Kiai Zuhri; Jangan Pernah Bermaksud Buruk Pada Pemimpin

nuruljadid.net- Pengasuh Pondok Pesantren Nurul Jadid Paiton Probolinggo KH Moh Zuhri Zaini menyampaikan, termasuk dari manifestasi iman adalah taat kepada pimpinan termasuk pada pimpinan pemerintahan.

Dalilnya ada dalam Al-Qur’an, taatlah kepada Allah dan Rasulnya serta taat kepada ulil amri (pimpinan) yaitu orang yang mengurusi urusan kita yaitu pemerintah. Hal ini disampaikan Kiai Zuhri saat mengisi pengajian kitab Syu’abul Iman, Kamis sore (03/12).

Pada bait ke 51 dalam nadhom syuabul iman itu beliau memaparkan pentingnya taat kepada pimpinan.

Menurutnya, taat kepada pemerintah itu wajib dalam hal-hal yang tidak melanggar aturan. Kita tidak boleh taat kepada orang yang melanggar aturan atau melaksanakan pelanggaran berakibat dosa.

Kiai Zuhri melanjutkan, kewajiban rakyat kepada pemimpin jangan pernah bermaksud buruk pada pemimpin. Hendaknya bermaksud baik, jika pemimpin berbuat baik harus didukung sebaliknya jika pemimpin berbuat jelek diingatkan. Itu artinya bermaksud berbuat baik.

Masih kata beliau, berbuat baik itu harus sesuai dengan kondisinya, kalau orang lapar diberi makan, kalau orang tidak berpakaian diberi pakaian, kalau orang sakit diberi obat, kalau orang tersesat yang diluruskan.

Selanjutnya menurut beliau, menolong orang harus menggunakan otak tidak hanya menggunakan perasaan. Ada orang mau melanggar kemudian kita merasa kasihan lalu ditemani. Ini bukan kasihan tapi menjerumuskan.

Memberi petunjuk kepada pemerintah apabila melenceng dari kebenaran tapi harus dengan cara bijaksana tidak dengan cara demo dan selainnya. Kita sebagai rakyat harus membantu program pemerintah yang baik dan berpihak pada rakyat,” Imbuhnya.

Pewarta. : Ibnu Abdillah
Editor. : Ponirin Mika

Santri Nurul Jadid Juara I Lomba Pidato Bahasa Inggris Se-Asia

nuruljadid.net- Santri Pondok Pesantren Nurul Jadid Paiton Probolinggo kembali raih prestasi membanggakan. Kali ini Zulfikar Proyogi santri asal Bondowoso meraih juara I lomba pidato bahasa Inggris Se-Asia tenggara yang dilaksanakan di Univertas Sriwijaya Sumatera bekerjasama dengan beberapa Universitas Malaysia, Ahad (29/11/20)

Zulfikar sapaan akrabnya berharap prestasi yang ia dapatkan agar dapat memotivasi santri Nurul Jadid dan warga negara Indonesia pada umumnya.

“Saya ingin prestasi ini mampu memberikan motivasi kepada seluruh santri utamanya warga Indonesia. Juga saya sangat bangga meraih juara I meskipun saya seorang santri yang belajar ilmu di Pondok Pesantren Nurul Jadid tapi saya mampu bersaing dengan lembaga diluar Pesantren,”Terangnya.

30 peserta lomba yang ikut bersaing mereka berangkat dari Perguruan Tinggi (PT) ternama baik didalam negeri dan diluar negeri. Alhamdulillah saya bisa bersaing dengan mereka dan akhirnya saya keluar menjadi juaranya,” Imbuhnya

Ustadz Taufik Hidayat Wakil Direktur LPBA menyampaikan, saya bangga santri Nurul Jadid mendapat juara. Harapannya semoga LPBA terus mengharumkan Nurul Jadid.

Pewarta. : Ibnu Abdillah
Editor.      : Ponirin Mika

Dirga Pratama Raih Juara I Pidato Bahasa Arab Tingkat Nasional

nuruljadid.net – (29/11/2020) Pondok Pesantren Nurul Jadid kembali bersaing di tingkat nasional. Rupanya, efek lockdown tidak mempengaruhi semangat belajar Dirga Pratama untuk terus mengasah diri dibidang yang ia pilih. Tak ayal, kali ini ia telah meraih Juara Pertama dalam lomba Pidato Bahasa Arab yang diadakan oleh HMJ PBA IAIN Purwokerto.

Dalam hal berpidato bahasa Arab, ia (Dirga) bukan lagi dikatakan pemula. Namun, tidak membuatnya enteng dan lalai dari persiapan-persiapan sebelum lomba. Ia mengungkapkan terdapat beberapa kendala dalam lomba tersebut. Pasalnya, ini merupakan lomba pertama yang ia ikuti secara online.

“Sensasi yang saya rasakan sangat berbeda, yang pasti dari pelaksanaannya yaitu online. Karena terdapat banyak kendala dalam pengambilan video, dari bocornya suara noise, juga kendala dari tempat dan alat, jadi takenya diulang-ulang. Juga kemaksimalan penampilan jadi berkurang dikarenakan kecapean. Satu lagi, walaupun sudah pernah mengikuti lomba bidang ini, saya tetap saja berada ditahap belajar, masih belum mahir.” ungkapnya seraya tersenyum bersemangat.

Saat ini ia menjadi mahasiswa aktif di Universitas Nurul Jadid, Prodi PBA (Pendidikan Bahasa Arab) Fakultas Agama Islam, sekaligus salah satu pengurus LPBA Nurul Jadid. Sebagai motivasi untuk diri sendiri dan orang lain, ia menuturkan bahwa menjadi pengurus bukanlah penghalang untuk terus memacu semangat dalam hal meraih prestasi.

“Tetaplah bersungguh sungguh dalam belajar, jadilah diri sendiri jangan terlalu berpatok ke orang lain.” ujarnya.

“Dukungan dan support dari orang-orang terdekatlah yang turut menambah inspirasi dan motivasi saya dalam berkompetisi.” imbuhnya.

Pesantren Nurul Jadid Adakan Sosialisasi Arah Kebijakan Umum Pesantren 2021

nuruljadid.net- Pondok Pesantren Nurul Jadid Paiton Probolinggo mengadakan kegiatan sosialisasi Arah Kebijakan Umum Pesantren (AKUP), selasa pagi (01/12) di Wisma Dosen Universitas Nurul Jadid.

Sekretaris Pesantren H Faizin Syamwil berharap dengan adanya sosialisasi AKUP dan penyusunan program dan anggaran 2021 agar seluruh satuan kerja dibawah naungan Pesantren bisa memahami dengan baik program satu tahun yang diinginkan oleh Pesantren.

“ Kami berharap dengan adanya sosialisasi ini seluruh satker bisa memahami dengan baik terhadap tugas yang diamanahkan oleh AKUP,” Kata H. Faizin

Pada tahun 2020 ini banyak kegiatan yang belum terlaksana disebabkan adanya covid 19. Sesuai dengan arahan pengasuh kegiatan yang belum terlaksana tersebut harus menjadi program prioritas di masing-masing satuan kerja,” Imbuhnya.

Pada waktu yang sama Kepala Bidang Perencanaan, Evaluasi, Advokasi dan Hukum H Thohiruddin membacakan Arah Kebijakan Umum Pesantren yang telah ditetapkan oleh Pesantren.

“Kami akan membacakan Kembali Arah Kebijakan Umum Pesantren dan pembagian PIC pada pada masing-masing materi AKUP Kembali agar kita sama-sama mengingat,” Tutur H. Thohir.

Selanjutnya K. Ahmad Zaki bendahara Pesantren mensosialisasikan plotting anggaran pada masing-masing satuan kerja dan mekanisme pengajuan serta akun pengajuan dana pada tahun 2021.

Pada kegiatan tersebut diadakan dialog untuk lebih memahami berkait Arah Kebijakan Umum Pesantren.

Hadir pada rapat penyusunan program dan anggaran 2021 Pondok Pesantren Nurul Jadid seluruh pimpinan pada masing-masing satuan kerja dibawah lingkungan Pesantren Nurul Jadid.

 

 

Pewarta  : Ibnu Abdillah

Editor      : Ponirin Mika

Sekretaris Pesantren; Satker Harus Melakukan Inovasi dan Kreatifitas dalam Melaksanakan AKUP

nuruljadid.net- Setelah melaksanakan Rapat Evaluasi Tahunan(RET) dan penetapan Arah Kebijakan Umum Pesantren, Pondok Pesantren Nurul Jadid Paiton Probolinggo mengadakan sosialisasi Arah Kebijakan Umum Pesantren (AKUP) dan pembagian penanggung jawab dari masing-masing materi AKUP, Selasa pagi (01/12) di Wisma Dosen Universitas Nurul Jadid.

H. Faizin Syamwil Sekretarsi Pondok Pesantren Nurul Jadid dalam sambutannya menyampaikan, arah kebijakan umum Pesantren (AKUP) ini harus menjadi acuan program kerja pada masing-masing satuan kerja dibawah naungan Pesantren.

Terus terang pada tahun 2020 program kerja pada masing-masing satuan kerja ada sebagian yang masih belum terlaksana karena terkendala covid 19. Oleh karenanya sesuai dengan arahan pengasuh program yang masih belum terlaksana sebaiknya menjadi prioritas pada setiap satuan kerja,” Imbuhnya.

Masih kata H. Faizin, banyak hal yang bisa dilakukan satker agar program kerja yang sudah dicanangkan bisa tercapai. Tentu harus melakukan inovasi dan kreatifitas baik melalui pelatihan-pelatihan dan sejenisnya.

Tahun 2021 ini kita berharap semua satker harus benar-benar mengevaluasi masalah-masalah yang menjadi kendala baik kaitannya dengan program maupun sumber daya manusianya,” Terang H. Faizin.

 

Pewarta : Ibnu Abdullah

Editor    : Ponirin Mika

Tiga Pantun Gus Maimun di Acara Dialog Interaktif

nuruljadid.net- Kepala Bidang Kesenian dan Olah Raga Santri (BKOS) Pondok Pesantren Nurul Jadid KH Makki Maimun Wafie (Gus Maimun) melontarkan tiga pantun saat memberikan sambutan pada acara dialog interaktif bersama asisten pelatih persebaya Mas Uston Nawawi di Aula I Pesantren, Jum’at pagi (27/11/20)

Pantun pertama disampaikan putra Alm KH Hasan Abdul Wafie itu dan langsung disambut tepuk tangan para peserta dialog interaktif.

“Hari ini makan manga, Besok makan burung dara, Mari kita gemar berolah raga, Siapa tau jadi juara” Tuturnya.

Pantun kedua disampaikan untuk memberikan motivasi pada seluruh peserta yang semakin antusias mendengarkan pantun dari Gus Maimun

“Ditengah jalan ada kawat, Di dalam laut ada naga, Kalau ingin badannya sehat, Rajin-rajinlah berolah raga,” peserta menyambut dengan penuh gembira.

Pantun ketiga disampaikan Gus Maimun sebagai penutup sambutannya

“ Bikin kue pakek pagi-pagi, Jangan hanya dilihat-lihat, Ayo olah raga setiap hari, Agar tubuh makin sehat.

 

Pewarta    : Ibnu Abdillah

Editor        : Ponirin Mika

 

Raihan Mewakili LPBA Raih Juara II Lomba Khitobah Tingkat Nasional (GAZA VIII 2020)

nuruljadid.net – (23/11/2020) Lembaga Pengembangan Bahasa Asing (LPBA) Nurul Jadid turut harumkan almamater Pesantren. Pasalnya Muhammad Raihan Majid, siswa kelas XII MANJ telah berhasil meraih Juara II Lomba Khitobah Tingkat Nasional. Pada lomba yang diadakan oleh HMJ PBA UIN Maulana Malik Ibrahim ini, ia menjadi delegasi dari LPBA Nurul Jadid.

“Ketika kita belajar pengetahuan baru dan asing, kita dituntut untuk berusaha didalamnya. Waktu yang dibutuhkan cukup lama, dari menghafal dan memahami teks untuk mencapai hasil yang memuaskan, sekitar 3 minggu sampai satu bulan lamanya. Ini kedua kalinya saya mengikuti lomba tingkat nasional, namun tetap butuh persiapan yang matang”. Ungkap Raihan dengan wajah bersemangat.

Tak hanya itu, ia juga berpesan untuk sesama pelajar :

بالعلم عليه أرادهما من و بالعلم عليه الأخرة أراد من و بالعلم عليه الدنيا أراد من

Barang siapa ingin memperoleh kebahagiaan hidup di dunia, harus dengan ilmu dan barang siapa ingin memperoleh kebahagiaan akhirat harus dengan ilmu dan barang siapa ingin memperoleh kebahagiaan di dunia dan akhirat harus dengan ilmu.

Salah satu pelatih lomba tersebut, Ustad Rizal Hidayat turut menyampaikan kesannya, “Ketika melatih peserta yang mengikuti lomba, mungkin sulit dalam pemahaman teks nya. Karena ada tema yang ditentukan oleh panitia lomba, peserta dituntut untuk hafal dan paham teks yang dibawanya. Karena cara penyampaian pidato orang Arab pun jauh berbeda dengan orang lokal, itu juga menjadi tantamgan besar bagi kami”.

Setiap perjuangan pasti ada pelajaran. Menang adalah bonus dan kalaupun kalah, kita tetap mendapatkan pengalaman. Seperti yang disampaikan oleh Ustad Dirga Pratama, juga salah satu pelatih yang mendampingi peserta lomba Khitobah dari LPBA. Pesannya “The time is value, dan juga jangan patah semangat karena sejatinya setiap insan dituntut untuk terus berusaha tanpa pamrih dan jerih payah”.

Pewarta: Humairo, Kholis

Siswa Program Keagamaan MANJ Raih Juara 1 Khitobah Tingkat Nasional (GAZA VIII 2020)

nuruljadid.net- (22/11/20) Siswa-siswi Madrasah Aliyah Nurul Jadid Program Keagamaan (MANJ-PK) mengikuti lomba Gebyar Apresiasi Khazanah Araby (GAZA) yang digelar Himaprodi Mahasiswa Jurusan  Prodi Bahasa Arab (HMJ PBA) Universitas Islam Maulana Malik Ibrahim Malang. Kali ini Gebyar Apresiasi Khazanah Araby (GAZA) VIII 2020 berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya yang biasanya diadakan secara langsung (offline) di UIN Maulana Malik Ibrahim, namun pada tahun ini diadakan secara online.

Adapun teknis pelaksanaannya yaitu berupa pengumpulan video sejak tanggal 14-16 November 2020. Lomba-lomba yang diikuti oleh peserta putri diantaranya Ghina’ Aroby, Idza’atul Khobar  dan Khitobah. Dan lomba yang diikuti peserta putra diantaranya Ghina’ Aroby,  Khitobah, Musabaqoh Syarhil Qur’an,  dan lomba poster.

Dengan proses pengambilan video yang berlangsung selama kurang lebih 3 hari, tak menyurutkan semangat mereka meski harus mengulang-ulang pengambilan. Sebanyak 15 peserta pun antusias mengikuti lomba tahunan tersebut. Hal ini terlihat dari upaya yang telah mereka persiapkan, mulai menghafalkan teks terjemah Bhs Arab, pemilihan kostum, pengambilan video, rekaman suara, pengeditan video dan lain-lain,” Tutur salah satu pendamping peserta lomba.

Poster karya Andika Firman Maulana sebagai Juara Favorit GAZA VIII 2020

Gejolak semangat dari peserta dan pelatih tidak sia-sia. Bahkan membuahkan hasil yang sangat memuaskan. Alhasil, Ahmad Agil Tsabita sebagai Juara 1 Lomba Khitobah dan Andika Firman Maulana sebagai Juara favorit di lomba Arabic Poster.

“Ini akan menjadi motivasi terbesar untuk adik-adik kelas selanjutnya, agar lebih semangat dan bisa mengharumkan almamater, khususnya Nurul Jadid.” Ungkap Ustadz Lutfi Mashudi salah satu pelatih lomba.

“Di tingkat nasional, lomba ini sudah cukup bergengsi dan lumayan menguras tenaga untuk bersaing dengan peserta lain. Namun, tujuan utama kami adalah agar bisa memacu semangat siswa-siswi dalam belajar. Menjadi pemenang adalah bonus, yaa alhamdulillah” lanjutnya dengan wajah sumringah.

 

Pewarta: Kholis, Humairo

Editor     : Ponirin Mika

Orang Mukmin, Agama Menjadi Prioritas; Ini Penjelasan Kiai Zuhri

nuruljadid.net- Pada saat mengisi pengajian kitab Syua’bul Imam karya KH. Zaini Mun’im Pendiri Pondok Pesantren Nurul Jadid Paiton, Probolinggo, Senin (16’11) sore di Masjid Jami’ Nurul Jadid, KH Moh Zuhri Zaini menyampaikan, bagi seorang mukmin agama menjadi prioritas. Artinya seseorang bisa mengorbankan yang lain demi menyelamatkan agama.

Kiai Zuhri memberikan contoh yang terjadi pada ashabul kahfi. Yang terjadi pada pemuda-pemuda sebanyak tujuh orang yang disebut ashabul kahfi. Mereka orang yang beriman dan bertauhid. Kebetulan pada saat itu penguasa ditempat mereka memaksakan kekafiran supaya ashabul kahfi tidak beriman dan tidak bertauhid sehingga membuat mereka (ashabul kahfi) lari dari daerahnya dan berlindung di gua karena itu ia disebut ashabul kahfi (penghuni gua).

Lebih lanjut Kiai Zuhri menambahkan, jadi karena mereka ingin menyelamatkan agamanya sebab ada pemaksaan dari penguasa kala itu untuk menjadi orang kafir sesuai dengan kemauan penguasa mereka tidak mau dan pada akhirnya lari ke gua.

Kita bersyukur dengan menyebarnya paham demokrasi, maka semua orang terjamin mengamalkan agamanya,” Imbuhnya.

Masih kata beliau, bahkan Negara yang paling sedikit orang islamnya seperti amerika memberikan jaminan untuk melaksanakan ajaran agamanya.

Jadi jika di suatu tempat kita tidak bisa mengamalkan agama dipaksa-paksa oleh orang lain untuk meninggalkan ajaran agama kitab oleh meninggalkan tempat itu (hijrah),” Tambahnya.

Tentu kalau kita bebas melaksanakan agama, kita tidak boleh memaksakan agama kita untuk orang lain yang berbeda agama dengan prinsip tidak saling mengganggu, saling menghormati dengan tidak mencampur adukkan. Toleransi itu bukan mencampur adukkan agama satu dengan agama yang lain. Kalau dicampur adukkan jadinya bukan agama tuhan tapi agama manusia.

 

 

Pewarta  : Ibnu Abdillah

Editor     : PM

Kiai Zuhri; Ghibah Sering Dianggap Sepele

nuruljadid.net- Hadits yang menunjukkan tentang larangan ghibah sangat keras sekali. Itu menunjukkan bahwa perbuatan ghibah sangat dilarang. Hal ini disampaikan KH Moh Zuhri Zaini pada saat memberi pengajian kitab Riyadhus Sholihin, Senin (16/11) sore.

Hadits yang dimaksud tersebut berapa pada hlm 438 hadits ke 1525 dalam kitab riyadhus sholihin. Pada hadits tersebut, Kiai Zuhri menjelaskan tentang bahaya ghibah.

Ghibah berdampak sangat besar jangan dianggap sepele. Sekalipun apa yang dirasanin (ghibah) itu benar adanya itu tetap dosa. Ini sering dilakukan oleh kita karena itu kita harus memperbanyak baca istghfar,” Dawuhnya.

Masih menurut beliau, dosanya ghibah tidak hanya kepada Allah tapi juga kepada manusia dan dirasanin oleh kita. Jangan dianggap sepele.

Oleh karenanya, selain kita minta maaf kepada Allah juga harus minta maaf kepada orang yang kita ghibah. Kita minta maaf kepada Allah, maka Allah akan mengampuni tapi jika kita minta maaf kepada orang yang di ghibah oleh kita walaupun berkali-kali belum tentu orang tersebut memaafkannya,” Imbuhnya.

Kiai Zuhri melanjutkan, Tuhan itu marah kalau kita tidak minta-minta termasuk minta ampunan. Kalau kita tidak minta-minta kepada Allah kita termasuk orang sombong. Jika demikian kita sama seperti fir’aun.

Sedangkan manusia Ketika sering diminta ia akan bosan bahkan marah. Termasuk minta maaf pada orang terkadang yang dimintai maaf sulit akan memberikan maaf. Tapi jika kita minta maaf pada Allah padi diberi maaf.

Jadi jangan mengentengkan  berbuat dosa kepada manusia, termasuk mengghibah,” Tegasnya.

 

 

Pewarta : PM

 

 

Pesantren Nurul Jadid Gelar Rapat Evaluasi Akhir Tahun 2020

nuruljadid.net- Pondok Pesantren Nurul Jadid Paiton, Probolinggo, Jawa Timur gelar Rapat Evaluasi Akhir Tahun (REAT 2020) di Aula Mini Universitas Nurul Jadid, Kamis 9/11) pagi.

Kepala Bagian Perencanaan, Evaluasi, Kepegawaian, Advokasi dan Hukum Ustadz H. Thohiruddin, M.MPd menyampaikan, adanya rapat evaluasi akhir tahun ini sebagai laporan pertanggung jawaban satuan kerja pesantren kepada pimpinan pesantren yaitu pengasuh dan kepala pesantren tentang program kegiatan sebagai bentuk jabaran dari Arah Kebijakan Umum Pesantren tahun 2020 (AKUP 2020) dan ketercapaian program tersebut.

Ustadz Thohir melanjutkan, kegiatan ini juga akan memberikan gambaran kepada pengasuh untuk memberikan Arah Kebijakan Umum tahun 2021,” Imbuhnya.

Model rapat evaluasi tahun ini berbeda dengan tahun sebelumnya. Saat ini semua satuan kerja harus melaporkan kepada kepala pesantren. Pada tanggal 25 Nopember 2020 kepala pesantren melaporkan kepada pengasuh dilanjutkan pengarahan pengasuh,” Tambahnya.

Seluruh satuan kerja hadir pada acara tersebut. Sekitar 70 peserta yang diundang pada rapat evaluasi tahunan ini terdiri dari pimpinan satuan kerja dan satuan Pendidikan,” Kata Ustadz Muslehuddin Jauhari Kasubbag Umum Pondok Pesantren Nurul Jadid.

Alhamdulillah Pengasuh dan Kepala Pesantren bisa hadir pada acara rapat evaluasi ini. Beliau dapat menyimak secara langsung dari laporan yang dipaparkan oleh masing-masing satker,” Lanjutnya.

Rapat evaluasi dimulai dari penyampaian pelaporan masing-masing satker kepada kepala pesantren dan pengasuh dilanjutkan dengan sambutan kepala pesantren dan setelah itu pengarahan pengasuh setelah itu acara selesai,” Kata Ustadz Ernawiyadi saat mengumumkan rundown acara.

 

 

Pewarta   : PM

Khitobah Kubro Tahfidz Mawaddah Suburkan Cinta Budaya Indonesia

nuruljadid.net – Wilayah Al-Mawaddah terus melakukan berbagai macam cara untuk meningkatkan kualitas soft skill dan hard skill santri-santrinya. Seperti kegiatan kali ini, wilayah Al-Mawaddah mengelar acara khitobah kubro yang rutin diadakan setiap dua bulan sekali. Khitobah kubro  bulan Oktober 2020 ini dipersembahkan oleh program Tahfidz dengan mendapat apresiasi yang baik dari seluruh santri Al-Mawaddah.

Tema bernuansa Beautiful Country tersebut berhasil menyihir santri di  Musholla wilayah Al-Mawaddah. Dari segi pembukaan, hingga penampilan tak luput dari nuansa tema tersebut. Kegiatan khitobah kubro dipandu dengan dua pembawa acara yang membawakan bahasa Indonesia dan bahasa Lombok.

Sesi sholawat kali ini pun berbeda, yakni dengan penampilan kelompok hadrah Tahfidz Al-Mawaddah. Dengan berbekal ilmu  di ekstrakurikuler sholawat dan hadrah yang diadakan setiap Kamis malan Jum’at di wilayah  Al-Mawaddah, mereka pun nampak lihai membawakan berbagai lagu yang cukup populer saat ini. Seperti Allahul Kaafi, Isyfa’lana dan Antassalaam.

Pada penampilan apresiasi makna, juga diselingi sulap dadu oleh Ananda Hanun. Penampilan sulapnya berhasil membuat penonton tercengang. Dadu yang tadi dipilih nomornya oleh salah satu santri, ternyata berhasil ditebak.

“Hidup kita seperti dadu, seperti apapun hal  yang akan terjadi pada kita, maka kita harus menerimanya. Karena dalam hidup kita, pengocok dadu tersebut adalah Allah. Jadi kita harus siap dan ikhlas atas segala ketetapan yang telah Allah berikan pada kita,” ujar Hanun saat mengapresiasikan dadu tersebut.

Tak kalah menarik, saat sesi penampilan ada banyak penampilan yang tampil mengesankan. Seperti berbagai tarian modern dan tradisional yang dipadukan, paduan suara yang membawakan lagu tradisional Medley, serta yang paling unik yaitu tari kipas yang dibawakan oleh kamar Tahsin dan Tahfidz F6 dengan sangat kompak.

“Saya belum pernah melihat penampilan tari kipas, sangat kompak dengan personil yang lumayan banyak. Apalagi saat tadi ada gerakan memutar dan kipasnya membentuk nama Tahfidz Al-Mawaddah,” celetuk salah satu santri yang menyaksikan acara.

Saat sambutan, Ustadzah Aini selaku perwakilan Koordinator Tahfidz Al-Mawaddah mengatakan bahwa dengan adanya ini, semoga membuat kita semakin mencintai Indonesia dan tentu semakin  memacu untuk melatih kemampuan kita dalam segala bidang yang kita minati, tentu sambil tetap menjadi pengahafal Al-Quran.

 

Pewarta : Dewi

Hidupkan Semangat Santri, FKO Adakan Seminar Kebangsaan

nuruljadid.net – (Jum’at, 13/11) Forum Komunikasi Osis (FKO) Biro Pendidikan, Pondok Pesantren Nurul Jadid gelar Seminar Kebangsaan dalam rangka memperingati Hari Pahlawan. Kegiatan yang dimulai sejak pukul 08.00 WIB ini bertempat di Aula MA Nurul Jadid dengan mengangkat tema ‘Meneguhkan Ghiroh Nasionalisme Santri dalam Bingkai NKRI’.

Kegiatan yang diikuti sekitar 500 peserta putra dan putri PP Nurul Jadid ini menghadirkan K. Muhammad Imdad Rabbani sebagai narasumber dan Ust M. Alief Hidayatullah sebagai moderator. “Kebangsaan dan Keislaman adalah hal yang utuh dalam diri seorang santri, maka jangan sekali-kali memisahkan keduanya”, “Nilai Seseorang adalah apa yang bisa dilakukan untuk orang lain”, “Kita menjadi apa saja, lakukanlah yang terbaik karena itulah spirit perjuangan”. Beberapa pesan Gus Imdad dalam seminar tersebut.

“Tujuan diadakannya kegiatan ini ialah untuk membangkitkan kembali semangat nasionalisme santri dalam menjaga keutuhan NKRI” ungkap Aulia Lely Qurrota A’yun selaku Ketua Panitia. Ia juga menerangkan bahwa kegiatan ini merupakan kegiatan ketiga setelah sebelumnya berlangsung kegiatan istighosah dan lomba dramatisasi puisi.

Pemenang lomba dramatisasi puisi yang diraih oleh siswi SMA Nurul Jadid sebagai Juara Pertama, MA Nurul Jadid Juara kedua dan MAN 1 Probolinggo sebagai Juara ketiga telah diumumkan diawal seminar. Kemudian nobar (nonton bareng) sebagai penutup acara pada sore itu.

Pembagian Piala Penghargaan Pemenang Lomba Dramatisasi Puisi

“Saya sangat mengapresiasi acara ini karena walaupun adanya pandemi, setidaknya kita masih bisa memperingati hari pahlawan untuk menghargai jasa para pahlawan” kesan salah satu peserta seminar saat diwawancarai.

Pewarta: Kiki, Humairo

Night Exhibition Jadi Ajang Evaluasi Bakat Santri PPBA Al-Mawaddah

nuruljadid.net – Jum’at, 30 Oktober 2020 Program Pengembangan Bahasa Asing (PPBA) Al-Mawaddah Pondok Pesantren Nurul Jadid mengadakan kegiatan Night Exhibition. Kegiatan yang menjadi agenda tiap 2 bulan sekali ini sudah 2 kali dilaksanakan. Kali ini kegiatan Night Exhibition ini bertempat di Musholla Al-Mawaddah.

Kegiatan dimulai pukul 20.30 WIB dan di saksikan oleh seluruh santri wilayah Al-Mawaddah. Kegiatan ini berjalan lancar walau hanya bermodal lampu shoot sebagai penerangnya. Pasalnya, beberapa menit sebelum acara, terjadi mati lampu. “ Walau terjadi mati lampu 15 menit sebelum acara tidak menyurutkan semangat mereka untuk tetap memberikan penampilan yang terbaik. ” terang Miss Rozha selaku Presiden PPBA Al-Mawaddah.

“Sebelumnya kegiatan sudah dipersiapkan matang dari jauh hari. Penampilan, dekorasi, dan lain-lain diharapkan dapat memberikan pertunjukan yang memuaskan untuk semua penonton (santri Al-Mawaddah).” tambahnya (Miss Rozha).

Kegiatan Night Exhibition ini bertujuan untuk mengasah dan mengevaluasi bakat anak PPBA dalam berbahasa asing sekaligus untuk melatih rasa percaya diri tampil di depan umum.  Semua penampilan di kegiatan ini menggunakan bahasa Arab dan Bahasa Inggris.

“Kita disini mengambil tema Jepang karena banyak dari tradisi dan kebiasaan orang Jepang yang sangat bagus untuk ditiru. Seperti kebiasaan mereka tepat waktu dalam aktivitas sehari-hari.” dawuh Ning Mabruroh konsultan PPBA dalam sambutannya (terjemah bahasa Arab).

foto bersama konsultan PPBA Al-Mawaddah. Ny. Mabruroh Zain, Lc.

Pewarta : Kholis

Amal Yang Menyebabkan Orang Masuk Surga, Ini Ulasan Kiai Zuhri

nuruljadid.net- KH Moh Zuhri Zaini Pengasuh Pondok Pesantren Nurul Jadid Paiton Probolinggo mengisi pengajian kitab Fathul Qorib, Riyadhus Sholihin dan Tafsir Jalalain di Masjid Jami’ Nurul Jadid, Senin (09/11) sore.

Saat beliau membaca hadits yang ke 1522 dalam kitab Riyadhus Sholihin, melalui penjelasannya, beliau menyampaikan berkait amal yang bisa memasukkan orang ke surga dan menjauhkannya ke neraka. Amal tersebut yaitu: menyembah kepada Allah, mendirikan sholat, menunaikan zakat, berpuasa pada bulan Ramadhan dan naik haji bagi yang mampu.

Menurut Kiai Zuhri, menyembah atau beribadah kepada Allah yaitu tunduk dan patuh kepada Allah. Tunduk itu apa yang diperintahkan kerjakan dan apa yang dilarang jauhi. Sebab apa yang diperintahkan Allah membawa kebaikan dan didalam kemampuan manusia. Dan ibadah yang diterima oleh Allah ada syaratnya beribah kepada Allah dengan tidak menyekutukannya.

“Kalau menghormati orang tua, guru, penguasa atau pemimpin itu sebuah kewajiban. Tapi beribadah kepada mahluk itu tidak boleh sekalipun mahluk itu sudah sangat mulia seperti Nabi. Nabi kalau disembah tidak boleh sedangkan menaati Nabi itu harus karena Nabi diutus oleh Allah untuk membimbing kita,” Jelasnya.

Sedangkan mendirikan sholat harus lengkap dengan syarat dan rukunnya dan harus disertai denganm adab dhahir dan adab batin. Sholat adalah amal ibadah yang menjadi barometer pada seseorang. Kalau sholatnya baik maka orang itu pasti baik,” Imbuhnya.

Kiai Zuhri melanjutkan, menunaikan zakait itu berbuat baik kepada sesama dan puasa merupakan ibadah pokok dalam islam. Hikmah dari puasa ini, kita dilatih mengendalikan nafsu dan juga dilatih dalam keikhlasan.

Naik haji bagi yang mampu merupakan sebuah kewajiban yang sangat baik untuk dipenuhi,” Tambahnya.

Amal Yang Menyebabkan Orang Masuk Surga, Ini Ulasan Kiai Zuhri

nuruljadid.net– KH Moh Zuhri Zaini Pengasuh Pondok Pesantren Nurul Jadid Paiton Probolinggo mengisi pengajian kitab Fathul Qorib, Riyadhus Sholihin dan Tafsir Jalalain di Masjid Jami’ Nurul Jadid, Senin (09/11) sore.

Saat beliau membaca hadits yang ke 1522 dalam kitab Riyadhus Sholihin, melalui penjelasannya, beliau menyampaikan berkait amal yang bisa memasukkan orang ke surga dan menjauhkannya ke neraka. Amal tersebut yaitu: menyembah kepada Allah, mendirikan sholat, menunaikan zakat, berpuasa pada bulan Ramadhan dan naik haji bagi yang mampu.

Menurut Kiai Zuhri, menyembah atau berbidah kepada Allah yaitu tunduk dan patuh kepada Allah. Tunduk itu apa yang diperintahkan kerjakan dan apa yang dilarang jauhi. Sebab apa yang diperintahkan Allah membawa kebaikan dan didalam kemampuan manusia. Dan ibadah yang diterima oleh Allah ada syaratnya beribah kepada Allah dengan tidak menyekutukannya.

“Kalau menghormati orang tua, guru, penguasa atau pemimpin itu sebuah kewajiban. Tapi beribadah kepada mahluk itu tidak boleh sekalipun mahluk itu sudah sangat mulia seperti Nabi. Nabi kalau disembah tidak boleh sedangkan menaati Nabi itu harus karena Nabi diutus oleh Allah untuk membimbing kita,” Jelasnya.

Sedangkan mendirikan sholat harus lengkap dengan syarat dan rukunnya dan harus disertai denganm adab dhahir dan adab batin. Sholat adalah amal ibadah yang menjadi barometer pada seseorang. Kalau sholatnya baik maka orang itu pasti baik,” Imbuhnya.

Kiai Zuhri melanjutkan, menunaikan zakait itu berbuat baik kepada sesama dan puasa merupakan ibadah pokok dalam islam. Hikmah dari puasa ini, kita dilatih mengendalikan nafsu dan juga dilatih dalam keikhlasan.

Naik haji bagi yang mampu merupakan sebuah kewajiban yang sangat baik untuk dipenuhi,” Tambahnya.

Pewarta : Ibnu Abdillah

Editor    : Ponirin Mika