Hadapi Tantangan Tradisi Keilmuan Islam di Era Modern, PDF Motivasi Santri Belajar Kitab Kuning
nuruljadid.net – Dalam rangka melestarikan tradisi keilmuan islam di tengah kepungan tantangan era modern, Pendidikan Diniyah Formal (PDF) Nurul Jadid menggelar Seminar Motivasi Belajar Kitab bagi santri, Jum’at (04/08/2023). Seminar menghadirkan pembicara Pembina Kendali Mutu Pusat Pendidikan Diniyah Formal, Musholli Riyadi.
Dalam pemaparannya saat sesi pematerian di Aula I Pesantren, Musholli Riyadi mengatakan seorang santri harus menekuni belajar kitab kuning. Ia menilai kitab kuning merupakan salah satu penyangga terkuat pondok pesantren.
“Tanpa kitab kuning, maka lembaga pendidikan belum layak disebut pesantren. Inilah yang membedakan santri dan pelajar,” imbuhnya.
Saat ini, lanjut Musholli, banyak santri ditengarai tidak suka belajar kitab klasik. Padahal, pemahaman terhadap ajaran Islam tidak akan sempurna tanpa mempelajari kitab tersebut.
“Santri harus belajar di pesantren tanpa mengenal batas waktu. Kalau mengenal batas waktu dalam belajar, itu bukan belajar di pesantren, tapi di madrasah (sekolah, Red),” jelasnya.
Kemudian, penceramah kondang itu memotivasi santri agar tidak enggan belajar kitab kuning. Menurutnya, belajar kitab kuning itu mudah, setidaknya dimulai dengan belajar ilmu nahwu dan shorof.
“Jadikan nahwu shorof sebagai alat untuk membaca dan memahami kitab kuning,” pintanya.
Spesifikasi ilmu pengetahuan dan teknologi di era modern ini sangat dibutuhkan. Begitu pula, ungkap Musholli, pengetahuan kitab kuning juga menjadi kebutuhan mendasar saat tantangan keilmuan semakin kalang kabut.
Reporter: Ahmad Zainul Khofi
(Humas Infokom)
Leave a Reply
Want to join the discussion?Feel free to contribute!