Pos

FKS Lumajang Gelar Seminar & Dialog Interaktif

FKS Lumajang Gelar Seminar & Dialog Interaktif

nuruljadid.net – Forum Komunikasi Santri (FKS) Lumajang, menggelar Seminar Motivasi Nasional dan Dialog Interaktif Keorganisasian dengan tema “Santri berprestasi di era milenial”. Di Aula Universitas Nurul Jadid (UNUJA), Jum’at (22/02/2019).

Muhammad Sirojuddin, Ketua Panitia menerangkan dalam sambutan, kegiatan ini bertujuan untuk mengajak dan membangun semangat juang para santri untuk tidak berputus asa dalam meraih prestasi di era milenial.

Disisi lain, Ahmad Fu’adi, Pengurus Biro Pengembangan PP. Nurul Jadid menerangkan, kegiatan itu juga sebagai wadah untuk belajar serta bersosialisasi dengan masyarakat. “Karena kegiatan FKS ini bukan hanya di dalam Pondok Pesantren, tapi juga di masyarakat,” ungkapnya dalam sambutan.

Dalam seminar, FKS Lumajang mengundang dua narasumber yang merupakan alumni PP. Nurul Jadid sendiri, mereka adalah Ma’ruf Nidhomuddin, Direktur Utama PT. Grand Zamzam Indonesia, dan Gus Aak Abdullah Al-Kudus, Pendiri Laskar Hijau.

Penulis : Badrus

Editor : Ponirin

K. Muhammad Alfayyadl: di Masa Depan Agama Cenderung Disalahgunakan

K. Muhammad Alfayyadl: Di Masa Depan Agama Cenderung Disalahgunakan

nuruljadid.net – Direktur Lembaga Pendididkan Bahasa Asing (LPBA), K. Muhammad Alfayyadl, menyampaikan tausiah dalam Pelantikan Pengurus Aliansi Murid Madrasah Diniyah (AL MURADI) Asrama Sunan Bonang (N) dengan topik pembicaraan “Berilmu Agama di Era IT (Information Technology)” di Aula Diniyah, Kamis malam (31/01/2019).

Menurut beliau, tema ini penting karena yang akan dihadapi santri khususnya 10 atau 20 tahun kedepan tidak akan sama dengan zaman yang dulu pernah beliau hadapi. “Zaman yang kalian hadapi adalah suatu zaman, yang mana ilmu agama akan berubah menjadi ilmu duniawi, dimana orang yang belajar dan mengerti ilmu agama itu akan berburu duniawi serta mengabaikan agamanya,” dawuh beliau.

Intelektual muda NU ini juga berpendapat bahwa saat ini marak agama dijadikan tameng dalam melakukan kebatilan, terlebih lagi di masa depan. “Agama nantinya akan mudah diputar balikkan. Dipakai untuk kepentingan manusia yang tidak sesuai dengan agama. Kedepannya agama akan cenderung disalahgunakan untuk hal-hal yang justru bertentangan dengan agama,” ungkap beliau.

Terlebih lagi, urai beliau, adanya internet bukahlah produk terakhir para ilmuan. Saat ini menurutnya ilmuan barat sedang mengembangkan ilmu rekayasa syaraf. Hal ini akan berdampak pada kesadaran manusia yang bisa diatur secara mekanis.

“Jadi kedepan manusia akan di rekayasa seperti layaknya robot. Sekarang pendidikan sudah menciptakan robot-robot, maksudnya orang dicetak untuk berfikir sama karena orang sudah menguasai kesadaran otaknya orang lain,” sesal beliau.

Maka dari itu beliau mengajak kepada seluruh yang hadir agar siap menghadapi perubahan supaya tidak menyalahgunakan kemajuan yang ada. “Kalau kita tidak siap dengan perubahan-perubahan, kita kaget akan cenderung menyalahgunakan kemajuan yang ada, maka akibatnya akan sungguh-sungguh fatal. Kita kalau hanya seperti itu akan menjadi budak dari teknologi atau akan menjadi pelaku dalam arus kebatilan,” tutur beliau.

Selain itu di akhir tausiyahnya, beliau menjelaskan tentang tauhid yang berhubungan dengan IT bahwa ilmu tauhid adalah ilmu untuk memahami lebih mendalam tentang keesaan Allah SWT dengan meyakini secara mantap sepenuh iman. “Otomatis juga membawa kita meyakini memantapkan hati kita untuk meyakini kebenaran risalah nabi muhammad SAW,” pungkas beliau.

Penulis : Moch. Badrus Sholeh

Editor : Rahmat Hidayat

Adakan Tartil Tajwid, Ppiq Undang Imam Besar Masjid Jabal Arofah, Nagoya, Batam

Adakan Tartil Tajwid, PPIQ Undang Imam Besar Masjid Jabal Arofah, Nagoya, Batam

nuruljadid.net – Pusat Pendidikan Ilmu Al-Qur’an (PPIQ), Pondok Pesantren Nurul Jadid, mengadakan Diklat Tartil bersama KH. Zainuddin Adnan, Imam besar Masjid Jabal Arofah, Nagoya, Batam yang bertempat di Auditorium Universitas Nurul Jadid, Jum’at (25/01/19).

Mu’tasim Billah, selaku ketua panitia menyampaikan bahwa tujuan dari kegiatan ini sebagai ajang silaturrahim antara peserta didik PPIQ dengan KH. Zainuddin Adnan.

“Juga sebagai media pembelajaran, pengalaman dan ilmu untuk peserta didik PPIQ,” ungkapnya dalam sambutan.

Selain itu, H. Rusdi Aziz, Direktur PPIQ menyampaikan bahwa, kegiatan ini adalah salah satu kegiatan yang pertama kali diadakan oleh PPIQ untuk memberikan stimulus kepada peserta didik agar lebih cinta pada Al-Qur’an.

“Karena Al-Qur’an sebagai pembimbingnya serta untuk memberikan pelatihan kepada peserta dalam pembacaan Al-Qur’an dengan menggunakan lagu-lagu qiro’ah,” katanya.

“Harapan dari kegiatan ini, semoga kedepannya bisa dikembangkan sehingga menjadi qori’ yang handal,” tambahnya

Hadir pula dalam acara ini segenap pengurus PPIQ, dan 350 peserta didik putra-putri PPIQ.

Penulis: Badrus Sholeh

Editor: Jawahir

Galeri Foto: Pembukaan Gebyar Competition LIPS 2019

 

Galeri Foto: Ayyamul Musabaqoh Asrama Diniyah

Perayaan Tahun Baru Ala Santri Nurul Jadid

Perayaan Tahun Baru Ala Santri Nurul Jadid

nuruljadid.net – Masjid Jami’ Nurul Jadid tampak berbeda dari hari-hari biasanya. Pada waktu pagi, di hari yang lain, Masjid Jami’ akan terlihat sepi sebab para santri pergi ke sekolah masing-masing. Lain halnya hari ini, dari kejauhan suara dzikir terdengar menggema, Pondok Pesentren Nurul Jadid gelar istigasah bersama menyambut  tahun baru 2019.

Banyak cara untuk merayakan tahun baru. Kebanyakan biasanya diawali dengan pesta kembang api, tiup terompet, dan diakhiri dengan melancong ke berbagai destinasi wisata. Perayaan macam ini diasumsikan sebagai ucapan syukur atas segala hal yang telah terjadi pada tahun yang sudah terlewati.

Namun santri Nurul Jadid berbeda. Selasa, (01/01/2019) mereka memilih berkumpul di Masjid Jami’ Nurul Jadid dalam rangka menyambut tahun baru dengan lantunan do’a dan ungkapan syukur atas rahmat Allah SWT. “Selain itu kami berdoa untuk keselamatan keluarga besar Pondok Pesantren Nurul Jadid, santri, wali santri, alumni pondok pesantren, serta seluruh saudara sebangsa setanah air,” kata Alif Hidayatullah selaku Kepala Ubudiyah Masjid Jami’ Nurul Jadid.

Kegiatan ini dilakukan bakda sholat Shubuh berjama’ah. “Setiap tahun baru, biasanya hanya baca Yasin 3kali dan tahlil. Untuk sekarang ditambah istigasah dan pembacaan tawassul karangan Pendiri Pondok Pesantren Nurul Jadid, KH. Zaini Mun’im,” tambahnya.

Istigasah digelar agar santri membiasakan diri untuk tidak melakukan hal-hal negatif di momentum tahun baru. Misalkan sampai berbuat maksiat atau minum-minuman keras dengan alasan merayakan tahun baru. Santri seharusnya selalu menjaga identitas diri dengan mengamalkan sesuatu yg bernilai ibadah, lebih-lebih tahun baru sebagai tanda berkurangnya umur.

“Di setiap Musala Wilayah Putri acara istigasah juga dilakukan secara serentak. Dengan harapan kita semua, khususnya Indonesia dijauhkan dari bencana pada tahun 2019 nanti,” tutupnya.

Penulis : Badrus

Editor : Rahmad Hidayat

LPBA; Pesta Demokrasi, Pentingnya Memilih Pemimpin Di Kalangan Teman

LPBA; Pesta Demokrasi, Pentingnya Memilih Pemimpin Di Kalangan Teman

nuruljadid,net – Menjelang akhir tahun, Lembaga Pengembangan Bahasa Asing (LPBA) gelar pesta demokrasi di Auditorium SMA Nurul Jadid, Jum’at (21/12/18) dalam rangka memilih Presiden Nahdlatut Tholabah (NATO) dan Pimpinan Redaksi Badan Penerbitan Majalah Bahasa Asing (BPMA).

Pemilihan tersebut digelar ala pemilu langsung, dimana sebelum pencoblosan para calon diberi kesempatan melakukan debat kandidat, serta menyampaikan visi dan misi di depan teman-temanya.

Wakil Direktur LPBA Putera, Taufiq Hidayah menyampaikan bahwa, pemilihan ini dilaksanakan setiap tahun. Tujuannya, mengenalkan sistem demokrasi, agar mereka memahami pentingnya memilih pemimpin dikalangan teman-temannya.

“Melalui kegiatan ini, mereka dapat menggunakan hak suaranya dalam menentukan pemimpin, dalam hal ini Presiden NATO dan Pimred BPMA di LPBA,” kata Taufiq.

Setelah debat kandidat, dilaksanakan pencoblosan oleh seluruh peserta didik putra-putri yang berdomisili di LPBA. Dari 4 calon presiden, yang terpilih Faidatul Jannah sebagai presiden NATO dan Laili Maratus Sholiha untuk yang Pimred BPMA.

Penulis : Yahya

Editor : Jawahir

MTs Nurul Jadid Gelar Praktek Kerja Lapangan

MTs Nurul Jadid Gelar Praktek Kerja Lapangan

nuruljadid.net – Sebagai bentuk implementasi program pendidikan di sekolah dengan penguasaan keahlian yang diperoleh melalui kegiatan belajar– mengajar di kelas secara sistematis dan sinergis, Madrasah Tsanawiyah Nurul Jadid mengadakan Praktek Kerja Langsung (PKL) pada Jum’at (07/12/2018).

PKL ini dikhususkan bagi seluruh siswa kelas IX yang terdiri dari berbagai jurusan yang berbeda dengan jumlah peserta sebanyak 111 peserta.

Muhammad Usman, selaku Ketua PKL mengatakan bahwa tempat yang menjadi tujuan dari PKL siswa MTs NJ adalah Kebun Raya Purwodadi Pasuruan, Museum Brawijaya dan Universitas Islam Malang (UIN Malang).

“Dengan adanya Praktek Kerja Lapangan ini, anak–anak (siswa MTs NJ) langsung dibawa untuk praktek ilmu–ilmu yang telah mereka peroleh dari sekolah.  diantaranya ialah ilmu biologi dan fisika,” ungkapnya saat terwawancara oleh kru nuruljadid.net di lokasi pemberangkatan.

Usman menambahkan bahwa ketika di Kebun Raya Purwodadi, siswa MTs NJ diajak langsung untuk mengetahui bermacam–macam tumbuhan, riwayat tumbuhan, dan manfaat dari tumbuhan itu sendiri.

Di Museum Brawijaya, mereka dipandu untuk lebih memperdalam wawasannya akan sejarah bangsa. Sedangkan di UIN Malang peserta PKL difokuskan pada Labolatorium Fisika.

“Kami harap mereka bisa paham dan mengetahui secara langsung wujud dari materi–materi yang telah mereka dapatkan di bangku sekolah, jadi tidak hanya mengetahui dengan membaca buku tapi juga bisa mengetahui secara langsung dan praktek sesuai dengan jurusan masing–masing,” pungkasnya dengan penuh harap.

Penulis : Ahmad

Editor : Rahmad Hidayat

KH. Moh. Zuhri Zaini: Nabi Muhammad Idola yang Sempurna

KH. Moh. Zuhri Zaini: Nabi Muhammad Idola yang Sempurna

nuruljadid.net – Kamis malam (06/12/2018), Pondok Pesantren Nurul Jadid mengadakan peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW yang bertempat di halaman Kantor Pusat Pondok Pesantren Nurul Jadid.

Acara yang diikuti seluruh santri putra dan putri ini merupakan kegiatan rutin yang diadakan oleh pondok pesantren setiap tahun sebagai media silaturahim sekaligus kaderisasi dalam berorganisasi.

KH. Moh. Zuhri Zaini, selaku Pengasuh Pondok Pesantren Nurul Jadid mengingatkan, meski kegiatan peringatan Maulid Nabi dilakukan secara rutin, kita sebagai umat Nabi Muhammad jangan sampai terjebak pada formalitas belaka, melainkan kita bisa mengambil hikmah dan bersyukur atas kelahiran Nabi dengan membaca sholawat padanya secara khusuk dan khidmat.

“Marilah kita jadikan kegiatan rutin ini untuk mensyukuri nikmat Allah SWT dan mensyiarkan kembali kelahiran beliau yang merupakan suatu syairollah,” tutur beliau dalam sambutannya.

Selain dengan harapan bertambahnya ketaqwaan kita kepada Allah, kegiatan ini sejatinya dimaksudkan untuk lebih mengenal Nabi Muhammad. Karena dengan mengenallah kita bisa lebih mencintai beliau sebagai pengikutnya.

Lebih pada itu, beliau menyampaikan bahwa Nabi Muhammad merupakan panutan yang paling sempurna untuk disebut idola yang bisa dijadikan teladan dalam mengarungi hidup. “Sebab sekarang yang diidola banyak, tapi yang dapat dijadikan teladan itu yang kurang,” tambah beliau.

“Melalui kegiatan ini kita hadirkan beliau meski tidak secara fisik dengan bersholawat. Mengingat kita ada di akhir zaman, maka kehadiran beliau sangat diperlukan ditambah banyaknya bencana yang terjadi,” kata beliau pada seluruh jama’ah yang hadir.

Penulis : Soni Hakim

Editor : Mahrus Syamweil

Meriahnya peringatan maulid nabi saw di pp nurul jadid.

Meriahnya Peringatan Maulid Nabi SAW di PP Nurul Jadid

nuruljadid.net – Pondok Pesantren Nurul Jadid memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW 1440 Hijriah, Kamis Malam (06/12/2018). Acara yang diikuti oleh seluruh santri Nurul Jadid putra dan putri tersebut bertempat di halaman Kantor Pusat Pondok Pesantren Nurul Jadid.

Tepat pada pukul 20.00 WIB acara dimulai dengan pembacaan ayat suci Alquran yang dibawakan oleh Ust. Sudirman sebagai pembuka acara. Dilanjutkan dengan pembacaan Sholawat Nabi dan Sholawat Nahdliyin oleh Firqoh Hadrah Az-zainiyah.

Sehabis itu seluruh jama’ah yang hadir diajak untuk melantunkan Qosidah KH. Zaini Mun’im yang dipandu langsung oleh KH. Fahmi Abdul Haq Zaini secara khidmat.

Acara ini juga dimeriahkan dengan pemberian hadiah pada pemenang lomba Maulid Nabi. Selain itu turut pula diramaikan dengan pemberian bingkisan kepada anak yatim piatu dan kurang mampu di sekitar lingkungan pondok pesantren.

Sukron Makmun, selaku Ketua Panitia menyampaikan, tujuan diadakannya acara ini sebagai sarana penyambung silatutahim pondok pesantren dengan masyarakat sekitar. Lebih pada itu ia menambahi, tujuan terpenting adalah mendapat syafaat Nabi Muhammad. “Semoga dengan adanya acara ini kita mendapatkan suri tauladan Nabi Besar kita,” tuturnya dalam sambutan.

Turut hadir pula dalam acara ini KH. Abdullah Syamsul Arifin sebagai penceramah tunggal dan KH. Ali Badri, pengarang Sholawat Maulud Al-Badri. Acara ini ditutup dengan do’a yang dipimpin oleh Habib Ba’ali.

Penulis : Ahmad

Editor : Mahrus Syamweil

PPIQ Nurul Jadid Adakan Pelatihan Metode Tartila

Pelatihan Metode Tartila Pertama kalinya oleh PPIQ

nuruljadid.net – Pusat Pendidikan Ilmu Al-Qur’an (PPIQ) Pondok Pesantren Nurul Jadid, Paiton Probolinggo mengadakan kegiatan Lailatul Bilghina, Kamis malam (8/11/2018) dan Pelatihan Metode Tartila, Jumat (9/11/2018) di Auditorium Universitas Nurul Jadid.

Kegiatan Metode Tartila itu dilatih H. Muhammad Qosimurridho dan M. Syafi’i Zain dari Jam’iyyatul Qur’an Wal Huffadz Kab. Probolinggo. Adapun pesertanya adalah seluruh peserta didik PPIQ dan Santri PP. Nurul Jadid yang mendaftarkan diri.

Tujuan kegiatan tersebut untuk menjalin tali silaturahmi antara PPIQ dan Tim Jam’iyatul Qur’an wal Humfad Kab. Probolinggo. “Karena kebanyakan anggota dari Tim Qur’an wal Huffadz ini merupakan alumni PP. Nurul Jadid, termasuk juga Ketuanya Ustadz H. Muhammad Qosimurridho adalah alumni PPIQ sendiri,” tutur Abdur Rahman, ketua panitia.

Pelatihan ini merupakan pertama kalinya diadakan oleh PPIQ Sendiri. “Jika nanti terdapat perkembangan maka akan kita adakan secara rutin tiap tahunnya,”tambahnya.

Abdur Rahman berharap agar pelatihan itu bisa menumbuhkan rasa kecintaan para santri PP. Nurul Jadid khususnya peserta didik PPIQ terhadap Al-Qur’an. “Semoga seluruh peserta bisa menerapkan ilmu-ilmu yang mereka dapatkan pada kegiatan ini di asrama mereka masing-masing.” Pungkasnya.

Penulis : Sony Hakim

Editor : Muhammad

Pembiasaan Al-Qur’an Realisasi Santri Baru Menjelang Liburan Maulid Nabi

Pembiasaan Al-Qur’an, Bekal Santri Baru Menjelang Liburan Maulid Nabi

nuruljadid.net – Wilayah Sunan Ampel (B), Pondok Pesantren Nurul Jadid yang merupakan asrama bagi santri baru membiasakan para peserta didiknya untuk membaca al-qur’an dari jam 06.00 – 07.00 WIB.

Kegiatan ngaji Al-Qur’an tersebut dikelompokkan sesuai dengan kamarnya masing – masing dan yang menjadi mualim ialah wali asuhnya. ustadz Syaiful, Sekretaris wilayah B mengatakan bahwa  santri baru yang masuk ke wilayah B mereka di tes terlebih dahulu untuk menentukan kelompoknya.

“di asrama kami dalam pengajian al-qur’an ada empat kelompok, I’dadiyah, Awaliyyah, Wustho dan Auliyah,”ungkapnya. Kamis(08/11/2018).

Ust Syaiful mengimbuhkan bahwa di wilayah B itu, merupakan wilayah khusus bagi santri baru yang masih belum memahami dengan baik ilmu – ilmu furudlul ainiyah. “dan pola pembinaannya diwilayah  ini antara lain kepada Al-Quran, Aqidah, Akhlak, fiqih, tajwid, Pego dll,”terangnya.

ia turut menerangkan bahwa para santri baru tersebut tidak diperkenankan ngaji kitab selain yang yang sudah ditentukan tersebut, “santri baru itu harus lancar dulu ngaji Al-Qur’annya serta paham dulu ilmu pegon,” terangnya mengutip dawuh dari Kepala Biro Kepesantrenan, K. Imdad Rabbani.

Selain itu, ia turut mengharap kepada seluruh peserta didiknya di wilayah B, ilmu – ilmu yang telah di dapat moga-moga bisa bermanfaat dan bisa diamalkan nanti ketika kembali ke masyarakat atau setidaknya ketika  mereka libur di rumah.

Penulis : Ahmad

Editor : Arofik Yusuf

biasakan santri dengan khataman al-quran

Perkuat Ikatan Batin dengan Pembiasaan Khataman Al Qur’an

nuruljadid.net- Demi mengisi waktu senggang, peserta didik Asrama Diniyah Pondok Pesantren Nurul Jadid mengadakan khataman Al Qur’an  di Maqbaroh (Pesarean), Selasa (06/11/2018). Kegiatan tersebut didampingi oleh pengurus asrama.

Mengenai awal dari diadakannya kegiatan tersebut, Ustadz Abdul Hafidz Muhammad, Kepala Asrama Diniyah periode 2012 – 2014 mengatakan bahwa kegiatan tersebut merupakan suatu inisiatif dari pengurus Asrama Diniyah di tahun 2007 silam.

“Penggagas dari khataman Al Qur’an itu ialah Ustadz Tohari, Koordinator Ubudiyah Asrama Diniyah sekitar tahun 2007 asal Kota Kraksaan. Pelaksanaannya itu biasanya setiap hari Selasa Sore,” ungkap beliau memaparkan sejarah pelaksanaan kegiatan kepada wartawan nuruljadid.net, Ahad (04/11/2018) malam.

Selain itu, beliau yang saat ini menjabat sebagai guru SMA Nurul Jadid mengatakan bahwa pada masa kepemimpinannya, pelaksanaan kegiatan tersebut diganti pada Hari Selasa Pagi dengan alasan sebagai pengganti kegiatan pengajian kitab yang kurang efektif.

“Sebelumnya, di Asrama Diniyah, setiap Hari Selasa Pagi diisi dengan kegiatan pengajian kitab. Karena kegiatan tersebut berjalan kurang efektif, maka segenap pengurus Asrama Diniyah menyepakati agar kegiatan pengajian kitab diganti dengan kegiatan khataman Al Qur’an. Dan Alhamdulillah sampai saat ini masih terlaksana dengan efektif dan kondusif walapun tempat pelaksanaanya berbeda, yang semula bertempat di teras Asrama Diniyah sekarang berpindah tempat di Maqbaroh (Pesarean),” jelasnya.

Perubahan tempat pelaksanaan kegiatan Khataman Al Qur’an ini terjadi pada masa kepemimpinan Ustadz Imron Sadewo (2016). Bukan karena masalah keefektifan kegiatan, melainkan karena ingin lebih khusuk membacanya dan memperkuat ikatan batin kepada segenap Almarhumin PP. Nurul Jadid.

“Kegiatan khataman Al Qur’an ini semula bertempat di teras Asrama Diniyah namun dipindah ke Maqbaroh (pesarean) sejak tahun 2016 berdasarkan mufakat dari Pengurus Asrama Diniyah. Tentunya agar para peserta didik kami lebih khusuk membacanya dan tempatnya juga lebih nyaman untuk memperkuat ikatan batin keluarga Asrama Diniyah (Pengurus dan Peserta Didik, red) kepada segenap Almarhumin,” ungkapnya.

Sampai berita ini dibaca, kegiatan tersebut masih konsisten dilaksanakan setiap hari Selasa tepatnya ba’da shalat subuh berjamaah di Masjid.

 

Penulis : Ahmad

Editor : Achmad Daniyal