Pandemi, Pesantren Nurul Jadid Gelar Rapat Wali Santri Secara Virtual

nuruljadid.net- Haul Masyayikh dan Harlah Pondok Pesantren Nurul Jadid yang ke 72 dilaksanakan secara luar jaringan (luring) dan dalam jaringan (daring), Sabtu pagi (13/03/21) di Aula Pesantren I.

Kepala Pesantren KH. Abdul Hamid Wahid dalam sambutannya menyampaikan, Pesantren dengan segala adaptasi dan keterbatasannya pesantren masih bisa melaksanakan rapat wali santri secara luring dan daring. Peserta yang mengikuti secara luring lebih sedikit daripada peserta yang mengikuti secara daring.

Hal yang sama disampaikan KH. Moh. Zuhri Zaini Pengasuh Pondok Pesantren Nurul Jadid saat memberikan tausyiah, walaupun saat ini masih dirunding covid 19, tapi Pesantren Nurul Jadid bisa melaksanakan haul masyayikh dan harlah Pesantren yang ke 72.

Kiai Zuhri berharap rapat wali santri meskipun diikuti oleh Sebagian orang yang tidak bertatap mata (daring) bisa mendapat taufiq hidayat sehingga menjadi barokah.

Sementara Ustaz Imran Sadewo Ketua Panitia Haul Masyayikh dan Harlah Pesantren Nurul Jadid ke 72 mengatakan, haul dan harlah kali ini berbeda dengan 3 dan 4 tahun sebelumnya.

“Pada situasi pandemic saat ini kita telah berupaya untuk melaksanakan haul dan harlah menyesuaikan dengan kondisi yang dialami bangsa saat ini. Alhamdulillah pelaksanaan rapat wali santri secara daring dan luring menjadi pilihan pesantren,” Terangnya.

Namun meski demikian, kita berharap pelaksanaan rapat wali santri, haul masyayikh dan harlah pesantren tidak mengurangi ke khidmatan kita. Kita juga bersyukur peserta yang ikut RWS ini sangat banyak sekali kurang lebih ribuan wali santri dan alumni yang mengikutinya, meskipun melalui virtual,” Imbuhnya.

Pewarta    : Ibnu Abdillah

Editor        : Ponirin Mika

Menjelang Haul dan Harlah ke 72, Pengurus Ngopeni Pemikiran Islam

nuruljadid.net– Pada Rabu malam (10/03), terdapat acara Ngopeni Pemikiran Islam (NGOPI). Kegiatan musyawarah kitab kuning ini termasuk dalam rangkaian kegiatan haul dan hari lahir Pondok Pesantren Nurul Jadid ke-72.
Kegiatan yang bertempat di aula 1 Nurul Jadid tersebut diikuti oleh seluruh pengurus wilayah di Pesantren Nurul Jadid dengan kuota lima pengurus setiap wilayah, masing-masing diacak sesuai format yang telah ditetapkan oleh panitia.

Menurut Ustaz. Imam Thobroni ketua panitia mengungkapkan tujuan diadakannya musyawarah ini adalah menghidupkan dan melestarikan budaya musyawarah di Nurul Jadid.

“Serta acara ini menjadi tempat silaturahmi antar pengurus wilayah se-Nurul Jadid.” Ungkap santri asal Situbondo itu saat sambutan.

Masih kata Ustaz Imam Thobrani, acara NGOPI ini adalah acara perdana dan insyaallah kegiatan ini akan bersinambungan.

“Bahkan, rencana dari lora Fakhri menginginkan agar kegiatan musyawarah ini diadakan setiap bulan atau setiap minggu.”ungkapnya.

Turut hadir pada acara tersebut adalah KH. Najiburrahman Wahid selaku mushhohih. Ust. Zainul Arifin Adam, Ust. Ayatullah Humaini, Ust. Syamsuri Hasan selaku dewan perumus.

Tiga jam berlalu, acara NGOPI ini berakhir berkisar pukul 23.00 wib. Acara kemudian ditutup dengan prakata oleh KH. Najiburrahman Wahid sebagai mushhohih. Dan yang terakhir kemudian adalah makan bersama (tabhek, red) antar pengurus.

Pewarta : Alfin Haidar Ali

Editor    : Ponirin Mika

Perdana, Pendidikan Diniyah Formal Gelar Ujian Imtihanul Wathoni

nuruljadid.net– Pendidikan Diniyah Formal Pondok PesantrenNurul Jadid gelar ujian perdana Imtihanul Wathoni (IW),  Selasa pagi (08/02/21) di Ruang Kelas PDF.

Ujian tersebut sebagai evaluasi kemampuan murid Pendidikan Diniyah Formal. Hal itu disampaikan Ustaz Misbahul Munir Ratib Kepala Bidang Tarbiyah Wat Ta’lim Biro Kepesantrenan Nurul Jadid.

“Ini merupakan ujian Nasional siswa PDF karena tidak hanya digelar di Nurul Jadid tapi di seluruh Indonesia,” Ungkapnya.

Ustaz Misbah melanjutkan, ujian PDF ini dimaksudkan agar siswa bisa memperoleh ijazah, dan dengan ijazah itu bisa digunakan untuk melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi.

Untuk ijazah PDF tingkat wustho bisa dipakai  untuk melanjutkan ke tingkat SLTA dan untuk ijazah PDF bisa dipakai untuk melanjutkan ke perguruan tinggi,” Imbuhnya.

PDF telah mendapatkan angin segar dari kemenag Rebublik Indonesia, lulusan tingkatnya untuk yang tingkat ulya mendapatkan tiket melanjutkan di Timur Tengah.

Peserta yang ikut ujian sebanyak 50 murid dengan pembagian 20 murid untuk kelas Ulya dan 30 murid untuk kelas  Wustho,” Terangnya.

Pewarta.  : Ibnu Abdillah
Editor.       : Ponirin Mika

BIAYA DAFTAR ULANG PP. NURUL JADID 2021

untuk Biaya Daftar Ulang santri baru  tahun ajaran 2021/2022, silahkan bisa di dowload pada link di bawah

BIAYA DAFTAR ULANG PP. NURUL JADID 2021

Kepala Pesantren Nurul Jadid Ungkap Covid 19 Mengguncang Dunia

nuruljadid.net– Kepala Pesantren Pondok Pesantren Nurul Jadid KH. Abdul Hamid Wahid, M.Ag menegaskan adanya covid 19 menggoncang dunia. Hal tersebut diungkapkan saat memberi sambutan pada acara Webinar Vaksinasi dan Tantangannya dengan tema “ Proyeksi Covid 19 di Masa Depan”, Senin pagi (08/03/21).

Kiai Hamid melanjutkan, pandemi ini sebagai kejadian dapat disebut sebagai bencana musiman. Pada masa musim panas pandemi ini akan tiada namun akan tumbuh kembali pada musim dingin.

“Pandemi ini akan tetap ada tapi musiman. Pada saat musim panas akan tidak ada tapi pada musim dingin akan bangkit kembali,” Tegasnya.

Rektor Universitas Nurul Jadid ini melanjutkan, dengan adanya pandemi covid 19 merubah banyak sendi-sendi dunia, ada ketakutan dan pesimisme, ada pula keberanian dan optimisme. Ikhtiar pencegahan mulai diterapkannya karantina, test, vaksin. Alhamdulillah di Indonesia tidak banyak menjadi korban.

“Covid ini menggoncang dunia, harus bersama-sama melawannya, harus lepas dari sekat-sekat budaya, dan juga harus lepas dari sekat-sekat kenegaraan,” Imbuhnya.
Mantan Ketua IPNU Jawa Timur dan DPR RI ini melanjutkan, dulu pada masa Nabi Nuh, orang-orang yang memilih ikut Nabi Nuh menaiki perahunya saat ada banjir, mereka itu bersama Nabi Nuh terselamatkan.

Masih menurutnya, aspek kemanusian bisa lepas dari bencana apapun. Namun sayang, sambutannya harus terputus disebabkan sinyal kurang baik yang pada saat itu Kiai Hamid sedang berada di Jakarta.

 

Pewarta    : Ibnu Abdillah

Editor       : Ponirin Mika

Sambut Haul dan Harlah ke 72, Klinik Az-Azainiyah Adakan Webinar Nasional Vaksinasi Covid 19

nuruljadid.net- Senin (08/02/21) pagi, Direktur Klinik Az-Zainiyah Nyai HJ. Khodijatul Qodriyah, S.Ag, M.M.Pub. M.SI dalam sambutannya menyampaikan, webinar Vaksinasi Nasional Covid 19 ini memiliki banyak tujuan, diantaranya sebagai promosi kesehatan penyuluhan dan pencerahan kepada masyarakat santri dan masyarakat sekitar juga masyarakat Indonesia, Senin pagi (08/03/21)

Pesantren Nurul Jadid memberi kepercayaan kepada klinik untuk menjadi duta untuk mengawal Kesehatan di Pesantren.

“Klinik memiliki tugas sebagai tonggak dan diberi tugas untuk mengawal Kesehatan di Pesantren Nurul Jadid,dan juga melakukan promosi kesehatan penyuluhan dan pencerahan kepada masyarakat santri dan masyarakat sekitar juga masyarakat Indonesia terkait adanya dengan pandemi covid 19 saat ini,” Ungkapnya.

Masih kata Dosen Universitas Nurul Jadid ini, ikhtiar terus dilakukan kami (Klinik) dalam memberikan pelayanan yang terbaik dalam urusan kesehatan, mulai harus ada karantina santri, menerapkan prokes Kesehatan pada warga pesantren dan ikut andil mensosialisasikan pentinya prokes pada masyarakat dan lainnya.

Ning Iah melanjutkan, titik tolak (satu tahun yang lalu), tepatnya pada Haul dan Harlah Pesantren ke 71 melakukan locdown total demi keselamatan santri, Pada tanggal 15 Maret 2020 Lockdown total dilakukan kemudian diikuti oleh Pemkab Probolinggo dan Provinsi Jawa Timur.

Perjalanan Pondok Pesantren dalam menghadapi pandemi covid 19 tidak lepas dari perjalan negara dalam membijaki situasi berkait covid 19, dimana pada saat itu presiden, gubenur jawa timur dan pemerintah kabupaten menanggapi pandemi ini sebagai wabah nasional.

“ Saat negara hadir membicarakan dan memutuskan sikap berkait covid-19 dan bahaya penyebarannya, maka Pesantren Nurul Jadid mengambil keputusan dengan melaksanakan lock down total karena ada puluhan ribu santri yang harus dijaga keselamatannya,” Terangnya.

Upaya sosialisasi kepada stakeholder di Pesantren Nurul Jadid terus dilakukan untuk menyamakan pemikiran dan pemahaman bersama terkait situasi covid 19 yang sedang dihadapi,” Tambahnya

Dengan ikhtiar itu, Alhamdulillah Pesantren Nurul Jadid mendapatkan bonus penghargaan sebagai pesantren terbaik dalam penanganan covid 19 oleh Satgas PBNU, meski itu bukan tujuan. Kami menganggap bonus itu sebagai motivasi untuk terus melakukan yang terbaik dalam menanggulangi penyebaran covid 19,” Terangnya.

Pada kegiatan berikutnya, Klinik akan mengadakan sosialisasi mobil ambulance.

“Klinik memiliki 3 mobil ambulance, satu mobil ambulance untuk janazah, mobil antar jemput santri yang sakit, dan 1 mobil emergency VIP dan di bangun rumah sakit,” Tegasnya.

Pewarta  : Ibnu Abdilah

Editor     : Ponirin Mika

Lomba Hadrah Al-Banjari se- Nasional, Semarakkan Pra Haul dan Harlah  ke 72

nuruljadid.net- Pondok Pesantren Nurul Jadid usianya akan mencapai 72 tahun pada 14 April 2021, usia yang relatif mudah bagi Pesantren. Namun pesantren ini terus melakukan pengembangan baik berkait pendidikan agama, ilmu pengetahuan dan agama.

Sebagaimana tradisi yang biasa dilakukan Pesantren Nurul Jadid pada setiap tahunnya, yaitu pelaksanaan Haul Masyayikh dan Harlah Pondok Pesantren Nurul Jadid. Pelaksanaan haul bertujuan untuk mengenang jasa dan perjuangan para al-marhumin, sedangkan kegiatan harlah memilki banyak maksud, diantaranya media silaturrahmi antara Keluarga Besar Pondok Pesantren Nurul Jadid dan alumni serta wali santri.

Sebelu memasuki acara puncak berupa resepsi harlah, sebagaimana tradisi di Pesantren Nurul Jadid ini, ada beberapa varian kegiatan untuk menyemarakkannya. Lomba Hadrah Al-Banjari salah satunya.

Untuk tahun ini lomba hadrah al-banjari bersifat virual. Dimana peserta mengirim video yang berdurasi 11 menit kepada panitia untuk dilombakan, dan panitia memutar video tersebut dengan disaksikan ratusan santri, Sabtu sing (06/02/21) di Aula I Pesantren.

Ketua Harlah Ustaz Imron Sadewo menyampaikan, lomba hadrah al-banjari diikuti 36 peserta dari masing-masing kabupaten.

“Lomba hadrah al-banjari ini diikuti 36 peserta dari berbagai macam Kabupaten. Alhamdulillah, pelaksanaan lomba hadrah al-banjari tingkat nasional ini berjalan dengan baik. Ratusan santri yang menyaksikan ditempat pemutaran video lomba. Mereka wajib mematuhi protokol Kesehatan covid-19,” Ungkapnya.

Kita mengundang juri profesional untuk menjadi penilai bagi lomba tersebut, diantaranya, Juri vocal ustaz Bahrin Nada dari Surabaya, Juri adab Ustaz Abdullah Hafidz Bayaiban dari Gresik, Juri Musik Ustaz Dlo’iful Ma’ali dari Madura,” Imbuhnya.

 

Pewarta   : Ibnu Abdillah

Editor      : Ponirin Mika

Di Acara Talk Show,. Lembaga Motivasi Nurul Jadid Beri Fatayat Bantuan Buku

nuruljadid.net– Pada acara Talk Show Hypnosis For Reading serahkan bantuan buku pada organisasi Fatayat Kraksaan, Sabtu pagi (06/02/21) di Aula Kantor Lembaga Motivasi Nurul Jadid.

Pemberian buku tersebut sebagai tanda akan mentingnya membaca buku.  Sebab dengan membaca buku pengetahuan akan bertambah dan akan memiliki wawasan luas.

Adalah Dr. KH. Hefny Rozak Ketua Lembaga Motivasi Nurul Jadid menyampaikan, Farayat NU kraksaan diberi bantuan buku oleh Lembaga Motivasi Nurul Jadid karena lembaga telah membentuk ruang baca. Kita akan memotivasi terus kegiatan semacam dengan salah satu cara menyumbang buku.

Sementara Ibu Fatimah Zahro Ketua Fatayat PCNU Kraksaan menyambut baik sumbangan buku yang diberikan Lembaga Motivasi Nurul Jadid.

“Iya, kami sangat bangga mendapat sumbangan buku ini. Kalau bisa ditambah untuk tambahan literatur pojok literasi yang ada dilembaga kami,” Ucapnya.

Pewarta.   : PM

Lembaga Motivasi Nurul Jadid Gelar Talk Show Hypnosis For Reading

nuruljadid.net- Lembaga Motivasi Nurul Jadid (LMNJ) gelar Talk Show Hypnosis For Reading, Sabtu (06/02/21) di Aula Kantor Lembaga Motivasi.

Dr. KH. Hefny Rozak menyampaikan, acara talk show dengan tema Hypnotis For Reading dilaksanakan ada latar belakangnya.

“Kegiatan talk show ini di gelar oleh Lembaga Motivasi berangkat dari minimnya bakat baca yang terjadi dari pelajar ataupun santri. Padahal seorang pelajar atau santri tidak akan bisa menjadi orang hebat tanpa membaca buku,” Ungkapnya.

Lebih lanjut Kiai Hefny mengatakan, pembiasaan baca itu sangat penting. Islam dulu sangat berjaya pada masa khalifah al-makmun dikarenakan orang-orang saat itu senang membaca.

Membaca membuka cakrawala pengetahuan,” Imbuhnya.

Kita berharap dua nara sumber yang akan memberikan materi, keduanya (Ustaz Dr. Ahmad Sahidah) dan (Ustaz Kholil Hasyim, M. Pd) untuk memberikan trik dan motivasi menjadi pembaca handal,” Tambahnya.

Tampak hadir pada acara ini dari beberapa delegasi satuan kerja dan satuan pendidikan dibawah naungan Pesantren Nurul Jadid.

Pewarta. : PM

Kiai Zaini Sang Fajar dari Madura

nuruljadid.net- Sinar mentari mulai manja dari ufuk timur, menyentuh para petani yang sedang berada ditengah sawah. Saat itu, saya bersama Nayla anak saya semata wayang jalan-jalan pagi di jalan raya, sebelah timur Wilayah Al-Hasyimiyah menuju Kampus Berkeadaban, yaitu Universitas Nurul Jadid (UNUJA). Tanpa sengaja saya bertemu orang laki-laki tua berjalan melintasi jalan raya yang sama. Saya pun mendekatinya dan menyapa serta saya ambil tangannya dan saya cium, begitu ajaran orang tua saya. Dia memegang tangan saya dengan sekuat tenaganya, sembari berkata, peyan deri ka’ dimmah (sampeyan dari mana). Saya menjawab sambil menundukkan kepala, abdinah deri karnganyar, ia balik bertanya, be asal compoen (asal rumahnya), saya langsung menjawab kuleh asal madura Kangean (saya asal madura Kangean).

Toreh longgu ka ento gellu (ayo duduk disini dulu) begitu ajaknya. Kuleh Rosyid santrena Kiai Zaini (saya Rosyid santrinya Kiai Zaini). Kuleh ngaji sareng ngaddem de’ Kiai (Saya belajar dan mengabdi pada Kiai Zaini),” Begitu Kiai Rosyid bercerita pada saya.

Terdengar suara lonceng orang berjualan sayur, berarti jam menunjukkan pukul 07. 00 WIB. Namun Kiai Rosyid masih melanjutkan ceritanya, Konon, ada seorang pejuang yang penuh kharismatik bermukim di Desa Tanjung. Sebutan Desa Tanjung karena ada pohon Tanjung cukup besar berada di desa Karanganyar saat ini.Pejuang itu bernama KH. Zaini Mun’im, ia berasal dari pulau garam Madura, tepatnya di Desa Kadur, Kabupaten Pamekasan,” Begitu ungkap Kiai Rosyid, salah seorang santri dan sekaligus khadam beliau.

Sabelunna tanjung nga’ kaintoh, oreng pinter bennyak, bennyak oreng ngaret-ngarteh sareng sakolaan lengkap ben sakabbinna, Neng disa Tanjung kaentoh, lambek bennyak rappok, PSK, masyarakat nyembeh kakajuaen  (Sebelum tanjung menjadi pusat peradaban. Di desa ini banyak perampok, penyamun, Pekerja Seks Komersial (PSK) bahkan banyak masyarakat yang menyembah pepohonan salah satunya pohon tanjung),” Pungkasnya.

Untung Kiai Seppuh (Begitu Kiai Rosyid memanggil Kiai Zaini Mun’im) datang dan menetap di tempat ini (tanjung), serta melaksanakan dakwah untuk menyebarkan ajaran agama. Kondisi prilaku masyarakat setelah itu lambat laut berubah,” Tuturnya.

Sesekali Kiai Rosyid mengusap air matanya yang mulai mengalir di pipi keriputnya. Ia bergumam, Kuleh Kerrong de’ Kiai Seppoh (saya kangen kepada Kiai Zaini). Dengan mata berkaca-kaca ia meneruruskan ceritanya, Kiai Zaini bukan saja ulama yang alim ilmu agama tapi beliau merupakan kiai yang memiliki keterampilan usaha. Tembakau yang ada saat ini merupakan hasil beliau. Dulu, masyarakat disini (tanjung) awalnya tidak mau mengembangkan usaha tembakau, mereka menganggap usaha tembakau kurang menjanjikan. Tapi dengan kesabaran dan keuletan Kiai Zaini, tembakau menjadi usaha produktif.

 Kiai Zaini pelak de’ masyarakat  (Kiai Zaini pengayom masyarakat). Kiai Zaini ta’ coma ngajer santreh, tape mekkere nasib masyarakat jugen (Kiai Zaini tidak hanya mengajar santri, tapi juga memikirkan nasib masyarakat), Kiai Zaini demar deri madureh (Kiai Zaini lampu dari madura),” Begitu tutu Kiai Rosyid. Cerita terputus, Nayla anak saya menangis minta pulang takut ketinggalan mengikuti sekolag daring. Akhirnya saya pamit dan mencium tangannya Kiai Rosyil. Nanti dilanjut ceritanya, Kiai.

Dalam cerita ini ada pesan yang bisa dipetik, pertama; Kiai Zaini ulama pejuang yang tidak hanya memikirkan diri sendiri dan keluarganya melainkan juga memikirkan umat banyak. Kedua; Kiai Zaini seorang usahawan yang handal, mampu membaca peluang-peluang bisnis yang produktif untuk mengembangkan ekonomi masyarakat setempat. Ketiga; Kiai Zaini merupakan sosok kiai yang merakyat.

(PM)

Menjaga Nasionalisme, Santri Nurul Jadid Dibekali Kesadaran Berbangsa dan Bernegara

nuruljadid.net- Rabu sore (04/02/21) di Halaman Sekolah Menengah Atas Nurul Jadid (SMANJ), tampak ratusan santri yang tergabung dalam organisasi Panji Pelopor telah menerima materi wawasan kebangsaan, kedisiplinan, loyalitas dan teknik menjaga fisik agar terus sehat dan prima.

Sebagai santri tidak hanya dibekali pengetahuan kitab kuning semata, mereka juga harus memiliki nasionalisme yang kuat, kedisiplinan yang tinggi serta loyalitas dalam melaksanakan tugas.

Kasubbag Humas Pesantren Ponirin Mika menyampaikan, pemberian materi wawasan kebangsaan dan kedisiplinan sangat penting bagi generasi muda, lebih-lebih kepada Panji Pelopor Pondok Pesantren Nurul Jadid, yang telah diberi tugas menjadi Event Organizer di Pesantren.

Panji Pelopor wajib mendapatkan pengetahuan berkait hal itu. Sebagai organisasi santri, Panji Pelopor harus memahami bahwa santri Pesantren Nurul Jadid harus memiliki kesadaran berbangsa dan bernegara sebagaimana tertera pada panca kesadaran santri,” Imbuhnya.

Senada disampaikan Kasubbag Protokoler Ustaz Bashori Alwi, wawasan kebangsaan dan materi kedisiplinan merupakan materi wajib yang harus diterima oleh Panji Pelopor.

“Panji Pelopor tidak hanya mendapatkan materi keprotokoleran. Namun juga materi wawasan kebangsaan (WasBang) dan kedisiplinan salah satu materi wajib untuk diberikan, mengingat organisasi Panji Pelopor ini adalah organisasi santri yang ditangannya banyak tugas yang diemban dari Pesantren,” Katanya.

Tugas itu tidak sekedar menghadapi atau melaksanakan kegiatan tingkat lokal melainkan kegiatan yang sifatnya regional maupun nasional,” Tambahnya.

Sebagai pemateri Bapak Serma Babun Sugianto, Babinsa Koramil Paiton menyambut baik kegiatan dan materi yang diberikan kepada Panji Pelopor.

“Materi wawasan kebangsaan materi yang sangat urgen sekali, disamping itu mengenalkan sejarah perjuangan ulama dan tokoh bangsa dalam memerdekakan bangsa Indonesia harus disampaikan. Sebab dengan hal itu, nasionalisme akan tumbuh baik,” Tegasnya.

TNI yang low profile ini melanjutkan, Alhamdulillah santri Pesantren Nurul Jadid telah mampu menjiwai semangat kebhinekaan, hal ini tidak terlepas dari para kiainya yang sangat mencintai bangsa Indonesia. Kita ketahui melalui salah satu isi panca kesadaran yaitu kesadaran berbangsa dan bernegara,” Ungkapnya.

Pewarta. : DKP

Editor.      : Ponirin Mika

 

 

 

Menjemput Berkah di Haul Masyayikh

nuruljadid.net- Suatu hari ada orang menelpon saya, menanyakan prihal pelaksanaan haul masyayikh dan harlah Pondok Pesantren Nurul Jadid, Paiton, Probolinggo. Saat telpon berdering saya masih ada di dapur membantu istri memasak. Bunyi telpon terus berdering, kemudian saya bergegas mengambil hand pon yang berada diatas meja ruang tamu. Ia memulainya dengan mengucapkan “Assalamualaikum…” saya menjawab “waalaikum salam”, sebelumnya dia (penelpon) melanjutkan pembicaraannya, saya terlebih dahulu mengucapkan kalimat “ada yang bisa saya bantu?” begitu ucapan yang diajarkan atasan saya apabila menerima telepon dari orang lain.

Ustaz, saya mau tanya, apa boleh saat haul masyayikh dan harlah Pondok Pesantren Nurul Jadid tanggal 14 Maret 2021 nanti kami hadir langsung di Pesantren, tanya dia kepada saya. Saya jawab dengan tegas, mohon maaf bapak, untuk tahun ini haul masayayikh dan harlah Pesantren untuk kalangan orang dalam (santri, pengurus pesantren, dosen), alumni dan wali santri dilaksanakan melalui virtual. Oh begitu ustaz, ucapnya.

ia melanjutkan, soalnya saya sudah 3 kali tidak ke Nurul Jadid untuk mengikuti kegiatan haul masyayikh dan harlah pesantren, saya kangean dan rindu sekali. Saya ingin sowan ke asta dan para masyayikh yang masih ada saat ini. Saya terus ingat beliau, hampir setiap malam saya menangis memohon kepada Allah agar bisa berkunjung ke Nurul Jadid tepat pada pelaksanaan haul dan harlah 14 Maret 2021 nanti,” Begitu ungkapnya pada saya.
Mendengar cerita penelpon tadi, saya berbaring diatas Kasur sambal memegang kepala. Sesekali saya tarik nafas, sembari mengucapkan “Ya Allah, para alumni dan wali santri sudah mulai rindu untuk berkunjung ke Pesantren. Mereka tidak hanya karena ingin menyambangi putera-puterinya tapi ingin ngalap berkah kepada al-marhumin dan juga pada masyayikh Pesantren Nurul Jadid yang masih hidup.

Kerinduan mereka kepada para al-marhumin untuk ngaji di maqbarohnya sebagai simbol ikatan emosional seorang santri dan para kiainya. Hal itu tidak lepas dari ketulusan para masyayikh dalam mendidik dan mengajar para santri-santrinya.
Konon, ibu saya mengatakan kepada anak-anaknya, termasuk diantaranya kepada saya, “ Nak ulama itu mengajari santri-santrinya dengan penuh kasih sayang, mendidik para santri-santrinya dengan kelembutan hati serta membimbing para santri-santri dengan akal dan pikiran yang jernih. Ulama itu sangat Bahagia apabila berhasil mencetak kader umat yang konsisten menjalankan agama Allah dimanapun dan apapun profesinya,” Begitu ungkap ibu saya pada anak-anaknya.

Oleh karenanya, Haul Masyayikh dan Harlah Pondok Pesantren Nurul Jadid harus kita jadikan sebagai momentum untuk meniru jejak-juang para al-marhumin dan para masyayikh di dalam melakukan dakwah. Jangan sampai kegiatan haul dan harlah hanya dijadikan sebagai kegiatan ritual atau hajatan tahunan yang tidak memberi bekas apapun pada diri kita sebagai santri, alumni, wali santri dan masyarakat. Jasa para al-marhumin tak pernah lekang oleh masa, ia akan utuh hingga alam keabadian. (PM)

Panji Pelopor Organisasi Elite di Tingkat Santri

nuruljadid.net- Sebagai organisasi yang tepat berada di bawah naungan pesantren, panji pelopor mendapatkan tugas mulia dari pihak pesantren, sebagai petugas untuk mempersiapkan pelayanan tamu, pelaksanaan kegiatan dan lainnya. Panji Pelopor sejatinya adalah Event Organizing Pondok Pesantren Nurul Jadid. Hal ini disampaikan Ustaz Faizin Syamwil Sekretaris Pesantren saat memberikan sambuatan pada acara Talk Show Leadership saat acara pelantikan Panji Pelopor, Selasa pagi (16/02/21).

Panji Pelopor sebagai organisasi elite ditingkat santri harus mengedepankan kedispilinan dengan membentuk mental santri yang tidak cengeng. “Tegakkan kedisiplilnan ditubuh Panji Pelopor sebagai kumpulan santri elite pesantren,”Ungkapnya.

Senada dengan hal itu, ustaz Dimas Eko Cahyono Pembina Panji Pelopor mengungkapkan, dimaksud dengan santri elite yakni santri yang mampu melaksanakan tugas dengan penuh semangat, professional dan ikhlas. Pasalnya, tim panji pelopor secara otomatis masuk dalam kepungurusan kepesantrenan, yang nantinya akan turut andil disetiap agenda-agenda yang dilaksanakan oleh pesantren

“Tim Panji Pelopor harus bisa bersaing karena secara otomatis akan ikut berperan dalam agenda-agneda pesantren,”Tegasnya.

Sebagai organisasi yang fokus bertugas keprotokoleran,  Tim Panji Pelopor nantinya akan mendapatkan pelatihan-pelatihan yang berkaitan dengan pengembangan, dalam hal teknis panji pelopor akan dipetakan sesuai dengan bakat setiap anggota.

“Nantinya Panji Pelopor akan dibekali pelatihan skill yang akan dipetakan menjadi beberapa kelompok sesuai dengan kemampuannya masing-masing, ada yang fokus sebagai MC, tata boga, atau penerimaan tamu,” Pungkasnya.

Dengan mengangkat 80 anggota santri putera dan 100 anggota santri puteri, diharapkan bisa menjadi pioner dan pembina di lembaga sekolah masing-masing,” Ucap Ustaz H. Faizin diakhir sambutannya. “

Pewarta : Farahdillah AF

Editor     : Ponirin Mika

Kata Kiai Zuhri, Jangan Merasa Aman Saat Berghibah

nuruljadid.net- Ketika kita membicarakan kejelekan orang (ghibah), jangan mengira pada saat kita berghibah itu tidak ada yang mengawasi, dan juga jangan merasa aman dan nyaman. Sebab, Tuhan telah menugasi malaikat atid dan roqib untuk selalu mengawasi dan mencatat amal baik dan buruk manusia, dan diakhirat nanti akan diperlihatkan serta akan diminta pertanggung jawabkan,” Hal ini diungkapkan KH. Moh. Zuhri Zaini pada saat mengisi pengajian kitab riyadhus sholihin, (15/01) di Masjid Jami’ Nurul Jadid Paiton, Probolinggo.

Tokoh kharismatik ini melanjutkan, ghibah jangan dipandang sepele, ia (ghibah) sangat berdampak besar terhadap prilaku buruk seseorang, dan perbuatan ini seringkali dilakukan seseorang, karenanya harus memperbanyak istighfar kepada Allah.

“Seringkali orang menganggap ghibah merupakan perbuatan sepele, padahal perbuatan itu sangat berdampak besar bagi orang yang melakukannya,” Terangnya.

Pada hari kiamat nanti aka ada pengadilan, dimana setiap orang akan melalui tahapan itu. Tuhan akan memproses amal perbuatan manusia dengan seadil-adilnya. Saat melakukan pengadilan, Allah akan menghadirkan saksi-saksi dan catatan amal kalau perlu ada rekamannya,” Imbuhnya.

Oleh karena itu, jangan mengentengkan prilaku ghibah, karena nabi sangat melarang prilaku tersebut. Jika terlanjur melakukannya segera bertaubat meminta ampun kepada Allah dan kepada orang yang dirasanin. Sebab, Allah marah kalau manusia tidak meminta-minta kepada-Nya termasuk meminta ampunan atas kesalahan yang dilakukan oleh manusia.

Pewarta    : PM