Lebih 1 Juta Views! eNJe Picture Rilis 2 Video Musik Ceritakan Perjuangan Santri

nuruljadid.net – eNJe Picture membuktikan eksistensinya terus produktif dengan kembali merilis sebuah karya. Kali ini, tim Multimedia Pondok Pesantren Nurul Jadid yang berdiri sejak 2018 itu merilis dua video musik berjudul N.J.O.Y dan Menembus Matahari. Dua lagu ini sendiri merupakan Official Sound Track (OST) pada kegiatan Orientasi Santri Baru (OSABAR) 2023 bulan lalu. Hadirnya video musik N.J.O.Y dan Menembus Matahari tak lepas dari kerjasama banyak pihak.

Lagu N.J.O.Y ini diadopsi dari Dreamers yang dibawakan oleh Jung Kook sebagai salah satu soundtrack FIFA World Cup Qatar 2022, sedangkan Menembus Matahari terinspirasi dari lagu Anggi Marito Tak Segampang Itu. Dari kedua lagu tersebut tim eNJe Picture menciptakan lirik sendiri menyesuaikan kehidupan santri.

Tim eNJe Picture sebagai tim videografi diketuai oleh Ach. Faqihatus Sholeh, vocal putra diisi oleh Dirga Thama, sedangkan putri diisi oleh tiga santriwati Cindy, Catrin, Lexya. Tak kalah penting, musik pengiringnya diaransemen oleh Dimas Al-Jawad, sedangkan Zukhruf Zidane berperan sebagai DOP dan Adlan Adriansyah sebagai video editor.

Bagian lirik dikarang dan ditulis oleh tim eNJe Picture sendiri yang diilhami dari pengalaman mondok sembari mengaji dan mengabdi di pesantren. Selain itu, ada panitia OSABAR dan santri Nurul Jadid yang didapuk sebagai pemeran dalam video musik N.J.O.Y dan Menembus Matahari.

(Tampilan tangkap layar video musik karya eNJe Picture di kanal YouTube resmi Pondok Pesantren Nurul Jadid Paiton)

Dari infomasi yang terhimpun, dikatakan bahwa music video N.J.O.Y dan Menembus Matahari punya makna yang begitu dalam. Dalam perjalanan hidup di pesantren, santri harus memiliki jiwa pengabdian yang tinggi dan kemauan belajar yang kuat serta terus berupaya untuk memperbaiki akhlak terutama kepada guru yang dewasa ini kian terkikis bahkan hilang karena kecerdasan dan merasa pintar yang keblablasan.

“Video musik N.J.O.Y dan Menembus Matahari adalah sebuah gambaran kecil dari jutaan bahkan miliaran gambar lainnya di dunia pesantren. Gambaran ketika santri tidak selalu bisa memilih untuk bertemu dengan orang tua, bertukar rasa, terikat, terpisah dengan apa dan siapa yang mereka cinta,” tulis tim eNJe Picture.

1. Dapat Dinikmati Lewat YouTube

Video musik N.J.O.Y dan Menembus Matahari merupakan karya video musik terbaru dari eNJe Picture. Karya ini dapat disimak dan dinikmati di kanal YouTube resmi Pondok Pesantren Nurul Jadid. Di YouTube telah ditonton lebih dari 12 ribu kali, kalah banyak dibandingkan penonton TikTok, hal ini disebabkan tidak sedikit oknum yang mengunduh dan membagikannya di pelbagai medsos dan grup yang mereka punya tanpa menyertakan link resmi video musik ini.

Semoga gambaran N.J.O.Y dan Menembus Matahari dari karya yang melibatkan banyak talenta di dalamnya ini dapat berkenan kepada pemirsa khususnya santri Indonesia yang menyimaknya.

2. Dapat Dinikmati Lewat TikTok

Tidak hanya di kanal YouTube, video musik N.J.O.Y dan Menembus Matahari ini juga diunggah di akun resmi TikTok Pondok Pesantren Nurul Jadid yang sudah berhasil tembus lebih dari 1,5 Juta penonton, 150 ribu lebih disukai dan seribu lebih kometar.

Harapannya karya santri yang sederhana ini dapat didukung oleh semua pihak agar santri terus termotivasi untuk berkarya dengan konten yang positif, Islami dan mengilhami kebaikan bagi para pendengarnya. Salah satu cara sedehana yang bisa dilakukan untuk mendukung karya seni santri adalah dengan SUBSCRIBE – LIKE – COMMENT – SHARE. Semoga menjadi kebaikan bagi semua.

Berikut Link Resmi Karya Video Musik eNJe Picture:

  1. N.J.O.Y Putra on YouTube
  2. N.J.O.Y Putri on YouTube
  3. Menembus Matahari on YouTube
  4. N.J.O.Y Putra on TikTok
  5. N.J.O.Y Putri on TikTok
  6. Menembus Matahari on TikTok

(Humas Infokom)

Sunnah Dengan Yang Mewah, Santri Nurul Jadid Berbuka Menu Spesial Usai Puasa Asyura

nuruljadid.net – Biro Kepesantren Pondok Pesantren Nurul Jadid dalam rangka menghidupkan bulan mulia Muharram 1445 H, selain melakukan pembiasaan dan pembinaan santri dengan amalan sunnah seperti puasa Tasu’a dan Asyuro juga melakukan istighasah dan pembacaan al-Ikhlas sebanyak 1000 kali (28/07/2023).

Sebagaimana anjuran, umat Islam yang berpuasa di tanggal 10 Muharram atau puasa Asyuro untuk berbuka dengan yang mewah atau menu spesial yang membedakan dari hari biasanya. ‘Mewah’ disini tidak dimaknai berlebihan namun sesuai tuntunan Rasulullah (sederhana namun bermakna). Sunnah inipun menjadi perhatian pengurus Biro Kepesantrenan Bidang II Penataan Wilayah dan Kesejahteraan Santri yang diketuai oleh ustaz Abdul Ghofur Haikal, M.Pd.

Pasalnya para santri diberikan sajian penambah gizi seperti susu sapi asli dari Krucil Probolinggo dan lauk ayam disertai nasi dan sayur. Ini merupakan menu yang cukup mewah bagi santri yang notabene kesehariannya mengonsumsi menu sederhana seperti nasi dengan tahu, tempe, telur dan sayuran.

Kasi Logistik dan Kosmara ustaz Ahmad Darsono Asy’ari, S.Pd. yang didapuk sebagai ketua pelaksana menyampaikan bahwa menu spesial ini selain memang untuk memuliakan 10 Muharram juga merupakan layanan pesantren untuk memberikan yang terbaik kepada santri sesuai kemampuan.

“Kami menyediakan menu spesial ini selain untuk memuliakan 10 Muharram juga berbagi kebahagian dengan sahabat santri yang tinggal jauh dari orang tuanya,” pungkasnya.

“sehingga sunnah yang lain selain makan mewah juga membahagiakan keluarga dan bagi kami pengurus, saat ini sahabat santrilah keluarga yang perlu kami bahagiakan. Semoga kita semua mendapatkan barokah dan pahala keutamaan 10 Muharram,” ungkap ustaz Darsono dengan mata berkaca-kaca, yang kesehariannya memang akrab dengan para santri.

Saat Azan Magrib berkumandang, rasa bahagia dan gembira seolah telah memperoleh kemenangan meliputi seluruh santri yang tengah berkumpul di teras asrama daerah dan wilayah masing-masing. Tampak wajah sumringah dan senyum lebar yang tak dapat disembunyikan terpancar dari setiap santri saat melihat menu spesial di hadapan mereka sambil bersama melafalkan do’a berbuka puasa yang dipandu wali asuh.

Sebagaimana dalam hadist dari Abu Hurairah, Rasulullah SAW bersabda “Bagi orang yang berpuasa akan mendapatkan dua kegembiraan yaitu kegembiraan ketika dia berbuka dan kegembiraan ketika berjumpa dengan Rabbnya”.

Ada rasa istimewa tersendiri yang dirasakan oleh para santri Pondok Pesantren Nurul Jadid bisa buka bersama pada puasa Asyura khususnya bagi santri baru yang perdana merasakan nuansa berbuka bersama dengan teman barunya.

Tidak berhenti dengan buka bersama, dalam memeriahkan 10 Muharram 1445 H ini, side event yang diinisiasi oleh bidang II Biro Kepesantrenan adalah lomba creative short video tentang keseruan para santri di setiap daerah saat berbuka puasa bersama.

Suksesnya rangkaian kegiatan buka bersama ini juga tidak luput dari partisipasi dan kontribusi semua pihak termasuk support admin bidang II Biro Kepesantrenan yaitu Ikhwan Abdillah, Subhan, Ahmad Ayyubi dan seluruh pengurus wilayah dan masing-masing daerah baik pusat maupun satelit.

 

(Humas Infokom)

10 Muharram, Santri Nurul Jadid Kuatkan Tradisi Amalan Puasa Asyura dan Baca Al-Ikhlas 1000 kali

nuruljadid.net – Bagi umat Islam, bulan Muharram merupakan bulan yang penuh kemuliaan. Bulan ini termasuk dalam empat bulan haram selain Rajab, Dzulqa’dah, dan Dzulhijjah. Momentum ini lantas tidak disia-siakan oleh santri Pondok Pesantren Nurul Jadid dengan memaksimalkan ibadah sunnah secara berjamaah yang dianjurkan seperti puasa Tasu’a kemarin 9 Muharram dan hari ini puasa Asyuro 10 Muharram 1445 H (28/07/2023).

Menurut Al-Qodhi Abu Ya’la, ada dua alasan dan dua makna mengapa Allah SWT menamakannya bulan haram. Pertama, pada bulan itu diharamkan berbagai pembunuhan atau perbuatan keji lainnya.

Kedua, pada bulan ini pula diharamkan melakukan tindakan dan perbuatan haram. Perintah ini lebih ditekankan daripada bulan lainnya karena kemuliaan bulan tersebut. Sebaliknya, pada bulan haram, dianjurkan untuk lebih memperbanyak perbuatan baik dengan melakukan amalan dan ketaatan kepada Allah SWT.

(Santri putra tengah melakukan istighasah dan amalan sunnah 10 Muharram dengan membaca surah Al-Ikhlas 1000 kali di masjid Jami)

Pada bulan Muharram ini, terdapat satu hari yang sangat istimewa yaitu hari kesepuluh Muharram yang biasa disebut hari Asyura. Pada hari Asyura, sangat dianjurkan bagi umat Muslim untuk berpuasa.

Salah satu keutamaan puasa Asyura yang jatuh pada 28 Juli 2023 adalah dihapuskannya dosa-dosa satu tahun yang lalu. Hal ini tentu sangat memotivasi seluruh umat Muslim untuk melaksanakan puasa Asyura dan sangat menyayangkan jika terlewatkan.

Para santri putra dan putri Pondok Pesantren Nurul Jadid Paiton Probolinggo tidak ketinggalan juga melaksanakan puasa sunnah 10 Muharram atau puasa Asyura yang setiap tahunnya telah menjadi tradisi turun-temurun yang dianjurkan oleh para kiai dan Muallim ponpes Nurul Jadid.

(Santri putri tengah melakukan istighasah dan amalan sunnah 10 Muharram dengan membaca surah Al-Ikhlas 1000 kali di musala masing-masing wilayah)

Dari 11.000 peserta didik, sekitar 8.000 santri baik putra maupun putri yang bermukim dengan penuh semangat di tengah cuaca panas dan kering melaksanakan puasa Asyura dengan harapan agar dosa-dosa setahun sebelum dan yang akan datang dapat terhapuskan.

Saat diwawancarai, Kepala Bidang I bagian BK/WA dan Pembinaan Santri Biro Kepesantrenan ustaz Rahmat Toyyib, M.Pd.I menjelaskan bahwa anjuran berpuasa pada setiap tanggal 10 Muharram sebagai salah satu bentuk pembelajaran kepada para santri baik putra maupun putri untuk mengenal keutamaan bulan Muharram dan amalan-amalan yang sangat dianjurkan pada bulan tersebut.

“Jadi sejak kemarin kami melakukan pembinaan dan pendampingan puasa Sunnah tasu’a dan Asyura kepada seluruh santri untuk mengenalkan keutamaan bulan Muharram serta amalan yang perlu dilakukan.” Jelas ustaz Rahmat.

“Selain itu, doa dan zikir termasuk membaca surat Al-Ikhlas sebanyak 1000 kali bersama dilaksanakan pada pagi hari di Masjid Jami, dilanjutkan sore hari menjelang Maghrib acara buka puasa bersama (bukber) melengkapi ibadah puasa yang sedang yang mereka laksanakan,” imbuhnya.

(santri putri melakukan sholat sunnah berjamaah di musalah wilayah pada 10 Muharram 1445 H)

Tidak berbeda dengan santri putri yang juga melaksanakan kegiatan serupa di wilayah masing-masing yang diawali dengan sholat Dhuha berjamaah di Musala masing-masing. Karena pada bulan Muharram ini umat Islam dianjurkan untuk memperbanyak ibadah dan kebaikan serta menghindari keburukan.

Amalan 10 Muharram ini merupakan tradisi yang menjadi ruh pesantren dalam melestarikan nilai-nilai luhur keislaman dan kepesantrenan yang harapannya kelak senantiasa diamalkan oleh para santri sepulang ke tengah masyarakat.

Setidaknya ada dua belas amalan yang sangat dianjurkan untuk dikerjakan bertepatan pada hari kesepuluh dari Bulan Muharram, yaitu: 1) Berpuasa, 2) Mandi sunnah, 3) Bersih-bersih semisal memotong kuku, 4) Memakai celak mata, 5) Shalat sunnah, lebih dianjurkan shalat tasbih, 6) Memperbanyak bersedekah, 7) Berupaya memberikan kebahagiaan kepada keluarga, 8) Menjenguk orang sakit, 9) Menyantuni anak Yatim dan mengusap dahinya, 10) Mengunjungi orang-orang shalih, 11) Bersilaturrahim, 12) Membaca surah al-Ikhlas 1. 000 kali.

 

 

(Humas Infokom)

Puji Kepemimpinan Kiai Hamid, Ini Kata Pemerintah Narathiwat Thailand

nuruljadid.net – Spirit melayani adalah kredo hidupnya, dan hal itu sudah pasti adalah gaya kepemimpinan KH. Abdul Hamid Wahid, Kepala Pondok Pesantren Nurul Jadid sekaligus Rektor Universitas Nurul Jadid (UNUJA) Paiton Probolinggo. Ekspresi lugasnya terungkap pada saat menerima kunjungan tamu dari Pemerintah Provinsi Narathiwat Thailand, yang mengisyaratkan keyakinan kuat Kiai Hamid sebagai sosok mukmin pemimpin yang memanusiakan manusia.

25 Juli 2023, UNUJA bersama Pemerintah Provinsi Narathiwat Thailand menggelar Studium Generale dengan tajuk “Bridging the Gap: Managing the Cross-Cultural Education in Thailand and Indonesia.” Bertempat di Aula I Pondok Pesantren Nurul Jadid, dalam forum ini terdapat empat pembicara dalam sesi sambutan (pidato), yaitu Rekor UNUJA KH. Abdul Hamid Wahid, Sekda Kabupaten Probolinggo Ugas Irwanto, Gubernur Provinsi Narathiwat Thailand Sanan Phongaksorn dan Sekretaris Kantor Pendidikan Swasta Thailand Pibyaa Radanawrrachad.

Seperti diketahui, sebagian pembaca tentu sudah sering mendengar gelar “Datuk Guru” yang diberikan kepada Kiai Hamid. Daya kepemimpinannya belakangan ini kembali dipuji oleh Pemerintah Provinsi Narathiwat Thailand untuk menegaskan Kiai Hamid adalah sosok pemimpin yang baik.

Warna kepemimpinan beliau terekspresikan dalam langkah-langkah progresifnya untuk melahirkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) yang unggul dan berkeadaban, hal itu dibuktikan dengan kesuksesannya menjadi pintu pertama penyambung kerja sama Pemerintah Thailand di Indonesia.

Bentuk kerja sama tersebut pada awalnya merujuk pada peningkatan kualitas bidang pendidikan yang secara umum tertuju di Provinsi Jawa Timur dan Kabupaten Probolinggo secara khusus, begitupula di Thailand Selatan. Kerja sama yang semakin luas ini diimpikan sampai pada tingkat nasional, yang sering dikenal sebagai kerja sama bilateral. Pun bidang-bidang dalam kerja samanya diharapkan bisa semakin luas, yang mulanya hanya di bidang pendidikan, diharapkan merambah ke bidang ekonomi, budaya, hingga pariwisata.

Yang menarik digarisbawahi dari kepemimpinan yang melayani ala Kiai Hamid ialah saat menerima kunjungan tamu mancanegaranya itu. Pada momentum tersebut, Gubernur Sanan Pongaksorn mewakili Pemerintah Provinsi, dalam sesi pidatonya menyampaikan rasa bangga terhadap sambutan dan layanan istimewa yang diterima selama di Indonesia.

“Kami mengucapkan terima kasih dan kami merasa terhormat, dengan sambutan, pelayanan dari Kiai Hamid, sehingga kami bisa menjalankan aktivitas di Jawa Timur ini dengan baik dan tenang,” ungkapnya.

Dengan lues, Gubernur Sanan Pongaksorn menceritakan perjalanannya selama di Indonesia. Sejak pertama kali turun dari pesawat, bertemu dengan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Jawa Timur, sampai tiba di Pondok Pesantren Nurul Jadid, jelasnya, Kiai Hamid selalu mendampingi, mengarahkan dan memberikan pelayanan yang baik.

“Saya sangat yakin bahwa Kiai Hamid orang yang begitu baik,” imbuhnya dengan wajah tersenyum haru.

Dengan begitu, lanjut Gubernur, Pemerintah Provinsi Narathiwat Thailand tak kesusahan saat mengunjungi dan menyambung kerja sama dengan beberapa institusi yang berada di Jawa Timur.

Hal menarik lainnya, Kiai Hamid mengekspresikan sosok pemimpin yang toleran: tanpa memandang suku, ras, budaya dan agama, contohnya saat beliau terbuka menerima tamu non-muslim di pesantrennya dalam kegiatan Studium Generale bersama Pemerintah Thailand itu.

Gaya kepemimpinan yang Kiai Hamid miliki ini patut kita contoh, apa yang telah beliau lakukan sebagai seorang pemimpin sama seperti kriteria True Leaders and Leadership menurut Cak Nun, yaitu kepemimpinan yang memberikan energi berupa rasa percaya dan aman. Kepemimpinan yang mendistribusikan kearifan, pengetahuan, solusi, serta harmoni bagi orang di sekelilingnya.

Oleh: Ahmad Zainul Khofi

(Humas Infokom)

Gubernur Narathiwat: Tidak Hanya Bidang Pendidikan, Kedepan Jalin Kerjasama di Bidang Pertanian, Peternakan, Perdagangan, Hingga Kebudayaan dan Pariwisata

nuruljadid.net – Gubernur Provinsi Narathiwat, Thailand, Mr. Sanan Phongaksorn melakukan kunjungan ke kampus Universitas Nurul Jadid (Unuja) pada Selasa (25/07/2023) pagi. Kunjungan ini dalam rangka menghadiri pertemuan kedua institusi sekaligus Studium Generale dengan tajuk “Bridging The Gap: Managing the Cross Cultural Education in Thailand and Indonesia” yang digelar di Aula I Pesantren.

Gubernur Narathiwat ini datang bersama rombongan, diantaranya Kepala Dinas Pendidikan Swasta Provinsi Narathiwat, Thailand Mr. Praphat Rattanaarun dan Bupati Kabupaten Rangae Mr. Vimutti Amnukmanee beserta jajarannya dan beberapa rombongan lainnya dari Universitas Thaksin dan Santivit Songkhla Technology College.

Selain disambut hangat oleh Rektor Universitas Nurul Jadid KH. Abd. Hamid Wahid, kedatangan rombongan pemerintah Thailand ini juga disambut oleh Sekda Pemkab Probolinggo, Pimpinan Unuja, perwakilan PTKIS se-Tapal Kuda, perwakilan  Dinas Ketenagakerjaan serta pimpinan Pondok Pesantren Nurul Jadid.

Dalam sambutannya, Mr. Sanan Phongaksorn menyampaikan beberapa hal, khususnya keinginan Mr. Sanan untuk terus menjalin hubungan kerjasama yang baik dengan kampus Unuja bahkan di level nasional. Ia juga menyampaikan rasa bahagianya dengan adanya program pertukaran pelajar.

“Dengan adanya hubungan kerjasama pertukaran pelajar selama ini, kami merasa bangga dan sangat senang sekali,” ungkapnya.

“Selain itu, adanya hubungan kerjasama ini, kami berharap ke depannya tidak hanya bekerjasama dalam dunia pendidikan saja, tetapi juga dalam dunia pertanian, peternakan, perdagangan, maupun kebudayaan dan pariwisata,” imbuhnya.

Sementara itu, dalam pertemuan yang sama kepala Dinas Pendidikan Swasta Perovinsi Narathiwat, Mr. Praphat Rattanaarun menyampaikan harapannya terkait penambahan jumlah kuota pertukaran pelajar ke Thailand di kemudian hari.

“Kalau bisa kami berharap untuk kuota pertukaran pelajar nanti bisa bertambah mencapai 1000 peserta,” tuturnya.

Di akhir sambutan Gubernur, ia mengungkapkan banyak terimakasih kepada KH. Abdul Hamid Wahid selaku Rektor Universitas Nurul Jadid yang telah memberikan layanan secara maksimal kepadanya beserta rombongan dari Thailand. Bapak gubernur juga mengharap kehadiran kiai Hamid kembali ke Narathiwat untuk melihat kondisi masyarakat disana dan sharing bersama untuk meningkatkan kualitas pendidikan kedua negara.

“Kami mengucapkan terimakasih kepada kiai Hamid yang telah memberikan kesempatan dalam beberapa hal dan layanan-layanan kepada kami yang sangat baik dan ramah,” tuturnya.

“Terimakasih banyak-banyak khap,” pungkasnya memadukan bahasa Indonesia dengan Thailand.

 

 

(Humas Infokom)

Puluhan Mahasiswa Meriahkan Kedatangan Gubernur Narathiwat Thailand di Bumi Nurul Jadid

nuruljadid.net – Puluhan Mahasiswa Universitas Nurul Jadid sambut kedatangan Gubernur Narathiwat Thailand Mr. Sanan Phongaksorn beserta rombongan pada Selasa (25/07/2023). Mereka berbaris rapi sepanjang jalan dari gerbang utama pesantren sampai menuju depan Kantor Pusat Sekretariat Pesantren.

Tak hanya itu, mereka juga kibarkan bendera merah putih Indonesia dan bendera Thailand sebagai pernak pernik untuk memeriahkan penyambutan. Ketika Gubernur Narathiwat dari Negeri Gajah Putih bersama rombongan itu melewati jalan menuju Aula I, para mahasiswa menyambut dengan teriakan suara selamat datang sembari beberapa dari mereka meniupkan peluit yang salin bersautan.

Pertemuan ini dalam rangka menjalin hubungan silaturrahmi yang baik agar tetap terjaga antara Thailand dengan pihak Kampus Unuja, yang nantinya akan ditindaklanjuti dengan beragam bentuk kerjasama mulai dari bidang pendidikan, perekonomian dan lainnya. Acara ini dibungkus dengan format Studium Generale dengan mengusung tema yang bertajuk “Bridging The Gap: Managing the Cross Cultural Education in Thailand and Indonesia.

Mahasiswa yang turut menyambut kehadiran tamu dari Thailand ini merupakan gabungan dari beberapa organisasi yang ada di Universitas Nurul Jadid seperti organisasi Resimen Mahasiswa (Menwa) yang bertugas menjaga keamanan dan ketertiban acara, Santri Patriot Panji Pelopor (SP3), Prajamuda Karana (Pramuka) dan beberapa perwakilan dari prodi yang ada di bawah naungan Universitas Nurul Jadid.

Saat tiba di bumi Nurul Jadid, Gubernur Narathiwat beserta rombongan langsung disambut oleh Rektor dan para Dosen Universitas Nurul Jadid (Unuja). Selanjutnya, Rektor Unuja KH. Abdul Hamid Wahid sematkan kalung bunga melati kepada Gubernur Sanan Phongaksorn, Bupati Kabupaten Range Vimutti Amnukmanee dan Kadin Pendidikan Swasta Praphat Rattanaarun.

Selain itu, Gubernur dan rombongan juga disambut oleh Grub Hadrah banjari Muhibbus Sholawah sebagai salah satu bentuk ciri khas budaya yang ada di lingkungan pesantren. Mereka sangat antusias dalam melantunkan sholawat dengan suara merdu khas banjari.

Untuk membantu penjagaan keamanan, selain dikoordinir Petugas Keamanan dan Ketertiban Pesantren, acara ini juga turut dibantu oleh Tim Barisan Anshor Serbaguna (Banser) yang melakukan pengamanan di sekitar kampus dan area acara.

 

(Humas Infokom)

UNUJA dan Pemerintah Provinsi Narathiwat Thailand Eratkan Kerja Sama di Bidang Pendidikan

nuruljadid.net – Universitas Nurul Jadid (UNUJA) menerima kunjungan Pemerintah Provinsi Narathiwat, Thailand pada Selasa (25/07/2023). Kegiatan yang dibungkus dengan format Studium Generale ini bertempat di Aula I Pondok Pesantren Nurul Jadid Paiton Probolinggo.

Kunjungan Pemerintah Provinsi Thailand yang dipimpin Gubernur Provinsi Narathiwat, langsung disambut oleh Kepala Sekda Kabupaten Probolinggo, Rektorat, Dekanat dan Dosen Universitas Nurul Jadid, selain itu turut menyambut, pimpinan dan sejumlah pegawai Pondok Pesantren Nurul Jadid.

Mengangkat tema “Bridging the Gap: Managing the Cross-Cultural Education in Thailand and Indonesia”, Pemerintah Provinsi Narathiwat mendatangkan dua bagian tingkat pendidikan Thailand, yaitu bagian sekolah dasar menengah dan perguruan tinggi.

“Kami berharap hubungan ini lebih erat lagi, bersama meningkatkan kualitas pendidikan dan menghasilkan progress yang lebih maju lagi,” imbuh Sanan Pongaksorn, Gubernur Provinsi Narathiwat.

Aspek pendidikan, lanjut beliau, merupakan tujuan utama adanya kerja sama ini, sebab Pemerintah Indonesia, khususnya Provinsi Jawa Timur dan Narathiwat memiliki komitmen yang sama untuk membangun kemajuan daerah dengan sumber daya manusia yang unggul.

“Pendidikan itu sangat penting, karena pendidikan lah yang membuat kita hidup baik dan tenang, maka dari itu guru dan dosen memiliki pernanan penting dalam hal ini,” terangnya.

(Gubernur Provinsi Narathiwat Thailand Sanan Pongaksorn tengah memberi sambutan kepada seluruh peserta Studium Generale)

Di samping itu, Rektor Universitas Nurul Jadid KH. Abdul Hamid Wahid berharap kunjungan ini bukanlah kunjungan satu-satunya, melainkan kunjungan pertama dan akan ada kunjungan-kunjungan selanjutnya.

“Dari perjalanan kemarin, nampaknya ada semacam gayung menyambung, keinginan untuk terus menyambung kerja sama sesama rumpun melayu,” imbuh beliau.

Dalam kesempatan ini, Kiai Hamid menerangkan perjalanan terjalinnya kerja sama antara Pondok Pesantren Nurul Jadid dengan Pemerintah Provinsi Thailand yang sudah berlangsung sekitar lima tahun ini, bermula dari program pertukaran mahasiswa hingga pemberian beasiswa kepada Santri Nurul Jadid asal Thailand.

“Kami memberikan beasiswa kepada para santri itu. Pak Gubernur mengatakan bahwa pemerintah akan menanggung beasiswa itu semua, kami sangat apresisi itu,” ungkapnya.

Dalam pertemuan yang sama, Universitas Nurul Jadid me-launching buku karya Mahasiswa Pertukaran UNUJA di Thailand Selatan, bertajuk “Catatan Sang Pengabdi: Melintasi Negeri Mewarnai Pertiwi”.

 

Humas Infokom

STAI Nurul Abror Arrobbaniyyin Banyuwangi Ngaji Pengelolaan Media ke Nurul Jadid

nuruljadid.net – Rombongan mahasiswi Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Nurul Abror Arrobbaniyyin Banyuwangi berkunjung ke Pondok Pesantren Nurul Jadid Paiton Probolinggo untuk ngaji pengelolaan media selama tiga hari sejak tanggal 19 sampai dengan 21 Juli 2023 (22/07/2023).

Wakil sekretaris pesantren Nyai Muthmainnah Waqid beserta jajaran pengurus pesantren putri lainnya menyambut hangat kedatangan rombongan 34 mahasiswi dan pendamping STAI NAA ini yang diserahkan langsung oleh Nyai Rohmah Zuhri yang juga merupakan putri kandung dari pengasuh Ponpes Nurul Jadid.

(Potrait saat foto bersama usai pelatihan live broadcast bersama tim multimedia Pondok Pesantren Nurul Jadid Paiton)

Salah satu dosen pendamping ustaz Ahmad Rifai, menyampaikan, bahwa kunjungan ini bertujuan untuk ngaji pengelolaan media yang berangkat dari prestasi-prestasi yang sudah diraih oleh Pondok Pesantren Nurul Jadid di kancah nasional terutama di bidang pengelolaan media dan creative content.

“sehingga pihak kami ingin sekali belajar langsung untuk lebih tahu banyak ilmu mengelola media dan konten informasi publik dalam kemasan digital,” ungkapnya

(Suasana workshop fotografi dan videografi oleh founder enje picture sekaligus Kasubbag Multimedia di Aula I pesantren)

Salama tiga hari, rombongan STAI NAA itu akan dibagi menjadi beberapa kelompok yang akan fokus pada materi yang berbeda agar lebih intensif dan mendalam. Beberapa materi tersebut meliputi jurnalistik, videografi dan fotografi, produksi konten audio video dan penerbitan buletin.

Pada kesempatan tersebut founder enje picture sekaligus Kasubbag Multimedia Ach. Faqihatus Sholeh menyampaikan materi khusus pada bidang videografi dan fotografi bertempat di Aula I pesantren. Dalam materi ini, peserta dibekali dengan basic foto dan video, teknik produksi dan editing.

(Pelatihan jurnalistik dan buletin oleh tim Al-Fikr Unuja di ruang Laboratoirum Microteaching)

Berbeda dengan kelas foto dan video, kelompok mahasiswi lainnya fokus belajar tentang bulletin yang berisi materi kepenulisan dan jurnalistik. Kegiatan ini bertempat di laboratorium microteaching Unuja yang dimentori oleh tim majalah kampus Al-Fikr. Mulai dari dasar jurnalistik, teknik menggali berita, teknik penulisan sampai penerbitan dibedah secara tuntas, bahkan sampai berhasil menerbitkan produk bulletin dalam bentuk PDF.

Terdapat cerita unik saat penentuan kelas Master of Ceremony (MC) yang dibentuk secara mendadak. Pasalnya, inisiatif ini muncul atas permintaan pihak STAI NAA yang berangkat dari ketertarikan peserta terhadap pembawa acara dari panji pelopor saat mengikuti acara seremonial penyambutan di Aula Mini.

(Kelas pelatihan Pembawa Acara oleh Kasubbag Protokoler Ady Ashari, M.Pd. di ruang rapat pesantren)

Kegiatan studi tiru selama tiga hari ini didampingi dan dikawal secara intensif oleh tim multimedia putra dan putri. Sedangkan panji pelopor putri kebagian akomodasi, logistik dan pengawalan seluruh rangkaian kegiatan selama studi tiru berlangsung.

Dari kunjungan studi tiru ini, Neng Iin, sapaan akrab Nyai Muthmainnah Waqid, berharap semoga ke depannya bisa tetap saling menjalin tali silaturrahmi antara Pondok Pesantren Nurul Jadid dengan STAI Nurul Abror Arrobaniyyin Banyuwangi, agar senantiasa bisa mengelola program bersama dengan lebih baik lagi.

 

 

(Humas Infokom)

Sambut Muharram, Santri Nurul Jadid Isi Hari Pertama dengan Istighosah Bersama

nuruljadid.net – Ribuan Santri Pondok Pesantren Nurul Jadid Paiton Probolinggo berkumpul di Masjid Jami’ menyambut pergantian tahun hijriyah dengan penuh semangat dan kekhusyukan. Pada peringatan 1 Muharram 1445 Hijriyah yang bertepatan di hari Rabu (19/07/2023) pagi, mereka menyelenggarakan acara istighasah bersama sebagai bentuk penghormatan dan permohonan ampunan kepada Allah SWT.

Kegiatan istighosah ini merupakan rangkaian kegiatan yang di jadwalkan oleh Pengurus Biro Kepesantrenan Bidang BK-WA dan Pembinaan Santri. Mengawali kegiatan tersebut, Ubudiah masjid melantunkan bacaan istighfar bersama sembari menunggu kedatangan para santri ke Masjid Jami’ Nurul Jadid. Para santri diwajibkan untuk mengenakan pakaian putih serentak dengan kopyah nasional berwarna hitam.

Dalam pelaksanaan istighosah ini, para santri membacakan ayat kursi sebanyak 360 kali yang dipimpin oleh Ubudiyah. Sebelum pembacaan istighosah dimulai, acara diawali dengan tausiah dari salah satu keluarga Pengasuh, sekaligus memimpin tawassul istighosah.

Pergantian tahun hijriyah ini selalu menjadi momen bersejarah bagi seluruh ummat muslim di dunia. Bagi santri Indonesia, peristiwa ini tidak hanya menjadi momentum peringatan, tetapi juga sebagai waktu yang tepat untuk merefleksikan diri, meningkatkan ibadah dan mendekatkan diri kepada Allah SWT.

Dibalik itu, pengurus Biro Kepesantrenan Bidang BK-WA dan Pembinaan Santri menjelaskan tujuan dari kegiatan istighosah ini kepada tim infokom.

“Tujuan diadakannya kegiatan ini ialah sebagai ajang untuk muhasabatun nafs atau instrospeksi diri dari perbuatan-perbuatan yang sudah dilakukan. Dengan harapan, agar bisa mendapat maghfiroh dan kasih sayang Allah SWT,” terangnya.

Selain itu, ustaz tersebut menambahkan salah satu Hadits Nabi Muhammad SAW yang bersabda bahwa:

“Barang siapa hari ini lebih baik dari hari kemarin, maka ia termasuk orang yang beruntung. Barang siapa hari ini sama dengan hari kemarin, maka ia termasuk orang yang merugi. Barang siapa hari ini lebih buruk dari hari kemarin, maka ia termasuk orang yang celaka,” pungkasnya.

 

(Humas Infokom)

Syekh Jumadil Kubro Juara Umum Pekan Kreasi Santri Dalam Rangka Tahun Baru Islam 1 Muharram 1445 H

nuruljadid.net – Usai beragam rangkaian kegiatan Pekan Kreasi Santri, para pemenang lomba dinobatkan pada malam puncak Refleksi Akhir Tahun menyambut datangnya 1 Muharram 1445 H sebagai pertanda tahun baru Islam telah tiba. Kegiatan ini berlangsung di Aula II pesantren yang diikuti oleh seluruh santri (18/07/2023)

Kasubbag Humas Infokom, Mujiburrohman menjelaskan bahwa penobatan para pemenang Pekan Kreasi Santri ini dilakukan sebagai bentuk apresiasi pesantren kepada santri berprestasi.

“kami sengaja menempatkan penobatan pada malam puncak di hadapan seluruh santri, selain sebagai bentuk apresiasi kepada para juara juga untuk memotivasi santri lainnya agar terus berkarya dan belajar serta berjuang meraih prestasi di bidangnya masing-masing,” terangnya.

(Penobatan Pemenang Pekan Kreasi Santri dalam rangka memperingati tahun baru Islam 1 Muharram 1445 H)

Penobatan pemenang Pekan Kreasi Santri dibarengkan dengan malam Refleksi Akhir Tahun ini sesuai dengan agenda kegiatan yang sedari awal dirancang oleh panitia. Suasana di ruangan terlihat menegangkan saat video pemenang Pekan Kreasi Santri ditayangkan satu per satu.

Suara sorak bahagia terdengar jelas ketika perwakilan wilayah mereka tampil di video sebagai pemenang. Masing-masing pemenang dianugerahi trofi dan piagam penghargaan sebagai tanda mata saksi perjuangan dan prestasi yang berhasil mereka torehkan.

(Kepala BKOSS KH. Makki Maimun Wafi saat menobatkan Pemenang Pekan Kreasi Santri dalam rangka memperingati tahun baru Islam 1 Muharram 1445 H)

Pada kesempatan yang sama Kepala BKOSS KH. Makki Maimun Wafi membagikan hadiah kepada seluruh pemenang, sedangkan Kepala Biro Pendidikan yang hadir sebagai narasumber Kiai M. Imdad Robbani juga turut menobatkan Juara Umum yang diraih oleh Wilayah Syekh Jumadil Kubro (Pusat).

Dengan adanya penobatan pemenang Pekan Kreasi Santri ini, selain sebagai tanda berakhirnya rangkaian kegiatan juga sebagai motivasi bagi santri lain untuk lebih aktif pada giat dalam meningkatkan kualitas dan kapasitas diri dalam menggapai mimpi untuk terus berprestasi.

(Wilayah Syekh Jumadil Kubro (Pusat) keluar sebagai Juara Umum Pekan Kreasi Santri dalam rangka memperingati tahun baru Islam 1 Muharram 1445 H)

Berikut daftar pemenang Pekan Kreasi Santri dalam rangka tahun baru Islam 1 Muharram 1445 H:

Lomba Hadrah Ala Santri

Juara 1  : Wilayah Jalaluddin Ar-Rumi (G)

JUara 2 : Wilayah Syekh Jumadil Kubro (Pusat)

Lomba Debat Ilmiah Santri

Juara 1  : Wilayah Syekh Jumadil Kubro (Pusat)

Juara 2  : Wilayah Jalaluddin Ar-Rumi (G)

Juara 3  : Wilayah Zaid Bin Tsabit (K)

Lomba MADING 2D

Juara 1  : Wilayah Zaid Bin Tsabit (K)

Juara 2  : Wilayah Syekh Jumadil Kubro (Pusat)

Juara 3  : Wilayah Jalaluddin Ar-Rumi (G)

 

 

(Humas Infokom)

Part 2 Kuliah Tasawwuf, KH. Moh. Zuhri Terangkan Tujuan dari Belajar Ilmu Tasawwuf

nurujadid.net – Lembaga Pembinaan Pondok Mahasiswa (LP Pomas) Universitas Nurul Jadid lancarkan kegiatan “Kuliah Tasawwuf” kali kedua pada hari Senin (17/072023) malam. Kegiatan ini diampu oleh KH. Moh. Zuhri Zaini, selaku Pengasuh Pondok Pesantren Nurul Jadid.

Pada pertemuan kedua ini, KH. Moh. Zuhri Zaini membahas tentang tujuan dari tasawwuf sebagai lanjutan dari pertemuan sebelumnya yakni untuk nyambung sampai kepada Allah SWT. Dalam penjelasannya, Pengasuh menerangkan dari kitab yang dikarang oleh Syeikh Muhammad Amir Al-Kurdi yang berjudul “Takbirul Qulub”. KH. Moh. Zuhri mengulanginya dari pengertian Tasawwuf yang didalamnya terdapat ahwalun nafsi (keadaan hati/batin). Agar lebih mudah dipahami, beliau menerangkan unsur yang terdapat pada diri manusia.

“Manusia terdiri dari dua unsur. Yakni unsur jasmani dan rohani. Dan unsur yang paling menentukan kebahagiaan manusia itu ialah unsur dalam, yaitu hati. Sebab kebahagiaan sendiri bukan berada di badan. Tapi kebehagiaan itu ada di hati,” Terang KH. Moh. Zuhri.

“Jadi sekalipun badannya sehat, kaya. Tapi ketika hatinya tidak puas dan menghadapi banyak masalah. Itu tidak akan bahagia,” imbuh beliau.

Lebih lanjut, KH. Moh. Zuhri menjelaskan bahwa keadaan dan karakter yang paling menentukan kebahagiaan seseorang adalah keadaan jiwa/hatinya. Apabila baik hatinya, maka peluang mendapatkan kebahagiaan hidup akan lebih besar. Tentu bukan hanya di akhirat kelak, tapi juga di dunia. Misalnya orang yang bersikap baik kepada orang lain, tunduk dan patuh kepada allah, punya sifat qanaah. Itu pasti akan bahagia. Oleh karena itu, kita perlu memperbaiki ahwalun nafsi (keadaan hati/batin).

Salah satu caranya ialah dengan taqarrub (mendekatkan diri) kepada Allah melalui dzikir dimanapun dan kapanpun. Dengan begitu kita akan nyambung kepada Allah. Beliau menjelaskan bahwa dzikir ini terbagi menjadi 3. Yakni dzikir dengan hati, dengan lisan dan dengan perbuatan. Namun pangkal dari dzikir itu ialah hati.

“Sebab ingat kepada Allah itu, yang pokok ialah dengan hati. Jadi percuma mulut kita komat kamit, tapi hati kita tidak nyambung. Namun itu lumayan, daripada tidak sama sekali. Hatinya gak nyambung, mulutnya juga gak nyebut, “ tutur Pengasuh.

Selain itu, beliau juga menyampaikan bahwa dalam melaksanakan ibadah itu harus ikhlas, karena ikhlas merupakan kunci ibadah.

 

(Humas Infokom)

Sebentar Lagi Tahun Baru Hijriah, Ini Bacaan Doa Akhir dan Awal Tahun

nuruljadid.net – Tak terasa, sebentar lagi tahun hijiah akan berganti. Berdasarkan Surat Ketetapan Bersama (SKB) 3 Menteri tentang Hari Libur Nasional dan Cuti Bersama 2023, 1 Muharram 1445 Hijriyah jatuh pada Rabu, 19 Juli 2023. Maka, malam tahun baru Islam akan dimulai pada malam tanggal 18 Juli 2023.

Mufti Jakarta abad ke-19-20 M Habib Utsman bin Yahya dalam karyanya yang berisi kumpulan doa, Maslakul Akhyar, memasukkan doa awal dan akhir tahun.

Sebagaimana diketahui, doa akhir tahun dibaca sebelum Maghrib pada akhir tahun tanggal 29/30 Dzulhijjah. Sementara doa awal tahun dibaca setelah Maghrib pada 1 Muharram. Sebab, perhitungan tahun hijriah dimulai setelah terbenamnya matahari.

Doa awal tahun ini dibaca sebanyak 3 kali dalam rangka menyambut tahun baru. Dengan doa ini, diharapkan pembacanya mendapat anugerah dan kemurahan Allah pada tahun baru ke depan.

Berikut doa akhir tahun dan doa awal tahun dalam kitab Maslakul Akhyar.

Doa Akhir Tahun

اَللّٰهُمَّ مَا عَمِلْتُ مِنْ عَمَلٍ فِي هٰذِهِ السَّنَةِ مَا نَهَيْتَنِي عَنْهُ وَلَمْ أَتُبْ مِنْهُ وَحَلُمْتَ فِيْها عَلَيَّ بِفَضْلِكَ بَعْدَ قُدْرَتِكَ عَلَى عُقُوْبَتِيْ وَدَعَوْتَنِيْ إِلَى التَّوْبَةِ مِنْ بَعْدِ جَرَاءَتِيْ عَلَى مَعْصِيَتِكَ فَإِنِّي اسْتَغْفَرْتُكَ فَاغْفِرْلِيْ وَمَا عَمِلْتُ فِيْهَا مِمَّا تَرْضَى وَوَعَدْتَّنِي عَلَيْهِ الثَّوَابَ فَأَسْئَلُكَ أَنْ تَتَقَبَّلَ مِنِّيْ وَلَا تَقْطَعْ رَجَائِيْ مِنْكَ يَا كَرِيْمُ

Allâhumma mâ ‘amiltu min ‘amalin fî hâdzihi sanati mâ nahaitanî ‘anhu, wa lam atub minhu, wa hamalta fîhâ ‘alayya bi fadhlika ba‘da qudratika ‘alâ ‘uqûbatî, wa da‘autanî ilat taubati min ba‘di jarâ’atî ‘alâ ma‘shiyatik. Fa innî astaghfiruka, faghfirlî wa mâ ‘amiltu fîhâ mimmâ tardhâ, wa wa‘attanî ‘alaihits tsawâba, fa’as’aluka an tataqabbala minnî wa lâ taqtha‘ rajâ’î minka yâ karîm.

Artinya, “Tuhanku, aku meminta ampun atas perbuatanku di tahun ini yang termasuk Kau larang-sementara aku belum sempat bertobat, perbuatanku yang Kau maklumi karena kemurahan-Mu-sementara Kau mampu menyiksaku, dan perbuatan (dosa) yang Kau perintahkan untuk tobat-sementara aku menerjangnya yang berarti mendurhakai-Mu. Tuhanku, aku berharap Kau menerima perbuatanku yang Kau ridhai di tahun ini dan perbuatanku yang terjanjikan pahala-Mu. Janganlah kau membuatku putus asa. Wahai Tuhan Yang Maha Pemurah.”

Doa Awal Tahun

اَللّٰهُمَّ أَنْتَ الأَبَدِيُّ القَدِيمُ الأَوَّلُ وَعَلَى فَضْلِكَ العَظِيْمِ وَكَرِيْمِ جُوْدِكَ المُعَوَّلُ، وَهٰذَا عَامٌ جَدِيْدٌ قَدْ أَقْبَلَ، أَسْأَلُكَ العِصْمَةَ فِيْهِ مِنَ الشَّيْطَانِ وَأَوْلِيَائِهِ، وَالعَوْنَ عَلَى هٰذِهِ النَّفْسِ الأَمَّارَةِ بِالسُّوْءِ، وَالاِشْتِغَالَ بِمَا يُقَرِّبُنِيْ إِلَيْكَ زُلْفَى يَا ذَا الجَلَالِ وَالإِكْرَامِ

Allâhumma antal abadiyyul qadîmul awwal. Wa ‘alâ fadhlikal ‘azhîmi wa karîmi jûdikal mu‘awwal. Hâdzâ ‘âmun jadîdun qad aqbal. As’alukal ‘ishmata fîhi minas syaithâni wa auliyâ’ih, wal ‘auna ‘alâ hâdzihin nafsil ammârati bis sû’I, wal isytighâla bimâ yuqarribunî ilaika zulfâ, yâ dzal jalâli wal ikrâm.

Artinya, “Tuhanku, Kau yang Abadi, Qadim, dan Awal. Atas karunia-Mu yang besar dan kemurahan-Mu yang mulia, Kau menjadi pintu harapan. Tahun baru ini sudah tiba. Aku berlindung kepada-Mu dari bujukan Iblis dan para walinya di tahun ini. Aku pun mengharap pertolongan-Mu dalam mengatasi nafsu yang kerap mendorongku berlaku jahat. Kepada-Mu, aku memohon bimbingan agar aktivitas keseharian mendekatkanku pada rahmat-Mu. Wahai Tuhan Pemilik Kebesaran dan Kemuliaan.” 

Adapun dalam momentum 1 Muharram ini kita juga dapat membuat azimat, dengan cara:

  1. Membaca Ayat Kursi 360x dan membaca Doa Satu Muharram.
  2. Menulis lafadz basmalah 113x dengan memakai tinta hitam dan kertas putih yang tidak bergaris.
  3. Waktu menulis membaca Ayat Kursi dengan tidak bernafas (setiap menulis lafadz basmalah).
  4. Waktu menulis tidak boleh bicara sampai menulis Azimat selesai.
  5. Huruf Mim dan Ha’ dalam lafadz basmalah harus berlubang.
  6. Setelah selesai, dilipat dan diuapi dengan dupa sambil membaca solawat.
  7. Menghadap kiblat.

(Sumber: Kitab Majmu’ah A’malul Yaum Pondok Pesantren Nurul Jadid Paiton Probolinggo)

(Humas Infokom)

Ngaji Manajemen Pesantren, Al-Hikmah Boarding School Batu Studi Tiru Ke Nurul Jadid

nuruljadid.net – Salah satu sekolah favorit di Batu Malang SMA Boarding School Al-Hikmah berkunjung ke Pondok Pesantren Nurul Jadid Paiton Probolinggo. Diketahui, tujuan kedatangan rombongan tersebut adalah dalam rangka silaturrahmi dan belajar tentang kehidupan pondok pesantren sebenarnya.

Rombongan yang beranggotakan empat orang dari SMA Al-Hikmah Boarding School Batu ini, berdasarkan keterangan dari Ibu Asri Fahmiati, berniat ingin menggali informasi spesifik tentang sistem pembelajaran Al-Qur’an, program belajar kebahasaan, dan sistem manajemen sumber daya manusia di pesantren.

Demi optimalisasi niat belajar tersebut, kunjungan dilakukan selama 3 hari 2 malam, sejak Rabu, 05 Juli 2023 sampai dengan Jum’at, 07 Juli 2023. Empat musyrifah yang juga pendidik di SMA Al-Hikmah Boarding School tersebut difasilitasi penginapan sederhana untuk bermalam di guest house atau wisma pesantren. Kepala Sekolah bapak Raingyusywaeko, M.Pd juga menyempatkan hadir bersama keluarganya menyambung tali silaturrahim dan bertanya langsung seputar manajemen pesantren kepada pengurus.

(Penyerahan cinderamata dari kepala SMA Al-Hikmah Boarding School Batu (kanan) kepada perwakilan Pondok Pesantren Nurul Jadid (kiri))

Studi tiru (best practices) dalam manajemen pesantren adalah pendekatan untuk mengadopsi metode atau strategi terbaik yang diterapkan di Pondok Pesantren Nurul Jadid yang telah terbukti berhasil. Ini berarti SMA Al-Hikmah Boarding School ingin belajar dari pengalaman sukses Nurul Jadid dan akan menerapkannya di lembaga yang mereka kelola.

Sebagaimana disampaikan oleh pengurus Pondok Pesantren Nurul Jadid bahwa pengelolaan Sumber Daya Manusia di pesantren memanfaatkan pendekatan manajemen SDM yang efektif untuk memotivasi para musyrif dan musyrifah, atau dikenal dengan istilah wali asuh, sehingga kualitas layanan terhadap santri meningkat.

Tidak hanya itu pengembangan kurikulum kepesantrenan dan kependidikan baik dalam bidang pembinaan Al-Qur’an, akademik dan kebahasaan, pendekatan kurikulum yang diimplementasikan adalah pendekatan yang relevan dan sesuai dengan kebutuhan zaman.

(Pendokumentasian pasca studi tiru bersama pengurus SMA Al-Hikmah Boarding School Batu dan pengurus putri Pondok Pesantren Nurul Jadid)

Pada malam hari, peserta studi tiru Al-Hikmah juga berkesempatan untuk observasi langsung kegiatan belajar di setiap asrama santri khususnya asrama Bahasa dan al-Qur’an. Mereka mengungkapkan kepuasan saat observasi tersebut dengan mengabadikan kegiatan asrama dalam bentuk video untuk dijadikan referensi kegiatan di asrama lembaga mereka.

Salah satu peserta studi tiru Al-Hikmah sempat menanyakan bagaimana caranya para santri dengan sigap berdiri rapi saat ada tamu dan para ustazah melintas. Mereka juga dikagetkan ketika mendapati sandalnya tertata rapi saat hendak keluar dari asrama. Hal ini menunjukkan bagaimana para santri dibentuk untuk senantiasa mengedepankan akhlaq dan adab kepada siapapun khususnya orang yang lebih tua.

 

(Humas Infokom)

Jelang Muharram, Pesantren Terbitkan Surat Edaran Libur KBM dan Perkantoran

nuruljadid.net – Menjelang pergantian tahun baru Hijriyah 1445 H, Pondok Pesantren Nurul Jadid menerbitkan surat edaran nomor NJ-E/0135/A.III/07.2023 tentang penonaktifan aktivitas KBM dan perkantoran berdasarkan kalender kegiatan pesantren tahun takwim 2023 M dalam rangka menyambut tahun baru Islam 1 Muharram 1445 H.

Dalam surat edaran tersebut disampaikan bahwa hari libur berlaku selama dua hari kerja. Pertama, di tanggal 1 Muharram 1445 H yang jatuh pada hari Rabu tanggal 19 Juli 2023 M. dan kedua, di tanggal 10 Muharram 1445 H yang bertepatan dengan hari Jum’at tanggal 28 Juli 2023 M.

Hari libur dalam rangka 1 Muharram 1445 H ini akan diisi dengan kegiatan Istighasah bersama. Hal itu untuk mengingat bahwa bulan muharram merupakan salah satu dari bulan mulia dalam Islam. Sehingga, para santri tidak mau melewatkannya begitu saja, akan tetapi bisa mengisi dengan muhasabah diri salah satunya dengan mengikuti isighasah bersama dan tausyiah dari keluarga pengasuh sebelumnya.

Bulan muharram menjadi salah satu bulan suci dan dimuliakan oleh seluruh umat muslim di dunia. Sebab terjadi beberapa peristiwa bersejarah didalamnya. Seperti peristiwa hijrahnya nabi dari Mekkah ke Madinah, peristiwa diselamatkannya Nabi Musa oleh Allah SWT. dari kejaran Raja Fir’aun, dan peristiwa selanjutnya ialah wafatnya cucu Nabi Muhammad yakni Hussein Ibn Ali yang terbunuh pada saat peperangan Karbala di hari Asyuro.

Oleh karena itu, para santri dianjurkan untuk memperbanyak ibadah, dan berdoa. Diantaranya membaca doa akhir tahun Hijriyah 1444 yang dilaksanakan sebelum maghrib dan doa awal tahun hijriyah setelah maghrib. Baru dikeesokan harinya melaksanakan istighosah bersama.

 

(Humas Infokom)

Menyambut Tahun Baru Islam 1 Muharram 1445 H, Santri Meriahkan dengan Pekan Kreasi Santri

nuruljadid.net – Seakan tidak pernah mati dari kreasi, Pondok Pesantren Nurul Jadid Paiton Probolinggo meriahkan penyambutan tahun baru Islam 1 Muharram 1445 H dengan berbagai jenis lomba dalam event Pekan Kreasi Santri (17/07/2023). Kegiatan ini disambut dengan senang gembira dan antusiasme yang positif oleh para santri dan pengurus.

1 Muharram adalah awal tahun dalam kalender Islam, dan sebagaimana kita ketahui, tanggalnya dapat berubah berdasarkan penentuan pengamatan bulan. Tanggal 1 Muharram biasanya ditandai oleh umat Muslim sebagai Hari Tahun Baru Islam dan juga sebagai hari penting untuk merayakan peristiwa-peristiwa sejarah yang terkait dengan Islam.

(Peserta wilayah Jalaluddin Ar-Rumi saat tengah tampil dalam lomba Hadrah Ala Santri pada Pekan Kreasi Seni 2023)

Panitia pelaksana yang diketuai oleh Muhammad Luthfi Rizqillah dari Panji Pelopor melaporkan bahwa setidaknya ada tiga jenis lomba yang digelar untuk memeriahkan peringatan menyambut tahun baru Islam 1445 H.

“kami dalam rangka menyambut 1 Muharram 1445 H ini yaitu dengan mengadakan berbagai lomba diantaranya Hadrah Ala Santri, Debat Ilmiah dan Majalah Dinding (MADING) 2D,” ujar Rizqi sapaan akrabnya.

Jenis lomba yang dihelat perdana adalah hadrah ala santri yang diikuti oleh perwakilan wilayah baik pusat maupun satelit. Berdasarkan informasi yang dihimpun dari bidang Penataan Wilayah dan Pembinaan santri, terdapat empat wilayah yang berada di area putra meliputi Syekh Jumadil Kubro (Pusat), Jalaluddin Ar-Rumi (G), Al-Amiri (J) dan Zaid Bin Tsabit (K).

(Karya Majalah Dinding (Mading) 2D santri Pondok Pesantren Nurul Jadid perwakilan empat wilayah)

Dalam melatih nalar berpikir kritis, panitia mestimulasi otak santri dengan debat Ilmiah yang mengusung isu kekinian seperti eksistensi media sosial yang mengorupsi interaksi manusia, perundungan di pesantren sampai dengan perspektif santri terhadap pernikahan dini sebagai solusi perzinahan.

Tak berhenti disana, untuk mewadahi keterampilan tulis menulis dan kejurnalistikan, panitia mengadakan lomba Mading 2D yang mengangkan tema Cahaya Muharram di Bumi Cahaya Baru. Lomba ini selain mewadahi keterampilan menulis santri, juga untuk mengkampayekan gerakan pentingnya literasi di kalangan santri yang kian terkikis.

(Humas Infokom)