Optimalkan Kinerja: Bidang BK-WA dan Pembinaan Santri Gelar Bimtek Layanan Santri

nuruljadid.net – Dalam rangka Optimalisasi Kinerja BK Daerah, Bidang BK (Bimbingan Konseling)-WA (Wali Asuh) dan Pembinaan Santri Biro Kepesantrenan Pondok Pesantren Nurul Jadid menyelenggarakan Bimtek (Bimbingan Teknis) Layanan santri pada hari Sabtu (15/07/2023) siang. Hal itu dilakukan sebagai upaya untuk meningkatkan kualitas layanan terkait Bimbingan dan konseling kepada santri. Kegiatan ini diikuti oleh seluruh BK-WA Daerah yang ada di Pesantren Nurul Jadid.

Tutut hadir dalam acara, Rahmat Tayyib selaku Kabid BK-WA dan Pembinaan Santri, Dr. Agus Sulthoni Imami, S. Psi, selaku Narasumber dalam Bimtek tersebut, Wakil Sekretaris Wilayah Syekh Jumadil Kubro, Abdul Haq Zaini dan Koordinator BK-WA masing-masing Daerah.

Bimtek ini merupakan langkah strategis dalam memberikan pemahaman mendalam kepada para tenaga BK-WA Daerah tentang pentingnya peran mereka dalam mendukung perkembangan dan kesejahteraan emosional santri. Kepala Bidang BK-WA & Pembinaan Santri, Ustaz Rahmat Tayyib menjelaskan tujuan bimtek ini.

“Diadakannya Bimtek BK & Kewaliasuhan ialah untuk memfokuskan kembali tugas-tugas dari BK & WA Daerah dalam memberikan pelayanan kepada santri. Khususnya santri baru I’dadiyah SLTP & SLTA,” Paparnya.

Selain itu, Ustaz Rahmat melanjutkan, agarTerwujudnya layanan Bimbingan Konseling dan Kewaliasuhan yang Terpadu danTerintegrasi dengan Nilai-nilai Kepesantrenan.

Bimtek ini membahas berbagai topik, mulai dari Konsep Layanan Bimbingan Konseling dan Kewaliasuhan, Hakikat Peranan Wali Asuh, Strategi Layanan BK sesuai dengan nilai-nilai kepesantrenan dan instrumen layanan BK. Semua topik itu dibahas dengan baik oleh Dr. Agus Sulthoni Imami, S. Psi, selaku Narasumber. Kemudian dilanjutkan dengan sesi tanya jawab Audien dari BK Daerah dengan narasumber.

Acara bimtek ini diharapkan dapat memberikan peningkatan pengetahuan dan keterampilan yang mendasar bagi para BK Daerah, sehingga mereka dapat memberikan layanan bimbingan konseling yang berkualitas kepada santri sesuai dengan nilai-nilai kepesantrenan.

“Harapannya mampu mengamalkan keterampilan dasar layanan Bimbingan Konseling & Kewaliasuhan daerah sesuai dengan nilai-nilai kepesantrenan secara tepat dan menarik,” pungkas Ustaz Rahmat.

(Humas Infokom)

Class Meeting Digelar, Kabid Kelembagaan Biro Pendidikan: Peserta Didik Itu Butuh Rekreatif

nuruljadid.net – Usai mengikuti kegiatan Penilaian Akhir Semester (UAS) siswa diberi sedikit kelonggaran dengan mengikuti kegiatan-kegiatan bermanfaat yang dilaksanakan di sekolah. Pasalnya, berbagai kegiatan yang dirangkum dalam class meeting ini diadakan agar siswa bisa sedikit relaks setelah otak diajak bekerja keras mengikuti ujian.

“Kegiatan class meeting atau pertemuan antar kelas ini adalah kegiatan ekstrakurikuler berupa pertemuan siswa antar kelas dalam bentuk perlombaan atau pertandingan yang seru. Selain itu kegiatan class meeting meruapakan bagian pembelajaran rekreatif bagi peserta didik,” jelas Kepala Bidang Kelembagaan dan Peserta Didik Biro Pendidikan Nurul Jadid Ponirin Mika saat diwawancarai oleh Tim Nurul Jadid Media pada Sabtu (15/07/2023).

Menurutnya, kegiatan ini selain mempererat hubungan dan silaturahmi antarsiswa di sekolah, juga merupakan rangkaian kegiatan dalam rangka menyambut Hari Ulang Tahun Republik Indonesia ke-78, dengan pelaksanaan upacara pengibaran bendera sebagai acara puncak pada 17 Agustus nanti.

Pria berkaca mata ini menyampaikan, kegiatan class meeting dikelola langsung oleh OSIS/OSIM didampingi guru dan pengurus di setiap sekolah atau madrasah dari tanggal 11 s.d. 18 Juli 2023.

“Agar kegiatan class meeting makin menarik, biasanya juga disediakan berbagai macam hadiah menarik untuk meningkatkan minat dari para siswa berpartisipasi dalam kegiatan tersebut,” imbuhnya.

(Potret beragam kegiatan class meeting di setiap sekolah/madrasah)

Lebih lanjut, ia memaparkan beberapa lomba dalam class meeting yang diadakan oleh setiap sekolah/madrasah, diantaranya lomba akademis, kejuruan, dan olahraga.

Adapun lomba akademis dan kejurusan, diantaranya: Cerdas Cermat, Ranking Satu, Debat Ilmiah, Pidato Bahasa Arab, Baca Kitab Kuning, Kaligrafi, Tartil Qur’an, Muslimah Smart, Sketsa tempat, dan Pengolahan Hasil Perikanan.

Sedangkan untuk lomba olahraga, diantaranya: Futsal, Volly, Sepak Takraw, Bulu Tangkis, Silat, Tenis Meja, Lari Estafet, Tarik Tambang, dan Basket.

“Selain untuk relaksasi siswa setelah mengikuti ujian, class meeting ini memeliki beberapa tujuan, yaitu mencari bakat tersembunyi dan melatih jiwa kompetisi yang sehat,” pungkasnya.

Humas Infokom

Tanamkan Kecintaan Tilawah: PPIQ Hadirkan Qari Level Nasional dalam Kegiatan Lailatul Qiroah

nuruljadid.net – Organisasi Ittihadun Nasyi’in (Itnasy) Asrama Pusat Pendidikan Ilmu Al-Qur’an Pondok Pesantren Nurul Jadid sukseskan program kegiatan “Lailatul Qiro’ah” pada hari Kamis (13/07/2023) malam. Kegiatan tersebut bertempat di depan Kamar PPIQ Lantai 3.

Lailatul Qiro’ah ini merupakan kegiatan perdana yang dilakukan oleh PPIQ sebagai langkah trobosan dalam menggemakan kembali lantunan merdu ayat suci para Qari. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kecintaan dan ketertarikan peserta didik pada dunia tilawah. Selain itu, juga sebagai wadah bagi para santri untuk melatih mental dan mengembangkan skill tilawahnya. Harapannya, kualitas dan kuantitas SDM qari di Pesantren Nurul Jadid bisa meningkat.

Acara dimulai dengan sesi ceremonial yang berisi penyampaian sambutan dari Wakil Direktur PPIQ, yakni Ustaz H. Rusdi Aziz. Dalam sambutannya beliau menjelaskan maksud dan tujuan diadakannya kegiatan ini serta memberi motivasi kepada peserta didik agar terus bersemangat dalam belajar serta menghafalkan Al-Qur’an.

Kemudian, acara berlanjut dengan penampilan tilawah atau qari dari perwakilan peserta didik. Pada malam itu, total ada empat orang qari yang ditampilkan. Mereka secara bergantian maju  satu-persatu dipandu oleh Host Acara menampilkan skill tilawah sesuai dengan kemampuan masing-masing. Empat orang itu bernama Desta, Brili, Dafit dan Dimas. Lantunan langgam nada indah yang dihasilkan para qari tersebut mampu membuat audien bertakbir serentak.

Setelah usai, dilanjutkan dengan penampilan bintang qari yang sudah pernah menjuarai tilawah tingkat Nasional di Palu dan 12 kali juara tilawah di tingkat provinsi. Beliau bernama Ustaz Nasyiruddin yang berasal dari Kabupaten Sumenep Madura. Kelebihan lainnya, beliau merupakan Hafidz Qur’an mutqin.

Usai acara, Pembina Itnasy, Ustaz Rizal menjelaskan bahwa kegiatan ini akan menjadi kegiatan rutinan.

“Kedepannya, Lailatul qiroah ini akan menjadi kegiatan rutin bulanan di Asrama PPIQ. Karena ini masih kegiatan perdana, maka sementara pesertanya hanya untuk peserta didik PPIQ saja,” Jelas Pembina Itnasy.

“Sedangkan untuk kegiatan jangka panjang, kami ingin tidak hanya santri PPIQ saja yang berpartisipasi, namun juga dari asrama lainnya yang memiliki bakat dan minat di bidang qori atau tilawatil Qur’an. Kami akan tampung dalam satu wadah agar mereka semakin bersemangat,” tambahnya kepada tim infokom.

Sebelum Malam Lailatul Qiroah ini berakhir dengan doa, peserta didik PPIQ berkesempatan untuk mendengarkan nasihat, arahan serta motivasi dari Ustadz Nasyiruddin agar semakin terpacu semangatnya dalam belajar tilawah dengan menceritakan pengalaman pribadinya hingga mampu menjuarai Tilawah tingkat Nasional.

“Semoga kegiatan ini tidak hanya berhenti sampai disini saja, tetapi bisa berkelanjutan dan menambah kualitas serta kuantitas para qari di Nurul Jadid,” harap Ustaz Nasyiruddin.

(Humas Infokom)

Penat Bermain Game, Anak Berusia 6 Tahun Ini Memilih Mondok di Nurul Jadid

nuruljadid.net – Mengenyam pendidikan di pesantren sudah menjadi pilihan beberapa orang tua dan siswa. Tak sedikit orang tua menyekolahkan anaknya di pondok pesantren. Seperti yang dialami oleh Muhammad Fariduddin Attar Jalili, santri baru Pondok Pesantren Nurul Jadid berusia 6 tahun asal Jember ini.

Umumnya, anak-anak seusia Atar mayoritas memilih untuk bersekolah di dekat rumahnya, karena masih membutuhkan perhatian berupa kasih sayang intens dari orang tua dan waktu anak yang biasanya lebih banyak digunakan untuk bermain. Berbeda dengan Atar, dirinya mengaku telah bosan bermain game dan memutuskan untuk mondok di Pondok Pesantren Nurul Jadid Paiton Probolinggo.

“Mondok kemauan saya sendiri dari PAUD, biar bisa bahasa arab dan mencari ilmu. Gara-gara HP itu juga saya langsung mondok,” ungkapnya saat diwawancarai oleh Tim Nurul Jadid Media, Senin (10/07/23).

Kesal, lanjut Atar, sering kalah bermain game Free Fire, kemudian anak itu menghapus game tersebut dan meminta ijin kepada orang tua untuk mondok.

“Kebetulan waktu itu ayah menawarkan mau ikut kerja ke Banten atau mondok, ya tak pilih mondok,” imbuhnya.

Disamping penat bermain game, Atar mengaku ingin sekali belajar Bahasa Arab, dirinya merasa berbahagia setelah belajar berlangsung selama satu bulan di pesantren, karena sudah bisa menulis bahasa Arab.

“Di rumah tidak ada kegiatan, di sini enak banyak kegiatan, subuh bangun shalat, nulis Arab, ngaji dan banyak teman,” katanya.

Meski tinggal jauh dari orang tua dan baru mondok selama satu bulan di pesantren, Atar sudah merasa kerasan dan nyaman belajar di Pondok Pesantren Nurul Jadid.

“Di sini ustad-ustadnya enak, saya sudah kerasan. Cuma nangis satu kali waktu itu,” pungkasnya.

Humas Infokom

Upgrading Soft Skill Konseling dan Kewaliasuhan, Pengurus Putri Nurul Jadid Studi Tiru ke Bumi Blambangan

nuruljadid.net – Pengurus Putri Pondok Pesantren Nurul Jadid melakukan studi tiru ke Pondok Pesantren Shafiyah Rogojampi Banyuwangi Jawa Timur (6/7/2023). Kegiatan ini merupakan inisiatif Biro Kepesantren Putri yang melibatkan Biro Pendidikan dan Biro Pengembangan beserta pengurus wilayah untuk upgrading soft skill konseling dan kewaliasuhan dalam rangka ciptakan ruang tenang dan ruang asuh bagi santri.

Rombongan Nurul Jadid disambut hangat oleh Ibu Nyai Nurun Sariyah, pengasuh muda Pondok Pesantren Shafiyah bersama suami dan pengurus. Meskipun ketibaan rombongan Nurul Jadid ke lokasi sudah menjelang malam, tepatnya ba’da isyak namun pihak tuan rumah tetap melayani dengan sangat baik. Keterlambatan ini disebabkan jarak yang cukup jauh dan macet.

(Ibu Nyai Nurun Sariyah, pengasuh muda Pondok Pesantren Shafiyah tengah mendemonstrasikan praktik baik dalam menciptakan ruang tenang dan nyaman melalui permainan)

Kegiatan studi tiru ini berfokus pada pengkondisian ruang tenang dan ruang asuh bagi santri sehingga tumbuh kembangnya bisa optimal. Rangkaian kegiatan berlangsung sejak pukul 20.00 WIB sampai pukul 23.00 malam.

Fokus kegiatan ini banyak memberikan pembelajaran diantaranya bagaimana penguatan diberikan kepada santri baru agar betah di pesantren dan mengenali tindakan preventif terhadap kasus perundungan (bullying). Tidak kalah pentingnya, tips bagaimana merencanakan ruang asuh bersama secara rutin dengan Wali Asuh bahkan untuk Wali Santri.

Perencanaan konten sharing wali asuh menjadi perhatian khusus dalam acara studi tiru ini sebelum membersamai anak asuh. Secara Praktis, dengan permainan atau role playing bersama para santri ternyata bisa menciptakan manfaat yang cukup signifikan apabila dikonsep dan desain sesuai kondisi objektif para santri di lapangan.

(Rombongan pengurus putri Pondok Pesantren Nurul Jadid saat melakukan focus group discussion (FGD) usai pematerian dan demonstrasi)

Peserta studi tiru dari Pondok Pesantren Nurul Jadid terdiri dari Waka. Pesantren II Hy. Hj. Nur Diana Khalidah; Wakil Sekretaris Ny. Muthmainnah Waqid; Waka. Biktren. Ny. Mamnuhatur Rohmah; Waka. Birpend. Ny. Nurul Fajriyah; Kepala BP3M Faiqotul Hikmah; Wakabid. BKWA Madinatul Munawarah; Wakabid. Kelembagaan dan Peserta Didik Lina Surtianah; Wakasi. BKWA & Motivasi Belajar Ny. Mabruroh Zain; kepala wilayah, admin Biktren, staf Biktren, dan staf Birpeng yang ada di wilayah putri pusat.

Diketahui, rombongan menggunakan moda transportasi mini bis pesantren dari Pondok Pesantren Nurul Jadid Paiton menuju Pondok Pesantren Shafiyah Rogojampi Banyuwangi. Banyak ilmu dan pengalaman praktik baik yang bisa didiseminasi kepada pengurus lainnya untuk meningkatkan layanan kepada santri Nurul Jadid.

(Pengurus Putri Pondok Pesantren Nurul Jadid lakukan sesi foto bersama usai kegiatan bersama pengurus Pondok Pesantren Shafiyah Rogojampi Banyuwangi)

Usai kegiatan menjelang tengah malam, sebelum pulang dilakukan sesi foto bersama antara rombongan studi tiru Nurul Jadid dengan tuan rumah. Pengurus putri Nurul Jadid pulang melewati jalur Gumitir sebab jalur Baluran macet total karena pintu masuk ke penyeberangan Gilimanuk tengah ditutup dampak dari cuaca ekstrem.

 

 

(Humas Infokom)

Pamitan, Kapolres Probolinggo AKBP Teuku Arsya Khadafi Sowan Ke Kiai Zuhri Zaini

nuruljadid.net – Kapolres Probolinggo AKBP Teuku Arsya Khadafi, S.H., S.I.K., M.Si. hari ini, Jum’at (7/7/2023) sowan kepada pengasuh Pondok Pesantren Nurul Jadid Paiton Probolinggo, K.H. Moh. Zuhri Zaini. Sowan AKBP Arsya tersebut dalam rangka pamitan karena harus melanjutkan amanah barunya sebagai Kapolres Tulungagung Polda Jatim.

Diketahui, mutasi Kapolres Probolinggo, AKBP Arsya panggilan akbrabnya, setelah adanya surat telegram (TR) dari Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, pada Senin (26/6/2023) lalu.

Kedatangan Kapolres Probolinggo AKBP Arsya disambut ramah oleh Kiai Zuhri di kediamannya didampingi Sekretaris Pesantren H. Tahirudin, Kasubbag Umum Muslehuddin Jauhari, Kasubbag Humas Mujiburrohman dan bagian Protokoler Alfi Syukrin.

(Kapolres Probolinggo AKBP Teuku Arsya Khadafi saat memberikan cinderamata kepada pengasuh K.H. Moh. Zuhri Zaini di kediaman pengasuh)

AKBP Teuku Arsya Khadafi datang bersama rombongan Kabag Log Polres Probolinggo Kompol Sulistyo, Kasat Lantas Polres Probolinggo AKP Sapari, Kasi Humas Polres Probolinggo IPDA Sugeng Santoso, Kapolsek Paiton AKP Maskur Ansori dan Danramil Paiton Kapten Adi Suwarso.

Dalam bincang santainya, AKBP Arsya menyampaikan terimakasih kepada Pondok Pesantren yang ada di Probolinggo, salah satunya Ponpes Nurul Jadid karena turut berperan aktif mengawal dan mendampingi masyarakat untuk saling menjaga keamanan dan ketertiban bersama di wilayah kabupaten Probolinggo.

“Kami berterimakasih atas kerjasamanya selama ini, berkat peran pesantren dan kiai serta masyarakat Probolinggo yang ramah, sehingga kami lebih mudah dalam menjalankan tugas dan peran sebagai abdi negara,” tutur mantan Kasubdit 5 Ditreskrimsus Polda Metro Jaya.

(Kapolres Probolinggo AKBP Teuku Arsya Khadafi beserta rombongan melakukan sesi foto bersama pengasuh K.H. Moh. Zuhri Zaini didampingi sekretaris pesantren H. Tahirudin)

Dua tahun pengabdian Kapolres Probolinggo AKBP Arsya bersama anggotanya sebagai satuan abdi negara memelihara keamanan dan ketertiban masyarakat, menegakkan hukum, serta memberikan perlindungan, pengayoman, dan pelayanan kepada masyarakat di wilayah kabupaten Probolinggo mendapatkan apresiasi pengasuh Kiai Zuhri.

“Kami atas nama keluarga besar Pondok Pesantren Nurul Jadid mengucapkan terimakasih dan penghargaan atas dedikasi, kontribusi dan kerjasamanya selama ini, semoga menjadi amal ibadah yang diterima di sisi Allah SWT,” dawuh Kiai Zuhri.

“Selanjutnya kami menyampaikan selamat bertugas di tempat yang baru, semoga selalu mendapat perlindungan dan pertolongan dari Allah SWT sehingga dapat bertugas sebaik-baiknya,” imbuhnya.

(Kapolres Probolinggo AKBP Teuku Arsya Khadafi beserta rombongan melakukan serah terima bingkisan sembako melalui sekretaris pesantren H. Tahirudin)

AKBP Arsya menjabat Kapolres Probolinggo kurang lebih dua tahun sejak Juni 2021. Tidak hanya sowan, lulusan terbaik dalam Pendidikan Sespimen Polri Angkatan 57 ini juga meminta doa restu kepada kiai Zuhri agar dimampukan dalam menjalankan amanah di tempat tugasnya yang baru.

Pada kesempatan sowan ini, AKBP Arsya memberikan cinderamata kepada kiai Zuhri sebagai kenang-kenangan. Rombongan Polres Probolinggo juga menyerahkan bingkisan berupa sembako untuk para pengabdi pesantren yang diserahkan melalui Sekretaris Pesantren H. Tahirudin.

“mohon maaf kiai, ini sekedar cinderamata untuk kenang-kenangan dari kami, semoga ke depan bisa kembali mampir bersilaturrahim,” kata Kapolres.

Bismillah, semoga bisa terus naik jabatan sampai jadi Kapolri,” doa Kiai Zuhri yang disambut amin oleh semua yang hadir di ruang tamu kediaman pengasuh.

(Kapolres Probolinggo AKBP Teuku Arsya Khadafi beserta rombongan salat Jum’at di masjid Jami’ Ponpes Nurul Jadid bersama pengasuh K.H. Moh. Zuhri Zaini )

Rombongan Polres Probolinggo ikut salat Jum’at bersama pengasuh Kiai Zuhri di masjid Jami’ Pondok Pesantren Nurul Jadid. Usai sholat Jum’at, Kapolres Probolinggo AKBP Arsya beserta rombongan dipersilahkan untuk ramah tamah makan siang di kediaman pengasuh sebelum meninggalkan bumi Nurul Jadid.

Sebelum ke Nurul Jadid, Kanit Binmas Polsek Paiton Bripka Luthfie Agung Prihadi juga alumni Ponpes Nurul Jadid menginformasikan, rombongan Kapolres melakukan giat kunjungan ke TPI Paiton untuk menyerahkan Bantuan Sosial (bansos) kepada korban kebakaran yang menghanguskan empat kios beberapa waktu lalu (5/7/2023).

 

(Humas Infokom)

Santri Vokasi SMK Nurul Jadid Bawa Pulang 2 Trofi Nasional

nuruljadid.net – Prestasi membanggakan berhasil ditorehkan santri vokasi alias peserta didik SMK Nurul Jadid Paiton Probolinggo. Ia adalah Muhammad Yusuf Ardiyanto, santri asal Lumajang ini merupakan anak pertama dari tiga bersaudara. Yusuf yang juga belajar di asrama Lembaga Pengembangan Bahasa Asing (LPBA) ini berhasil memborong sejumlah penghargaan tingkat nasional di bidang bahasa, yakni lomba pidato Bahasa Inggris (01/07/2023).

Yusuf panggilan akrabnya ini berhasil membawa pulang dua tropfi dalam event dan waktu yang berbeda. Awalnya, Yusuf hanya dapat berpuas diri sebagai juara harapan 2 pada lomba pidato Bahasa Inggris yang digelar Rumah Sastra Seni bulan lalu. Dirinya mengaku pada lomba awal belum maksimal mempersiapkan diri karena benturan dengan kegiatan yang cukup padat di pesantren.

Seolah tidak mau kapok dan pantang menyerah, Yusuf kembali mencoba dan bekerja lebih keras untuk mengikuti berbagai event lomba. Kali ini Prestasi Indonesia Competition yang menghelat beberapa jenis lomba untuk pelajar dan mahasiswa salah satunya lomba pidato Bahasa Inggris. Alhasil, Yusuf mampu raih juara 2 lomba pidato Bahasa Inggris sedangkan juara 1 dari SMAN 08 Bulakamba Jawa Tengah dan untuk juara 3 diraih oleh siswa SMAN 02 Denpasar.

(M. Yusuf Ardiyanto saat foto bersama Kepala Sekolah Moh. Arief Hariyanto dan Waka Kesiswaan Nurul Iman di ruang pimpinan)

Putra dari bapak Garjito ini terlihat bahagia dengan senyum lebar saat kami wawancarai perihal pencapaian yang baru saja Yusuf raih di tahun keduanya di SMK Nurul Jadid. “Saya sangat senang bisa menang dan menyumbang prestasi untuk sekolah tercinta juga untuk pesantren. Berkat bimbingan guru khususnya di LPBA Nurul Jadid keterampilan Bahasa Inggris saya terus berkembang,” akunya saat ditemui tim Nurul Jadid Media.

Kepala SMK Nurul Jadid, Moh. Arief Hariyanto mengaku sanggat bangga atas prestasi yang berhasil diukir siswanya. ”Ini merupakan prestasi yang luar biasa ditorehkan oleh peserta didik kami. Dengan persiapan yang relatif singkat, mereka berhasil meraih penghargaan tingkat nasional,” ujar Arief, Senin (03/07/2023).

Moh. Arief Hariyanto mendorong agar para siswa terus dibina dan diajarkan untuk aktif mengikuti berbagai kompetisi di berbagai bidang. Hal ini dimaksudkan untuk memberikan motivasi, mengukur kemampuan sekaligus memupuk mental para siswa agar terbiasa berkompetisi, sekaligus memberikan motivasi untuk terus berkembang.

”Andaikata ternyata hasilnya bisa memenangkan perlombaan, itu semacam bonus saja. Hal terpenting adalah bagaimana peserta didik terus terpacu untuk meningkatkan kapasitas dan kapabilitas dirinya,” urainya.

Di tempat lain, Waka. Kesiswaan SMK Nurul Jadid, Nurul Iman mengatakan, tantangan ke depan akan semakin kompetitif. Karena itu, para siswa harus dilatih untuk selalu bisa menyesuaikan diri dengan perkembangan zaman, sekaligus terlatih untuk memenangkan berbagai kompetisi di tengah padatnya kegiatan pesantren dan sekolah.

“Kami sangat bersyukur atas prestasi anak didik kami, selamat untuk anak-anakku semua. Semoga bisa terus meningkatkan motivasi dan prestasi diri menyongsong masa depan yang cemerlang. Mereka semua luar biasa dengan keunikan dan keahliannya masing-masing,” ungkapnya.

(Humas Infokom)

Menuju Akreditasi Internasional, Empat Mahasiswa UNUJA Jalani Program MBKM di Thailand

nuruljadid.net – Universitas Nurul Jadid Paiton, Probolinggo mengirimkan empat mahasiswinya, untuk melaksanakan program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) Internasional di Thailand (03/07/2023). Kegiatan ini merupakan tindak lanjut dari Memorandum of Understanding (MoU) antara Rektor UNUJA dengan Dinas Pendidikan Swasta Provinsi Narathiwat Thailand yang dilaksanakan beberapa waktu lalu.

Keempat mahasiswa tersebut terdiri dari Aulia Firdausiah dari Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris Fakultas Sosial Humaniora (FSoshum), Masudah dari Program Studi Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir, Safina Indriani dari Program Studi Pendidikan Bahasa Arab, serta Asviatul Maufuroh dari Program Studi Pendidikan Bahasa Arab, Fakultas Agama Islam (FAI).

Kegiatan MBKM internasional ini, merupakan salah satu langkah nyata UNUJA dalam mempersiapkan diri menjemput akreditasi internasional, kata M. Fadli Hidayat Wakil Rektor III UNUJA. Menurutnya, mahasiswa menjadi bagian penting untuk menjadi bagian dari percepatan akreditasi tersebut.

“Selain itu, kegiatan ini memberi kesempatakan kepada mahasiswa untuk terlibat dalam pengembangan dan pengabdian di beberapa negara regional ASEAN, tentu harapannya dengan keterlibatan mahasiswa dalam program MBKM Internasional ini, mereka mampu memainkan peran sebagai duta UNUJA untuk mengenalkan kampus berbasis pesantren yang berstandar ISO” pangkas Fadli

Aulia Firdausyiah salah satu peserta menyampaikan bahwa kesempatan emas dapat menginjakkan kaki di negeri gajah putih itu, bisa terwujud melalui pelaksanaan kegiatan MBKM internasional ini. Kesempatan semacam ini sebagai momentum untuk membuktikan kepada masyarakat bahwa UNUJA juga bisa melaksanaan kegiatan pendidikannya sampai ke luar negeri.

Kegiatan ini, akan dilaksanakan selama empat bulan terhitung sejak bulan Juli sampai Oktober mendatang di lembaga-lembaga pendidikan di bawah naungan dinas Pendidikan swasta provinsi Narathiwhat Thailand.

MBKM Internasional Thailand ini adalah kali kedua UNUJA melaksanakan MBKM Internasional, setelah sebelumnya dilaksanakan di provinsi Selangor Malaysia.

(Humas Infokom)

Resmi Dilantik, 69 Profesi Ners UNUJA Siap Bersaing di Era Society 5.0

nuruljadid.net – Fakultas Kesehatan Universitas Nurul Jadid (UNUJA) Paiton Probolinggo menggelar acara pelantikan dan pengambilan sumpah jabatan profesi ners tahun 2023 diikuti 69 orang lulusan pendidikan profesi ners UNUJA, Sabtu (01/06/2023).

Dekan Fakultas Kesehatan Universitas Nurul Jadid Ns. Handono Fatkhur Rahman, M.Kep., Sp. Kep. M.B. menjelaskan, UNUJA sudah mempersiapkan lulusan perawat yang siap menghadapi segala tantangan di era disrupsi.

“Saya yakin setelah berproses melalui beberapa tahapan akademik di Universitas Nurul Jadid yang terbilang “kuliahnya cukup berat” kalian semua bisa kompeten dalam meningkatkan kualitas dan kompetensi diri untuk menghadapi zaman ini,” jelasnya dalam sesi sambutan di Aula I Pondok Pesantren Nurul Jadid.

Sementara itu, Pengasuh Pondok Pesantren Nurul Jadid KH. Moh. Zuhri Zaini dalam tausiyahnya, berharap lulusan ners Universitas Nurul Jadid dapat hadir memberikan manfaat sebesar-besarnya di lingkungan masyarakat.

“Hadirnya tenaga kesehatan di tengah masyarakat merupakan sesuatu yang bermakna dan berarti,”  imbuh beliau.

Sebagai manusia, beliau melanjutkan, khususnya tenaga kesehatan yang bermanfaat harus didasari oleh ketulusan semangat pengabdian, semangat khidmah, bahkan semangat ibadah supaya manfaat itu mengandung nilai ibadah.

“Tentu keikhlasan harus disertai dengan profesionalisme, jadi ikhlas bukan berarti kerja seenaknya, apalagi bermalas-malas. Dalam istilah bahasa agama itu itqon. Kita harus bekerja dengan baik,” tutur beliau.

Lebih jauh, sosok kiai yang sangat egaliter ini mengingatkan agar para lulusan ners dapat menjadi perawat sekaligus entrepreneur dengan etos kerja profesional, artinya tidak tertinggal oleh zaman.

“Peningkatan diri selain keikhlasan dalam mengabdi, juga selalu update pengetahuan melalui pencarian informasi–informasi sekalipun tidak di lembaga formal. Tapi andaikan kita melanjutkan studi sampai S2 itu sangat baik sekali,” dawuh beliau.

Salah satu lulusan pendidikan profesi ners UNUJA, Ns. Oki Gunawan Rahardjo, S.Kep. mewakili mahasiswa Program Khusus (PROGSUS) angkatan ke-empat mengungkapkan perjalanan yang penuh suka duka selama menjadi mahasiswa, baik saat perkuliahan, praktik ilmu keperawatan, dan saat menghadapi kurikulum pandemi Covid-19 selama dua setangah tahun.

“Semua itu bisa kami lalui dengan penuh kebahagiaan hingga kami dapat menyelesaikan tugas-tugas yang diberikan tanpa ada kendala atau hambatan yang berarti,” pungkasnya.

Humas Infokom

Seru! Santri Putri Merayakan Idul Adha dengan Beragam Lomba, Dari Takbiran Hingga Masak

nuruljadid.net – Berbeda dengan putra yang melaksanakan Sholat Idul Adha terpusat di masjid Jami’, santri putri melaksanakan sholat eid di musala wilayah masing-masing (29/06/2023). Usai sholat eid, tidak seperti putra yang melakukan penyembelihan hewan qurban, santri putri sibuk ke lokasi sambang untuk menemui keluarganya. Sementara yang lain, menyibukkan diri bersilaturrahim antar asrama sambil bermaaf-maafan.

Pada malam hari Raya Idul Adha, santri putri masing-masing wilayah menggelar serangkaian kegiatan untuk menghidupkan malam hari raya umat Islam sekaligus menauladani kisah Nabi Ibrahim. Salah satu lomba yang dilaksanakan adalah takbir keliling kompleks asrama di wilayahnya.

(Suasana santri putri tengah sibuk mengolah daging qurban menjadi beragam sajian masakan khas santri dengan bahan seadanya)

Tak kalah dengan putra, santri putri juga mengadakan lomba memasak kreasi olahan daging hewan qurban. Para santri putri terlihat sangat antusias mengikuti beragam kegiatan yang diadakan oleh pengurus khususnya lomba memasak ini, karena masing-masing tim berusaha unjuk kebolehan dalam menciptakan menu-menu yang kreatif.

Rangkaian kegiatan yang diadakan untuk santri ini tentu tidak terlepas dari pendidikan yang pesantren sediakan untuk mereka. Selain keilmuan, mereka juga diajarkan mandiri dan terampil dalam berbagai bidang khususnya masak-memasak untuk santri putri.

(Presentasi hasil karya olahan daging qurban santri putri Pondok Pesantren Nurul Jadid dalam rangka menyambut Idul Adha 1444 H)

Selesai memasak olahan daging hewan qurban, masing-masing tim melakukan plating dan mempresentasikan karya hasil masakan mereka di hadapan dewan juri dan santri yang menonton memadati halaman kantor wilayah. Salah satu santri baru asal Kalimantan Timur Nabila Zaskya Salsya Helwa mengaku terhibur dan senang bisa mengikuti berbagai kegiatan menyambut Idul Adha ini.

“Alhamdulillah, saya senang bisa mengikuti kegiatan dalam rangka merayakan Idul Adha ini, seru ternyata di pondok itu ya, selain banyak teman juga kegiatannya gak selalu ngaji dan sekolah, saya jadi tambah kerasan di pondok,” ungkapnya sambil tertawa kecil.

 

 

(Humas Infokom)

Keseruan Santri Putra Merayakan Idul Adha 1444 H di Pesantren

nuruljadid.net – (29/06/2023) Hari raya Idul Adha bagi kebanyakan orang mestinya menjadi momen berkumpul bersama keluarga, namun tidak dengan santri Pondok Pesantren Nurul Jadid. Berbagai kegiatan diikuti oleh santri dalam merayakan Idul Adha di pesantren, mulai dari sholat eid berjamaah, takbiran sampai penyembelihan hewan qurban. Qurban juga menjadi salah satu wasilah ibadah yang mendekatkan hamba dengan Rabb-Nya.

Di Pondok Pesantren Nurul Jadid Paiton Probolinggo, seluruh santri tiadak ada yang diperkenankan pulang, mereka wajib mengikuti sholat Eid dan merayakan hari besar Idul Adha di pesantren. Sehingga pesantren tetap ramai sebagaimana biasanya. Malam harinya sebelum sholat Eid, para santri secara bergantian terjadwal melakukan takbiran di Masjid Jami’.

(Ketika santri mengikuti kegiatan takbiran secara berkelompok sesuai jadwal atau giliran yang telah ditentukan oleh bagian Ubudiyah)

Selain santri dan asatidz warga dusun Tanjung Lor, desa Karanyanyar turut hadir memadati masjid Jami untuk shalat Idul Adha berjamaah. Usai sholat Eid, santri dilibatkan dengan proses penyembelihan hewan qurban, menguliti dan mencincang sampai mendistribusikan kapada orang yang membutuhkan.

Di kesempatan yang lain, sebagian santri khususnya santri baru baik tingkat SLTP maupun SLTA mengabadikan momen Idul Adha usai sholat Eid berjamaah dengan foto bersama dengan para asatidz di depan asrama masing-masing.

(Santri baru tingkat SLTA melakukan foto bersama selepas sholat Eid berjamaah di Masjid Jami’ Nurul Jadid)

Sementara pada malam harinya, para santri memasak dan mengolah daging qurban. Para santri Nampak sangat antusias mengikuti kegiatan memasak ini. Mayoritas santri putra mengolah daging qurban menjadi menu sate dengan bumbu seadanya yang lumrah dijual di pasaran seperti bumbu kacang, kecap, lombok dan bawang.

(Santri baru tingkat SLTP melakukan foto bersama selepas sholat Eid berjamaah di Masjid Jami’ Nurul Jadid)

Rangkaian kegiatan ini merupakan tarbiyah (pembelajaran) bagi santri tentang pelaksanaan ibadah Idul Adha, makna dibaliknya serta melatih kemandirian serta kepedulian social dengan sesame. Tak kalah pentingnya adalam membangun kebersamaan dalam dekapan Idula Adha.

(Humas Infokom)

Urai Kemacetan Saat Sambang Santri Idul Adha, Kamtib Nurul Jadid Lakukan Rekayasa Lalu Lintas

nuruljadid.net – Keamanan dan Ketertiban (Kamtib) Pondok Pesantren Nurul Jadid, disamping menjalankan tugas pengamanan dan mengatur ketertiban selama kegiatan sambang berlangsung bahkan sebelum pelaksanaan sholat Idul Adha yang melibatkan masyarakat sekitar, kamtib juga berupaya memastikan kelancaran arus lalu lintas guna memberikan pelayanan terhadap pengguna jalan lainnya (29/06/2023).

(Anggota Kamtib Pondok Pesantren Nurul Jadid terlihat tengah mengatur lalu lintas kendaraan pengunjung sambang santri)

Kasi lalu lintas dan parkir, Ali Fikri Ramadhon dalam kesempatan ini menjelaskan, memang sudah menjadi tugas Kamtib selalu berada di barisan terdepan dalam melakukan pengawalan keamanan dan ketertiban setiap cara pesantren, khususnya di pengaturan lalu lintas dan parkir.

“pengunjung sambang santri Ketika Idul Adha saat ini luar biasa membludak, sehingga kami perlu melakukan rekayasa lalu lintas agar pengendara dapat melintas dengan aman dan nyaman serta pengguna kendaraan lainnya di jalan umum tidak ada hambatan berarti ke tempat tujuan masing-masing” ungkap Ucok panggilan akrabnya.

(Kendaraan pengunjung sambang santri Pondok Pesantren Nurul Jadid memadati jalan Tanjung desa Karanganyar)

Tak hanya sekedar melakukan pengaturan arus lalu lintas, Kamtib juga memberikan himbauan kepada pengunjung yang berada di sekitar pesantren agar kiranya tidak lengah mengawasi barang bawaannya agar tidak tertinggal atau terjatuh, karena kita ketahui bersama pelaku kriminalitas bisa berada dimana saja, untuk itu perlu adanya pengawasan dari kita semua.

(Kendaraan pengunjung sambang santri Pondok Pesantren Nurul Jadid memadati jalan Tanjung desa Karanganyar)

Menyoroti rekayasa lalu lintas Abdurrafiq Kasi Humas dan Inteligen Kamtib saat ditemui di lapangan menyampaikan bahwa untuk mengurai kepadatan parkir dilakukan pembagian titik parkir sehingga tidak menumpuk di satu lokasi.

“untuk mengurai kemacetan kami berlakukan beberapa scenario, pertama jalur keluar-masuk kami bedakan lewat gang Nangka, kedua pemberlakukan buka-tutup lalu lintas di jalan Raya untuk menghindari kemacetan yang Panjang seperti tahun-tahun sebelumnya,” jelas Rafiq.

 

 

(Humas Infokom)

Lebih dari 2.013 Santri Disambang Saat Idul Adha, Nurul Jadid Padat Pengunjung  

nuruljadid.net – Petugas sambang santri melaporkan data kuantitatif berdasarkan aplikasi sambang (https://sambang.nuruljadid.net) bahwa santri yang terdaftar akan dikunjungi oleh keluarga dan sanak familinya saat hari raya Idul Adha berkisar 2.013 santri (29/06/2023). Hal ini ditengarai, salah satu penyebabnya karena sekitar sepekan lalu Pondok Pesantren Nurul Jadid baru saja menerima santri baru.

Salah satu wali santri asal Probolinggo Mohammad Amir mengaku bahwa dirinya beserta keluarga semenjak memondokkan putrinya pertama kali sering terbersit rasa kangen dan rindu, sehingga momen hari Raya Idul Adha ini menjadi waktu yang tepat untuk berkunjung karena tidak dibatasi oleh kuota sebagaimana hari normal.

(Kondisi sambang santri Pondok Pesantren Nurul Jadid pada hari Raya Idul Adha 1444 H yang dipadati pengunjung)

“Jujur kami selaku orang tua merasa kangen sekali dengan putri kami yang baru saja mondok, setiap hari sering kepikiran. Makanya, hari raya Idul Adha ini kami ke pondok nyambang putri kami untuk melepas rindu, alhamdulillah akhirnya ketemu juga dan anaknya sehat serta baik-baik saja,” terang bapak Amir saat ditemui selepas kunjungan.

Selain dekat dengan masuknya santri baru, tingginya jumlah pengunjung untuk sambang dipengaruhi oleh waktu cuti dan libur kerja yang cukup panjang yakni selama 5 hari terhitung mulai rabu sampai dengan minggu. Sehingga wali santri pun berbondong-bondong dari berbagai daerah datang ke pesantren khususnya wilayah Jawa Timur.

(Kondisi sambang santri Pondok Pesantren Nurul Jadid pada hari Raya Idul Adha 1444 H yang dipadati pengunjung)

Pada hari normal, sambang santri dibuka terpisah antara putra dan putri juga maksimal kunjungan harian sebanyak 100 santri. Sedangkan kemarin, sambang santri dibuka untuk santri putra dan putri secara bersamaan meskipun di lokasi yang berbeda. Putra ditempatkan di balai pertemuan dan Gedung SMKNJ, sedangkan putri di gedung MTs NJ dan MANJ.

Kendatipun demikian, tempat yang telah disediakan pesantren tidak mampu mengakomodir pengunjung, sehingga wali santri melakukan pertemuan di area parkir sepeda, pinggir jalan, teras wartel dan musala timur. Jumlah 2.013 santri ini meliputi putra sebanyak 684, putri daltim 660 dan putri dalbar 669 yang terbagi menjadi dua sesi. Pagi mulai pukul 09.00 sampai dengan 12.00, untuk sesi siang 13.00 sampai dengan 15.30. jumlah ini tidak termasuk santri wilayah satelit seperti Mawaddah dan Zabitsa.

(Kondisi lapangan parkit saat sambang santri Pondok Pesantren Nurul Jadid pada hari Raya Idul Adha 1444 H yang dipadati pengunjung)

Pihak pesantren membatasi jumlah pengunjung sebanyak dua orang, akan tetapi fakta di lapangan banyak pengunjung yang lolos disebabkan pengurus yang bertugas kewalahan, sehingga dalam sehari estimasi hampir 5.000 pengunjung memadati area pesantren. Hal ini juga terpantau dari banyaknya jumlah kendaraan yang terparkir di lapangan parkir utama, area kampus UNUJA, lapangan ayaman, musala timur, Mansapro bahkan sampai ke pekarangan rumah tetangga sekitar pesantren.

Pengurus sambang santri terlihat sangat kewalahan menghadapi banyaknya pengunjung wali santri yang datang, bahkan tidak sedikit wali santri berhasil lolos sampai ke zona satu asrama santri, karena pihak Kamtib terkonsentrasi di pengaturan lalu lintas dan parkir. Kondisi padatnya kendaraan pengunjung ini sempat menimbulkan kemacetan mulai dari jalan tanjung sampai ke jalan Raya Paiton.

 

 

(Humas Infokom)

Tradisi Mulia Idul Adha: Ponpes Nurul Jadid Sembelih 6 Ekor Sapi dan 7 Ekor Domba Kambing Hewan Kurban

nuruljadid.net – Pada hari Kamis (29/06/2023) pagi selepas Sholat Idul Adha di Masjid Jami’, Pondok Pesantren Nurul Jadid melakukan penyembelihan hewan kurban. Penyembelihan ini berlokasi di halaman depan Kantor Biro Kepesantrenan Nurul Jadid. Kegiatan ini merupakan kolaborasi antara Laziskaf Az-Zainiyah Nurul Jadid, Biro Kepesantrenan, dan Juleha (Juru Sembelih Halal) yang diketuai oleh ustaz Mustafa Syukur.

Dalam kesempatan ini, Pondok Pesantren Nurul Jadid menyembelih 6 ekor sapi dan 7 ekor domba kambing. Hewan kurban tersebut berasal dari sumbangan mitra dan simpatisan pesantren. Untuk hewan kurban sapi sumbangan berasal dari H. Abdul Mu’thi (1 ekor), Reska (1 ekor), Menteri Pertahanan H. Prabowo Subianto (1 ekor), Founder Metro TV H. Surya Paloh (1 ekor), ketua komisi VI DPR RI H. Faisol Reza (1 ekor) dan PT. POMI-PT. Paiton Energy (1 ekor).

Sedangkan sumbangan domba kambing merupakan uluran tangan dari Handono Fatkhur Rahman, Siti Zahra, Ahmad Khairi, H. Farisi, Ibu Tatik, Abdul Kadir dan Pak Ripin. Masing-masing menyumbangkan satu ekor domba kambing. Sumbangsih yang dilakukan para dermawan tersebut bertujuan tidak lain adalah selain untuk berbagi, juga membersihkan harta yang bukan hak sekaligus mensucikan jiwa dari berbagai macam penyakit hati, mulai dari pelit hingga dengki.

Penyembelihan tersebut disaksikan oleh para santri putra wilayah pusat. Hal itu sebagai bentuk edukasi terhadap para santri terkait pengamalan nilai-nilai keagamaan dan sosial. Proses penyembelihan dilakukan dengan cermat dan profesional sesuai syariat oleh petugas Juleha yang telah terlatih, dengan memastikan kesejahteraan hewan dan kebersihan dalam proses tersebut.

(Potret dokumentasi salah satu hewan kurban milik Masyarakat sekitar pesantren sebelum proses penyembelihan oleh petugas Juleha)

Dalam suasana yang penuh khidmat, para santri, pengurus pesantren, dan sebagian masyarakat berkumpul di lokasi yang telah ditentukan untuk penyembelihan kurban. Diawali dengan shalat Idul Adha, kemudian para santri dan jamaah bersiap-siap menyaksikan prosesi penyembelihan hewan kurban. Gema takbir para santri pun turut menyertai selama proses penyembelihan hewan kurban. Sebelum disembelih, panitia melakukan sesi dokumentasi terhadap semua hewan kurban sebagai laporan kepada para donatur.

Setelah proses penyembelihan selesai, daging diproses potong untuk dibagi-bagikan kepada para santri dan juga masyarakat sekitar pesantren yang membutuhkan. Tiap sepuluh santri akan mendapatkan daging kurban sebanyak 10 Kg. Sementara untuk masyarakat akan memperoleh daging kurban sebanyak 1,5 Kg.

Penyembelihan kurban di Pondok Pesantren Nurul Jadid merupakan salah satu momen berharga yang tidak hanya mengajarkan nilai-nilai keagamaan dan ketauladanan Nabi Ibrahim bersama Nabi Ismail, tetapi juga memperkuat ikatan sosial dalam semangat kebersamaan.

 

 

(Humas Infokom)

Ribuan Santri Nurul Jadid Bersama Masyarakat Ikuti Sholat Idul Adha di Masjid Jami

nuruljadid.net – Pelaksanaan sholat Idul Adha tahun ini sebagaimana biasanya diikuti ribuan santri dan masyarakat sekitar yang bertempat di masjid jami’ Pondok Pesantren Nurul Jadid (29/06/2023). Tidak hanya di masjid, banyaknya jamaah membuat halaman masjid dan kantor Biro Kepesantrenan dipadati oleh jamaah.

Sholat Idul Adha adalah salah satu ibadah yang dilakukan oleh umat Muslim yang dirayakan setiap tanggal 10 Dzulhijjah. Ibadah ini selain sebagai perayaan tahuna juga dilakukan untuk memperingati kisah nabi Ibrahim yang siap mengorbankan putranya nabi Ismail atas perintah Allah.

(Suasana masjid jami sebelum pelaksanaan Sholat Idul Adha di Pondok Pesantren Nurul Jadid)

Sholat Idul Adha di Pondok Pesantren Nurul Jadid dimulai sekitar pukul 06.15 WIB yang dipimpin langsung oleh pengasuh Kiai Moh. Zuhri Zaini selaku imam dan putra beliau kepala Biro Pendidikan kiai Moh. Imdad Robbani bertindak sebagai khotib.

Nampak selepas subuh para jamaah sudah mulai memadati area halaman masjid, baik dari kalangan santri yang dari wilayah satelit maupun pengurus dan warga yang tinggal di sekitar pesantren.

(Suasana masjid jami sebelum pelaksanaan Sholat Idul Adha di Pondok Pesantren Nurul Jadid)

Suasana menjelang sholat Idul Adha pagi itu menyejukkan mata, pasalnya cuaca sangat cerah dan semua santri mengenakan baju putih termasuk Sebagian besar masyarakat yang hadir untuk melangsungkan sholat eid di masjid jami pesantren.

Usai sholat eid, pemandangan khas hari raya terlihat mewarnai area pesantren. Para santri, pengurus dan jamaah saling berjabat tangan sambil mengucapkan permohonan maaf lahir dan batin, karena hari raya umat Islam merupakan momentum untuk saling memaafkan dan mengikhlas kesalahan antara satu dengan yang lainnya.

(Humas Infokom)