Pos

Hidupkan Literasi, Pomasi UNUJA Bedah Buku “Pilar Penyelamat Pembangunan” Karya 3 Tokoh Besar Nurul Jadid

nuruljadid.net – Pondok Mahasiswi (Pomasi) Universitas Nurul Jadid (UNUJA) gelar bedah buku “Pilar Penyelamat Pembangunan” karya tiga tokoh besar Pondok Pesantren Nurul Jadid untuk menghidupkan giat literasi serta memberikan asupan wawasan ilmu pengetahuan kepada santri mahasiswi. Acara digelar bersamaan dengan pelaksanaan Halaqah Fikih Peradaban pada minggu (02/10/2022) di Aula 2 Pondok Pesantren Nurul Jadid.

Bedah buku disajikan oleh tiga narasumber perempuan luar biasa yakni Neng Ienas Tsuroiya (admin Ngaji Ihya Gus Ulil Abshar Abdalla), Dr. dr. Mirrah Samiyah, M.Kes (Women of The Year 2021 Probolinggo), beserta Ny. Hj. Khodijatul Qodriyah (Direktur Klinik Az-Zainiyah Nurul Jadid). Pada acara bedah buku yang dimoderatori oleh Dr. Hamidatul Musyarrofah seorang dokter di Klinik Az-Zainiyah membahas pilar penyelamat pembangunan yang menitikberatkan pada aspek pendidikan, perempuan dan pesantren.

Buku “Pilar Penyelamat Pembangunan” tersebut merupakan buku hasil kolaborasi tiga pemikiran tokoh pesantren Nurul Jadid yakni Alm. KH. A. Wahid Zaini (pengasuh ke-III PP. Nurul Jadid), KH. Abd. Hamid Wahid menjabat sebagai kepala pesanten sekaligus rektor Unuja serta istri beliau Ny. Hj. Khodijatul Qodriyah saat ini memimpin Klinik Az-Zainiyah Nurul Jadid.

Pasalnya, isi dari bedah buku tersebut membahas tentang besarnya arti dan pengaruh figur perempuan, institusi pendidikan dan pesantren yang memiliki peran krusial serta ikut andil dalam mengawal berdiri tegaknya sebuah negara dan bangsa.

Dalam sambutannya Ny. Hj. Khodijatul Qodriyah menyampaikan bahwasanya buku tersebut tidak hanya sekedar dicetak, akan tetapi untuk mengabadikan nilai-nilai dan pemikiran dari almarhum KH. Abdul Wahid Zaini yang sangat bermanfaat untuk kehidupan kita di masa mendatang.

“Buku ini dicetak dan alhamdulillah bisa disampaikan pada para santri dalam rangka mengabadikan dan menghidupkan beberapa buah pemikiran almarhum KH. Abdul Wahid Zaini yang selama tujuh tahun berinteraksi secara langsung dengan saya, semoga lewat buku ini menjadi amal sholeh yang membermanfaati bagi generasi pejuang pendidikan yang mencerahkan di masa kini maupun nanti,” terang Neng Iah.

Acara bedah buku ini dikemas dalam bentuk diskusi interaktif dan sharing gagasan dengan tujuan untuk memberikan peluang kepada peserta mahasiswi berdiskusi langsung dengan narasumber yang ahli di bidangnya masing-masing sehingga memberikan banyak perspektif untuk memperkaya khazanah keilmuan dan wawasan berpikir.

(Pemberian tanda mata kepada para tokor pemikir Buku Pilar Penyelamat Pembangunan dan narasumber Bedah Buku di Aula 2 Pondok Pesantren Nurul Jadid)

Melalui bedah buku dan dialog interaktif ini juga dapat melatih Public Speaking serta mengasah mentalitas serta kepercayaan diri para peserta mahasiswa saat bertanya. Narasumber Ny. Ienas Tsuroiya membahas tentang peran perempuan dan pesantren. Tidak hanya itu, disusul oleh Dr. dr. Mirra Samiyah, M.Kes dengan topik bahasan perempuan dan kesehatan, yang terakhir Ny. Hj. Khodijatul Qodriyah selaku penulis buku lebih menyoroti tentang perempuan dan pendidikan.

Di akhir sesi pematerian disusul dengan pemberian penghargaan kepada tiga tokoh yang pemikirannya diabadikan dalam buku Pilar Penyelamat Pembangunan dan ketiga narasumber yang membedah buku tersebut. Almarhum KH. Abdul Wahid Zaini diwakili oleh istrinya Ny. Hj. Zubaidah Toha, sedangkan KH. Abdul Hamid Wahid dan Ny. Hj. Khodijatul Qodriyah hadir secara langsung menerima tanda mata dari pimpinan Universitas Nurul Jadid di forum bedah buku yang berlangsung kurang lebih 1,5 jam itu.

 

 

(Humas Infokom)

Terapkan Maqashid Syari’ah, UNUJA Respon Persoalan Hukum Modern

nuruljadid.net – Mahasiswa Fakultas Agama Islam Universitas Nurul Jadid (Unuja) Paiton Probolinggo melakukan peningkatan pengetahuan (knowledge improvement) dengan mengadakan kuliah tamu semester ganjil tahun ajaran 2022–2023 pada hari minggu (25/09/2022) siang, bertempat di Aula 1 Pondok Pesantren Nurul Jadid.

Pelaksanaan kegiatan ini merupakan upaya yang dilakukan Unuja dalam rangka meningkatkan pengetahuan mahasiswa Fakultas Agama Islam tentang Hukum Syariat pada era baru (modern). Kuliah tamu ini mengusung tema “Implementasi Maqashid Syariah dalam Merespon Permasalahan Hukum Modern” yang diikuti oleh mahasiswa Universitas Nurul Jadid baik secara online maupun offline.

Dekan Fakultas Agama Islam Universitas Nurul Jadid Dr. H. Ahmad Fawaid, M.Th.I berkesempatan untuk menyampaikan sambutan (opening speech) pada pembukaan kuliah tamu tersebut. Dalam pidatonya beliau menyampaikan bahwa pertama kali FAI mengadakan kuliah tamu pada semester ganjil ini. Tema yang diangkat pada kuliah tamu kali ini pun memang sangat relevan dengan kebutuhan zaman serta untuk menambah wawasan mahasiswa khususnya prodi Hukum Keluarga, Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir serta juga Mahasantri Ma’had Aly Nurul Jadid. Bahwa Hukum Islam tidaklah stagnan namun terus bergerak mengikuti perkembangan zaman sesuai kebutuhan serta kondisi yang ada di tengah-tengah masyarakat

(Dekan FAkultas Agama Islam DR. H. Ahmad Fawaid, M.Th.I Saat Memberikan Cindera Mata Kepada Penyaji DR. Nasrulloh Afandi LC, M.A)

Sebanyak 100 mahasiswa prodi Hukum, Ilmu Al-qur’an dan Tafsir serta mahasantri Ma’had Aly Nurul Jadid, yang mengikuti acara secara tatap muka (offline) dan sebagian peserta lainnya mengikuti kuliah tamu tersebut secara daring via zoom.

Turut hadir pada kegiatan tersebut Dr. Nasrulloh Afandi LC, M.A selaku Penyaji, dekan Fakultas Agama Islam Dr. H. Ahmad Fawaid, M.Th.I didampingi oleh seluruh Kaprodi serta dosen Fakultas Agama Islam Universitas Nurul Jadid.

(Peserta Putra – Putri Kuliah Tamu Prodi Hukum Keluarga, Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir Serta Mahasantri Ma’had Aly Nurul Jadid )

Pematerian disampaikan oleh Dr. Nasrulloh Afandi LC, M.A, yang mana narasumber tersebut merupakan seorang pakar yang kompeten serta memiliki kapabilitas tinggi untuk membahas tema yang telah diusung. Sesi pematerian ini dimoderatori oleh Dr. Ainul Yaqin selaku dosen aktif Universitas Nurul Jadid dan Kasubbag Hukum dan Advokasi di bawah sekretariat Pondok Pesantren Nurul Jadid. Kegiatan berjalan dengan lancar dan khidmat, peserta pun mengikuti dengan antusias dan aktif bertanya, sehingga suasana sangat dinamis.

 

(Humas Infokom)

17 Peserta KKN Nusantara UNUJA Lakukan Pengabdian di Wakatobi. Rektor Siap Berikan Beasiswa

nuruljadid.net – Universitas Nurul Jadid (Unuja) dalam rangka menjalankan Tri Dharma Perguruan Tinggi salah satunya adalah dengan mengirimkan 17 mahasiswa KKN Nusantara ke Kabupaten Wakatobi, Sulawesi Tenggara (Sultra). Rombongan KKN Nusantara Unuja tiba di Pulau Tomia, Wakatobi, Senin (11/07) siang hari dan disambut hangat oleh Camat Tomia Timur Bapak Kamaruddin mewakili Bupati Wakatobi Bapak Haliana di Kantor Kecamatan setempat.

Unuja mengusung tema KKN Nusantara “Optimalisasi peran santri membangun desa berdikari”. Hal ini bertujuan selain mengimplementasikan amanah Tri Dharma juga Panca Kesadaran Santri yaitu pengabdian kepada masyarakat dengan mengamalkan ilmu serta keterampilan yang dimiliki kepada masyarakat lokal.

(Peserta KKN Nusantara Universitas Nurul Jadid saat berfoto bersama di pelabuhan sebelum berangkat ke Kabupaten Wakatobi, Sulawesi Tenggara)

Rombongan KKN Nusantara didampingi langsung oleh Kepala Bagian Pengabdian Kepada Masyarakat LP3M UNUJA, Ahmad Zubaidi. Peserta KKN Nusantara Universitas Nurul Jadid terdiri dari 10 mahasiswa dan 7 mahasiswi dari lintas program studi (prodi), karena harapannya dapat saling mewarnai dan melengkapi serta menyesuaikan kebutuhan di lokasi KKN.

Acara dilanjutkan ramah-tamah di kantor Kecamatan Tomia. Usai ramah-tamah, rombongan dibawa menuju Pondok Pesantren Nurul Furqon untuk istirahat, sebelum kemudian peserta KKN Unuja melakukan program pengabdiannya di tempat masing-masing yang tersebar di sejumlah desa dan kelurahan di Kecamatan Tomia Timur.

(Peserta KKN Nusantara Universitas Nurul Jadid melakukan ramah tamah bersama Camat Tomia di Kantor Kecamatan Tomia, Kabupaten Wakatobi, Sulawesi Tenggara)

KKN Nusantara ini merupakan tindak lanjut MoU antara Rektor UNUJA, KH. Abd. Hamid Wahid M.Ag, dengan Bupati Wakatobi, Bapak Haliana. MoU antara kedua pihak berlangsung di rumah jabatan Bupati Wakatobi pada Minggu (3/7/2022) lalu saat kunjungan rektor bersama beberapa pimpinan pesantren serta rektorat Universitas Nurul Jadid.

Rektor Unuja, KH. Abd. Hamid Wahid, M.Ag menuturkan bahwa kerja sama melaui MoU tersebut merupakan ikhtiar Unuja, agar bisa melebur bersama masyarakat, belajar kepada masyarakat, hingga pada saatnya nanti bisa memberikan kontribusi dan manfaat sebesar-besarnya bagi masyarakat. Hal ini sebagaimana nilai-nilai yang terkandung dalam Tri Dharma Perguruan Tinggi dan Panca Kesadaran Santri.

Tidak hanya pengabdian melalui KKN Nusantara, KH. Abd. Hamid Wahid juga menawarkan kerja sama berupa pemberian beasiswa kepada pelajar Wakatobi untuk melanjutkan studi di Universitas Nurul Jadid Paiton Probolinggo.

 

 

(Humas Infokom)

PWI Goes To Campus Kunjungi UNUJA, Resmi Luncurkan Sekolah Jurnalistik

nuruljadid.net – Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Probolinggo Raya dengan program “PWI goes to campus” mengunjungi Universitas Nurul Jadid (Unuja) Kamis (24/3/22). Kegiatan ini diselenggarakan dalam bentuk seminar sekaligus peluncuran Sekolah Jurnalistik Unuja yang dihelat di Aula I Pondok Pesantren Nurul Jadid.

Kegiatan ini dihadiri Rektor Unuja KH. Abdul Hamid Wahid, Kapolres Probolinggo AKBP Teuku Arsya Khadafi, Kepala Dinas Komunikasi dan Informasi (Diskominfo) Yulius Christian, dan Ketua PWI Probolinggo Raya A. Suyuti.

(Pimpinan Unuja bersama tamu undangan PWI Goes To Campus dan Launching Sekolah Jurnalistik berfoto bersama usai kegiatan)

Sebagaimana penjelasan ketua PWI Probolinggo Raya A. Suyuti, Goes To Campus merupakan progam PWI untuk menjalin kerjasama dengan seluruh stakeholder di kota dan kabupaten Probolinggo dalam rangka pengkaderan jurnalis di kalangan mahasiswa. Salah satunya dengan menggandeng perguruan tinggi di lingkungan pesantren.

Kali ini, tema yang diangkat bertajuk “Menuju Kabupaten Probolinggo menjadi Kabupaten Santri.” Sementara itu, maksud dari kata “santri” pada tajuk tersebut adalah singkatan dari Sadar dan Tanggap Informasi.

Program ini, nantinya diharapkam mampu melahirkan output kader jurnalis yang cerdas dan berkarakter. Selain itu, jurnalis santri ke depan harapannya harus lebih tanggap dan responsive terhadap perkembangan informasi dan mampu menyampaikannya melalui tulisan yang objektif, informatif dan edukatif dalam mencerdaskan masyarakat Probolinggo.

(Rektor Unuja KH. Abd. Hamid Wahid saat memberikan sambutan pada kegiatan PWI Goes To Campus dan Launching Sekolah Jurnalistik)

Dalam sambutannya. Rektor Unuja KH. Abdul Hamid Wahid menyatakan pentingnya kemampuan jurnalistik bagi santri dan mahasiswa, “saat ini, perkembangan informasi di media sosial sangat cepat dan tidak bisa dibendung. Dengan adanya sekolah jurnalistik kita akan mendapatkan pengayaan wawasan, pengalaman dan seni. Saya kira beberapa hal ini tidak akan didapatkan di kampus yang bersifat teoritis.” tutur KH. Abdul Hamid Wahid.

Peserta yang hadir pada kegiatan ini dari kalangan mahasiswa Universitas Nurul Jadid baik putra maupun putri secara terbatas. Mereka merupakan perwakilan setiap oganisasi mahasiswa (Ormawa) yang ada di kampus.

(Ketua PWI Probolinggo Raya A. Suyuti saat memberikan sambutan pada kegiatan PWI Goes To Campus dan Launching Sekolah Jurnalistik)

Sementara itu, Ketua PWI Probolinggo Raya A. Suyuti mengatakan “dengan program Sekolah Jurnalistik ini kami ingin sharing dengan para mahasiswa dan mahasiswi yang bisa jadi akan meneruskan profesi kami,” ungkapnya.

(Penandatanganan MoU antara Rektor Unuja KH. Abd. Hamid Wahid dan Ketua PWI Probolinggo Raya A. Suyuti)

Setelah itu acara dilanjutkan dengan penandatanganan MoU antara Unuja dengan PWI Probolinggo Raya dan pemberian cinderamata.

 

(Humas Infokom)

Program Pertukaran Mahasiswa MBKM Universitas Nurul Jadid Memasuki Periode Kedua

nuruljadid.net – Program pertukaran mahasiswa Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) Santri Universitas Nurul Jadid telah memasuki periode kedua. Kedatangan delegasi pertukaran mahasiswa dari berbagai daerah itu disambut secara resmi oleh pihak kampus pada Kamis (17/03/22) siang di Ruang Pertemuan Wisma Dosen Universitas Nurul Jadid.

Sebanyak 17 orang mahasiswa yang ikut program tersebut berasal dari berbagai kampus tetangga seperti IAI Al-Qodiri Jember, STAI At-Taqwa Bondowoso, STAI Cendikia Insani, STAI Nurul Abror Al Robbaniyyin, STAI Salahuddin, STIS Darul Falah, STIS Nurul Qamain, Universitas Islam Zainul Hasan, dan IAI Ibrahimy Banyuwangi.

Program kali ini berbeda dengan tahun sebelumnya yang diikuti oleh mahasiswa luar pulau jawa dengan beragam suku dan agama. Program MBKM kali ini hanya di lingkup regional Jawa Timur saja.

Acara ini dihadiri oleh Ketua PTKIS Tapal Kuda sekaligus Rektor IAI Ibrahimy Banyuwangi Dr. KH. Kholilur Rahman, M.Pd, Sekretaris Pesantren H. Faizin Syamwil, Wakil Rektor I Universitas Nurul Jadid Drs. H. Hambali, M.Pd, PIC MBKM Santri Unuja Dr. H. Fawaid, M.Th.I, DPL perguruan tinggi dari berbagai kampus dan mahasiswa peserta program MBKM santri.

(Suasana penyambutan Mahasiswa pertukaran santri program MBKM di Aula Mini Wisma Dosen Universitas Nurul Jadid)

Dalam acara tersebut beberapa sambutan disampaikan oleh Dr. KH. Kholilur Rahman, M.Pd, Drs. H. Hambali, M.Pd, dan H. Faizin Syamwil. Di dalam sambutannya mereka menyampaikan rasa terimakasihnya atas kerjasama yang dilakukan, dan juga memberikan arahan serta motivasi kepada seluruh mahasiswa program MBKM yang hadir.

“Pertukaran mahasiswa ini dianggap sebagai momentum yang baik. Niatkan untuk tabarrukan atau nyambung sanad melalui Pondok Pesantren Nurul Jadid,” tutur Warek 1 bapak Drs. H. Hambali.

Selain itu, H Faizin Syamwil juga teringat dengan dawuh almarhum KH. Abdul Haq Zaini bahwa “Siapa saja yang membantu Nurul Jadid dan pernah belajar di Nurul Jadid, itu saya anggap sebagai santri Nurul Jadid. Dan sampai kapanpun saya doakan” imbuhnya.

Setelah sambutan, acara dilanjutkan dengan sosialisasi tata tertib pesantren kepada peserta MBKM oleh Ustad Alif Hidayatullah, M.Pd. Sebelum diakhiri, peserta program MBKM santri diinstrusikan untuk mengisi pakta integritas terlebih dahulu. Setelah itu acara penyambutan Program MBKM Santri diakhiri dengan pembacaan doa oleh Bapak Fawaid.

 

(Humas Infokom)

Studi Banding, LPM Universitas Islam Jember Temui Kru Redaksi Alfikr Nurul Jadid

nuruljadid.net – Lembaga Pers Mahasiswa (LPM) Mitra Universitas Islam Jember silaturrahmi ke Pondok Pesantren Nurul Jadid Minggu (13/02/22) pagi. Kedatangan mereka untuk studi banding saling berbagi ilmu dengan LPM Al-Fikr Universitas Nurul Jadid (Unuja). Rombongan LPM Mitra sebanyak 18 orang, terdiri dari 9 orang putra dan 9 orang putri hadiri acara seremonial penyambutan di Aula 1 Pondok Pesantren Nurul Jadid.

(Acara seremonial penyambutan studi banding LPm Mitra Universitas Islam Jember di Aula 1 Pondok Pesantren Nurul Jadid)

Kedatangan LPM Mitra disambut dengan ramah oleh LPM Al-Fikr Unuja. Acara studi banding tersebut mengusung tema “Meningkatkan wawasan keorganisasian, inovasi, dan efektif.” Selain LPM Al-Fikr, rombongan LPM Universitas Islam Jember juga ditemui oleh beberapa perwakilan dosen Unuja. Diantaranya Bapak M. Nur Fadli Hidayat selaku warek 3 Unuja , Bapak Khoiri bagian kemahasiswaan Unuja, dan bapak Adi Azhary.

Acara pagi itu dibagi dua sesi. Sesi pertama, diisi seremonial pembukaan. Sedangkan sesi kedua diisi dengan diskusi dan sharing Bersama seputar pengalaman di bidang jurnalistik dan tulis menulis.

Pada sesi pertama, pimred LPM Mitra memberikan sambutan dengan menjelaskan maksud dan tujuan kedatangannya ke Unuja. “Kedatangan kami disini, yang pertama untuk menjalin tali silaturrahmi sesama LPM. Dan yang kedua, kami tidak hanya jalan-jalan saja, akan tetapi kami berharap nanti bisa mendapatkan ilmu dan wawasan dari sini.” ungkap Ahmad Zaini.

(Wakil Rektor 3 Universitas Nurul Jadid Nur Fadli Hidayat, M.Kom memberikan sambutan dan ucapan selamat datang pada acara seremonial penyambutan)

Sementara itu, Wakil Rektor 3 Unuja juga memberikan beberapa pengantar kepada peserta studi banding LPM Mitra Universitas Islam Jember.

“Mudah-mudahan pertemuan hari ini mampu memberikan manfaat dengan ilmu-ilmu baru yang bisa dibawa pulang dan diimplementasikan. Dan mudah-mudahan semua yang hadir disini bisa menjadi generasi penerus yang sukses, amanah, bertanggung jawab dan mampu memikirkan kepentingan masyarakat,” papar bapak Nur Fadli Hidayat dalam sambutannya.

(Sambutan pemimpin redaksi LPM Mitra Universitas Islam Jember pada acara seremonial penyambutan di Aula 1 Pondok Pesantren Nurul Jadid)

Sesi kedua, acara dilanjutkan dengan sesi diskusi. Pada kesempatan itu, seluruh kru redaksi LPM Mitra Nampak khusyuk saling bertukar pikiran dengan tim redaksi LPM Al-Fikr Unuja mengenai tema yang telah ditentukan dan hal lain terkait pengelolaan serta pengembangan Lembaga Pers Mahasiswa.

 

(Humas Infokom)

Enam Mahasiswa Santri Nurul Jadid Galakkan Inovasi Teknologi, Raih Prestasi Nasional

nuruljadid.net – Di era Revolusi Industri 4.0, Teknologi Digital merupakan pendukung utama dari perkembangan teknologi dewasa ini, tidak terkecuali untuk kalangan santri di pesantren. Enam mahasiswa santri Fakultas Teknik Universitas Nurul Jadid berhasil menggalakkan giat inovasi di bidang teknologi digital. Pasalnya mereka mengikuti kompetisi CODIG 4.0 yang diselenggarakan oleh Universitas Mercu Buana Jakarta Barat untuk mahasiswa PTN/PTS se tanah air (15/01/2022). Mereka berhasil membawa pulang juara 1 Game Development, Juara 1 Business Development dan Juara 3 Data Mining.

Agung Maulana dan Muhammad Kifliyanto semester 5 program studi (prodi) Sistem Informasi (SI) Fakultas Teknik Universitas Nurul Jadid berhasil menyabet juara 1 Business Development Application. Selanjutnya Miftahul Huda dan Muhammad Fadil Hasan mahasiswa program studi Informatika semester 3, dan duet mahasiswa program studi Informatika Abd. Rahman Efendy dan Mahasiswi Program Studi Sistem Informasi Faridatul Warda yang keduanya sedang duduk di semester 5 Fakultas Teknik berhasil bawa pulang Juara 3 kategori lomba Data Mining.

Muhammad Fadil Hasan salah satu pemenang juara 1 lomba Game Development alumni SMK Nurul Jadid menuturkan rasa syukur dan bangganya bisa berhasil keluar sebagai juara.

“Saya sangat bersyukur bisa berpartisipasi dalam perlombaan ini dan berhasil menjadi juara. Saya percaya bekal yang kuat dan kerja keras tidak akan mengkhianati hasil,” tutur Fadil saat ditemui oleh tim infokom nuruljadid.net

Kompetisi ini diberi nama CODIG singkatan dari Code Up Your Digital Technology diselenggarakan oleh Fakultas Ilmu Komputer Universitas Mercu Buana Jakarta Barat. Sebagaimana disampaikan oleh salah seorang panitia bahwa kegiatan ini diharapkan menjadi ajang kreasi dan inovasi mahasiswa dalam mengembangkan gagasan, pengetahuan dan kemampuannya pada bidang teknologi digital.

Codig memiliki lima kategori lomba dalam kompetisi teknologi digital ini. Jenis lomba yang dikompetisikan yaitu Aplikasi Bisnis (Business Development), Penambangan Data (Data Mining), Desain Pengalaman Pengguna (UI/UX Design), Software Development, Pengembangan Aplikasi Permainan (Game Development), Karya Tulis Ilmiah TIK (ICT Scientific Paper).

Dekan Fakultas Teknik Kamil Malik, M.Kom menyampaikan apresiasinya atas raihan prestasi mahasiswa Teknik yang berhasil mengharumkan almamater UNUJA. “Saya bangga sekaligus bersyukur atas capaian prestasi yang berhasil ditorehkan oleh mahasiswa fakuktas Teknik di tingkat nasional. Ini adalah bukti bahwa mahasiswa di pedesaan yang berbasis pesantren juga bisa bersaing selagi mau berikhtiar dan riyadlah maksimal,” tegas Kamil Malik.

Rangkaian acara Codig 4.0 ini terdiri dari beberapa agenda kegiatan, diantaranya technical meeting pada 4 Januari 2022, Press Conference sehari setelahnya, Coaching Clinic pada Sabtu, 8 Januari 2022, Penjurian Final Selasa, 11 Januari 2022 dan Acara Puncak dilaksanakan pada hari Selasa tanggal 15 Januari 2022.

 

(Humas Infokom)

 

Wisuda UNUJA Nobatkan Mahasiswa Terbaik dan Berprestasi

nuruljadid.net – Wisuda ke – IV Universitas Nurul Jadid kembali menobatkan sejumlah mahasiswa lulusan terbaik dan berprestasi program Diploma, Sarjana, dan Magister pada gelaran Sidang Senat Terbuka Universitas Nurul Jadid (UNUJA) Paiton – Probolinggo, Ahad (28/11) yang berlangsung di gedung Aula 1 Pondok Pesantren Nurul Jadid.

Lulusan terbaik tersebut merupakan perwakilan dari lima fakultas Unuja yang meraih Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) tertinggi. Selain itu, Unuja juga menetapkan mahasiswa terbaik bidang non-akademik dan mahasiswa terbaik yang menjadi pengurus pesantren di Pondok Pesantren Nurul Jadid. Dari 12 nama wisudawan terbaik dan berprestasi, 4 diantaranya terbaik berdasarkan IPK tertinggi program Sarjana (S1), 1 wisudawan terbaik berdasarkan IPK tertinggi program Magister (S2), 5 wisudawan terbaik berdasarkan prestasi non-akademik, dan 2 wisudawan berdasarkan pengurus terbaik Pondok Pesantren Nurul Jadid.

Menurut data lulusan terbaik dan berprestasi yang diterima, tercatat nama-nama wisudawan terbaik pada wisuda ke – IV tersebut diantaranya, Dian Halimas Zahro (Fakultas Agama Islam) dengan IPK 3.82, Jam’iyatul Munawaroh (Fakultas Teknik) dengan IPK 3.94, Kafa Dita Miftahul Jannah (Fakultas Kesehatan) dengan IPK 3.61, Indana Fikrotun Najibah (Fakultas Sosial dan Humaniora) dengan IPK 3.69 sebagai wisudawan terbaik IPK tertinggi program Sarjana (S1). Selanjutnya, wisudawan dengan IPK terbaik program Magister (S2) diraih oleh Hamimah Sri Handayani (Fakultas Agama Islam) dengan IPK 3.89.

(Perwakilan Wisudawan IPK tertinggi Universitas Nurul Jadid)

Tidak hanya itu, wisudawan berprestasi terbaik non-akademik diantaranya, Abdullah (Fakultas Agama Islam) dengan kategori juara 3 Open Turnamen Pencak Silat Internasional tahun 2019 di Bali, Latifatus Saleha (Fakultas Agama Islam) dengan kategori juara 1 LKTI Nasional di IAIN Batu Sangkar Sumatera Barat, Hanivia Novanda (Fakultas Teknik) dengan kategori Finalis Data Mining Coding Competition 3.0 “Code Up Your Digital Technologies”, Sahol (Fakultas Kesehatan) dengan kategori Edukator Pelatihan Badan Hidup Dasar (BHD) untuk awam khusus DPW PPNI Provinsi Jawa Timur tahun 2020, Nur Halis Mistarwan (Fakultas Sosial Hukum dan Humaniora) dengan kategori Juara 2 Lomba Debat Bahasa Inggris tingkat regional di Universitas Negeri Jember tahun 2018. Juga ditetapkannya M. Ghofirul Humam (Fakultas Agama Islam) sebagai wisudawan pengurus putra terbaik Pondok Pesantren Nurul Jadid dan Diana putri sebagai wisudawan pengurus putri terbaik Pondok Pesantren Nurul Jadid.

(Perwakilan Wisudawan prestasi Non-Akademik Universitas Nurul Jadid)

Pada tahun ini, Universitas Nurul Jadid kembali mengadakan gelaran Sidang Senat Terbuka secara hybrid (daring dan luring). Rektor Universitas Nurul Jadid menyampaikan bahwa jumlah wisudawan yang mengikuti wisuda pada tahun ini sebanyak 892 peserta dan hanya wisudawan yang berdomisili atau mondok di Pondok Pesantren Nurul Jadid yang dapat mengikuti prosesi wisuda secara offline. Meskipun begitu, prosesi gelaran Sidang Senat Terbuka Universitas Nurul Jadid tahun 2021 tetap berjalan khidmat dengan mematuhi protokol kesehatan yang sudah ditetapkan pemerintah. Rektor Unuja juga berharap kepada seluruh wisudawan tahun ini mampu membaktikan diri bagi agama, bangsa, dan negara.

 

(Humas Infokom)

Unuja Launching MBKM Santri, Ini kata Mendikbud RI

nuruljadid.net – Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nadiem Anwar Makarim, B.A., M.B.A. diwakili Direktur Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kemendikbudristek RI Prof. drh. Aris Junaidi, Ph.D. menghadiri acara wisuda Universitas Nurul Jadid melalui teleconference zoom meeting. Bapak Aris Junaidi menyampaikan pesan Mas Nadiem perihal transformasi kebijakan Merdeka Belajar Kampus Merdeka dan peluncuran program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) Santri minggu lalu (28/11).

Peresmian Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) Santri tersebut dilakukan oleh Prof. drh. Aris Junaidi, Ph.D. pada Minggu siang kemarin melalui teleconference zoom meeting. Peresmian tersebut dihadiri oleh Pimpinan Pondok Pesantren Nurul Jadid serta Pimpinan Universitas Nurul Jadid dan 892 wisudawan-wisudawati Universitas Nurul Jadid di Gedung Aula I Pondok Pesantren Nurul Jadid, Paiton, Probolingo.

Sementara itu, dalam sambutannya Direktur Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kemendikbudristek RI Prof. drh. Aris Junaidi, Ph.D. menyampaikan permohonan maaf dan salam hangat mas Menteri Nadiem Makarim kepada seluruh peserta wisuda Universitas Nurul Jadid tahun 2021 baik yang hadir secara luring maupun daring.

(Prof. drh. Aris Junaidi, Ph.D. Direktur Pembelajaran dan Kemahasiswaan dalam sambutannya)

“Pertama saya menyampaikan permohonan maaf dan salam hangat dari Mas Menteri, Mas Nadiem Anwar Makarim yang hari ini berhalangan hadir pada acara yang sangat penting ini, beliau memohon maaf,” ungkap Bapak Aris Junaidi.

Lanjut Bapak Aris Junaidi menyampaikan pesan Mas Nadim Anwar Makarim perihal kesempatan percepatan Transformasi Kebijakan Merdeka Belajar Kampus Merdeka di masa pandemi covid-19.

“Era Revolusi Industri 4.0, dan Society 5.0, serta tantangan Pandemi COVID-19 yang kita hadapi sekarang, mendorong Pendidikan Tinggi untuk lebih adaptif dengan pertumbuhan pengetahuan yang eksponensial. Disamping teknologi dan inovasi, serta perubahan sosial dalam masyarakat, pandemi mempercepat transformasi pendidikan tinggi untuk menerapkan literasi 4.0 yaitu data teknologi dan manusia, serta mengedepankan kolaborasi multitransdisiplin dan pendekatan sistem thinking yang menjadi pembaharuan dalam kurikulum pendidikan tinggi,” jelasnya.

(Prof. drh. Aris Junaidi, Ph.D. Direktur Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kemendikbudristek RI)

Selanjutnya, Bapak Aris Junaidi menjelaskan tentang tujuan yang melatarbelakangi adanya program Transformasi Kebijakan Merdeka Belajar Kampus Merdeka ini, “Filosofi yang mendasari Transformasi Kebijakan Merdeka Belajar Kampus Merdeka yang memerdekakan unit pendidikan dalam memperkuat budaya pembelajaran dan inovasi untuk menciptakan growth mindset bagi generasi penerus pembangunan bangsa ini bertujuan untuk meneruskan pembelajaran Bapak Ki Hajar Dewantara, dimana paradigma pendidikan seharusnya berpulang pada kemerdekaan dan kemandirian pelaku belajar, untuk mendapatkan nilai dan tujuan hidup sebagai manusia seutuhnya yang bermanfaat bagi keluarga, masyarakat, dan bangsa” tuturnya.

Imbuh Direktur Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kemendikbudristek RI Prof. drh. Aris Junaidi, Ph.D. tentang esensi dari Transformasi Kebijakan Merdeka Belajar Kampus Merdeka yaitu untuk mendorong life long learning, menggali bakat sesuai passion, memperkuat system thinking, dan memperkuat kemampuan adaptasi, kolaborasi, dalam menghadapi perubahan yang dinamis saat ini.

Bapak Aris Junaidi juga menaruh harapan kepada Universitas Nurul Jadid agar dapat mengimplementasikan kebijakan Merdeka Belajar Kampus Merdeka yang disesuaikan dengan Visi Universitas Nurul Jadid hingga dapat mencetak lulusan Pendidikan Tinggi sebagai SDM unggul yang merupakan pembelajar sepanjang hayat, memiliki kompetensi global, berperilaku sesuai nilai sila Pancasila, dan mampu mensinergikan kebutuhan kesejahteraan masyarakat dengan kepentingan negara di Era Revolusi 4.0 dan Society 5.0.

Terakhir, Bapak Aris Junaidi mewakili Mas Menteri Nadiem Anwar Makarim sangat mendukung program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) Santri dan secara resmi meluncurkan program tersebut.

“Dengan mengucap basmalah, bismillahirrohmanirrohim program MBKM Santri di Universitas Nurul Jadid secara resmi kami luncurkan. Semoga memberikan manfaat untuk semua pihak.” Tutup Bapak Aris Junaidi saat Launching MBKM Santri Unuja.

 

(Humas Infokom)

Menag RI Ingatkan Wisudawan Nilai Santri dan Pesan Kiai Zaini

nuruljadid.net – Menteri Agama RI Yaqut Cholil Qoumas mengingatkan para wisudawan dan wisudawati Universitas Nurul Jadid tahun 2021 akan pentingnya berpegang teguh pada nilai santri dalam Panca Kesadaran Santri Pondok Pesantren Nurul Jadid dan dawuh muassis KH. Zaini Mun’im lepas diwisuda melalui teleconference zoom meeting Minggu kemarin (28/11) di Aula 1 Pondok Pesantren Nurul Jadid Paiton Probolinggo.

Sambutan tersebut disampaikan langsung oleh Menteri Agama (Menag) Republik Indonesia (RI) Gus Yaqut saat mengahadiri acara Wisuda Universitas Nurul Jadid secara virtual di hadapan seluruh wisudawan-wisudawati program diploma, sarjana dan magister serta para tamu undangan terbatas yang hadir secara luring.

Dalam kesempatan tersebut, Menag Yaqut Cholil Qoumas memberi apresiasi kepada para wisudawan dan wisudawati Universitas Nurul Jadid tahun 2021 tersebut, dan beliau juga menyampaikan pesan-pesan bahwa wisuda atau kelulusan bukanlah akhir dari proses pendidikan.

“Saya mengucapkan  selamat atas Wisuda Diploma, Sarjana, dan Magister Universitas Nurul Jadid tahun 2021 sekaligus Launching Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) Santri. Perlu diketahui bahwa Kelulusan atau wisuda merupakan ungkapan sukacita pada fase akhir pendidikan, kelulusan adalah sebuah prestasi dan capaian, namun harus disadari bahwa itu bukan akhir dari proses pendidikan,” ungkap Gus Yaqut kepada peserta Wisuda UNUJA.

(Kementerian Agama RI Menag Yaqut Cholil Qoumas dalam sambutannya)

Gus Yaqut juga menaruh harapan kepada para wisudawan dan wisudawati Universitas Nurul Jadid, agar setelah diwisuda mereka tetap berpegang teguh pada Panca Kesadaran Santri Pondok Pesantren Nurul Jadid.

“Saya berharap, para wisudawan, di manapun medan juang dan kiprahnya setelah diwisuda, tetap berpegang teguh pada Panca Kesadaran Santri Nurul Jadid, yaitu Kesadaran Beragama, Kesadaran Berilmu, Kesadaran Bermasyarakat, Kesadaran Berbangsa dan Bernegara, dan Kesadaran Berorganisasi. Jadilah pribadi yang bermanfaat.” harap Menteri Agama kepada wisudawan-wisudawati Unuja.

Tidak hanya mengingatkan tentang nilai-nilai Panca Kesadaran Santri, Gus Yaqut juga mengingatkan kembali pesan dari KH. Zaini Mun’im kepada seluruh peserta wisuda Universitas Nurul Jadid 2021, beliau mengutip “Orang yang hidup di Indonesia kemudian tidak melakukan perjuangan, dia telah berbuat maksiat. Orang yang hanya memikirkannya masalah pendidikannya sendiri, maka orang itu telah berbuat maksiat. Kita semua harus memikirkan perjuangan rakyat banyak.”

Para wisudawan-wisudawati serta tamu undangan menyimak sambutan Gus Yaqut dengan seksama dan khusyuk. Tak lupa, Gus Yaqut juga meyelipkan pesan sebelum mengakhiri pidatonya, yaitu “Dari Nurul Jadid untuk Indonesia Maju.”

 

(Humas Infokom)

Wisuda UNUJA: Tetap Khidmat Meski dengan Hybrid System

nuruljadid.net – Universitas Nurul Jadid (UNUJA) menggelar perhelatan wisuda diploma-sarjana-magister tahun 2021 yang berbeda dari biasanya. Karena pandemi COVID-19, Perguruan Tinggi yang berlokasi di kecamatan Paiton kabupaten Probolinggo ini menggelar wisuda secara hybrid system kombinasi luring dan daring pada Minggu kemarin (28/11).

Wisuda hybrid ini digelar secara luar jaringan (luring) di Aula I Pondok Pesantren Nurul Jadid dengan tetap mematuhi protokol kesehatan yang ketat, dan dalam jaringan (daring) melalui teleconference zoom meeting dan Live Streaming di kanal YouTube Universitas Nurul Jadid. Para wisudawan dan tamu undangan yang hadir mengikuti prosesi wisuda dengan khidmat dan tenang.

Pada Wisuda kali ini, terdapat sebanyak 892 Wisudawan Wisudawati jenjang Diploma, Sarjana, dan Magister dari 5 Fakultas berbeda, masing-masing 450 Wisudawan Wisudawati dari Fakultas Agama Islam, 316 Orang Fakultas Teknik, 50 Orang Fakultas Kesehatan, 18 Orang Fakultas Sosial Humaniora, dan 58 Orang Pasca Sarjana.

(Wakil Rektor 1 Universitas Nurul Jadid H. Hambali M.Pd)

Rektor Universitas Nurul Jadid KH. Abdul Hamid Wahid dalam pidatonya mengucapkan selamat dan rasa bangga kepada Wisudawan dan Wisudawati yang telah berasil menempuh pendidikannya di Universitas Nurul Jadid Paiton Probolinggo.

“Kami ucapkan selamat dan rasa bangga atas diwisudanya kalian. Dengan wisuda ini kalian telah melalui satu tahapan penting dari perjalanan akademik kalian, wisuda adalah pengakuan akademik terhadap kompetensi yang telah ditempa selama ini. Kami berharap para lulusan Universitas Nurul Jadid yang diwisuda kali ini mampu membaktikan diri bagi agama, bangsa dan Negara.” Ungkap Rektor Universitas Nurul Jadid dalam sambutannya.

(Rektor Universitas Nurul Jadid KH. Abdul Hamid Wahid M.Ag saat memberi sambutan)

Sementara itu, pengasuh Pondok Pesantren Nurul Jadid KH. Moh. Zuhri Zaini turut mengapresiasi mahasiswa-mahasiswi Universitas Nurul Jadid yang diwisuda tahun 2021. Beliau juga memberi arahan bagi para wisudawan dan wisudawati.

“Wisuda ini masih permulaan bagi para wisudawan dan wisudawati, dan tentu harapannya semoga diikuti dengan kesuksesan-kesuksesan. Dan selanjutnya, tentu dalam kesempatan ini sudah menjadi kewajiban seharusnya kita mensyukuri nikmat ini, sebab dengan mensyukuri nikmat insyaallah selain nikmat itu tidak akan dicabut, tentu akan ditambah oleh Allah.”  Dawuh Pengasuh Pondok Pesantren Nurul Jadid.

(Pengasuh Pondok Pesantren Nurul Jadid KH. Moh Zuhri Zaini dalam sambutannya)

Wisuda Universitas Nurul Jadid ini juga rencana awal akan dihadiri secara virtual oleh Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Nadiem Anwar Makarim, B.A., M.B.A. namun karena berhalangan diwakili Direktur Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kemendikbudristek RI Prof. drh. Aris Junaidi, Ph.D. serta juga hadir Menteri Agama RI KH. Yaqut Cholil Qoumas melalui teleconference zoom meeting.

Prof. drh. Aris Junaidi, Ph.D. menyampaikan pesan Mendikbutristek RI, Mas Nadiem perihal Transformasi Kebijakan Merdeka Belajar Kampus Merdeka. “Filosofi yang mendasari adanya Transformasi Kebijakan Merdeka Belajar Kampus Merdeka ialah untuk meneruskan pembelajaran Bapak Ki Hajar Dewantara, Paradigma Pendidikan seharusnya berpulang pada kemerdekaan dan kemandirian pelaku belajar untuk mendapatkan nilai dan tujuan hidup sebagai manusia seutuhnya yang bermanfaat bagi keluarga, masyarakat, dan bangsa” tegasnya.

Kemudian, Prof. drh. Aris Junaidi, Ph.D mewakili Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nadiem Anwar Makarim, B.A., M.B.A. meresmikan peluncuran program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) Santri.

(Perwakilan KEMENDIKBUD RI Prof. drh. Aris Junaidi, Ph.D dalam sambutannya)

Selanjutnya, Menteri Agama RI Gus Yaqut juga memberi apresiasi atas terlaksananya wisuda ini dan launching Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) Santri dan menaruh harapan kepada wisudawan-wisudawati Universitas Nurul Jadid,

“Saya berharap para wisudawan wisudawati, di manapun medan juang dan kiprahnya setelah wisuda, tetap berpegang teguh pada Panca Kesadaran Santri Nurul Jadid.” Tutup Gus Yaqut pada pada penghujung acara.

 

(Humas Infokom)

 

Mahasiswa Multitalenta Universitas Nurul Jadid Berhasil Raih 6 Juara Nasional Sekaligus

nuruljadid.net – Mahasiswa Pendidikan Bahasa Inggris (PBI) Fakultas Sosial dan Humaniora Univeristas Nurul Jadid (Unuja) Paiton Probolinggo, Zulfikar Prayogi, berhasil menyabet 6 prestasi sekaligus tingkat Nasional dari dua kategori lomba selama bulan Oktober lalu yaitu bahasa Inggris dan sastra puisi.

Zulfikar sukses meraih prestasi tingkat nasional ini usai menyisihkan ratusan peserta lainnya dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia. Kerja keras dan riyadlah dia selama di pondok pesantren berbuah manis.

“Sejujurnya, setiap kali mengetahui diumumkan sebagai pemenang, saya selalu bersyukur sekali karena bisa mengharumkan nama almamater saya UNUJA dan pastinya Pondok Pesantren Nurul Jadid tercinta, ” ungkapnya Jum’at (19/11/2021).

Mahasiswa angkatan 2018 ini sebelumnya sudah seringkali meraih prestasi hingga tingkat internasional. Zulfikar yang hobi adventuring ini gemar menulis karya sastra yang mengantarkannya menjadi juara dalam berbagai event lomba kesastraan, khususnya cipta baca puisi. Tahun lalu, Zulfikar pernah dinobatkan sebagai Penulis Terbaik pada gelaran Cerpen Puisi LLK Purwokerto tingkat Nasional dan Top 10 Hongkong’s Poetry SMR Unity Literation Asia.

Dalam berbagai kompetisi yang Zulfikar ikuti, hampir semuanya membuahkan hasil. Mahasiswa yang passionate dengan Bahasa Inggris dan sastra ini tidak hanya mahir dalam bidang verbal language atau speaking saja namun juga writing dalam Bahasa Inggris.  Hal ini bisa dikuasai Zulfikar karena konsistensi dia dalam membaca dan menulis sehingga kemampuan literasi kebahasaannya terus berkembang.

“Saya merasa membaca dan menulis itu sangat penting untuk bisa berprestasi, karena dengan membaca akan memperkaya knowledge kita sehingga isi pidato yang kita sampaikan berbobot dan dengan menulis kita juga bisa mengutarakan gagasan dan mewariskannya dalam karya yang bisa bermanfaat untuk banyak orang yang membacanya,” tegas Zulfikar kepada nuruljadid.net

Proses pendidikan dan lingkungan belajar di Unuja dengan atmosfer yang kondusif membuat Zulfikar bisa fokus berkarya dan berprestasi. Unuja sebagai perguruan tinggi berbasis pondok pesantren, menurutnya saya suportif untuk bisa mengembangkan diri karena tidak banyak gangguan seperti hiburan dan gadget yang tidak jarang merusak fokus dan konsentrasi dalam belajar, ngaji dan beribadah, beda halnya kalau kuliah di luar pesantren. Alhasil, karya Zulfikar sudah berhasil diterbitkan dalam Buku Antologi, sekurangnya ada tujuh buku antologi yang merilis karya Zulfikar setiap kali dia memenangkan lomba menulis.

Dia menjelaskan saat ini selain belajar di kampus sebagaimana mahasiswa pada umumnya dia juga mengajar di Lembaga Pengembangan Bahasa Asing (LPBA) Nurul Jadid sebagai bentuk pegabdiannya kepada almamater yang membesarkannya dalam bidang kebahasaan selain UNUJA. Karena dengan mengajar, dia percaya, keilmuannya akan bertambah dan berkembang.

Di akhir wawancara, Zulfikar menyampaikan bahwa dia juga aktif di berbagai organisasi kampus untuk mengasah critical thinking, komunikasi dan interpersonal skill nya. Karena dalam perlombaan, soft skill tersebut mutlak dibutuhkan sehingga kita harus terjun ke berbagai organisasi dan kegiatan kampus yang positif sebagai ajang latihan agar tetap produktif dan bisa berkarya dengan berbagai bentuk pengabdian kepada pesantren sesuai dengan kompetensi dan kapasitas kita masing-masing.

 

(Humas Infokom)

Santri Nurul Jadid Sabet Juara 1 Lomba Esai Nasional

nuruljadid.net – Santriwati Pondok Pesantren Nurul Jadid Paiton Probolinggo, Wildana Rahma Azzuhri, asal Kabupaten Lumajang telah berhasil menjuarai lomba Esai Nasional di urutan pertama. Kegiatan lomba ini diadakan oleh Program Studi (Prodi) Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir (IAT) Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga Jogjakarta dalam rangka Pekan Raya IAT tahun 2021.

Pekan Raya Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir (IAT) ini dibuka sejak 7 September 2021 mengangkat 3 sub tema, literasi digital, pendidikan digital, dan religi digital. Hal ini sebagai ikhtiar mendorong para santri untuk merespon tantangan di era digital. Tepat hari Kamis, (14/10) hasil perlombaan diumumkan melalui zoom meeting setelah melalui proses penjurian sejak 8 Oktober 2021 yang ketat.

Wildana menceritakan, dirinya tidak menyangka karya tulisnya bisa dinobatkan sebagai terbaik pertama. Sebab, pesertanya dibuka untuk mahasiswa dari seluruh perguruan tinggi negeri maupun swasta di Indonesia.

“Awalnya saya mau ikut kalau ada ide dan ada uang untuk lomba. Tahu-tahu saya sudah didaftarkan sama teman-teman. Ya sudah, saya kirimkan data diri dan tulisan saya ke panitia,” ungkap santriwati yang juga penghafal Al-Qur’an ini.

Santriwati yang juga mahasiswi semester 5 Universitas Nurul Jadid (Unuja) ini bercerita, isi tulisannya sebenarnya sederhana. Yaitu mengenai dakwah digital di era modern ini. Keresahannya saat melihat banyaknya konten di media sosial yang banyak diisi ustaz-ustaz instan menjadi inspirasinya untuk menulis hal itu.

“Ini sebenarnya hasil diskusi sama Abi saya, keresahan yang saya dan Abi rasakan sama yaitu dakwah digital orang-orang NU masih kalah dengan konten-konten dakwahnya orang-orang radikal, wahabi dan semacamnya. Jadi tema outline itu yang saya angkat,” ungkap putri Kiai Syafi’uddin Azzuhri, Katib Syuriah Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) Kecamatan Kunir, Kabupaten Lumajang ini.

Saat diwawancarai, Wildana yang merupakan peserta didik Pusat Pendidikan Ilmu Al-Qur’an (PPIQ) Nurul Jadid ini juga menyampaikan bahwa di era modern ini santri harus sadar dan mengembangkan dirinya dalam dakwah digital bukan hanya sebagai konsumen namun content creator. Agar konten-konten dakwah tidak hanya didominasi ustaz-ustaz yang muatan dakwahnya tidak jarang berbenturan dengam model Islam di Indonesia.

“Pesantren di Indonesia, terutama santri-santrinya harus lebih aktif mengelola akun medsosnya untuk menebar nilai-nilai Islam Aswaja, lebih-lebih nilai kesantriannya dengan cara yang lebih kreatif,” imbuhnya.

Ia berharap, lewat tulisannya tersebut santri Indonesia yang sebenarnya memiliki kompetensi mumpuni di bidang keagamaan bisa lebih kreatif dan percaya diri (self-confident) berdakwah melalui medsos. Sehingga pesan Islam Rahmatan Lil’alamin bisa terus ditanamkan pada masyarakat Indonesia untuk menebar damai dan kasih sayang sesame ummat manusia.

“Semoga santri dan pesantren bisa menggunakan medsos sebagai wahana dakwah yang kreatif, dekat dengan kaum muda dengan berpegang teguh pada asas-asas kerahmatan Islam,” pungkasnya.

Semoga dengan prestasi yang berhasil ditorehkan oleh Wildana dapat menjadi inspirasi bagi santri Nurul Jadid lainnya untuk mengembangkan keterampilan mereka di bidang literasi atau tulis-menulis dan proaktif dengan membuat konten dakwah Islam yang ramah dan damai.

(Humas Infokom)

Mahasiswa Santri Nurul Jadid Jawara Bahasa Arab se-Regional Asia

nuruljadid.net – Santri Pondok Pesantren Nurul Jadid Rifqi Aziz Febriyanto, Muhammad Hasan Mutawakkil dan Ahmad Fauzi Rahman wakil Indonesia berhasil menyabet Juara 1 Lomba Debat Gebyar Bahasa Arab (GBA) 2021 tingkat Regional Asia yang diadakan oleh HMJ PBA IAIN Syekh Nurjati Cirebon (23/09) setelah melalui persaingan dan proses penjurian ketat.

Para jawara tersebut merupakan mahasiswa aktif Prodi Pendidikan Bahasa Arab (PBA) di Universitas Nurul Jadid Paiton Probolinggo yang berdomisili di Lembaga Pengembangan Bahasa Asing (LPBA) Nurul Jadid. Persaingan dalam Lomba Debat Bahasa Arab ini cukup ketat, yang diikuti oleh 14 Tim Debat dari Perguruan Tinggi di Indonesia dan 2 Tim Debat dari Universitas Islam Antarabangsa Malaysia (UIAM).

Lomba yang berlangsung selama dua hari ini menggunakan metode scoring system, dengan mengurutkan dari nilai tertinggi berdasarkan penguasaan materi, kebahasaan dan cara penyampaian argumentasi dengan baikSementara itu, pada tahap penyisihan tim debat Nurul Jadid unggul menghadapi tim debat UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dan lolos ke Babak Quarter Final (Delapan Besar) menempati urutan kedelapan.

Setelah akumulasi nilai, perolehan poin tim debat yang lolos delapan besar UIAM B Malaysia menempati posisi pertama dengan 862 poin, disusul UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta 861,5 poin, FDI UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 858,5 poin, UIAM A Malaysia 855,5 poin, ALC Universitas Al-Azhar Indonesia 854,5 poin, PBA UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 854, 5 poin, Institut Dirosat Islamiyah Al-Amien (IDIA) Prenduan, Sumenep Madura 852,5 poin, dan Perwakilan Nurul Jadid berada diposisi kedelapan dengan perolehan poin 852,5.

Pada babak delapan besar, Tim Nurul Jadid unggul menghadapi Tim IDIA Perenduan dengan perolehan poin 860,5 di posisi keempat setelah UIAM B Malaysia (871,5 poin), UIAM A Malaysia (866 poin), dan FDI UIN Syarif Hidayatullah Jakarta (863 poin).

 (Sesi foto bersama finalis sesaat setelah babak final Lomba Debat Bahasa Arab berlangsung)

Pertandingan berlanjut ke babak Semi Final, menghadapi Tim UIAM A Malaysia dengan mosi “Majelis ini meyakini perlu penggunaan bahasa daerah di sekolah internasional”. Tim Nurul Jadid yang beranggotakan Rifqi Aziz Febriyanto sebagai pembicara pertama, Muhammad Hasan Mutawakkil pembicara kedua, dan Ahmad Fauzi Rahman pembicara ketiga berhasil menaklukkan tim dari negeri jiran dan lolos melaju ke babak final.

Pada babak final Tim Nurul Jadid menghadapi UIAM B Malaysia dengan mosi debat “Majelis ini percaya bahwa skripsi bukan standar utama kelulusan mahasiswa”. Masing-masing hanya diberi waktu 30 menit untuk case building. Akhirnya setelah perdebatan sengit berlangsung, tim Nurul Jadid berhasil menaklukkan tim UIAM B Malaysia dan keluar sebagai Jawara Lomba Debat Bahasa Arab se regional Asia dengan selisih 4 poin, 871,5 untuk Tim Nurul Jadid dan 867,5 untuk tim UIAM B Malaysia.

“Kami merasa bersyukur dan sangat senang sekali bisa meraih juara ini. Walaupun di awal, motivasi kami bukan untuk menang namun berusaha memotivasi anak asuh kami agar tetap semangat untuk berprestasi demi Pesantren Nurul Jadid, Unuja dan tentunya LPBA tercinta,” ungkap Aziz, pembicara pertama Tim Debat Nurul Jadid.

(Jawara Debat Bahasa Arab se Regional Asia Muhammad Mutawakkil Alallah, Rifqi Aziz Febriyanto dan Ahmad Fauzi Rahman)

Tidak hanya tim debat, dalam ajang ini dua trofi diraih sekaligus untuk kategori lomba Taqdimul Qissoh tingkat Nasional dengan penyelenggara yang sama atas nama Ahmad Fauzi Rahman sebagai Juara 1 dan Badruz Zaman sebagai Juara 2.

“Alhamdulillah, pada awalanya saya tidak mengira bisa juara pada lomba taqdimul qissoh Gebyar Bahasa Arab 2021 ini, karena saya pikir karya video yang saya kumpulkan masih belum sempurna. Namun saya yakin semua ini tidak lepas dari barokah para kyai, guru, dan teman-teman sehingga kami berhasil menjadi juara,” ungkap Badruz Zaman.

Harapannya ke depan akan lebih banyak lagi santri Pondok Pesantren Nurul Jadid yang memiliki semangat serta motivasi kuat dalam menorehkan prestasi demi mengharumkan almamater pesantren Nurul Jadid tercinta di luar.

(Humas Infokom)

OSPEKTREN 2021: Hampir Seribu Mahasiswa Baru UNUJA Mengikuti Hybrid System

nuruljadid.net – Mahasiswa Baru (MABA) Universitas Nurul Jadid (UNUJA) mengikuti kegiatan Orientasi Pengenalan Kampus dan Pesantren (OSPEKTREN) 2021 (13/9). Kegiatan yang berlangsung selama 3 hari tersebut mengusung tema “Gemilang Mahasiswa Santri, Jayalah Ibu Pertiwi”.

Kegiatan Orientasi Pengenalan Kampus dan Pesantren (OSPEKTREN) tahun 2021 ini digelar secara hybrid, yakni diadakan dengan kombinasi sistem daring (online) dan pertemuan tatap muka (offline). Mahasiswa baru yang hadir secara tatap muka hanya khusus bagi mereka yang menetap (mukim) di Pondok Pesantren Nurul Jadid. Sistem tatap muka ini dibagi menjadi dua tempat, pertama di Aula I Pondok Pesantren Nurul Jadid yang dikhususkan untuk Santri Mahasiswa Baru dan Aula II Pondok Pesantren Nurul Jadid untuk Santriwati Mahasiswi Baru. Sementara itu, bagi Mahasiswa/i Baru yang tidak bermukim di pesantren harus mengikuti kegiatan tersebut secara daring atau virtual melalui platform Zoom Cloud Meeting yang telah disediakan oleh panitia. Kegiatan OSPEKTREN ini berlangsung selama tiga hari, yakni mulai Sabtu, 11 September sampai dengan Senin, 13 September 2021.

(Saat pematerian tentang Lingkungan Hidup oleh Tim Bidang Konservasi Lingkungan Hidup (BKLH) Nurul Jadid)

Abdul Basid selaku ketua panitia menyebutkan, keseluruhan Mahasiswa Baru tahun akademik 2021/2022 berjumlah hampir 1.000 peserta yang tersebar di lima fakultas. Sedangkan peserta yang hadir secara luring pada OSPEKTREN 2021 ini sebanyak hampir 400-an dan 500 lebih mahasiswa/i baru berpartisipasi secara virtual. Selain itu, Abdul Basid juga menjelaskan terkait konsep yang diterapkan pada OSPEKTREN 2021 memang berbeda dibandingkan sebelum masa Pandemi Covid-19 yaitu menggunakan Hybrid System.

“Alhamdulillah pada tahun ini sebanyak hampir 1.000 peserta terdaftar sebagai mahasiswa/i baru yang tersebar pada 5 fakultas dan peserta yang hadir secara luring berkisar 400-an dan 500 lebih mengikuti secara virtual atau daring. Kami menggelar dengan Hybrid Orientation System karena di tengah Pandemi Covid-19 ini tidak memungkinkan menyelenggarakannya bersamaan dan berbaur dengan mahasiswa/i baru yang tidak mondok.”

Pada acara Opening Ceremony, Wakil Rektor I Universitas Nurul Jadid (UNUJA), Bapak Drs. H. Hambali, M.Pd ditunjuk oleh rektorat membuka acara OSPEKTREN 2021 (11/9). Dalam sambutannya, Bapak Hambali menuturkan, bahwa OSPEKTREN merupakan program wajib yang harus diikuti oleh mahasiswa/i baru. Melalui kegiatan ini, mahasiswa/i baru dituntut untuk bisa berpikir dan bersikap lebih dewasa serta dibekali dengan ilmu-ilmu dan pengetahuan tentang kehidupan kampus khususnya di UNUJA.

“Saya berharap, mahasiswa/i baru baik yang hadir langsung atau secara virtual, dapat mengikuti kegiatan dengan baik hingga akhir. Pesan saya, dimohon kepada seluruh peserta OSPEKTREN 2021 untuk disiplin selama mengikuti kegiatan dan jangan lupa untuk tetap memperhatikan Protokol Kesehatan selama acara berlangsung,” tuturnya.

(Penyerahan piagam penghargaan kepada Kiai Muhammad Fakhri sebagai narasumber dalam acara Ospektren oleh Presiden BEM Unuja Saudara Nur Mahmudi Ismail didampingi staf Unuja dan Panitia Ospektren)

Dalam rangka pembekalan Mahasiswa/i Santri Baru, banyak sekali kegiatan yang dilaksanakan untuk menanamkan nilai-nilai Trilogi Santri dan Panca Kesadaran Santri kepada para Mahasiswa Santri Baru selama kegiatan berlangsung. Kegiatan tersebut terdiri dari, Pengajian Kitab, Keagamaan, Kedisiplinan, Keilmuan, Pengembangan diri, Mitigasi Bencana, Konservasi Lingkungan hingga Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) yang menjadi titik tolak tema OSPEKTREN 2021.

Presiden BEM Universitas Nurul Jadid Nur Mahmudi Ismail menerangkan di sela kegiatan bahwa rangkaian pematerian didesain sebagai bentuk pembinaan idealisme, penguatan karakter, rasa cinta tanah air, dan kepedulian terhadap lingkungan dalam rangka membentuk Mahasiswa Santri Baru yang Berkarakter, Religius, Nasionalis, Mandiri, Gotong Royong, dan Berintegritas berdasarkan pada nilai-nilai Trilogi serta Panca Kesadaran Santri.

“Rangkaian kegiatan OSPEKTREN ini telah kami desain sedemikian rupa dengan beragam pematerian dan bentuk kegiatan yaitu untuk pembinaan idealisme, penguatan karakter, rasa cinta tanah air dan kepedulian terhadap lingkungan bagi mahasiswa/i baru agar terciptanya mahasiswa/i baru yang Berkarakter, Religius, Nasionalis, Mandiri, Gotong Royong, dan Berintegritas berdasarkan spirit nilai-nilai Trilogi dan Panca Kesadaran Santri,” imbuh Nur Mahmudi Ketika diwawancarai.

Selain itu, acara Closing Ceremony OSPEKTREN 2021 diisi dengan doa bersama untuk Ibu Pertiwi yang dipimpin langsung oleh Pengasuh Pondok Pesantren Nurul Jadid KH. Moh. Zuhri Zaini, dan dihadiri Wakil Rektor IV bagian Kemahasiswaan KH. Faiz Ahz sekaligus mewakili Rektor UNUJA KH. Abdul Hamid Wahid yang berhalangan hadir dan Katib Syuriah Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur KH. Syafruddin Syarif.

Dalam speech remark-nya Katib Syuriah PWNU Jatim KH. Syafruddin Syarif menyampaikan nasehat dan pesan-pesan untuk bekal Mahasiswa Santri Baru sebelum terjun ke dunia perkuliahan. Acara pun diakhiri dengan do’a dan moment keakraban antara peserta dan panitia penyelenggara OSPEKTREN UNUJA tahun 2021.

 

(Humas Infokom)