Pasca Penilaian Akhir Semester, MI Nurul Mun’im Gelar Class Meeting

nuruljadid.net- Pasca pelaksanaan Penilaian Akhir Semester (PAS) kelas I sampai VI Madrasah Ibtida’iyah Nurul Mun’im (MINM) tahun ajaran 2022/2023. MINM menggelar class meeting sebagai kegiatan rekreatif peserta didik usai menghadapi ujian. Class Meeting bertempat di halaman madrasah yang berlangsung selama 4 hari terhitung sejak 26 s.d 29 Desember 2022 kemarin.

Class meeting merupakan program kegiatan yang berisi berbagai ajang perlombaan dan dilakukan antar kelas. Kegiatan tersebut sangat ditunggu-tunggu oleh siswa/i karena menjadi ajang pelepas penat setelah seminggu penuh ujian. Selain itu, ajang ini juga kerap menjadi momentum bagi siswa dan siswi untuk menjalin keakraban antar kelas.

Waka. Kesiswaan Umar Falas menerangkan bahwa kegiatan Class Meeting ini selain pelepas penat juga untuk menjaring minat dan bakat peserta didik di beberapa bidang keilmuan dan keterampilan, sehingga saatnya nanti ketika terdapat perlombaan, pihak madrasah sudah memiliki data peserta didik berprestasi.

“Selain untuk pelepas penat usai ujian, Class Meeting juga sebagai ajang menjalin keakraban antar kelas dan untuk menjaring peserta didik berprestasi di bidang-bidang tertentu,” ujar Umar Falas saat dihubungi via chat WhatsApp.

Pelaksanakan Class Meeting ini diserahkan sepenuhnya kepada panitia pelaksana yang ditunjuk oleh waka kesiswaan untuk melaksanakan kegiatan dengan baik dan tertib. Class meeting ini menjadi wahana penyegaran refreshing yang positif bagi para siswa setelah menjalankan penilaian akhir semester (PAS) ganjil.

Selain itu, tujuan kegiatan class meeting ini terdapat beberapa manfaat di antaranya pertama ajang keakraban dan silaturrahmi antar siswa, antar kelas, dan antar siswa-guru, kedua ajang penyaluran bakat dan minat siswa, ketiga ajang pelatihan mental kompetitif dan sportifitas siswa dan yang keempat ajang hiburan dan relaksasi pasca ujian sebagaimana disampaikan oleh Waka. Kesiswaan ustaz Umar Falas.

Perlombaan Class Meeting ini terdiri dari berbagai macam cabang lomba dianataranya:

  • Bidang Keagamaan
  1. Sifat wajib dan muhal bagi Allah dan Rasul
  2. Kaligrafi
  3. Hafalan surah pendek
  4. Tartil
  • Bidang Seni
  1. Sains
  2. Baca puisi
  3. Rangking 1
  4. Mewarnai
  5. Tata boga
  • Bidang Olahraga
  1. Catur
  2. Bulu tangkis
  3. Lari bendera
  4. Volley

 

 

(Humas Infokom)

MI Nurul Mun’im Libas 8 Kategori Lomba pada Porseni Tingkat Kecamatan Menuju Kabupaten

nuruljadid.net- Madrasah Ibtida’iyah Nurul Mun’im (MINM) berhasil menyabet 8 juara cabang lomba pada seleksi PORSENI tingkat kecamatan menuju kabupaten dengan bersaing ketat bersama MIN 1 Probolinggo. Kegiatan tersebut digelar selama 4 hari sejak 19 s.d 22 Desember 2022 yang dibuka di Kantor Kecamatan Paiton.

Kegiatan tersebut merupakan agenda 2 tahunan Kantor Kementerian Agama (Kemenag) yang dilaksanakan oleh Kelompok Kerja Madrasah Ibtida’iyah (KKMI) kecamatan Paiton, Kabupaten Probolinggo.

Pekan Olahraga dan Seni (Porseni) madrasah merupakan perwujudan sebagai eksistensi peran madrasah dalam pembangunan bangsa. Madrasah terbukti tidak hanya mendidik anak agar anak pintar dan cerdas saja, namun membangun peserta didik untuk menjadi pribadi yang sehat dan sportif melalui olahraga dan juga untuk menjadi pribadi peka terhadap aspek sosial melalui seni.

Menyoal kesuksesan dalam ajang PORSENI ini, Waka. Kesiswaan MINM Umar Falas menyampaikan bahwa ini merupakan buah dari kerja keras dan program pengembangan diri peserta didik yang secara rutin dilaksanakan setiap hari Selasa. Umar Falas juga mengungkapkan rasa syukurnya atas pencapaian prestasi peserta didiknya di event PORSENI.

“Kami sangat bersyukur kepada Allah SWT atas prestasi murid MI Nurul Mun’im dalam ajang PORSENI KKM MI Paiton, Semua adalah jerih payah para ustaz dan ustazah dalam membimbing dan membina ketika di madrasah maupun saat pembelajaran berlangsung, dan tidak luput pula kepala madrasah yang mengesahkan program hari Selasa yaitu hari pembiasaan atau hari pembinaan program waka kesiswaan” papar Umar Falas kepada Nurul Jadid Media.

di madrasah merupakan ajang pengembangan bakat dan kreatifitas bagi siswa-siswi sesuai bidang masing-masing, tentu tidak semua bidang atau bakat bisa disalurkan di ajang tersebut, karena keterbatasan sarana dan waktu pelaksanaan.

MI Nurul Mun’im salah satu peserta PORSENI MI, tidak hentinya mencetak prestasi setelah beberapa hari lalu memborong di 8 cabang lomba yang berbeda. Adapun 8 cabang lomba tersebut ialah juara 1 cabang lomba pidato bahasa arab putra dan putri, pidato bahasa Indonesia putra, MTQ putri, tahfidz putri, tenis meja putri, melukis putra, seni silat putra. juara 2 cabang lomba melukis putri, seni silat putri. juara 3 cabang lomba pidato bahasa inggris putra, puisi putra – putri, catur putra – putri, tahfidz putra.

Kepala madrasah Kiai Miftahul Arifin mengaku sangat bersyukur dan bangga atas raihan prestasi peserta didik MI Nurul Mun’im, beliau berharap prestasi ini bisa dipertahankan dan ditingkatkan di masa yang akan datang dengan istiqomah.

“Alhamdulillah, kami sangat bersyukur atas capaian prestasi peserta didik MINM di ajang PORSENI tingkat kecamatan ini, semua ini berkat kerja keras selain peserta didik juga ada peran guru di madrasah dan orang tua di rumah yang membersamai anak-anak dalam latihan. Semoga bisa terus berjaya sampai tingkat kabupaten dan jawa timur. Amin,” tutur Kiai Miftah.

Diketahui bahwa, Kelompok Kerja Madrasah Ibtida’iyah (KKMI) kecamatan Paiton, sedang melakukan seleksi terhadap MI Nurul Mun’im beserta MIN 1 Probolinggo. Pasalnya, kedua madrasah tersebut sama-sama meraih juara 1 terbanyak di antara Madrasah Ibtida’iyah lainnya, guna menentukan juara umum dan mengikuti seleksi tingkat kabupaten menuju provinsi di waktu yang akan datang.

 

 

(Humas Infokom)

Tingkatkan Mutu Pendidikan, Biro Pendidikan Laksanakan Pleno Penyusunan Kurikulum Pesantren

nuruljadid.net- Seabgai upaya meningkatkan kualitas pendidikan pesantrenm, Biro Pendidikan Pondok Pesantren Nurul Jadid melaksanakan pleno penyusunan kurikulum pesantren 2022 tahap 1 sebagai program tahunan yang tertuang dalam Arah Kebijakan Umum Pesantren (AKUP) dan telah ditandatangani oleh pengasuh serta kepala pesantren. Kegiatan ini dilaksanakan pada Senin sampai dengan Selasa (26 s.d 27/12/2022) bertempat di desa Pesanggahan Bremi Kecamatan Krucil Kabupaten Probolinggo.

Kegiatan ini dilaksanakan dalam rangka memplenokan konsep kurikulum rumpun keilmuan yang sebelumnya telah disusun oleh tim khusus berisikan tenaga ahli dari UNUJA bersama Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) lintas satuan pendidikan serta mensinkronkan kurikulum pada satu rumpun dengan rumpun lainnya untuk harmonisasi muatan kurikulum menjadi satu kurikulum pesantren yang integratif.

(Peserta saat melaksanakan program penyusunan kurikulum pesantren 2022 tahap 1 di pesanggahan bremi kecamatan Krucil Kabupaten Probolinggo pada saat malam hari)

Sebelum kegiatan tersebut dilaksanakan, tim ahli dan musyawarah guru mata pelajaran (MGMP) masing-masing menggelar pertemuan yang membahas tentang evaluasi progress pendidikan serta konsep lainnya yang akan dibahas pada pleno penyusunan kurikulum pesantren tahap 1 yang digelar selama 2 hari tersebut.

Tim penyusun kurikulum kesantren 2022 terdiri dari pejabat Biro Pendidikan, tim ahli dan perwakilan anggota Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP). tim gabungan tersebut telah bekerja secara maraton sejak beberapa bulan lalu dan melibatkan tim pakar juga akademisi bidang mapel dari berbagai satuan pendidikan tingkat menengah hingga Perguruan Tinggi di lingkungan Pondok Pesantren Nurul Jadid.

Sekretaris biro pendidikan Muhammad Nurthariq, L.c mengatakan bahwa kegiatan tersebut sudah menjadi agenda tahunan dan dilakukan baik di pesantren maupun di luar pesantren. Sedangkan pada kegiatan pleno penyusunan kurikulum pesantren 2022 tahap 1 kali ini dilaksanakan di luar pesantren.

“Kegiatan perumusan bisa dilakukan dimana saja luring maupun daring, di pesantren maupun di luar tergantung kesepakatan masing-masing tim” ucapnya kepada tim Nurul Jadid Media.

Hal berkenaan dengan poin-poin capaian dari kegiatan penyusunan kurikulum pesantren tahap 1 itu ialah konsep kurikulum pesantren berupa a) profil lulusan; b) levelling; c) muatan mapel per tingkatan. Di luar tiga poin sebelumnya terdapat beberapa tawaran terkait mekanisme integrasi pembelajaran sekolah dan asrama, sistem pemetaan dan lainnya.

 

 

(Humas Infokom)

Meski Sempat Pesimis, Mahasiswi UNUJA Berhasil Bawa Pulang Medali pada Olimpiade Sains Nasional

nuruljadid.net – Universitas Nurul Jadid (Unuja) kembali menorehkan prestasi yang membanggakan, kali ini datangnya dari Eka Wahyu Ningtias mahasiswi Fakultas Kesehatan Unuja Paiton Probolinggo. Keberhasilan ini tidak lepas dari kerja kerasnya yang tidak pernah berhenti.

Tias sapaan akrab Eka Wahyu Ningtias berhasil menyabet medali perunggu alias juara III, pada Olimpiade Sains tingkat Nasional yang digelar secara daring oleh Pusat Kejuaraan Sains Nasional (Puskanas) Sumatera Utara, pada 23 November 2022 lalu.

Event Puskanas itu, diikuti oleh 5.705 peserta mahasiswa dari berbagai kampus yang ada di Indonesia. Tentu bukan hal mudah bagi mahasiswi kelahiran Bondowoso, 08 Januari 2002 tersebut, untuk meraih medali perunggu pertama kalinya di tingkat nasional.

Pasalnya, Eka harus mampu mengerjakan soal di tengah perasaan kecewa karena sering tidak menang pada olimpiade sains sebelumnya, meski hanya di tingkat daerah.

Putri pertama dari pasangan Joko Santoso dan Hikmah Rosul itu menceritakan, kalau dirinya memang menyukai ilmu sains sejak masih duduk di bangku sekolah dasar.

Di masa-masa sekolah itu, mahasiswi yang karib disapa Tias tersebut, sering mengikuti olimpiade sains. Hanya saja belum ditakdirkan menjadi juara, baik di tingkat daerah maupun provinsi. Namun hal itu, tidak membuat Tias patah semangat. Kegagalan yang diterimanya, terus dijadikan bahan evaluasi agar bisa menang pada olimpiade selanjutnya.

(Mahasiswi fakultas kesehatan Unuja Eka Wahyu Ningtias sedang berfoto dengan piagam perhargaan pemenang Olimpiade Sains tingkat Nasional di kampus Unuja)

Singkat cerita, mahasiswi yang masih duduk di bangku semester 5 itu mendapat informasi tentang olimpiade sains tingkat nasional yang diadakan oleh Puskanas. Tak mau buang kesempatan, Tias langsung mendaftarkan diri melalui pendaftaran online.

“Saya merasa kesulitan saat mengerjakan soal yang berbahasa inggris, karena saya kurang paham bahasa inggris,” ucapnya sambil tersenyum

Akan tetapi kerja keras tidak akan mengkhianati hasil, alhasil Tias berhasil meraih medali perunggu untuk pertama kalinya, pada olimpiade tingkat nasional itu. Hal itu, merupakan suatu kebanggaan tersendiri bagi Tias.

Fakta menarik lainnya bahwa motivasi Tias ternyata lahir dari adik kandungnya Ahmad Fahmi yang kerap menjuari berbagai perlombaan. Selain itu, dukungan orang tua dan teman-temannya juga membuat Tias semakin bersemangat untuk terus mencoba.

“Intinya jangan menyerah, kalah menang itu hal biasa. Anggap saja mencari pengalaman, karena banyak pengalaman itu lebih baik,” pesannya.

Harapan Tias kedepan bisa mengikuti olimpiade sains kembali, baik ditingkat nasional mupun internasional dengan membawa pulang wawasan dan medali. Sehingga nantinya bisa berbagi pengalaman dan ilmu, kepada orang-orang di sekitarnya.

 

 

(Humas Infokom)

 

Rapim Nurul Jadid Evaluasi Akhir Periode, Menyongsong 2023 dengan Penguatan Kemandirian Pesantren

nuruljadid.net – Seakan tidak pernah tidur, Pondok Pesantren Nurul Jadid selalu terjaga melakukan pembenahan dan perencanaan untuk perbaikan mutu layanan dan pengembangan kemandirian pesantren. Tepat satu periode (5 tahun) sentralisasi manajemen pesantren sejak 2018 awal berjalan, pimpinan pesantren Kamis (29/12/22) kemarin pagi adakan rapat pimpinan (Rapim) untuk evaluasi akhir periode dan membahas struktur pesantren yang hasilnya akan dijadikan bahan pertimbangan pengasuh menyusun Arah Kebijakan Umum Pesantren (AKUP) tahun 2023.

Setengah dekade, Pondok Pesantren Nurul Jadid telah melakukan modernisasi pengelolaan pesantren dengan sentraliasi dan digitalisasi birokrasi. Ide ini bermula dan terus berkembang dibawah kepemimpinan Kepala Pesantren KH. Abdul Hamid Wahid. Mulai dari paperless office sampai dengan elektronifikasi layanan dan birokrasi selain guna efisiensi sumber daya juga menciptakan excellent service kepada wali santri dan warga pesantren.

Kepala pesantren KH. Abd. Hamid Wahid menghimbau kepada semua satuan kerja (satker) untuk menganalisa, mengevaluasi dan melakukan perencaan sesuai arah kebijakan umum dan penguatan kemandirian pesantren di pelbagai sektor dan bidang.

Pada rapat pimpinan (Rapim) tersebut menitikberatkan pada penyampaian aspirasi, hasil evaluasi, dan pengamatan dari masing-masing pimpinan satker untuk dijadikan pertimbangan dalam penyusunan arah kebijakan umum yang kemudian diterjemahkan dalam program kegiatan.

Hal strategis yang menjadi fokus Rapim Nurul Jadid beberapa adalah penguatan kedisiplinan administrasi, pengawalan, pengelolaan dan penatanaan organisasi pesantren agar lebih optimal, produktif, progresif, efektif dan efisien. Tidak sekedar pembangunan kapasitas (capacity building) melainkan lebih mengarah pada peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM).

(Suasana Rapat Pimpinan Pondok Pesantren Nurul Jadid Paiton melakukan pembahasan evaluasi akhir tahun, struktur pesantren dan arah kebijakan umum pesantren)

Penguatan kelembagaan bagian IT dan data menjadi salah satu topik pembahasan guna optimalisasi sumber daya berbasis aplikasi untuk efisiensi layanan yang terintegrasi antara satu data dengan data yang lain.

Rapim juga mengamanahkan untuk dengan seksama menganalisa struktur sesuai kebutuhan, reformasi regulasi birokrasi ORTALA untuk efektifitas dan efisiensi kerja. Sehingga dari hasil evaluasi dan Analisa akan menjadi bahan perencanaan untuk satu sampai dengan lima tahun ke depan dengan tetap memperhatikan Program Induk Pesantren (PIP) dan Arah Kebijakan Umum Pesantren (AKUP).

Kabag. Pehpa Miftahul Huda menyampaikan bahwa amanah yang dihasilkan dari rapat pimpinan tidak jauh dari penguatan kelembangan secara holistik untuk memanifestasikan kemandirian pesantren

“intisari dari rapat pimpinan, masing-masing pimpinan perlu menganalisa terlebih dahulu apa yang perlu dilakukan sesuai kebutuhan berdasarkan hasil evaluasi bersama guna melakukan penguatan di pelpbagai sektor agar program dibuat tepat sasaran,” bapak Miftah menerangkan saat ditemui di ruang kerjanya.

Hal tersebut diamini oleh kasubbag perencanaan dan evaluasi Haris Firdaus. Bahwa perencanaan yang telah disusun di masing-masing satuan kerja perlu kembali ditelaah menyesuaikan arah kebijakan umum pesantren yang sedang dalam proses finalisasi.

“perencanaan ini merupakan hal krusial dalam sebuah organisasi, karena sekali salah merencanakan, maka kita merencanakan kegagalan. Oleh karena itu, perlu kerja sama masing-masing satker untuk melakukan perencanaan strategis dan tepat sasaran yang sekiranya memberikan dampak signifikan pada pesantren sesuai AKUP,” jelas bapak Haris menutup perbincangan dengan tim Nurul Jadid Media.

Turut hadir dalam rapat pimpinan tersebut pengasuh KH. Moh. Zuhri Zaini, kepala pesantren KH. Abd. Hamid Wahid, waka. pesantren KH. Najiburrahman Wahid, kepala Biro Pendidikan K. Moh. Imdad Robbani, sekretaris pesantren H. Faizin Syamwil, kepala badan pengawas KH. Moh. Mahfudz Faqih, kepala mahkamah pesantren H. Luthfi Adim, kepala inkubasi bisnis H. Thahiruddin, kabag. Humpro Syamsuri Hasan, Kabag. Pepha Miftahul Huda dan pimpinan satuan kerja yang lain.

 

 

(Humas Infokom)

Biro Pendidikan Nurul Jadid Tingkatkan Profesionalisme Guru Melalui Pengembangan Kompetensi Berkelanjutan (PKB)

nuruljadid.net- Program Pengembangan Kompetensi Berkelanjutan (PKB) yang telah dijalankan oleh Biro Pendidikan Pondok Pesantren Nurul Jadid adalah sebagai wadah untuk meningkatkan profesionalitas guru dalam menjalankan amanahnya sebagai pendidik. Peserta dalam kegiatan ini ialah seluruh guru dan tenaga kependidikan (GTK) dibawah Yayasan Nurul Jadid. Kegiatan itu digelar setiap bulan sekali di masing-masing satuan pendidikan.

Pengembangan Kompentensi Berkelanjutan (PKB) guru adalah pengembangan kompetensi bagi guru sesuai dengan kebutuhan dan dilaksanakan secara bertahap dan berkelanjutan. Dengan tujuan untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan, dan sikap profesional guru dalam mengemban tugas sebagai pendidik. Sedangkan komponen PKB guru terdiri atas pertama pengembangan diri kedua publikasi ilmiah dan ketiga karya inovatif. Tentunya Pengembangan Kompentensi Berkelanjutan (PKB) menjadi motivasi bagi guru untuk senantiasa melakukan pengembangan kompetensi secara berkelanjutan baik secara mandiri dan melalui organisasi profesi.

Tindaklanjut ini sangat penting, artinya peningkatan kompetensi lahir dari kesadaran diri para guru baik secara individu maupun secara berkelompok melalui KKG, MGMP, dan organisasi profesi guru lainnya. Selain bertugas sebagai pendidik, guru juga dituntut untuk mampu memberi dan menjadi solusi dengan melakukan inovasi, karena inovasi adalah sebuah kebutuhan dan keharusan di era kebiasaan baru.

Kalimat “mendidik generasi” memberi pesan tentang tanggung jawab bersama yang berkesinambungan untuk mempersiapkan SDM unggul di masa mendatang. Tidak hanya memahami dan menguasai pengetahuan, melainkan harus diimbangi dengan implementasi nyata yang berjalan beriringan dengan etika.

(Kegiatan diskusi guru secara berkelompok usai mendapatkan arahan yang disampaikan oleh Kepala Biro Pendidikan Nurul Jadid Dr. K. Moh. Imdad Robbani, M.Th)

Program rutinan tersebut dilaksanakan pada saat kegiatan belajar mengajar (KBM) diniyah dimana GTK yang mayoritas tidak memiliki jam mengajar wajib mengikuti kegiatan pengembangan kompetensi guru tersebut. Pelaksanan KBM Diniyah masing-masing satuan pendidikan berbeda sehingga Biro Pendidikan melaksanakan program PKB ini secara bergantian terjadwal dengan kegiatan pengajian kitab guru yang juga salah satu program Biro Pendidikan Nurul Jadid.

Demi kelancaran dan keterlaksanaan program kegiatan Pengembangan Kompentensi Berkelanjutan (PKB) guru tersebut, Kepala Biro Pendidikan Nurul Jadid Dr. K. Moh. Imdad Robbani, M.Th memimpin langsung forum tersebut dan didampingi oleh Dr. Rojabi sebagai moderator. Usai mendengarkan paparan yang disampaikan oleh Kepala Biro Pendidikan Nurul Jadid seluruh peserta membentuk kelompok dan mendiskusikan topik sesuai arahan dari Biro Pendidikan Nurul Jadid.

 

 

(Humas Infokom)

Capai 90%, Sekretariat Nurul Jadid Sambut Tahun 2023 dengan Optimisme Baru dan Perencanaan Strategis

nuruljadid.net – Pergantian tahun 2022 menuju 2023 tinggal menunggu hari, seluruh satuan kerja (Satker) dan satuan Pendidikan (satpend) Pondok Pesantren Nurul Jadid menyambutnya tidak dengan liburan atau perayaan semacamnya melainkan kesibukan menyusun perencanaan dan laporan akhir tahun, termasuk Sekretariat pesantren sebagai pusat perencanaan dan administrasi.

Sekretariat Nurul jadid yang dipimpin oleh H. Faizin Syamwil selaku Sekretaris Pesantren Sabtu lalu (24/12) secara marathon menggelar rapat koordinasi internal secretariat untuk menyusun perencanaan program startegis selama satu tahun ke depan.

Sekretariat pesantren yang terdiri dari tiga bagian tersebut meliputi bagian humas dan protokoler (Humpro), bagian perencanaan, evaluasi, pegawai, hukum dan advokasi (Pepha); terakhir bagian data dan IT. Masing-masing bagian telah melakukan rakor internal bagian sebelum diplenokan bersama sekjen.

Perencanaan program menyesuaikan dengan hasil evaluasi selama satu tahun berjalan, beberapa pertimbangan yang menjadi bahan kebijakan adalah prosentase keterlaksanaan program dan keterserapan anggaran yang sesuai sasaran. Alhamdulillah ketuntasan program sekretariat dalam satu tahun terakhir mencapai diatas angka 90%. Hal ini merupakan buah dari kerja keras dan komitmen bersama dalam pengawalan keterlaksanaan program di masing-masing bagian.

“Alhamdulillah, kami bersyukur bahwa prosesntase keterlaksanaan program kerja kami di sekretariat mencapai angka di atas 90%, ini kami dedikasikan untuk pesantren dan sekaligus apresiasi kepada seluruh tim di internal satker kami, mulai dari pimpinan hingga staf,” sekretaris pesantren bapak Faizin menuturkan kepada Nurul Jadid Media.

Kasubbag Umum ustaz Muslehuddin Jauhari menerangkan bahwa ketuntasan program kerja masing-masing bidang beberapa belum 100% terlaksana disebabkan selain padatnya agenda pesantren di luar perencanaan seperti kunjungan dan studi banding juga disinyalir program yang melibatkan satuan kerja di luar sekretariat.

“disadari atau tidak, ketuntasan program kerja internal sekretariat belum mencapai 100% beberapa sebabnya adalah padatnya agenda kunjungan dan studi banding pesantren serta kegiatan di luar perencanaan yang harus kami handle karena sudah di-Acc pimpinan. Selain itu juga biasanya program yang tidak terlaksana berhubungan dengan satuan kerja lain,” jelas ustaz Musleh di tengah jeda rapat.

 

 

(Humas Infokom)

Upgrading Knowledge and Skill, Komunitas Insan Pengabdi (KIP) Nurul Jadid Ngaji Furudul ‘Ainiyah dan Pengembangan Diri

nuruljadid.net- Mahasiswa Komunitas Insan Pengabdi (KIP) Nurul Jadid gelar kajian Furudul ‘Ainiyah (FA) dan Peminatan guna meningkatkan kemampuan FA dan meningkatkan keterampilan (skill) dari masing-masing potensi mahasiswa sesuai dengan yang mereka minati. Kajian tersebut dilaksanakan di wilayah atau asrama terpadu mahasiswa KIP malam hari setiap ba’da isyak.

Furudul ‘Ainiyah adalah ilmu keagamaan yang wajib diketahui oleh seluruh santri sebagai kompetensi dasar yang harus dikuasai. Pondok Pesantren Nurul Jadid secara kontinyu dan konsisten menjalankan program Furudul ‘ainiyah tersebut kepada seluruh santri bahkan sampai tingkat Pegawai Nurul Jadid (PNJ) sekalipun baik Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK), dosen dan staf pesantren. Hal ini dilakukan sejak awal berdirinya pesantren hingga saat ini.

Telah diketahui bersama bahwasanya Pondok Pesantren Nurul Jadid menerapkan pilar trilogi santri, yang harus dipegang teguh dan diimplementasikan oleh seluruh santri. Muatan dari Trilogi Santri itu ialah pertama memperhatikan kewajiban-kewajiban Fardhu ‘Ain; kedua mawas diri dengan meninggalkan dosa-dosa besar; ketiga berbudi luhur kepada Allah SWT dan makhluk-Nya.

Sebagaimana pada poin pertama trilogi Santri yang berbunyi al-ihtimamu bilfurudil ‘ainiyah yang artinya memperhatikan kewajiban fardhu ‘ain, bahwasanya sebelum mempelajari ilmu pengetahuan yang lainnya, seluruh santri diwajibkan untuk terlebih dahulu memahami kajian keilmuan terkait furudhul ‘ainiyah karena ini memilki korelasi dengan ibadah sehari-hari.

Adapun materi Furudhul ‘ainiyah ialah fiqih, aswaja, kepesantrenan, praktek ibadah, khitobah dan baca tulis al-qur’an. Kegiatan kajian FA tersebut bersifat wajib yang harus diikuti oleh semua mahasantri KIP serta terdapat absensi kehadiran didalamnya. Tidak hanya itu mahasiswa KIP Nurul Jadid juga meningkatkan ilmu peminatan yang sesuai dengan minat dan bakat mereka.

(Palaksanaan program peminatan diampu oleh Bidang Penataan Wilayah dan BKWA Biro Kepesantrenan Nurul Jadid yang diikuti oleh santri mahasiswa KIP)

Pasalnya, koordinator KBM mahasiswa KIP mengatakan bahwa, selain menjalankan tugas kewajiban dari pesantren mereka juga dibekali ilmu peminatan yang menjadi kegiatan rutinan bagi seluruh mahasiswa. Namun pada kajian peminatan tersebut bersifat optional tidak diwajibkan untuk diikuti oleh semua mahasiswa, hanya saja sebagai fasilitas pilihan bagi mereka yang berkeinginan untuk menambah pengetahuan, wawasan dan keterampilan yang lain.

 

 

(Humas Infokom)

Siswi SMA Nurul Jadid Raih Medali Emas dalam Bidang Ekonomi Tingkat Nasional

nuruljadid.net- Siswi SMA Nurul Jadid kemabli harumkan nama Pondok Pesantren Nurul Jadid. Pasalnya, salah satu siswi berhasil meraih medali emas dalam bidang ekonomi tingkat Nasional pada ajang perlombaan yang diselenggarakan oleh Pelatihan Olimpiade Sains Indonesia (POSI) Lembaga Pelatihan Sains Indonesia pada Selasa, (22/11/2022) lalu.

Olimpiade Sains Indonesia (OSI) Tahun 2022 adalah kompetisi yang diselenggarakan oleh Pusat Olimpiade Sains Indonesia (POSI) dengan tujuan untuk memfasilitasi siswa/i, guru dan mahasiswa untuk berprestasi dan menjadi sarana evaluasi kemampuan untuk mengembangkan kapasitas diri dan kompetensi secara mendalam.

Kompetisi ini dibuat untuk mendorong siswa/i,guru dan mahasiswa tetap dapat belajar dan berprestasi dan dengan adanya kompetisi berbasis online ini siswa/i juga lebih bisa mempersiapkan diri di ajang Sains.

Sebagaimana diketahui, Pusat Olimpiade Sains Indonesia (POSI) mengadakan serangkaian lomba yang ditujukan kepada siswa/i SMA/MA/SMK sederejat Se-Indonesia. Diantaranya meliputi Olimpiade Matematika, Fisika, Biologi, Astronomi, Geografi, Bahasa Inggris, Ekonomi, Kimia, Sejarah.

Melalui bimbingan dan arahan guru mapel Ekonomi, Neysa Arjumand Bano yang saat ini duduk di kelas XII IPS 2 SMA Nurul Jadid mengikuti cabang Olimpiade Ekonomi. Pada kesempatan tersebut Neysa dengan semangat membara dan tekat kuat serta keyakinan terhadap kemampuan dirinya pasca digembleng, berupaya sekuat tenaga untuk bisa mempersembahkan yang terbaik.

Berkat doa serta giat berlatih dan belajar, Siswi SMA Nurul Jadid dengan nama lengkap Neysa Arjumand Bano itu berhasil meraih medali emas pada ajang Olimpiade Ekonomi tersebut. Perasaan bahagian pun dia rasakan setelah mendengar bahwa dirinya dinobatkan sebagai terbaik 1 dan berhasil membawa pulang medali emas untuk almamater tercinta di kancah Nasional.

Ucapan rasa syukur penuh haru dan ungkapan terima kasih Neysa sampaikan saat menerima medali serta piagam penghargaan dari panitia penyelenggara.

“Alhamdulillah saya tidak menyangka sekali bisa meraih prestasi ini, ini semua berkat bimbingan dan doa guru terutama orangtua ku serta suport dari teman – teman semua terima kasih telah membimbing kami sampai detik ini” ucapnya saat memenangkan Olimpiade itu.

 

 

(Humas Infokom)

Direktur LPBA Putri: Sebut Bahasa Asing Dapat Pengaruhi Setiap Aspek Globalisasi

nuruljadid.net – Sebelum sesi penyampaian materi, tepatnya pada rangkaian acara seremonial kegiatan Education Talk pada hari Selasa (27/12/2022) kemarin sore itu diawali dengan sambuatan dari Direktur Lembaga Pengembangan Bahasa Asing (LPBA) Nurul Jadid putri Ny. Hj. Ummi Haniah, S.Th.I yang menjadi perwakilan keluarga besar Pondok Pesantren Nurul Jadid untuk menyampaikan maksud dan tujuan diselenggarakannya kegiatan dimaksud.

Acara yang bertempat di Aula I ini dikhususkan hanya untuk santri puteru dari semua satuan pendidikan mulai dari SMPNJ, MTsNJ, MTSN 1 Probolinggo, SMANJ, SMANJ, SMKNJ, LPBA hingga UNUJA yang fokus pembelajarannya berbahasa Inggris karena kegiatan Education Talk dengan narasumber dari Jerman tersebut menggunakan bahasa internasional Inggris.

Turut hadir dalam acara Direktur LPBA Putri Ny. Hj. Ummi Haniah didampingi pengurus LPBA putri, staff protokuler, guru pendamping dan beberapa undangan lainnya. Dalam sambutannya di acara seremonial, beberapa hal yang disampaikan Direktur LPBA Putri kepada seluruh audiens.

“Keterampilan penguasaan bahasa asing dapat mempengaruhi setiap aspek globalisasi karena hanya dengan belajar bahasa, para pemimpin dapat berkomunikasi dengan penduduk asli dan budaya secara efektif di seluruh dunia, yang selanjutnya akan membantu mereka untuk bergerak menuju dunia masa depan dan membangun hubungan yang baik di antara warga global,” jelas beliau.

(Sambutan Direktur LPBA Nurul Jadid Putri Ny. Hj. Ummi Haniah pada kegiatan Education Talk)

Kemudian Ny. Hj. Ummi Haniah sambutannya dengan menyampaikan tujuan dari tema yang akan dibahas pada Education Talk tersebut yaitu “Language Manisfestation to Build Understanding on Global Citizenship”.

“Pendidikan Kewarganegaraan Global bertujuan untuk memberdayakan peserta didik agar mengambil peran aktif untuk menghadapi dan menyelesaikan tantangan global dan menjadi kontributor proaktif untuk dunia yang lebih damai, toleran, inklusif, dan aman untuk semua,” lanjut Direktur LPBA Putri.

Pendidikan tentang kewarganegaraan global, Ny. Hj. Ummi Haniah menambahkan, dapat membantu kaum muda mengembangkan kompetensi inti termasuk kita sebagai santri yang memungkinkan secara aktif terlibat dengan dunia. Sehingga dapat membantu menjadikannya tempat yang lebih adil dan berkelanjutan tidak hanya untuk komunitas serta kelompok orang tertentu tetapi semua umat manusia.

Harapan dari kegiatan ini, audiens dapat mengintegrasikan pemahaman kewarganegaraan global (global citizenship) dengan lima nilai inti Panca Kesadaran Santri dan pilar ideologis Indonesia yakni Pancasila.

 

 

(Humas Infokom)

Tingkatkan Mutu dan Wawasan Dunia Usaha dan Industri, SMK Nurul Jadid Laksanakan Prakerin

nuruljadid.net – SMK Nurul Jadid sebagai satu-satunya lembaga pendidikan berbasis kejuruan di Pondok Pesantren Nurul Jadid. Sejak 1 Desember 2022 sampai dengan 1 Maret 2023 ke depan guna meningkatkan mutu dan wawasan dasar dalam dunia usaha atau dunia industri melangsungkan program Praktik Kerja Industri yang lumrah dikenal dengan sebutan Prakerin.

Kepala SMK Nurul Jadid bapak Moh. Arief Hariyanto menyampaikan bahwa Prakerin atau Praktek Kerja Industri merupakan kegiatan pendidikan, pelatihan, dan pembelajaran bagi siswa SMK (Sekolah Menengah Kejuruan) yang dilakukan di dunia usaha atau dunia industry.

“Prakerin ini adalah kegiatan Pendidikan, pelatihan dan pembelajaran bagi siswa di DU/DI yang berkaitan dengan kompetensi siswa sesuai bidang yang digelutinya demi meningkatkan keterampilan siswa di bidangnya,” papar bapak Arief Hariayanto.

(Kepala SMK Nurul Jadid bapak Moh. Arief Hariyanto, M.Pd. saat memberikan pengarahan sebelum melepas peserta Prakerin di PJB Paiton)

Dalam program ini, para siswa diberikan bekal ilmu pengetahuan dasar supaya meminimalisir kendala saat penerapan bekerja. Program ini dilaksanakan agar siswa lebih siap untuk bekerja di lapangan dan juga dapat mempraktikkan teori yang sudah dipelajari di sekolah. Dengan begitu, ketika lulus nanti, siswa dapat beradaptasi lebih cepat dengan dunia kerja.

Peserta didik kelas XI SMK Nurul Jadid Paiton Probolinggo saat ini tengah melaksanakan kegiatan praktik kerja industri (Prakerin) ke beberapa dunia usaha dan dunia insdustri yang telah ditentukan sekolah sesuai dengan program keahlian masing-masing.

SMK Nurul Jadid memiliki 6 program keahlian meliputi Multimedia (MM), Rekayasa Perangkat Lunak (RPL), Teknik Komputer dan Jaringan (TKJ), Teknik Pembangkit Tenaga Listrik (TPTL) atau PJB Class, Agribisnis dan Pengilahan Hasil Perikanan (APHPi) dan Tata Busaha (TB).

Prakerin SMK ini merupakan upaya sekolah untuk meningkatkan mutu siswa SMK sehingga dapat menghasilkan lulusan yang mampu menjalani pekerjaan sesuai dengan bidangnya dan memasuki dunia kerja yang persaingannya cukup ketat. Beberapa sekolah sudah mewajibkan program prakerin bagi para siswa dalam jangka waktu tertentu.

(Peserta Prakerin program keahlian Teknik Pembangkit Tenaga Listrik (TPTL) SMK Nurul Jadid saat mengikuti orientasi di PJB UP Paiton)

Pelaksanaan program prakerin ini didasari oleh Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 3 Tahun 2017 tentang Pedoman Pembinaan dan Pengembangan Sekolah Menengah Kejuruan Berbasis Kompetensi yang Link and Match dengan Industri yang memuat klausul tentang Praktek Kerja Industri berbunyi, “Perusahaan Industri dan/atau Perusahaan Kawasan Industri memfasilitasi Praktek Kerja Industri untuk siswa dan Pemagangan Industri untuk guru Bidang Studi Produktif.”

Waka Humas SMK Nurul Jadid bapak Fifin Priandono menyampaikan bahwa terdapat kurang lebih 27 Du/DI yang menjadi mitra sekolah untuk penempatan peserta Prakerin tahun pelajaran ini.

“Alhamdulillah, kita memiliki 28 Du/Di yang akan dijadikan lokasi penempatan peserta Prakerin selama 3 bulan ke depan,” bapak Fifin menuturkan.

28 lokasi Prakerin tersebuta antara lain 1) Grabag TV (Magelang), 2) PT. TKI (Salatiga), 3) Global Intermedia (Jogjakarta), 4) PT. PAL (Surabaya), 5) PT. Indobismar (Surabaya), 6) Claz Digital Marketing (Malang), 7) UNMUH (Jember), 8) Arumi (Jember), 9) BATU (Bondowoso), 10) STAI (Bondowoso), 11) E-COM (Bondowoso), 12) PP. Nurul Ulum (Bondowoso), 13) Diskominfo (Bondowoso), 14) Kuning Banner (Situbondo), 15) UNUJA (Probolinggo), 16) PT Sasa Inti (Probolinggo), 17) Dinas Perikanan (Situbondo), 18) Diskominfo (Situbondo), 19) Nurul Falah (Situbondo), 20) Nurul Huda (Situbondo), 21) Garmen (PP. Nurul Jadid), 22) Klinik Laptop (Probolinggo), 23) Mandiri Play (Paiton), 24) WPS (Kraksaan), 25) Studio Ali (Banyuanyar), 26) IT Pesantren (PP. Nurul Jadid), 27) UTARA (Situbondo) dan 28) UNARS (Situbondo).

(Humas Infokom)

Pasca Pelantikan, Panji Pelopor Bekali Pengurus Terpilih dengan Ruhul Jihad Pengabdian

nuruljadid.net – Usai menggelar pelantikan, Panji Pelopor Nurul Jadid Putri melakukan upaya penguatan ruhul jihad pengurus baru terlantik dengan tajuk “Upgrade Diri dengan Realisasi Kewajiban Mengabdi” di hari yang sama, Jumat, 23 Desember 2022.

Kegiatan ini tak lain bertujuan untuk menanam ghirroh perjuangan dan pengabdian kepada para pengurus baru sebelum melaksanakan tugas pengabdiannya kepada pesantren melalui organisasi Panji Pelopor.

Hadir sebagai pemateri dalam acara tersebut, Wakil Sekretaris Pesantren Ny. Muthmainnah Waqid, S.Th.I. dan didampingi oleh Pengurus Panji Pelopor Demisioner sebagai moderator Zalfania. Dalam paparan awalnya, beliau memberikan gambaran sosok The Winner dan The Looser.

“Meskipun kita punya banyak mimpi, tapi belum pernah mencoba satu langkah pun untuk mewujudkannya, maka selamanya akan tetap menjadi mimpi,” tutur beliau.

(Potret pemaparan materi oleh Wakil Sekretaris Pesantren Ny. Muthmainnah Waqid, S.Th.I (kiri) didampingi oleh moderator (kanan))

Kemudian beliau melanjutkan dengan memberikan tips-tips upgrade diri, beberapa diantaranya dengan melatih kemampuan public speaking, sempatkan baca buku, bangun pola hidup sehat, tantang diri mempelajari skill baru, menjalani hobi yang membuat produktif, self love dengan merawat diri sewajarnya, dan selalu membaca dzikir, istighfar, dan sholawat sebagai ‘life jacket’.

Kegiatan ruhul jihad yang dijalankan setiap tahunnya itu menjadi kegiatan pelengkap dari pelantikan sendiri, karena objek dari kegiatan ini adalah para pengurus baru terlantik. Staff Humpro Putri Nuril Mufidah menyampaikan bahwa kegiatan ini bagaikan memupuk benih-benih yang baru ditanam agar tumbuh dengan baik.

Harapannya, pengurus Panji Pelopor baru bisa mengambil banyak hikmah dan pelajaran dari kegiatan ruhul jihad tersebut. Tak hanya ditulis, namun juga diamalkan dalam perjuangan dan pengabdiannya kepada pesantren nantinya.

 

 

 

(Humas Infokom)

Kenalkan Tradisi dan Budaya Pesantren, Bule Jerman Kenakan Songkok dan Kerudung pada Education Talk

nuruljadid.net – Pemandangan unik dan tidak biasa terlihat dalam acara Education Talk Selasa (27/12/2022) kemarin. Pasalnya, Pondok Pesantren Nurul Jadid tidak hanya sekedar mengundang narasumber dari Jerman untuk menjadi pembicara saja. Namun, pengurus pesantren juga perkenalkan tradisi dan budaya pesantren (local wisdom) kepada kedua narasumber yang hadir.

Mr. Harald Wetzer dan Mrs. Claudia Lade tampak sangat welcome dan menyukai songkok dan kerudung yang disodorkan panitia saat keluar dari lift menuju Aula 1 pesantren lantai 3. Kedua narasumber berdarah Jerman ini tidak keberatan untuk berbusana menyesuaikan tradisi dan budaya pesantren, bahkan mereka senang bisa belajar dan mengenal budaya lokal yang baru bagi mereka, bahkan mereka terlihat serasi dan romantis mengenakan songkok dan kerudung dengan warna senada yang sama-sama berwarna hitam tersebut.

Sebelum acara dimulai, kedua narasumber menyempatkan berkeliling di sekitar lingkungan pesantren mengenakan songkok khas Nurul Jadid dan kerudung hitam polos. Mereka ditemani oleh salah satu pengurus LPBA selama berkeliling melihat beberapa asrama putra pusat. Tidak jarang mereka terlihat menyapa para santri yang berseliweran di area asrama dan sebaliknya banyak santri juga yang menyapa mereka dengan bahasa Inggris seadanya.

Kasubbag Humas dan Infokom Mujiburrohman menyapaikan bahwa pemberian songkok dan kerudung kepada tamu asing dan non-pesantren merupakan tradisi yang Nurul Jadid lakukan dalam menyambut tamu yang datang. Hal ini dilakukan untuk penyesuaian dengan kultur yang ada tanpa unsur paksaan.

“Ini merupakan cara kami untuk memperkenalkan tradisi dan budaya pesantren kepada dunia luar khususnya tamu asing yang biasanya senang belajar hal baru dari tempat yang mereka kunjungi, ini juga sebagai salah satu bentuk syiar nilai-nilai keislaman dan budaya kepesantrenan kepada pihak asing. Catatan juga kami melakukannya tidak dengan paksaan melainkan melalui penjelasan dan pemahaman serta pendekatan yang baik,” jelas Mujiburrohman.

Nuansa kental pesantren memberikan kesan tersendiri bagi mereka, mulai dari kegiatan harian, tata krama para pengurus dan santri dalam menyambut tamu dan pendampingan selama berada di Pondok Pesantren Nurul Jadid. Sebelum kembali ke Bali keesokan harinya, Mr. Harald dan Mrs. Claudia menyampaikan apresiasinya terhadap layanan dan sambutan yang luar biasa terhadap mereka. Mereka berencana akan kembali di lain waktu dengan suasana yang lebih santai dan non-formal.

 

 

(Humas Infokom)

Wakabid GTK dan Peserta Didik Biro Pendidikan Nurul Jadid Paparkan Profil Organisator yang Baik pada Pelantikan FKO Nurul Jadid Putri

nuruljadid.net – Pelantikan salah satu organisasi peserta didik tertinggi di Pondok Pesantren Nurul Jadid, FKO Nurul Jadid putri telah melakukan pelantikan pengurus baru periode 2023. Kegiatan itu dihadiri pejabat Biro Pendidikan putri yang diwakili Wakabid GTK dan Peserta Didik ustazah Rifqotul Husna, Wakabid Penjamin Mutu dan Kurikulum ustazah Faiqotul Hikmah serta pembina ustazah Rizkiyah Sakinah Safitri pekan lalu tepatnya Jum’at pagi (23/12/22)

Saat pelantikan Wakil Kepala Bidang GTK dan Peserta Didik ustazah Rifqotul Husna menyampaikan apresiasinya dalam sambutan kepada pengurus demisioner dan mengucapkan selamat kepada pengurus terpilih untuk istiqomah berkhidmad kepada pesantren dan masyarakat.

“Selamat kepada pengurus terpilih, semoga menjadi pengurus yang amanah dan dapat mengemban amanah organisasi dengan penuh tanggung jawab sehingga mampu menjadikan FKO lebih baik dari sebelumnya. Dan semoga pengabdian demisioner menjadi perantara kebarokahan untuk menjadikan kalian pribadi yang lebih baik,” terang ustazah Rifqoh dalam sambutannya.

(Suasana sambutan Wakabid. GTK dan Peserta Didik Biro Pendidikan pada Pelantikan Pengurus FKO Nurul Jadid Periode 2023)

Ustazah Rifqotul Husna juga berpesan kepada semua organisator baik yang demisioner dan lebih khusus kepada yang terpilih untuk terus bersama mendampingi sebelum keluar dari pesantren dan bersama belajar mengembangkan FKO Nurul Jadid.

“saya berpesan kepada pengurus demisioner untuk tidak lantas meninggalkan adek pengurus penerus, melainkan tetap dibimbing dan diarahkan. Yang baru jangan sungkan untuk bertanya seputar organisasi kepada demisioner agar saling berbagi pengalaman,” imbuhnya.

Dalam sambutan singkat, usatzah Rifqoh menyampaikan profil organisator yang baik di hadapan seluruh peserta yang hadir terutama kepada pengurus FKO Nurul Jadid.

“Organisator yang baik adalah organisator yang tidak sekedar membawa organisasi ke arah yang baik namun bisa mewariskan generasi yang mampu membawa organisasi yang ditinggalkannya lebih baik” tutup ustazah Rifqoh yang disambut dengan tepuk tangan meriah.

 

 

(Humas Infokom)

Estafet Kepemimpinan FKO Nurul Jadid Putri secara De Jure Dilanjutkan, Pengurus Baru Resmi Dilantik

nuruljadid.net – Menyambut tahun baru masehi 2023, banyak organisasi santri yang melakukan regenerasi guna melanjutkan estafet kepemimpinan. Tidak mau ketinggalan Forum Komunikasi OSIS (FKO) Nurul Jadid putri juga telah menggelar pelantikan pengurus baru tidak hanya secara De Facto namun resmi secara De Jure minggu lalu Jum’at, 23 Desember 2022 di Aula II Pondok Pesantren Nurul Jadid Paiton.

Pelantikan dimulai pukul sekitar 09.00 WIB yang dipandu oleh pembawa acara dengan bilingual language yaitu bahasa Inggris dan Indonesia. Ratusan peserta delegasi dari tujuh satuan Pendidikan memenuhi ruang aula. Mereka dari MTSNJ, SMPNJ, MTSN 1 Probolinggo, SMANJ, MANJ, dan SMKNJ.

Organisasi FKO Nurul Jadid periode 2023/2024 akan dinahkodai oleh Sekretaris Jenderal (Sekjen) baru. Ia adalah Maia Natasha Early, siswi Madrasah Aliyah Nurul Jadid (MANJ) yang dipilih berdasarkan hasil pemilihan umum (PEMILU) oleh perwakilan setiap satuan Pendidikan di bawah naungan pesantren.

Natasha menggantikan Sekjen demisioner Nofalia Ramdhani, siswi SMA Nurul Jadid. Dalam sambutan singkatnya Nofalia berpesan kepada sekjen terpilih dan pengurus terlantik untuk menjalin komunikasi yang bai kantar pengurus, karena komunikasi merupakan salah satu kunci keberhasilan organisasi.

“pesan saya kepada pengurus terpilih, komunikasi harus dijaga dan dibangun sebagai akar kokohnya organisasi. Tetap semangat dan amanah,” ucap Nofalia sambil menyeka air mata haru dan sedih karena akhirnya berhasil menuntaskan amanah di organisasi tercintanya yang penuh perjuangan dan pengorbanan.

(Pembina FKO Nurul Jadid putri ustazah Rizkiyah Sakinah Safitri saat tengah memberikan kata sambutan dalam acara Pelantikan Pengurus FKONJ periode 2023)

Ustazah Rizkiyah Sakinah Safitri selaku pembina dalam sambutannya mengucapkan terimakasih kepada pengurus FKONJ demisioner dan selamat kepada pengurus FKO terpilih.

“terimakasih atas pengabdian yang tulus untuk pengurus FKO Demisioner, semoga membawa kebarokahan dan selamat mengemban tugas untuk FKO terpilih, semoga amanah” tutur ustazah Rizkiyah.

Prosesi pelantikan berjalan sangat khidmad, setelah pembacaan SK Kepengurusan FKO Nurul Jadid periode 2023 oleh Wakabid. GTK dan Peserta Didik Biro Pendidikan ustazah Rifqotul Husna, seluruh structural terpilih menaiki pentas untuk mengambil sumpah jabatan yang dipandu oleh Wakabid Penjamin Mutu dan Kurikulum ustazah Faiqotul Hikmah.

Berdasarkan SK kepala Biro Pendidikan Nurul Jadid nomor: NJ-H/0200/A.VIII/12.2022 terdapat sejumlah 30 pengurus yang dapuk sebagai organisator FKO untuk menjalankan amanah organisasi satu tahun ke depan.

Usai prosesi pelantikan dilanjutkan sambutan dari sekjen terpilih dan demisioner. Peserta mengikuti dengan seksama setiap jalannya prosesi pelantikan termasuk pemberian penghargaan kepada pengurus demisioner dan pemotongan tumpeng sebagai symbol syukur atas berakhirnya satu periode dan dimulainya perjalan baru periode 2023.

 

 

 

(Humas Infokom)