Konsul Jepang Bapak Masaki Tani Hadir Di Ponpes Nurul Jadid

 nuruljadid.net- Acara silaturrahmi Jenderal Jepang Bapak Masaki Tani, dimulai pada pukul 12.00 WIB, bertempat di Aula Madrasah Aliyah Nurul Jadid Paiton Probolinggo. Firqoh FIRHAZ merupakan penampilan pertama sekaligus membuka acara silaturrahmi Konsul Jenderal Jepang kali ini dengan nuansa khas hadrahnya.

Agenda kali ini dihadiri oleh perwakilan masing-masing lembaga yang berada di bawah  naungan Pondok Pesantren Nurul Jadid; SMA Nurul Jadid, MA Nurul Jadid, MTs Nurul Jadid, SMP Nurul Jadid beserta tamu undangan dari kalangan masing-masing lembaga. Selain undangan dari ruang lingkup Pondok Pesantren Nurul Jadid, Panitia juga mengundang beberapa lembaga di sekewedanan Paiton Yaitu SMP Tunas Luhur dan SMP Bhakti Pertiwi.

Kegiatan kali ini dilaksanakan bertujuan sebagai ajang silaturrahmi antara pihak Nurul Jadid sendiri yang mengaplikasikan pengembangan bahasa Jepang dengan pihak Jenderal Jepang wilayah Surabaya, juga sebagai pengenalan secara gamblang bagaimana sistem pengembangan yang efektif untuk bahasa Jepang.

Jenderal konsultan merapat tepat jam  13.00 WIB beserta teamnya dengan baju khas batik yang menandakan kebudayaan asli corak Indonesia. Para hadirin sepontan berteriak dengan sorak-sorai yang memenuhi seluruh ruangan Aula MA Nurul Jadid. Para hadirinpun senyap seketika saat menyanyikan lagu Indonesia raya yang dipandu langsung oleh Dimas Eko Cahyono sebagai master of ceremony.

Pada isi sambutannya, KH.Abdul Hamid Wahid memaparkan berbagai prestasi-prestasi yang diraih oleh komunitas anak Nurul Jadid dalam pengembangan budaya yang telah dilembagakan oleh Pondok Pesantren Nurul Jadid sendiri. “ Di sisi lain santri tidak hanya dituntut untuk pengembangan bahasa tetapi untuk berwirausaha di lingkungan sekitar”tutur beliau dalam kutipan sambutannya.

 Salah satu perwakilan dari siswi SMA Nurul Jadid Faizatul Fitriyah menyampaikan sambutannya sebagai rasa bahagianya dengan adanya agenda silaturrahmi ini. Setelah itu dilanjutkan dengan sambutan langsung dari Bapak Masaki Tani sebagai konsultan Jepang wilayah Surabaya. Uniknya dia menyampaikan rasa kagumnya terhadap Pesantren Nurul Jadid yang memiliki fasilitas lebih dibanding dengan lembaga lainnya juga terhadap peserta yang memiliki partisipasi yang tinggi atas terselenggaranya acara kali ini. Pada kali i5menyampaikan tentang seputar aspek yang tolak ukurnya lebih cenderung kepada Produksi dengan judul “ One pesantren, One product” . Pemaparannya lebih ke UMKM Jepang yang kaya akan tradisi, ada lebih 100.000 perusahaan di Jepang yang sudah berdiri lebih dari 100 tahun.

 Salah satu usaha yang dianggap paling tua di Jepang adalah Nishiyama Onsen Keiunkan yakni berupa tempat penginapan di salah satu wilayah di Jepang, Toraya yakni perusahaan dodol yang bertempat di Kyoto jepang. Sedangkan di bidang teknologi jepang sudah menuju tahap kemutakhiran dengan beberapa contoh  , pertama  sekrup yang tidak akan longgar biasa dikenal dengan sebutan hardlock industry, kedua jarum suntik tanpa rasa sakit dikenal dengan sebutan okano industry dengan pendapatan yang cukup maximal yakni 800 juta yen.

 Di sisi lain Jepang juga melakukan produksi melalui inovasi bawang bombai mengolahnya menjadi beberapa variasi, pertama sebagai obat alternatife pencegah penyakit diabetes, kedua menciptakan variasi dengan rasa tanpa pedas, sebelum itu tim perusahaan melakukan kontrak langsung dengan para petani di Jepang. Beliau juga menyampaikan tentang sistem kerja yang sudah di planning oleh jepang dengan Indonesia dengan nama “ project 2045”.

 Di sela-sela pemaparannya beliau memberikan kesempatan kepada para peserta untuk bertanya seputar sisitem produksi jepang, salah satu peserta bertanya seputar tips Negara jepang menjadi Negara maju dan beberapa pertanyaan lainnya. Selanjutnya dilanjut dengan penyerahan cendera mata dari pihak konsulat kepada ketua yayasan dan dari kepala pesantren sendiri kepada konjent jepang. Sesi foto merupakan agenda terakhir seluruh staf yayasan beserta ditandai dengan pembacaan doa oleh KH. Hefniy Rozaq sekaligus menutup acara pada kali ini.

Pewarta : Putri

Editor  : Ponirin Mika

0 replies

Leave a Reply

Want to join the discussion?
Feel free to contribute!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *