Santri Nurul Jadid Menulis Buku Bersama Ahmad Rifa’i Rif’an Seorang Penulis Terkenal

nuruljadid.net- Menulis merupakan salah satu cara mengekspresikan pikiran dan berbagi pengalaman. Salah satu santri Pondok Pesantren Nurul Jadid Paiton, Probolinggo berasal dari Kabupaten Jember Alfian Haidar Ali membuktikannya mengekspresikan pikiran dan membuktikan pengalamannya melalui menulis buku berjudul Hope For A Better Day. Alfian tidak sendirian menulis buku tersebut ia berduet bersama penulis berkenamaan yaitu Mas Ahmad Rifa’i Rif’an.

Rasa gembira terpancar diraut wajah alfin saat menceritakan kesuksesannya menulis buku. Ia menyampaikan menjadi penulis merupakan impiannya sejak kecil bahkan hobi menulis diasahnya saat duduk dibangku Madrasah Aliyah Nurul Jadid (MANJ).

Saya sangat senang menulis baik menulis cerita, opini, essai. Waktu saya masih sekolah Madrasah Aliyah Nurul Jadid saya sering menulis opini di koran sekolah yang diterbitkan oleh teman-teman Kharisma,” Kata Alfian.

Alfin melanjutkan, sampai saat ini saya sering menulis artikel, opini terkadang saya kirim ke website pesantren.

Dalam menulis buku Hope A Better Day ada motivasi yang sangat tinggi karena bersanding dengan seorang penulis terkenal Mas Ahmad Rifa’i Rif’an,” Imbuhnya.


Awalnya saya seperti bermimpi saat menerima telpon dari penerbit bahwa saya akan disandingkan dengan mas rifa’i. Seorang penulis seperti saya ini merasa minder karena sangat tidak pantas sekali, beliau mas rifa’i sarat pengalaman bukunyapun sangat banyak bahkan buku-bukunya best seller,” Terang Alfin.

Santri Ma’had Aly ini berharap pengalaman yang diperolehnya ini menjadi motivasi untuk selalu melahirkan karya dalam bidang tulis menulis.

“Ya yang jelas saya pribadi sangat bahagia dan bangga sekali mempunyai kesempatan menulis bersama Mas Rifa’i. tentu saya berharap ada santri Pesantren Nurul Jadid lagi yang melahirkan karya tulis,” Ucap Alfin.

Pewarta : PM

Panji Pelopor Bagikan Masker Bagi Santri Baru

nuruljadid.net- Panji Pelopor Pondok Pesantren Nurul Jadid Paiton Probolinggo membagikan masker bagi santri baru yang tidak menggunakan masker saat santri baru menuju musalla riyadhus sholihin, rabu menjelang maghrib (26/08).

Pembagian masker ini dilakukan sebagai bentuk mengawal protokol kesehatan covid-19 yang ditetapkan Gugas Pencegahan Covid-19 Pesantren.

Ahmad salah seorang panji pelopor menyampaikan, pembagian masker ini dilakukan agar semua santri baru mematuhi protokol kesehatan covid-19. Masker hanya diberikan  kepada santri baru yang maskernya hilang atau tidak mempunya masker.

Masih kata ahmad, beberapa panji pelopor menjaga di pintu gerbang Madrasah Aliyah Nurul Jadid untuk mengingatkan agar santri menggunakan masker dan membagikan masker bagi santri yang tidak memilikinya.

Kita berharap santri baru mengikuti kegiatan pesantren dengan standar protokol kesehatan covid-19,” Imbuhnya.

 

Pewarta : PM

Nurul Jadid Pesantren Asyik dan Menyenangkan, Ini Kata Maulana Santri Asal Medan

nuruljadid.net- Awalnya saya tidak mau mondok di pesantren. Sebab yang saya dengar pesantren itu lembaga pendidikan kuno yang tidak maju. Pernyataan ini disampaikan A. Maulana santri asal medan, Selasa pagi (25/08) usai membaca ikrar santri di tempat pendaftaran santri baru di Aula II Pondok Pesantren Nurul Jadid.

Maulana menambahkan, banyak teman-teman saya yang menghalangi saya untuk tidak mondok di pesantren. Tapi saya tetap tidak memperhatikannya. Kata bapak saya mondok itu asyik dan menyenangkan karena banyak teman dan bisa hidup mandiri.

Sebenarnya saya tidak tau Pesantren Nurul Jadid Paiton Probolinggo ini. Karena ada keluarga bapak yang mondok di Nurul Jadid akhirnya saya memilih untuk mondok di tempat ini,” Lanjut Maulana.

Setiba di Pesantren Nurul Jadid ini saya sangat kagum dengan etika penyambutan tamu dan cara pengurus memberikan pelayanan terhadap tamu-tamu Pesantren,” Imbuhnya.

Tambah mengasyikkan lagi saat saya memasuki kamar untuk santri baru. Di kamar ini saya dipertemukan dengan sesama santri baru yang berasal dari berbagai daerah.  Mereka menyambut saya dengan ramah dan sangat baik sekali,” Katanya.

Menurutnya, suasana seperti ini tidak saya dapatkan diluar pesantren. Saya berdo’a pada Allah semoga saya kerasan di pesantren ini supaya bisa menimba ilmu agama agar bisa mewujudkan impian bapak dan ibu saya yaitu menjadi anak shaleh yang berbakti pada agama, nusa dan bangsa.

 

Pewarta : PM

Petugas Layani Hand Sanitizer Wali Santri

nuruljadid.net- Calon santri dan wali santri baru wajib melaksanakan protokol kesehatan covid-19 saat memasuki area Pondok Pesantren Nurul Jadid Paiton Probolinggo.

Kesehatan covid-19 ini merupakan bagian dari protokol yang harus ditaati oleh setiap tamu pesantren termasuk wali santri baru.

Ketua Gugas Pencegahan covid-19 Ustadz Kholid Ahmad Fauzi mengatakan, protokol kesehatan covid-19 ini harus benar-benar diperhatikan oleh siapapun. Kami (Gugas Covid-19 PPNJ) terus berupaya agar setiap petugas pelaksana kesehatan covid-19 tidak lalai memantau pelaksanaannya dilapangan.

Masih kata Ustadz Kholid, sampai benar-benar pandemi Covid-19 ini benar-benar berakhir kami tidak akan lengah untuk terus melakukan Pelaksanaan protokol kesehatan covid-19.

Sementara Ketua Penerimaan Santri Baru Ustadz Surono Sahri menyampaikan, penerapan protokol kesehatan covid-19 ini bagian dari ikhtiar pesantren agar tercegah dari covid-19.

Sementara tampak petugas melayani tamu pesantren dan memberi hand sanitizer, Selasa pagi (25/08) di depan portal pintu gerbang utama masuk pesantren.

 

Pewarta : PM

Sekretaris Pesantren, Menjadi Kakak Asuh Santri Baru Butuh Kesabaran

nuruljadid.net- Sekretaris Pesantren Nurul Jadid Ustadz H. Faizin Syamwil memberikan pengarahan pada kakak asuh santri baru di kegiatan Training of Trainer, Senin pagi (24/08)  di Aula I Pondok Pesantren Nurul Jadid Paiton, Probolinggo.

Di depan 150 kakak asuh Ustadz H. Faizin menyampaikan, kakak asuh sebagai ujung tombak pesantren dalam memberikan pelayanan prima dalam kegiatan orientasi santri baru (Osabar).

Ketua Senat Universitas Nurul Jadid ini menambahkan, oleh karenanya,menjadi seorang  kakak asuh memerlukan kesabaran dan kedewasaan mengahadapi santri baru.

Seperti biasa, Pondok Pesantren Nurul Jadid mengadakan kegiatan orientasi pada santri baru sebagai langkah pengenalan awal berkait tradisi dan kegiatan kepesantrenan yang harus diketahuinya.

Pasalnya, santri baru yang mendaftar ke Pesantren Nurul Jadid tidak semua mengenali secara detail tradisi dan kegiatan di pesantren. Orientasi santri baru merupakan pintu awal untuk mengetahuinya.

Oleh karenanya untuk memudahkan kegiatan pengenalan ini pesantren membentuk kepanitiaan khusus agar lebih maksimal dalam proses pelaksanaannya.

Training of Trainer sebuah ikhtiar yang dilakukan agar kakak asuh yang akan diterjunkan mampu melaksanakan tugas secara profesional tentu sesuai dengan nilai-nilai budaya pesantren.

 

Pewarta : PM

 

Santri Baru Membaca Ikrar di Depan Panitia Penerimaan Santri Baru

nuruljadid.net- Pengalaman saya waktu menuntun pembacaan ikrar bagi santri baru sangat menyenangkan dan terkadang pula merasa heran. Mengapa tidak, banyak calon santri baru yang masih belum mampu membaca teks arab dengan baik sehingga butuh dipandu bacaannya hingga selesai. Hal disampaikan Ustadz Ahmad Sholeh Panitia Penerimaan Santri Baru Bagian Ikrar.

Masih kata Ustadz Ahmad Sholeh, namun mayoritas calon santri baru bisa membaca meskipun pembacaan makhorijul hurufnya butuh diperbaiki.

Menurutnya, pembacaan ikrar bagi santri baru merupakan hal yang sangat menegangkan karena didalam ikrar itu pula ada sumpah janji ketaatan mengikuti peraturan yang ditetapkan pesantren.

Terkadang wali santri yang mendampingi calon santri baru ikut tegang saat mendengar ikrar dibacakan. Itu terlihat jelas diraut wajahnya,” Imbuh Ustadz Ahmad Sholeh sambil tertawa.

Pembacaan ikrar salah satu syarat  penting menjadi santri di Pondok Pesantren Nurul Jadid.

Meskipun secara administrasi calon santri baru telah selesai mengurus tapi belum membaca ikrar belum bisa disebut santri. Sebab peraturan pesantren sah berlaku bagi setiap yang mendaftar menjadi santri setelah ikrar dibacakan dan disitu pula bisa dikatakan absah menjadi santri di Pondok Pesantren Nurul Jadid Paiton Probolinggo.

 

Pewarta : PM

 

 

Kemenag RI Monev Penerapan Protokol Kesehatan Covid-19 di Pesantren Nurul Jadid

nuruljadid.net- Kepala Kementerian Agama Kabupaten Probolinggo H. A. Sruji Bakhtiar memberikan hantaran berkait kegiatan monev penerapan protokol kesehatan covid-19 yang dilaksanakan  Kemenag RI di Pondok Pesantren Nurul Jadid Paiton Probolinggo.

Kunjungan Kemenag RI ini diterima diruang tamu pesantren, Ahad pagi (23/08).

Kepala Kemenag H. Sruji Bakhtiar menyampaikan, sesuai dengan dawuh KH. Moh. Zuhri Zaini penerapan protokol kesehatan covid-19 merupakan ikhtiar yang harus dilakukan Pesantren Nurul Jadid.

Masih menurutnya, contoh ini pernah dipraktekkan sayyidina Umar bin Khattab RA saat ada wabah (penyakit) kala itu.

Sementara Bapak M. Sidik Sisdiyanto Kasubbag TU Direktorat GTK Madrasah  perwakilan Kemenag RI memberikan apresiasi terkait penerapan protokol kesehatan covid-19 baik melalui pemasangan banner dan penerapan langsung oleh seluruh santri.

“Saya melihat banner berkait protokol kesehatan covid-19 telah terpajang disepanjang jalan di Pesantren Nurul Jadid,” Ucapnya.

Bapak Sidik memberikan pujian keistikamaan KH. Moh. Zuhri Zaini menaati protokol kesehatan covid-19 seperti memakai masker. Hal itu diketahuinya saat Kiai Zuhri memberikan pengajian kitab sore di Masjid Jami’ Nurul Jadid.

Pengurus pesantren yang hadir pada kegiatan seremonial kegiatan monev Kabag Pepha Ustadz H. Thohiruddin, Kabag Humpro Ustadz Ernawiyadi,. Kasubbag Humas dan Infokom Ponirin Mika, Kasubbag Umum Ustadz Muslehuddin Jauhari, Kasubbag Protokoler Ustadz Bashori Alwi dan Ketua Gugas Nurul Jadid Ustadz Abdul Kholid Fauzi.

Sementara tamu kunjungan dari kemenag RI Bapak Sidik Siswanto Kasubbag TU Direktorat GTK Madrasah Bapak M. Sidik Siswato, Bapak H. Sruji Bakhtiar Kepala Kemenag Probolinggo.

Acara diakhiri dengan bincang santai berkait pandemi Covid-19 saat ini.

 

Pewarta : PM

Panji Pelopor Arahkan Calon Wali Santri Laksanakan Protokol Kesehatan Covid-19

nuruljadid.net- Panji Pelopor Pondok Pesantren Nurul Jadid mengarahkan calon wali santri yang akan mendaftarkan putera-puterinya  agar mengikuti protokol kesehatan covid-19 yang ditetapkan Pondok Pesantren Nurul Jadid Paiton, Probolinggo, Jawa Timur, Ahad (23/08).

Tidak semua tamu yang berkunjung ke pesantren untuk mendaftarkan putera-puterinya mengetahui adanya penerapan protokol kesehatan covid-19 di pesantren ini. Seperti cuci tangan, memakai masker, jaga jarak. Oleh sebab itu sangat dibutuhkan guide. Kami telah menunjuk panji palopor menjadi petugas yang mengarahkan. Hal ini disampaikan Kasubbag Protokoler  Ustadz Bashori Alwi.

Menurutnya, pelayanan ektra harus  diberikan kepada calon  wali santri supaya penerapan protokol kesehatan covid-19 bisa maksimal.

Masih kata Ustadz Bashori, kita telah melakukan koordinasi secara intens dengan bagian penerimaan santri baru, bidang keamanan dan seluruh unsur yang terlibat.

Panji pelopor telah kami training berkait etika komunikasi dan etika penyambutan tamu,” Imbuhnya.

 

Pewarta: PM

Panji Pelopor Melakukan Ritual Sebelum Bertugas

nuruljadid.net- Panji Pelopor Pondok Pesantren Nurul Jadid melaksanakan ritual do’a sebelum bertugas, sabtu pagi (22/08) di halaman Madrasah Aliyah Nurul Jadid Paiton Probolinggo.

Pembina Panji Pelopor Ustadz Dimas Eko Cahyono menyampaikan, sebelum bertugas panji pelopor melaksanakan do’a.

Organisasi dibawah komando Humas dan Protokoler ini memang selalu terlibat dalam kepanitiaan apapun. Sebab fungsi dari panji pelopor sebagai event organizer disetiap kegiatan.

Menurut Kasubbag Protokoler Ustadz Bashori Alwi, panji pelopor merupakan organisasi penting dalam melaksanakan tugas kepanitiaan dilapangkan berkait dengan hal yang sifatnya tehnis.

Ustadz Bashori menambahkan, panji pelopor merupakan santri pilihan karena punya kesempatan mengabdi di pesantren.

Dan kita menganjurkan kepadanya (panji pelopor) agar membaca do’a sebelum bertugas,” Imbuhnya.

 

Pewarta : PM

Wali Asuh Melakukan Pendataan dan Pembagian Kamar Untuk Santri Baru

nuruljadid.net- Wali asuh Pondok Pesantren Nurul Jadid mendata santri yang selesai mendaftar untuk ditaruk di kamar karantina, Sabtu siang (22/08) di Madrasah Aliyah Nurul Jadid Paiton, Probolinggo.

Kasubbag Umum Ustadz Muslehuddin Jauhari mengatakan, sebelum masuk ke kamar santri baru di tempat karantina, santri baru perlu melakukan pendataan terlebih dahulu.

Sebenarnya bagi santri baru yang sudah mendaftar sudah terverifikasi di pedatren. Hanya saja wali asuh bertugas mendata ulang untuk kepentingan pembagian kamarnya,” Kata Ustadz Musleh.

Masih kata Ustadz Musleh, ditempat karantina santri baru akan diterima oleh wali asuh yang bertugas. Semua ini untuk mengurangi agar tidak terjadi lalu lalang orang-orang termasuk wali santri.

SC Kesekretarian PSB ini menambahkan, santri baru akan terbagi beberapa kelompok berikut wali asuh yang menjadi pendampingnya.

Melalui wali asuh ini sangat membantu dalam melakukan koordinasi dan komunikasi antara santri baru dan wali santri.

 

Pewarta : PM

Calon Wali Santri Cek Suhu Sebelum Masuk Lokasi Pendaftaran

nuruljadid.net- Calon wali santri dan para pengantar lainnya yang ikut mengantar calon santri baru harus melakukan cek suhu. Sebab itu menjadi bagian dari protokol yang harus dilaksanakan. Hal ini diungkapkan saudara Nasrul Bagian Gugus Tugas Pesantren Nurul Jadid.

Protokol kesehatan covid-19 tidak hanya berlaku bagi calon santri baru tapi berlaku pada setiap pengunjung ke pesantren.

Ketua Panitia Santri Baru 2020 Ustadz Surono Sahri mengatakan, protokol kesehatan itu penting sekali diterapkan bagi siapapu. Lebih-lebih kepada calon santri dan calon wali santri baru. Mereka semua datang dari tempat jauh sehingga kewaspadaan itu perlu ditingkatkan.

Ustadz Surono menambahkan, cek suhu adalah salah satu protokol kesehatan. Selain itu para pengunjung harus memakai masker, cuci tangan dan jaga jarak.

Sekarang ini, ahad pagi (22/08) calon santri baru yang akan masuk Sekolah Menengah Atas Nurul Jadid (SMANJ) tentu akan banyak yang mendaftar terutama yang ikut mengantar. Oleh karenanya perlu ditertibkan agar semua mengikuti cek suhu,” Kata ubet bagian menwa yang diberi tugas memberikan kartu antrian.

Cek suhu dilaksanakan sebelum rapid test di gedung timur Universitas Nurul Jadid.

 

Pewarta : PM

 

 

 

Petugas Inventarisasi Barang Milik Santri Baru

nuruljadid.net- Petugas inventarisasi barang terlihat sibuk mendata dan memberi tanda terhadap barang milik santri baru, Jum’at sore (22/08) di Lapangan Universitas Nurul Jadid.

Setiap calon santri baru harus menurunkan barang bawaannya untuk dilakukan disinfektan.  Hal ini disampaikan Kepala Sub Bagian Kerumah Tanggan Nurul Jadid Ustadz Bahrudin, M.  Pd.I.

Masih menurutnya, disamping itu petugas mendata barang milik semua calon santri baru untuk diberi tanda agar tidak tertukar lebih-lebih khawatir takut hilang.

Setelah di data dan disinfektan barang akan diangkut ketempat yang telah tersedia,” Imbuhnya.

Masih kata Ustadz Bahrudin, disinfektan terhadap barang milik santri baru agar aman dari penyakit yang saat ini dihadapi seluruh dunia.

Seluruh petugas sangat tanggap memberikan pelayanan terhadap calon santri baru dan calon wali santri. Nurul Jadid salah satu pesantren terbaik dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat,” Kata Siti Nur Afifah wali santri baru asal Kepulauan Kangean.

 

Pewarta : PM

Sebelum Mendaftar, Calon Santri Baru Ikuti Rapid Test Gratis

nuruljadid.net- Setiap calon santri baru Pondok Pesantren Nurul Jadid ikuti rapid test gratis, Jum’at pagi (21/08) di gedung Universitas Nurul Jadid Paiton, Probolinggo.

Rapid test ini diberikan secara gratis bagi setiap calon santri baru. Hal ini disampaikan oleh ketua gugas Nurul Jadid Ustadz Abdul Kholid Fauzi.

Senada dengan Ketua Gugas Nurul Jadid, Ustadz Surono Sahri mentampaikan, tentu kami sebagai panitia mengikuti prosedur yang telah ditetapkan oleh pesantren melalui gugus tugas covid-19. Untuk itu, panitia mengawal ketat agar calon santri baru benar-benar melaksanakan rapid test ini.

Masih kata Ustadz Surono, protokol kesehatan covid-19 menjadi bagian yang sangat penting untuk diperhatikan oleh calon santri baru dan calon wali santri.

Sementara Ustadz Bashori Alwi mengatakan, protokol kesehatan covid-19 seperti ini diberlakukan sebagai bentuk ikhtiar pesantren dalam melakukan pencegahan menyebarnya covid-19.

” Ya, ini merupakan iktiar pesantren. Kita sangat hati-hati sekali. Tentu, tidak lupa berdo’a kepada Allah,” Tambahnya.

Santri baru setelah melakukan pendaftaran akan tinggal ditempat karantina sebelum disebar sesuai wilayahnya masing-masing.

 

Pewarta : PM

PSB 2020 Terapkan Protokol Kesehatan Covid-19 Bagi Calon Santri Baru

nuruljadid.net- Suasana tempat penerimaan terdengar sangat ramai saat calon santri dan wali santri mulai berdatangan memasuki ruang pendaftaran. Begitupun panitia penerimaan sibuk melayani para pendaftar. Hal ini terjadi pada, kamis pagi (20/08) di Aula II Pesantren Nurul Jadid Paiton, Probolinggo.

Penerimaan santri baru tahun ini tidak sama dengan tahun-tahun yang lalu. Dimana pada tahun ini para pendaftar diwajibkan untuk mengikuti protokol kesehatan covid-19 seperti cek suhu, memakai masker, cuci tangan dan jaga jarak.

Ketua Panitia Santri Baru 2020 Ustadz Surono Sahri mengatakan, penerapan protokol kesehatan covid-19 terhadap wali santri sesuai dengan protap yang telah ditetapkan oleh pesantren.

Dalam kesempatan yang lain Kasubbag Protokoler Ustadz Bashori Alwi menyampaikan, diberlakukannya protokol kesehatan covid-19 terhadap para calon santri dan calon wali santri agar satu sama lain saling menjaga diri berkait situasi pandemi saat ini.

“Kita terapkan protokol kesehatan ini agar tidak terjadi hal-hal yang diinginkan,” Tegas Ustadz Bashori.

Kami sangat bersyukur seluruh para pendaftar mematuhi protokol kesehatan dengan kesadaran yang sangat tinggi,” Imbuhnya.

 

Pewarta: PM

 

 

Calon Santri Baru Taati Protokol Kesehatan

nuruljadid.net- Calon santri baru Pondok Pesantren Nurul Jadid sudah mulai berdatangan menuju tempat pendaftaran yang bertempat di Aula II Pesantren (MANJ).

Mereka (calon santri) menaati protokol kesehatan covid-19 yang telah ditetapkan panitia penerimaan mulai dari cek suhu, memakai masker, cuci tangan dan jaga jarak.

Ketua Panitia Penerimaan Santri Baru Pesantren Nurul Jadid Ustadz Surono Sahri menyampaikan, protokol kesehatan covid-19 diberlakukan oleh panitia kepada calon santri dan wali santri.

“Panitia penerimaan santri baru 2020 melaksanakan penerimaan sesuai standar covid-19 yang telah diberlakukan Gugas Pesantren. Oleh karena seluruh unsur yang terlibat wajib mengawal dengan baik,” Tegasnya.

 

Senada dengan ketua panitia, Kasubbag Protokoler Ustadz Bashori Alwi menyampaikan, pemberlakuan protokol kesehatan covid-19 kepada calon santri baru dan calon wali santri merupakan bentuk kehati-hatian pesantren berkait pandemi saat ini.

Alhamdulillah wali santri mengikuti dengan baik,” Imbuhnya.

 

Pewarta : PM