Pos

Lagi, MANJ Tak Terkalahkan Di Lomba KSM Kabupaten

nuruljadid.net- Madrasah Aliyah Nurul Jadid,  sejak 3 tahun terakhir,  tetap eksis menoreh prestasi di ajang Kompetisi Sains Madrasah (KSM) Kabupaten. Demikian pula pada tahun ini, KSM yang digelar di MANJ Juli lalu (20/7) delegasi MANJ berhasil meraih juara. Tak tanggung-tanggung, delapan peseta didik MANJ berhasil menyabet juara di ajang tahunan gelaran Kementrian Agama Kabupaten, Probolinggo tersebut.

Dari daftar juara yang diumumkan oleh pihak panitia, peraih juara dari MANJ adalah Faizurrofiq Lutfil Huda (XII IPS 1) Juara 1 Geografi, Fahmi Ainurrahman (XI IPS 1) juara 2 ekonomi, Wilda Rif’ah Fauziyah (Unggulan IPA 2) juara 1 biologi XII, Azza Wafiqurrahmah (XI Unggulan IPA 2) juara 2 matematika, Aliyuddin Al Huda (XI Unggulan IPA 1) Juara 3 Fisika.

Tiga siswi lainnya meraih harapan, mereka adalah Sulistianingsih (XII IPA 2) harapan 1 matematika, Yayak Rizqia (XI Unggulan IPA 2) harapan 2 Fisika dan Nyimas Zahrotul Azizah (XI Unggulan IPA 2) harapan 2 Kimia. Dengan meraih lima juara dan tiga harapan, MANJ menjadi satu-satunya madrasah yang paling dominan.

Berlokasi di kantor Kemenag Kabupaten Probolinggo, awal Agustus lalu (5/8) para juara KSM menerima tropi dan piagam penghargaan. Tampak pada saat acara penerimaaan hadiah, peserta didik MANJ cukup mendominasi di panggung kehormatan.

“Alhamdulillah, MANJ menjadi yang paling banyak meraih juara, sehingga bisa dikategorikan sebagai juara umum,” tutur Ust. Moh. Naim Waka Kurikulum MANJ yang kala itu, turut mendampingi peserta didiknya. Dengan prestasi tersebut, beberapa pihak dari Kemenag dan guru pendamping dari Madrasah Aliyah memberikan ucapan selamat kepada beliau.

Pewarta : b4d
Editor : Ponirin Mika

Pramuka SMPNJ, Tingkatkan Kedisiplinan Melalui Kegiatan Game dan LKBB

nuruljadid.net- Sekolah Menengah Tingkat Pertama (SMP) Nurul Jadid Paiton, Probolinggo adakan kegiatan games dan LKBB, Selasa pagi (05/08/19) untuk meningkat kedisiplinan siswa.

Kegiatan games ini merupakan bagian dari salah satu program kegiatan kepramukaan yang wajib dilaksanakan oleh pramuka SMPNJ. Karena itu, sekolah harus bisa mengakomodir semua potensi siswa baik akademik dan non akademik, untuk mengembangkan non akademik diadakan ekstrakurikuler, salah satu ekstra wajib adalah pramuka dan ektra pilihan. Ungkap Kepala SMPNJ, Ustadz Didik P. Wicaksono, M. Pd

Selain itu menurut Ustadz H. Zainullah, M Pd kegiatan ini untuk melatih kedisiplinan siswa melalui kegiatan games dan baris berbaris dan Pramuka ini difokuskan kepada kelas 7. Ditempat terpisah Pembina pramuka SMPNJ Ustadz M. Ridwan, S. Pd menyampaikan dengan kegiatan ini dimaksudkan, ingin memilih regu khusus berkemampuan penggalang, dan ingin meningkatkan kegiatan ektrakurikuler. Makanya Pramuka wajib diadakan di SMPNJ dan kegiatan itu, sekaligus dipersiapkan hari pramuka 14 Agustus.

Kegiatan games dan LKBB ditempatkan di Lapangan Ayaman Pondok Pesantren Nurul Jadid, Paiton Probolinggo. Kegiatan ekstra itu ada ekstra wajib seperti Pramuka dan ada pula ekstra pilihan Hadrah, Kaligrafi, Qiroat dan lain-lain. Tambah, Ustadz Didik.

 

Pewarta : PM

Pengurus BMT Jatim, Rihlah Sanad Di Pesantren Nurul Jadid

nuruljadid.net- Sebanyak 30 peserta rombongan pengurus BMT Jatim berkunjung di Pondok Pesantren Nurul Jadid Paiton, Probolinggo. Sabtu sore (03/08/19) untuk meminta tausyiah Pengasuh KH. Moh. Zuhri Zaini. Rihlah sanad seperti ini dilaksanakan dibeberapa pondok besar, termasuk Pondok Pesantren Nurul Jadid.

Kegiatan rihlah dilaksanakan di AULA MINI UNUJA dengan di ikuti oleh 30 rombongan pengurus BMT Jatim putra-putri dan beberapa pengurus Pondok Pesantren Nurul Jadid. Diantaranya Sekretaris Pesantren H. Faizin Syamwil, Kepala Sub Bagian Humas dan Infokom Ponirin Mika, Kepala Sub Bagian Prorotokoler Bashori Alwi.

Ketua rombongan sekaligus Pengurus BMT bagian Pengembangan Sumber Daya Manusia menyampaikan berkait kunjungannya. Ia bermaksud dengan adanya kunjungan ini untuk meminta tausyiah sebagai motivasi dari Pengasuh Nurul Jadid agar semangat para pengurus bangkit kembali. Dikarenakan ditengarainya semangat sebagian pengurus di BMT sudah mulai kendor.

Dalam tausyiahnya Pengasuh Pesantren Nurul Jadid Paiton, menyampaikan terkait tujuan BMT.

“Ada dua tujuan BMT, Pertama: Untuk menerapkan sistem syariah. Kedua: Pemberdayaan untuk menciptakan umat yang mandiri. Amanah dalam melaksanakan tugas perlu di jaga. Dan amanah itu akan muncul jika kita merasa di awasi oleh Allah. Bekerja dengan ikhlas dan profesional. Muamalah dan muasyarah tidak bisa dicampur aduk harus profesional. Sehingga bisa mengantarkan kepada keberhasilan,”Dawuh beliau.

Diakhir tausyiahnya Kiai Zuhri berharap adanya kegiatan rihlah BMT bisa memberikan dampak positif kepada Pesantren Nurul Jadid, berkait keistikamahan dan semangat di dalam melaksanakan tugas.

Pewarta : PM

 

Konsul Jepang Bapak Masaki Tani Hadir Di Ponpes Nurul Jadid

 nuruljadid.net- Acara silaturrahmi Jenderal Jepang Bapak Masaki Tani, dimulai pada pukul 12.00 WIB, bertempat di Aula Madrasah Aliyah Nurul Jadid Paiton Probolinggo. Firqoh FIRHAZ merupakan penampilan pertama sekaligus membuka acara silaturrahmi Konsul Jenderal Jepang kali ini dengan nuansa khas hadrahnya.

Agenda kali ini dihadiri oleh perwakilan masing-masing lembaga yang berada di bawah  naungan Pondok Pesantren Nurul Jadid; SMA Nurul Jadid, MA Nurul Jadid, MTs Nurul Jadid, SMP Nurul Jadid beserta tamu undangan dari kalangan masing-masing lembaga. Selain undangan dari ruang lingkup Pondok Pesantren Nurul Jadid, Panitia juga mengundang beberapa lembaga di sekewedanan Paiton Yaitu SMP Tunas Luhur dan SMP Bhakti Pertiwi.

Kegiatan kali ini dilaksanakan bertujuan sebagai ajang silaturrahmi antara pihak Nurul Jadid sendiri yang mengaplikasikan pengembangan bahasa Jepang dengan pihak Jenderal Jepang wilayah Surabaya, juga sebagai pengenalan secara gamblang bagaimana sistem pengembangan yang efektif untuk bahasa Jepang.

Jenderal konsultan merapat tepat jam  13.00 WIB beserta teamnya dengan baju khas batik yang menandakan kebudayaan asli corak Indonesia. Para hadirin sepontan berteriak dengan sorak-sorai yang memenuhi seluruh ruangan Aula MA Nurul Jadid. Para hadirinpun senyap seketika saat menyanyikan lagu Indonesia raya yang dipandu langsung oleh Dimas Eko Cahyono sebagai master of ceremony.

Pada isi sambutannya, KH.Abdul Hamid Wahid memaparkan berbagai prestasi-prestasi yang diraih oleh komunitas anak Nurul Jadid dalam pengembangan budaya yang telah dilembagakan oleh Pondok Pesantren Nurul Jadid sendiri. “ Di sisi lain santri tidak hanya dituntut untuk pengembangan bahasa tetapi untuk berwirausaha di lingkungan sekitar”tutur beliau dalam kutipan sambutannya.

 Salah satu perwakilan dari siswi SMA Nurul Jadid Faizatul Fitriyah menyampaikan sambutannya sebagai rasa bahagianya dengan adanya agenda silaturrahmi ini. Setelah itu dilanjutkan dengan sambutan langsung dari Bapak Masaki Tani sebagai konsultan Jepang wilayah Surabaya. Uniknya dia menyampaikan rasa kagumnya terhadap Pesantren Nurul Jadid yang memiliki fasilitas lebih dibanding dengan lembaga lainnya juga terhadap peserta yang memiliki partisipasi yang tinggi atas terselenggaranya acara kali ini. Pada kali i5menyampaikan tentang seputar aspek yang tolak ukurnya lebih cenderung kepada Produksi dengan judul “ One pesantren, One product” . Pemaparannya lebih ke UMKM Jepang yang kaya akan tradisi, ada lebih 100.000 perusahaan di Jepang yang sudah berdiri lebih dari 100 tahun.

 Salah satu usaha yang dianggap paling tua di Jepang adalah Nishiyama Onsen Keiunkan yakni berupa tempat penginapan di salah satu wilayah di Jepang, Toraya yakni perusahaan dodol yang bertempat di Kyoto jepang. Sedangkan di bidang teknologi jepang sudah menuju tahap kemutakhiran dengan beberapa contoh  , pertama  sekrup yang tidak akan longgar biasa dikenal dengan sebutan hardlock industry, kedua jarum suntik tanpa rasa sakit dikenal dengan sebutan okano industry dengan pendapatan yang cukup maximal yakni 800 juta yen.

 Di sisi lain Jepang juga melakukan produksi melalui inovasi bawang bombai mengolahnya menjadi beberapa variasi, pertama sebagai obat alternatife pencegah penyakit diabetes, kedua menciptakan variasi dengan rasa tanpa pedas, sebelum itu tim perusahaan melakukan kontrak langsung dengan para petani di Jepang. Beliau juga menyampaikan tentang sistem kerja yang sudah di planning oleh jepang dengan Indonesia dengan nama “ project 2045”.

 Di sela-sela pemaparannya beliau memberikan kesempatan kepada para peserta untuk bertanya seputar sisitem produksi jepang, salah satu peserta bertanya seputar tips Negara jepang menjadi Negara maju dan beberapa pertanyaan lainnya. Selanjutnya dilanjut dengan penyerahan cendera mata dari pihak konsulat kepada ketua yayasan dan dari kepala pesantren sendiri kepada konjent jepang. Sesi foto merupakan agenda terakhir seluruh staf yayasan beserta ditandai dengan pembacaan doa oleh KH. Hefniy Rozaq sekaligus menutup acara pada kali ini.

Pewarta : Putri

Editor  : Ponirin Mika

Ajang Internasional, Lima Mahasiswa UNUJA Membawa Pulang Medali

nuruljadid.net – Lima mahasiswa Universitas Nurul Jadid, Paiton, Probolinggo, berhasil menyabet medali. Dalam turnamen Pencak Silat Internasional Championship. Bertempat di GOR Lila Bhuana, Dempasar, Bali, Sabtu (28/07/19).

Mereka merupakan delegasi dari Unit Kegiatan Mahasiswa Perguruan Bela Diri Universitas Nurul Jadid (UKM PBD UNUJA). Akbar Taufiqi dan Junaidi peraih medali emas. Sandy Setiawan dan Ach Wahyu peraih medali perunggu. Sedangkan, Abdullah menyabet medali perak.

Wahyu mengatakan, sebelum mengikuti turnamen pencak silat tersebut, mereka telah menghabiskan waktu dua minggu pagi dan sore hari rutin melakukan latihan.

“Persiapan mental dan fisik harus semaksimal mungkin dua minggu kami sudah mengikuti pelatihan untuk menuju event ini. Pada pagi hari latihan dimulai jam 07.00 sampai jam 09.00,  dan sore mulai jam 03:00 sampai jam 04:30,” ujarnya.

Akbar meluapkan, rasanya mengikuti turnamen pencak silat, “kalau gugup pasti ada, tetapi rasa ragu tidak sama sekali. Karena ini pengalaman pertama bagi kami. Jika kalah, akan dijadikan pengalaman, tetapi kalau kami menang sangat luar biasa. Karena itu, menjadi bahan motivasi kami dalam mengikuti lomba,” katanya.

Dia melanjutkan, semoga dengan diraihnya prestasi ditingkat internasional ini, mampu meningkatkan semangat para mahasiswa untuk terus meningkatkan kemampuannya demi mengharumkan nama kampus.

Penulis : Mr. Han (SJ)

Editor : Rizky H.T.

Lima Mahasiswa Peraih Medali, Mendapat Beasiswa Prestasi Pencak Silat Internasional Championship

nuruljadid.net – Wakil Rektor III Universitas Nurul Jadid, Nur Fadli Hidayat, mengapresiasi prestasi lima mahasiswanya yang berhasil menyabet medali emas, perunguh, dan perak. Dalam turnamen Pencak Silat Internasional Championship, yang bertempat di GOR Lila Buana, Denpasar, Bali, Sabtu (28/0719).

Bagaimana tidak, “di umur universitas yang baru dua tahun ini, mahasiswanya sudah mampu mempersembahkan dua medali emas, dua medali perunggu dan satu medali perak di tingkat internasional. Apalagi Unit Kegiatan Mahasiswa Perguruan Bela Diri Universitas Nurul Jadd (UKM PBD UNUJA) masih seumur jagung atau enam bulan, sesuatu hal yang luar biasa,” ujarnya.

Lanjut Pak Pang, sapaan akrab Noer Fadli Hidayat, persembahan medali dari UKM PBD UNUJA ini, dapat menjadi cermin, bahwa tanpa pengalaman dalam event internasional. Dengan hanya bermodal ketekunan, keyakinan dan semangat untuk mempersembahkan yang terbaik pun bisa.

Pasalnya, mahasiswa yang diutus dalam event internasional, targetnya bukan untuk memperoleh medali, melainkan sebagai bahan pembelajaran dan pengalaman. “Karena UNUJA baru pertama kali mengikuti event internasional. Tetapi, alhamdulillah niat itu,   hasilnya lebih tinggi dari pada yang diharapkan, justru semua delegasi mendapat medali,” tuturnya.

Lima mahasiswa peraih medali tersebut mendapatkan penghargaa berupa beasiswa menempuh pendidikan dari UNUJA sebagai lembaga pendelegasi. Karena, UNUJA memiliki kebijakan untuk memberikan apresiasi dan penghargaan kepada mahasiswa berprestasi berupa beasiswa pendidikan,” katanya.

Harapanya, beasiswa prestasi tersebut dapat menumbuhkan minat dan bakat mahasiswa untuk bersaing mengikuti even-even tingkat regional maupun internasional, yang akan difasilitasi UNUJA.

Penulis : Mr. Han (SJ)

Editor : Rizky H.T.

Konjen Jepang Beri Kuliah Umum Di Pesantren Nurul Jadid

nuruljadid.net- Konsul Jenderal Jepang Surabaya, Bapak Masaki Tani memberi kuliah umum kepada mahasiswa dan siswa jurusan bahasa di Pondok Pesantren Nurul Jadid, Selasa siang (30/07/19) bertempat di AULA Pesantren.

Kehadirannya disambut langsung oleh Kepala Pesantren KH. Abdul Hamid Wahid, Sekretaris Pesantren H. Faizin Syamwil, Sekretaris Yayasan KH. Hefny Rozak, Kepala BKOS KH. Makki Maimun Wafi dan beberapa pengurus pesantren dan guru lembaga. Kuliah umum tersebut dihadiri para oleh mahasiswa dan siswa Jurusan Bahasa dilingkungan Nurul Jadid dan delegasi dari SMA Bakti Pertiwi Paiton, Probolinggo.

Dalam sambutannya Kepala Pesantren menyampaikan, suatu kebanggaan dengan hadirnya Bapak Masaki Tani ke Pondok Nurul Jadid. Semoga kehadirannya bisa menciptakan jalin kerjasama yang baik.

Masih, KH Abdul Hamid Wahid, kegiatan bahasa memang menjadi kegiatan di asrama. Namun Bahasa Jepang belum dijadikan lembaga resmi di Pesantren

Ada beberapa santri yang mendapatkan juara lomba, seperti bercerita dengan menggunakan bahasa jepang, kaligrafi dengan menggunakan tulisan jepang ada 10 prestasi juara lomba yang diraih oleh santri Nurul Jadid. Ujar Kiai hamid tengah-tengah sambutannya yang langsung mendapatkan tepuk tangan dari para peserta.

Sebelum kuliah umum, ada testimoni dari dua alumni Pesantren Nurul Jadid dengan menggunakan bahasa Jepang yang sangat baik. Moment yang tak kalah heboh sambutan dari santriwati dengan menggunakan bahasa Jepang yang sangat lancar dan fasih. Dalam sambutannya itu, ia menegaskan ingin belajar ke Jepang dan ingin membawa ilmu untuk bisa memajukan Indonesia dan mengharumkan Pondok Pesantren Nurul Jadid.

Sementara Bapak Masaki Tani pada materi kuliah umumnya lebih banyak memberikan motivasi dan pengetahuan berkaitan dengan kewirausahaan.
Dengan bahasa indonesia yang belum fasih dalam pengantarnya ia menyampaikan terima kasih atas antusiasme peserta yang hadir. Ia juga mengatakan cukup senang dan bahagia melihat pondok yang luas dan bersih.

Peserta kuliah umum memberi apresiasi tinggi dengan banyaknya pertanyaan yang kritis dan antusias. Beberapa materi bahasan dalam kuliah umum dinilai sangat relevan dengan perkembangan di Indonesia saat ini dan ke depan.

Pewarta : Purnomo Sedy
Editor : Ponirin Mika

 

86 Mahasantri Nurul Jadid Resmi Diwisuda Hari Ini

nuruljadid.net- Sebanyak 86 mahasantri Ma’had aly Pondok Pesantren Nurul Jadid resmi di wisuda pada hari Minggu (28/07) pagi ini. Acara yang berlangsung selama dua hari satu malam ini, ditutup dengan pengukuhan wisudawan-wisudawati di AULA Madrasah Aliyah Nurul Jadid (MANJ).

Acara wisuda akbar merupakan acara rutin yang dilaksanakan setiap tahun. Tahun ini, ma’had aly Nurul Jadid sukses melaksanakan acara ini ke lima kalinya. Menurut Muhammad Maghfur Ramadhani selaku ketua panitia mengatakan, tujuan diadakan acara semacam ini adalah sebagai bentuk bukti formal bagi peserta didik ma’had aly Nurul Jadid yang telah menjalani proses yang tak mudah.

“Tujuan acara ini adalah sebagai bukti formal bahwa mereka telah menyelesaikan pendidikan yang ditempuh setelah melalui beberapa tahapan dan proses yang tidak mudah, sesuai dengan takhassus masing masing program” ujar pria asal Madura saat sambutan ketua panitia.

Berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, acara wisuda akbar ke 5 ini cukup istimewa.  Pada acara ini dilaksanakan dengan tiga sesi. Sesi pertama yaitu demonstrasi. Setiap mahasantri akan ditanyakan satu persatu terkait materi dan hafalan pelajaran yang telah dipelajari selama satu tahun, hingga masing masing wisudawan mendapat bagian pertanyaan dari setiap penguji.
kedua, acara perpisahan dilaksanakan pada malam harinya tepatnya ba’da isya’. Acara ini dikemas dengan penyampaian mudir (Rektor,- Red) Ma’had aly untuk mengunggah motivasi dalam hal menuntut ilmu dan membina akhlaq mulia. “Dari kurang lebih tiga belas ribu santri Nurul Jadid, hanya segelintir santri yang ilmunya manfaat. Oleh karena itu, menuntut ilmu yang manfaat itu susah.

Seandainya semua santri ilmunya manfaat, mereka semua bermanfaat saat di masyarakat, insya allah Indonesia akan jaya. Dalam kesempatan ini, saya akan menjelaskan hal-hal yang membuat ilmu manfaat sebagaiamana diterangkan dalam kitab ta’limu al muta’allim.” Ungkap Kh. Romzi Al-Amiri Mannan.

Setelah itu dilanjut dengan kesan dan pesan dari musyrifin (ustaz,- Red) dan perwakilan wisudawan, serta berbagai macam penampilan. Sesi Ke tiga merupakan acara puncak yaitu pengukuhan dan penobatan wisudawan terbaik dari masing masing program. Tak lupa, di sesi ini pengasuh Pondok Pesantren Nurul Jadid turut hadir.

Dalam sambutannya beliau berpesan kepada audiens agar menuntu ilmu tanpa membatasi apapun. “Kapanpun, dimanapun, bagaimanapun kita tetap berdakwah. Dalam menuntut ilmu, jangan kenal batas.” Ungkap beliau.
Kemudian acara ditutup dengan orasi ilmiyah oleh Kh. Moh. Jaiz Badri. Yang rencana awalnya mendatangkan Dr. Ahmad Zayadi, MA (Dirjen Pendis kemenag) namun beliau tidak bisa hadir dikarenakan ada halangan.

Disisi lain, wisuda seperti ini sebetulnya sebagai media dakwah agar orang lain bisa lebih tertarik untuk belajar dan mengkaji kitab kuning di ma’had aly. Karena melihat kondisi saat ini, anak anak sulit tertarik untuk belajar kitab, “dan juga sebagai pembuktian kualitas bagi mereka yang masih belum percaya kepada ma’had aly” tambah pengurus yang akrab disapa ustaz Dani tersebut.
Dalam orasi ilmiyah, KH. Jaiz Badri menyampaikan pentingnya untuk ber tafaqquh fiddin karena musibah pada zaman ini adalah hilangnya kecintaan mendalami ilmu agama. “Untuk apa tafaqquh? Kalau bicara ilmu semua orang bisa, kalau fiqih tidak semua bisa. Musibah kita di zaman ini, tiadanya cinta atau mahabbah pada ilmu. Teruslah bertafaqquh, teruslah mengaji. ” Ungkap pengasuh Pondok Pesantren Badridduja – Kraksaan.

Pewarta : Alfin Haidar Ali

Editor : Ponirin Mika

 

Melatih Demam Panggung Dengan Kualitas Bahasa

nuruljadid.net – Lembaga Pengembangan Bahasa Asing (LPBA) Pondok Pesantren Nurul Jadid, melaksanakan kegiatan tahunan yaitu Gebyar Bahasa. Dengan tujuan menyambut peserta didik baru tahun ajaran 2019.

Kegiatan dimulai dengan ceremonial pada 20:11 WIB. Kemudian, di lanjutkan dengan berbagai penampilan seperti, FLDI Up Voice, pidato, dan membaca berita.

Bertempat di halaman Pusat Pendidikan Ilmu Qur’an (PPIQ). Turut dihadiri para perwakilan Koordinasi Program Intrawilayah, Rabu, (24/07/19).

Disamping itu, Gebyar Bahasa ini, tampak menarik perhatian santri baru, karena melihat acara yang berbasis bahasa asing. “Saya merasa heran saja karena semua berbasa Arab dan Inggris, ucap Amel santri baru asal Jember.

Kepala Wilayah, Ustazah Farhah, dalam sambutanya menyampaikan, santri yang aktif di LPBA mempunyai potensi mental. Oleh karena itu, “santri LPBA akan di latih bagaimana menjaga demam panggung kita dengan kualtis bahasa,” katanya.

PenulisJamilatunnisa’ (SJ)

EditorJawahir

Galeri Foto: Outbound Santri – Mentari 2019 Wilayah Al Mawaddah

Kiai-Najjiburrahman-Wahid;-Pesantren-Lembaga-mencetak-insan-berakhlak-mulia

Kiai Najiburrahman Wahid; Pesantren Lembaga Mencetak Insan Berakhlak Mulia

nuruljadid.net – KH Najiburrahman Wahid, turut hadir dalam penutupan Orientasi Santri Baru (OSABAR) 2019, beliau mengajak dan memandu seluruh santri baru putra-putri membaca Ikrar secara bersama, selesai pembacaan ikrar secara serentak, beliau memberikan tausyiah kepada seluruh santri baru. Acara yang dilaksanaskan pada, Kamis malam, (18/07/2019).

Sebagai wakil Kepala Pesantren kiai Najiburrahman Wahid menyampaikan, dengan pembacaan ikrar sudah menjadi santri Pondok Pesantren Nurul Jadid, karena mondok di pesantren itu, pada hakikatnya adik-adik santri baru ini adalah titipan, amanah dari orang tua yang dititipkan kepada pengasuh dengan baik-baik, di mintak kan restu dan doanya.

Selama beberapa hari trakhir adik-adik santri baru sudah mendapat materi tentang Nurul jadid seperti pepatah yang mengatakan “Tidak kenal maka tidak sayang”, dan semoga adik-adik setelah mengenal kemudian sayang kepada Pesantren Nurul jadid dan semakin kerasan di pesantren Nurul jadid.

“Pesantren Nurul Jadid hakikatnya adalah lembaga yang ingin membentuk adik-adik (santri) sekalian menjadi insan yang siap mengarungi masa depan lebih baik, pesantren adalah ajang pelatihan untuk membiasakan berbuat kebaikan-kebaikan, dan, di pondok kita akan di biasakan dengan melakukan amal-amal kebaikan, seperti Sholat berjamaah, hadiran (magrib, isya, subuh), pengajian kitab, sopan santun, agar nanti ketika sudah terbiasa dan pulang ke masyarakat akan membiasakan berperilaku baik, kalo kita sudah terbiasa mematuhi peraturan-peraturan di pesantren, insyallah nantinya akan menjadi hamba-hamba Allah yang sholeh-sholeha, sesuai dengan misi besar pondok pesantren nurul jadid “Mondok Untuk Mengaji dan Membina Akhlakul Karimah”  dan setiap santri yang datang ke pesantren Nurul jadid di arahkan untuk mengaji (mengkaji dan mempelajari ) ilmu-ilmu Islam dan mengamalkannya, dengan cara kita mengamalkan kita akan mempunyai Akhlakul karimah,” Dawuh Beliau

“Belajar saja tidak cukup tapi berusaha mengamalkan ilmu yang sudah kita dapat di Nurul Jadid, berusaha belajar mengkaji Ilmu Agama Islam dan berusaha mengamalkan, Ilmu tanpa amal ibarat pohon tanpa buah.” Imbuhnya

Penulis : NS

Editor : PM

1800 Lilin Santri, Hiasi Penutupan OSABAR 2019

nuruljadid.net – Kemeriahan ini sehubungan adanya1800 lilin terpancar terang pada Penutupan Osabar yang bertempat di lapangan Ayaman Nurul Jadid, Kamis malam (18/07/2019).

Koordinator Osabar Ustadz Alief menyampaikan bahwa kegiatan orientasi santri baru, terbagi menjadi 3 tahap pelaksanaan, salah satunya, kegiatan Pra Osabar bertujuan untuk memberikan pembekalan awal tentang pemahaman Fudlul Ainiyah kepada sahabat-sahabat santri baru. Adapun metode pematerian disampaikan menjadi beberapa kelompok dengan materi dasar : Al-qur’an, Tulis Pego, Furudlul Ainiyah dan didampingi oleh pemateri dari para ustadz dan ustadzah asrama I’dadiyah yang dilaksanakan di masjid & musholla di wilayah, yang dilaksanakan pada tanggal 10 Juni s/d 12 Juli 2019.

Pelaksanaan Osabar yang mana tahapan ini santri baru dikenalkan dengan doktrin kepesantrenan dan memberikan pengenalan awal terhadap PP. Nurul Jadid dengan berbagai pematerian meliputi, Selayang Pandang PP. Nurul Jadid, Nilai-nilai dasar dan tradisi kepesantrenan, Pengenalan Lingkungan dan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat oleh KLH Nurul Jadid, selama kurun waktu 4 hari sejak tanggal 15 s/d 18 Juli 2019, dengan jumlah keseluruhan 1800 santri  baru  meliputi jumlah santri putra 700 dan 1100 santri putri.

Pasca Osabar ada pula kegiatan tindak lanjut (Follow Up) dari kegiatan ini  yaitu Pasca OSABAR yang dilaksanakan selama maksimal 1 tahun oleh Pengurus Biro Kepesantrenan dalam hal ini Asrama I’dadiyah bekerja sama dengan Madrasah Diniyah.

“Harapan kami kepada semua pihak bisa bekerjasama demi suksesnya pelaksanaan follow up dari hasil kegiatan ini dengan baik. Semoga kita senantiasa diberikan kekuatan semangat pengabdian dan ilmu yang barokah dan bermanfaat.” Tutur ustadz alief

Kegiatan OSABAR resmi ditutup dengan pembacaan ikrar santri yang di pandu langsung oleh wakil kepala pesantren KH. Najjiburrahman Wahid, dan doa yang di bacakan oleh KH. Makki Maimun Wafi, selesai pembacaan doa dilanjutkan dengan Penyalaan 1800 lilin, yang menjadikan OSABAR tahun ini lebih meriah dari tahun sebelumnya.

Pewarta : Nuris

Editor : PM

Galeri Foto: Penutupan Orientasi Santri Baru (OSABAR) 2019

Galeri Foto: Materi Lingkungan Hidup dan PHBS – OSABAR 2019

20190717_menanam-akhlak-santri-baru-sowan-ke-kiai

Menanam Akhlak, Santri Baru Sowan ke Kiai

nuruljadid.net – Kegiatan sowan kepada Dewan Pengasuh PP. Nurul Jadid merupakan rentetan kegiatan dari Orientasi Santri Baru (OSABAR) 2019. Hari ini, Rabu (17/07/2019) sebanyak 1.800 santri baru melakukan sowan. Kegiatan yang dimulai sejak pukul 08.00 WIB hingga 10.00 WIB ini bertujuan untuk mengenalkan kepada santri baru tentang keluarga besar PP. Nurul Jadid.

“Kegiatan sowan itu tujuannya adalah selain pertama mengenalkan kepada keluarga PP. Nurul Jadid kita juga mengajarkan bahwa di pesantren ada tradisi sowan” ungkap Ustad Alief Hidayatullah (Ketua OSABAR 2019).

Suasana santri baru saat sowan kepada KH. Moh. Zuhri Zaini (Pengasuh PP. Nurul Jadid)

Suasana santri baru saat sowan kepada KH. Moh. Zuhri Zaini (Pengasuh PP. Nurul Jadid)

Ketua OSABAR 2019 mengatakan bahwa sowan juga merupakan tradisi yang diajarkan oleh pesantren. Selain itu, kegiatan sowan ini mengajarkan santri baru untuk menghormati dan memuliakan guru dan memiliki sambungan (sanat) langsung kepada Rosulullah SAW.

“Dimana sowan ini adalah mencium tangan para guru untuk mengambil barokah. Karena diri kita percaya sampai saat ini bahwa para guru-guru kita itu memiliki guru dan beliau pasti sowan kepada guru-gurunya sampai keatas kepada Rosulullah SAW” ujar Ustad Alief (sapaan akrab Ketua OSABAR 2019).

Kegiatan tersebut juga mendapat respon dari santri baru seperti yang dikatakan oleh Ahmad Baron Arif, santri baru asal Bondowoso yang meneteskan air mata ketika mencium tangan KH. Zuhri Zaini (Pengasuh PP. Nurul Jadid).

“Ketika sowan kepada Kiai Zuhri saya menangis, entah menangis karena apa saya nggak tau tiba-tiba air mata ini menetes dengan sendirinya. Tapi yang jelas saya sangat bahagia dan bersyukur bisa menjadi santri beliau dan sowan kepada beliau” ujar Baron (sapaan akrab Ahmad Baron Arif) dengan mata berkaca-kaca.

Suasana santri baru saat sowan kepada KH. Najiburrohman Wahid (Wakil Kepala Pesantren)

Suasana santri baru saat sowan kepada KH. Najiburrohman Wahid (Wakil Kepala Pesantren)

Senada dengan Fahri Saktiawan Maulana, santri baru asal Tenggarang Bondowoso. Fahri nama panggilannya mengaku deg-degan ketika sowan kepada Kiai Zuhri (sapaan akrab Pengasuh PP. Nurul Jadid).

“saya merasa deg-degan ketika sowan ke Pengasuh. Karena beliau sosok Kiai dan Guru saya. Mangkanya saya merasa deg-degan.” Ungkap santri asal Bondowoso tersebut.

Tak hanya sowan kepada Kiai Zuhri saja, santri baru juga diajak untuk sowan kepada KH. Najiburrohman Wahid (Wakil Kepala Pesantren) dan KH. Makki Maimun Wafi (Kepala Bidang Koordinasi Olahraga dan Seni Santri (BKOOSSNJ)).

Suasana santri baru saat sowan kepada KH. Makki Maimun Wafi (Kepala Bidang Koordinasi Olahraga dan Seni Santri (BKOSSNJ))

Suasana santri baru saat sowan kepada KH. Makki Maimun Wafi (Kepala Bidang Koordinasi Olahraga dan Seni Santri (BKOSSNJ))

Penulis: Baihaki

Editor: Ponirin