Pesan Kiai Zuhri; Jangan Memonopoli Kenikmatan

nuruljadid.net- Orang yang beriman apabila terkena sifat dengki dan iri, maka imannya menjadi rusak. Kalau kita benci pada seseorang yang telah mendapatkan nikmat dari Allah berarti kita tidak menyukai Allah, karena yang memberikan nikmat adalah Allah SWT. Hal ini diungkapkan Pengasuh Pondok Pesantren Nurul Jadid KH. Moh. Zuhri Zaini pada saat mengisi pengajian khataman kitab Nashoihul ‘Ibad, Sabtu pagi (17/04/21) di Masjid Jami’ Nurul Jadid.

Di hadapan ribuan santri putera dan puteri, Kiai Zuhri melanjutkan, memang manusia memiliki sifat egois, ingin memonopoli kenikmatan.

“ingin memonopoli kenikmatan itu harus dihilangkan,” katanya.

Menjadi seorang pendengki tidak akan pernah mengalami ketenangan dan kebahagiaan dalam hidupnya.

“Seorang pendengki tidak akan bahagia dalam hidupnya,” imbuhnya.

Kiai Zuhri menambahkan, kalau kita benci pada seseorang yang telah memperoleh nikmat dari Allah, upayakan kita berbuat baik pada dia, maka akan hilang sifat benci itu.

Di waktu yang sama Kiai Zuhri mengungkapkan bahaya sifat ujub.

Menurutnya, sifat ujub adalah cikal-bakal sombong. Orang ujub itu merasa dirinya lebih unggul dari orang lain, sebab ujub itu bisa merusak amal, dan orang yang suka memuji dirinya sendiri pertanda orang tersebut adalah orang bodoh.

“Orang yang memiliki pikiran dangkal selalu melihat kelebihan dirinya sendiri,” tegasnya.

Jangan sombong dengan pemberian Allah, sebaiknya kita harus mensyukurinya. Terkadang mentang-mentang kita sudah beriman, dan menganggap lebih unggul dari orang lain dengan cara meremehkan. Prilaku semacam itu merupakan perbuatan ujub dan pada akhirnya melahirkan kesombongan.

Pewarta    : PM

0 replies

Leave a Reply

Want to join the discussion?
Feel free to contribute!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *