Sekretaris Pesantren : Kita Juga Perlu Belajar Bagaimana Siswa Mengurus di PP. Modern Al-Amanah Sidoarjo

nuruljadid.net – Sekretaris Pesantren ustaz H. Tahirudin, MM.Pd dan beberapa pengurus Pondok Pesantren Nurul Jadid sambut hangat kehadiran empat rombongan bus dari Pondok Pesantren Modern Al-Amanah Junwangi Sidoarjo yang datang ke bumi Nurul Jadid pada Sabtu siang (14/01/2023) tadi. Kedatangan rombongan tersebut selain untuk menyambung tali silaturrahmi, juga untuk saling bertukar pengalaman dalam pengelolaan pesantren.

Ustaz Ismanto, M.Pd, selaku pimpinan rombongan dalam sambutannya menyampaikan terimakasih karena telah diterima untuk berkunjung ke Nurul Jadid.

“Terimakasih telah menerima kami dengan baik. Tujuan kami kesini tidak lain dan tidak bukan ialah untuk tolabul Ilmi,” papar beliau.

(Potret Ustaz Ismanto, M.Pd Wakil Kepala Bidang Bahasa sekaligus Pimpinan Rombongan disaat menyampaikan sambutan )

Oleh karena itu, Ustaz Ismanto melanjutkan, kami mohon bimbingan panjenengan agar nanti bisa memberikan solusi atau trik untuk mengelola pesantren, khususnya dalam hal mengatasi suatu persoalan yang kerap dihadapi dengan santri yang beragam. Karena di pondok kami yang menjadi pengurus notabenenya ialah anak-anak yang masih kelas 11 MA. Dimana mereka masih membutuhkan wawasan yang lebih luas untuk menghadapi suatu permasalahan.

Selain berkunjung ke Nurul Jadid, rombongan tersebut akan melanjutkan perjalanannya ke Pulau Dewata.  Karena perjalanan itu dalam rangka merealisasikan program “EL Tour” yakni Education Language tour yang bertujuan untuk melatih kemampuan berbahasa Inggris para peserta didik.

“Selanjutnya kita akan menyeberang ke Bali. Mereka akan dipertemukan langsung dengan turis yang ada di Bali untuk mempraktekkan ilmu kebahasaannnya. Apakah mereka ini nanti berani atau tidak untuk berkomunikasi dengan para turis,” imbuhnnya

Sementara itu, dalam sambutan hangat Sekretaris Pesantren, Ustaz H. Tohir sapa rombongan dengan beri ungkapan “Ahlan Wasahlan Bihudurikum” kepada seluruh rombongan.

Lebih lanjut, sekretaris pesantren berharap kepada pengurus Nurul jadid agar menjamu dengan baik dan tidak mengecewakan kedatangan rombongan.

“Mudah-mudahan yang menjadi tujuan dan keingingan PP Modern Al-Amanah ini nanti bisa didapatkan dan tidak mengecewakan. Atau bahkan kita juga bisa mendapatkan pengetahuan terkait bagaimana pengelolaan pesantren oleh santri pelajar di PP Al-Amanah yang bisa diterapkan di Pesantren Nurul Jadid,” pungkas ustaz H. Tahir.

Usai acara seremonial, rombongan dibagi menjadi beberapa grup diskusi sesuai bidang masing-masing agar bisa saling bertukar pengalaman lebih luas.

 

 

(Humas Infokom)

Harumkan Unuja, Mahasiswi Fakultas Kesehatan Raih Peserta Terbaik Nasional

nuruljadid.net – Siti Zulfiana Safitri, Mahasiswi Universitas Nurul Jadid Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kesehatan berhasil harumkan almamater kampusnya dengan raih harapan Penulis Terbaik tingkat Nasional dalam lomba menulis cerpen. Lomba tersebut diadakan oleh Lisapublisher pada awal bulan Januari 2023.

Ana sapaan akrabnya, Mahasiswi asal Besuki itu kemudian menjelaskan serangkaian kegiatan perlomban yang ia ikuti tersebut. Perlombaan ini digelar secara daring, jadi peserta cukup mengirimkan naskah karyanya saja dalam mengikuti perlombaan tersebut kepada panitia penyelenggara sesuai deadline yang telah ditentukan. Setelah itu, naskah akan melalui proses penilaian oleh juri.

Ana menceritakan pengalamannya dari awal. Sebelum kenal dengan even lomba, Ana hanya mengikuti seminar-seminar saja.

“Kalau untuk lombanya, sebelum saya kenal ke event-event lomba karya tulis seperti puisi, opini dan cerpen itu saya hanya ikut seminarnya saja. Kemudian dari seminar itu memang diinstruksikan untuk membuat 1 artikel untuk prasyarat. Dan kebetulan artikel saya kepilih tanpa bersyarat,” Terang ana.

Selanjutnya ia diajak bergabung ke dalam grub Lisapublisher. Disana ia mulai aktif mencari informasi perlombaan sehingga diajak untuk berpartisipasi dalam ajang lomba cipta puisi tingkat Nasional Lisapublisher. Tanpa disangka-sangka, ternyata hasil karyanya berhasil masuk dalam ketegori Harapan Penulis Terbaik.

Rasa senang dan haru menyelimuti kemenangan Ana pada saat itu. Sejak itu juga ia semakin termotivasi untuk aktif mengikuti perlombaan lagi khususnya dalam dunia tulis menulis. Ia ingin prestasi yang dia dapatkan tidak berhenti sampai disitu saja, sebab ia juga ingin menorehkan prestasi-prestasi yang lain untuk kampusnya.

Mahasiswi Fakutas Kesehatan tersebut juga berpesan kepada generasi muda masa kini agar tidak takut untuk mencoba.

“Jangan takut untuk mencoba. Kejar terus dan teruslah belajar berjalan tanpa henti. Boleh gengsi tapi jangan jatuh, boleh jatuh tapi harus tetap bangkit,” ungkapnya kepada tim infokom.

 

 

(Humas Infokom)

Tingkatkan Kualitas Pengurus, Pesantren Modern Al-Amanah Kunjungi Nurul Jadid

nuruljadid.net – Sesuai dengan visi nya untuk mencetak kader pemimpin bangsa yang beriman, berilmu, beramal, dan bertaqwa, Pondok Pesantren Modern Al-Amanah Junwangi Sidoarjo lakukan akselerasi peningkatan kualitas pengurus dengan kunjungan studi banding ke Pondok Pesantren Nurul Jadid Paiton Probolinggo pada Sabtu (14/01) siang.

Dikomandani oleh Wakil Kepala Bidang Bahasa Ustaz Ismanto, M.Pd, Rombongan sejumlah 206 orang diantaranya 190 santri dan 16 pengurus ini tiba di Aula I Pesantren sekitar pukul 13.15 waktu setempat. Didampingi oleh Kasubbag. Protokoler Ustaz Ady Azhari, M.Pd rombongan disambut dan dijamu langsung oleh Sekretaris Pesantren Ustaz H. Tohiruddin, MM. bersama beberapa pejabat Nurul Jadid lainnnya.

(Wakil Kepala Bidang Bahasa Ustaz Ismanto, M.Pd tengah memberikan sambutan di depan seluruh peserta rombongan dan tamu undangan)

Dalam sambutannya, Wakil Kepala Bidang Bahasa Ustaz Ismanto, M.Pd mewakili jajaran pimpinan Pesantren Modern Al-Amanah menyampaikan salam dan ucapan terima kasih kepada pihak PonPes Nurul Jadid yang telah bersedia memberikan kesempatan dan ruang belajar. Pihaknya kemudian menjelaskan, bahwa kepengurusan di pesantren nya mayoritas dari siswa atau santri kelas XI.

“Kami memiliki Dentri, Dewan Santri, mereka merupakan pengurus di pesantren, terdiri dari beberapa bagian, diantaranya Keamanan, Ta’mir Masjid, Tarbiah, Kebahasaan, dan Kebersihan. Masalah yang kerap muncul adalah kurangnya kontrol emosi saat mereka sudah menjalankan tugas di lapangan, kami harap nanti bisa mendapatkan solusi dari PonPes Nurul Jadid,” ungkap beliau.

(Potret Sekretaris Pesantren Ustaz H. Tohiruddin, MM. tengah memberikan sambutan hangat kepada tamu rombongan Pesantren Modern Al-Amanah)

Dalam kesempatan yang sama, Sekretaris Pesantren Ustaz H. Tohiruddin, MM. kembali menyambut hangat kehadiran tamu rombongan, dilanjut dengan mengenalkan beberapa substansi yang dimiliki oleh PonPes Nurul Jadid.

“Jauh sebelum UU. 18 tahun 2019 tentang pesantren resmi dibentuk, PonPes Nurul Jadid sudah menjalankan ketiga fungsi pesantren yang tertulis dalam UU tersebut, yaitu Pendidikan, Dakwah, dan Pemberdayaan Masyarakat melalui PP ‘Program Induk Pesantren’ dengan turunannya Renstra dan Program Tahunan,” jelas Sekretaris Pesantren.

Adanya silaturahmi ini, imbuhnya, bukan berarti kami (PonPes Nurul Jadid, Red) yang memberikan pengetahuan, namun yang utama adalah silaturahmi, kemudian yang kedua itu sebaliknya, PonPes Nurul Jadid juga mendapatkan pengetahuan atau pembelajaran dari sistem yang pernah berjalan di Pesantren Modern Al-Amanah.

Demi keefektifan berbagi dan menangkap pengetahuan atau yang sering dikenal dengan sharing session, acara dilanjutkan dan dibungkus dengan Forum Group Discussion (FGD) yang terbagi menjadi empat bagian dengan santri putra dan putri terpisah, diantaranya Forum Tarbyiah dan Ubudyiah dipimpin Ustaz Alief Hidayatullah, Forum Keamanan bersama Ustaz Adi Yatno, Forum Media bersama Ustaz Alfian Wahidanto dan Tim IT, Forum Kebersihan dan Dapur didampingi oleh Ustaz Khoisol, dan Forum Kebahasaan didampingi oleh Ustaz Mujiburrohman. Sementara untuk santri putri juga didampingi oleh pengurus putri yang hadir.

(Humas Infokom)

Upgrading Skill, Tim Multimedia PP. Fadlun Minalloh Bantul, DI Yogyakarta Kunjungan Ke Multimedia Pesantren Nurul Jadid

nuruljadid.net- Tim Multimedia Pondok Pesantren Fadlun Minalloh Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta mengadakan kunjungan studi tiru ke Multimedia Pesantren Nurul Jadid. Acara digelar dengan format dialog interaktif dimulai pukul 08.00 WIB bertempat di Ruang tamu Pesantren, Senin pagi (09/01/2023).

Delapan orang pengurus Tim Multimedia PP. Fadlun Minalloh itu datang dengan menggunakan transportasi darat dari Yogyakarta menuju Paiton. Kedatangan rombongan disambut langsung oleh Kasubbag. Multimedia ustadz Faqihatus Sholeh beserta Tim multimedia dan Protokoler Pondok Pesantren Nurul Jadid.

Kegiatan tersebut bersifat non formal, Kasubbag. Multimedia Achmad Faqihatus Sholeh memulai pembicaraannya dengan menceritakan sejarah perjalannya multimedia di Pondok Pesantren Nurul Jadid “temen – temen disisni tidak pernah belajar teori, namun mereka semua langsung praktik Ketika ada event di pesantren”tutur ustadz Faqihatus Sholeh.

Kemudian dilanjutkan dengan pembicaraan ketua rombongan Tim Multimedia PP. Fadlun Minalloh ustadz Ahmad Fauzan Hanafi. Ia mengucapkan rasa terimakasihnya atas sambutan yang baik dan mengapresiasi Multimedia yang kualitasnya tidak kalah dengan pesantren besar lainnya.

(Potret Kasubbag. Multimedia Achmad Faqihatus Sholeh dengan ketua rombongan Tim Multimedia PP. Fadlun Minalloh saat ngobrol santai di ruang tamu pesantren nurul jadid)

“kami sangat berterima kasih atas sambutan dan penerimaan kami untuk belajar mendalami ilmu multimedia sehingga kami bisa mengelola dan membesarlkan multimedia di pesantren kami ”tutur ketua rombongan Ustadz Ahmad Fauzan Hanafi.

Usai mengucapkan terima kasih ketua rombongan menjelaskan lebih detail tentang maksud dan tujuan kunjungan dan studi tiru tersebut.“kami mengadakan kunjungan studi tiru ini, karena kami ingin mengembangkan media sosial di pesantren kami dan kami lihat Ponpes Nurul Jadid kok bagus akhirnya kami memilih disini”lanjut ketua rombongan tersebut.

Usai pembicaraan yamg bertempat di Ruang tamu pesantren rombongan beserta Kasubbag. Multimedia dan tim beranjak menuju kantor multimedia bertempat di lantai dua Gedung Sekretariat pusat Pondok Pesantren Nurul Jadid untuk melanjutkan pembicaraan mengenai kebutuhan yang ingin mereka kaji.

(peserta rombongan Tim Multimedia PP. Fadlun Minalloh pada saat belajar desain dan editing video di kantor multimedia Pondok Pesantren Nurul Jadid)

Rombongan tim Multimedia PP. Fadlun Minalloh itu terdiri dari 4 bagian yakni bagian editing video, desain, audio dan sosial media. Suasana di dalam kantor multimedia tersebut sangat akrab dimana Kasubbag. Multimedia memperkenankan kepada rombongan untuk belajar langsung dengan tim multimedia nurul jadid. Pada saat itu mereka belajar sesuai bidangnya baik editing video, desain, audio serta sosial media.

 

 

(Humas Infokom)

KH. Moh. Zuhri Zaini Sampaikan Evaluasi Pesantren serta Harapan AKUP tahun 2023

nuruljadid.net – Pengasuh Pondok Pesantren Nurul Jadid KH. Moh. Zuhri Zaini menyampaikan tiga hal penting yang diharapkan terwujud dalam pelaksanaan pengajaran dan pembinaan agar terbentuk lingkungan hidup yang kondusif bagi santri dengan tetap menjaga arah produktivitas kegiatan pesantren. Tiga hal yang beliau maksud diantaranya; efektifitas, efisiensi, dan menyenangkan.

Intisari tersebut disampaikan oleh Kepala Pondok Pesantren Nurul Jadid KH. Abdul Hamid Wahid melalui pesan tertulis Kyai Zuhri dalam acara Penyampaian Arah Kebijakan Umum Pesantren (AKUP) tahun 2023 dan Orientasi Pengurus Pesantren periode 2023-2027 pada Rabu (04/01) pagi.

Menurut Kyai Zuhri dalam perencanaan program jangka pendek, menengah, maupun panjang perlu dibuat berdasarkan visi dan misi pesantren disamping mempertimbangkan situasi dan kondisi internal-eksternal organisasi agar dapat mengantarkan pesantren mencapai tujuan sesuai fungsinya sebagai lembaga dakwah, pendidikan, pengkaderan, dan pelayanan.

Dijelaskan, fungsi pesantren sebagai lembaga dakwah memiliki arti luas, yakni segala upaya perubahan dari yang tidak baik menjadi baik atau lebih baik lagi. Menurut beliau, sasaran dakwah ini adalah manusia baik secara individu; melalui usaha pendidikan, maupun kolektif; melalui penyuluhan, pelatihan, dan pemberdayaan masyarakat.

“Demi kesinambungan usaha-usaha dakwah tersebut, maka perlu dilakukan pengkaderan terhadap orang-orang yang berpotensi mempunyai kemampuan lebih dibanding orang pada umumnya,’ imbuh beliau.

Kemudian Kyai Zuhri juga mengingatkan bahwa dalam membuat perencanaan program perlu memperhatikan skala prioritas; mana yang penting dan mana yang hanya pelengkap. Beliau mengarahkan program pendidikan dasar pesantren yang menjadi prioritas dan wajib diikuti semua santri adalah pendidikan agama (tafaqquh fiddin), lebih utamanya al-furudl al-ainiyah, kemampuan baca tulis Al Qur’an, dasar bahasa Arab jika memungkinkan, dan dasar-dasar IPTEK.

“Yang menjadi ukuran berhasilnya suatu program bukanlah sekedar berjalannya program tersebut secara konsisten; tetapi yang harus dinilai/dilihat adalah apakah santri peserta program tersebut berhasil mempunyai kemampuan-kemampuan yang diharapkan dan dikuasai olehnya melalui program tersebut sesuai jenjangnya,” dawuh beliau.

Oleh karenanya, imbuh beliau, perlu adanya evaluasi secara terencana terhadap keberhasilan program dengan menilai langsung kepada masing-masing santri, dari hasil evaluasi itu dapat diketahui faktor apa saja yang menjadi kendala dan penyebab ketidak-berhasilan atau kelambanan suatu program. Karena yang menjadi sasaran program pendidikan dasar adalah pribadi masing-masing santri, lembaga hanyalah instrument dan fasilitas.

Tidak cukup itu, beliau juga menyampaikan kendala lain, yaitu belum cukupnya tenaga pembina khususnya di luar sekolah dan lebih khusus lagi dalam bidang agama. Oleh karena itu perlu peningkatan kemampuan para pembina baik dalam penguasaan materi pelajaran maupun metode mengajar.

“Dengan demikian diharapkan pelaksanaan pengajaran dan pembinaan berjalan efektif, efisien, dan menyenangkan. Disamping itu, lingkungan hidup yang kondusif bagi santri adalah mutlak harus dilakukan dengan tetap dijaga agar budaya hidup pesantren tidak menjurumuskan santri ke dalam budaya santai, malas, apalagi hura-hura,” tutup Kiai Zuhri.

 

 

(Humas Infokom)

AKUP Tahun 2023 Resmi Disahkan, Ini Poin-Poin Materinya!

nuruljadid.net – Kepala Pondok Pesantren Nurul Jadid KH. Abdul Hamid Wahid menyampaikan poin-poin materi Arah Kebijakan Umum Pesantren (AKUP) Pondok Pesantren Nurul Jadid tahun 2023 yang telah disahkan oleh Pengasuh Pesantren KH. Moh. Zuhri Zaini pada Rabu (04/01) pagi.

Penyampaian Arah Kebijakan Umum (AKUP) tahun 2023 yang bertempat di Auditorium Utama Pesantren ini disandingkan dengan kegiatan orientasi pengurus periode 2023-2027. Acara tersebut melibatkan seluruh jajaran pimpinan dan pejabat satuan kerja maupun satuan pendidikan Pondok Pesantren Nurul Jadid.

Dalam pembuka sambutannya, Kepala Pesantren menyampaikan pesan dari Pengasuh yang saat itu sedang ada udzur tidak bisa menghadiri acara. Dalam pesan yang tertulis, pengasuh kembali mengingatkan dan menekankan fungsi pesantren secara umum, yaitu sebagai lembaga dakwah yang harus mengerahkan upayanya untuk perubahan dari yang tidak baik menjadi baik atau menjadi lebih baik.

“Sasaran dakwah ini adalah manusia baik secara individu maupun kolektif. Maka untuk mencapai tujuannya, pesantren khususnya PonPes. Nurul Jadid melalui program-program pendidikan, pengkaderan maupun dakwah langsung ke masyarakat dalam berbagai aspek kehidupan,” dawuh beliau.

(Pengurus Pondok Pesantren Nurul Jadid Paiton Probolinggo Periode 2023-2027 saat melakukan sesi foto bersama usai acara)

Kemudian, KH. Abdul Hamid Wahid melanjutkan sambutannya dengan menjelaskan dan mengenalkan pembaharuan struktural untuk kepengurusan periode 2023-2027 yang baru terbentuk. Beliau juga memaparkan poin-poin evaluasi dan yang menjadi target capaian di awal tahun periode. Lebih lanjut, beliau menyampaikan beberapa poin materi Arah Kebijakan Umum Pesantren (AKUP) tahun 2023. Adapun poin-poin materi yang disampaikan sebagai berikut.

  1. Optimalisasi peran pesantren sebagai lembaga pendidikan dan kaderisasi
  2. Optimalisasi peran pesantren sebagai media dakwah menuju perubahan
  3. Penguatan pesantren melalui peningkatan pelayanan, usaha dan pemberdayaan masyarakat

Lepas itu, dalam kesempatan yang sama, KH. Abdul Hamid Wahid melanjutkan pemaparannya tentang Orientasi Pengurus Baru periode 2023-2027. Acara usai setelah dilaksanakan prosesi foto bersama dan ramah tamah.

 

 

(Humas Infokom)

Tingkatkan Kualitas Muallim, Biro Kepesantrenan Adakan Pelatihan Metode Jibril

nuruljadid.net – Pada hari Kamis (5/1/2023) Biro Kepesantrenan Pondok Pesantren Nurul Jadid bekerjasama dengan Pusat Pendidikan Ilmu Al-Qur’an (PPIQ) untuk menyelenggarakan kegiatan Pelatihan Al-Qur’an dengan menggunakan Metode Jibril. Kegiatan ini diisi oleh Gus Ayik putra bungsu dari Alm. KH. Abd Wahid Zaini lulusan Pesantren Ilmu Quran (PIQ) Singosari Malang.

Pelatihan ini diberikan kepada para Muallim Nurul Jadid khususnya dalam bidang pembinaan Al-Qur’an. Hal itu sebagai bentuk pembekalan oleh biro kepesantrenan kepada para Muallim agar dalam mengajar adik-adiknya yang masih SLTP maupun SLTA semakin membaik dan terus meningkat. Pada pelatihan Metode Jibril kali ini diikuti oleh 30 peserta.

Acara ini dihadiri oleh Direktur Pusat Pendidikan Ilmu Al-Qur’an H. Rusdi Aziz. Beliau juga memberikan sambutan sekaligus membuka kegiatan pelatihann Metode Jibril tersebut. Dalam sambutannya beliau meminta para peserta mengikuti kegiatan tersebut dengan serius.

“Marilah kita ikuti bersama kesempatan emas ini secara serius dan seksama dalam rangka meningkatkan kualitas pembinaan al-quran di pondok ini,” tutur H. Rusdi.

Direktur Pusat Pendidikan Ilmu Al-Qur’an (PPIQ) H. Rusdi Aziz saat memberikan sambutan sekaligus membuka kegiatan Pelatihan Metode Jibril

Setelah pelantikan dibuka, Gus Ayik memulainya dengan memberikan pengantar dari Metode Jibril yang nantinya akan dipakai dalam palatihan tersebut. Setelah menjelaskan pengantarnya, beliau menjelaskan pembagian Metode Jibril. Dalam metode ini dibagi menjadi 4 bagian. Yakni Tahap satu, dua, tida dan empat.

Masa pelatihan ini dibagi menjadi dua sesi. Pada sesi pertama menyelesaikan Metode Jibril tahap 1 saja. Karena pada tahap satu masih terbagi lagi menjadi 4 bagian, yakni tahap 1A, 1B, 1C dan 1D. Sementara itu, sesi dua dilaksanakan setelah sholat zdhuhur. Pada sesi kedua ini melanjutkan Metode Jibril  tahap 2 hingga tuntas tahap 4. Sebelum diakhiri dengann doa, Gus Ayi meminta kepada peserta untuk memberikan pesan dan kesannya selama mengikuti pelatihan.

Selain itu, beliau juga menginginkan bahwa pelatihan ini ada follow up, jadi bukan hanya sekedar pengenalan metode jibril saja, tetapi ada evaluasi dengan pembinaan lanjutan.

“Karena satu hari pertemuan saja ini tidak cukup, rawan lupa dan lain sebagainya. Makanya nanti saya harap ada pelatihan lanjutannya,” papar Gus Ayik.

 

 

(Humas Infokom)

Uji Kecakapan dan Kemampuan Tilawah Santri Lewat Lomba MSQ

nuruljad.net – Musabaqah Syarhil Qur’an (MSQ)  adalah salah satu cabang lomba Keagamaan yang diadakan oleh panitia “Bulan Lomba”dalam rangka menyambut Haul dan Harlah Pondok Pesantren Nuru Jadid ke 74. Lomba ini dilaksanakan pada hari Kamis (5/01/2023) malam kemarin di Mushalla Roudlotul Qur’an (Musel).

Lomba ini merupakan lomba kelompok yang terdiri dari tiga orang anggota dari tiap delegasi asrama. Tiga orang tersebut memiliki tugas masing-masing. Yakni bidang pensyarah, penerjemah, dan tilawah.

Dari 17 peserta, perwakilan asrama yang hadir mengikuti perlombaan, hanya berjumlah 11 delegasi karena sisanya tidak datang, sehingga secara otomastis mereka tereliminasi dengan sendirinya.

Sebelum lomba dimulai, setiap delegasi lomba diwajibkan untuk mengambil nomor urut terlebih dahulu, kemudian, setelah itu panita membacakan ulang tata tertib perlombaan.

(Delegasi dari Wilayah Zaid bin Tsabit (K) saat menampilkan skill terbaiknya)

Dalam pelaksanaanya, alokasi waktu penampilan dari lomba ini berdurasi maksimal 10 menit. Kemudian penilaiannya diambil dari tiga hal yakni nilai bidang pensyarahan 50%, nilai bidang tilawah 30% dan nilai bidang kekompakan 20 %. Namun apabila terdapat nilai total yang sama, maka pemenang lomba ditentukan berdasarkan nilai pensyarah yang lebih tinggi.

Untuk mendapatkan nilai tambahan kekompakan, tak jarang peserta yang menggunakan pakaian yang berseragam. Mulai dari songkok, baju, jas hingga sarung. Selain itu, sebagai daya tarik dan media pendukung, sebagian peserta juga mengenakan sarung tangan dan surban. Sehingga performa yang ditampilkan berkesan lebih maksimal, ditambah lagi dengan kemampuan skill yang tak kalah menarik dan luar biasa saat penyampaian materi.

Setelah 11 peserta usai menampilkan kemampuan yang dimiliki, panitia pun mengumumkan pemenangnya. Juara 1 diraih oleh wilayah Zaid Bin Tsabit (K). Sementara itu, Juara 2 didapatkan oleh asrama MAK. Dan Juara 3 dibawa pulang oleh asrama PPIQ.

 

 

(Humas Infokom)

Menjelang Harlah, Santri I’dadiyah Sambut dengan Karya Video Nasyid Islami

nuruljadid.net – Berawal dari kegabutan kemudian mencari inspirasi video nasyid dari paltform media sosial yang sangat populer yakni YouTube, Santri I’dadiyah tingkat SLTP Pondok Pesantren Nurul Jadid asah kreativitas dan skill yang dimiliki dalam dunia videografi dan tarik suara dengan membuat video nasyid Islami.

Karya tersebut dibuat atas kolaborasi bersama dengan beberapa teman dan asatiznya. Proses pembuatan video tersebut memakan waktu selama 2 hari, mulai dari konsep, lirik hingga video editing-nya. Beberapa tempat yang berbeda di sekitar pesantren dijadikan lokasi shoot footage video. Untuk memunculkan nilai kekhasan ala santri, beberapa properti digunakan seperti tasbih, songkok, dan lainnya.

Pembuatan video nasyid tersebut sengaja dibuat sebagai bentuk persembahan untuk memeriahkan Haul dan Harlah Pondok Pesantren Nurul Jadid ke 74. Liriknya berisikan senandung nada dan momentum rindu seorang santri terhadap gurunya.

Dalam video yang berdurasi lima menit tersebut, terdapat tiga santri yang menjadi pemeran di dalamnya. Mereka bernama Akbar Nasrudin, Muhammad Kafabi dan Nabil Ali Fikri.

Berdasarkan pengakuan Zaki, pembuatan video tersebut terinspirasi dari video-video yang ada di Pondok Pesantren Gontor. Disana mereka memiliki team Nasyid yang luar biasa. Mereka juga sudah banyak menciptakan karya lagu yang bagus dan pastinya bernuansa islami.

“Untuk pembuatan video tersebut, kami terinspirasi dari video nasyid pesantren Gontor. Videonya bagus-bagus. Sehingga kami tergugah untuk membuatnya. Dimana dalam proses produksinya kami membutuhkan waktu dua hari hingga selesai proses editing dengan menggunakan alat seadanya,” terang Zaki kepada tim infokom.

“Harapannya bisa konsisten mengangkat karya-karya santri Nurul Jadid ke tengah masyarakat luas dan bisa lebih berkontribusi aktif dalam penyebaran syiar islam melalui karya-karya yang lainnya,” tambahnya.

Dalam pembuatannya, mereka tidak menggunakan peralatan yang sangat canggih. Akan tetapi, mereka hanya menggunakan alat seadanya, hanya bermodalkan hp, tripod dan beberapa properti pendukung lainnya. Walaupun peralatan seadanya, dengan kreativitas dan skill yang dimiliki, mereka bisa membuatnya dengan baik.

 

(Humas Infokom)

Sambung Tali Pengabdian, Biro Pendidikan Lantik Pengurus Baru FKONJ

nuruljadid.net – Awal tahun 2023 Masehi, berbagai organisasi siswa melakukan pelantikan pengurus baru guna melanjutkan estafet pengabdian. Selasa (03/01) giliran Forum Komunikasi OSIS Putra menggelar proses pelantikan pengurus periode 2023/2024 di Aula II Pondok Pesantren Nurul Jadid.

Acara sakral ini dihadiri oleh Kepala Biro Pendidikan K. Imdad Robbani, Sekretaris Biro Pendidikan Ustaz Muhammad Nur Thariq, Kabid. Kelembagaan dan Peserta Didik Ponirin Mika, dan Pembina FKO Ustaz Hidayaturrahman, turut hadir juga sebagai tamu undangan seluruh pimpinan sekolah atau madrasah di bawah naungan Pondok Pesantren Nurul Jadid.

Acara dimulai tepat pukul 13.00 WIB, pengurus demisioner dan pengurus baru yang akan dilantik mulai memenuhi ruang auditorium. Tepat setelah pembukaan secara seremonial, prosesi pelantikan dimulai dengan pembacaan SK Pengurus Baru, pengambilan sumpah ikrar, dan penandatanganan surat serah terima jabatan oleh ketua demisioner lama kepada ketua terpilih didampingi Kepala Biro Pendidikan dan Pembina FKO Putra.

(Potret foto bersama usai melakukan prosesi serah terima jabatan bersama Kepala Biro Pendidikan K. Imdad Rabbani)

Kepala Biro Pendidikan K. Imdad Robbani dalam sambutannya kembali mengingatkan kepada seluruh pengurus baru bahwasanya aktif dalam organisasi merupakan implementasi dari panca kesadaran santri poin ke lima, yaitu kesadaran berorganisasi.

“Kita ini dalam FKO belajar agar sadar kenapa organisasi itu penting, supaya dalam diri kita tertanam pemahaman tentang pentingnya berorganisasi. Perlu diingat juga bahwa poin ketiga terakhir panca kesadaran santri itu dijiwai oleh kesadaran beragama dan kesadaran berilmu,” dawuh beliau.

Sementara itu, Ketua FKO Terlantik Periode 2023/2024 Lutfi menyampaikan bentuk syukurnya kepada Tim Nurul Jadid Media usai acara pelantikan itu, ia menyampaikan bahwa dirinya sangat bersyukur dan juga ini bukanlah amanah biasa.

 “Disamping syukur, bahagia, dan bangga, bagi saya menjadi Ketua FKO bukanlah hal mudah, saya pribadi harus menjalankan amanah sebagai ketua dan membawa almamater FKO lebih baik lagi ditengah tantangan yang sedikit sulit kali ini,” ungkapnya.

(Humas Infokom)

Tertib Administrasi, FKO Nurul Jadid Gelar Sidang Paripurna LPJ

nuruljadid.net – Forum Komunikasi OSIS (FKO) Nurul Jadid menggelar Sidang Paripurna dalam rangka untuk melaporkan perjalanan organisasi selama satu periode terakhir pada hari Selasa (27/12) siang di Aula Mini Pesantren.

Pada Sidang Paripurna ini, sebanyak 6 perwakilan pengurus FKO diminta untuk maju dan menyampaikan pandangan umum mengenai Laporan Pertanggungjawaban (LPJ) selama satu tahun kebelakang, di bawah pimpinan Ahmad Zaidan Salim.

Sidang yang menghadirkan Panelis dari Mantan Ketua FKO tahun 2020/2021 Ahmad Zainul Khofi ini menghasilkan keputusan bahwa LPJ FKO Nurul Jadid masa khidmah 2022/2023 diterima bersyarat.

Penerimaan bersyarat LPJ itu disahkan setelah melalui berbagai penilaian dan pertimbangan dari dewan presidium sidang, peserta, dan panelis.

Panelis Sidang Paripurna Ahmad Zainul Khofi menuturkan bahwa LPJ tersebut dinilai dari berbagai sudut pandang, diantaranya tata administrasi, capaian program, laporan dana, laporan progress kerja, dokumentasi kegiatan, dan dokumen-dokumen pendukung lainnya.

“Sangat disayangkan ada beberapa hal yang membuat LPJ ini kurang sempurna, yaitu dari persentase ketercapaian program, kelengkapan administrasi yang kurang, dan beberapa laporan tidak lengkap,” ujarnya.

Ketua FKO Nurul Jadid Ahmad Zaidan Salim menyadari hal yang sama, pihaknya sigap melakukan evaluasi dan berbagai perbaikan dalam LPJ tersebut.

“Ini akan kami jadikan sebagai bahan evaluasi pada rapat selanjutnya, dan akan segera kami eksekusi untuk melakukan perbaikan. Target sebelum masa jabatan berakhir, ini harus tuntas,” ungkap Ketua Umum FKO kepada Tim Nurul Jadid Media.

Harapannya, Sidang Paripurna ini menjadi wadah bagi santri khususnya pelajar yang aktif dalam berorganisasi untuk mengasah keterampilan mereka mempertanggungjawabkan amanah yang telah diemban baik melalui tulisan administratif maupun penjelasan melalui lisan. Disamping itu, semoga evaluasi yang sudah tulis bersama para panelis dan dewan sidang ini bisa menjadi bahan perbaikan di masa jabatan selanjutnya.

“Saya titip agar LPJ dan evaluasi yang sudah didapat dari forum ini tidak ditinggalkan dalam bentuk tulisan begitu saja, namun diamalkan dan menjadi acuan progress di masa-masa mendatang,” tutup Khofi.

(Humas Infokom)

Mengenal Lebih Dekat Metode Nubdzatul Bayan, PP. Nurul Ulum Studi Tiru ke Ma’had Aly Nurul Jadid

nuruljadid.net – Ma’had Aly Nurul Jadid menerima kunjungan metode pembelajaran nahwu shorof dari Pondok Pesantren Nurul Ulum Bondowoso di Mushollah Wilayah Al-Amiri Pondok Pesantren Nurul Jadid Paiton selama tiga hari, yaitu hari Selasa sampai dengan hari Kamis (27-29/12).

Ustaz Hibatullah selaku idaroh ‘ammah Pondok Pesantren Nurul Ulum Bondowoso menyampaikan tujuan dari kunjungan ini adalah untuk mengetahui sistem pengelolaan pendidikan di marhalah tamhidiyah dalam memaknai metode nubdzatul bayan yang dinilai telah berjalan dengan baik.

“Kami mendengar bahwa Ma’had Aly Nurul Jadid mengelola metode nubdzatul bayan di marhalah tamhidiyahnya sehingga kami mohon diperkenankan untuk bisa mendapat ilmu, mengaji bersama, dan arahannya terutama dalam pengelolaan metode tersebut,” tutur beliau.

Lebih lanjut Ustaz Hibatullah mengungkapkan marhalah tamhidiyah di Pondok Pesantren Nurul Ulum Bondowoso merupakan lembaga baru yang juga memakai metode nubdzatul bayan dalam masa pembinaan mahasantri selama satu tahun di marhalah tamhidiyah sebelum naik ke tingkatan Ma’had Aly.

Oleh karenanya, pelaksanaan studi tiru di Ma’had Aly Nurul Jadid ini menurut Ustaz Hibatullah merupakan salah satu upaya Pondok Pesantren Nurul Ulum Bondowoso untuk terus meningkatkan pengelolaan Pendidikan, utamanya pengelolaan marhalah tamhidiyah dengan metode nubdzatul bayan.

(Potret seluruh peserta rombongan Pondok Pesantren Nurul Ulum Bondowoso tengah mengikuti sesi seremonial studi tiru di Mushollah Wilayah Al-Amiri)

Sementara itu, bagian akademik Ma’had Aly Nurul Jadid Ustaz Anshori mengungkapkan bahwa mekanisme dalam studi tiru ini, para santri dari Pondok Pesantren Nurul Ulum Bondowoso akan mengikuti kegiatan Ma’had Aly seperti pada umumnya, seperti pengajian kitab pagi, sore, dan kegiatan asrama.

“Mekanisme tersebut bertujuan agar penyerapan metode pendidikan dan lingkungan yang ada di Ma’had Aly Nurul Jadid harapannya bisa terserap dengan maksimal dan bisa diimplementasikan dalam metode pembelajaran mereka,” ungkap beliau.

Disamping itu, beliau juga menjelaskan tujuan lain dan yang lebih utama dari studi tiru ini adalah memperkuat tali silaturrahmi antara Pondok Pesantren Nurul Ulum Bondowoso dengan Ma’had Aly Pondok Pesantren Nurul Jadid yang sebelumnya sudah pernah sambung relasi.

Tercatat sebanyak 37 orang rombongan santri yang turut berpartisipasi dalam studi tiru ini bersama Ustaz Faizin sebagai pimpinan rombongan sekaligus jajaran pengasuh di Pondok Pesantren Nurul Ulum, beliau juga merupakan alumni Ma’had Aly Nurul Jadid. Turut mendampingi diantaranya Ustaz Baqi Badawi, Ustaz Ilyas dan Ustaz Hamdani.

Sebanyak 37 santri menetap di Ma’had Aly Nurul Jadid selama program studi tiru berlangsung. Terdapat 17 santri putra ditempatkan di kantor wilayah, sedangkan 20 santri sisanya merupakan santri putri yang ditempatkan di aula lantai tiga Wilayah Al-Lathifiyah. Seluruh peserta studi tiru sangat antusias mengikuti kegiatan dan saling sharing dengan mahasantri Ma’had Aly Nurul Jadid.

(Humas Infokom)

Tingkatkan Mutu dan Kualitas Media, Ma’had Aly Nurul Jadid Gelar Sekolah Media

nuruljadid.net – Sambut tahun 2023 dengan kegiatan positif dan baik, Ma’had Aly Nurul Jadid melakukan upgrading kualitas atau mutu media dengan mengadakan Sekolah Media setiap Jumat Pagi sejak tanggal 31 Desember 2022 sampai dengan 03 Februari 2023.

Kegiatan yang berpusat di Mushallah Wilayah Al-Amiri ini mendatangkan berbagai narasumber yang expert dalam bidangnya masing-masing. Salah satu narasumbernya dan juga hadir pada sesi pematerian hari pertama adalah Penulis Nasional dan Mursyid (Dosen) Ma’had Aly Nurul Jadid Ustaz Ahmad Husain Fahasbu dengan materi Menulis Artikel Keislaman.

Koordinator Media Center Ma’had Aly Nurul Jadid Ustaz Qusyairi menyampaikan bahwa Sekolah Media ini wajib diikuti oleh seluruh insan media yang berada di bawah naungan Media Center Ma’had Aly, diantaranya Kru Koran Al-Amiri Pos, Kru Majalah Kamal, dan Kru Media Online.

“Khusus mereka wajib mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir. Disamping itu, santri lainnya juga diperkenankan belajar bersama dalam kegiatan ini,” tambah Ustaz Qoyyim.

Dalam kesempatan yang sama, Ketua Panitia Sekolah Media Ustaz Ahmad Hirzan Anwari mengungkapkan bahwa, pematerian hari pertama ini seharusnya tentang materi Teknik Dasar Menulis Berita, namun dikarenakan pemateri pertama ada udzur maka harus di-rolling dengan materi Menulis Artikel Keislaman.

“Kebetulan Ustaz Husain bulan Januari mau ke Jember, sehingga yang rencana awal ia mengisi bulan Januari nanti maka pematerian Ust. Husain dimajukan, mengingat kosongnya pemateri pertama dan ia akan pergi ke Jember,” ujarnya dilansir dari laman website berita Ma’had Aly Nurul Jadid mahadaly-nuruljadid.ac.id.

Para kru media menyambut baik inisiatif Sekolah Media ini. Mereka tampak antusias mendengarkan dan menyimak pematerian dari Ustaz Husain, tak terasa bahkan waktu yang telah dijadwalkan di awal harus selesai pukul 11.00 WIB, malah lebih dari yang telah ditentukan.

(Humas Infokom)

Mewujudkan Demokrasi, FKO Nurul Jadid Gelar Pemilu Berbasis Digital

nuruljadid.net – Panitia Reformasi Jabatan Forum Komunikasi OSIS (FKO) Biro Pendidikan Nurul Jadid menggelar pemilihan ketua FKO masa bakti 2023-2024 dengan mengadopsi sistem seperti pemilihan umum (Pemilu) pada Jum’at (30/12) pagi di Aula Mini Pesantren.

Pembina FKO Nurul Jadid ustaz Hidayaturrahman menyampaikan tujuan diadakannya kegiatan ini, menurut beliau diadakannya sistem Pemilu ini adalah untuk memberikan pendidikan demokrasi dan pengetahuan sejak dini tentang tata cara Pemilu bagi para siswa dan melanjutkan estafet kepemimpinan organisasi itu sendiri.

(Potret keseriusan dalam menyanggah dan memberikan pendapat pada sesi Debat Kandidat Calon Ketua FKO Periode 2023-2024)

Pemilu merupakan rangkaian terakhir dari kegiatan Reformasi Jabatan FKO Nurul Jadid, yang mana sebelumnya sudah digelar Sidang Paripurna forum Laporan Pertanggung Jawaban (LPJ) dan tes kelayakan bakal calon ketua FKO, terkumpul sebanyak empat orang dan terbagi menjadi dua paslon.

Sebelum mencoblos, kedua paslon diminta untuk menjelaskan visi-misi nya di depan para panelis, yaitu Kasubbag. Humas dan Infokom Ustaz Mujiburrohman dan Pembina FKO Nurul Jadid Ustaz Hidayaturrahman. Pencoblosan dilaksanakan melalui sistem digital G-Form, nampak peserta bergantian mengantre untuk melakukan pencoblosan.

(Kedua panelis dari kiri Kasubbag. Humas dan Infokom Ustaz Mujiburrohman bersama Pembina FKO Ustaz Hidayaturrahman sedang memberikan pertanyaan kepada para kandidat)

Setelah itu dilakukan perhitungan total suara yang disesuaikan dengan jumlah kehadiran peserta pemilih. Setelah itu pengumuman perolehan suara yang disaksikan oleh seluruh paslon dan peserta, adapun hasil dari pemilu tersebut adalah Paslon 1 (Fasil dan Varo) memperoleh suara sebanyak 25,8%, sedangkan Paslon 2 (Lutfi dan Ridho) memperoleh suara sebanyak 74,2%.

Ketua FKO Nurul Jadid Ahmad Zaidan Salim menyampaikan selamat kepada paslon terpilih dan berharap mereka bisa menjalankan tugas dengan Amanah.

“Saya harap kalian dapat istiqomah menjalankan Amanah ini dengan baik. Amanah ini tidak mudah, saya titip FKO, buat organisasi ini berkibar,” pungkasnya.

(Humas Infokom)

Tutup Akhir Tahun 2022, Asrama Pomas Gelar Acara Refleksi Tahun Baru 2023 Bersama Ra Imdad

nuruljadid.net – Pondok Mahasiswa (Pomas) Lembaga Integrasi Ko-Kulikuler (LIK) Universitas Nurul Jadid laksanakan acara Refleksi Akhir Tahun 2022. Acara ini merupakan salah satu kegiatan rutinan yang dilaksanakan oleh asrama Pondok Mahasiswa (Pomas) tiap di penghujung tahun masehi.

Selain acara refleksi, acara kali ini juga diselingi dengan pelantikan pengurus baru Asrama Pomas yang bertempat di Aula 2 Pondok Pesantren Nurul Jadid pada hari Sabtu (31/12/2022) malam.

Pomas mengusung tema yang bertajuk “Moralitas Santri Dalam Perspektif Panca Kesadaran Santri” pada acara refleksi santri tahun ini

Turut hadir dalam acara, K. Imdad Rabbani sebagai Penyaji, Ustadz M. Alif Hidayatullah menjadi moderator, Dr. H. Chusnul Mualli selaku Ketua Lembaga Integrasi Ko-Kulikuler (LIK) Universitas Nurul Jadid dan beberapa dosen Universitas Nuru Jadid lainnya.

Ketua panitia acara, Deni Alfan Humaidi sampaikan ucapan terima kasih kepada seluruh panitia yang sudah membantu menyukseskan acara dan hadirin yang sudah hadir meluangkan waktunya pada acara Refleksi tersebut.

Sementara itu, Dr. H. Chusnul Mualli dalam sambutannya menyampaikan latar belakang adanya acara ini dan beberapa hal terkait kemahasiswaan.

“Kedepannya LIK sudah merencanakan beberapa program. Salah satunya, Unuja akan memfasilitasi sertifikasi keagamaan melalui uji kompetensi yang sifatnya wajib bagi mahasiswa dari angkatan tahun 2021. Nantinya sertifikat tersebut menjadi syarat untuk mengikuti tugas akhir,” papar Ketua LIK tersebut.

(Dr. H. Chusnul Mualli selaku Ketua Lembaga Integrasi Ko-Kulikuler (LIK) Universitas Nurul Jadid saat memberikan sambutan)

“Kelulusan atas uji kompetensi keagamaan anda itu menjadi syarat untuk mengikuti ujian akhir,”  tambahnya.

Selanjutnya, bagi mahasiswa yang dinyatakan lulus uji kompetensi akan mendapatkan sertifikat yang dikeluarkan oleh  asesor mitra LIK  Unuja yakni Aswaja Center,  JQH Jawa Timur, dan Rabithah Ma’ahid Islamiyah PWNU Jawa Timur. Dan yang belum lulus akan mengulangi lagi sampai benar-benar tuntas.

Usai sambutan, acara disambung dengan pelantikan puluhan pengurus baru wilayah Ibnu Arabi dengan pembacaan Ikrar yang dipimpin oleh bapak Suherdiansyah, M.Pd.

Setelah ceremonial usai, acara dilanjutkan dengan sesi pembedahan tema yang diisi oleh Kepala Biro Pendidikan yakni K. Imdad Rabbani. Pada sesi ini para audien menyimak dengan baik apa yang disampaikan oleh pemateri sambil lalu menyiapkan sesi soal pertanyaan. Karena sejak dari awal moderator mengingaatkan audien untuk mempersiapkan pertanyaan.

Acara Refleksi akhir tahun itu berjalan dengan lancar dan ditutup dengan sesi foto bersama pemateri.

 

 

(Humas Infokom)