Optimalkan Kompetensi Guru, TPA Ar-Rahmah Adakan Seminar Nasional Bersama Ditjen Kemenag RI

nuruljadid.net – Tempat Pengasuhan Anak (TPA) Ar-Rahmah Pondok Pesantren Nurul Jadid melakukan upaya optimalisasi kompetensi guru Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dengan mengadakan Seminar Nasional yang mengusung tema “Optimalisasi Peran Guru PAUD Masa Kini” bersama Direktorat Jenderal Pendidikan Agama Islam (PAI) TK PAUD Kementerian Agama Republik Indonesia (Kemenag RI) Senin (17/01/2022) pagi lalu di Aula 1 Pondok Pesantren Nurul Jadid.

Seminar Nasional ini membahas kaleidoskop performa pendidikan khususnya untuk usia dini selama hampir dua tahun pandemi covid-19 melanda sejak 2020. Tujuannya untuk optimalisasi semangat guru PAUD selaku tenaga pendidik agar kembali bangkit dari hibernasi yang cukup panjang melakukan pembelajaran daring yang dirasa kurang efektif agar kembali mengoptimalkan performa pendidikan dan pengajaran di lembaga masing-masing.

(nampak peserta offline dan online dari guru KB, TPA, PAUD, TPQ dan TK/RA di seluruh Indonesia sangat antusisas mengikuti acara)

Sasaran peserta seminar nasional ini adalah guru KB, TPA, PAUD, TPQ dan TK/RA di seluruh Indonesia yang mengikuti secara daring sejumlah 50 peserta. Sedangkan peserta yang hadir secara langsung sekitar 70 orang berasal dari Probolinggo, Situbondo, Bondowoso, Jember, Lamongan dan Banyuwangi.

Materi dibagi dalam dua sesi, pertama tentang bagaimana menjadi guru PAUD yang SEKSI oleh Dosen PAUD Universitas Nurul Jadid Ibu Mistria Harmonis, M.Pd. sedangkan sesi kedua materi yang disampaikan seputar Pengembangan Pembelajaran PAUD melalui Gerak dan Lagu oleh Pengembang Teknologi Pembelajaran PAI TK PAUD Ditjen Kemenag RI Ibu Dr. Masitah, S.Ag., M.Pd.

Pada sesi pertama, peserta dibekali tentang konsep dan kompetensi yang harus dimiliki oleh seorang guru PAUD yaitu SEKSI singkatan dari Santun, Empati, Kreatif, Smart dan Inovatif.

“SEKSI itu sebenarnya gimmick saja, ‘S’ yang pertama santun agar guru dapat menjadi teladan yang santun, ‘E’ Empati bagaimana guru memiliki empati kepada murid dan lingkungan sekitar, kemudian yang ketiga ‘K’ Kreatif bahwa guru PAUD harus kreatif dengan fasilitas seadanya dan harus memiliki kreativitas yang tinggi, kemudian huruf yang keempat ‘S’ Smart, guru bisa mengembangkan metode pembelajaran dan materi yang disiapkan tepat sasaran sesuai dengan kebutuhan peserta didik, huruf terkahir ‘I’ yaitu Inovatif, bagaimana guru PAUD bisa inovatif melihat peluang baru di era digital saat ini,” jelas Ibu Rara panggilan akrab Mistria Harmonis.

(peserta terlihat seru mengikuti role play pada sesi pematerian)

Narasumber kedua ahli Pengembang Teknologi Pembelajaran PAI TK PAUD Ditjen Kemenag RI Ibu Dr. Masitah, S.Ag., M.Pd mengungkapkan harapannya, “saya berharap dengan pengembangan pembelajaran melalui gerak dan lagu ini dapat menstimulasi anak dengan cepat terhadap 5 aspek perkembangan, yang pertama, agama dan moral; kedua, sosial dan emosional; ketiga, kognitif, keempat, bahasa dan terkahir fisik motorik,” ungkap Ibu Masitah.

Kepala Pondok Pesantren Nurul Jadid KH. Abd. Hamid Wahid dalam sambutan menyampaikan apresiasinya kepada TPA Ar-Rahmah Nurul Jadid.

“Saya sangat bersyukur dan mengapresiasi atas terselenggarakannya Seminar Nasional ini dalam rangka optimalisasi guru PAUD masa kini yang banyak manfaatnya kepada lembaga pra sekolah di lingkungan Pondok Pesantren Nurul Jadid dan lembaga di luar pesantren dengan swadana, baik melalui proposal maupun pengajuan kepada donator dan kontribusi peserta,” tutur KH. Abd. Hamid Wahid.

 

(Humas Infokom)

0 replies

Leave a Reply

Want to join the discussion?
Feel free to contribute!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *