Kiai Zuhri Ungkap Pahala Bisa Habis Akibat Perbuatan Dengki

nuruljadid.net- Dihadapan ribuan santrinya di Pondok Pesantren Nurul Jadid, Paiton, Probolinggo Pengasuh Pondok Pesantren Nurul Jadid KH Moh Zuhri Zaini menuturkan bahaya perbuatan dengki yang dimiliki seseorang.

Katanya, dengki itu merasa berat dan tidak suka terhadap nikmat yang diberikan Allah kepada orang lain, dan ingin nikmat orang lain itu hilang darinya. Padahal prilaku seperti itu merupakan perbuatan yang menimbulkan dosa dan bisa menghilangkan amal-amal baik seseorang, pahalanya akan habis akibat perbuatan dengki tersebut, Rabu sore (03/03/21) di Masjid Jami’ Nurul Jadid.

Dengki itu tempatnya dihati, dan kadang-kadang mendorong kepada seseorang untuk melakukan perbuatan yang menyebabkan orang lain celaka, seperti membinasakan dan membuat kerusakan.

“Meskipun dengki itu tempatnya dihati, terkadang dengki itu mendorong untuk membinasakan dan merusak milik orang lain,” Ungkapnya.

Kita tahu puteranya nabi adam, qobil dan habil, sekalipun habil tidak memiliki wajah tampan seperti qobil kakaknya, tapi habil memiliki karakter yang baik sehingga dicintai oleh Allah, dengan kedengkian yang dimiliki qobil akhirnya ia sampai membunuh habil saudaranya sendiri. Jadi pembunuhan pertama disebabkan adanya sifat dengki,” Lanjutnya.

Oleh karenanya, kita tidak cukup melaksanakan amal-amal ibadah sementara kita dengan sesama tidak baik. Sekalipun kita melaksanakan shalat, puasa, haji pahalanya bisa habis karena adanya dengki dihati kita,” Tambahnya.

Kiai Zuhri menambahkan, memang manusia memiliki sifat egois yaitu mementingkan egonya sendiri, karena itu kenikmatan ingin dimiliki sendiri dan orang lain tidak boleh mendapatkannya.

Kalau kita ingin menghilangkan sifat dengki yang ada pada diri kita, upayakan kita menyenangi orang sama seperti kita menyenangi diri sendiri. Kalau kita menyenangi orang, maka kehidupan kita akan tenang dan Bahagia,” Tegasnya.

Pewarta : PM

Bantu Korban Banjir Dringu, Santri Nurul Jadid Salurkan Logistik

nuruljadid.net – Musibah banjir yang terjadi di permukian rumah warga, Desa Dringu, Kecamatan Dringu, Kabupaten Probolinggo  memantik simpati banyak pihak, tak terkecuali siswa Peminatan Ilmu Pengetahuan Sosial Madrasah Aliyah Nurul Jadid (IPS-MANJ).
Siswa IPS yang tergabung dalam organisasi Association Social Program Student (ASPS) tengah meluangkan waktu saat libur madrasah untuk blusukan ke lokasi banjir dringu. Para siswa menyalurkan bantuan logistik bagi warga yang terdampak banjir, Jumat pagi (12/3/21) di Dusun Gandean RT/RW 002/001 Desa Dringu.Ketua Peminatan IPS Ustaz Muzakki mengajak siswanya untuk ikut terlibat mengambil puing-puing sampah yang masih berserakan terkena banjir. Oleh beliau, para siswanya diajak membersihkan rumah warga.
“Selain memberikan bantuan logistik, kami sempat membantu rumah warga dari sisa endapan lumpur, juga mendatangi ke lokasi penampungan warga di Posko 5 SDN Dringu,” Katanya

Dengan bantuan yang kami salurkan, korban banjir sangat berterima kasih atas bantuan yang diberikan siswa MANJ dan Lembaga Sedekah (LS) Probolinggo yang saat itu bersama mereka. mereka sangat terbantu dengan adanya bantuan dari siswa MANJ dan LS Probolinggo tersebut,” Imbuhnya.

Lebih lanjut Ustaz Muzaqqi mengatakan,  organisasinya IPS MANJ bagian divisi abdi masyarakat, melakukan rapat persiapan “open donasi” dan berkoordinasi dengan mitra kerja kami LS Probolinggo.

Masih menurutnya, Tim bagian survey dari LS Probolinggo meninjau lokasi bencana dan lokasi warga terdampak banjir, serta lokasi pengungsian. Selanjutnya ASPS menggalang open donasi ke semua elemen madrasah, mulai siswa, guru, pimpinan, dan karyawan, serta santri di asrama.
Setelah dana terkumpul, ASPS berkoordinasi degan LS Probolinggo bersepakat menentukan tanggal pelaksanaan turba lokasi bencana. Pada hari H, perwakilan ASPS dan tim LS Probolinggo bersama-sama memberikan bantuan kepada sepuluh kepala keluarga,” Ungkapnya.
Mengingat bantuan-bantuan masih sangat dibutuhkan oleh warga, open donasi akan dibuat program lanjutan. Kegiatan open donasi tetap kami gelar berlanjut, untuk realisasinya kami akan mengirimkan dana yang terkumpul melaluli mitra kerja LS Probolinggo untuk disalurkan,” Cetusnya.
Pewarta   : Ibd
Editor     : Ponirin Mika

Syarat Naik Kelas, Santri Diuji Kemampuan Baca Kitab Kuning

nuruljadid.net- Salah satu komponen Pondok Pesantren yaitu adanya pembelajaran kitab kuning. Penyebuatan kitab kuning bermula dari warnanya kuning dan tulisan arab yang tidak memiliki harkat, begitu sebagian orang perpendapat. Lulusan Pondok Pesantren harus mampu membaca kitab gundul tersebut seperti yang berlaku pada santri yang menjadi siswa di Peminatan Keagamaan (PK) Madrasah Aliyah Nurul Jadid (PK-MANJ), di Pondok Pesantren Nurul Jadid Paiton, Probolinggo.

Peserta didik di Madrasah ini harus lulus tes baca kitab untuk naik kelas. Uji kemampuan baca kitab diberi nama Taftis Qiraatul Kitab (TQK, Ahad pagi (21/3/21) ), di ruang meeting Madrasah.

Ustaz H. Nasiruddin Koordinator Peminatan Keagamaan MANJ menyampaikan, TQK dilaksanakan hari ini adalah taftis qubro, karena merupakan ujian terakhir bagi kelas XI.

“Sebelumnya pertriwulan mereka sudah menjalani taftis. Yang pertama diuji oleh pengurus, kedua oleh pusat kendali mutu dan yang terakhir diuji oleh salah satu jajaran dari keluarga pengasuh, dan ini diseut taftis qubro,” Ungkapnya.

Dalam ujian tersebut para siswa harus bisa membaca syarah kitab Fathul Qarib dengan baik, sesuai pedoman ilmu alat (nahwu dan sharaf). Selain membaca, penguji juga menilai kemampuan menterjemah, menyimpulkan dan bacaan susunan kalimatnya,” Imbuhnya.

hal yang sama diungkapkan Ustaz Hasanul Faiz, jika ada siswa Peminatan Keagamaan belum memenuhi standar, ia harus mengikuti remidi.

“Jika belum memenuhi standar, mereka harus mengikuti remidi. Jika dari hasil remidi masih belum tuntas, maka pihak asrama akan memberikan rekomendasi pada pihak madrasah untuk mempertimbangkan kenaikan kelas siswa tersebut,” Ucapnya.

Kepala Madrasah Aliyah Nurul Jadid H. Lukman Al-Hakim mengungkapkan, siswa Peminatan Keagamaan yang tidak memenuhi nilai akumulasi tidak akan naik kelas.

“Siswa PK yang tidak memenuhi nilai akumulasi dari kriteria tersebut tidak bisa naik kelas, untuk bisa naik kelas, harus pindah ke peminatan reguler di MANJ,” Ujarnya.

Hadir sebagai penguji K. Miftahul Arifin Kepala Madrasah Diniyah Nurul Jadid,” Pungkasnya.

Pewarta     : (b4d)

Editor        : Ponirin Mika

Menyiksa Binatang Dijauhkan dari Rahmat Allah,” Berikut Ulasan Kiai Zuhri

nuruljadid.net- Menyiksa binatang merupakan perbuatan tercela, prilaku semacam ini mengakibatkan seseorang mendapatkan dosa,” Ungkap KH. Moh. Zuhri Zaini dihadapan ribuan santrinya, saat memberikan pengajian kitab Riyadhus Sholihin, hal 466 hadits ke 1600, Sabtu sore (19/03/21) di Masjid Jami’ Nurul Jadid.

Kiai Zuhri menambahkan, orang yang menyiksa binatang saja mendapatkan dosa dan mendapatkan laknat, lebih-lebih menyiksa manusia. Beliau mengutip hadits yang diriwayatkan sahabat Ibnu Umar.

“Ibnu umar berkata, Rasulullah besabda “Allah akan mengutuk seseorang yang menjadikan mahluk hidup yang memiliki ruh sebagai sasaran,” Katanya.

Yang dimaksud kalimat “menjadikan sasaran” seperti disakiti, menyiksa dan membunuhnya.

Lebih lanjut, Kiai Zuhri menyampaikan, ada seorang perempuan masuk neraka disebabkan menyiksa kucing dengan mengurung dan tidak memberi makan hingga kucing tersebut mati.

“Perbuatan itu termasuk menyiksa binatang itu dosa, kecuali kalau binatang itu membahayakan seperti ular mau menyerang seseorang, lalu orang itu memukulnya hingga mati, perbutan itu tidak apa-apa. Tapi sebaliknya, jika binatang itu tidak membahayakan lalu ada seseorang membunuhnya itu tidak boleh,” Tegasnya.

Selanjutnya, Kiai Zuhri menambahkan, orang yang menyiksa binatang akan mendapatkan laknat salah satunya dijauhkan dari rahmat Allah.

 

Pewarta   : PM

Sosok Kiai Zaini Bagi Kiai Mursyid, Pejuang, Pecinta Ilmu dan Low Profile

nuruljadid.net- Pada 14 Maret 2021, Pondok Pesantren Nurul Jadid Paiton, Probolinggo telah melaksanakan peringatan Haul Masyayikh dan Harlah Pesantren ke 72. Ditengah acara haul dan harlah ada rangkaian pembacaan napak tilas (manaqib) oleh KH. Mursyid Mahfudz, Kali Baru Banyuangi.

Dalam pembacaan manaqibnya, Kiai Mursyid menyampaikan sosok pribadi Pendiri dan Pengasuh Pertama Pondok Pesantren Nurul Jadid, yaitu KH. Zaini Abd Mun’im.

“Jika ingin mengetahui sosok pribadi Hadratus Syekh (Kiai Zaini) baca kitab Syu’abul Iman, saya hanya ingin mengambil tiga saja,” Ungkapnya.

Kiai Zaini itu merupakan sosok pejuang. Disini saya akan menceritakan pengalaman pribadi saya saat menjadi santri selama 12 tahun di Pesantren ini sejak tahun 1964. Saat itu saya mendengar langsung dawuh Kiai Zaini sebagaimana juga dimuat dalam buku Selayang Pandang Pondok Pesantren Nurul Jadid, bahwa beliau Kiai Zaini lebih senang memiliki santri yang bekerja sebagai kondektor bus tapi konsisten berjuang untuk kepentingan masyarakat,daripada memiliki santri yang menjadi kiai namun pasif dalam perjuangan,” Imbuhnya.

Lebih lanjut Kiai Mursyid mengatakan, selain daripada itu Kiai Zaini seorang pecinta ilmu terbukti, beliau sangat perhatian pada ilmu, perkembangan ilmu dan penyebarannya.

“Konon, saat KH. Badri Masduqi (Pengasuh Pesantren Al-Masduqiyah), Kalibuntu, Probolinggo tatkala mau berhenti mondok di Pesantren Nurul Jadid, Kiai Zaini berkenan mendatangi kamarnya Kiai Badri, dan beliau bertanya pada Kiai Badri, “Gedieh noroa  buleh napeh apa abanya” (sampeyan mau ikut saya atau abanya) Sebelum Kiai Badri menjawab Kiai Zaini menimpalinya Keng mon norok abanya gedieh rogi (kalau mengikuti abanya ya sampean rugi) karena ilmunya sudah banyak, sudah tinggi, sudah besar, bekalnya sudah banyak untuk mendirikan pesantren pas maelang (menghilang), ya kemanfaatannya untuk dirinya saja, tapi kemanfaatan untuk masyarakat umum tidak ada, itu apa artinya, KH. Zaini Mun’im tidak suka yang khelap-khelap lebih suka yang ilmiah, berilmu dan alim,” Ungkapnya.

Sambil mengutip bait, Kiai Mursyid menyampaikan pribadi orang berilmu. Menurutnya, orang berilmu hidup selama-lamanya, sedangkan tulang-belulangnya sudah hancur di bawah tanah.

Masih menurutnya, Kiai Zaini sosok yang low profile, bersahaja, sederhana tidak neko-neko dan sangat perhatian pada akhlak.

Kiai Mursyid sambil menceritakan pengalamannya, dulu era 70 an, Pondok Pesantren Nurul Jadid membutuhkan dana dan santri diutus untuk mencari donator kebeberapa daerah. Sebelum santri itu berangkat, Alm KH. Hasyim Zaini memberi nasehat sebagai berikut;

“Kalau Ananda melihat kemungkaran disuatu tempat yang dituju, jangan langsung menghina mereka. Bergaullah pada mereka dengan baik,” Dawuhnya.

Dawuh ini diambil dari bait yang ada dalam kitab Syuabul Iman buah karya Alm. KH. Zaini Abd Mun’im,” Terangnya.

Pewarta    : PM

Tingkatkan Kesehatan Civitas Akademika, BEM FKes UNUJA Gelar Pemeriksaan Gratis

nuruljadid.net- Mahasiswa Fakultas Kesehatan Universitas Nurul Jadid Paiton, Probolinggo melalui Badan Eksekutif Mahasiswa F-Kes gelar pemerikasaan kesehatan gratis bagi seluruh civitas akademika, Kamis sore (18/03/21) di Kampus Universitas Nurul Jadid.
Kesehatan seluruh rektorat, dekanat, dosen dan karyawan UNUJA perlu dijaga supaya bisa bertugas secara maksimal, lebih-lebih pada masa pandemi saat ini, Ungkap Bapak Ns. Handono Fatkhur Rahman, M.Kep., Sp.Kep.M.B. Dekan Fakultas Universitas Nurul Jadid.
Kegiatan pemeriksaan kesehatan gratis seperti ini merupakan salah satu program kerja yang diberi nama pengabdian mahasiswa Fakultas Kesehatan UNUJA,” Imbuhnya.
Lebih lanjut Bapak Handono menyampaikan, Pemeriksaan kesehatan itu diantarannya, tekanan darah, pemeriksaan glukosa darah, pemeriksaan asam urat, pemeriksaan kolesterol.
Semoga Organisasi BEM Fakultas Kesehatan terus mampu melakukan kegiatan pengabdian demi meningkatkan derajat kesehatan masyarakat kampus, karena meningkatkan derajat kesehatan orang lain merupakan salah satu bentuk perjuangan dari tenaga kesehatan.
Seperti dawuh Pendiri PP. Nurul Jadid, Orang yang hidup di Indonesia tidak melakukan perjuangan, dia telah berbuat maksiat,” Tegasnya.
Pewarta   : Ibnu Abdillah
Editor      : Ponirin Mika

Talk Show Pengabdian, Pesantren Darul Lughah Wal Karamah Hadirkan Kiai Hamid

nuruljadid.net- Pondok Pesantren Darul Lughah Wal Karamah mengundang KH. Abdul Hamid Wahid Kepala Pondok Pesantren Nurul Jadid untuk menjadi pembicara di acara talk show dengan tema “ Motivasi Pengabdian dan Kebangkitan PonPes Darul Lughah Wal Karamah”, Rabu siang (16/03/21) di Aula Pesantren Darul Lughah Wal Karamah.

Ustaz Ahmad Hadori Kepala Biro Pendidikan Pesantren DLWK menyampaikan, kami ingin belajar ke Pondok Pesantren Nurul Jadid Paiton, Probolinggo. Kita semua melihat perkembangan Pesantren Nurul Jadid saat ini, begitu pesat sekali. Ini akibat sentuhan dan gebrakan dari sosok Pembaharu, yaitu KH. Abdul Hamid Wahid.

Kita meminta beliau menjadi motivator pada acara talk show yang diselenggarakan hari ini, paling tidak Pesantren Darul Lughah Wal Karomah mampu meniru jejak yang dilakukan oleh Pesantren Nurul Jadid,” Imbuhnya.

Menurutnya, Pesantren Nurul Jadid telah mengalami perkembangan baik dari sektor pendidikan dan pengajaran, peningkatan pelayanan masyarakat dan lainnya, Pesantren Nurul Jadid merupakan pondok yang secara managerial sangat baik dan maju.

Kita ingin Pesantren Nurul Jadid menjadi pembina kita soal manajemen dan pengelolaan organisasinya, pada kegiatan ini kita adakan MoU sebagai bukti Kerjasama kita berkait hal itu,” Tegasnya.

Semua pengurus dan guru Pesantren Darul Lughah Wal Karomah kita hadirkan untuk bisa menimba ilmu langsung ke Kiai Hamid, ditengah kesibukan beliau, alhamdulillah beliau berkenan hadir ditengah-tengah kami,” Ungkapnya dengan wajah gembira.

Pewarta    : PM

Habib Ahmad bin Novel bin Jindan; Para Masyayikh Nurul Jadid Mengorbankan ilmu dan Ekonominya Untuk Umat

nuruljadid.net- Sosok pendiri Pondok Pesantren Nurul Jadid Alm. KH. Zaini Mun’im telah meninggalkan jejak yang luar biasa dan mulia, sungguh apa yang kita saksikan saat ini, yang telah kita dengar, kegiatan, program, persembahan demi persembahan adalah bukti kemulian pendiri dan jasa yang agung dari beliau, Hal tersebut disampaikan Habib Ahmad bin Novel bin Jindan saat memberi ceramah pada Haul dan Harlah Pondok Pesantren Nurul Jadid ke 72, Ahad malam (14/03/21) di Masjid Jamid Nurul Jadid.

Habib Ahmad bin Novel melanjutkan, pelaksanaan haul malam ini bukan sekedar mendo’akan, mengenang, membanggakan para masyayikh yang telah wafat tapi bagaimana kita mengambil pelajaran pada mereka.  

Mereka adalah manusia-manusia mulia disisi Allah, mereka adalah manusia-manusia yang tulus mengabdi kepada Allah. Sungguh mereka (masyayikh) telah wafat mungkin beberapa puluh tahun yang lalu, tapi lihat kematian tidak dapat membatasi manfaat yang mereka persembahkan untuk umat,” Sambungnya.

Penulis Buku Masjid Istana orang beriman ini menambahkan, apa yang membuat mereka demikian, yang membuat demikian karena Allah maha hidup yang membuat mereka tetap hidup sekalipun jasad mereka dikuburkan di dalam kubur. Mereka orang yang mendahulukan Allah diatas segala-galanya sehingga Allah mendahulukan mereka diatas segala-galanya, mereka memprioritaskan Allah diatas segala-galanya sehingga Allah memprioritaskan mereka dari segala-galanya, mereka menjaga Allah diatas segala-galanya sehingga Allah menjaga mereka diatas segala-galanya, mereka membela Allah diatas segala-galanya sehingga Allah membela mereka diatas segala-galanya, mereka memperjuangkan Allah diatas segala-galanya sehingga Allah memperjuangkan mereka diatas segala-galanya.

Siang hari mereka berjuang untuk umat dan malam hari mereka bermunajat kepada Allah. Ilmu, tuntunan hingga urusan ekonomi mereka dikorbankan untuk umat. Mereka selalu memberi manfaat kepada orang lain,” Imbuhnya.

Masih kata Habib Ahmad, dengan mengutip pernyataan Siti Khodijah istri Nabi Muhammad SAW. Rasulllah SAW memberi manfaat kepada orang lain yang dilakukannya adalah, beliau rasulullah SAW sosok penyambung silaturrahim, sosok yang selalu menjamu tamu, sosok yang selalu membantu kesulitan orang lain dan sosok yang berkorban demi kesejahteraan umat. Ini diucapkan Siti Khodijah saat pertama kali Nabi Muhammad menerima wahyu pada waktu beliau kembali dari gua hira, bahkan prilaku ini dilakukan Rasulullah sebelum menerima wahyu, dan prilaku seperti itu dilakukan oleh para masyayikh Pondok Pesantren Nurul Jadid.

Kesungguhan mereka para masyayikh dalam memberikan manfaat untuk umat, mereka mengorbankan segalanya untuk umat. Demi Allah, mereka tidak wafat, mereka mendapat gelar Ibadurrahman gelar yang sangat agung diberikan Allah, dan gelar ini ditakuti oleh para malaikat. Teladani mereka para masyayikh dengan sebaik-baiknya,” Ungkapnya.

Pewarta    : DKP

Editor       : Ponirin Mika

Bersama Alumni, Pesantren Nurul Jadid Tingkatkan Ekonomi Umat

nuruljadid.net-  Moment haul masyayikh dan harlah Pondok Pesantren Nurul Jadid ke 72 sangat bermakna bagi pesantren dan alumni, tidak hanya berkait dengan terjalinnya silaturrahim antar alumni dan keluarga besar Pesantren Nurul Jadid secara langsung. Pada moment tersebut itu pula, Pesantren Nurul Jadid dan alumninya menggelar bincang santai membicarakan pengembangan ekonomi umat, Hal ini disampaikan Ustaz H. Thohiruddin, M.Pd Kepala Inkubasi Bisnis Pesantren Nurul Jadid, Ahad siang (14/03/21) saat di wawancarai.

Ia melanjutkan, usaha-usaha pesantren saat ini benar-benar dilaksanakan sesuai dengan apa yang disampaikan oleh KH. Moh. Zuhri Zaini Pengasuh Pondok Pesantren Nurul Jadid diberbagai kegiatan pesantren tentang pentingnya untuk meningkatkan ekonomi umat.

Saya’ti Zamanun la yaqumud din illa bi dinarin, hal itu pula tadi malam disampaikan Kepala Pesantren KH. Abdul Hamid Wahid dihadapan ratusan Pengurus Pembantu Pondok Pesantren Nurul Jadid (P4NJ).

Pada kesempatan itu, Kiai Hamid menyampaikan, dalam pengembangan ekonomi harus mengikuti perkembangan zaman, pengembangan ekonomi harus dilaksanakan bersama-sama, berkelompok dan berjejaring,” Kata Ustaz Thohir.

Ustaz Thohir melanjutkan, Kiai Hamid juga memaparkan, kalau dulu orang-orang harus punya toko kalau mau memulai usaha, tapi kalau sekarang cukup membuka lapak di mareketplace seperti di shopee, bukalapak dan lain-lain. Saat ini Pondok Pesantren Nurul Jadid sudah memiliki marketplace sendiri namanya BELANJ.

Pembuatan marketplace tersebut dilakukan oleh Fakultas Teknik berkolaborasi dengan tim IT wilayah Malang dan pusat. Marketplace Pesantren Nurul Jadid yaitu BELANJ.id, ini dalam waktu dekat akan dilakukan uji coba di internal pesantren terlebih dahulu, setelah itu baru akan dilakukan sosialisasi seara massif untuk alumni karena kita mau mengoptimalkan jejaring alumni sebelum pada masyarakat luas,” Imbuhnya.

Para alumni sangat mengapresiasi, hal itu disampaikan Ketua P4NJ Pusat KH. Junaidi Mu’thi.

“Pondok Pesantren Nurul Jadid tidak harus terus menjadi objek tapi harus menguasai pasar,” Tegasnya.

Masih kata Ustaz Thohir, Pesantren Nurul Jadid sudah memiliki banyak produk diantaranya, Air Mineral Dalam Kemasan (AMDK)  yang bisa didistribusikan ke alumni dibeberapa daerah, ada baju NJ, songkok NJ, kaos NJ, payung NJ, korek NJ, polpen NJ, sarung NJ, buku tulis NJ, dan banyak produk NJ lainnya.

Beberapa alumni pun pada saat bincang santai itu sudah ada yang memiliki produk seperti kopi dan yang lain dan nantinya siap buka lapak BELANJ,” Imbuhnya.

Saat ini pula, Pondok Pesantren Nurul Jadid ditunjuk oleh Koperasi Syarekat Bisnis Pesantren (KSPP) untuk didirikan distribusi center (DC) yang di Jawa Timur 3 Pesantren yang ditunjuk yaitu, Pesantren Tambak Beras, Jombang, Pesantren Sunan Drajat Gresik, Pesantren Nurul Jadid, Paiton, Probolinggo.

Untuk Pesantren Nurul Jadid bergerak di tapal kuda menyuplai barang-barang dari distribusi center yang ada di Pesantren Nurul Jadid,” Tambahnya.

Tidak hanya itu, saat ini Pesantren Nurul Jadid ada dalam anggota one pesantren, one product (OPOP), dan kebetulan juga KH. Abdul Hamid Wahid ditunjuk menjadi bendahara nasional dari Himpunan Ekonomi dan Bisnis Pesantren Nasional (HEBITREN) dan KH. Faiz Abdul Haq Zaini menjadi ketua Himpunan Ekonomi dan Bisnis Pesantren (HEBITREN) di Jawa Timur.

Semoga Pesantren Nurul Jadid mampu mendongkrak ekonomi umat,” Sambungnya.

Pewarta   : Ibnu Abdillah

Editor       : Ponirin Mika

Haul & Harlah 72 berlangsung Khidmat

Haul Masyayikh ke-72 Pondok Pesantren Nurul Jadid Berlangsung Khidmat

nuruljadid.net Minggu pagi (14/03) Pondok Pesantren Nurul Jadid kembali menggelar kegiatan tahunan yakni haul masyayikh dalam rangka Peringatan Haul dan Harlah ke-72. Meski digelar  pada masa pandemic covid-19, acara yang berlangsung di masjid jami’ tersebut tetap berlangsung dengan khidmat.

Acara tersebut dibuka dengan pembacaan surah Alfatihah yang dipimpin oleh KH. Fadlurrahman Zaini sebagai ketua Dewan Pengasuh Pondok Pesantren Nurul Jadid. Selanjutnya, KH. Zuhri Zaini selaku Pengasuh juga turut memberikan sambutan. Dalam sambutannya, beliau memaparkan bahwa sekalipun berada dalam kondisi keterbatasan, beliau berharap semoga yang hadir baik secara langsung maupun virtual selalu dalam ridho Allah Swt.

“Harapan kita semoga acara pagi ini maupun acara-acara yang sebelumnya selalu dalam ridho dan maunah Allah sehingga menjadi acara yang barokah dan membawa kebaikan bagi kita semua,” tutur beliau.

Selanjutnya, pembacaan Surah yasin dan Tahlil yang dipimpin masing-masing oleh Dr. KH. Mahfudz Faqih dan KH. Junaidi Mu’thi yang diikuti oleh seluruh peserta haul. Setelah itu, KH. Mursyid Mahfudz selaku alumni Pondok Pesantren Nurul Jadid didapuk untuk membacakan manakib dari sosok KH. Zaini Mun’im.

Dalam pidatonya, beliau mengaku sangat tersanjung karena dapat menghadiri secara langsung. “Di era yang penuh prihatin ini, saya tersanjung dan merupakan sebuah penghormatan yang sangat tinggi karena bisa hadir langsung ketika para alumni yang lain hanya bisa mengikuti secara virtual,” ungkap beliau bangga.

Haul & Harlah 72 berlangsung khidmat

Haul & Harlah 72 PP. Nurul Jadid berlangsung khidmat

Acara tersebut ditutup dengan doa yang dipimpin oleh KH. Fadlurrahman Zaini. Namun sebelum itu berlangsung secara khidmat pula pembacaan qasidah tawassul gubahan KH. Zaini Mun’im yang dipandu oleh putra Almarum KH. Abdul Haq Zaini, Yakni KH. Fahmi AHZ.

Pewarta: WRA dan Kiki

Kiai Zuhri; Haul Untuk Mengenang Khittah Para Pendahulu

nuruljadid.net-  Haul ini bertujuan untuk mengenang Kembali kiprah beliau (al-marhumin) di dalam berjuang baik melalui pesantren dan ditengah-tengah masyarakat, sehingga bisa diharapkan bisa mengenang dan mengingat Kembali apa yang beliau lakukan dan bisa meneladani khittah-khittah beliau yang telah digariskan dan lakukan. Hal ini diungkapkan KH. Moh. Zuhri Zaini saat memberikan sambutan pada acara Haul Masyayikh dan Harlah Pondok Pesantren Nurul Jadid ke 72, Ahad pagi (14/03/21) di Masjid Jami’ Nurul Jadid.

Kiai Zuhri melanjutkan, memang kita dalam berkhidmat dan berjuang baik melalui pesantren dan ditengah masyarakat, tentu harus menatap kedepan sebab zaman ini selalu berkembang, selalu berubah dan tidak dari mahluk yang abadi kecuali perubahan itu sendiri.

Oleh karena itu, kita harus menatap kedepan terutama kita harus ketahui perubahan sekarang adalah perubahan keadaan yang sangat begitu cepatnya. Tentu kita dalam berkiprah di masyarakat khususnya menyiapkan kader-kader penerus dimasa depan yaitu dengan membekali anak-anak kita dengan hal-hal yang kira-kira menjadi bekal untuk mengarungi kehidupan yang berubah begitu cepat,” Imbuhnya.

Dihadapan ribuan alumni yang sedang mengikuti haul secara virtual ini, Kiai Zuhri berharap, meski menatap kedepan harus pula menoleh kebelakang agar selamat ibarat orang naik kendaraan, dia harus menatap kedepan tapi juga harus menoleh kebelakang melalui spion.

“Meski demikian tentunya kita tidak begitu saja terus menatap kedepan tapi harus juga menoleh kebelakang. Ibarat kita mengemudi kendaraan, kita harus menatap kedepan biar selamat tapi harus juga menoleh kebelakang melalui spion. Sebab suatu masyarakat, bangsa tidak bisa eksis dengan baik kecuali ia memiliki masa lampau yang baik pula,” Ungkapnya.

Masih menurut Kiai Zuhri, masa depan tidak akan bisa diraih dengan baik kalau tidak mempelajari, menghargai masa lalu baik dari kita sendiri terutama para pendahulu yang sudah sukses mengantarkan kita dengan baik sampai pada zaman ini.

Maka khittah, amalan-amalan, prilaku yang sudah sangat prinsip dan subtantif harus kita jadikan pegangan untuk melangkah pada masa depan. Menjaga nilai-nilai luhur yang relevan pada masa dahulu dan mengambil yang lebih baik yang tidak bertentangan dengan prinsip-prinsip para pendahulu,” Imbuhnya.

Selain itu, haul bertujuan untuk memperkuat tali silaturrahim antara para pendahulu dengan kita, antar kita. Sebab tanpa adanya silaturrahim antara pendahulu dan orang yang ada sekarang, baik internal dan eksternal dan juga penerintah, maka pesantren tidak akan eksis seperti saat ini. Harapannya, semoga pesantren tetap eksis dan berkembang sesuai dengan prinsip pendahulu,” Tegasnya.

Pewarta     : Ibnu Abdillah

Editor       : Ponirin Mika

P4NJ DAN FAMNURJA Curahdami Gelar Khotmil Qur’an dan Pembacaan Shalawat Syifa’

nuruljadid.net – Pengurus Pembantu Pondok Pesantren Nurul Jadid dan Forum Alumni Muda Nurul Jadid Koordinator Kecamatan Curahdami Gelar Hotmil Qur’an dan Shalwat Syifa di Pondok Pesantren Nurul Ma’rifah Poncogati, Curahdami . Kamis, (12/03/2021).

Kegiatan ini dimulai dari hari minggu 7 Maret sampai dengan 12 Maret 2021. Sebelumnya, KH. Fahmi AHZ salah satu keluarga Pengasuh Pondok Pesantren Nurul Jadid mengintruksikan kepada alumni-alumni supaya mengadakan khotmil qur’an di setiap P4NJ Kabupaten Dan di bagikan ke per- Korcam P4NJ di tingkat kecamatan dengan jatah minimal 10 kali hatam, serta pembacaan sholawat syifa’ minimal 5000 bacaan.

Ustaz Zabaidi Baharun, Ketua P4NJ Curahdami mengatakan “Tujuannya Khotmil Qur’an dan Shalawat Syifa’ disini yakni untuk mendo’akan bangsa Indonesia semoga keadaan cepat normal, covid cepat hilang,” ucapnya saat diwawancarai nuruljadid.net

Selain itu, untuk turut mendo’akan para masyayikh dan leluhur di kemacatan curahdami. Terutama di khususkan untuk peringatan Haul Pendiri dan Harlah PP. Nurul Jadid ke 72.
“Semoga masyayikh leluhur se-kemacatan curahdami, dan masyayikh PP. Nurul Ma’rifah, dan utamanya peringatan Haul Pendiri dan Harlah PP. Nurul Jadid ke 72 mudah-mudahan sukses lancar dan tidak ada halangan, Amin,” tambahnya.

Kegiatan tersebut di hadiri alumni dan santri sejumlah 150 orang yang terdiri dari santri PP. Nurul Ma’rifah yang di tempati, Pengurus Pembantu Pondok Pesantren Nurul Jadid (P4NJ), Forum Alumni Muda Nurul Jadid (FAMNURJA), Para Asatid PP. Nurul Ma’rifah, Keluarga Pengasuh PP. Nurul Ma’rifah, dan Sebagian masyarakat umum.

Lebih lanjut Ubet, (red : sapaan akrab zubaidi baharun) menyampaikan kesan. Ia sangat senang karena bisa berkumpul dengan teman-temannya. Sambil lalu mengenang masa lalu semasa mondok, bisa makan bareng (red : tabhegen/nasi yang terbungkus dengan daun pisang), ngopi bareng, dan sambil bertukar pikiran.
“Alhamdulilah saya senang bisa berkumpul dengan teman-teman alumni bisa bernostalgia semasa di pondok dan kini bersua lagil lewat forum ini bisa ngopi bareng dan saling bertukar pikiran,” imbuhnya.

Selanjutnya Ubed berharap kepada seluruh anggota P4NJ dan FAMNURJA agar tetap solid apapun kegiatan-kegiatan pondok semoga tetap kompak.

“Pesan saya hidarapkan temen-temen untuk aktif di FAMNURJA dan P4NJ dimohon ke kompakannya untuk kegiatan Pondok apapun kesibukan kita luang kan untuk ngabdi ke pondok ke kiai begitu,” sambungnya.

 

Pewarta     : Badrut

Editor       : Ponirin Mika

Tidak Hanya Khataman Al-quran, Baksos pun Meriahkan Acara Pra Haul dan Harlah Pesantren Nurul Jadid ke 72

nuruljadid.net- Kegiatan pra haul masyayikh dan harlah Pondok Pesantren Nurul Jadid menjadi salah satu kegiatan yang sangat meriah. Kegiatan tersebut seringkali sangat ditunggu oleh semua kalangan, baik santri, alumni, wali santri dan simpatisan. Maklum saja kegiatan pra haul itu seingkali menampilkan bentuk kegiatan yang sangat spektakuler diantaranya lomba hadrah al-banjari se-nasional, lomba pekan madaris, lomba antara wilayah/asrama, webinar, pameran dan lainnya. Disamping itu kegiatan pra haul yang diselenggarakan adalah bakti sosial dengan bentuk kegiatan pengobatan massal secara gratis, pemberian sembako.

Seperti pada tahun-tahun sebelumnya, pada tahun ini pula Klinik Az-Zainiyah selalu hadir memberikan bantuan kepada masyarakat baik berkait bantuan pengobatan dan logistik, Jumat pagi (12/03/21)

Dalam sambutannya, Direktur Klinik Az-Zainiyah Nyai HJ. Khodijatul Qodriyah menyampaikan meski ditengah pandemic seperti yang dihadapi saat ini, Klinik mengambil peran untuk ikut memeriahkan haul masyayikh dan harlah melalui kegiatan baksos, meski pelaksanaan baksos kali ini berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya.

“Baksos berbeda dengan setahun lalu yang masih bebas berkerumun tanpa berjarak, tanpa masker. Kini dengan menyedikitkan jumlah peserta, juga mengurangi item-itemnya seperti khitanan massal ditiadakan. Tapi tetap subtansinya berkhidmat untuk haul dan harlah Pondok Pesantren Nurul Jadid ke 72. Semoga niat pengabdian ini diterima disisiNya dan masyarakat terlibat khususnya,” Ungkapnya.

Pada baksos tahun ini, Klinik tengah menghadirkan 50 perempuan lansia untuk mengikuti pengobatan massal dan mendapatkan sembako.

“Ada 50 perempuan lansia yang diberi pengobatan massal secara gratis juga mendapatkan sembako dari Klinik Az-Zainiyah Pondok Pesantren Nurul Jadid. Dalam hal ini kita bekerjasama dengan karangtaruna desa, dimana karangtaruna desa mencari peserta lansia untuk di data dan diberikan kepada klinik. Alhamdulillah, Kerjasama klinik Az-Zainiyah dan desa berjalan sangat baik,” Kata Ustaz Ahmad Kholid Fauzi Wakil Direktur Klinik Az-Zainiyah.

Pewarta      : Ibnu Abdillah

Pewarta      : Ponirin Mika

Ribuan Kali Khataman Al-quran Warnai Haul Al-marhumin Pesantren Nurul Jadid

nuruljadid.net- Ribuan kali khataman Al-qur’an warnai Haul Al-marhumin Pondok Pesantren Nurul Jadid, Paiton, Probolinggo, menjadi salah satu acara pra haul masyayikh dan harlah ke 72, khataman al-qur’an ini digelar oleh santri yang berada di Pesantren dan alumni dibeberapa Kabupaten/kota.

Khataman al-quran telah dilaksanakan sebelum pelaksanaan haul masyayih dan harlah Pesantren Nurul Jadid ke 72 yang jatuh pada, Ahad 14 Maret 2021.

Kepala Biro Pengembangan Pondok Pesantren Nurul Jadid KH. Fahmi Abdul Haq Zaini menyampaikan, khotmil al-quran dilaksanakan dalam rangka haul masyayikh dan harlah Pondok Pesantren Nurul Jadid.

“Khotmil al-quran dilaksanakan dalam rangka haul dan harlah Pesantren Nurul Jadid yang pahalanya dikhususkan untuk para al-marhumin. Insya Allah pembacaan do’a khatmil quran akan dilaksanakan besok (pada saat haul) yang akan dipimpin KH. Hefny Mahfudz,” Ungkapnya.

Khataman al-qur’an itu menjadi salah satu rangkaian acara pra haul masyayikh dan harlah Pondok Pesantren Nurul Jadid Paiton, Probolinggo. Hal ini diungkapkan Ustaz Imran Sadewo Ketua Panitia Haul dan Harlah yang ke 72.

“Hataman al-quran merupakan salah satu rangkaian kegiatan pra haul dan harlah ke 72 tahun ini. Ada banyak kegiatan pra haul dan harlah ke 72 diantaranya, Lomba, Seminar Keilmuan, Pelatihan, Bakti Sosial, Khataman Al-quran, Webinar Kepesantrenan. Ini semua dilakukan dalam rangka ikut menyemarakkan pelaksanaan haul dan harlah, dan yang lebih penting bagaimana kegiatan ini bisa membawa manfaat dan barakah,” Katanya.

 

Pewarta    : IB

Editor        : Ponirin Mika

Pesantren Nurul Jadid Ditunjuk Menjadi Salah Satu Pesantren Pengembangan Ekonomi Umat

nuruljadid.net- Dihadapan para peserta Rapat Wali Santri (RWS) Kepala Pesantren Pondok Pesantren Nurul Jadid menyampaikan laporan kegiatan yang dilaksanakan pesantren baik sebelum pandemic maupun saat pandemi covid 19 terjadi.

Pada segala adaptasi dan keterbatasannya terutama saat wabah covid 19, Pesantren Nurul Jadid telah melakukan banyak hal diantaranya;

Kegiatan belajar mengajar berjalan baik, tentu pelaksanaan KBM ini sesuai dengan anjuran pemerintah berkait ketercapaian agar lebih baik dan tidak kalah pentingnya dalam pelaksanaan KBM mengikuti sntandar Ptotokol Kesehatan Covid 19.

Disisi lain Kiai Hamid memaparkan kegiatan yang telah dilakukan oleh Persantren pada tahun ini.

“Alhamdulillah Pesantren pada tahun ini telah menyelesaikan integrasi sekolah dan pesantren, bimbingan konseling dan kewaliasuhan pada santri, alur perizinan santri, aturan pintu gerbang dan zonasi, ketentuan jam berkunjung dan ketentuan indekos santri,” Katanya.

Disamping itu Pesantren Nurul Jadid telah membentuk Lembaga Motivasi Nurul Jadid yang setiap bulannya menerima 25 orang untuk melakukan konsultasi. Lembaga lain yang telah terbentuk yaitu LTNJ dimana lembaga ini mengawal musyarawah yang salah satunya bisa saling menghargai pendapat yang berbeda.

Sedangkan kelembagaan yang mengarah kepada tafaqquh fiddin, Pesantren Nurul Jadid telah menyelenggarakan Ma’had Aly, Pendidikan Diniyah Formal, Madrasah Diniyah, I’dadiyah yang memiliki tugas dan ketercapaian masing-masing,” Tegasnya.

Begitupula pelayanan dalam bidang pendidikan dan keuangan. Pesantren telah melakukan terobosan tentu untuk kebaikan kita semua,” Sambungnya.

Dalam oreintasi pengembangan ekonomi, Pesantren Nurul Jadid tengah membangun jejaring pada saat ini untuk menfokuskan pada kegiatan ekonomi masyarakat sehingga bisa dinikmati secara bersama-sama. Dalam hal ini pesantren telah membangun Kerjasama dengan Menteri koperasi, kementrian parawisata.

Alhamdulillah Pesantren Nurul Jadid ditunjuk menjadi salah satu Pesantren yang bergerak dalam pengembangan ekonomi umat. Ada tiga pesantren yang dipilih di Jawa Timur diantaranya Pesantren Nurul Jadid, Pesantren Tambak Beras dan Pesantren Sunan Drajat,” Ungkapnya.

Pewarta  : Ibnu Abdillah

Editor      : Ponirin Mika