nuruljadid.net – Hidup di pinggiran pantai atau yang dikenal dengan daerah pesisir bukan menjadi hal yang buruk bagi masyarakat desa Karanagnyar dan Randu Tata, justru dengan memanfaatkan Sumber Daya Alam (SDA) yang ada, masyarakat dapat menghasilkan sebuah produk yang cukup bernilai dengan hasil karya mereka sendiri. Hari ini (30/07) dengan melihat potensi besar akan terciptanya pasar perekonomian di daerah Desa Randu Tata dan Dusun Karanganom, Biro Pengembangan Pesantren dan Masyarakat (BPPM) Nurul Jadid mengadakan pelatihan handy craft fiber glass. Dalam kegiatan ini, BPPM bekerjasama dengan beberapa pihak diantaranya adalah Peserta KKN IAI Nurul Jadid tahun 2017 dan dua kepala desa.
Kegiatan ini mendapatkan antusias yang sangat tinggi dari masyarakat Desa Karanganyar dan Randu Tata. Pasalnya, peserta pelatihan melebihi target yang telah diasumsikan oleh panitia. Dari sisi lain, kegiatan ini juga dihadiri langsung oleh Kepala Desa Randu Tata, Ibu Ummi Kulsum dan perwakilan dari Desa Karanganyar Bapak Fukad.
“terimakasih kepada Pondok Pesantren Nurul Jadid yang telah mengadakan kegiatan ini yang bekerjasama dengan pihak desa. Semoga dengan adanya kerjasama ini pengembangan desa dapat terlaksana dengan baik dan lancar. Dengan diadakannya kegiatan pelatihan ini saya harap kepada ibu ibu untuk lebih kreatif memanfaatkan alam sekitar yang manfaatnya akan dirasakan bersama terutama dalam pemasok tambahan keuangan di masing masing keluarga.” Ucap Ibu Ummi Kulsum, Kepala Desa Randu Tata.
Dengan bermata pencaharian nelayan, SDA disekitar pantai belum banyak dimanfaatkan oleh masyarakat setempat. Mereka (masyarakat Randu tata dan Dusun Karang Anom) lebih banyak menggantungkan nasibnya dengan bermata pencaharian nelayan. Oleh karena itu, Ibu Ummi Kulsum memberikan sedikit motivasi kepada masyarakat untuk lebih kreatif dalam melihat potensi SDA yang ada. Dia juga mengajak kepada seluruh warga yang mengikuti pelatihan untuk terus menghasilkan karya.
“Mari kita bersama sama untuk meningkatkan rasa kepedulian kita terhadap kondisi yang ada, baik dari kondisi keluarga maupun potensi yang ada. Dengan begitu, kita tidak hanya menunggu dan berharap dari hasil berlayar. Untuk ibu ibu disini, kalian dapat membantu keluarga dengan bermata pencaharian yang lain (sampingan) untuk menambah keuangan. Itu salah satu manfaat apabila kita dapat melihat peluang yang ada” cakap Ibu Ummi Kulsum.
Desa RanduTata yang akhir akhir ini menjadi lirikan publik dikarenakan terdapat Eco Wisata, Pantai Duta namanya. Dengan keberadaan Pantai Duta, ini merupakan sebuah peluang bagi warga desa Randu Tata untuk memanfaatkan peluang yang ada. Namun sebelum itu, masih banyak hal yang harus dilakukan untuk lebih memberikan daya tarik masyarakat, contohnya pengembangan sarana dan pengadaan koperasi juga masyarakat harus bisa menemukan ciri khas dari Desa Randu Tata sebagai souvenir.
“Mari kita bersama sama membangun desa wisata dengan bekerjasama baik. Pengembangan pengembangan harus dilakukan apabila kita menginginkan Pantai Duta sebagai objek wisata. Salah satu contohnya adalah jalur akses masuk yang masih dibawah standard dan masih banyak lainnya” kata Bapak Fukad selaku perwakilan dari Desa Karanganyar.
Melihat peluang dan kondisi yang ada, Kepala Pesantren Pondok Pesantren Nurul Jadid, KH. Abd. Hamid Wahid hadir dalam ceremonial Pelatihan ini. Dalam sambutannya, beliau menyampaikan bahwa tujuan utama kita berkumpul adalah kita bersama berikhtiar bagaimana partisipasi kita dalam pembangunan dan perkembangan yang kita hadapi agar lebih baik khususnya desa Randu Tata yang memiliki wahana wisata Pantai Duta yang berkembang secara baik dari hari ke hari.
“Harapan kita adalah supaya kita lebih aktif dfalam menyongsong perkembangan wisata. Seharusnya bahwa pengembangan wisata sebesar besarnya manfaatnya kembali kepada masyarakat, khususnya masyarakat setempat. Masyarakat harus siap hidup dalam mengambil jasa pariwisata dan mendukung agar iklim wisata disini menjadi lebih baik dan kondusif.” Dawuh Beliau
Dalam sambutannya, beliau menambahkan bahwa pelatihan ini merupakan salah satu ikhtiar kita untuk mendukung iklim pariwisata di desa Randu Tata. Mewarnai dengan hasil kerjainan yang ada. Bagaimana kita bisa memberikan kesan kepada pengunjung agar mereka bisa kembali lagi dan pulang membawa kenangan.
Tak hanya barang saja, dengan memanfaatkan letak strategis para masyarakat sekitar pantai Duta bisa memanfaatkan hasil laut untuk dijadikan sebagai kuliner khas wisata Pantai Duta. Ini merupkan perkembangan kedepan. Membuat bahan bangunan berbahan fiber contohnya perahu fiber bermesin, pintu rumah dari fiber, closet dari fiber, dan masih banyak lainnya.
“Masyarakat juga bisa menampung hasil kerajinan masyarakat lain dari Probolinggo. Kita tidak hanya membuat tapi juga menjadi penyedia lapangan untuk menjualkan hasil produk dari Probolinggo. Dan beberapa pengembangan juga bisa dilakukan contohnya dengan membangun wahana wisata pendidikan dan alam. Tujuannya adalah bangkit bersama dari segi ekonomi dan social bersama sama. Tujuan kedua adalah membangun wisata yang baik agar menjadi wisata yang sehat, wisata keluarga dan pendidikan.” Kata Kepala Pesantren sekaligus Rektor IAI Nurul Jadid.
Kedepannya, kita bisa melakukan jalinan kerjasama dengan pihak pihak terkait tertutama dalam pemeritahan untuk membangun dan mengembangkan wahana wisata ini. Contohnya dengan mengadakan pelatihan pelatihan sesuai yang dibutuhkan. (zaky/red)