Sekretaris Pesantren; Wali Asuh dan Wali Kelas Harus Satu Pemahaman

nuruljadid.net- Wali asuh dan wali kelas dalam memberikan informasi kepada publik harus satu pemahaman. Keduanya harus berjalan sinergi dalam memberikan informasi pesantren baik berkait kegiatan pesantren, sekolah, santri dan informasi pesantren lainnya. Hal ini disampaikan Ustadz H. Faizin Syamwil pada kegiatan pengarahan terhadap wali asuh dan wali kelas Se-Nurul Jadid Paiton Probolinggo, Kamis pagi (10/09) di Aula I Pesantren Nurul Jadid.

Menurutnya, masih ada informasi berbeda yang disampaikan oleh wali asuh dan wali kelas kepada publik utamanya kepada wali santri. Kedepan kita berharap agar hal itu tidak terulang lagi karena akan berdampak kurang baik terhadap citra pesantren.

Masih kata Ustadz Faizin, seluruh wali asuh dan wali kelas harus menjadi wajah pesantren (sebagai humas) agar citra pesantren terpelihara dengan baik.

Senada dengan Ustadz Faizin, Kabag Humas dan Protokoler Pesantren Nurul Jadid Ustadz Ernawiyadi Munsyi mengatakan, salah satu fungsi dari wali asuh dan wali kelas membantu pesantren dalam memberikan informasi yang utuh dan satu pemahaman antar satu dengan yang lain.

Lebih lanjut Ustadz Ernawiyadi mengatakan, pesantren harus terus meningkatkan dalam memberikan pelayanan terutama berkait layanan informasi.

Pengarahan wali asuh dan wali kelas oleh KH. Najiburrahman Wahid Wakil Kepala Pesantren I diikuti 350 wali asuh dan wali kelas se- Nurul Jadid.

 

Pewarta   : Ibnu Abdillah

Editor.      : Ponirin Mika

Pendaftar Santri Baru Tahap II Harus Membawa Hasil Rapid Test

nuruljadid.net- Santri baru yang mendaftar pada penerimaan santri baru tahap II harus membawa hasil rapid test dirumahnya masing-masing. Berbeda dengan penerimaan tahap I rapid test disediakan pesantren secara gratis. Hal ini diungkapkan Ketua Penerimaan Santri Baru 2020 Ustadz Surono Sahri.

Lebih lanjut Ustadz Surono menyampaikan, rapid test itu menjadi salah satu syarat bagi pendaftar menjadi santri di Pesantren Nurul Jadid. Dengan adanya hasil rapid test tersebut panitia mengetahui terhadap kesehatan calon santri baru terutama berkait covid-19. Ini merupakan bentuk ikhtiar pesantren.

Masih kata Ustadz Surono, hasil rapid test itu nanti diserahkan kepada Gugus Tugas Pencegahan Covid-19 Pondok Pesantren Nurul Jadid untuk ditukar dengan kartu lain sebagai bukti bahwa calon santri telah menyerahkan kartu hasil rapid testnya.

Setelah selesai menyerahkan kartu hasil rapid test santri baru melanjutkan untuk melakukan verifikasi data, berfoto, sesudah itu santri baru melakukan ikrar menjadi santri. Selepas itu semua santri baru menuju karantina,” Imbuhnya.

Pada hari pertama pendaftaran santri baru tahap II, semua pendaftar telah mengikuti ketentuan yang telah diedarkan pesantren,” Lanjutnya.

 

Pewarta      : Ibnu Abdillah

Editor         : Ponirin Mika

Penerimaan Santri Baru Tahap II Berjalan Lancar

nuruljadid.net- Penerimaan Santri Baru tahap II Pondok Pesantren Nurul Jadid Paiton, Probolinggo, Rabu pagi (09/09 berjalan lancar. Semua bagian melaksanakan tugasnya sesuai dengan tupoksi yang telah diamanahkan. Hal ini disampaikan Ustadz Surono Sahri Ketua Panitia Penerimaan Santri 2020.

Masih kata Ustadz Surono, pada tahap I bertempat di Aula II Pesantren dan pada penerimaan santri baru tahap II ini, lokasi penerimaan bertempat di kantor mahram putera. Meskipun demikian kita tetap memberi pelayanan terbaik para santri baru yang mendaftar dengan tetap mengikuti prosedur penerimaan yang berlaku.

Yang paling kita kawal ketat adalah protokol kesehatan covid-19. Kita harapkan semua para pendaftar dan yang mendampinginya benar-benar mengikuti protokol kesehatan,” Imbuhnya.

Pada hari pertama penerimaan santri baru tahap II semua panitia telah bekerja sesuai dengan baik dan sesuai dengan satuan tugas di masing-masing bagian,” Katanya.

Kepala Bidang PU ini menambahkan, tentu adanya penerimaan santri baru tahap II ini tidak lepas dari pelayanan pesantren kepada masyarakat yang ingin belajar di Pesantren Nurul Jadid. Akan tetapi ada perbedaan dari penerimaan tahap I. Pada penerimaan santri baru tahap II santri baru yang mendaftar harus membawa hasil rapid test karena di pesantren sudah tidak melayani rapid test.

“Rapid test gratis di pesantren tidak disediakan lagi. Jadi semua santri yang mendaftar pada penerimaan santri baru tahap II harus membawa hasil rapid test dari rumahnya masing-masing,” Tegasnya.

 

Pewarta   : Ibnu Abdillah

Editor      : Ponirin Mika

Gugus Tugas Tegaskan Seluruh Warga Pesantren Harus Taati Protokol kesehatan

nuruljadid.net- Selasa pagi (08/09) Gugus Tugas Pencegahan Covid-19 Pondok Pesantren Nurul Jadid Paiton, Probolinggo melaksanakan rapat koordinasi bersama seluruh satker dilingkungan Nurul Jadid.

Pada rapat itu Direktur Klinik Az-zainiyah Nyai Hj Khodijatul Qodriyah mengajak seluruh warga pesantren melaksanakan protokol kesehatan covid-19 dengan baik.

Lebih lanjut Ning Iah (sapaan akrabnya) mengatakan, kesadaran kolektif akan bahayanya covid-19 sangat diperlukan.

Sementara Ketua Gugas Pencegahan Covid-19 Nurul Jadid Ustadz Kholid Fauzi menyampaikan beberapa strategi pencegahan covid-19 mulai dari protokol kesehatan santri dan protokol kesehatan wali santri.

“Kita harus tegas menerapkan protokol kesehatan covid-19 kepada siapapun baik kepada santri, wali santri dan warga pesantren lainnya,” Kata Ustadz Kholid.

Turut hadir pada rapat koordinasi tersebut Direktur Klinik Az-zainiyah, Sekretaris Pesantren,  Kepala BKOSNJ, Seluruh kepala-kepala sekolah, perwakilan biro dan personel gugus tugas pencegahan covid-19.

 

Pewarta : Ibnu Abdillah

Editor.   : Ponirin Mika

Direktur Klinik Az-zainiyah, Kita Harus Terus Waspada Melakukan Pencegahan Covid-19

nuruljadid.net- Direktur Klinik Az-zainiyah sekaligus pembina Gugus Tugas Pencegahan Covid-19 Pondok Pesantren Nurul Jadid Paiton, Probolinggo Nyai Hj Khodijatul Qodriyah mengajak seluruh warga pesantren agar benar-benar melaksanakan protokol kesehatan. Hal ini disampaikan pada rapat koordinasi tindak lanjut pencegahan covid-19, Selasa pagi (08/09) di Aula Mini Pesantren.

Menurutnya, harus ada langkah-langkah yang terus dilakukan sebagai bentuk kewaspadaan terhadap pademi covid-19.

Masih kata Ning Iah, Ayo kita kedepan benar-benar mencegah terjadinya penyebaran Covid-19, kita harus punya tekad yang sama demi kemaslahatan.

Tentunya dalam pengawalan protokol kesehatan covid-19 kepada warga pesantren terutama pada santri semua satuan kerja di Pondok Pesantren harus ikut andil agar pengawalan lebih maksimal. Kita butuh menciptakan kesadaran kolektif.

Kita tidak hanya menetapkan protokol kesehatan bagi santri tapi bagi seluruh warga pesantren,” Imbuhnya.

Mau tidak mau kita harus mencegah adanya covid-19 ini secara bersama-sama. Pesantren kita telah mendapatkan predikat pesantren tangguh tentu kerja dalam pencegahan covid-19 harus lebih maksimal.

 

Pewarta : PM

Santri Baru Al-Mawaddah Antusias Ikuti Ujian Praktek Furudhul ‘Ainiyah

nuruljadid.net – Minggu 06/09/20 Pondok Pesantren Nurul Jadid wilayah Al-Mawaddah melaksanakan ujian tes praktek wudhu’ dan sholat. Ujian praktek sholat dimulai pukul 15.00 WIB yang  bertempat di dalam musholla Al-Mawaddah, sedangkan ujian praktek wudhu bertempat di  kran kamar mandi. Kegiatan ini merupakan agenda tahunan program I’dadiyah untuk pemetaan tingkatan kelas di program tersebut.

“ Mempelajari ilmu fiqh atau furudhul ‘ainiyah sudah menjadi kewajiban bagi setiap muslim. Santri harus bisa menjadi teladan dan acuan masyarakat dalam menjalankan kewajiban ‘ainiyah itu yang utama. Maka dari itu sangat penting belajar dan mengamalkan ilmu agama bagi setiap santri sebelum terjun ke masyarakat.” tutur Ustadzah Munisa Imamah selaku Koordinator Program I’dadiyah.

Kegiatan ujian praktek ini berjalan lancar. Santri baru pun antusias mengikuti kegiatan tersebut, terlihat saat mereka bersiap maju dengan semangat mengahafal bacaan-bacaan sholat dan wudhu’.

penguji menyimak bacaan dan doa setelah wudhu

Pasalnya, hasil dari ujian praktek ini akan menjadi salah satu acuan saat mereka (santri baru) akan dikelompokkan menjadi dua tingkatan. Ada tingkat Ula bagi santri yang masih belum tuntas di pembelajaran dasar I’dadiyah. Tingkat wustho untuk santri yang sudah tuntas dan akan diberikan materi dasar program unggulan Al-Mawaddah.

“ Takut dan grogi ikut ujian praktek ini. Secara saya belum pernah mondok sebelumnya dan masih minim ilmu agama. Tapi bersyukurnya dengan ini membuat saya lebih semangat belajar supaya lebih tau dan paham ilmu agama, terutama furudhul ‘ainiyah”. ungkap Gelis salah satu santri baru dengan ekspresi senang di wajahnya.

Peyematan Mahkota Cantik untuk Peserta Terbaik OSABAR tahun 2020

nuruljadid.net – Orientasi Santri Baru (OSABAR) tahun 2020 Pondok Pesantren Nurul Jadid dilaksanakan sejak Senin (31/08/2020) sampai dengan Sabtu (05/09/2020). Kegiatan yang bertujuan sebagai pengenalan awal kegaitan pesantren dan kepesantrenan tersebut diikuti oleh seluruh santri baru tahun 2020. Sabtu (05/09/20) malam, Penutupan Kegiatan OSABAR tahun 2020 dilaksanakan di Aula 1 Nurul Jadid.

Acara yang dibuka pada pukul 20.45 WIB tersebut dibawakan oleh Master of Ceremony (MC) dengan 4 bahasa, yakni Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, Bahasa Arab, dan Bahasa Mandarin. Malam penutupan ini sekaligus menjadi malam penganugerahan peserta terbaik OSABAR 2020.

Melalui seleksi ketat, akhirnya panitia mengumumkan para bintang tersebut. Berikut adalah nama-nama peserta terbaik OSABAR tahun 2020; Ummi Zakiyah (Peserta Terbaik Wilayah Al-Hasyimiyah), Intan Putri Meilina (Peserta Terbaik Wilayah Dalsel), dan Ainul Islami (Peserta Terbaik Wilayah Az-Zainiyah). Ny. Hj. Ummi Haniah yang lebih akrab dikenal dengan Ning Hani memberi hadiah serta mahkota cantik untuk mereka (peserta terbaik OSABAR, red).

Selain Ning Hani, Ny. Hj. Hanunanaf Nafi’iyah juga turut memberikan sambutan pada kegiatan tersebut. “Ketulusan, kebenaran dan kesucian niat akan menjadi jalan kemudahan dalam menuntut ilmu,” dawuh Ny. Hj. Hanunah Nafi’iyah.

“Kesulitanlah yang membentuk seseorang menjadi pribadi yang bermental baja. Hambatanlah yang membuat seseorang percaya pada diri orang lain dan Tuhannya,” imbuh Ning Hanun (sapaan harian Ny. Hj. Hanunah Nafi’iyah).

Setelah sambutan, Ning Hanun juga memimpin pembacaan ikrar santri yang diikuti oleh seluruh peserta Osabar dengan penuh khidmat. Yang kemudian dilanjutkan dengan sesi renungan tentang orang tua dan panggung kreasi yang menampilkan penampilan dari beberapa peserta OSABAR serta kakak asuh. Penampilan yang ditampilkan antara lain sholawat, nasyid, pembacaan puisi, dan juga dance.

Pembacaan Ikrar Santri Baru

Pada penghujung acara, dinobatkan pula kelompok terbaik osabar, yang berhasil diraih oleh kelompok Sa’udah dari wilayah Az-Zainiyah yang disambut yel yel bersemangat dari para anggota kelompoknya.

Penutupan OSABAR dibanjiri Air Mata, Ada apa?

nuruljadid.net – Saat acara Penutupan Kegiatan Orientasi Santri Baru (OSABAR) dan Panggung Kreasi tahun 2020 Sabtu (05/08/20) malam, ada hal mengejutkan dan mengharukan bagi peserta OSABAR 2020. Hal itu adalah sesi renungan tentang orang tua yang sontak membuat suasana menjadi haru dan dibanjiri air mata.

Dalam sesi tersebut Ustadzah Sulus selaku NJ Trainer memandu acara tersebut dengan menceritakan kisah perjuangan serta isi hati orang tua dalam memondokkan putra-putrinya selain itu diselipkan pula impan dan harapan mereka untuk sang buat hatinya.

Ditengah harunya suasana, Nafis salah satu peserta OSABAR 2020 dari wilayah Az-Zainiyah berdiri tepat di depan kamera. Tak disangka, sesaat kemudian layar panggung justru menunjukkan raut wajah ibunya dalam panggilan video yang telah disiapkan oleh panitia.

Suasana Haru saat Penutupan OSABAR tahun 2020

Saat panggilan video tersambung, Nafis mengungkapan kerinduannya kepada keluarga. “Adek nggak boleh nangis, harus semangat belajar, ngaji. Jangan sampai tidak sholat jama’ah. Suplemennya jangan lupa diminum, nanti kalau sudah boleh disambang, Ibu pasti kesana,” jawab sang Ibu. Sontak seisi ruangan pun semakin pecah dan air matapun tak dapat dibendung.

Panggilan video tersebut ditutup dengan impian dan do’a Ibu. Sang ibu mengungkapkan semoga putrinya menjadi anak sholihah serta berguna bagi agama dan bangsa. Tentu saja pesan dari Ibunda Nafis tersebut mewakili pesan dari para orang tua untuk anaknya yang sedang belajar di pesantren.

Kegiayan yang dikemas apik oleh Panitia OSABAR tersebut selain bertujuan untuk memotivasi santri baru untuk lebih semangat lagi dalam menuntut ilmu di Pesantren juga bertujuan untuk mengobati rasa rindu mereka (santri,red) kepada orang tua mereka masing-masing.

“Adanya sesi ini dalam penutupan osabar adalah untuk memotivasi para peserta osabar untuk semakin semangat menuntut ilmu di pesantren. Karena juga motivasi terbesar para santri salah satunya adalah orang tua. Ditambah saat ini mereka dalam keadaan tidak boleh dikunjungi oleh orang tua sesuai protocol Covid 19 di Nurul Jadid. Dapat dipastikan mereka (santri) menyimpan rindu yang dalam untuk keluarga,” ungkap Ustadzah Rafika, salah satu panitia Osabar 2020 dari wilayah Al-Mawaddah.

Pemberian Hadiah dan Panggung Kreasi Mewarnai Acara Penutupan Osabar 2020

nuruljadid.net- Dalam rangkaian puncak kegiatan osabar 2020 Pondok Pesantren Nurul Jadid, Paiton, Probolinggo, Jatim, panitia penyelenggara memberikan apresiasi kepada santri baru yang aktif dan menampilkan kreasinya di acara tersebut, Sabtu malam (05/09/2020), di Aula 1 dan 2 Pesantren, pukul 20.00 WIB.

Dalam hal ini, pemberian hadiah untuk santri diambil dari beberapa kegiatan lomba sepanjang osabar yang meliputi, kelompok terbaik, peserta terfavorit, peserta terbaik tingkat SLTA, Drama Komedi, Puisi, Hadrah khas ala Santri, dan Pildacil.

Adapun pemenang lomba dalam kegiatan osabar putra meliputi, lomba kelompok terbaik ialah kelompok 12 KH. Najiburrahman Wahid, pemenang lomba peserta terfavorit Faiz – SMPNJ, peserta terbaik tingkat SLTA Muhammad Akmal Anas lembaga MANJ, drama komedi juara 1 delegasi dari kelompok KH. Zawawi Mun’im, juara 2 kelompok KH. Nur Chotim Zaini, dan juara 3 kelompok KH. Hasan Abdul Wafie.

Selain itu, untuk pemenang lomba puisi, hadrah khas santri dan Pildacil, atas nama Moch. Haikal nur Hijazi juara 1 Puisi, Maynadi Raehansyah juara 2 puisi, Muhammad Masyarula juara 3 puisi, delegasi kelompok KH. Kholil Bangkalan juara 1 Hadrah khas ala santri, kelompok KH. Abdul Hamid Pasuruan juara 2 lomba Hadrah khas ala santri, kelompok KH. Wahab Hasbullah juara 3 Hadrah khas santri, dan Ahmad hadziq Madani Ilham kholil juara 1 pildacil, Aoreore dita Zakki juara 2 pildacil, dan Adjie Wahyu kembara.

Lebih jauh, untuk pemenang lomba peserta terbaik osabar putri ialah Anul islami, Ummi Zakia, dan Intan Putri Melina.

Kendati demikian, Ustadz Dimas Eko Cahyono selaku koordinator acara menyampaikan tujuan diberikannya hadiah kepada peserta untuk membuat santri baru lebih semangat, terus mengabdi kepada pesantren, dan lebih giat dalam berproses di pesantren maupun di Sekolah.

“Tujuan kami selaku panitia memberikan hadiah di acara penutupan lomba osabar ini, untuk memberikan semangat dan lebih giat lagi dalam menuangkan skill di pesantren maupun di tingkah sekolah”, Ujarnya

Pewarta   : Andrean Masrofie
Editor      : Ponirin Mika

Setelah 14 Hari Dikarantina, Santri Baru Menuju Asrama Masing-Masing

nuruljadid.net- Santri Baru Pondok Pesantren Nurul Jadid dikarantina sejak 20 Agustus- 04 September 2020 selepas mereka mengikuti prosedur pendaftaran menjadi santri.

Usai 14 hari melaksanakan karantina santri baru PP Nurul Jadid kini dikembalikan ke asrama masing-masing, Jum’at pagi (04/09). Pengembalian itu di laksanakan karena sudah cukup menuhi protokol kesehatan.

Menurut Bapak Fathol Latif Kepala Bidang Penataan Wilayah sekaligus menjadi koordinator asrama karantina santri manyampaikan, selama 14 hari santri baru diwajibkan mengikuti masa karantina sesuai protokol kesehatan yang ditetapkan Gugas Pondok Pesantren Nurul Jadid.

” Kita (pengurus) sudah mempersiapkan tenaga kepengurusan untuk menyambut kedatangan mereka (santri baru) tentu dengan semua kebutuhan-kebutuhan yang diperlukan di asrama tersebut” Kata beliau.
Santri baru tidak dibiarkan sendirian menuju asramanya, dari tempat karantina santri baru ada wali asuh yang mengantarkan dan mendampinginya,” Imbuhnya.

Ustadz Fathol Latif melanjutkan, tentu setelah berada di asrama nanti santri baru wajib kegiatan pesantren” lanjutnya.

Sekalipun karantina berakhir, kegiatan Orientasi Santri Baru (OSABAR) tetap berjalan sesuai jadwal yang telah ditetapkan, yaitu dari Selasa 01/09/20 – Sabtu 5/09/20. Kegiatan osabar itu akan di laksanakan di sekolah masing-masing,” Tambahnya.

 

Pewarta : Abdul Rozak

Editor     : Ponirin Mika

Santri Baru Unjuk Gigi di Lomba Puisi dan Hadrah

nuruljadid.net – Pada kamis (03/09), peserta Orientasi Santri Baru (Osabar) 2020 Pondok Pesantren Nurul Jadid unjuk gigi pada lomba puisi dan hadrah ala santri yang diikutinya.

Kegiatan yang dilaksanakan di Aula II pesantren ini dimulai pada pukul 13.00 WIB berakhir pukul 16. 45 WIB.

Pada siang hari tersebut, sebanyak dua puluh tujuh kelompok yang mengikuti dua cabang lomba sekaligus, yakni lomba cipta baca puisi dan hadrah ala santri.

Untuk lomba puisi, setiap kelompok diwakili satu orang bertugas membaca puisi dihadapan seluruh peserta osabar. Sedang lomba hadrah ala santri, setiap kelompok diwakili delapan santri dengan lagu islami menggunakan alat-alat seadanya.

“Untuk siang ini, lomba yang diadakan panitia hanya lomba cipta baca puisi dan hadrah ala santri. Untuk malam nanti ada lomba pildacil dan drama komedi. Kalau tujuan adanya kegiatan ini, ya agar santri baru tidak percaya diri akan potensi yang dimilikinya.” Ujar Sibro Mulisi salah satu panitia Osabar 2020.

Menurut Fais peserta Osabar 2020 mengungkapkan, dengan adanya lomba ini santri baru merasa terhibur. Mereka senang karena lomba ini seru dan menyenangkan. Mereka dapat bersaing secara sehat, apalagi persaingannya itu dilakukan secara berkelompok.

“ya, saya dan teman-teman merasa sangat terhibur. Karena lomba ini sangat menarik dan seru. Kami dapat bersaing secara sehat dan adil, apalagi persaingan dilakukan secara berkelompok.” Ungkap santri baru asal Bondowoso tersebut.

 

Pewarta : Alfin Haidar Ali

Editor.    : Ponirin Mika

PP Nurul Jadid Kenalkan Tata Tertib Pesantren Kepada Santri Baru

nuruljadid.net- Materi tata tertib Pesantren bagian dari rangkaian kegiatan Orientasi Santri Baru (OSABAR) 2020 Pondok Pesantren Nurul Jadid, Paiton-Probolinggo, Jatim, yang sudah berjalan selama tiga hari, Kamis pagi (03/09/2020), Pukul 08.30 s/d 10.00 WIB.

Kegiatan tersebut bertempat di Auditorium 1 Putri dan Auditorium 2 Putra Pondok Pesantren Nurul Jadid, yang dihadiri oleh Ustadz Adiyatno hidayat, Kepala bidang Keamanan dan Ketertiban Ponpes Nurul Jadid sekaligus Pemateri dalam kegiatan tersebut.

Ustadz Adiyatno Hidayat  menyampaikan, tujuan diadakan materi tersebut agar seluruh santri baru dapat menjadi pribadi yang baik.

“Materi ini wajib di perkenalkan kepada seluruh santri baru serta terus di doktrinkan agar santri baru menjadi pribadi yang baik dan selalu patuh terhadap peraturan pesantren” -tegasnya

Lebih lanjutnya, Ustadz Dayat menegaskan kepada seluruh santri baru dan santri lama, apabila ada yang melanggar tata tertib pesantren, santri tersebut akan dibina dan diberikan sanksi sesuai dengan pelanggarannya.

“Di dalam tata tertib sendiri sudah di atur, bagi santri yang melanggar tata tertib kemudian ada pola pembinaan secara mental yang harus di jalani oleh santri yg melanggar dan ada juga sanksi yang harus di berlakukan supaya mereka sadar atas tindakan yang tercelah”, -Pungkasnya

Dalam hal ini, Ustadz Dayat menerangkan peraturan tentang protokol kesehatan di pesantren cukup kooperatif sesuai dengan peraturan dari pemerintah kesehatan Covid-19.

“Untuk tata tertib protokol di kesehatan secara tertulis belum ada, tetapi mulai awal virus covid-19 ini menyebar ke indonesia, Ponpes Nurul Jadid sangat kooperatif dalam hal menerapkan protokol kesehatan sesuai dengan arahan pemerintah kesehatan”, -Ujarnya

Ia berharap, untuk materi pengenalan ini kepada santri baru dapat terbimbing dan terbina dengan baik.

“Saya pribadi dan seluruh pengurus pesantren berharap agar pengenalan materi tata tertib ini kepada santri baru dapat terbina dan terbimbing supaya santri baru dapat mengenal seluruh peraturan di pesantren ini”-Sambungnya kepada media NJ.Net

 

Pewarta    : Andrean Masrofie

Editor      : Ponirin Mika

Drama “Perjuangan Anak-Anak Palestina” Hipnotis Peserta Osabar 2020

nuruljadid.net- Rabu (02/09) Sanggar Teater Bosan sukses hibur peserta Orientasi Santri Baru (Osabar) Pondok Pesantren Nurul Jadid. Tak hanya penampilan dari panitia, tapi ada penampilan pantomim yang diperankan santri baru.  Kegiatan itu dilaksanakan di Aula 2 PPNJ pada pukul 20.00 WIB berjalan lancar dan meriah tanpa ada hambatan sedikitpun.

Sanggar teater yang diawaki siswa Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama (SLTP) Nurul Jadid berhasil mengundang tepuk tangan serta decak kagum dari peserta Osabar. Hal ini tampak dari antusias peserta osabar dalam menyimak penampilan teater Bosan.

“Kegiatan ini sangat menarik sekali. Jarang-jarang saya menemukan acara teater seperti ini. Kalau dulu-dulunya tidak pernah lihat sehingga saya sangat antusias sekali menontonya.” Ungkap Efendy, santri baru asal Jember tersebut.

Teater tersebut membawa tema tentang Palestina. Mereka bercerita tentang perjuangan anak-anak Palestina dalam melawan Israel. Dalam drama tersebut seorang anak palestina dengan sangat berani menentang agresi Israel ke negeranya. Dengan suara lantang dan tanpa rasa takut dia melawan Israel. Saking menariknya tema yang ditampilkan, beberapa panitia harus menertibkan santri baru yang mulai semangat menonton hingga beranjak dari tempat duduknya untuk menyaksikan sambil berdiri.

Penampilan selanjutnya oleh para santri baru binaan sanggar Amoeba yang diawaki siswa Sekolah Menengah Atas (SLTA) Nurul Jadid. Dengan penampilan pantomimnya, mereka berhasil menghibur peserta hingga panitia Osabar

“Acara ini memang sengaja didesain sebagus mungkin. Ada beberapa santri baru yang dibina oleh kakak kelas mereka yaitu sanggar Amoeba. Alhamdulillah, meski dilatih dalam waktu yang singkat, panitia dan peserta osabar tampaknya sangat terhibur sekali.” Ungkap M. Ridho salah satu panitia Osabar 2020.

Turut hadir pada acara itu salah satu keluarga pengasuh, yakni KH. Makki Maimoen Wafie sekaligus Ketua Badan Koordinasi Olahraga Santri (BKOS) beliau mendampingi acara hingga akhir.

 

Pewarta : Alfin Haidar Ali

Editor     : Ponirin Mika

Keadaan Santri Baru PP Nurul Jadid di Asrama Karantina

nuruljadid.net- Sebagai salah satu upaya untuk mencegah penularan covid 19, PP Nurul Jadid adakan karantina bagi santri baik itu santri baru ataupun santri lama.

Sejauh ini, Rabu, 02/09/20 santri baru yang di karantina dalam keadaan baik baik saja. Terbukti saat salah satu peserta karantina di wawancarai wartawan nuruljadidnet.

Menurut Ahmad Dude Haidar malik,12 thn, ia mengatakan bahwa di pondok lebih menambah pengalaman dari pada di rumah.

” Di pondok bisa menimba ilmu, bisa bermain dengan teman-teman dan makan bersama” jelasnya saat di tanya wartawan nuruljadidnet.

Selain itu, Ahmad kelahiran lumajang ini sudah menjalani karantina selama 10 hari terhitung dari minggu 23 Agustus 2020.

Lebih jauh ia ingin mengatakan terimakasih kepada orang tuanya lantaran selama ini telah membesarkan dan mendidiknya.

Terlepas dari penjelasan Ahmad, menurut Riski Septia ramadani 12 thn, ia mengatakan di pondok lebih banyak beribadah dari pada di rumah. “Di pondok bisa sholat subuh berjemaah, dhuhur berjamaah, ashar berjamaah, magrib berjamaah dan isya berjamaah” jelasnya saat di wawancarai wartawan nuruljadidnet.

Bagi rizki kelahiran bendelan, Bondowoso ini, lebih memilih mondok di Nurul Jadid lantaran ia ingin menghafal Al Qur’an. Lebih lanjut ia berdoa untuk orang tuanya “Semoga panjang umur sehat selalu” pungkasnya.

 

Pewarta   : Romli

Editor      : Ponirin Mika

Santri Tidak Hanya Menghafal Trilogi dan Panca Kesadaran Tapi Memahami dan Mengamalkan

nuruljadid.net- Pemberian materi Jati diri santri Nurul Jadid (Trilogi dan Panca kesadaran Santri) sebagai prinsip yang harus tertanam dalam jiwa masing-masing santri. Sebagai pemateri Ustadz Syamsuri Hasan (santri putri) bertempat di aula I Pesantren dan Ustadz H. Ahmad Fawaidz (santri putra) di Aula II Pesantren. Hal itu disampaikan Ketua Osabar 2020 Ustadz Ady Azhari, Rabu (02/09).

Ustadz Ady Azhari berharap,  semua santri terutama santri lama tidak cukup menghafal trilogi dan panca kesadaran , tapi bisa memahami dan mengamalkan dengan baik sebagai pegangan selama menjadi santri dan sebagai bekal ketika mereka pulang ke masyarakat.

Masih kata Ustadz Ady, materi itu diberikan kepada santri baru untuk mengenalkan trilogi dan panca kesadaran. selanjutnya diharapkan menjadi karakter yang tertanam dalam jiwa santri baik selama berada di pesantren Nurul Jadid lebih-lebih materi tersebut sebagai bekal ketika pulang dan hidup bermasyarakat.

Meskipun menginternalisasikan trilogi dan panca kesadaran ini cukup sulit tapi kita harus selalu mendorong bahwa prinsip-prinsip ini sangat penting untuk diketahui dan diamalkan sejak mereka (santri baru) pertama kali berada di pesantren. Melalui kegiatan orientasi ini waktu yang sangat tepat kita mentransmisikan nilai-nilai itu pada santri baru,” Tegasnya.

 

Pewarta : Ibnu Abdillah

Editor   : Ponirin Mika