Mencetak Pengabdi Profesional, Pengurus Wilayah Gelar Ngaji Ruhul Khidmat

nuruljadid.net- Biro Kepesantren Pondok Pesantren Nurul Jadid Paiton, Probolinggo gelar acara ngaji rohani untuk pengurus wilayah dan wali asuh, Senin malam (08/02/21).

Kegiatan yang bertajuk “menumbuhkan Ruhul khidmah untuk menjadi pengabdi profesional” ini diharapkan mampu memberikan motivasi kepada pengurus wilayah dan wali asuh agar benar-benar melaksanakan tugasnya dengan baik.

“ Kegiatan ini dilaksanakan untuk meningkatkan semangat pengabdian para pengurus wilayah dan wali asuh. Tentu, pengabdian yang professional yaitu terencana dengan baik sesuai dengan pola manajemen professional,” Ungkap Ustaz Alief Pengurus Bagian Penataan Wilayah Biro Kepesantrenan.

Hadir saat itu, Pengasuh Pondok Pesantren Nurul Jadid KH.  Moh. Zuhri Zaini untuk memberikan materi. Menurutnya, pengurus harus memiliki rasa tanggungjawab terhadap amanah yang diemban, dengan rasa tanggungjawab itu akan membiaskan sebuah pengabdian yang sungguh-sungguh.

Kiai Zuhri melanjutkan, Pengabdian yang sungguh-sungguh bukan hanya bermodalkan kerja-bondo nekat- akan tetapi harus didasari dengan ilmu dalam membina santri, tatkala dianalogikan dengan pembuatan bangunan, membina santri lebih berat dari hal itu.

Beliau mengutrip sebuah nadzom zubad Ibnu Ruslan, dalam nadzom tersebut menyatakan bahwa seseorang yang beramal (mengerjakan sesuatu) tanpa didasari ilmu, maka pekerjaannya tidak akan diterima (sia-sia).
اﻟﺰﺑﺪ ﻓﻲ اﻟﻔﻘﻪ اﻟﺸﺎﻓﻌﻲ لابن رسلان

ﻭﻛﻞ ﻣﻦ ﺑﻐﻴﺮ ﻋﻠﻢ ﻳﻌﻤﻞ … ﺃﻋﻤﺎﻟﻪ ﻣﺮﺩﻭﺩﺓ ﻻ ﺗﻘﺒﻞ
“Setiap orang yang beramal tanpa ilmu, pekerjaan nya tidak akan diterima”.

Tentu dalam mengabdi harus didasari dengan rasa ikhlas, karena dengan tendensi rasa ikhlas dalam mengabdi Allah akan selalu memberikan pertolongan serta kemudahan dalam pengabdian,” Imbuhnya.

Sebagai sample dalam membina santri, beliau mencontohkan tata cara menangani santri yang melakukan pelanggaran, beliau dawuh ketika menangani permasalahan tersebut selayaknya tidak hanya melalui pendekatan undang-undang namun para pengurus perlu mengetahui seluk-beluk biografi keluarga dari santri tersebut, karena acap kali santri yang melakukan pelanggaran disebabkan adanya beberapa problematika yang terjadi di keluarga sehingga akan menimbulkan sebuah pelanggaran sebagai pelampiasan. Ketika ikhtiar yang dilakukan sudah maksimal maka pasrahkan semuanya kepada Allah, dengan mendoakan para santri binaannya,” Ungkapnya.

Dipenghujung acara beliau bercerita betapa pentingnya haibah (kewibawaan) seorang pengurus, karena betapapun haibah sangatlah penting bagi seorang pengurus, canda beliau “Mun engak be’-abeen kor-sokkor e keding agih (seperti kita, syukur-syukur didengarkan perkataan nya)”. Beliau mencontohkan Allah yarham Yai Hasan seppuh Genggong, ketika Kiai Hasan mengisi pengajian di PP. Nurul Qadim beliau hanya dawuh “tretan, neraka nika panas, abhejeng ghi (wahai saudara nekara itu panas, sholat ya)”. Perkataan beliau langsung direspon positif oleh para hadirin dan langsung diikuti. Itu semua karena beliau yang dawuh seorang yang memiliki haibah yang tinggi dan mempunyai dampak yang sangat besar kepada masyarakat.

Pewarta     : Ibnu Abdillah

Editor         : Ponirin Mika

Kata Kiai Zuhri; Sombong dan Meremehkan Orang Menjadi Penghalang untuk Memperoleh Hidayah Allah

nuruljadid.net- Surga itu tempatnya orang tawadhu, orang sombong tidak akan masuk surga, bisa ia masuk surga setelah dibersihkan dosa-dosanya di neraka. Oleh karena itu mumpung kita berada di dunia hendaklah bersegaralah berbenah diri. Hal ini diungkapkan KH. Moh. Zuhri Zaini pada saat memberikan pengajian kitab Riyadhus Sholihin, Senin sore (09/02/21) di Masjid Jami’ Nurul Jadid.

Pada saat yang sama Pengasuh Pondok Pesantren Nurul Jadid Paiton, Probolinggo ini menjelaskan pentingnya menjaga diri agar tidak memiliki sifat sombong meskipun hanya seberat biji tepung dan tidak pula meremehkan orang lain.

“ Jangan menghina atau meremehkan orang lain, karena kita tidak tau akhir dari kehidupan seseorang seperti apa,” Ucapnya.

Lebih lanjut Kiai Zuhri mengatakan, Kalau orang berhati-berhati tidak akan pernah meremehkan orang lain bahkan binatang sekalipun.

“Ada orang sufi berjalan kemudian ia berpapasan dengan anjing, lalu orang sufi tersebut minggir untuk memberi jalan pada anjing agar bisa berjalan, orang sufi itu bukan takut sama anjing tapi menghargainya. Padahal anjing itu hewan najis dan seringkali dijadikan lambing kejelekan atau keburukan untuk menghina orang. Lalu ada orang bertanya pada si sufi itu, kenapa engkau lakukan itu? Si sufi menjawab, anjing itu tidak punya dosa, kalau saya punya banyak dosa,” Tegasnya.

Artinya kepada siapapun dan pada apapun kita tidak boleh meremehkan orang. Nabi tidak pernah meremehkan orang bahkan kepada makanan pun nabi tidak pernah meremehkannya,” Imbuhnya.

Sifat sombong dan meremehkan orang tidak mengantarkan orang masuk surga. Sombong itu menolak kebenaran, kesombongan juga menjadi sebab orang tidak mendapatkan hidayah Allah, dan jangan sekali-kali kita meremehkan orang karena hartanya, ilmunya bahkan usinya,” Ungkapnya.

Sombong itu tidak karena pakaiannya bagus juga sandalnya bagus, tapi tapi sombong itu menolak kebenaran dan meremehkan orang lain.

Pewarta     : PM

Santri Pesantren Rabah Pamekasan, Uji Kemampuan Bahasa Mandarin di Nurul Jadid

nuruljadid.net- Sebanyak 7 santri Pondok Pesantren Syekh Abdurrahman Rabbah Pamekasan, Madura mengikuti ujian Hanyu Shuiping Kaoshi (HSK) di Pesantren Nurul Jadid Paiton Probolinggo, sabtu siang (06.02.2021).

Ujian HSK ini merupakan uji kompetensi standar internasional bahasa mandarin yang terkoneksi langsung di pusat bahasa mandarin Beijing China.

Sekretaris Pesantren Nurul Jadid Ustaz H. Faizin Syamwil mengatakan, uji kompetensi standar bahasa mandarin ini terkoneksi di pusat bahasa Mandarin Beijing China.

” Ujian HSK merupakan uji komoetensi standar bahasa Mandarin dan ini terkoneksi langsung di pusat bahasa mandarin Beijing China. Pesantren Nurul Jadid adalah salah satu penyelenggara HSK di Indonesia,” Tegasnya.

Lebih lanjut, Ustaz Faizin menyampaikan, 7 (tujuh) santri Pesantren Rabah tersebut merupakan peserta pembinaan bahasa mandarin yang 3 bulan lalu dibuka oleh pesantren tersebut, dan dibina oleh guru profesional lulusan Perguruan tinggi China, Ihya’ Ulumuddin, yang juga Alumni SMA Nurul Jadid.

Sementara pengasuh PP. Syekh Abdurrahman Rabah, KH. Abd. Hamid Ahmad memberi support pada santrinya dengan mengantar langsung bersama beberapa pengurus ke Nurul Jadid.

“Saya ingin yang ujian saat ini jadi pioner santri yang memiliki cakrawala dan mampu bersaing dengan tantangan global”, ujarnya

Lebih lanjut, kyai muda yang juga merupakan Ketua P4NJ Pamekasan ini menyatakan; Pesantrennya ingin mengikuti jejak Pesantren Nurul Jadid yang jauh lebih awal mempersiapkan santrinya bersaing dikancah internasional.

Pewarta : PM

Nurul Jadid Satu-satunya Pesantren di Indonesia Laksanakan Ujian Kemampuan Bahasa Tionghoa

nuruljadid.net- Hanyu Shuiping Kaoshi (HSK) atau Ujian standart Kemampuan Bahasa Mandarin merupakan lembaga yang dimiliki pesantren Nurul Jadid. Memiliki lembaga ini sebuah terobosan Pesantren dalam pengembangan bahasa asing, agar standar kemampuan bahasa internasional itu dimiliki oleh santri di Pesantren Nurul Jadid. Hal ini disampaikan Ustaz H. Faizin Syamwil Sekretaris Pondok Pesantren Nurul Jadid, Sabtu (06/02/21).

“Kita sudah memiliki lembaga ujian intenasional bahasa inggris, bahasa mandarin dan selanjutnya akan kita lengkapi dengan bahasa arab. Sehingga kemampuan santri memiliki kualifikasi yang sama dengan dunia internasional, karena itu HSK yang diadakan di Pesantren Nurul Jadid merupakan gagasan untuk bisa mengantarkan santri ke gerbang dunia, mengantarkan santri ke pergaulan internasional,” Ungkapnya.

Mantan Kepala SMA Nurul Jadid ini lebih lanjut menyampaikan, penyelenggara HSK, Pesantren Nurul Jadid merupakan satu-satunya Pesantren yang melaksanakannya.

“Untuk Pesantren se-Indonesia, Insya Allah baru di Pesantren Nurul jadid sebagai penyelenggara yang di percaya oleh pengembang bahasa mandarin Pemeritah China.
Itu sebabnya HSK merupakan Langkah untuk menjadi pusat pengembangan bahasa mandarin khususnya di Pesantren-pesantren Indonesia, setidaknya ujian kualifikasi internasional bahasa mandarin bagi warga jawa timur bisa memanfaatkan ujian HSK di Pesantren Nurul Jadid,” Imbuhnya.

Alhamdulilah hari ini, Sabtu siang (06/02/21) sebanyak 7 orang santri dari Pondok Pesantren Syekh Abdurrahman rabah, Pamekasan melaksanakan ujian HSK bertempat di SMA Nurul Jadid Paiton, Probolinggo dan didampingi Pengasuhnya yaitu KH. Abd. Hamid Ahmad,” Tegasnya.

Pewarta : PM

Dengki, Wujud Sifat Egois, Ini Penjelasan Kiai Zuhri

nuruljadid.net- Dihadapan ribuan santri Pondok Pesantren Nurul Jadid, Paiton, Probolinggo Pengasuh Pondok Pesantren Nurul Jadid KH Moh Zuhri Zaini menuturkan bahayanya memiliki sifat dengki, saat beliau mengisi pengajian kitab Riyadhus Sholihin, Rabu sore (03/02/21) di Masjid Jami’ Nurul Jadid.

Kata beliau, dengki itu merasa berat terhadap nikmat yang diperoleh orang lain, dan ingin nikmat orang lain itu hilang. Padahal prilaku tersebut merupakan perbuatan dosa dan bisa menghilangkan amal-amal baik seseorang,

Dengki itu tempatnya dihati, tapi kadang-kadang mendorong kepada seseorang untuk melakukan perbuatan yang menyebabkan orang lain celaka, seperti membinasakan dan membuat kerusakan.

“Meskipun dengki itu tempatnya dihati, terkadang dengki itu mendorong untuk membinasakan dan merusak milik orang lain,” Ungkapnya.

Kita tahu puteranya nabi adam qobil dan habil, sekalipun habil tidak memiliki wajah tampan seperti qobil, tapi habil mempunyai karakter yang baik sehingga dicintai Allah, dengan kedengkian yang dimiliki qobil akhirnya membunuh habil saudaranya sendiri. Jadi pembunuhan pertama disebabkan adanya sifat dengki,” Lanjutnya.

Oleh karenanya, kita tidak cukup melaksanakan amal-amal ibadah sementara kita dengan sesama tidak baik. Sekalipun kita melaksanakan shalat, puasa, haji pahalanya bisa habis karena adanya dengki dihati kita,” Tambahnya.

Kiai Zuhri menambahkan, memang manusia memiliki sifat egois mementingkan egonya sendiri, karena itu kenikmatan ingin dimiliki sendiri dan orang lain tidak boleh.

Kalau kita ingin menghilangkan sifat dengki pada diri kita, upayakan kita menyenangi orang sama seperti kita menyenangi diri sendiri. Kalau kita menyenangi orang, maka kehidupan kita akan tenang dan Bahagia,” Tegasnya.

Pewarta    : PM

Kata Kiai Zuhri tentang Khianat

nuruljadid.net- Orang terkadang menjadi tidak jujur disebabkan harta, istri dan anak. Kita bukan tidak boleh memperhatikan harta, istri dan anak karena itu kewajiban, tapi jangan sampai karena memperhatikannya, kita mengkhianati Allah, itu namanya pengkhianatan, Ungkap KH. Moh. Zuhri Zaini, Pengasuh Pondok Pesantren Nurul Jadid, pada pengajian kita Tafsir Jalalain, Rabu sore (03/02/21) di Masjid Jami’ Nurul Jadid.

Lebih lanjut Kiai Zuhri menyampaikan, orang khianat itu penyebabnya urusan dunia baik itu berupa harta, istri dan anak. Dunia yang isinya harta, keluarga, kedudukan, jabatan seringkali menghalangi seseorang untuk melaksanakan perintah agama termasuk diantaranya khianat.

Jika ada orang yang terlanjur melakukan kesalahan, maka segeralah bertaubat. Jangan pernah putus asa melakukan permohonan ampun kepada Allah.

Menurutnya, orang yang bertakwa bukanlah orang yang tidak pernah melakukan kesalahan. Tapi dia hati-hati untuk tidak tergelincir melakukan kesalahan yang melanggar agama. Andaikan dia berbuat salah karena alpa maka dia pasti segera bertaubat.

Pasalnya, orang yang bertakwa tidak bersih betul dari kesalahan atau dosa. Namun dirinya penuh kehati-hatian untuk tidak melakukan kesalahan dan dosa tersebut. Apabila tergelincir dia segera bertaubat dengan penuh penyesalan.

Ketakwaan bisa menerangi hati seseorang, dan bisa menghindarkan dari hal-hal yang menyebabkan melakukan perbutan yang menyalahi perintah agama. Kita jangan pernah berputus asa untuk bertaubat sekalipun kita mempunyai dosa besar. Orang bertakwa akan diberi furqon yaitu, ketakutan untuk berbuat khianat dan jika ia terhindar dari sifat itu, maka ia akan selamat,” Tuturnya.

 

Pewarta     : PM

Harlah NU ke 95, BEM UNUJA Bedah Sholawat An-Nahdliyah

nuruljadid.net – Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Nurul Jadid puteri sukses gelar seminar ke-NUan pada acara memperingati Hari lahir Nahdlatul Ulama’ yang ke 95, Senin pagi (01/02/21) di Aula Mini Universitas Nurul Jadid. Hadir sebagai penyaji KH. Abdurrahman Wafie dengan membahas tema ‘Menguak History Sholawat Nahdliyin’.

Acara perdana pasca pandemi Covid 19 ini disajikan dengan dua format bentuk kegiatan, yakni luring bagi kalangan luar Pesantren dan daring untuk kalangan Pesantren. Sebelum seminar dimulai, ada pemotongan tumpeng secara simbolis oleh Ustadzah Abidatus Siddiqoh selaku Wakil Presiden BEM UNUJA pertanda kegiatan resmi dibuka.

Gus Abdur (sapaan akrab) KH Abdurrahman Wafie menyampaikan, dalam Sholawat Nahdliyin mengandung nilai perjuangan dalam bermasyarakat khususnya masyarakat NU.

Lebih lanjut, beliau juga mengungkapkan, terdapat sedikit perubahan teks dalam shalawat an-nadhiyah tersebut, namun hal itu tidak mengurangi subtansibya. Alhamdulillah, shalawat itu sudah menjadi lagu sholawat yang masyhur pada saat ini.

“Sholawat Nahdliyin yang sudah masyhur sekarang ini sudah banyak mengalami perubahan. Telah banyak teks yang dipangkas sehingga bisa menjadi lagu sholawat dan teks asli Sholawat Nahdliyin ini ditulis langsung oleh beliau (KH. Hasan Abdul Wafie) pada tahun 80-an”,lanjutnya.

Ditengah penjelasaanya, Putera ke 11 dari Kiai Hasan Abdul Wafie ini menambahkan, tentang makna dibalik Sholawat tersebut, dan ia juga memberikan doa ilmu ladunni serta memberikan ijazah amalan ‘mahabbah’.

“Doa itu bisa mengubah takdir, karena doa merupakan jalan menuju takdir”, Jelasnya

Pada sesi akhir, beliau juga menyampaikan, sebenarnya ada juga sholawat yang tak kalah bermakna dengan Sholawat Nahdliyin yaitu Sholawat Tawassul Alm. KH. Zaini Mun’im.

“Sebenarnya ada juga Sholawat yang tak kalah bermakna, hanya saja masih belum ada yang membahas itu. Sholawat itu adalah Sholawat Tawassul Alm. KH. Zaini Mun’im”,ungkap beliau dengan tersenyum.

 

Pewarta: Aisyatul Humairo

Editor     : Ponirin Mika

Lomba Gema Almamater Curi Perhatian Santriwati

nuruljadid.net- Memeriahkan Haul Pendiri dan Hari Lahir Pondok Pondok Pesantren Nurul Jadid (HARLAH) ke 72, Panitia Pekan Madaris (PM) adakan lomba Gema Almamater, Kamis (07/01/2021) malam.

Gema Almamater lomba yaitu memperkenalkan setiap lembaga pendidikan masing-masing yang diduduki oleh masing-masing santri.

Setiap masing-masing delegasi memperagakan bentuk lomba gema almamater dengan begitu apik. Para delegasi menggunakan tongkat pramuka sebagai salah satu alat agar bentuk yang ditampilkan baik. Para santri yang menyaksikan terkesima dan riang gembira. Para delegasi harus tampilberjumlah 12 perserta orang masing-masing mengangkat tema pramuka di kalangan santriwati. Kamis malam (21/01/21) kemarin.

Salah satu santriwati menyampaikan, butuh 10 hari pelatihan supaya dapat dirasa cukup untuk tampil baik di depan juri.

“tidak nyangka bakal tampil baik. Padahal untuk mengajak peserta lomba berlatih masih harus kesana-sini mencari di setiap kelas. Belum lagi ada yang kurang kompak, kelelahan, dan sebagainya. Butuh tenaga dan kesabaran lebih. Tapi alhamdulillah dengan hasilnya yang memuaskan,” Ucapnya.

Konsep yang diangat dengan koreografi pramuka, sehingga menunjukkan jiwa pramukalisme sebagai santri. “Ingin lebih baik dari yang tahun sebelumnya. Jadi kami ambil konsep berbeda, yakni dengan menggunakan gerakan, serta tongkat pramuka.” Ujar Eli Puji Astutik Penanggung Jawab Osis SMA Nurul Jadid

Ustazah Fira Maghfirotu Rizkia salah satu panitia pekan madaris Harlah ke 72 menyapaikan, suasana semakin membahana ditengah penampilan delegasi SMANJ, kami panitia hamper kewalahan mengkondisikan para santri yang menonton malam itu.

“Semua penampilan dari setiap lembaga sangat mengagumkan, semuanya mendapat perhatian lebih penonton. Semoga kemeriahan tidak hanya terdapat di ajang perlombaan, namun nanti di hari H Harlah ke 72. Meski dengan keadaan yang belum menentu akibat pandemi, semoga Harlah 72 tetap berlangsung meriah.” Katanya.

Pewarta    : Bella

Editor       : Ponirin Mika

PK-IPPNU Pesantren Nurul Jadid Gelar Istighasah Akbar di Harlah NU ke 95

nuruljadid.net- Pengurus Komisariat Ikatan Pelajar Perempuan Nahdhatul Ulama (PK-IPPNU) Pondok Pesantren Nurul Jadid sambut Harlah Nahdhatul Ulama ke 95 dengan kegiatan istighosah akbar, Minggu (31/01) di Musalla Wilayah Az-Zainiyah.

Hadir pada acara tersebut perwakilan dari masing-masing lembaga, mereka ikut memanjatkan do’a dengan bentuk Istighasah bersama dalam rangka Harlah Nahdhatul Ulama’ ke-95 yang bertajuk Menyebarkan Aswaja dan Meneguhkan Komitmen Kebangsaan ini bertepat di Musalla Wilayah Az-Zainiyah pada hari Minggu (31/01).

Dengan adanya pelaksanaan istighasah akbar itu, agar tercipta kader-kader ummat yang berlandaskan  Ahlussunnah Waljama’ah serta memiliki wawasan kebangsaan.

Khoriyatul Faizah ketua panitia mengungkapkan, kegiatan istighasah ini kita harapkan bisa mencetak kader yang memiliki jiwa ahlusunnah waljama’ah.

“ Selain dengan kegiatan istighosah kami berharap bisa mencetak kader-kader yang berlandaskan Ahlussunah Waljama’ah bagi bangsa,” jelasnya

Hal senada disampaikan ustazah Diana Putri Ketua IPPNU dalam sambutannya, tujuan acara ini sekaligus untuk menguatkan nilai islam dalam berbangsa dan bernegara.

“Melalui acara ini ditujukan untuk mengenang sekaligus menguatkan nilai-nilai islam dalam kehidupan bernegara,”ungkap beliau

Agenda tahunan ini sebenarnya berupa Mauidhoh Hasanah, namun dikarenakan penyaji berhalangan acara tersebut harus ditunda dan akan dirangkap dengan acara lain dilain waktu.

“Acara Mauidhoh Hasanah ini harus terlebih dahulu karena berhalangan untuk hadir dan akan dikemas dilain acara,” Imbuhnya

 

Pewarta: Farah Dilla Azzainia Fauzi

Editor    : Ponirin Mika

Apa yang akan Terjadi bagi Pendendam,” Ini Ulasan Kiai Zuhri

nuruljadid.net- Pada hari senin dan kamis pintu surga dibuka. Pada saat itu malaikat melaporkan amal seseorang kepada Allah tapi selain itu ada juga laporan amal dilakukan oleh malaikat setiap hari kepada Allah sama seperti pembukuan dalam perdagangan, ada laporan harian, mingguan, bulanan dan tahunan. Hal ini disampaikan KH. Moh. Zuhri Zaini saat mengisi pengajian kitab Riyadhus Sholihin, Kamis sore (28/01/21) di Masjid Jami’ Nurul Jadid.

Menurutnya, administrasi amal sangat rapi karena ada pembukuannya. Oleh karenanya, Nabi membiasakan diri berpuasa pada hari senin dan kami sebab pada hari senin dan kamis waktu pelaporan amal manusia kepada Allah. 

Nabi mengatakan, saya ingin saat ada pelaporan amal kepada Allah, saya sedang dilaporkan dalam keadaan berpuasa. Karenanya, jangan sampai kita dilaporkan dalam keadaan tidak berbuat baik lebih-lebih sedang berbuat maksiat,” Kata Kiai Zuhri.

Kiai Zuhri melanjutkan, narapidana pada hari-hari besar dapat amnesti. Begitu juga Allah memberikan pengampunan pada hari senin dan kamis. Namun pengampunan itu tidak akan diberikan kepada seseorang yang memiliki dendam atau saling bermusuhan.

Ketika orang saling dendam dan saling bermusuhan maka Allah akan menunda pengampunan-Nya. Begitu juga orang yang memiliki sifat dendam dan saling bermusuhan maka do’anya tidak akan diterima meskipun dilakukan dengan khusyu’,”Imbuhnya.

Ini menandakan bahwa dendanm dan permusuhan tidak disukai oleh Allah apalagi berbuat dhalim,” Tegasnya.

Pewarta    : PM

Santri PPIQ Nurul Jadid Adakan Lomba KTI Qur’ani

nuruljadid.net- Pusat Pendidikan Ilmu Al-quran (PPIQ) Pondok Pesantren Nurul Jadid mengadakan persentasi Lomba Karya Tulis Ilmiah Qurani untuk memeriahkan Dies Maulidiyah PPIQ yang ke 27. Lomba perdana itu dalam rangka bertujuan untuk menyambung koneksi antar lembaga pers di Nurul Jadid dengan lembaga pers PPIQ (Tabsyir). Jumat pagi (29/01) di Aula Mini Pesantren.

Dari seluruh peserta pers dari masing- masing lembaga dipilih 7 karya yang terbaik untuk dipresentasikan depan para peserta LKTIQ.

Ustazah Faizatun Islami Kepala Bagian Umum PPIQ mengungkapkan, dari 7 karya terbaik tersebut akan diseleksi lagi untuk memilih juara 3 besar dan nantinya akan diikut sertakan untuk mengikuti lomba tingkat Jawa Timur.

“Lomba LKTIQ ini mencakup seluruh lembaga pers di Nurul Jadid dengan tujuan untuk menyambung koneksi dengan pers di PPIQ. Kami bekerja sama dengan alumni PPIQ, jadi karya yang terpilih nantinya akan kami kirimkan untuk dilombakan ulang di tingkat Jawa Timur,”Ungkapnya.

Menurut Maria Al-faradela salah satu peserta delegasi LPS KHARISMA mengungkapkan, lomba KTIQ juga melatih mental untuk berbicara di depan umum.

“Saya merasa tertantang karena lomba ini melibatkan seluruh lembaga pers di Nurul Jadid. Saya juga dilatih untuk percaya diri berbicara di depan umum,” Ucapnya.

Pewarta: Farah Dilla Azzainia Fauzi

Editor    : Ponirin Mika

Kiai Zuhri; Orang Beriman Mengisi Hidupnya dengan Kesibukan yang Berguna

nuruljadid.net- Pengasuh Pondok Pesantren Nurul Jadid KH. Moh. Zuhri Zaini melanjutkan pengajian kitab Syu’abul Iman buah karya Pendiri Pondok Pesantren Nurul Jadid KH. Zaini Mun’im,  Kamis sore (21/01/21) di Masjid Jami’ Pesantren Nurul Jadid.

Dihadapan ribuan santri, KH. Moh. Zuhri Zaini membahas nadham cabang  iman yang ke 78 tentang menyibukkan diri dengan sesuatu yang berguna bagi agama.

menurutnya, orang yang beragama pasti tunduk kepada perintah Tuhan dan menyadari dirinya sebagai mahluk Tuhan dan hamba-Nya, sehingga ia harus tunduk kepada Tuhan. Pada hakikatnya ketundukan manusia pada Tuhan untuk dirinya sendiri bukan untuk Tuhan karena ketundukan manusia tidak berguna bagi-Nya.

” Kita kita (manusia) pada Tuhan itu berguna bagi diri kita karena Tuhan tidak butuh apa-apa sekalipun berupa ketundukan manusia pada-Nya. Melaksanakan salat, puasa, haji, menjauhi kejelekan, itu untuk kebaikan kita. Kita dilarang berzina, berjudi, mabuk-mabukan itu semua untuk kebaikan kita. Andaikan kita tidak melakukan perintah-Nya dan tidak menjauhi larangan-Nya Tuhan tidak akan rugi yang rugi alah kita,” Ucapnya.

Tuhan mengatur kita dengan agama karena Tuhan kasihan dan agama itu rahmat bagi kita. Adanya agama sebagai bentuk kasih sayang Tuhan pada kita. Maka dari itu, sebaik-baiknya kesibukan hidup adalah melaksanakan perintah agama atau perintah (ibadah),” Imbuhnya.

Kiai Zuhri melanjutkan, ibadah itu bukan hanya salat, puasa, haji tapi berbuat baik pada orang lain, menyingkirkan duri ditengah jalan itu ibadah dan perwujudan iman seseorang. Menyibukkan diri di dunia seperti di sawah, di  perusahaan, di kantor merupakan ibadah kalau dijadikan sebagai bekal menuju Allah.

Pasalnya, orang yang bekerja di sawah, di pasar, di perusahaan kalau betul-betul sesuai dengan aturan agama maka pekerjaan itu menjadi ibadah. Orang yang beragama dan beriman dengan baik pasti hidupnya diisi dengan sesuatu yang berguna baik beguna untuk kehidupan dunia dan akhirat,” Ungkapnya.

Pewarta      : PM

Panji Pelopor Gelar Pemilu Berbasis Online

nuruljadid.net-Sebagai organisasi elite di Nurul Jadid, Panji Pelopor kembali gelar pemilu raya ketiga di aula I Pondok Pesantren Nurul Jadid pada Kamis (28/01) pagi.

Acara tersebut merupakan regenerasi pengurus yang sebelumnya telah diawali dengan open recruitment dan tes interview untuk calon anggota baru.

Tak seperti pemilu raya pada umumnya, acara ini dikemas dengan sangat unik. Hal tersebut dapat dilihat dari pemilihan umum calon Ketua-Wakil ketua secara online menggunakan perangkat digital dengan menggunakan google form.

Pemilihan ini diikuti oleh sekitar seratus pemegang hak suara yang berasal dari panitia dan anggota baru. Tidak hanya itu, prosesi kampanye dan pengenalan kandidat juga menggunakan visual dan ditampilkan pada video tron yang tersedia.

Menurut Pembina Organisasi Panji Pelopor, Ustaz Dimas Eko Cahyono memaparkan bahwa inovasi tersebut merupakan komitmen organisasi agar terus berinovasi dan beradaptasi, terlebih di era pandemi.

“Panji Pelopor juga harus memberikan inovasi terbaru, apalagi di era pandemi ini,” ungkap beliau.

Selain itu, beliau juga menaruh harapan besar terhadap organisasi yang telah berjalan selama empat tahun ini. Menurutnya, kepengurusan yang terbaru harus lebih profesional dalam bekerja dan mengemban tugas sebagai bagian dari organisasi yang memegang event organizing terbesar di Pondok Pesantren Nurul Jadid.

“Harapan saya adalah, semoga pengurus baru mampu bekerja maksimal dan optimal,” tandas beliau saat ditemui di kantornya.

Pemilu tersebut dimenangkan oleh paslon nomor urut 1, yakni Saudara Hilman Azizi dan Muhammad Fatih setelah melalui sesi debat kandidat yang dihadiri oleh dua panelis. Rangkaian acara tersebut ditutup dengan pemakaian rompi oleh Pembina Organisasi Panji Pelopor kepada paslon terpilih.

Pewarta. : Wildana
Editor. : Ponirin Mika

LPDB RI Berkunjung ke Pesantren Nurul Jadid

nuruljadid.net-Kamis (28/01) Rombongan Lembaga Pengelola Dana Bergulir (LPDB) Kementerian Koperasi dan UMKM RI berkunjung ke Pondok Pesantren Nurul Jadid. Kunjungan tersebut merupakan rangkaian acara silaturahmi antara pihak LPDB dan Pondok Pesantren Nurul Jadid yang tergabung dalam Koperasi Sarekat Bisnis Pondok Pesantren (KSBP) di ruang meeting Pesantren Nurul Jadid.

Acara tersebut dimulai pukul 09.00 WIB disambut hangat oleh Sekretaris Pondok Pesantren Nurul Jadid.

Dalam sambutannya, beliau mengaku sangat berterimakasih kepada rombongan yang telah berkenan hadir menyambangi Pondok Pesantren Nurul Jadid.

Selain itu, sebagai salah satu pondok pesantren besar di Indonesia yang memiliki Kopontren (Koperasi Pondok Pesantren) kehadiran rombongan LPDP merupakan bentuk support terhadap kopontren.

“Rasa terimakasih kami sampaikan karena telah memberi dukungan penuh terhadap kopontren. Semoga mendapat berkah dan berpahala bagi kita semua,” pungkas beliau dalam sambutannya.

Acara berlanjut dengan diskusi dan sosialisasi terkait program LPDB oleh Bapak Sutomo, setelah sebelumnya adalah sambutan oleh Gus Anas Alhifni selaku Direktur KSBP. Dalam diskusi tersebut, pihak LPDB berkomitmen untuk memberikan pendampingan, pemberdayaan dan modal kerja bagi koperasi pondok pesantren.

“Kami berkomitmen untuk memberikan modal kerja dengan bunga yang sangat rendah untuk pemberdayaan kopontren sesuai dengan arahan wapres terkait pengembangan syariah,” ungkapnya.

Pemberian cideramata dan buku Profil Pengasuh dan Pondok Pesantren Nurul Jadid menjadi penutup acara yang diakhiri dengan doa oleh Gus Anas. Rangkaian kunjungan tersebut berlanjut dengan menyambangi berbagai tempat yang menjadi unit usaha pesantren, seperti Garmen dan Enje Mart. Distrbution Center KSBP dan Pondok Pesantren Nurul Jadid Putri Wilayah Al-Hasyimiyah juga tak luput dari agenda kunjungan tersebut.

Pewarta: Wildana dan Kholis
Editor : Ponirin Mika

Kementrian Koperasi Adakan Kerjasama dengan Pesantren Nurul Jadid

nuruljadid.net- Untuk mengembangkan koperasi pesantren, Forum Bisnis Pesantren (FBP) menjalin kerja sama dengan Lembaga Pengembangan dana Bergulir dari Kementrian Koperasi dan UKM RI. Kunjungan diskusi dan sosialisasi ini digelar pada hari Kamis (28/01) di ruang meeting Nurul Jadid.

Kedatangan Kementerian koperasi itu ternyata untuk mengembangkan koperasi dan bisnis-bisnis yang berada di bawah naungan pesantren. Hal itu terlihat dari diskusi yang digelar hari itu. Banyak point penting untuk peningkatan dan pengembangan koprasi pesantren.

Hasil dari diskusi nanti akan langsung diaplikasikan kepada pesantren yang sudah bergabung dalam Forum Bisnis Pesantren . Ada 17 pesantren yang sudah bergabung dalam forum tersebut. Hal ini diungkapkan oleh Gus Anas selaku ketua FBP Jawa Timur.

“17 pesantren sudah bergabung dan nantinya akan langsung diaplikasikan,” ungkapnya.

Beliau juga mengungkapkan bahwa Bank Indonesia (BI) juga turut menyumbang transportasi kepada FBP. Karena sampai saat ini pun FBP masih menggunakan sosial media untuk mengkoordinir kinerja kerja antar pesantren.

“Kami masih menggunakan sosial media karena FBP sendiri masih tidak berkantor. Dan nantinya kami FBP akan mempunyai Truk dan alat transportasi dari BI,” Imbuhnya

Menurut ustaz H. Faizin Syamwil Sekretaris PPNJ mengungkapkan, Nurul Jadid sudah memiliki koperasi pesantren yang berada di dalam dan di luar pesantren, toko pembangunan dan percetakan. Sedangkan untuk produk kerja sama berupa sarung, air mineral, dan kopyah.

Lembaga Pengembangan dan Bergulir (LPDB) lembaga ini hadir di bidang pembiyaan yang di khususkan untuk koperasi. Dan turut berkerja sama dengan koperasi-koperasi yang berada dibawah naungan pesantren.

Pewarta: Farah Dilla Azzainia Fauzi
Editor : Ponirin Mika