hari santri nasional

Pos

Semarak HSN 2017, PK IPPNU Nurul Jadid Sukses Gelar Lomba Se Jatim

nuruljadid.net – Pelaksanaan lomba tingkat Jawa Timur yang dilaksanakan kemarin (20/10/2017) berakhir dengan penuh makna. Penutupan yang dilaksanakan sore memberikan sebuah cerita yang berarti bagi PK IPPNU Nurul Jadid terutama bagi peserta lomba.

Ada yang berbeda dengan acara penutupan lomba kali ini. Rafi Al-Firdaus, peserta yang berasal dari MI Zahrotul Islam ini menjadi seseorang yang berhasil menciptakan suasana beda di acara penutupan lomba kali ini. Pasalnya, dia yang masih bersatus sebagai peserta lomba diberikan kesempatan untuk menjadi Qiro’ah di acara ini.

Dengan suara emasnya, dia melantunan kalam Illahi yang membuat suasana Aula SMA Nurul Jadid menjadi isak tangis yang tak terbendung. Dengan kekurangan yang dimilikinya, dia berhasil mempersembahkan sesuatu yang sempurna di acara penutupan lomba kali ini.

Tergugah, itulah yang dirasakan para hadirin yang hadir pada acara penutupan ini. Sejak pertama Rafi melantunkan kalam Illahi, para hadirin nampak sangat tenang dalam menikmati Ayat – Ayat Suci Al Qur’an yang dilantunkan oleh Rafi. Rafi, dengan keterbatasan penglihatan mampu melantunkan Surat At Takwir dengan suara yang hampir menyamai Qiro’ah ternama, H. Muammar MA.

Setelah pembacaan kalam Illahi, Pembacaan SK Pemenang dibacakan oleh Saudari Siti Anisa yang dilanjutkan dengan pembagian hadiah kepada para pemenang oleh Ny. Hj. Khodijatul Qodriyah.

Mengawali sambutannya, beliau mengucapkan banyak terimakasih kepada semuanya yang telah ikut serta menyemarakkan Hari Santri Nasional. Beliau menambah, tujuan dilaksanakannya kegiatan kali ini adalah sebagai wahana untuk melatih dan menggali potensi dari anak didik.

Anak – anak yang sebenarnya memiliki potensi yang terpendam harus dipancing agar mereka mampu untuk menunjukkan potensi mereka yang terpendam. Oleh karenanya, lomba se Jawa Timur yang diadakan oleh PK IPPNU Nurul Jadid ini adalah salah satu fasilitas untuk memancing potensi tersebut agar bisa terwujud.

“Potensi adalah sebuah daya, keahlian, kepandaian, kekuatan yan dimiliki manusia baik yang terlihat maupun tidak terlihat, tersembunyi maupun tidak. Anak – anak kita sebenarnya memiliki potensi yang tak terlihat yang potensinya bisa kita fasilitasi dengan men-stimulan atau memancing potensi yang tersembunyi bisa keluar” dawuh Neng I’ah (sapaan akrab Ny. Hj. Khodijatul Qodriyah).

Selain itu, Neng I’ah juga menngucapkan selamat kepada pemenang atas apa yang diraihnya dan untuk peserta yang belum bisa mencapai targetnya, beliau memberikan sebuah arahan sebagai pembangun rasa optimisme dalam benak mereka sekaligus sebagai motivasi.

“Bagi para peserta yang belum menang, ini bukanlah latihan yang kita anggap tidak berguna, sebab apapun pengalaman, gagal atau sukses, itu merupakan hal untuk mendewasakan kita dan juga sebagai bahan perbaikan kedepannya. Kalian juga selangkah lebih maju daripada mereka yang tidak ikut lomba. Kalian semuanya adalah pemenang” dawuh beliau mengakhiri sambutan beliau.

Setelah memberikan sambutan, beliau mengakhiri kegiatan penutupan lomba ini dengan do’a yang dilanjutkan dengan foto bersama semua peserta lomba. (Qz)

 

 DAFTAR NAMA NAMA PEMENANG LOMBA

NO

JENIS LOMBA

NAMA PEMENANG

DELEGASI

KETERANGAN

1

Lomba Mewarnai Tingkat SD/MI Se Jawa Timur Chelsea Kamal SD Plus Al Islah Juara I
Ulfatun Nafisah SD Plus Al Islah Juara II
Inayatul Maghfiroh MI Nurul Mun’im Juara III

2

Lomba Mewarnai Tingkat TK/RA Se Jawa Timur Putri Husna Ramadhani TK At-Taqwa Juara I
Nadifa Alisia R TK Kartika Juara II
Almas Ronaa TK Kartika Juara III

3

Lomba Pildacil Tingkat SD/MI Se Jawa Timur Sofiatuz Zahro MI Mikhrojul Ulum Juara I
Rafi Al-Firdaus MI Zahrotul Islam Juara II
Desi Anggraini MI Nizhamul Islam Juara III

4

Lomba Tartil Tingkat SD/MI Se Jawa Timur Ifatul Lutfiah MI Mikhrojul Ulum Juara I
Mutimatul Faidah MI Mikhrojul Ulum Juara II
Islami Sabita MI Raudatul Munadirin Juara III

 

Rafi Al-Firdaus Menggetarkan Hati Melalui Kalam Illahi

nuruljadid.net – Setelah Ananda Sofiatuz Zahro menggetarkan panggung perlombaan, kali ini giliran Ananda Rafi Al-Firdaus yang meberikan sebuah kejutan dalam perlombaan tartil pada perlombaan memperingati Hari Santri Nasional ini. Pasalnya, Rafi (Sapaan akrab Rafi Al-Firdaus) yang memiliki kekurangan fisik (tunanetra) membuat luluh hati para penonton yang berada di Mushalla “Thariq bin Ziyad” SMA Nurul Jadid.

Tercengang dengan kemampuannya dalam olah suara dengan melantunkan kalam Illahi, segenap peserta dan penonton yang berada disekitar lokasi perlombaan semakin antusias untuk menyaksikan penampilan dari Ananda Rafi.

Rafi yang pada perlombaan kali ini membacakan Surat Yasin sedikit membuat orang orang sekitar bertanya tanya. Sebab, Rafi membacakan surat diluar ketentuan yang diberikan oleh panitia. Namun hal itu bukan menjadi sebuah permasalahan yang signifikan dalam perlombaan ini. Panitia dan dewan jurilah yang menentukan hasil akhir tentang nasib Rafi.

“Memang suara dan irama Rafi dalam melantunkan Ayat Al Qur’an bisa dikatakan luar biasa, melebihi dari peserta lainnya. Namun sayang, dia membacakan ayat Al Qur’an diluar ketentuan yang ditetapkan oleh panitia” ujar Ust. Sa’ari, juri Lomba Tartil.

Diakhir perlombaan, nampak terjadi perbincangan yang cukup serius antara pihak panitia dan dewan juri untuk menentukan pemenang. Al hasil, keputusan antara kedua belah pihak, dewan juri dan panitia memutuskan untuk tidak memenangkan Rafi dalam lomba tartil namun menjadikan Rafi sebagai The Best Qiroah ada perlombaan kali ini.

Raffi mendapatkan ciuman hangat dari sang bunda setelah diumumkan sebagai The Best Qiro’ah

“Ini merupakan salah satu bentuk penghargaan dari panitia kepada Rafi yang kualitas suaranya melebihi suara dari peserta lainnya” tambah juri.

Rafi yang dinobatkan sebagai The Best Qiroah memperoleh kesempatan yang besar dari panitia. Pasalnya, dia terpilih untuk membacakan kembali kalam Illahi pada acara penutupan lomba yang dilaksanakan sore tadi (20/10/2017).

Rafi pun tak menyia-nyiakan kesempatan tersebut, dengan mengenakan kopyah putih, gamis putih dan celana putih serta surban putih dengan variasi biru berdiri didepan para dewan juri dan peserta lomba lainnya pada acara penutupan lomba.

Kali ini, dia (Rafi,red) melantukan kalam Illahi dengan membacakan Surat At Takwir. Suara Rafi hampir mirip dengan suara Qiroah ternama, H. Muammar ZA. Ayat demi ayat yang dilantukan dengan tenang dan bersuara keras membuat hati para undangan bergetar. Sejak awal Rafi melantunkan Surat At Takwir, para hadirin nampak sibuk mendokumentasikannya di ponsel mereka masing – masing.

Rafi Al-Firdaus saat melantunkan Surat At Takwir pada acara Penutupan Lomba se Jawa Timur

“Ini merupakan sebuah anugerah dari Allah SWT yang memberikan pencerahan kepada kita semua bahwa dibalik kekurangan Allah memberikan kesempurnaan dan kelebihan. Hal itu dapat kita lihat dari penampilan Rafi sejak perlombaan hingga maju menjadi Qiro’ah pada acara penutupan lomba se Jawa Tmur ini” ujar Ust. Sa’ari ketika diwawancarai oleh redaksi.

Selain menyabet gelar The Best Qiroah, Rafi juga membawa pulang piala lomba pildacil. Dalam perlombaan pildacil, Rafi berhasil menjadi juara kedua setelah kalah 13 poin dari Ananda Sofiatuz Zahro. (Qz)

Sofiatuz Zahro, Sang Pemenang Lomba Pildacil Asal Jember di PP. Nurul Jadid

nuruljadid.net – Pengurus Komisariat Ikatan Pelajar Puteri Nahdlatul Ulama (PK IPPNU) Nurul Jadid juga ikut menyemarakkan peringatan Hari Santri Nasional dengan menyelenggarakan lomba Pildacil yang diselenggarakan hari ini (20/10/2017) di Pondok Pesantren Nurul Jadid Paiton Probolinggo.

Setelah semua peserta menunjukkan kebolehannya diatas pentas, juri menentukan 3 pemenang dalam perlombaan ini. Salah satu pemenang yang menjadi sorotan publik adalah Ananda Sofiatuz Zahro, siswi MI Mikrojul Ulum Jember. Sofi (sapaan akrab Sofiatuz Zahro) berhasil mengumpulkan skor dengan jumlah 182 terpaut 13 angka dari peringkat kedua yang diperoleh oleh Ananda Rafi Al-Firdaus.

Sofi berhasil memenangkan perlombaan dengan membawakan tema “Berbakti kepada Orang Tua” dalam pidatonya. Dengan suara yang lantang dan isi pidato yang gemilang, Sofi berhasil menghipnotis para penonton sekaligus dewa juri yang berada di Aula SMA Nurul Jadid.

“Jika kita ingin mencapai surga Allah, maka yang harus kita lakukan adalah berbakti kepada orang tua khususnya kepada ibu” cakap Sofi mengawali pidatonya dengan suara lantang.

Siswi MI Mikrojul Ulum ini menyampaikan isi pidatonya dengan sangat tenang dan dia juga berhasil menguasi para penonton. Hal itu dibuktikan dengan penyampaian hadist Rosulullah SAW tetang berbakti kepada orang tua dengan mengutip sebuah nyanyian.

“Surga di telapak kaki ibu, itulah hadist Nabi Muhammad. Janganlah kau durhaka padanya, di akhirat mendapat siksa. Surga di telapak kaki ibu, itulah hadist Nabi Muhammad. Siapa yang berbakti padanya di akhirat mendapat surga” ujar Sofi menyanyikan sebuah lagu.

Ada beberapa hal yang harus dilakukan oleh kita kepada orang tua, yang pertama adalah berperilaku yang baik jangan membantah perintah orang tua selagi dalam kebaikan. Sofi juga menceritakan beberapa contoh fenomena negatif yang terjadi pada akhir akhir ini. Dia memberikan contoh masih ditemukan anak yang tega memukul ibu kandungnya, merapas harta ibunya bahkan tega membunuh orang tuanya sendiri.

Sofi yang merasa miris dengan kenyataan ini mengutip sebuah cerita Sahabat Salman Al Farisi yang menceritakan tentang perjuangan seorang anak yang rela menggendong ibu kandungnya sendiri dari rumah hingga sampai Mekkah hingga kulit punggungnya mengelupas. Namun sayang, apa yang telah dilakukan oleh Sahabat Salman Al Farisi masih belum sedikitpun bisa menggantikan setetes dari darah ibunya saat melahirkan.

Sofi juga menyampaikan hal yang kedua yang harus dilakukan oleh anak kepada orang tuanya yakni dengn mendoakan orang tuanya. Dia juga mengajari kepada seluruh penonton tentang do’a untuk kedua orang tua.

“Allahummaghfirli dzunubi wali walidaiya, Allahummaghfirli dzunubi wali walidaiya, warhamhuma kama robbayani shoghiro” ucap Sofi yang membawakannya dengan penuh linangan air mata.

Sofiatuz Zahro saat melantunkan Do’a untuk kedua orang tua

Spontan, dengan bergelinangnya air mata dan diikuti dengan nada yang sedikit tersendat – sendat membuat seluruh hadirin sampai dewan juri yang berada di Aula SMA Nurul Jadid ikut bergelinang air matanya bahkan diantara mereka ada yang meneteskan air mata.

Sofi, siswi MI Mikrojul Ulum kelahiran tahun 2008 itu mengakhiri pidatonya dengan membawakan sebuah pantun.

“Jalan jalan ke kota surabaya, Di seberang jalan ada bis kota, Ingatlah perkataan saya, Berbaktilah kepada orang tua” (Qz)

Seminar Anti Narkoba dan Radikalisme

Brigjen Pol, Fathurrakhman: Narkoba Dapat Meruntuhkan Indonesia

nuruljadid.net – Yel yel “Narkoba No, Nurul Jadid Yes, Indonesia Jaya” menggemuruh di Aula IAI Nurul Jadid. Jumat, 20 Oktober 2017. Salah satu anggota BNN Jawa Timur, Brigjen Pol. Fathurrakhman menyebutkan Indonesia darurat Narkoba. “Di Indonesia ada tiga bahaya yakni korupsi, radikalisme dan narkoba,” sebutnya.

Dalam seminar Anti Narkoba dan Radikalisme ini, pria asal Pasuruan tersebut mengumpamankan tiga bahaya itu pada pohon. ” kalau korupsi, menyerang buah dan daun; kalau radikalisme, menyerang batang; kalau narkoba, menyerang akar”. Lebih jauh dia menambah “jadi kalau yang di serang adalah akar, sudah pasti batang, buah dan daunnya akan ikut”.

Pria yang di panggil bapak fathur itu menerangkan bahwa, menurut data prevalensi dalam lingkup domestik, pengguna narkoba hampir 2,2% darip seluruh penduduk Indonesia, atau kurang lebih hampir 6 juta warga Indonesia pengguna aktif. “Jawa Timur masuk rangking ke 2. Hampir ada 900 ribu pengguna. Dari 900 ribu itu hampir 22% terjadi pada generasi muda usia 15 sampai 30 tahun” terangnya.

Hal itu juga diamini oleh ketua pusat Badan Ansor Anti Narkoba (Banar), Edi Zayyad. Menurut pria ini, narkoba sudah menjadi ancaman nyata di depan mata, bukan lagi ancama yang sifatnya wacana. Bahkan ia menyebutkan “sekarang ini membeli narkoba, itu semudah membeli pulsa bagi pecandu” jelasnya.

Namun, hal yang paling efektif dalam mencegah dari benda haram ini adalah komitmen personal generasi muda. “Jangankan menyentuh, mendekati saja tidak, Insyaallah kita akan terhidar dari narkoba” katanya. Karena menurutnya, mengkonsumsi narkoba akan merugikan orang dunia akhirat. (Sholehuddin)

latihan formasi mozaik hari santri 2017

Santri Putri Nurul Jadid Latihan Formasi Mozaik Untuk Menyambut Hari Santri Nasional 2017

Santri Putri melakukan latihan perdana Formasi Mozaik 2500 santri di lapangan raya Nurul Jadid dalam rangka menyambut Hari Santri Nasional, Minggu (22/10/17)

Santri putri yang mengikuti latihan pada hari Jum’at, (20/10/17) Mahasiswi dan Siswi SMP, MTS, SMA, SMK dan MA Nurul Jadid dari Dhalem Al-Hasyimiyah, Az-Zainiyyah, Fatimatuzzahro, dan Zaid bin Tsabit.

Latihan Formasi Mozaik 2500 hari ini dan besok. Untuk hari ini berlangsung pada jam 15:00 hingga 16:30. Untuk Sabtu, (21/10/17) akan dilakdanakan pada jam 06:00 pagi hari yang di pandu langsung oleh Sony dari PW NU Jawa Timur. (Jawahir)

 

Galeri Foto: Seminar Anti Narkoba dan Radikalisme

eminar anti narkoba radikalisme sambutan kh moh zuhri zaini

Pesan KH. Moh Zuhri Zaini dalam Sambutan Seminar Anti Narkoba dan Radikalisme

Dalam sambutan KH. Moh. Zuhri Zaini di Aula Institut Agama Islam Nurul Jadid, Jumat (20/10/2017) menyebutkan pelaksanaan seminar Anti Narkoba dan Radikalisme adalah serentetan acara seremonial menyambut Hari Santri Nasional, Minggu (22/102017)

“Kita berharap, kegiatan seminar ini bukan hanya sekedar rame-rame” dawuh beliau. Lebih lanjut, pengasuh PP Nurul Jadid menyebutkan Seminatr Anti Natkoba dan Radikalisme ini sebenarnya ingin memberikan para santri bekal-bekal kepemimpinan yang kokoh. “Untuk itu, tidak kalah pentingnya mengetahui ancaman-ancaman bangsa ini seperti narkoba dan radikalisme,” tambah beliau.

Sambutan yang berdurasi 10 menit 48 detik itu, mengisyaratkan bahwa kedua ancaman itu sudah menyebar kemana-mana; ke dunia pendidikan, bahkan sudah masuk ke pesantren. “Oleh karena itu, perlu kita waspadai bersama, kita antisipasi agar tidak semakin marak.” Imbuh beliau

“Kalau semacam narkoba ini terus masuk ke dunia remaja maka masa depan bangsa ini akan menjadi buram, karena calon calon pemimpinnya sudah keropos dengan adanya budaya narkoba” tutup pengasuh ke 4 PP. Nurul Jadid. (Sholehuddin)

 

 

Galeri Foto: Pembukaan Lomba Se Jawa Timur Oleh PK IPPNU Nurul Jadid

Hari Santri Nasional, PK IPPNU Nurul Jadid Adakan Lomba Se Jawa Timur

nuruljadid.net – Sebagaimana Almarhum Hadaratus Syekh KH. Hasyim Asy’ari berdawuh seorang santri haruslah berkreasi dan mengabdikan dirinya pada masyarakat dan bangsa sendiri. Itulah ucapan kalimat mengawali pelaksanaan pembukaan Lomba dalam rangka memperingati Hari Santri Nasional tahun ini yang disampaikan oleh MC di Aula SMA Nurul Jadid.

Hari ini (20/10/2017) Pengurus Komisariat Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama’ (PK IPPNU) Nurul Jadid mengadakan lomba tingkat Jawa Timur dengan 3 jenis macam lomba. Adapun lomba yang diadakan adalah lomba Pildacil, Tartil dan Mewarnai tingkat SD maupun TK.

“Lomba ini terlaksana karena inisiatif para pengurus IPPNU Nurul Jadid untuk menyemarakkan Hari Santri Nasional. Awalnya, Lomba ini hanya diperuntukkan untuk siswa/i tingkat TK dan SD sederajat di sekitar Paiton, namun sehubungan dengan banyaknya peminat dari masyarakat umum, maka panitia pelaksana dari IPPNU Nurul Jadid berkoordinasi dengan Panitia Pelaksana Hari Santri Nasional Nurul Jadid. Dan akhirnya memutuskan agar lomba ini ditingkatkan ke level Jawa Timur” ujar Ustad Zaenol Hasan, Pembina IPNNU Nurul Jadid

Saudari Raiza Insirah selaku ketua  panitia pelaksana menyampaikan bahwa salah satu tujuan diadakannya 3 lomba ini adalah untuk menyemarakkan peringatan Hari Santri Nasional tahun 2017.

Peresmian pembukaan lomba dilakukan dengan pemotongan pita oleh Ustadzah Ruaifatul Ladibah. Sebelum memotong pita, dia menyampaikan harapan agar lomba ini berjalan dengan lancar dan para pesertanya juga bersemangat dalam ber- Fastabiqul Khairot atau Berlomba Lomba Dalam Kebaikan.

Pembacaan do’a yang dipimpin oleh Ustad Sya’ari mengakhiri kegiatan pembukaan lomba se Jawa Timur dan dilanjutkan dengan pembacaan tata tertib pelaksanaan lomba yang dikemas dalam Technical Meeting.

Mars PP Nurul Jadid, IPPNU, Shalawat An Nahdliyah dan Yalal Waton juga dinyanyikan dalam kegiatan ini sehingga membuat acara ini semakin meriah. 3 lomba tersebut ditempatkan di area SMA Nurul Jadid. Lomba Pildacil bertempat di Aula SMA Nurul Jadid, Lomba Tartil bertempat di Mushalla SMA Nurul Jadid lantai I sedangkan lomba mewarnai bertempat di Mushalla SMA Nurul Jadid lantai II. (Qz)

 

Cuplikan Foto Kegiatan Lihat Disini.

mimbar santri putra nj hsn2017

Puisi Cahaya Baru Karya Muhammad Al-Fayyadl Menggema di Mimbar Santri

nuurljadid.net- Peringatan Hari Santri Nasional, Minggu (22/10/2017) dirayakan dengan pelbagai cara. Di Pondok Pesantren Nurul Jadid santri diberi ruang untuk berekspresi di atas panggung atau disebut Mimbar Santri, Kamis(19/10/2017).

Salah satu santri Nurul Jadid, Firman Hamdah yang juga aktif di komunitas Sastra Titik Koma, Wilayah Jalaluddin Ar-Rumi Gang (G) membacakan puisi karya Gus Muhammad Al-Fayyadl. Puisi tersebut didedikasikan untuk mengenang napak tilas perjuangan pendiri Pondok Pesantren Nurul Jadid, KH Zaini Mun’im.

Dengan intonasi yang menggelegar hingga meneteskan air mata, Firman membuat merinding para hadirin santri dan masyarakat sekitar. Berikut teks puisinya.

CAHAYA BARU
–Untuk Hadratussyaikh KH. Zaini Mun’im (1906-1976)

Dengan itu engkau menamai*
Perkarangan anyar ini
Alas gelap
Segelap jelaga
Engkau cahayai
Dengan terang tinta para cantrik
Dan tasbih
Para penunggu subuh

Malam-malam tak lagi sama
Sejak langkah terompahmu
Tak lagi tarcium kemennyan
Atau gemirisik para perompak

Tanjungmu harum semerbak
Rindang menyisiri jalanan
Tak lagi angker
Akrab menyambut siapa saja yang tiba
Meruapkan aroma berkah
Para masyayikh Kembang Kuning
Dan doa khalis
Para kiai Galis

Kudengar gerak kaki
Para cantrik berdatangan
Menjemput gerilya sucimu
Merantas rawa rimba
Membangun surau
Untuk hamba Allah yang terlelap

Kudengar adzan
Dan bait-bait ilmu mengalun
Dari lembar-lembar kuning
Dan mulut-mulut pendaras
Yang mengaji

Tanahmu, Nurul Jadid
Tak lagi sama
Sejak itu
Juga sagaramu

–Dari pesisir ke pesisir
Jembatan berkah
Terbangun
Menggenapkan Madura dengan Jawa
Jawa dengan Madura

Tanahmu, Nurul Jadid
Tak lagi sama
Sejak itu
Beribu pencari
Dari penjuru negeri jirani
Memenuhi sudutmu
Berharap terpercik
Pancaran “Ruhul Jihad”-mu

Dengan apa kami
Merawat dan meruwat
Warisan ini?

(“kuwaqafkan hidupku untuk menyiarkan dan meninggikan Islam
Derajat umat Muslimin
Dan nasib anak negeri”

Pesanmu terngiang
Menembus ingatan
Yang kian hari alpa
Dan jauh
Dari dawuh dawuhmu)

Diantara semilir angin
Yang menggoyang daun-daun tembakau
Dan semburat lembayung
Di ufuk gerinting
Kulihat anak-anak nelayan
Dan petani berlarian
Menggarami mimpi masa depan

Paiton, Agustus 2015

pelepasan santri nurul jadid mengikuti kirab hari santri 2017

KH Abdul Hamid Wahid: Kirab Hari Santri Nasional, Refleksi Perjuangan Para Ulama

Kepala Pondok Pesantren Nurul Jadid, KH Abdul Hamid Wahid menjelaskan bahwa kirab Hari Santri Nasional merupakan momen untuk merefleksikan perjuangan para ulama dalam memerdekakan, menjaga dan merawat bangsa Indonesia.

Pesan tersebut disampaikan pada hari Kamis (19/10/2017) saat pelepasan lima santri Pondok Pesantren Nurul Jadid untuk mengikuti kirab Hari Santri Nasional yang dimulai dari Masjid Quba, Madiun dan berakhir di Pondok Pesantren Nurul Jadid, Paiton, Probolinggo.

Dalam sambutanya Kiai Abdul Hamid mengumpamakan perjalanan kirab Hari Santri Nasional (HSN) dengan turunnya wahyu yang membuat Nabi Muhammad Saw kedinginan dan gemetar saat mendapat amanah yang besar. “Semoga teman-teman yang menjadi delegasi bisa menjiwai dan menghayati perjalanan ini,” jelas beliau.

“Ini merupakan simbol bahwa kita akan bangkit dari tempat tidur, melepaskan selimut kita untuk melaksanakan amanah yang dibebankan pada pundak santri,” tambah beliau. Selain itu Hari Santri Nasional ini merupakan pengakuan dan kepercayaan bangsa kepada santri.

Oleh karenanya dimanapun dan kapanpun santri harus berlaku amanah. Maka kirab ini adalah momen untuk menggugah kesadaran santri. “Ingat, santri itu adalah calon ulama, calon intelektual dan calon penggerak perubahan masyarakat” terang beliau.

pelepasan santri nurul jadid mengikuti kirab hari santri 2017

“Saya berharap dalam partisipasi napak tilas ini bisa memberi warna kebangkitan santri di masa depan. Ini artinya bahwa santri yang bergabung dengan Nahdlatul Ulama’ berarti sudah siap untuk masuk dalam jaringan besar organisasi berbintang sembilan ini,” pungkas Kiai Hamid. (Sholehuddin)

mimbar santri putri nj acapela hsn2017

Spirit Santri Untuk NKRI, Sebuah Ciptaan Lagu Santri Nurul Jadid di Acara Mimbar Santri

nuruljadid.net- Peringatan Hari Santri Nasional di Pondok Pesantren Nurul Jadid, Paiton, Probolinggo pada Minggu (22/10/2017) dikemas dengan pelbagai kegiatan. Salah satu di antaranya adalah memberikan ruang aktualisasi untuk santri atau yang disebut Mimbar Santri, Kamis (19/10/2017).

Penampilan-penampilan seni santri tak kalah menarik dengan kesenian luar pesantren. Semisal ada penampilan beat box, pantomim, hadrah, stand-up comedy, orasi kebangsaan dan lain-lain. Semua peserta Mimbar Santri itu tampil dengan gaya khas ala pesantren.

Uniknya hampir semua hadrah yang tampil selalu menggunakan ala-alat bekas, mulai botol, bambu, gayung hingga ember berpadu jadi alunan musik ala santri. Selain itu juga muncul lagu-lagu karangan para santri.

Seperti Grup Hadrah A’dho As-Sirajiyah Wilayah Jalaluddin Arrumi (Gang G). Terdiri dari delapan orang, empat sebagai vokal dan empatnya lagi sebagai penabuh. Meski tampil tanpa persiapan panjang grup hadrah ini mendapat pujian dari ratusan penonton santri dan masyarakat.

Adapun lagu yang di nyayikan juga merupakan ciptaan kelompoknya.Berikut teks lengkap lagu karangan santri Gang G.

Spirit Santri Untuk NKRI

Mari kemari datanglah kesini
Untuk menghadiri Hari Nasional Santri
Mari kemari datanglah kesini
Di tempat suci teguhkan NKRI
Spirit santri ok (2X)
Spirit santri rayakan rame-rame (2X)
Kami semua santri Kiai Zaini
Menapak tilas Kiai Hasyim Asy’ary
Kaum sarungan bangkitlah untuk bangsa
Untuk meneguhkan Bhineka Tunggal Ika
Kaum sarungan bisa (2X)
Untuk mewujudkan cita-cita pancasila

(Yani)

Galeri Foto: Mimbar Santri Peringatan Hari Santri Nasional 2017

mimbar santri putri nj puisi hsn2017

Stand Up Comedy: Santri Itu keren pada Acara Mimbar Santri

nuruljadid.net- Gemuruh Lagu Hubbul Wathon Minal Iman menyemarakkan pembuka malam acara Mimbar Santri dalam rangka peringatan hari santri Nasional (HSN), Kamis (19/10/2017) di Pondok Pesantren Nurul Jadid.

kegiatan Mimbar Santri ini dihadari oleh seluruh santri Putra berserta masyarakat disekira Pondok Pesantren Nurul Jadid, Menurut ketua panitia, Mimbar Santri ini merupakan sarana aktualisasi santri untuk menampilkan minat dan bakat santri “Momen ini untuk menyingkap minat dan bakat santri yang terpendam” ucap Rama Yakin didalam sambutannya.

Selepas sambutan ketua panitia Hari Santri Nasional itu, Suasana gelak tawa riuh di lapangan Raya Nurul Jadid di saat penampilan Stand-Up Comedy oleh Santri Nurul Jadid Muhammad Lutfi dengan mengangkat judul “Santri Itu Keren

“Dalilnya Santri itu keren yaitiu terinsiprasi oleh lagu Despacito Ala Santri, yang bunyinya adalah Santri itu keren, kak mondok gak keren. Makanya yang keren hanya santri seperti saya di depan ini ” ucap Muhammad lutfi ketika tampil di panggung Lutfi juga mengatakan bahwa di Pesantren itu unik, santri setiap hari di ajari kesabaran.

“Banyak momen unik di pesantren, mulai ngantri makan dan ngantri mandi. Eh.. pas tiba giliran mandi lupa bawa gayung. Ngantri lagi deh. Tapi itulah suasana pesantren,” tambah Siswa Mts Nurul Jadid yang membuat gelak tawa ratusan santri Nurul Jadid yang ikut nonton.

Penulis : Yani

Editor : Co

mimbar santri putra nj hsn2017

Hadrah Firzha Wilayah Zaid Bin Tsabit Karang Lagu Untuk Nurul Jadid

nuruljadid,net- Malam Jumat memang penuh berkah. Bagaimana tidak, kreasi santri Nurul Jadid muncul saat tampil di Mimbar Santri, Jumat (19/10/2017). Mimbar ini merupakan rangkaian dari peringatan Hari Santri Nasional, Minggu (22/10/2017).

Menariknya Hadrah Firzha, Wilayah Zait Bin Tsabit (Gang K) menciptakan lagu untuk Pondok Pesantren Nurul Jadid dengan menampilkan alat musik dari alat-alat bekas seperti galon, kaleng, botol dan ember.

Berikut teks lagu karangan Hadrah Firzha, Wilayah Zait Bin Tsabit.

Nurul Jadid Pesantren yang paling beken
Cerminan santri yang bergaya keren
Kuhormati dengan penuh rasa bangga
Nurul Jadidku melaju sepanjang masa
Ya Ilahi berkahi kami
Sebagai santrinya Kiai Zaini
Yang tidak hanya mencetak seorang kiai
Tetapi aktif berdakwah di atas tanah ibu pertiwi
Kami, kami Santri NJ keren dengan akhlak terpuji
Dengan bapak janganlah durhaka
Supaya Allah tiada murka
Dengan ibu hendaklah hormat
Supaya badan dapat selamat
Dengan anak janganlah lalai
Supaya naik ditengah balai
Dengan kawan hendaklah adil
Supaya tangan jadi kapil

 

(Jawahir)