Sayyid Ibrahim Bin Amin Muhammad Ad-Duhaibi Al-Jailani Kunjungi Pondok Pesantren Nurul Jadid Paiton

nuruljadid.net – Sayyid Ibrahim Bin Amin Muhammad Ad-Duhaibi Al-Jailani, cicit Syekh Abdul Qadir Al-Jailani, kunjungi Pondok Pesantren Nurul Jadid Paiton, Probolinggo, Jawa Timur. Syekh dari Lebanon tersebut pada kedatangan perdananya sore itu (12/10/2023) didampingi oleh satu penterjemah dan rombongan khodim dari kecamatan Tongas Probolinggo usai menghadiri undangan acara.

Sayyid Ibrahim dalam kunjungannya melakukan sholat isyak berjama’ah dengan ribuan santri di masjid Jami’ Pondok Pesantren Nurul Jadid. Beliau didampingi oleh Gus Ahmad Madarik direktur Pusat Pendidikan Ilmu Al-Qur’an sekaligus perwakilan dari masyayikh Nurul Jadid. Misi penting yang dibawa ke pesantren ini untuk memberikan tausyiah pentingnya nilai-nilai agama, perdamaian, dan kecintaan kepada Al-qur’an sebagai kitab suci yang diwahyukan kepada Nabi Muhammad SAW.

Sayyid Ibrahim Bin Amin Muhammad Ad-Duhaibi Al-Jailani dari Lebanon saat berkunjung ke Pondok Pesantren Nurul Jadid

Selama kunjungannya, Sayyid Ibrahim Bin Amin Muhammad Ad-Duhaibi Al-Jailani memberikan ceramah dan tausyiah kepada para santri yang hadir dalam acara tersebut. Dalam tausyiahnya, beliau menekankan pentingnya penguatan agama (tafakkuh fiddin), kecintaan terhadap Al-qu’ran, dan bekerja sama dalam menjaga perdamaian di tengah-tengah masyarakat.

Ustaz Moh. Jasri Ahyak, salah satu pengurus Pondok Pesantren Nurul Jadid, menyambut hangat kunjungan Sayyid Ibrahim Bin Amin Muhammad Ad-Duhaibi Al-Jailani di kediaman kesepuhan sore pukul 14.10 WIB. “Kami sangat senang menerima kunjungan beliau. Ini adalah kesempatan yang berharga untuk belajar dari pengalaman dan pemikiran tokoh agama dari luar negeri, apalagi beliau adalah keturunan langsung Syekh Abdul Qodir Al-Jailani” ujarnya.

Sayyid Ibrahim Bin Amin Muhammad Ad-Duhaibi Al-Jailani dari Lebanon saat berkunjung ke Pondok Pesantren Nurul Jadid

Kunjungan Sayyid Ibrahim Bin Amin Muhammad Ad-Duhaibi Al-Jailani ke Pondok Pesantren Nurul Jadid juga diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi seluruh santri dan lebih luas masyarakat untuk terus memperjuangkan penguatan Aqidah, kecintaan terhadap membaca Al-qur’an dan perdamaian di era sekarang ini.

Acara kunjungan dan tausyiah Sayyid Ibrahim Bin Amin Muhammad Ad-Duhaibi Al-Jailani di Pondok Pesantren Nurul Jadid Paiton menjadi momen penting dalam mempromosikan pentingnya memperkuat agama dan aqidah serta pelestarian kecintaan terhadap Al-Qur’an yang agung, serta memperkuat hubungan antara pesantren dan tokoh agama dari luar negeri.

 

(Humas Infokom)

Nasi Kotak Kos Makan Santri Terapkan Prinsip 3R Solusi Kurangi Sampah dan Ramah Lingkungan

nuruljadid.net – Di tengah meningkatnya kesadaran akan pentingnya pelestarian lingkungan, sebuah gagasan inovatif yang sejak lama diwacanakan kini telah terealisasi di Pondok Pesantren Nurul Jadid terkait penggunaan kotak nasi (rice box) kos makan santri yang dapat digunakan berulang-ulang (reusable), meskipun ini pernah dijalankan dulu.

Sebagaimana disampaikan oleh Kepala Biro Kepesantrenan sekaligus Direktur Sinar Sejahtera KH. Fahmi Abdul Haq Zaini bahwa konsep rice-box ini menerapkan kaedah prinsip ramah lingkungan yaitu 3 R (Reduce, Reuse dan Recycle).

“Tujuan kami melakukan peningkatan layanan kos makan santri ini selain untuk memperbaiki kualitas gizi dan kebutuhan dasar santri dengan menu yang beragam, kami juga ingin menjaga kelestarian lingkungan pesantren meskipun belum sepenuhnya paling tidak ini dapat mengurangi sampah bungkus makanan karena rice-box nya bisa dipakai berulang-ulang.”

Pondok Pesantren Nurul Jadid, telah mengadopsi sistem nasi kotak ‘reusable’ sebagai bagian dari upaya untuk menjadi lebih ramah lingkungan. Sistem ini memungkinkan para santri untuk menggunakan wadah nasi kotak yang dapat digunakan berulang kali, daripada wadah sekali pakai yang umumnya digunakan di berbagai restoran atau penjual makanan.

Salah satu hal yang membuat inovasi ini begitu berharga adalah kemampuannya untuk mengurangi jumlah sampah plastik. Dengan menggantikan wadah nasi kotak sekali pakai dengan wadah yang dapat digunakan berulang kali, pesantren ini telah berhasil mengurangi dampak negatif sampah plastik pada lingkungan.

Sekretaris Pesantren, H. Tahiruddin, menjelaskan, “Kami sadar akan masalah lingkungan yang semakin memburuk, dan kami merasa bertanggung jawab untuk berkontribusi dalam mengurangi sampah plastik. Inovasi ini juga merupakan bagian dari pembelajaran dan pemahaman pesantren terhadap nilai-nilai lingkungan dalam Islam.”

Inovasi ini diharapkan akan menjadi inspirasi bagi lembaga-lembaga lain untuk mengadopsi praktik yang lebih ramah lingkungan. Dengan perubahan kecil seperti ini, kita dapat memberikan kontribusi yang signifikan dalam menjaga bumi kita tetap bersih dan sehat untuk generasi yang akan datang.

(Humas Infokom)

Santri Nurul Jadid Sambut Antusias Peningkatan Layanan Kos Makan Dapur Umum

nuruljadid.net – (13/10/2023) Pondok Pesantren Nurul Jadid Paiton, Jawa Timur, telah mendengarkan aspirasi santrinya dan memberikan perhatian khusus terhadap kualitas layanan kos makan di pesantren. Setelah melakukan upgrading dapur umum pesantren, santri merasakan perubahan yang cukup signifikan dalam pengalaman mereka saat menikmati sajian kos makan santri dalam bentuk rice box di asrama sebagai upaya perubahan positif dalam segi layanan kesejahteraan santri.

Inisiatif ini merupakan kerja keras dan keseriusan pihak pesantren melalui Sinar Sejahtera (SS) yang dipimpin oleh KH. Fahmi Abdul Haq Zaini selaku direktur sekaligus kepala Biro Kepesantrenan dalam mengupayakan yang terbaik untuk santri. Disadari, bahwa masih terdapat koreksi dan evaluasi sehingga Pondok Pesantren Nurul Jadid tidak pernah berhenti melakukan pengawasan, menerima masukan dan pembenahan di berbagai lini.

Yoga Pratama santri asal Jember merasa senang dan antusias dengan sajian kosmara dalam kemasan dan kualitas saat ini. “Saya sangat senang dengan perubahan yang ada dengan Kosmara. Dengan adanya dapur umum pesantren, kualitas Kosmara lebih baik dan dengan rice-box nasi tidak mubadzir terbuang karena santri bisa makan sesuai jatah yang diberikan.”

Begitu juga dengan pengurus asrama Ustaz Rijal menyampaikan antusiasnya menyambut perubahan dalam layanan kosmara ini. “Upaya pesantren untuk meningkatkan layanan kos makan telah membuat santri merasa didengar. Kualitas makanan telah meningkat, dan pilihan makanan yang lebih variatif, sehat dan bergizi. Saya bersyukur semoga bisa dipertahankan dan lebih baik lagi demi kesejahteraan teman-teman santri yang mondok dan mengaji di pesantren.”

Revitalisasi dapur umum ini adalah salah satu bukti nyata dari perhatian pesantren terhadap kesejahteraan santri dan komitmen mereka untuk menciptakan lingkungan yang mendukung pembelajaran dan perkembangan mereka. Semoga perubahan ini terus memberikan manfaat positif bagi seluruh santri di Pondok Pesantren Nurul Jadid Paiton Probolinggo.

(Humas Infokom)

Cooming Soon! BKOSS Gelar Festival Hadrah Santri se NJ Perdana

nuruljadid.net – Kepala Bidang Koordinasi Olah Raga dan Seni Santri (BKSS) Pondok Pesantren Nurul Jadid, KH. Makki Maimun Hasan Abdul Wafi akan menggelar acara Festival Hadrah Santri se Nurul Jadid. Acara tersebut dalam rangka memperingati Hari Santri Nasional tahun 2023.

Berdasarkan informasi dari panitia pelaksana, Festival Hadrah Santri tersebut akan dilaksanakan pada hari Kamis (19/Oktober/2023) malam mendatang. Festival itu akan disaksikan oleh semua santri putra Nurul Jadid yang akan bertempat di halaman SMK Nurul Jadid.

“Kegiatan Festival Hadrah Santri ini merupakan kegiatan perdana yang akan dilaksanakan oleh BKOSS dan juga merupakan bagian dari side event pra Hari Santri Nasional 2023. Kedepannya, Festival Hadrah Santri ini akan menjadi kegiatan rutinan tiap tahunnya menjelang Hari Santri Nasional,” Ungkap Ketua Panitia kepada tim infokom.

Kegiatan Festival Hadrah Santri ini, lanjut Ketua Panitia, berada di bawah naungan BKOSS di bidang kesenian. Dan genre Festival Hadrah Santri ini bukan hanya banjari saja tapi juga genre habsyi. Berbeda dengan hadrah ala santri dimana alat-alat hadrah yang dipakai itu menggunakan gelas, gayung, tong sampah dan lainnya. Sementara itu, dalam Festival Hadrah Santri ini menggunakan alat hadrah rebana asli.

“Tujuan kegiatan ini adalah menjalin silaturrahmi sesama santri dan menggali kreatifitas para santri yang berada di wilayah pusat dan satelit agar saling unjuk gigi “ini loh hadrah gang saya, ini loh saya bisa nabuh hadrah”. Serta, tujuan yang kedua juga bisa menjadi kader Muhibbus Sholawat kedepannya,” Papar ketua panitia.

Disisi lain, Kepala BKOSS, KH. Makki Maimun Wafi turut menyampaikan tujuan lainnya dari kegiatan Festival Hadrah Santri pada saat acara Technical Meeting (11/10/2023) di mushalla Roudlatul Qur’an (Musel). Yakni untuk mengenalkan hadrah asli kepada para santri, karena selama ini festival yang diadakan hanya hadrah ala santri saja dengan alat seadanya khas santri, tapi sekarang menggunakan alat hadrah asli dan ini merupakan perdana di Nurul Jadid.

“Ini saya buat serius, meriah, dan juga megah, layaknya festival Al-banjari yang ada panggungnya, taman, lighting, sound system, dan juga juri yang sangat berpengalaman. Oleh karena itu, saya mohon agar semua daerah bisa mendelegasikan hadrahnya masing-masing untuk memeriahkan acara,” Imbuh beliau.

“Selain itu, tujuan lainnya ialah untuk memupuk rasa cinta santri kepada sholawat melalui hadrah,” pungkas beliau.

 

(Humas Infokom)

Tingkatkan Wawasan, PPIQ Putri Gelar Pelatihan Metode Yanbu’a

nuruljadid.net – Pengurus Pusat Pendidikan Ilmu Al-Qur’an (PPIQ) putri menggelar kegiatan Pelatihan membaca Al-Qur’an dengan menggunakan Metode Yanbu’a pada hari Kamis (21/09/2023) di Aula Mini Pondok Pesantren Nurul Jadid. Pelatihan Tersebut berlangsung selama tiga hari sejak tanggal 21/09/2023 dan berakhir pada tanggal 23/09/2023.

“Pelatihan tersebut dalam rangka pengkaderan tutor bagi muallimat/pengajar Al-Qur’an dalam meraih visi membentuk kriteria capaian yang baik dalam membaca Al-Qur’an kepada peserta didik,” Papar salah satu panitia pelaksana kepada tim infokom.

Peserta Pelatihan ini dikhususkan untuk seluruh pengurus PPIQ putri baik Wilayah Az-Zainiyah dan Wilayah Al-Hasyimiyah. Total peserta Pelatihan Metode Yanbu’a ini berjumlah 19 peserta.

Ketua Panitia menyampaikan tujuan diadakannya kegiatan pelatihan Metode Yanbu’a tersebut.

“Salah satunya adalah untuk menambah wawasan dengan mengenal seperti apa metode yanbu’a dan memperbaiki cara baca kita selaku tenaga pengajar yang akan terjun untuk mengajar santriwati yang lain,” papar Roghdah Hilyatus Sunnah selaku Ketua Panitia.

Sebelum dimulai, acara diawali dengan ceremonial terlebih dahulu yang dihadiri oleh Ny. Nur Diana Kholidah, S.Q, M.Pd. selaku  Wakil Kepala Pesantren II,  Ny. Rofiqiyyatul Hasanah selaku Wakil Direktur PPIQ Putri dan semua ustadzah peserta Pelatihan Metode Yanbu’a.

Foto bersama penyaji dengan peserta pelatihan Metode Yanbu’a di Aula Mini Pondok Pesantren Nurul Jadid

Pada saat ceremonial juga disampaikan ucapan terimakasih kepada tim panitia pelaksana dan kepada bu Ana selaku mentor khusus dalam pembinaan yanbu’a sendiri serta harapan dari tercapainya keinginan dari tujuan diadakannya pelatihan ini. Dalam pelatihan tersebut peserta lebih difokuskan kepada menguji kemampuan dalam mengajar yanbu’a, seperti cara memerintah, memberitahu kesalahan, dan lainnya.

Para peserta tampak begitu antusias dan sangat bersemangat dalam mengikuti pelatihan tersebut. Tidak hanya di hari pertama saja, namun juga di hari kedua dan hari ketiga peserta tetap bersemangat. Harapannya, pelatihan itu tidak berhenti hanya sampai disini saja, namun juga bisa terus berlanjut dengan diamalkan kepada santriwati lainnya. Sehingga semua santri bisa memiliki kemampuan membaca Qur’an dengan baik.

 

(Humas Infokom)

Perkuat Toleransi, Unuja Undang Tokoh Papua di Acara Kuliah Umum

nuruljadid.net – Universitas Nurul Jadid (UNUJA) gelar acara Kuliah Umum pada hari Kamis (21/09/2023) pagi yang bertempat di Aula I Pesantren. Kali ini Unuja mengusung tema yang bertajuk “Memperkuat Toleransi Antar Umat Beragama Mewujudkan Kehidupan Harmonis”.

Turut Hadir dalam acara Anggota Badan Pengarah Percepatan Pembangunan Otonomi Khusus Papua (BP3OKP) RI Pdt, Albert Yoku, M.Si dan Sekretaris DPN Perkasa Regional Papua Raya Izak Samuel Sayori, S.Pd selaku Narasumber pada kegiatan tersebut. Selain itu juga dihadiri oleh segenap Dosen dan Pimpinan Universitas Nurul Jadid serta mahasiswa baru tahun ajaran 2023-2024.

Rektor Universitas Nurul Jadid, KH. Abdul Hamid Wahid dalam sambutannya menjelaskan sedikit riwayat hidup dari dua narasumber dan arti penting dari kegiatan tersebut.

“Kita undang khusus untuk memberikan ilmu, pengalaman dan seni kehidupan yang telah beliau alami dalam melakukan perjuangan bagi bangsa, negara serta masyarakatnya,” tutur Rektor Universitas Nurul Jadid.

Jadi, KH. Abdul Hamid Wahid melanjutkan, kegiatan-kegiatan seperti ini saya kira sangat penting bagi kita, untuk kita mengkaji, menghayati, dan mendalami dari orang-orang seperti yang kita undang ini. Karena seni dan pengalaman itu tidak ada bukunya, tidak ada kampusnya. Yang ada hanya kenyataan dan pengalaman yang dihadapi.

Setelah itu, acara berlanjut dengan sesi pematerian yang dipimpin oleh Dr. Ainul Yakin, M.Pd selaku Moderator. Pematerian pertama di awali oleh Pdt, Albert Yoku, M.Si dan dilanjutkan oleh narasuber kedua yakni Izak Samuel Sayori, S.Pd.

Moderator dan Narasumber ketika memberikan penyampaian materi di depan audien

“Papua itulah Indonesia. Kamu disini belum Indonesia, sebab dari Aceh sampai Maluku muslim, kristen, hindu, budha, itu hidup bersama di Papua. Tidak ada masalah di Papua dalam soal konteks hidup beragama,” Papar Pdt, Albert Yoku.

“Oleh karena itu, kalau belajar soal toleransi dan hidup keberagaman suku di Indonesia, silahkan Dosen atau adik-adik Mahasiswa studi ke Papua. Disana anda bisa mendapatkan suatu study case terhadap toleransi hidup beragama dan harmonisasi hidup yang real di Papua,” tambahnya.

Setelah usai sesi pematerian, dilanjutkan dengan sesi tanya jawab bersama audien. Acara berjalan dengan lancar, sebelum acara berakhir, terdapat pemberian cinderamata untuk kedua narasumber. Doa menjadi acara pamungkas dalam kegiatan tersebut.

 

(Humas Infokom)

PPIQ Putri Lancarkan Kegiatan Tashhih 1 Tahun 2023

Pada hari Rabu (13/09/2023) lalu, Asrama Tahsinul Qiroah Pusat Pendidikan Ilmu Al-Qur’an (PPIQ) putri gelar kegiatan Pembukaan Ujian Tashhih 1. Kegiatan tersebut bertempat di depan Asrama PPIQ putri.

Ujian Tashhih merupakan program rutinan yang dilaksanakan oleh asrama Tahsinul Qiro’ah (PPIQ) setiap tiga bulan sekali. Hal itu bertujuan untuk mengukur sejauh mana kemampuan peserta didik selama mengikuti proses pembinaan Al-Qur’an di asrama sekaligus juga sebagai bahan evaluasi baik bagi pengurus ataupun peserta didik PPIQ.

Pada ujian Tashhih 1 kali ini diikuti oleh 25 peserta didik Tahsinul Qiroah. Mulai dari kelompok A, B, C, dan kelompok D. Ujian berlangsung selama tiga hari berturut-turut, yakni sejak hari Rabu 13/09 /2023 sampai Jum’at 15/09/2023. Jika peserta lulus, maka akan berlanjut kepada tingkatan yang lebih tinggi lagi.

Tidak mudah bagi peserta didik untuk bisa naik ke kelompok yang lebih tinggi. Karena mereka harus melalui proses pembinaan baca dan materi ilmu tajwid selama tiga bulan. Selanjutnya harus mengikuti serangkaian tes ujian Al-Qur’an, mulai dari tes baca, tulis, hafalan, hingga percakapan. Dimana salah satu pengujinya ialah Ustadzah Dalilatul HasanahUstadzah Dalilatul Hasanah

Ketua Panitia Tashhih 1, Ustadzah Galuh Pramesi dalam sambutannya menyampaikan terimakasih atas partisipasi panitia yang terlibat dalam menyukseskan kegiatan tashhih 1. Selain itu, ketua panitia juga memberikan semangat kepada para peserta ujian Tashhih.

Salah satu penguji dalam ujian tashhih 1 ini ialah Ustadzah Dalilatul Hasanah dan juga Ustadzah Siti Aisyah.

 

(Humas Infokom)

Ikatan Santri Kalimantan Barat Sowan Masyayikh ke Pondok Pesantren Nurul Jadid

nuruljadid.net – Ikatan Santri Kalimantan Barat Pusat bersilaturrahmi ke Pondok Pesantren Nurul Jadid Paiton Probolinggo (29/09/2023) menerima kunjungan istimewa dari Ikatan Santri Kalimantan Barat. Kegiatan ini merupakan rangkaian dari program Sowan Masyayikh ke Provinsi Jawa Timur dari Kalimantan Barat. Kunjungan ini bertujuan untuk mempererat silaturrahmi dan tabarrukan antara santri alumni dari berbagai pondok pesantren kepada para masyayikh di Jawa Timur.

Pada acara tersebut, rombongan Ikatan Santri Kalimantan Barat diterima dengan hangat langsung oleh pengasuh, KH. Moh. Zuhri Zaini, didampingi oleh sekretaris pesantren, H, Tahiruddin. Acara penyambutan berlangsung di Aula Mini Pondok Pesantren Nurul Jadid Lantai dasar.

Tausyiah pengasuh Kiai Moh. Zuhri Zaini pada acara Kunjungan Ikatan Santri Kalimantan Barat Pusat di Pondok Pesantren Nurul Jadid Paiton

Kegiatan ini diawali dengan sesi seremonial pembukaan oleh perwakilan rombongan Ikatan Santri Kalimantan Barat. Dalam sambutannya, beliau menyampaikan tujuan sowan masyayikh dan silaturrahmi ke beberapa pondok pesantren di Jawa Timur salah satunya Nurul Jadid Paiton. Beliau juga mengungkapkan bahwa santri memiliki peran penting dalam menjaga persatuan dan kesatuan bangsa lewat silaturrahmi.

Selama kunjungan ini, para santri Kalimantan Barat diajak untuk mendengarkan tausyiah dari Kiai Moh. Zuhri. Mereka berkesempatan mengikuti secara langsung nasehat-nasehat baik dari kiai Zuhri tentang pentingnya menjaga silaturrahmi dan penguatan peran santri di tengah Masyarakat. Selain itu, rombongan juga melakukan sesi foto bersama usai kegiatan penyambutan dan tausyiah dari pengasuh Kiai Zuhri Zaini.

Sesi foto bersama pengasuh Kiai Moh. Zuhri Zaini pada acara Kunjungan Ikatan Santri Kalimantan Barat Pusat di Pondok Pesantren Nurul Jadid Paiton

Kunjungan Ikatan Santri Kalimantan Barat ke Pondok Pesantren Nurul Jadid Paiton diharapkan akan menjadi wasilah untuk merekatkan tali silaturrahmi antara santri dengan pondok pesantren dalam rangka tafaqquh fiddin dan ukhwah islamiyah. Disamping itu, kunjungan ini juga menciptakan peluang untuk memperluas pengetahuan dan pengalaman santri dalam menjaga persatuan bangsa dan keberagaman.

(Humas Infokom)

Komitmen Jaga Kualitas Makanan Santri, Pesantren dan Dinas Kesehatan Probolinggo Gelar Pelatihan Penjamah Makanan

nuruljadid.net – Pondok Pesantren Nurul Jadid menggandeng Dinas Kesehatan Kabupaten Probolinggo menggelar pelatihan penjamah makanan (food handler) untuk menjamin kualitas makanan dan minuman bagi santri.

Kegiatan yang diikuti perwakilan penjamah makanan dapur umum santri, pengelola koperasi pesantren, dan petugas Klinik Az-Zainiyah itu digelar di Aula Mini Pesantren, pada Selasa (11/10/23).

Sekretaris Yayasan Nurul Jadid Faizin Syamwil mengatakan, pelatihan tersebut bertujuan agar santri terlindungi dari makanan dan minuman yang tidak higienis dan tidak memenuhi persyaratan sanitasi.

“Sebetulnya sudah lama memiliki keinginan ikhtiar untuk keluar dari zona di mana kita mengelola makanan dengan standar apa adanya. Kita mulai merubah perilaku santri, yang dimulai dari manajemen pengelolaan untuk bisa mendapatkan makanan yang higienis,” ucapnya.

Selain itu, lanjutnya, manfaat dari pelatihan tersebut untuk mencegah terjadinya keracunan makanan, dan tata cara penyimpanan makanan yang baik sampai kepada distribusi hingga ke konsumen.

Faizin menandaskan, pelatihan tersebut dinilai penting untuk menjamin keamanan pangan.

“Dari hasil temuan makanan bekas yang kembali beberapa waktu lalu, bahwa masih banyak sayur-mayur yang tidak dimakan, sehingga dari pihak Klinik Az-Zainiyah perlu untuk memberikan edukasi kepada para santri,” ujarnya.

Potret pemateri dari Dinas Kesehatan Kabupaten Probolinggo Sumaryanti tengah memaparkan materi kepada para peserta

Sementara itu, Anggota Tim Dinas Kesehatan Kabupaten Probolinggo Sumaryanti dalam sesi pematerian mengatakan, wawasan yang perlu diketahui oleh para penjamah makanan sebelum akhirnya melanjutkan sesi materi pelatihan yang lebih jauh nantinya adalah latar belakang masalah (isu keamanan pangan), regulasi dan kebijakan, profil keamanan pangan siap saji, dan infeksi berbasis risiko.

“Dalam isu keamanan pangan, yang kerap kali terjadi adalah higiene sanitasi, pemakaian bahan tambahan pangan yang berbahaya, allergen, cemaran bilogi, fisika dan kimia, keracunan pangan, gula garam dan lemak,” paparnya.

Untuk selanjutnya, lanjut Sumaryanti, akan diterbitkan sertifikat bagi para penjamah makanan yang hadir dan mengikuti acara pelatihan sampai selesai.

“Setelah mengikuti pelatihan ini, mengisi quesioner sebelum dan setelah pelatihan, maka sertifikat akan diterbitkan,” pungkasnya.

Reporter: Ahmad Zainul Khofi

(Humas Infokom)

KH. Moh. Zuhri Zaini Bekali Santri Agar Libur Lebih Bermakna

nuruljadid.net – Libur bukan berarti nganggur, isilah masa libur dengan hal yang bermanfaat. Adalah pesan Pengasuh Pesantren KH. Mohammad Zuhri Zaini saat memberikan tausiyah menjelang libur santri Bulan Maulid 1445 H di Masjid Jami’ Nurul Jadid, Ahad (24/09/23).

Demikian juga, Kiai Zuhri mengingatkan pentingnya menghargai waktu, yaitu mengisi setiap detik, menit, bahkan hari dengan hal bermanfaat, tidak sekali-kali mengisinya dengan hal yang tidak berguna, apalagi membahayakan.

“Dalam pepatah Arab disebutkan al waqtu atsmanu minadz dzahabi, waktu lebih berharga daripada emas. Jadi hargailah waktu kita,” imbuh beliau.

Mengisi waktu dengan hal berguna, lanjut Kiai Zuhri, bukan harus dengan hal-hal yang serius (seperti selalu mengaji), namun bagilah waktu bersama keluarga, untuk olahraga dan refreshing, asalkan tidak meninggalkan amalan-amalan yang dilaksanakan di pondok, utamanya yang wajib.

Sosok kiai kharismatik itu juga menjelaskan, tujuan liburan adalah sebagai batu lompatan untuk mengisi daya semangat santri agar lebih giat lagi saat kembali menimba ilmu di pesantren.

“Jadikan libur ini momen untuk mempraktikkan ilmu kita, sebab mempraktikkan ilmu adalah tanda bahwa kita behasil melakukan perubahan yang lebih baik,” jelasnya.

Potret santri tengah mengamati tausiyah oleh Pengasuh Pesantren KH. Moh. Zuhri Zaini di Masjid Jami’ Nurul Jadid

Kiai Zuhri menghimbau, santri sebagai duta atau perwakilan dari pesantren dan keluarga di lingkungan masyarakat harus memberikan contoh yang baik agar tidak merusak nama keluarga maupun almamater pesantren.

“Libur ini adalah ajang momen untuk praktik ilmu, terutama akhlakul karimah baik kepada Allah, orang tua, masyarakat, sesama dan makhluk hidup. Sebab sealim atau sepintar apapun, dan sekaya apapun seseorang namun tidak beradab, pasti tidak disukai oleh Allah dan orang-orang di sekitarnya,” imbuh beliau.

Menurut beliau, hal itu dilakukan bukan demi mendapatkan pujian, namun dalam rangka membawa diri pada perubahan ke arah yang lebih baik. Oleh karenanya, intropeksi atau muhasabah diri harus sering dilakukan, agar tidak merasa diri telah sempurna.

“Orang yang semakin hari semakin baik itu adalah orang yang beruntung, dan orang yang hari ini sama dengan hari kemarin itu adalah orang yang merugi, dan bahkan orang yang hari ini lebih buruk dari hari kemarin itu adalah orang yang celaka,” dawuh beliau mengutip Hadits Rasul Riwayat Al Hakim.

Tak lupa, beliau juga berpesan kepada santri agar melakukan kegiatan pengabdian di lingkungan masyarakat dengan wadah Forum Komunikasi Santri (FKS) untuk tetap menjaga dan mentaati peraturan agama (syariat) dan pesantren.

 

Reporter: Ahmad Zainul Khofi

(Humas Infokom)

Biro Pendidikan dan Madrasah Diniyah Gelar Rapat Pleno Program Furudhul ‘Ainiyah 3 Bulan Usai Uji Ketuntasan Santri Baru

nuruljadid.net – Selaku penanggung jawab pelaksana program Furudhul ‘Ainiyah (FA) 3 bulan, Biro Pendidikan dan Madrasah Diniyah Pondok Pesantren Nurul Jadid menggelar rapat pleno di Aula I Pesantren, Ahad (24/09/23). Rapat ini digelar usai uji ketuntasan FA santri baru dilaksanakan.

Pantauan Tim Nurul Jadid Media di lokasi, hadir Kepala Bidang Kurikulum H. Foni Yusanda mewakili Kepala Biro Pendidikan K. Imdad Rabbani dan Kepala Madrasah Diniyah Ahmad Saili, memimpin dan mendahului sidang pleno dengan mengarahkan alur rapat pada beberapa konteks pembahasan. Sebagai peserta, turut hadir jajaran Kepala Sekolah/Madrasah, Wakil Kepala Sekolah, para guru dan wali asuh asrama santri baru.

Kepala Bidang Kurikulum H. Foni Yusanda menjelaskan, rapat membahas tentang tiga prioritas, di antaranya sebagai forum evaluasi tentang keterlaksanaan program FA yang selesai sebelum ketentuan waktu normal, yaitu kurang dari tiga bulan. Kemudian, crosscheck atau pengecekan dan penyesuaian ulang terkait hasil peserta program FA yang lulus maupun tidak lulus untuk difinalisasi bersama.

“Selanjutnya, perlu ada pembahasan khusus bersama stakeholder soal pola pelaksanaan FA lanjutan bagi santri baru yang notabene berstatus alumni atau sebelumnya pernah mondok di Nurul Jadid,” imbuhnya.

Foni mengungkapkan, salah satu hasil diadakannya rapat evaluasi rutinan adalah penilaian ketuntasan peserta yang saat ini lebih komprehensif daripada sebelumnya.

“Tahun pertama FA, penilaian ditentukan dari ujian akhir. Namun pada tahun ini, ditinjau dari dua ketuntasan. Pertama, ketuntasan asesmen (teori dan praktik) di sekolah dan setoran serta penilaian kognitif/afektif harian di asrama. Yang kedua dan sebagai penunjang, adalah keaktifan/presensi kehadiran santri,” jelasnya.

Kepala Madrasah Diniyah Ahmad Saili tengah memimpin sesi diskusi rapat pleno

Dalam kesempatan yang sama, Kepala Madrasah Diniyah Ahmad Saili memimpin sesi diskusi rapat pleno dengan para guru dan wali asuh. Saili memimpin forum dengan membahas satu demi satu pokok bahasan, ia memulai dengan menampilkan data ketuntasan dan ketidaktuntasan FA santri dengan tujuan untuk menyamakan keputusan antara guru dan wali asuh.

“Pada akhirnya, ini akan menjadi keputusan bersama. Hasil finalnya akan kami kirim sore nanti dan diumumkan kepada kalangan santri serentak usai libur maulid,” pungkasnya.

 

Reporter: Ahmad Zainul Khofi

(Humas Infokom)

Pengurus PPIQ Beri Apresiasi Kepada Peserta Didik Dalam Penutupan Tashhih 1

nuruljadid.net – Pusat Pendidikan Ilmu Al-Qur’an (PPIQ) melancarkan kegiatan Penutupan Tashhih 1 pada hari Senin (18/09/2023) Malam. Kegiatan tersebut bertempat di Aula SMP Nurul Jadid.

Penutupan ini dilakukan setelah semua peserta didik melewati beragam ujian Al-Qur’an. Mulai dari tes tulis, tes hafalan tertutup dan terbuka, hingga tes baca sesuai dengan tingkatan kelompok masing-masing.

Sembari menunggu kedatangan peserta didik PPIQ ke Aula SMP, Acara diisi dengan Sholawatan bersama diiringi oleh Hadrah PPIQ yang bernama Muhibbul Qur’an.

Dalam kegiatan penutupan tashhih diumumkan hasil pencapaian dari proses belajar selama tiga bulan terakhir. Jika lulus, maka peserta didik akan naik kepada kelompok yang lebih tinggi. Sementara itu, tingkatan kelompok di PPIQ tahsin terbagi menjadi 4, yakni Kelompok Mubtadi’ (D), Mutawwasith (C), Maqbul (B), dan kelompok Takmil (A).

Acara dihadiri oleh Wakil Direktur PPIQ, Bapak H. Rusdi Aziz, Kepala daerah Yasin Al-Fadani (Tahsinul Qiro’ah), Kepala Daerah Said Makki Al-Manduri (Tahfizul Qur’an), para asatid PPIQ, dan peserta didik PPIQ putra.

Selain itu, juga terdapat penganugerahan Peserta Terbaik dan Teladan. Dalam hal ini, Peserta Terbaik diraih oleh Muhammad Ulul Azmi yang berasal dari Denpasar Bali. Peserta Teladan Tahsin diraih oleh Mochammad Robaetul Hasan yang berasal dari Bondowoso dan Peserta Teladan Tahfidz diraih oleh Muhammad Luqman Syafi’uddin yang berasal dari Lumajang.

Dalam sambutannya, Wakil Direktur menyampaikan beberapa hal kepada peserta didik PPIQ.

“Bagi peserta yang lulus harus bersyukur. Dan bagi peserta yang tidak lulus juga harus bersyukur serta harus bisa mengambil hikmahnya. Barangkali ada hal yang perlu diperbaiki dari diri anda. Yang terpenting anda sudah berusaha secara maksimal, itu adalah yang terbaik. Karena tugas manusia adalah berproses, endingnya Allah yang menentukan,” tutur Bapak H. Rusdi.

(Wakil Direktur PPIQ Bapak H. Rusdi Aziz saat memberikan sambutan dalam acara Penutupan Tashhih 1 PPIQ)

Semoga kalian menjadi Ahlul Qur’an, Semoga kalian menjadi orang yang bermanfaat baik di pondok ataupun di masyarakat. Ilmunya bisa ditularkan kepada siapapun, kepada ummat Rasulullah SAW,” Pungkas Wakil Direktur PPIQ.

“Kami ucapkan selamat kepada peserta terbaik, teladan, dan peserta yang naik ke kelompok selanjutnya. Bagi yang lain, kami harap untuk tetap semangat dan tidak berputus asa, masih ada kesempatan yang lainnya,” Ucap ketua panitia.

Acar berakhir dengan doa dan foto dokumentasi.

(Humas Infokom)

Kiai Zuhri Zaini Cek Langsung Dapur Umum Pasca Upgrading Upaya Peningkatan Layanan Kos Makan Santri

nuruljadid.net – Pondok Pesantren Nurul Jadid terus berkomitmen untuk meningkatkan kualitas layanan kos makan bagi ribuan santri. Salah satu langkah konkret yang diambil oleh pesantren ini adalah meng-upgrade Dapur Umum pesantren untuk memastikan santri mendapatkan makanan berkualitas dan sehat setiap harinya yang dicek langsung oleh pengasuh Kiai Zuhri Zaini (19/09/2023).

Kunjungan pengasuh Kiai Zuhri Zaini ke dapur umum ini didampingi oleh sekretaris pesantren H. Thahiruddin, sekretaris Yayasan H. Faizin Syamwil dan pihak mitra bapak Asy’ari. Nampak, kiai Zuhri sesekali tersenyum melihat perubahan yang sangat positif dari dapur umum pelayanan kos makan santri, ini merupakan kemajuan yang perlu disyukuri.

Pengasuh Kiai Zuhri Zaini didampingi sekretaris pesantren H. Thahiruddin dan Sekretaris Yayasan H. Faizin Syamwil ketika mengecek kondisi dapur umum santri

Peningkatan Dapur Umum ini adalah bagian dari tujuan Pondok Pesantren Nurul Jadid untuk menciptakan lingkungan pendidikan yang lebih baik dan mendukung pertumbuhan holistik para santri. Dengan fasilitas yang ditingkatkan, pesantren berharap dapat memberikan makanan yang lebih baik, lebih bervariasi, dan lebih sehat kepada santri.

Abdul Ghafur Haikal, Kepala Bidang Kesejahteraan Santri Biro Kepesantren Nurul Jadid, mengatakan, “Kami sangat peduli terhadap kesejahteraan santri sebagaimana amanah dari pengasuh untuk memberikan layana terbaik. Dalam upaya untuk mencapai standar pelayanan itu, kami bekerjasama dengan bapak Asy’ari alumni asal Situbondo telah melakukan renovasi besar-besaran pada Dapur Umum pesantren. Ini adalah langkah yang penting dalam memastikan santri mendapatkan nutrisi yang diperlukan untuk berkembang dengan baik.”

Pengasuh Kiai Zuhri Zaini ketika mengecek peralatan makan santri di dapur umum pasca upgrading

Peningkatan Dapur Umum melibatkan perluasan dan pembaruan peralatan memasak, penyediaan ruang yang lebih luas untuk mempersiapkan makanan, serta peningkatan dalam standar kebersihan dan sanitasi. Pondok Pesantren Nurul Jadid juga telah mempekerjakan koki berpengalaman untuk memasak makanan yang lezat dan sehat.

Peningkatan Dapur Umum ini mendapat dukungan penuh dari para orangtua santri, yang juga berharap agar anak-anak mereka mendapatkan pendidikan yang berkualitas dan nutrisi yang baik selama berada di pondok pesantren.

Upaya Pondok Pesantren Nurul Jadid untuk meningkatkan layanan kos makan santri adalah contoh praktik baik dari komitmen terhadap pembangunan holistik para santri. Diharapkan langkah ini akan memberikan dampak positif dalam mendukung pertumbuhan intelektual dan fisik santri, serta memperkuat fondasi pendidikan pesantren.

(Humas Infokom)

Panitia Pulang Bersama Adakan Rapat Zoom Bersama P4NJ Sosialisasikan Teknis dan Mekanisme Pemulangan Santri

nuruljadid.net – Ketua panitia Pulang Bersama, ustaz Mujibul Khoir, M.Pd, yang bertugas mengorganisir pemulangan santri ke berbagai daerah dalam rangka peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW tahun ini, telah mengadakan rapat daring melalui platform Zoom Siang ini (19/09/2023) di Aula Mini pesantren. Rapat tersebut dihadiri oleh anggota panitia serta perwakilan dari pengurus P4NJ pusat, H. Syamsul Ma’arif dan sekretaris pesantren dari sekretariat H. Thahiruddin.

Rapat tersebut merupakan agenda penting dalam persiapan pemulangan santri yang biasanya datang dari berbagai kota dan pulau di Indonesia untuk merayakan Maulid Nabi Muhammad bersama keluarga dan masyarakat di kampung halaman. Tujuan rapat ini adalah untuk menyosialisasikan teknis dan mekanisme pemulangan santri agar proses ini berjalan lancar dan aman.

Dalam rapat yang berlangsung selama dua jam, panitia membahas berbagai aspek yang terkait dengan pemulangan santri. Beberapa poin yang dibahas antara lain jadwal pemulangan, armada transportasi, prosedur keamanan, titik turun (dropspot), koordinasi dengan keluarga, dan pelayanan khusus.

Ketua Panitia Pulang Bersama, ustaz Mujibul Khoir, M.Pd, mengatakan bahwa persiapan untuk pemulangan santri tahun ini telah berjalan dengan baik, dan mereka sangat berkomitmen untuk memastikan keamanan dan kenyamanan santri selama proses pemulangan.

“Kami sangat menghargai kerja sama yang baik dengan semua pihak termasuk P4NJ dalam menjalankan program pemulangan ini. Semua langkah yang telah kami rencanakan semoga dapat membantu santri merayakan Maulid Nabi bersama keluarga dan masyarakat dengan aman dan nyaman,” kata ustaz Mujib.

Proses pemulangan santri ini merupakan momen yang sangat ditunggu-tunggu oleh para santri dan keluarganya. Semoga dengan persiapan yang baik, para santri dapat merayakan Maulid Nabi dengan sukacita dan ketentraman di tengah-tengah keluarga tercinta.

 

(Humas Infokom)

FKO Nurul Jadid Hidupkan Kembali Gerakan Literasi Santri Melalui Lapak Baca

nuruljadid.net – Senin Malam, 18 September 2023, Forum Komunikasi OSIS (FKO) Nurul Jadid kembali menghidupkan program penting yang bertujuan untuk meningkatkan minat baca santri dan mendukung perkembangan literasi di kalangan mereka. Inisiasi ini dinamakan “Gerakan Literasi Santri Melalui Lapak Baca” yang pernah dimulai sejak tahun 2019 dan vakum sejak pandemi covid-19

melaui program ini, FKO Nurul Jadid selalu berkomitmen untuk mengajak santri bukan hanya mahir dalam bidang agama, tetapi juga dalam literasi dan pengetahuan umum. Gerakan Literasi Santri Melalui Lapak Baca ini adalah langkah konkret dalam mencapai cita-cita bersama.

Salah satu ciri khas dari inisiatif ini adalah pendirian “Lapak Baca” di lingkungan pesantren. Lapak Baca ini adalah ruang yang didedikasikan khusus untuk membaca dan berbagi buku-buku. Santri diundang untuk datang ke Lapak Baca, meminjam buku, dan bahkan berbagi buku yang mereka miliki dengan santri lainnya.

Suasana Lapak Baca Santri yang dipadati santri yang tengah asyik membaca buku yang tersedia

Ketua FKO Nurul Jadid, Lutfi Fitratullah siswa SMK Nurul Jadid, mengungkapkan tujuan utama gerakan ini, “Kami ingin membuka pintu dunia literasi bagi santri Nurul Jadid. Literasi adalah kunci untuk pemahaman yang lebih baik tentang banyak hal, dan kami yakin bahwa dengan akses yang lebih mudah ke buku dan bahan bacaan, santri akan tumbuh menjadi generasi yang lebih berpengetahuan dan berpikiran terbuka.” Ujarnya.

Salah satu santri, Subhan, berbagi perasaannya tentang inisiatif ini, “Saya sangat senang dengan Lapak Baca ini. Sebelumnya, saya sulit menemukan buku-buku yang saya minati, tetapi sekarang saya bisa membaca lebih banyak dan berbagi buku dengan teman-teman. Ini membuka peluang baru untuk saya pribadi.” Pungkasnya.

Dengan akses yang lebih mudah ke buku dan berbagai kegiatan literasi, diharapkan generasi santri Nurul Jadid akan tumbuh menjadi individu yang lebih berpengetahuan, kreatif, dan berdaya saing di berbagai bidang dan tingkatan.

(Humas Infokom)