Pos

Santri Nurul Jadid Turut Lestarikan Alam Lewat Penanaman 5000 Mangrove di Pantai Duta Bersama PT YTL Paiton

nuruljadid.net – Upaya pelestarian alam semakin mendapat perhatian serius di Indonesia, sebagaimana yang dilakukan Santri Pondok Pesantren Nurul Jadid bersama PT YTL Paiton bergandengan tangan untuk menjalankan proyek penanaman 5000 pohon mangrove di Pantai Duta, Paiton, Jawa Timur. Penanaman ini merupakan salah satu langkah penting dalam menjaga ekosistem pesisir bagi lingkungan dan keberlangsungan hidup masyarakat sekitar.

Pantai Duta, yang terletak di Desa Randutatah Kecamatan Paiton Kabupaten Probolinggo, merupakan salah satu wilayah pesisir yang rentan terhadap erosi dan kerusakan ekosistem laut. Dengan semakin berkurangnya hutan mangrove yang berfungsi sebagai pemecah gelombang dan penahan tanah, daerah ini menjadi lebih rentan terhadap dampak negatif seperti banjir, abrasi pantai, dan kerusakan habitat laut.

(Kegiatan penanaman mangrove santri Pondok Pesantren Nurul Jadid bersama para relawan yang lain di Pantai Duta)

Proyek penanaman mangrove ini adalah kolaborasi antara PT YTL Paiton, sebuah perusahaan energi yang berkomitmen pada keberlanjutan lingkungan, dan Pondok Pesantren Nurul Jadid. Lokasi penanaman dilakukan di area bekas tambak yang terbengkalai dan rusak sebab abrasi. Puluhan santri dari Pondok Pesantren Nurul Jadid aktif terlibat dalam proses penanaman pohon mangrove ini sebagai bagian dari pendidikan mereka dalam menjaga lingkungan.

Pelaksana lapangan PT YTL Paiton, Bapak Rachmat Wahyoedi, menjelaskan pentingnya proyek ini, “Kami sadar bahwa lingkungan adalah aset yang berharga, dan kami memiliki tanggung jawab untuk melestarikannya. Dengan bantuan dari Pondok Pesantren Nurul Jadid, kami berharap bahwa penanaman 5000 mangrove di Pantai Duta ini akan membantu mengurangi kerusakan lingkungan dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat sekitar” pungkasnya

Para santri yang terdiri dari satuan gudep pramuka SMK Nurul Jadid, MA Nurul Jadid, BKLH Nurul Jadid berserta guru dan keluarganya dengan semangat membantu menanam mangrove, yang akan membantu memperbaiki ekosistem pantai, memberikan tempat hidup bagi berbagai spesies laut, dan mengurangi dampak erosi pantai. Mereka juga belajar tentang pentingnya menjaga alam sekitar dan bagaimana tindakan kecil seperti ini dapat memiliki dampak besar dalam pelestarian lingkungan.

(Santri Nurul Jadid dari pramuka SMK Nurul Jadid nampak tengah melakukan penanaman di salah satu tambah terbengkalai di Pantai Duta)

Kegiatan ini juga mendapat dukungan dari komunitas masyarakat pegiat lingkungan setempat, yang menyambut baik upaya pelestarian alam yang dilakukan oleh PT YTL Paiton dan Pondok Pesantren Nurul Jadid. Para pemangku kepentingan berharap bahwa proyek ini akan menjadi contoh bagi upaya pelestarian lingkungan lainnya di seluruh Indonesia.

Penanaman 5000 mangrove di Pantai Duta ini bukan hanya tindakan nyata untuk menjaga alam, tetapi juga merupakan investasi masa depan yang lebih hijau dan berkelanjutan bagi generasi mendatang. Semoga upaya seperti ini akan terus memberikan inspirasi kepada banyak pihak untuk lebih peduli terhadap lingkungan dan melakukan tindakan positif untuk melindungi alam kita warisan bagi anak cucu di masa mendatang.

(Humas Infokom)

Class Meeting Digelar, Kabid Kelembagaan Biro Pendidikan: Peserta Didik Itu Butuh Rekreatif

nuruljadid.net – Usai mengikuti kegiatan Penilaian Akhir Semester (UAS) siswa diberi sedikit kelonggaran dengan mengikuti kegiatan-kegiatan bermanfaat yang dilaksanakan di sekolah. Pasalnya, berbagai kegiatan yang dirangkum dalam class meeting ini diadakan agar siswa bisa sedikit relaks setelah otak diajak bekerja keras mengikuti ujian.

“Kegiatan class meeting atau pertemuan antar kelas ini adalah kegiatan ekstrakurikuler berupa pertemuan siswa antar kelas dalam bentuk perlombaan atau pertandingan yang seru. Selain itu kegiatan class meeting meruapakan bagian pembelajaran rekreatif bagi peserta didik,” jelas Kepala Bidang Kelembagaan dan Peserta Didik Biro Pendidikan Nurul Jadid Ponirin Mika saat diwawancarai oleh Tim Nurul Jadid Media pada Sabtu (15/07/2023).

Menurutnya, kegiatan ini selain mempererat hubungan dan silaturahmi antarsiswa di sekolah, juga merupakan rangkaian kegiatan dalam rangka menyambut Hari Ulang Tahun Republik Indonesia ke-78, dengan pelaksanaan upacara pengibaran bendera sebagai acara puncak pada 17 Agustus nanti.

Pria berkaca mata ini menyampaikan, kegiatan class meeting dikelola langsung oleh OSIS/OSIM didampingi guru dan pengurus di setiap sekolah atau madrasah dari tanggal 11 s.d. 18 Juli 2023.

“Agar kegiatan class meeting makin menarik, biasanya juga disediakan berbagai macam hadiah menarik untuk meningkatkan minat dari para siswa berpartisipasi dalam kegiatan tersebut,” imbuhnya.

(Potret beragam kegiatan class meeting di setiap sekolah/madrasah)

Lebih lanjut, ia memaparkan beberapa lomba dalam class meeting yang diadakan oleh setiap sekolah/madrasah, diantaranya lomba akademis, kejuruan, dan olahraga.

Adapun lomba akademis dan kejurusan, diantaranya: Cerdas Cermat, Ranking Satu, Debat Ilmiah, Pidato Bahasa Arab, Baca Kitab Kuning, Kaligrafi, Tartil Qur’an, Muslimah Smart, Sketsa tempat, dan Pengolahan Hasil Perikanan.

Sedangkan untuk lomba olahraga, diantaranya: Futsal, Volly, Sepak Takraw, Bulu Tangkis, Silat, Tenis Meja, Lari Estafet, Tarik Tambang, dan Basket.

“Selain untuk relaksasi siswa setelah mengikuti ujian, class meeting ini memeliki beberapa tujuan, yaitu mencari bakat tersembunyi dan melatih jiwa kompetisi yang sehat,” pungkasnya.

Humas Infokom

Seru! Santri Putri Merayakan Idul Adha dengan Beragam Lomba, Dari Takbiran Hingga Masak

nuruljadid.net – Berbeda dengan putra yang melaksanakan Sholat Idul Adha terpusat di masjid Jami’, santri putri melaksanakan sholat eid di musala wilayah masing-masing (29/06/2023). Usai sholat eid, tidak seperti putra yang melakukan penyembelihan hewan qurban, santri putri sibuk ke lokasi sambang untuk menemui keluarganya. Sementara yang lain, menyibukkan diri bersilaturrahim antar asrama sambil bermaaf-maafan.

Pada malam hari Raya Idul Adha, santri putri masing-masing wilayah menggelar serangkaian kegiatan untuk menghidupkan malam hari raya umat Islam sekaligus menauladani kisah Nabi Ibrahim. Salah satu lomba yang dilaksanakan adalah takbir keliling kompleks asrama di wilayahnya.

(Suasana santri putri tengah sibuk mengolah daging qurban menjadi beragam sajian masakan khas santri dengan bahan seadanya)

Tak kalah dengan putra, santri putri juga mengadakan lomba memasak kreasi olahan daging hewan qurban. Para santri putri terlihat sangat antusias mengikuti beragam kegiatan yang diadakan oleh pengurus khususnya lomba memasak ini, karena masing-masing tim berusaha unjuk kebolehan dalam menciptakan menu-menu yang kreatif.

Rangkaian kegiatan yang diadakan untuk santri ini tentu tidak terlepas dari pendidikan yang pesantren sediakan untuk mereka. Selain keilmuan, mereka juga diajarkan mandiri dan terampil dalam berbagai bidang khususnya masak-memasak untuk santri putri.

(Presentasi hasil karya olahan daging qurban santri putri Pondok Pesantren Nurul Jadid dalam rangka menyambut Idul Adha 1444 H)

Selesai memasak olahan daging hewan qurban, masing-masing tim melakukan plating dan mempresentasikan karya hasil masakan mereka di hadapan dewan juri dan santri yang menonton memadati halaman kantor wilayah. Salah satu santri baru asal Kalimantan Timur Nabila Zaskya Salsya Helwa mengaku terhibur dan senang bisa mengikuti berbagai kegiatan menyambut Idul Adha ini.

“Alhamdulillah, saya senang bisa mengikuti kegiatan dalam rangka merayakan Idul Adha ini, seru ternyata di pondok itu ya, selain banyak teman juga kegiatannya gak selalu ngaji dan sekolah, saya jadi tambah kerasan di pondok,” ungkapnya sambil tertawa kecil.

 

 

(Humas Infokom)

Keseruan Santri Putra Merayakan Idul Adha 1444 H di Pesantren

nuruljadid.net – (29/06/2023) Hari raya Idul Adha bagi kebanyakan orang mestinya menjadi momen berkumpul bersama keluarga, namun tidak dengan santri Pondok Pesantren Nurul Jadid. Berbagai kegiatan diikuti oleh santri dalam merayakan Idul Adha di pesantren, mulai dari sholat eid berjamaah, takbiran sampai penyembelihan hewan qurban. Qurban juga menjadi salah satu wasilah ibadah yang mendekatkan hamba dengan Rabb-Nya.

Di Pondok Pesantren Nurul Jadid Paiton Probolinggo, seluruh santri tiadak ada yang diperkenankan pulang, mereka wajib mengikuti sholat Eid dan merayakan hari besar Idul Adha di pesantren. Sehingga pesantren tetap ramai sebagaimana biasanya. Malam harinya sebelum sholat Eid, para santri secara bergantian terjadwal melakukan takbiran di Masjid Jami’.

(Ketika santri mengikuti kegiatan takbiran secara berkelompok sesuai jadwal atau giliran yang telah ditentukan oleh bagian Ubudiyah)

Selain santri dan asatidz warga dusun Tanjung Lor, desa Karanyanyar turut hadir memadati masjid Jami untuk shalat Idul Adha berjamaah. Usai sholat Eid, santri dilibatkan dengan proses penyembelihan hewan qurban, menguliti dan mencincang sampai mendistribusikan kapada orang yang membutuhkan.

Di kesempatan yang lain, sebagian santri khususnya santri baru baik tingkat SLTP maupun SLTA mengabadikan momen Idul Adha usai sholat Eid berjamaah dengan foto bersama dengan para asatidz di depan asrama masing-masing.

(Santri baru tingkat SLTA melakukan foto bersama selepas sholat Eid berjamaah di Masjid Jami’ Nurul Jadid)

Sementara pada malam harinya, para santri memasak dan mengolah daging qurban. Para santri Nampak sangat antusias mengikuti kegiatan memasak ini. Mayoritas santri putra mengolah daging qurban menjadi menu sate dengan bumbu seadanya yang lumrah dijual di pasaran seperti bumbu kacang, kecap, lombok dan bawang.

(Santri baru tingkat SLTP melakukan foto bersama selepas sholat Eid berjamaah di Masjid Jami’ Nurul Jadid)

Rangkaian kegiatan ini merupakan tarbiyah (pembelajaran) bagi santri tentang pelaksanaan ibadah Idul Adha, makna dibaliknya serta melatih kemandirian serta kepedulian social dengan sesame. Tak kalah pentingnya adalam membangun kebersamaan dalam dekapan Idula Adha.

(Humas Infokom)

Terus Asah Keterampilan Santri, Pengurus Wil. Al-Mawaddah Gelar Khitobah Kubro

nuruljadid.netWilayah Al-Mawaddah Pondok Pesantren Nurul Jadid tak kenal lelah dalam melakukan berbagai terobosan untuk mengembangkan kualitas keterampilan para santri, salah satunya dengan menggelar kegiatan Khitobah Kubro yang dilaksanakan pada hari Jum’at (15/12) malam bertempat di Mushollah Al-Mawaddah.

Khitobah Kubro merupakan kegiatan rutin yang diadakan setiap 3 bulan sekali oleh Pengurus Wilayah Al Mawaddah Divisi Pendidikan dan Kaderisasi. Tujuannya tak lain adalah untuk mengembangkan dan mengeksplorasi bakat minat Santri Wilayah Al-Mawaddah. Pada bulan ini kegiatan Khitobah Kubro bertajuk “Be Stronger Be Ranger” digelar tidak kalah meriah dari bulan-bulan sebelumnya, kurang lebih 300 orang santri hadir dalam kegiatan tersebut.

Pasalnya, panitia dibentuk satu bulan sebelum pagelaran acara, karena melihat peserta penampil yang begitu antusias sehingga butuh persiapan yang maksimal agar terealisasi dengan baik. Panitia pelaksana didominasi oleh mahasiswi dari santri Program Tahfiz.

(Potret keseruan Santri Wil. Al-Mawaddah sedang unjuk bakat dan kreatifitasnya di hadapan santri-santri lain)

Ketua Panitia Khitobah Kubro Ustazah Wahidah menyampaikan bahwa dalam kurun waktu satu bulan ini dan dengan padatnya kegiatan pesantren serta sekolah, seluruh elemen baik panitia maupun para peserta penampil harus pintar dalam mengelola waktu dan membuat skala prioritas.

“Hal tersebut tidak menghalangi semangat kami untuk memeriahkan kegiatan rutinan ini. Saya pribadi merasa bangga dan mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang ikut berperan aktif dalam mensukseskan acara ini,” tutur Ustazah Wahidah selaku Ketua Panitia.

Beliau melanjutkan, bahwasanya di balik kesuksesan ini ada beberapa drama yang harus diterima dan dijalani, diantaranya terdapat satu penampilan yang belum tampil dikarenakan waktu yang tidak cukup, dan beberapa kendala teknis lainnya.

“Namun lagi-lagi, hal ini tidak menyurutkan semangat dan tidak mengurangi keikhlasan kami dalam setiap pengabdian yang dilakukan. Kami yakin ini adalah proses mencapai hal yang lebih baik,” tutup ustazah Wahidah.

 

 

(Humas Infokom)

SMA Nurul Jadid Helat Ujian Seminar Hasil Riset Siswa, Mewujudkan Sekolah Berbasis Riset (SBR)

nuruljadid.net – Sejauh ini budaya riset ilmiah bangsa Indonesia bisa dikatakan masih lemah. Terlihat dari minimnya produksi risetnya dan individu peneliti serta peran serta ilmuan hampir seluruh bidang. Kesadaran menjadi peneliti masih langka. Sehingga SMA Nurul Jadid berinisiatif membangun budaya riset siswa melalui program sekolah yaitu ujian seminar hasil tugas akhir penelitian peserta didik yang dihelat sejak Rabu (12/03/2022) lalu di sekolah.

Mengingat betapa pentingnya sumbangsih riset bagi peradaban dan khususnya bangsa itu sendiri, mesti ada dorongan masif agar banyak generasi peneliti atau ilmuan yang lahir. SMA Nurul Jadid merupakan salah satu lembaga Pendidikan menengah yang mulai gerakan atas terwujudnya budaya riset yang mampu melahirkan peneliti muda.

(Kepala SMA Nurul Jadid Didik Priaygung Wicaksono, S.Sos., M.Pd. dua dari kiri befoto bersama penguji tamu dari Balitbang Provinsi Jatim, koodinator Pengawas Cabdin Pendidikan Wil. Probolinggo, dan kepala LP3M UNUJA)

Seminar hasil tugas akhir riset dalam rangka memperkuat Sekolah Riset (SR) dan Sekolah Berbasis Riset (SBR), tujuannya adalah untuk memperkenalkan pentingnya kerja riset kepada peserta didik untuk bekal baik di perguruan tinggi maupun di dunia kerja kelak. Peserta didik melakukan presentasi hasil tugas akhir penelitian selama empat hari mulai tanggal 12 Maret 2022 sampai dengan 15 Maret 2022.

SMA Nurul Jadid mengundang penguji tamu dari Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) Provinsi Jawa Timur, koodinator Pengawas Cabang Dinas Pendidikan Wilayah Probolinggo, dan kepala Lembaga Penerbitan, Penelitian, dan Pengabdian Masyarakat (LP3M) Uiversitas Nurul Jadid (UNUJA).

(Guru putra dan siswa kelas akhir SMA Nurul Jadid mengikuti dengan khidmat pembukaan Seminar Hasil Tugas Akhir Penelitian Siswa di Aula 1 SMA Nurul Jadid)

Pembukaan dan seminar hasil tugas akhir penelitian pada hari pertama ini dihadiri peserta didik, guru pembimbing dan para penguji. Seminar presentasi hasil penelitian ini, selain untuk menumbuhkan kegemaran riset siswa juga mendorong guru untuk  memperkuat analisis riset yang telah dilakukan saat kuliah atau menyusun karya tulis ilmiah selama mengajar.

(Guru putri dan siswi kelas akhir SMA Nurul Jadid mengikuti dengan khidmat pembukaan Seminar Hasil Tugas Akhir Penelitian Siswa di Aula 1 SMA Nurul Jadid)

Seminar dimulai pukul 10.00 WIB bertempat di auditorium SMA Nurul Jadid yang dibuka dengan pembacaan ummul kitab dan menyanyikan lagu Indonesia Raya. Acara ini dipandu oleh dua pembawa acara dari peserta didik, yaitu Mazkiyyil Janan berbahasa mandarin dan Muhammad Haikal Hafif R berbahasa Indonesia.

Semangat peserta didik yang hadir nampak jelas membuat pembukaan seminar menjadi kian semarak ditambah tepuk tangan para tamu undangan yang baru pertama kali mengunjungi SMA Nurul Jadid. Pada pembukaan seminar, kepala sekolah bapak Didik Priyagung Wicaksono, S.Sos., M.Pd menyampaikan sambutannya.

(Kepala SMA Nurul Jadid Didik Priyagung Wicaksono, S.Sos., M.Pd memberikan sambutan pada acara pembukaan Seminar Hasil Tugas Akhir Penelitian peserta didik di Aula 1 SMA Nurul Jadid)

“Sekolah Riset (SR) ini selain kami tujukan kepada siswa, Sekolah Berbasis Riset (SBR) juga kami tujukan kepada guru-guru. Harapannya agar mempersiapkan dan membekali peserta didik, baik dari sisi akademik maupun non-akademik siap meneruskan ke jenjang pendidikan tinggi. Khususnya menumbuhkan insan-insan riset demi kemajuan bangsa nantinya” pungkas kepala sekolah.

Hadir memberikan sambutan mewakili Kepala Biro Pendidikan Nurul Jadid Kabid. Kurikulum dan Penilaian bapak H. Foni Yusanda, S.P menyampaikan bahwa Sekolah Riset dan Sekolah Berbasis Riset ini sangatlah mendukung siswa untuk melakukan riset di tengah iklim ilmiah, karena banyak fenomena untuk diriset.

(Kabid. Kurikulum dan Penilaian Biro Pendidikan Nurul Jadid H. Foni Yusanda, SP. memberikan sambutan pada acara Seminar Hasil Tugas Akhir Penelitian peserta didik di Aula 1 SMA Nurul Jadid)

Sementara itu, perwakilan Balitbang Provinsi Jatim, peneliti ahli, Irwantoro, S.Sos., M.Si menyampaikan dalam sambutannya bahwa sekolah riset dan sekolah berbasis riset sangatlah bermanfaat bagi siswa untuk masa perkuliahan nanti. “SMA Nurul Jadid telah mencuri event yang kami buat, yang event tersebut belum kami sosialisasikan”, ujarnya.

Drs. Kholis Hasyim, MM, selaku koordinator pengawas cabang Dinas Pendidikan wilayah Probolinggo menyampaikan bahwa SMA Nurul Jadid adalah sekolah pertama yang merintis SMA sebagai sekolah riset dan sekolah berbasis riset di Probolinggo. “Hal itu merupakan keberanian dari kepala sekolah, bukan kenekatan. Kami berharap dengan adanya sekolah riset dan sekolah berbasis riset bisa menjadikan insan-insan periset terus berinovasi. Karena dalam riset kita bisa menjadi insan yang berinovasi dan berkreasi.” Imbuhnya.

(Kepala SMA Nurul Jadid Didik Priyagung Wicaksono, S.Sos., M.Pd memberikan cinderamata kepada penguji tamu pada Seminar Hasil Tugas Akhir Penelitian peserta didik di Aula 1 SMA Nurul Jadid)

Usai sambutan, acara dilanjutkan pemberian cinderamata kepada Balitbang Provinsi Jawa Timur, Koordinator Pengawas Cabang Dinas Pendidikan wilayah Probolinggo dan Kepala LP3M Unuja oleh Kepala SMA Nurul Jadid.

Acara ini dihadiri perwakilan 96 kelompok, yang terdiri dari mata pelajaran sains, sosial, dan humaniora. Teknis pelaksanaan presentasi hasil tugas akhir penelitian disampaikan oleh wakil kepala bagian kurikulum bapak Didik Rahwiniyanto, S.Si, M.Pd. Diantaranya presenter kelompok wajib hadir tepat waktu sesuai sesi yang telah ditentukan.

(Penguji internal SMA Nurul Jadid terlihat sedang menguji peserta didik kelas akhir yang mempresentasikan hasil TA penelitian di ruang Lab. SMA Nurul Jadid)

Seminar hasil penelitian ini berlangsung dengan lancar. Acara ditutup dengan pembacaan do’a yang dipimpin oleh wakil kepala bagian Kesiswaan, bapak Mustafa S.Pd.I. Harapannya, kerja riset ini tidak berhenti sampai forum seminar saja melainkan bisa diaktualisasikan guna melahirkan peneliti muda di masa depan. Kabar baiknya, hasil penelitian peserta didik yang baik dapat dipublikasikan di Jurnal Balitbang Provinsi dan Jurnal LP3M Universitas Nurul Jadid. (Juwaeni/Red)

 

 

(Humas Infokom)

Tingkatkan Kreativitas dan Kekompakan Santri Lewat Club Competition

nuruljadid.net – Asrama unggulan SMA Nurul Jadid program IPS putri menggelar closing ceremony kegiatan Club Competition pada Kamis (03/03) lalu. Kegiatan yang berlangsung di Daerah Sayyidah Aisyah (Gang D) Wilayah Azzainiyah ini rutin digelar setiap tahun untuk meningkatkan kreativitas individu dan kemampuan berkelompok.

Kegiatan tersebut dikemas dalam bentuk perlombaan antar kelompok yang ditentukan. Namun demikian, event ini tidak semata-mata hanya murni tentang persaingan saja. Hal tersebut disampaikan oleh ketua panitia, Diyah Shafa Abinata. Menurutnya, kegiatan seperti ini juga untuk mengasah skill.

“Tujuan dari acara ini ialah bukan semata-mata sebagai persaingan, melainkan sebagai ajang pertunjukan kreativitas dan kami menggunakan waktu untuk saling mengikat kekompakan dengan rakyat social selection (IPS Unggulan, Red),” ungkap saudari Diyah Shafa Abinita, selaku ketua panitia dalam acara tersebut.

(Para jawara Club Competition saat melakukan sesi foto bersama pada acara Closing Ceremony)

Dalam kegiatan ini diketahui bahwa panitia mewajibkan setiap anggota IPS Unggulan untuk membentuk sebuah kelompok. Untuk selanjutnya masing-masing kelompok diadu dalam berbagai macam lomba. Sehingga akan terpilih satu kelompok sebagai juara umum, dan satu kelompok sebagai juara favorit.

Tahun ini, jenis lombanya meliputi cerdas-cermat, master of ceremony (MC), speech, listening KGRE, news reading, spelling bee, masuk karung, tebak benda, dan information board. Dari berbagai macam kategori tersebut, juara umum dan favorit diraih oleh kelompok HERODOTUS.

Acara ini dihadiri oleh seluruh anggota IPS Unggulan, dan beberapa pembina dari asrama IPS unggulan, serta kepala daerah Sayyidah Aisyah. (sdq)

 

 

(Humas Infokom)

Haul dan Harlah ke-73, Santri Putri Gelar Semaan Alquran Serentak di Seluruh Wilayah

nuruljadid.net Mendekati puncak acara Haul Masyayikh dan Hari Lahir ke-73 Pondok Pesantren Nurul Jadid (PPNJ) dimeriahkan oleh berbagai rangkaian acara. Tak ketinggalan, demi menambah berkah acara tersebut, panitia menggelar Semaan Alquran pada Jumat (25/02). Untuk wilayah putri sendiri, semaan digelar di seluruh wilayah serentak.

Kegiatan tahunan ini diawali dengan pembukaan sehari sebelumnya, tepatnya pada Kamis (24/02) malam. Dalam sambutannya, ustazah Sri Wahyuni selaku ketua panitia menyampaikan bahwa acara tersebut selalu menjadi rutinitas sebelum puncak acara haul dan harlah.

(Santri putri Pondok Pesantren Nurul Jadid sedang melaksanakan Semaan Al-Qur’an di wilayahnya dalam rangka memperingati haul masyayikh dan harlah ke-73)

Selain itu, kegiatan tersebut merupakan puncak dari kegiatan pembacaan khatmil Qur’an dan pembacaan samadiyah yang telah dilaksanakan mulai 07 sampai dengan 24 Februari lalu. Kali ini, kedua pembacaan itu telah mencapai 730 ribu kali pembacaan somadiyah dan 730 kali khatam al-Qur’an. “Dan semaan ini merupakan penutup dari rangkaian pembacaan tersebut,” ungkap beliau.

Masih menurut beliau, kegiatan semaan Alquran ini dimaksudkan sebagai ucapan terimakasih dan hadiah yang dihaturkan kepada masyayikh dan tenaga pengajar yang telah berjasa pada santri dan pondok pesantren. “Semoga kita diakui menjadi santri kyai Zaini dan mendapatkan berkah dari beliau,” harap ustazah Yuni yang diaminkan seluruh hadirin.

(Santri putri Pondok Pesantren Nurul Jadid sedang melaksanakan Semaan Al-Qur’an di wilayahnya dalam rangka memperingati haul masyayikh dan harlah ke-73)

Kegiatan tersebut dibuka oleh ustazah Sulistyawati dan dilanjutkan dengan pembacaan Alquran bil ghaib 30 juz yang berpusat di mushalla wilayah Azzainiyah. Tak hanya itu, kesokan harinya, para hafizhah dari Pusat Pendidikan Ilmu Alqur’an (PPIQ) putri berpencar untuk membaca di wilayah Al-Hasyimiyah, Fatimah Az-Zahra, Nasyi’atul Hamidiyah dan Al-Lathifiyah.

Wilayah Al-Mawaddah dan Zaid bin Tsabit (K), semaan Alquran digelar oleh lembaga tahfidz internal masing-masing. “dengan semaan Alquran ini Semoga santri bisa mendapat kebahagiaan, keselamatan, dan keberhasilan,” harap ustazah Sulis.

(Santri putri Pondok Pesantren Nurul Jadid sedang membaca doa khotmil Al-Qur’an di wilayahnya dalam rangka memperingati haul masyayikh dan harlah ke-73)

Semaan ditutup malam harinya dengan shalawat nabi dan doa khatmil Qur’an yang dipimpin langsung oleh ustazah Sri Wahyuni. (w24)

 

(Humas Infokom)

Bahtsul Masail Kubro se Jatim Bahas Isu Kontemporer Hingga Dini Hari

nuruljadid.net – Bahtsul Masail Kubro (BMK) sebagai kegiatan rutin ini dihelat kembali setelah dua tahun vakum disebabkan kondisi pandemi. BMK kali ini berlangsung cukup seru dan panas membahas hukum dan isu-isu kontemporer hingga dini hari (19/02/2022) di Masjid Jami’ Nurul Jadid.

BMK ini dibagi menjadi dua jalsah, jalsah pertama dimulai ba’da dhuhur hingga sore sebelum maghrib. Sedangkan jalsah kedua dimulai ba’da sholat isyak hingga dini hari sekitar 01.00 (20/02/2022).

Selama kegiatan berlangsung delegasi Pondok Pesantren Roudhotut Tholibin mengajukan masalah tentang trend sarung batik di kalangan santri dengan beragam motif.

(Keseruan Bahstul Masail Kubro se Jatim pada jalsah kedua malam hari di teras depan masjid jami’ Pondok Pesantren Nurul Jadid)

Sarung tak hanya dikhususkan untuk laki-laki, tetapi juga bisa untuk perempuan. Kain sarung merupakan gaya tradisional dan warisan leluhur budaya Indonesia, yang kini banyak diadaptasi dengan beragam gaya yang lebih modern.

Brand sarung batik kini muncul ke pasar perbatikan Indonesia dengan semangat melawan pakem. Istilah yang selam ini berkaitan dengan standard motif batik yang terus diwariskan sepanjang generasi. Sarung batik merupakan salah satu bentuk olahan kain batik yang dibuat dengan teknik cap.

Selama ini motif pakem menjadikan kain atau sarung batik identik sebagai produk tradisi. Akan tetapi, agar lebih kekinian para seniman menawarkan berbagai motif unik untuk kaula muda dengan desain kontemporer ala kaum milenial.

(Keseruan Bahstul Masail Kubro se Jatim pada jalsah kedua malam hari di teras depan masjid jami’ Pondok Pesantren Nurul Jadid)

Tidak sedikit dari kalangan santri dan warga pesantren yang mengenakannya, namun tak jarang motif yang laki-laki kenakan lebih cocok untuk kaum perempuan. Permasalahannya dalam  bahtsul masail kali ini adalah sebatas manakah seorang laki-laki dianggap menyerupai perempuan begitu pula sebaliknya.

Setelah melalui pembahasan hingga adu argumen yang cukup panjang dan melelahkan, akhirnya mushohih atau perumus mengesahkan bahwa batasannya adalah sebatas menyerupai dalam dua hal, yaitu tingkah (haiah) dan jenisnya sebagaimana dijelaskan dalam kitab Nuhyatul Muhtaj Syarhil Minhaj.

(Keseruan Bahstul Masail Kubro se Jatim pada jalsah kedua malam hari di teras depan masjid jami’ Pondok Pesantren Nurul Jadid)

Pembahasan yang kedua yaitu jika memang apa yang mereka (baca laki-laki) kenakan tidak dianggap menyerupai perempuan, apakah boleh dikenakan di rumah dengan konsekuensi digunjing oleh masyarakat. Mushohih atau perumus mengesahkan bahwasannya yang demikian itu hukumnya boleh tapi makruh karena untuk meminimalisir terjadinya gunjingan masyarakat yang diterangkan dalam kitab Al-Fatawal Fiqhiyatul Kubra.

Meski Lelah, peserta BMK Nampak tetap semangat dan antusias mengikuti setiap proses dan rangkaian kegiatan yang dilaksanakan. Banyak pengalaman dan pelajaran yang dipetik selama kegiatan BMK ini selain tentunya teman dan kenalan baru.

(Keseruan Bahstul Masail Kubro se Jatim pada jalsah kedua malam hari di teras depan masjid jami’ Pondok Pesantren Nurul Jadid)

Rangkaian Bahtsul Masail Kubro se Jatim ini pun ditutup dengan penetapan hasil oleh para Mushohhih atau perumus yang bersalah dari golongan kiai yakni K. Ro’i Fadli, KH. Muhibbuddin Aman Ali dan KH. Amin Quthbi Munir. Usai bahtsul masail seluruh peserta dan panitia beserta muharrir dan mushahhih mengabadikan momentum tahunan tersebut di teras depan Masjid Jami’ Pondok Pesantren Nurul Jadid dimana BMK digelar.

 

(Humas Infokom)

Bahtsul Masail Kubro se Jatim Lestarikan Tradisi Kitab Salaf Hingga Bahas Skandal

nuruljadid.net – Biro Lajnah Ta’lif wan Nasyr (LTN) Nurul Jadid gelar Bahtsul Masail Kubro (BMK) se-Jawa Timur yang merupakan salah satu rangkaian kegiatan NGOPi Festive (19/02/2022) di masjid jami’ Nurul Jadid. Kegiatan ini merupakan kegiatan rutin tahunan dalam rangka memperingati haul masyayikh dan harlah Pondok Pesantren Nurul Jadid. Tujuannya selain untuk menjalin silaturrahmi antar pondok pesantren juga sebagai bentuk pelestarian tradisi kajian kitab salaf (turats).

Bahtsul Masail Kubro (BMK) se Jatim ini fokus membahas tentang berbagai macam persoalan dan problematika hukum kontemporer. Salah satunya masalah yang diajukan oleh perwakilan Ma’had Aly Nurul Jadid tentang hukum hubungan atau skandal mertua dan menantu pada jalsah tsaniyah.

(Suasana keseruan Bahtsul Masail Kubro se Jawa Timur yang diselenggarakan di teras depan Masjid Jami’ Pondok Pesantren Nurul Jadid)

Persoalan ini diangkat ketika ada sebuah kasus dimana seorang ibu berstatus janda yang seringkali tidur bersama anak perempuannya yang telah menikah dalam satu kamar. Di kamar tersebut terdapat dua ranjang, kebetulan si ibu tidur di ranjang yang anak perempuannya sering gunakan bersama suami. Suatu ketika, suami si anak perempuan ini pulang dari kerja larut malam dalam keadaan sangat lelah namun nafsunya tengah bergairah. Kondisi listrik di rumah saat itu sedang padam. Akibatnya si anak menantu tanpa sengaja menyetubuhi ibu mertuanya hingga hamil dan melahirkan.

Terdapat dua rumusan masalah yang harus dijawab yaitu siapakah yang berhak menjadi wali nikah anak tersebut dan bagaimana status pernikahan si menantu dengan istrinya?

Mushohhih menuturkan, setelah melalui debat panjang ditemukan jawaban berdasarkan banyak sumber kitab fikih salaf. Pertama yang berhak menjadi wali dari anak hasil hubungan tersebut adalah si wathi’ atau orang menjimak (anak menantu laki-laki tadi).

(Suasana keseruan Bahtsul Masail Kubro se Jawa Timur yang diselenggarakan di teras depan Masjid Jami’ Pondok Pesantren Nurul Jadid)

Sedangkan untuk pemecahan masalah yang kedua, setelah berdiskusi dan penyampaian pandangan dari masing-masing peserta Bahtsul Masail, akhirnya diputuskan bahwa status pernikahan anak perempuan ibu tersebut dengan anak menantu laki-lakinya rusak karena adanya wathi’ syubhat yang menyebabkan kemahroman kepada istrinya.

(Suasana keseruan Bahtsul Masail Kubro se Jawa Timur yang diselenggarakan di teras depan Masjid Jami’ Pondok Pesantren Nurul Jadid)

Selain itu, mushohhih menekankan kepada seluruh peserta BMK Jatim untuk mampu lebih mengembangkan konsep pengambilan hukum sebagaimana yang dilakukan ulama’ madzhab yang empat.

“Sebagaimana para ulama madzhab, dalam memecahklan masalah harus memiliki metode qauli dan manhaji yaitu melalui ijtima bahtsul masail dengan dasar yang kuat. Agar hasilnya juga lebih akurat dan dapat dipertanggung jawabkan” imbuhnya diakhir wawancara bersama nuruljadid.net.

 

(Humas Infokom)

Patembayan SMANJ Terealisasi, Cetak Organisator Pengabdi Penuh Toleransi

nuruljadid.net – Matahari menjulang tinggi di atas kepala, di tengah megahnya langit dunia. Terlihat para organisator, insan yang selalu sibuk, masih fokus pada kegiatannya. Tepat pukul 12.30 siang hari Kamis tanggal 10 Februari 2022 telah dilaksanakan agenda pembukaan Patembayan yang dihadiri oleh seluruh organisator sekolah yang siap mengabdi Majelis Permusyawaratan Siswa (MPS), Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS), Himpunan Siswa Program (HSP), dan Media Informasi Siswa Intelektual (MISI).

(Peserta organisator dari berbagai organisasi di SMA Nurul Jadid tengah mendapatkan pengarahan dari kakak panitia patembayan)

Agenda patembayan diselenggarakan di Auditorium Puteri SMA Nurul Jadid (SMANJ). Meski masih kegiatan awal yakni pembukaan, namun para peserta dari kalangan organisator perempuan hebat SMANJ terlihat begitu antusias mengikuti acara tersebut.

Patembayan adalah salah satu program kerja tahunan OSIS yang bertujuan untuk menumbuhkan rasa toleransi antar organisator, dan merevitalisasi semangat dedikasi yang dirasa kian mendegradasi. Sehingga pada Jum’at, 11 Februari 2022 rentetan acara berupa sharing, yel-yel, Talk Show, dan Ice breaking dihelat dengan apik dan meriah.

(Pemateri talk show Kasubbag Humas dan Infokom ustaz Mujiburrohman, S.Kom bersama moderator)

Kegiatan acara Talk Show Organisator Hebat diisi oleh ustaz Mujiburrohman, S.Kom, beliau adalah salah satu inspirator para santri dan juga menjabat sebagai Kepala Subbagian Humas dan Infokom Pondok Pesantren Nurul Jadid. Dalam pemaparannya beliau menyampaikan tentang pentingnya membangun profesionalitas dan kekeluargaan dalam berorganisasi.

(Ustaz Misbahul Munir staf umum sekretariat pusat Pondok Pesantren Nurul Jadid sedang menyampaikan materi manajemen administrasi kepada peserta patembayan)

Pada hari ke-3 acara patembayan, tanggal 12 Februari 2022, para organisator dihimbau untuk turut berpartisipasi aktif pada agenda pematerian manejemen administrasi yang diisi oleh ustaz Misbahul Munir staf bagian umum kantor sekretariat pusat Pondok Pesantren Nurul Jadid.

Pematerian manjemen keuangan dilaksanakan pada jam 13.45 sampai dengan 15.15, oleh ustaz Junaidi yang merupakan staf bendahara pesantren pusat untuk membekali para organizator tentang bagaimana mengelola keuangan dalam berorganisasi.

(Kakak panitia patembayan sedang memimpin kegiatan game outbond di halaman SMA Nurul Jadid Putri)

Tidak hanya pematerian, panitia juga menyelenggarakan game Out Bound, dan nonton bersama demi menimalisir rasa bosan. Film yang ditayangkan berupa film motivasi untuk menumbuhkan motivasi dalam berdedikasi pada organisasi masing-masing.

Sebagaimana budaya santri acara Mauidzoh Hasanah menjadi menu penting di hari keempat yang disampaikan oleh ustaz Saili Aswi Kepala Madrasah Diniyah Nurul Jadid, dilanjutkan acara makan rujak bareng dan rapat bersama (Raber). Dalam rapat tersebut, setiap organisator berhak untuk memaparkan opini dan perspektif mereka masing-masing, guna memperbaiki program kerja ke depan.

(Ustaz Saili Aswi Kepala Madrasah Diniyah Nurul Jadid saat memberika Mauidloh Hasanah kepada peserta patembayan)

Ustaz Saili berpesan bahwa ‘’Hidup itu adalah belajar. Belajar itu tidak dapat menentukan kesuksesan. Tapi tanpa belajar, hidup itu terasa berat. Oleh karena itu, bukan berarti karena kamu belajar kamu akan menjadi orang yang sukses. Tapi apabila seseorang tak pernah belajar, maka dia akan menderita karena kebodohan’’ tutut ustaz Saili pada acara mauidzoh hasanah, yang seketika membuat hati para organisator tersentuh.

(Pembina organisasi putri SMA Nurul Jadid Ibu Intan Ceria saat foto bersama dengan peserta patembayan terbaik)

Senin, 14 Februari 2022 tepat jam 19.30 WIB, acara terakhir yaitu malam inagurasi sekaligus penutupan patembayan berlangsung di tempat yang sama. Penobatan peserta patembayan terbaik oleh Ibu Intan Ceria, selaku pembina organisasi siswi. Peserta Patembayan terbaik pertama diraih oleh Nur Lailatul Fauzia, disusul Keisya Gania Sabila S., dan Fariyzra Avvizah. (misi crew)

 

(Humas Infokom)

Az-Zainiyah Gelar Kajian Self-Improvement, Kupas Tuntas Esensi Makna Cantik

nuruljadid.net – Eksistensi wanita senantiasa menjadi hal yang menarik di hadapan publik. Wanita dan prioritasnya yang unik seringkali menjadi sasaran untuk menjadi topik yang tidak pernah habis diulik. Seperti pada Rabu (08/02), Pondok Pesantren Nurul Jadid Wilayah Az-Zainiyah menggelar Kajian self-improvement bertajuk “Cantik Luar-Dalam”.

Acara yang bertempat di Aula I Pondok Pesantren Nurul Jadid tersebut menghadirkan Ny. Muthmainnah Waqid, S.Th.I. sebagai penyaji sekaligus menjabat wakil sekretaris pesantren yang diikuti oleh ratusan pengurus putri. Sebelum mengawali materinya, beliau mengaku sangat mengapresiasi acara yang digagas oleh bagian Bimbingan dan Konseling (BK) Biro Kepesantrenan wilayah Az-Zainiyah ini.

Menurut Nyai Iin panggilan akrab beliau, kegiatan ini sangat bermanfaat bagi santri termasuk mahasiswi yang sedang menjadi pengurus. Mengingat kebanyakan mahasiswi merangkap sebagai pengurus dan wali asuh. “Semoga kegiatan yang sangat bermanfaat ini menjadi amal jariyah untuk pengabdian kita kepada pesantren,” tutur beliau.

(Ratusan peserta dari kalangan pengurus putri wilayah Az-Zainiyah dengan seksama mengikuti pematerian oleh Ny. Hj. Muthmainnah Waqid, S.Th.I)

Memasuki materi, sosok panutan yang juga alumnus Pondok Pesantren An-Nuqayyah Sumenep ini mengupas tuntas esensi cantik. Lebih jauh, beliau mendedahkan bahwa interpretasi makna cantik yang sebenarnya adalah pancaran dari aura wanita itu sendiri. “Karena sebuah kharisma atau aura wanita akan terpancar dari perilaku kita (wanita-red) itu sendiri,” jelas beliau.

Selain itu, beliau tak henti-hentinya menegaskan bahwa cantik itu tidak hanya dipahami secara jasmani saja, melainkan dari sisi rohani juga penting untuk diperhatikan. Karenanya, beliau mengajak seluruh hadirin dalam ruangan Aula terebut untuk memahami diri sendiri agar menemukan hal-hal yang menjadi bakat dan minat setiap individu. “Semua orang itu memiliki keunikan masing-masing, dan pasti memiliki kelebihan masing-masing,” tegasnya.

Acara yang dimulai pukul 09.00 WIB tersebut berakhir pukul 13.00 WIB dengan penuh khidmat dan antusias dari seluruh peserta. Menurut Nur Hasanah, salah satu peserta kajian yang hadir mengaku mendapat ilmu baru dan merasa kegiatan tersebut sangat berpengaruh besar dalam mendefinisikan dirinya sebagai perempuan. “Kajian ini mengajari saya bahwa cantik tidak harus dengan modal mahal,” ujarnya. (sdq/w24)

 

 

(Humas Infokom)

Gawang Tim Kesebelasan PPIQ Dibobol Unggulan 1 dengan Skor Fantastis 3-0

nuruljadid.net – Puncak pertandingan sepak bola bulan lomba dalam rangka haul dan harlah ke-73 Nurul Jadid antara PPIQ dan Unggulan 1 telah berlangsung di lapangan Raja Tega Jum’at (18/02/2022) sore kemarin. Gawang tim kesebelasan PPIQ berhasil dibobol oleh kesebelasan Unggulan 1 dengan skor fantastis 3-0. Sampai akhir pertandingan tim PPIQ tidak berhasil membobol gawang lawan.

Final match antara PPIQ dan Unggulan 1 ini ditonton hampir oleh semua santri putra Pondok Pesantren Nurul Jadid, karena memang olahraga sepak bola masih menjadi olahraga terfavorit santri sejak lama. Hal ini menunjukkan bahwa banyak peminat sepak bola di kalangan santri, sehingga pertandingan sepak bola bulan lomba selalu menjadi lomba paling bergengsi yang dinanti.

(tim kesebelasan PPIQ sesaat sebelum pertandingan Final melawan Unggulan 1 di lapangan Raja Tega)

Sebelum pertandingan dimulai, penonton sudah mulai memenuhi lapangan Raja Tega di bagian barat pesantren. Lapangan Raja Tega merupakan saksi bisu dan tempat sejarah baru di kamus olahraga santri Nurul Jadid dimana pertandingan sepak bola dengan skill terbaik santri dipertandingkan dan dihelat.

Penonton tampak sangat antusias menanti pertandingan final dimulai, terlebih supporter dari kedua belah tim kesebelasan. Mereka sorakkan lagu-lagu penyemangat untuk tim kebanggaan masing-masing yang akan bertanding disertai dengan atribut ala santri sekaligus dresscode yang disepakati.

Di menit awal babak pertama, pertandingan babak final panas antara PPIQ dan Unggulan 1 ini berlangsung sengit dengan skor 0-0. Pada babak ini terjadi persaingan adu taktik dan teknik dalam penguasaan bola. Sehingga pada pertandingan ini masing-masing tim kesebelasan bermain cantik dengan penjagaan gawang sama ketat.

Masih di babak pertama, tim Unggulan 1 mulai menunjukkan kekuatannya melawan tim PPIQ dengan beberapa kali tembakan ke arah gawang. Akhirnya, ada dua tembakan jitu yang berhasil membobol benteng pertahanan gawang PPIQ, dimana hal itu membuat si penjaga gawang kewalahan. Dua gol itu nampak menjadi beban pikiran untuk tim PPIQ . Sehingga, kondisi ini menjadi peluang emas bagi tim Unggulan 1 untuk memenangkan babak final ini.

(Kedua tim kesebelasan berfoto bersama pasca pertandingan usai didampingi kepala BKOSSNJ KH. Muhammad Makki Maimun Wafi)

Setelah paruh pertama berakhir dengan skor 2-0, pertandingan dilanjutkan pada babak kedua. Pasca kebobolan dua kali, tim PPIQ semakin memperketat penjagaan agar tidak terjadi kebobolan kembali. Di babak ini pertandingan sempat memanas disebabkan pelanggaran pemain, namun perseteruan tersebut berhasil diatasi dengan baik oleh sang wasit.

Tak terduga, ternyata tim Unggulan 1 masih mampu menambah skor pertandingan pada babak final dengan memberikan satu gol cantik ke gawang PPIQ di menit terakhir. Keadaan ini membuat supporter masing-masing tim dan penonton semakin panas dengan bersorak ramai  lewat lagu penyemangat. Hingga pertandingan berakhir ditandai bunyi peluit wasit. Alhasil tim Unggulan 1 tetap berhasil mengungguli tim PPIQ dengan skor akhir 3-0.

 

(Humas Infokom)

Festival Banjari Nurul Jadid ke-5 Resmi Dibuka oleh Kepala BKOSS Nurul Jadid

nuruljadid.net – Kepala Bidang Koordinasi Olahraga dan Seni Santri (BKOSS) Nurul Jadid KH. Muhammad Makki Maimun Wafi secara resmi membuka Festival Banjari ke-5 tingkat Nasional yang digelar di Halaman SMK Nurul Jadid Paiton Probolinggo pada Kamis (17/02) pagi, didampingi ketua panitia Haul Masyayikh dan Harlah Nurul Jadid ke-73 ustaz Khofifuddin, ketua panitia Festival Banjari, dan ketua panitia bulan lomba.

Festival Banjari yang diikuti sebanyak 34 kelompok banjari tersebut merupakan kegiatan rutin diadakan setiap tahun dalam rangka memeriahkan Haul Masyayikh dan Harlah Pondok Pesantren Nurul Jadid.  Tahun ini merupakan tahun kelima Festival Banjari digelar, pada tahun ini Festival Banjari diadakan dengan jangkauan yang lebih luas yaitu tingkat nasional.

(Ketua panitia festival banjari ke-5 Dwiky Jatmiko Aji saat memberikan sambutan pada acara pembukaan Fesban Nasional di halaman SMK Nurul Jadid)

Ketua Panitia Festival Banjari ke-5 Dwiky Jatmiko Aji melalui sambutannya menyambut hangat seluruh peserta yang turut berpartisipasi dan hadir pada acara Festival Banjari tersebut. Dwiky menambahi bahwa Festival Banjari merupakan salah satu side events peringatan Haul Masyayikh dan Harlah ke-73 Pondok Pesantren Nurul Jadid.

Ia juga menjelaskan bahwa tujuan diadakannya Festival Banjari ini juga sebagai media silaturrahmi antar pesantren dan hadrah al-banjari. “Selain untuk memeriahkan peringatan Haul Masyayikh dan Harlah Pondok Pesantren Nurul Jadid, kegiatan festival ini secara umum merupakan bentuk silaturrahmi antar pesantren dan secara khusus adalah bentuk silaturrahmi antar kelompok hadrah al-banjari se Indonesia”, tambah Dwiky.

(Ketua panitia Haul Masyayikh dan Harlah ke-73 Pondok Pesantren Nurul Jadid Ustaz Khofifuddin tengah memberikan sambutan pada acara pembukaan Fesban Nasional ke-5 tahun 2022)

Selain itu, ketua panitia Haul Masyayikh dan Harlah ke-73 Pondok Pesantren Nurul Jadid ustaz Khofifuddin dalam sambutannya mengucapkan terimakasih kepada panitia penyelenggara yang telah proaktif mensukseskan acara Festival Banjari ini.

Ustaz Khofi menambahkan, acara Festival Banjari merupakan kegiatan yang selalu eksis dalam menyambut perayaan Haul Masyayikh dan Harlah Pondok Pesantren Nurul Jadid setiap tahunnya.

“Kegiatan ini merupakan kegiatan yang selalu eksis dan ditunggu-tunggu setiap tahunnya. Tahun kemarin, dikarenakan pandemi kita mengadakannya secara online, namun kita berhasil mendatangkan juri di tingkat provinsi Jawa Timur. Dan alhamdulillah pada tahun 2022 ini, kita bisa mengadakannya dalam cakupan yang lebih luas, yaitu lingkup nasional, saya sangat mengapresiasi seluruh panitia,” ungkap Khofifuddin.

Setelah sambutan, acara dilanjutkan dengan pembukaan Fesban se Nasional secara simbolis oleh Kepala Bidang Koordinasi Olahraga dan Seni Santri (BKOSS) KH. Muhammad Makki Maimun Wafi didampingi ketua panitia Haul Masyayikh dan Harlah ke-73 Pondok Pesantren Nurul Jadid, ketua panitia Festival Banjari ke-5 Dwiky Jatmiko Aji, dan ketua panitia Bulan Lomba. Pembukaan secara simbolis ini ditandai dengan pemukulan gong secara bergantian.

(Prosesi pembacaan ikrar juri Festival Banjari (Fesban) oleh KH. Hefniy Razaq pada acara pembukaan Fesban ke-5 Nasional)

Sebelum berakhir, acara pembukaan tersebut juga diwarnai dengan pembacaan ikrar juri yang dipimpin langsung oleh KH. Hefniy Razaq. Untuk dewan juri pada Festival Banjari ke-5 ini diantaranya Juri Vokal 1 Ust. Mahrus Ali dari Gresik, Juri Vokal 2 Ust. Achmad Bahrin Nada dari Surabaya, Juri Musik 1 Ust. Dhoiful Maali dari Surabaya, Juri Musik 3 Ust. Ichmami Faqih dari Jombang, dan Juri Adab Gus Abdullah Hafidz Basyaiban dari Gresik.

 

 

(Humas Infokom)

Sambut Haul Masyayikh dan Harlah ke-73, Klinik Az zainiyah Adakan Jalan Sehat Santri

nuruljadid.net – Klinik Az-Zainiyah menggelar serangkaian kegiatan Az-Zainiyah Health dalam menyambut Haul Masyayikh dan Harlah ke 73 Pondok Pesantren Nurul Jadid, salah satunya ialah jalan sehat santri yang diikuti seluruh santri putra pada jum’at (11/02/2022) pagi di area sekitar Pondok Pesantren Nurul Jadid.

Titik kumpul peserta di halaman klinik Az-Zainiyah, rute dimulai dari titik kumpul melewati Pos II lanjut menuju jalan aspal desa Karanganyar dan kembali ke titik awal. Setelah jalan sehat, acara dilanjutkan dengan pengambilan kupon door prize.

(Kepala BKOSS Nurul Jadid KH. Muhammad Maimun Wafi sedang melepas balon sebagai simbolis pembukaan acara Jalan Sehat)

Kegiatan jalan sehat ini diawali dengan pelepasan balon oleh Kepala Bidang Koordinasi Olahraga dan Seni Santri (BKOSS) KH. Muhammad Maimun Wafi yang diikuti oleh seluruh peserta. Jalan sehat diiringi mobil ambulance Klinik Az-Zainiyah sebagai tindakan preventif jika sewaktu-waktu terdapat insiden di tengah jalan. Seluruh santri sangat antusias dan gembira dalam mengikuti kegiatan jalan sehat ini.

Jalan sehat yang merupakan kegiatan tahunan Klinik Az-Zainiyah dalam rangka menyambut Haul dan Harlah berjalan lancar walaupun dikemas dengan konsep yang sederhana namun tidak satupun santri yang melewatkan moment ini, karena selain menyehatkan, santri juga berkesempatan mendapatkan hadiah door prize jika beruntung.

(Kepala BKOSS Nurul Jadid KH. Muhammad Maimun Wafi sedang mengkoordinir pembagian door-prize untuk santri)

Tujuan dilaksanakannya serangkaian kegiatan Az-Zainiyah Health 2022 ini selain sebagai kontribusi Klinik kepada pesantren dan masyarakat juga sebagai partisipasi aktif Klinik Az-Zainiyah sebagai bagian dari pesantren untuk melakukan layanan kepada seluruh santri.

Sedangkan Jalan Sehat sendiri adalah untuk mengajak santri gerak sehat di pagi hari, dengan tetap mematuhi protokol kesehtan. Hal itu sejalan dengan tema besar memperingati Haul dan Harlah ke 73 Pondok Pesantren Nurul Jadid, yakni Sehat, Mandiri, dan Berprestasi.

Rafi’ salah satu santri, merasa senang dengan mengikuti jalan sehat ini, baginya walaupun acaranya sederhana cukup membuatnya bahagia bisa berkumpul dengan teman-temannya, jalan sambal berjemur dan bercanda tawa berjalan bareng menyusuri area persawahan.

“Terima kasih Panitia Az-Zainiyah Health, telah memfasilitasi acara jalan sehat ini untuk kami,” ucap Febi.

(Kepala BKOSS Nurul Jadid KH. Muhammad Maimun Wafi sedang mengkoordinir pengambilan kupon door-prize untuk santri yang beruntung)

Kegiatan ini diakhiri dengan pembagian door prize bagi yang nomornya kuponnya terpilih di halaman depan Klinik Az-Zainiyah Pondok Pesantren Nurul Jadid didampingi langsung olej Kepala Bidang Koordinasi Olahraga dan Seni Santri (BKOSS) KH. Muhammad Maimun Wafi.

 

(Humas Infokom)