisi ubudiyah menggelar terpal sebagai alas santri yang tidak mendapatkan tempat di musholla. Ada tujuh terpal yang di gelar, namun setengah jam sebelum shalat jamaah dimulai, masih ada banyak santri yang tidak menemukan tempat untuk shalat. Membawa tikar dari kamar pun menjadi satu-satunya pilihan solusi demi bisa ikut shalat berjamaah idul adha.
Sekalipun beralas tikar dengan ruangan terbuka tidak menjadi alasan surutnya semangat berjamaah para santri, terbukti dengan khidmatnya pelaksanaan shalat berjamaah serta penuhnya barisan shaf jamaah hingga ke depan Daerah El-Farodies dan Daerah Al-Maziyah. Semangat berjaamaah para santri ditengah tempat yang tidak begitu kondusif patut dipertahankan selaras dengan petikan hikmah khutbah yang disampaikan Ustadzah Sibad, sapaan akrab Ustadzah Siti Badriyah, beliau menyampaikan dalam khutbahnya bahwa sebagai santri sudah seharusnya selalu semangat menyebarkan kebaikan. Di dalam satu komando pemimpin, kita harus berjalan beriringan, saling mengingatkan hingga tidak akan ada perpecahan serta permusuhan antar saudara seagama.
Dalam pelaksanaan shalat idul adha banyak sekali sunnah-sunnah yang patut kita kerjakan. Diantaranya, makan setelah shalat idul adha, mandi, mengambil jalan berlainan ketika berangkat dan pulang dari tempat shalat berjamaah.
Salah satu yang paling sering diperdebatkan diantara ulama’ Nahdhiyin dan Ulama’ Muhammadiyah yakni pada tempat pelaksanaan shalat idul adha. Menurut kaum Nahdhiyin disunnahkan di masjid atau mushollah berlandaskan pada pendapat Imam Syafi’i. Sementara menurut kaum Muhammadiyah pelaksanaan shalat idul adha disunnahkan diruang terbuka atau lapangan.
Sebab tempat yang tidak memadai maka seyogyanya ada dua kesunnahan yang dilakukan secara bersamaan pada pelaksanaan shalat idul adha di wilayah Al Hasyimiyah sebagai mana yang diungkapkan oleh Ustadzah Siti Badriyah selaku Kepala Wilayah, “Pada pelaksanaan idul adha ini kita melaksanakan dua sunnah sekaligus terkait tempat shalat ied, yakni sunnah di dalam ruangan dan luar ruangan. Jadi yang berada didalam ruangan melaksanakan ‘sunnahnya’ imam Syafii sementara yang diluar ruangan melaksanakan ‘sunnahnya’ imam yang lain. Jadi barakahnya sama-sama dapet.” (AF)
Leave a Reply
Want to join the discussion?Feel free to contribute!