Pos

Pramuka Nurul Jadid, Sambut Hari Pramuka Ke 58

nuruljadid.net- Hari Pramuka (Praja Muda Karana) ke-58 tahun diperingati pada hari ini, Rabu (14/8/2019) oleh Pramuka Se- Indonesia. Begitupun Pramuka Nurul Jadid tidak menyia-nyiakan moment bersejarah ini dengan ikut serta memperingati melalui upacara yang diselenggarakan di halaman Kampus Universitas Nurul Jadid (UNUJA).

Melalui pesan singkat melalui WA, Pembina Pramuka Nurul Jadid Bapak Farhan, S. Sos menyampaikan, Tahun ini Pramuka Nurul Jadid perdana memperingati hari Pramuka. Insya Allah akan kami jadikan sebagai agenda wajib setiap tahunnya.

Kegiatan ini dimaksudkan untuk menciptakan patriotik sejati, nasionalis yang mempunyai jiwa disiplin, tangkas dan tanggap dalam segala hal. Lebih-lebih membela tanah air,” Ucap Bapak Farhan.

 

Pewarta : PM

Gus Imdad Rabbani : Sabar Itu Amal Hati

nuruljadid.net- Ketika ingin mendapatkan sesuatu yang terasa sulit kita melaksanakan dengan penuh kesabaran dan berjuang dengan keras. Jika sesuatu itu sudah didapatkan, maka kita akan mengalami kebahagiaan yang tanpa batas.

Pesan inilah yang disampaikan Kepala Biro Kepesantren Pondok Pesantren Nurul Jadid, Karanganyar, Paiton, Probolinggo, Jawa Timur, Gus Imdad Rabbani, saat jadi badal KH. Moh. Zuhri Zaini dalam pengajian rutin kitab Minhajul Abidin, Rabu (14/08/2019).

Menurut Gus Amak, begitu populer disapa, Dunia tempat ujian, kadang enak dan kadang tidak enak. Yang dibutuhkan adalah kesabaran.

“Sabar adalah amal hati yang balasannya tidak bisa dihitung. Mengapa puasa itu pahalanya dirahasikan, karena puasa adalah bentuk kesabaran,” Ucap beliau

 

Pewarta : PM

Wilayah Zaid Bin Tsabit Adakan Sosialisasi Aturan Lembaga Takhassus

nuruljadid.net-  Selasa malam (13/08/19) Wilayah Zaid bin Tsabit (K) putri, mengadakan sosialisasi peraturan berkait lembaga takhassus. Sosialisasi ini  dilaksanakan setelah pengurus mengadakan penggodokan aturan dengan pertemuan rapat selama 6 hari berturut-turut.


Pengurus Wilayah K selalu berupaya terus melakukan perbaikan-perbaikan pada semua kegiatan, lebih- lebih terkait aturan karena harus disesuaikan dengan jam kegiatan formal agar saling mendukung satu sama lain.

Adanya sosialisasi ini agar semua peserta bisa mengetahui terhadap aturan dilembaga takhassus yang ada di Wilayah Zaid bin Tsabit. Ada beberapa lembaga takhassus diny di Wilayah ini, diantaranya : Takhassus Diny Bahrul Ulum, Takhassus Kitab Alwafiyah dan Takhassus Tahfidzul Qur’an.

Pewarta : Susi
Editor : Ponirin Mika

156 Paskibraka Nurul Jadid, Dilatih Disiplin Dan Profesional

nuruljadid.net- Dalam rangka memperingati HUT ke-74 RI, seluruh calon Paskibraka Pondok Pesantren Nurul Jadid Paiton, Probolinggo melakukan latihan dilapangan Pesantren yang berada di depan Universitas Nurul Jadid, tempat mereka akan melaksanakan tugas sebagai pengibar bendera pusaka.

Sebanyak 78 putra dan 78 putri yang dipersiapkan untuk menjadi petugas paskibraka dengan diberi pelatihan selama 15 hari oleh 4 orang TNI.

Salah satu pelatih paskibraka Serka Babun Sugianto yang sehar-hari bertugas sebagai Babinsa Desa Karanganyar, Paiton, mengatakan, dengan adanya latihan paskibra ini diharapakan mempunyai sikap mental dan disiplin yang handal dan profesional, lebih lebih dalam melaksanakan tugas sebagai pengibar bendera merah putih.

Koordinator Lapangan Ustadz Mujiburrahman menyambut baik atas rekomendasi Pesantren memberi porsi latihan yang sangat cukuo kepada petugas paskibra.

“Alhamdulillah, kami bersyukur Pesantren memberi waktu yang cukup kepada petugas paskibra untuk melakukan latihan, Insya Allah petugas pengibar bendera sudah sangat siap bertugas nanti pada tanggal 17 agustus untuk memperingati kemerdekaan RI yang ke 74,” Ucap Ustadz Mujib.

 

Pewarta : PM

Jam’iyah Sholawat Nariyah NJ, Rihlah Tabarrukan Ke Asta Wali

nuruljadid.net- Jami’iyah Thoriqoh Naqsabandiyah Nurul Jadid rihlah tabarrukan ke beberapa kiai dan ke beberapa asta masyayikh.

Sejumlah 22 orang kunjungan ke dalem KH. Fadlurrahman Zaini dilanjutkan ke asta Kiai Abdul Majid, Bajul mati dan astah KH. KH. Syamsul Arifin, KH. As’ad Syamsul Arifin, Sukerejo dipimpin oleh pembina Jam’iyah Sholawat Nariyah KH. Moh. Romzi Al-Amiri Mannan.

Ustadz Zainul Hasan Rawi menyampaikan bahwa tujuan rihlah ini sebagai ajang silaturrahmi kepada para masyayikh dan beberapa astah. Ini dilakukan sebagai ikatan bathin (Rabithul Misyah) agar menambah ketaatan bathin kepada Allah.

Jam’iyah Sholawat Nariyah mampu melaksanakan pembacaan shalawat nariyah setiap malam rabu,” Imbuh Ustadz Zainul Hasan.

Masih menurut Ustadz Zahara (Panggilan akrab Ustadz Zainul Hasan) Insya Allah kegiatan rihlah menjadi kegiatan rutin yang akan dilaksanakan. Dengan sowan kepada para masyayikh dan asta para wali Allah, berharap ngalap berkah dan tabarrukan.

 

Pewarta : PM

Dapat Kurban Dari Singapore, Santri Sambut Dengan Riang Gembira

nuruljadid.net – Pasca pelaksanaan shalat idul adha (11/08/2019) di Masjid Jami’ Nurul Jadid, pagi menjelang siang hari tepat pukul 10.00 WIB, Ust. Johan beserta rombongannya tiba di Pondok Pesantren Nurul Jadid untuk menyaksikan langsung penyembelihan hewan kurban sebanyak 30 ekor yang disumbangkannya kepada PP. Nurul Jadid.

Sebelum penyembelihan berlangsung, Ust. Johan dan rombongan yang berasal dari Bukit Batok Singapore ini disambut hangat oleh KH. Abdul Hamid Wahid (Kepala Pesantren), KH. Najiburrohman Wahid (Wakil Kepala Pesantren), Ny. Hj. Khodijatul Qodriyah (Direktur Klinik Az Zainiyah) serta beberapa pengurus pesantren lainnya.


Mengawali acara, KH. Najiburrohman Wahid dalam sambutannya mewakili Kepala Pesantren mengatakan “mewakili keluarga besar PP. Nurul Jadid kami mengucapkan terimakasih atas sumbangan kurbannya serta kepercayaan yang diberikan kepada PP. Nurul Jadid untuk melaksanakan kurban”.
Kiai Najib (sapaan akrab Wakil Kepala Pesantren) mengimbuhkan semoga segala bentuk sumbangsi dari Ust. Johan tercatat amal baik oleh Allah SWT.
Selain Kiai Najib, Ust. Nasir (salah satu keluarga Ust. Johan) turut memberikan sepatah kata atas pelaksanaan kurban ini.

“Alhamdulillah, inilah pemberian Allah kepada kita untuk berbagi kepada PP. Nurul Jadid. Saya mewakili keluarga besar Ust. Johan juga ingin mengucapkan banyak terimakasih atas penyambutan dari PP. Nurul Jadid yang membuat kita terharu walaupun sumbangan yang kita berikan tidak seberapa tetapi penyambutannya terlalu besar bagi kami” ungkap Ust. Nasir.
Pasca sambutan, penyembelihan 30 ekor kambing di Depan Gedung Putih Wilayah Al Hasyimiyah disaksikan oleh ratusan santri putri menyambut moment ini dengan riang gembira.

 

Pewarta : Zaky Ghufron

Editor : Ponirin Mika

ITNASY PPIQ, Meriahkan Idul Adha Dengan Lomba Takbir

nuruljadid.net-Kemeriahan tampak begitu menggelegar dilangit Pusat Pendidikan Ilmu Al-Quran (PPIQ) dalam rangka menyambut hari raya Idul Adha. Beberapa lomba digelar oleh organisasi Ittihadun Nasyi’in (ITNASY) sejak hari Jum’at (9/8) dan sampai puncaknya pada malam takbir Idul Adha.

Semua lomba terbungkus dalam satu wadah acara, yakni “Gebyar Idul Adha”. Dengan kurun waktu tiga hari tersebut, lima macam lomba berhasil dilaksanakan rekan-rekan ITNASY.
Pertama lomba Tartil, estafet paku, bilal idul adha, MHQ, dan yang terakhir lomba takbir Idul Adha. Pembukaan lomba dimulai pada hari Jumat pagi, kemudian dilanjutkan dengan lomba. Lomba kedua menyusul ba’dah asar sambil mengisi kekosongan waktu sekaligus ngabuburit.

Hari kedua diisi dengan lomba bilal Idul Adha dan MHQ. Sedangkan lomba takbir ditempatkan pada malam puncak acara, yakni tepat pada malam takbiran. Semua rangkaian acara berjalan dengan lancar dan meriah di halaman PPIQ (Tahsin).
Peserta lomba diambil dari tiap delegasi kamar masing-masing. Walaupun jangka waktu yang diberikan panitia dengan waktu pelaksanaan lomba sangat minim, namun antusias mereka sangat bergemuruh.

“Inikan juga sebagai bentuk timbal balik kecintaan teman-teman dalam memeriahkan Idul Adha, jadi harus totalitas,” tutur salah satu panitia.
Ustaz Dimas Eko Cahyono selaku Pembina ITNASY mengharapkan, “Semoga kegiatan ini menjadi titk awal yang berkelanjutan dalam berproses mencari potensi teman-teman peserta didik dan menjadi bekal yang berharga ketika pulang di masyarakat.”

 

Pewarta : Bakron

Editor : Ponirin Mika

Laziskaf, Syiar Pelaksaanan Penyembelihan Kurban Kepada Ribuan Santri

nuruljadid.net- Sebanyak 2 ekor sapi dan 11 ekor kambing disembelih oleh Laziskaf Nurul Jadid Paiton, Probolinggo, selepas pelaksanaan salat idul adha, Ahad pagi (11/08/19) pukul 09. 00 WIB. Satu ekor sapi disembelih dihadapan ribuan santri dan satu ekor sapi, sebelas ekor kambing disembelih dibelakang Kantor Laziskaf. Hewan kurban tersebut didapatkan dari sumbangan alumni dan simpatisan.

Ustadz Sholihin Pengurus Laziskaf mengatakan bahwa, sebanyak 2 ekor sapi dan 11 ekor kambing yang disembelih oleh laziskaf, Ini semua didapatkan dari sumbangan alumni dan simpatisan. Satu ekor sapi proses penyembeliahannya dilaksanakan di depan Kantor Pusat Pondok Pesantren agar dapat disaksikan oleh santri. Tujuannya, disamping sebagai syiar, juga agar santri mengetahui bagaimana tata cara menyembelih kurban sesuai dengan syariat Islam, lebih-lebih santri agar punya keinginan dan kepekaan untuk berbagi dengan berkurban hewan setelah mereka pulang ke masyarakat nantinya.

Penyembelihan hewan kurban dihadiri Pengasuh KH. Moh. Zuhri Zaini sekaligus memimpin do’a sebelum prosesi penyembelihan hewan kurban. Beliau didampingi kepala BKOSNJ KH. Makki Maimun Wafie, Ustadz Qomarudin Pengurus Laziskaf, Beberapa Pengurus Pesantren dan ribuan santri Pondok Pesantren Nurul Jadid.

H. Syamsul Arifin bertugas sebagai tukang jagal kurban, berhasil dikonfirmasi oleh bagian Infokom Nurul Jadid, beliau mengatakan seperti ini,: ” Saya melihat langsung, bagaimana antusiasnya santri, menyaksikan penyembelihan kurban tersebut. Insya Allah mereka dapat pelajaran berharga dari kegiatan ini”.

Daging kurban akan diberikan kepada santri dan masyarakat sekitar,” Tutur Ustadz Sholihin.

 

Pewarta : PM

Gebyar Bahasa Se- Jatim, Ajang Silaturrahmi Antar Pesantren dan Sekolah

nuruljadid.net- Salah satu agenda Universitas Nurul Jadid yang dilaksanakan satu tahun sekali adalah “Gebyar Bahasa”.Namun ada yang spesial tahun ini, pasalnya gebyar bahasa biasanya hanya terdiri dari perlombaan bahasa arab saja, untuk tahun ini perdana dilaksanakannya gebyar bahasa menggunakan ajang perlombaan 2 bahasa, yaitu bahasa Arab dan bahasa Inggris.
Kegiatan ini berlangsung selama 3 hari, dan dimulai pada hari rabu tanggal 07 Agustus 2019 berjalan lancar, dan akan berakhir pada hari Jum’at tanggal 09 Agustus 2019. Kegiatan ini ditempatkan di AULA Pesantreb (MANJ).

”Jadikan perlombaan ini sebagai ajang silaturrahmi dan ajang untuk mengukur kemampuan kita,bukan sekedar ajang untuk meraih kemenangan saja.” Ujar Ka.Prodi PBA – PBI UNUJA Bapak Muallim Wijaya, dalam sambutannya.

Penutupan sekaligus pengumuman pemenang lomba, menjadi hari yang dinanti oleh setiap peserta lomba. Dari sekian Pesantren dan sekolah negeri di Jawa Timur mengekuti acara ini dengan  mendelegasikan peserta didiknya. Adapun jimlah pemenang yang diambil dari setiap lomba, hanya 3 orang saja baik putra maupun putri. Dan 1 pemenang untuk juara umum. Diantata pemenang merupakan delegasi dari LPBA Nurul Jadid, PP. Sidogiri, PP. Al-Masduqiyah, PP. An-Nuqqoyyah dan SMAN 1 Situbondo. Untuk juara umum sendiri jatuh kepada PP. An-Nuqoyyah, karena banyaknya delegasi peserta didik An-Nuqoyyah yang jadi pemenang pada lomba Gebyar Bahasa 2019 ini.

Pewarta : Faizatul Fitriyah dan Siti Nisa’ul Mukhtaroh

Editor  : Ponirin Mika

KH. Najiburrahman: Cinta Nabi Ibrahim Kepada Allah Melebihi Cinta Kepada Segalanya

nuruljadid.net- Pada pelaksanaan salat idhul adha kali ini,  Ahad pagi (11/08/19) KH. Najiburrahman Wahid, menjadi khotib dan KH. Moh. Zuhri Zaini menjadi imam di Masjid Jami’ Pondok Pesantren Nurul Jadid Paiton Probolinggo.

Salat idul adha diikuti oleh ribuan santri putra dan putri serta masyarakat sekitar. Masyarakai berbondong bondong memasuki halaman Pesantren untuk melaksanakan salat idul adha berjamaah. Pada saat khutbah idul adha dimulai, para jamaah salat idul adha mempersiapkan diri untuk mendengarkan khutbah yang akan berlangsung. Kemudian para jamaah mendengarkannya dengan tertib dan penuh khusyu’.

Ditengah penjelasan khutbahnya, Kiai Najib (panggilan akrab beliau) menyampaikan bahwa hari ini adalah hari yang disebut dengan al-hajjul akbar, yakni hari dimana jamaah haji berkumpul di Mina untuk menunaikan manasik haji, hari ini merupakan syiar Allah yang diantara hikmahnya: mengenang perjuangan Nabi Ibrahim melawan kecenderungan egonya, cinta kepada putra kesayangannya yaitu Nabi Ismail.


Sebuah Hadits menyatakan: Belum sempurna iman kalian, sampai kalian mencintai Allah dan Rasulnya, diatas segala galanya .
Nabi Ibrahim diuji oleh Allah, apakah dia mau mematuhi perintah Allah, jika itu berarti memusnahkan hal yang sangat beliau sayangi ( Nabi Ismail ) ternyata Nabi Ibrahim lulus ujian ituh, beliau dengan dukungan penuh Nabi Ismail melakukan perintah Allah, beliau hendak laksanakan penyembelihan itu, sehingga Allah segera mengganti Nabi Ismail dengan kambing.

Jelas sudah, Nabi Ibrahim adalah seorang Mukmin yang sempurna imannya, mencintai Allah diatas segala- galanya, mendahulukan perintah Allah diatas rasa sayang bapak kepada anak,” Sambung beliau.

Ini merupakan ajaran bagi kita, bahwa seharusnya kita sebagai mukmin yang berusaha sempurna imannya meletakkan cintanya kepada Allah melebihi cinta kepada segalanya. Tidak sempurna iman kalian sampai kalian mencintai Allah dan rasulnya diatas mencintai kalian kepada semua hal. Dan ini sudah diteladankan oleh Nabi Ibrahim dan diabadikan dengan kurban dan ibadah haji.

Saat ini kita di ajak untuk mengingat perjuangan Nabi Ibrahim, ketika dalam perjalanan untuk menyembeli Nabi Ismail di goda oleh setan dibeberapa tempat dan ketika di goda Nabi Ibrahin melempar jumroh disamping untuk mengenang atau simbol agar kita berusaha melawan ajakan setan dan hawa nafsu,” Ucap beliau

Dalam khutbahnya beliau juga berpesan agar kita harus menjaga adab kepada Allah dan menjaga tatakrama dengan mengerjakan perintah Allah dan menjauhi larangannya. Mari kita mawas diri menjauhi dosa-dosa besar. Janganlah sekali-kali menyakiti kedua orang tua, dan juga menjaga tatakrama atau adab kepada guru dan teman. Yang pada intinya harus menjaga tatakrama kepada Allah dan mahluk,” Tambahnya

Beliau mengajak kepada semua jamaah, “Mari kita menjaga amar makruf nahi mungkar, karena amar ma’ruf nahi munkar adalah penopang lestarinya ajaran Islam. Jika umat Islam tidak mau melaksanakan amar ma’ruf nahi munkar, maka Allah akan menimpakan berbagai adzab, antara lain: Kesulitan hidup, berkuasanya orang orang jahat, dan doa-doa tidak lagi didengar oleh Allah.

Di akhir khutbahnya beliau menjelaskan agar merenungkan kepada orang orang yang telah mendahului menghadap Allah, kehidupan dunia ini hanya sebentar dibandingkan dengan akhirat. Suatu saat Rasulullah ditanya seperti apa kehidupan akhirat itu, Rasulullah kemudian menyuruh para sahabat untuk mencelupkan jarinya ke laut, kemudian angkat, maka air yang menempel di jarimu itu laksana kehidupan dunia yang singkat dan air dilautan itu laksana kehidupan akhirat yang kekal abadi.

Dari itu, sangat rugi ketika ada orang cita citanya kesenangan dunia dan melupakan kesenangan akhirat.
Surga itu dikelilingi hal-hal yang dibenci oleh nafsu dan neraka itu dikelilingi oleh hal hal disenangi oleh syahwat.

Pewarta : PM

KH. Najiburrahman: Cinta Nabi Ibrahim Kepada Allah Melebihi Cinta Kepada Segalanya

nuruljadid.net- Pada pelaksanaan salat idhul adha pagi ini, yang bertempat di Masji’ Jami’ Nurul Jadid, Ahad (11/08/19) KH. Najiburrahman Wahid menjadi khotib dan KH. Moh. Zuhri Zaini menjadi imam.

Salat idul adha  diikuti oleh ribuan santri putra dan putri serta masyarakat sekitar yang jumlah kesemuanya cukup banyak, hingga masjid dan halaman pondok penuh dengan jamaah. Pada saat khutbah idul adha dimulai, jamaah salat idul adha mendengarkan dengan tertib dan penuh khusyu’.

Ditengah penjelasan khutbahnya, Kiai Najib (panggilan akrab beliau) menyampaikan bahwa hari ini adalah hari yang disebut dengan alhajjul akbar, yakni hari dimana jamaah haji berkumpul di mina menunaikan manasik haji, hari ini merupakan syiar Allah sebagaimana haji merupakan syiar Allah yang hikmahnya adalah untuk mengenang pengorbanan Nabi Ibrahim As, ketika beliau di perintahkan oleh Allah untuk menyembeli putranya Nabi Ismail. Ketika beliau sempat ragu apakah perintah itu dari Allah atau dari setan.
Ketika beliau sudah yakin perintah Allah, maka beliau tanpa ragu untuk menyembeli Nabi Ismail. Dan ternyata ini merupakan ujian dari Allah apakah nabi ibrahim lebih sayang kepada putranya atau lebih taat dan tetap mencintai kepada Allah meletakkan cinta dan taatnya kepada Allah diatas segala-galanya. Dan ternyata ujian Allah berhasil dilalui oleh Nabi Ibrahim, beliau lulus dari ujian Allah, beliau lebih mencintai kepada Allah, dan ternyata setelah Nabi Ibrahim mempersiapkan pisau tajamnya untuk menyembeli putranya Nabi Ismail, Allah menggantinya dengan seekor kambing. Ini merupakan ajaran bagi kita, bahwa seharusnya kita sebagai mukmin yang berusaha sempurna imannya meletakkan cintanya kepada Allah melebihi cinta kepada segalanya. Tidak sempurna iman kalian sampai kalian mencintai Allah dan rasulnya diatas mencintai kalian kepada semua hal. Dan ini sudah diteladankan oleh Nabi Ibrahim dan diabadikan dengan kurban dan ibadah haji.

Saat ini kita di ajak untuk mengingat perjuangan nabi ibrahim, ketika dalam perjalanan untuk menyembeli Nabi Ismail di goda oleh setan dibeberapa tempat dan ketika di goda Nabi Ibrahin melempar jumrah disamping untuk mengenang atau simbol kita untuk berusaha untuk melawan ajakan setan dan hawa nafsu,” Ucap beliau

Beliau juga berpesan “Kita juga harus menjaga adab kepada Allah dan menjaga tatakrama dengan mengerjakan perintah Allah dan menjauhi larangannya. Mari kita mawas diri menjauhi dosa-dosa besar. Janganlah sekali-kali menyakiti kedua orang tua, dan juga menjaga tatakrama adab kepada guru dan teman. Dan pada intinya harus menjaga tatakrama kepada Allah dan mahluk,” Tambahnya

Juga beliau mengajak kepada semua jamaah, “mari kita menjaga amar makruf, tegaknya agama adalah tegaknya amar mungkar. Jika orang tidak menjaga amar makruf kemudian mengerjakan kemungkaran, maka akan di adzab dengan sulitnya kehidupan, dengan hilangnya berkah dalam kehidupan dan di adzab oleh Allah dengan diutusnya pimimpin yang dhalim.

Di akhir khutbahnya beliau menjelaskan agar merenungkan kepada orang orang yang telah mendahului menghadap Allah, kehidupan dunia ini hanya sebentar dibandingkan dengan akhirat. Suatu saat Rasulullah ditanya seperti apa kehidupan akhirat itu, Rasulullah kemudian menyuruh para sahabat untuk mencelupkan jarinya ke laut, kemudian angkat, maka air yang menempel di jarimu itu laksana kehidupan dunia yang singkat dan air dilautan itu laksana kehidupan akhirat yang kekal abadi.

Dari itu, sangat rugi ketika ada orang cita citanya kesenangan dunia dan melupakan kesenangan akhirat.
Surga itu dikelilingi hal-hal yang dibenci oleh nafsu dan neraka itu dikelilingi oleh hal hal disenangi oleh syahwat.

Pewarta : PM

 

Murid MI Nurul Mun’im Sambut Hari Raya Idul Adha Dengan Pawai Obor

nuruljadid.net- Dalam rangka menyambut Hari Raya Idul Adha yang jatuh besok, Ahad (11/08/19) Madrasah Ibtidaiyah Nurul Mun’im (MINM) gelar pawai obor, Sabtu malam (10/08/19) pelaksanaannya dimulai pada pukul 19. 30 WIB dan berakhir pukul 21. 30 WIB. Rute kegiatan tersebut dimulai dari MINM- tanjung- Jalan Nangka dan balik ke MINM.

Sebanyak 255 murid dan 28 guru dan beberapa wali murid ikut memeriahkan pawai obor. Mereka ada yang naik sepeda motor dan ada yang jalan kaki, mengiringi para peserta pawai.

Ustadz Umar Thoha selaku Wakil Kepala Madrasah mengatakan, kegiatan ini dimaksudkan untuk menyambut Hari Raya Idul Adha yang akan jatuh besok hari

“Tujuannya ya, Bertakbir pada malam hari raya dan syiar lembaga kepada masyarakat. Masyarakat karanganyar menyambut antusias dengan adanya pawai obor,” Kata Ustadz Umar.

Sementara wali murid dari ananda Rokfat kelas 2 MINM, sangat bangga melihat anaknya yang semangat mengikuti kegiatan pawai obor tersebut.

“Saya senang dan bangga melihat kegiatan ini, lebih lebih anak saya semangat mengikutinya. Ucapnya.

Pewarta : PM

Gus Amak : Musibah Itu Cara Allah Mendidik Hambanya

nuruljadid.net- Musibah itu merupakan cara Allah mendidik kita agar bisa bertasbih dhahir dan bathin, hal ini diungkapkan oleh Gus Imdad Rabbani, putra dari Pengasuh Pondok Pesantren Nurul Jadid, pada pengajian kitab minhajul abidin, Kamis pagi (08/08/19) di Musalla Timur.

Kalau kita benar memproses segala musibah yang diberikan oleh Allah kepada kita, puncaknya kita akan mengucapkan lailaha illah secara dhahir bathin,” sambung Gus ama’.

Masih menurut Gus Ama’, Manusia yang paling berat ujiannya adalah nabi, ulama dan orang yang menyerupainya. Orang mukmin itu, Kalau dapat sesuatu yang baik dia bersyukur kalau dapat musibah dia bersabar.

Pewarta : PM

Nasehat Kiai Zuhri Tentang Sebuah Perkawinan

nuruljadid.net- Pengasuh Pondok Pesantren Nurul Jadid Paiton, Probolingg KH. Moh. Zuhri Zaini memberikan nasehat kepada mempelai berdua saudara Alief Hidayatullah dan saudari Mufidatul Himmah pada acara resepsi pernikahannya. Kamis pagi (08/08/19) di kediaman H. Fuad Cholili, Tanjung, Karanganyar, Paiton, Probolinggo.

Beberapa nasehat disampaikan oleh KH. Moh Zuhri Zaini. Pertama : Perkawinan bukan semata mata untuk memenuhi kebutuhan. Perkawinan punya nilai ibadah. Perkawinan bukan hanya untuk bersenang senang tapi niatkan ibadah. Niat ibadah dan niat mencari teman dalam ibadah.

Kedua : Niat ibadah bukan hanya berupa niat tapi harus disertai tindakan dan perbuatan.

Ketiga : Tanggung jawab setelah mengucapkan qobiltu diperhatikan, tanggung jawab kepada istri, mertua dan tetangga. Keempat : Kita harus menyesuaikan diri dengan lingkungan selagi tidak bertentangan dengan syariat.

Kelima : Santri senior harus mampu menjadi contoh bagi santri junior-juniornya.

Tidak ada yang lebih mengembirakan daripada berbuka. Mempelai laki-laki nanda alief sejak kecil telah berpuasa dan nanti malam akan berbuka. Alfithrul Akbar dan disambut tawa para hadirin yang hadir di acara resepsi pernikahan tersebut.

Pewarta : PM

Kiai Zuhri, Jangan Pernah Merasa Baik dan Sempurna

nuruljadid.net- Nampak serius sekali para santri yang ikut ngaji kitab Minhajul Abidin di Musalla Riyadhus Sholihin (Musalla Timur) yang diampu langsung oleh Pengasuh Pondok Pesantren Nurul Jadid KH. Moh. Zuhri Zaini, pada hari Rabu pagi kemarin

Pengajian pagi di musalla ini kebanyakan diikuti oleh Pengurus Pesantren dan Mahasiswa sementara kebanyakan santri mengikuti pengajian yang di ampu oleh KH. Najiburrahman Wahid bertempat di Masjid Jami’. Bahkan saat ini Biro Kepesantrenan Bidang Tarbiyah Watta’lim mengadakan banyak majlis pengajian dengan melakukan klasifikasi berdasarkan tingkat kompetensi santri, sehingga pagi hari ada majlis pengajian dibeberapa tempat.

Pada pengajian kitab Minhajul Abidin, Rabu pagi kemarin (06/08/19) ditengah-tengah pembahasannya, dawuh Kiai Zuhri “Jangan pernah merasa baik dan sempurna tapi berusaha untuk menjadi baik dan sempurna itu baik”
Orang yang baik bukan orang yang tidak punya kesalahan. Orang jelek itu adalah orang yang tidak pernah menginginkan berbuat baik dan sudah berbuat jelek, tapi kita tidak boleh nenvonis orang itu jelek,” Dawuh beliau.

Pernyataan itu disampaikan oleh beliau saat beliau menjelaskan tentang ridha di dalam menerima takdir yang Allah berikan.

Pewarta : PM