Siswa SMK Nurul Jadid Paiton Berhasil Raih Juara 1 Lomba Pidato Bahasa Inggris Nasional

nuruljadid.net – Prestasi membanggakan datang dari siswa SMK Nurul Jadid Paiton, Jawa Timur, yang berhasil meraih juara 1 dalam Lomba Pidato Bahasa Inggris Nasional yang digelar oleh Universitas Muhammadiyah Malang (11/06). Keberhasilan ini turut membanggakan pihak sekolah sebagai salah satu lembaga pendidikan yang berfokus pada peningkatan prestasi non-akademik peserta didik.

Siswa berbakat yang meraih juara 1 tersebut adalah Alfandra Ilstar Pradana, siswa kelas 12 jurusan Teknik Komputer dan Jaringan (TKJ) di SMK Nurul Jadid Paiton. Lomba pidato ini merupakan ajang bergengsi yang diikuti oleh ratusan peserta dari berbagai sekolah di seluruh Indonesia. Alfandra tampil memukau dengan pidato kemampuan Bahasa Inggris yang di atas rata-rata.

Kepala SMK Nurul Jadid, Moh. Arief Hariyanto, M.Pd, merasa sangat bangga atas prestasi yang diraih oleh Alfandra Ilstar Pradana. Ia menyatakan, “Prestasi ini bukan hanya kebanggaan bagi Alfandra dan sekolah kami, tetapi juga bagi seluruh warga pesantren dan Probolinggo. Ini adalah bukti bahwa dengan kerja keras, tekad kuat, dan pendidikan berkualitas, anak-anak didik kita bisa meraih prestasi tinggi.”

Alfandra, yang dikenal sebagai siswa yang supel dan humoris, telah mempersiapkan dirinya dengan sangat matang untuk lomba ini. Dia berlatih keras bersama guru-guru Bahasa Inggris khususnya di Lembaga Pengembangan Bahasa Asing dan menerima dukungan penuh dari keluarganya.

Prestasi Alfandra ini juga mendapatkan apresiasi dari Waka. Kesiswaan, Nurul Iman, M.Pd.I, yang mengatakan, “Kami sangat berbangga dengan Alfandra Ilstar Pradana. Dia adalah inspirasi bagi peserta didik lainnya di SMK Nurul Jadid dan lebih-lebih di Probolinggo, dan kami berharap prestasi ini akan memotivasi lebih banyak siswa untuk meraih prestasi gemilang di berbagai bidang.”

Dengan kemenangan ini, Alfandra telah mendapatkan pengakuan nasional sebagai yang terbaik di bidanganya. Keberhasilannya ini tidak hanya menjadi motivasi bagi siswa di SMK Nurul Jadid Paiton, tetapi juga bagi seluruh pelajar di Probolinggo dan Indonesia. Semoga prestasi Alfandra terus menginspirasi dan membawa harum nama sekolah dan pondok pesantren.

 

(Humas Infokom)

Santri Nurul Jadid Turut Lestarikan Alam Lewat Penanaman 5000 Mangrove di Pantai Duta Bersama PT YTL Paiton

nuruljadid.net – Upaya pelestarian alam semakin mendapat perhatian serius di Indonesia, sebagaimana yang dilakukan Santri Pondok Pesantren Nurul Jadid bersama PT YTL Paiton bergandengan tangan untuk menjalankan proyek penanaman 5000 pohon mangrove di Pantai Duta, Paiton, Jawa Timur. Penanaman ini merupakan salah satu langkah penting dalam menjaga ekosistem pesisir bagi lingkungan dan keberlangsungan hidup masyarakat sekitar.

Pantai Duta, yang terletak di Desa Randutatah Kecamatan Paiton Kabupaten Probolinggo, merupakan salah satu wilayah pesisir yang rentan terhadap erosi dan kerusakan ekosistem laut. Dengan semakin berkurangnya hutan mangrove yang berfungsi sebagai pemecah gelombang dan penahan tanah, daerah ini menjadi lebih rentan terhadap dampak negatif seperti banjir, abrasi pantai, dan kerusakan habitat laut.

(Kegiatan penanaman mangrove santri Pondok Pesantren Nurul Jadid bersama para relawan yang lain di Pantai Duta)

Proyek penanaman mangrove ini adalah kolaborasi antara PT YTL Paiton, sebuah perusahaan energi yang berkomitmen pada keberlanjutan lingkungan, dan Pondok Pesantren Nurul Jadid. Lokasi penanaman dilakukan di area bekas tambak yang terbengkalai dan rusak sebab abrasi. Puluhan santri dari Pondok Pesantren Nurul Jadid aktif terlibat dalam proses penanaman pohon mangrove ini sebagai bagian dari pendidikan mereka dalam menjaga lingkungan.

Pelaksana lapangan PT YTL Paiton, Bapak Rachmat Wahyoedi, menjelaskan pentingnya proyek ini, “Kami sadar bahwa lingkungan adalah aset yang berharga, dan kami memiliki tanggung jawab untuk melestarikannya. Dengan bantuan dari Pondok Pesantren Nurul Jadid, kami berharap bahwa penanaman 5000 mangrove di Pantai Duta ini akan membantu mengurangi kerusakan lingkungan dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat sekitar” pungkasnya

Para santri yang terdiri dari satuan gudep pramuka SMK Nurul Jadid, MA Nurul Jadid, BKLH Nurul Jadid berserta guru dan keluarganya dengan semangat membantu menanam mangrove, yang akan membantu memperbaiki ekosistem pantai, memberikan tempat hidup bagi berbagai spesies laut, dan mengurangi dampak erosi pantai. Mereka juga belajar tentang pentingnya menjaga alam sekitar dan bagaimana tindakan kecil seperti ini dapat memiliki dampak besar dalam pelestarian lingkungan.

(Santri Nurul Jadid dari pramuka SMK Nurul Jadid nampak tengah melakukan penanaman di salah satu tambah terbengkalai di Pantai Duta)

Kegiatan ini juga mendapat dukungan dari komunitas masyarakat pegiat lingkungan setempat, yang menyambut baik upaya pelestarian alam yang dilakukan oleh PT YTL Paiton dan Pondok Pesantren Nurul Jadid. Para pemangku kepentingan berharap bahwa proyek ini akan menjadi contoh bagi upaya pelestarian lingkungan lainnya di seluruh Indonesia.

Penanaman 5000 mangrove di Pantai Duta ini bukan hanya tindakan nyata untuk menjaga alam, tetapi juga merupakan investasi masa depan yang lebih hijau dan berkelanjutan bagi generasi mendatang. Semoga upaya seperti ini akan terus memberikan inspirasi kepada banyak pihak untuk lebih peduli terhadap lingkungan dan melakukan tindakan positif untuk melindungi alam kita warisan bagi anak cucu di masa mendatang.

(Humas Infokom)

BPPM Nurul Jadid Cetak 21 Fasilitator Terampil dalam Mendesain dan Teknik Fasilitasi untuk Kaderisasi

nuruljadid.net – Dalam upaya untuk meningkatkan kemampuan dalam mendesain dan teknik fasilitasi, Bidang Pengembangan Pesantren dan Masyarakat (BPPM) Pondok Pesantren Nurul Jadid melaksanakan program Learning Training Center (LTC) Batch-2 yang telah sukses dilaksanakan di Banyuglugur beberapa pekan lalu (20-24 September 2023). Sebanyak 21 peserta berbakat dari berbagai satuan kerja mengikuti pelatihan tersebut usai mengikuti seleksi.

Pelatihan yang berlangsung selama 4,5 hari ini telah diselenggarakan oleh BPPM Nurul Jadid di bawa Biro Pengembangan. Acara ini dipimpin langsung oleh seorang ahli fasilitasi, coach Yudi Utomo, yang telah melanglang buana tidak hanya di Indonesia namun juga di beberapa negara seperti Korea, Italia dan beberapa negara ASEAN. Coach Yudi dikenal selain sebagai trainer juga seorang konsultan bisnis keuangan, beliau dengan senang hati berbagi pengetahuan dan pengalaman dengan peserta pelatihan.

(Peserta LTC Nurul Jadid Batch 2 tengah mempraktikkan teknik fasilitasi pada sesi micro teaching di ruang pelatihan)

Salah satu peserta pelatihan, Juwaeni, mengungkapkan antusiasmenya “Pelatihan ini telah membuka mata saya terhadap beragam teknik dan pendekatan dalam mendesain dan teknik fasilitasi. Saya merasa lebih percaya diri untuk memimpin pertemuan, memecahkan masalah, dan membantu kelompok mencapai tujuan mereka dengan lebih efisien.”

Selama pelatihan, peserta LTC Nurul Jadid diajarkan berbagai konsep kunci, termasuk:

  • Mendesain Sesi Fasilitasi yang Efektif: Peserta belajar bagaimana merencanakan dan merancang sesi fasilitasi yang sesuai dengan tujuan dan audiens mereka.
  • Teknik Fasilitasi yang Memotivasi: Para peserta dilatih untuk menggunakan teknik-teknik yang memotivasi peserta, memfasilitasi diskusi yang produktif, dan mencapai kesepakatan.
  • Manajemen Forum: Manajemen forum adalah bagian penting dari fasilitasi. Peserta pelatihan mempelajari cara mengelola forum dengan bijak dan mengelola forum agar tetap kondusif.

(Peserta LTC Nurul Jadid melakukan Focus Group Discussion (FGD) dalam setiap penyelesaian tugas selama pelatihan berlangsung)

  • Keterampilan Komunikasi: Komunikasi yang efektif adalah kunci dalam fasilitasi. Peserta dilatih dalam keterampilan berbicara, mendengarkan, dan berkomunikasi dengan jelas.
  • Pemahaman Kelompok: Pelatihan ini juga mencakup pemahaman mendalam tentang dinamika kelompok dan cara mengatasi tantangan yang mungkin timbul.

Kepala Bidang Pengembangan Pesantren dan Masyarakat (BPPM), bapak Didik P Wicaksono, menyatakan, “Kami sangat bangga dengan prestasi para peserta pelatihan ini. Mereka telah menunjukkan komitmen dan ketekunan yang luar biasa dalam memperoleh keterampilan fasilitasi yang diperlukan. Kami yakin bahwa mereka akan menjadi pemimpin yang luar biasa dalam berbagai konteks, mulai dari bisnis hingga komunitas” pungkasnya

(21 Peserta LTC Nurul Jadid berposes bersama dengan coach Yudi Utomo usai seluruh rangkaian kegiatan selama 4,5 hari)

Peserta pelatihan kini siap untuk mengaplikasikan pengetahuan dan keterampilan mereka dalam berbagai situasi yang memerlukan fasilitasi dengan mengacu pada pedoman kaderisasi pengurus. Harapannya, kontribusi mereka akan memberikan dampak positif dalam memecahkan masalah, mencapai tujuan, dan memajukan berbagai inisiatif.

Ini adalah langkah yang positif dalam meningkatkan keterampilan fasilitasi di Pondok Pesantren Nurul Jadid dan memberikan kontribusi yang berarti terhadap pembangunan komunitas yang lebih kuat dan lebih produktif, khususnya di masing-masing satuan kerja.

 

 

(Humas Infokom)

Event Bahasa Arab Nasional, 2 Siswa MTs Nurul Jadid Raih Juara

nuruljadid.net – Jika dilihat dari semangatnya, Alzena Lakeisha Rahman dan Muhammad Akhtar Yanal Izzy layaknya pemain sepak bola Timnas Indonesia yang sedang bermain final melawan negara lain. Antusias, serta usaha yang keras. Hal itu terlihat saat dirinya tampil memukau dalam ajang lomba Semarak Tiga Bahasa 2023 yang diselenggarakan oleh TMI Al-Amien Prenduan, belum lama ini. Mereka berhasil mengharumkan almamater setelah Alzena menyabet juara 2 Baca Puisi Bahasa Arab dan Akhtar juara 3 Pidato Bahasa Arab.

Siswa yang duduk di bangku MTs Nurul Jadid itu membentuk kecakapan keterampilan berbahasa Arabnya melalui program unggulan Badan Pembinaan Khusus (BPK) MTs Nurul Jadid.

“Di asrama, kami berkumpul dengan teman-teman santri yang senang belajar Bahasa Arab, jadi lingkungan itu sangat berpengaruh untuk menunjang kecakapan berbahasa asing,” jelas Akhtar.

Menurutnya, kemahirannya berpidato Bahasa Arab ditopang oleh hafalan yang dilakukan setiap hari. Hal itu dilakukan sebagai cara untuk mengembangkan kekayaan kosakata saat berpidato.

“Saya juga menghafal Nadham, Tasrif, sorogan dan pengajian kitab dari pesantren. Itu semua berbahasa Arab semua, dan pasti menambah kepekaan saya dalam ilmu Bahasa Arab,” imbuhnya.

Berbeda dengan Alzena, tidak sekedar kaya kosakata, dalam puisi Bahasa Arab, perlu penguasaan naik turunnya nada dan penghayatan saat berpuisi. Hal itu didapatkan oleh Alzena saat belajar di BPK MTs Nurul Jadid. Guru-guru yang mengajarinya puisi sangat sungguh dan kompeten.

“Saya dibina oleh ustazah-ustazah di BPK MTs Nurul Jadid, sehingga bisa mengais banyak ilmu dari mereka yang telah banyak pengalaman,” ujarnya saat diwawancarai oleh Tim Nurul Jadid Media, Sabtu (26/08/23).

Oleh karena itu, juara lomba dalam bidang Bahasa Arab bukanlah hal asing bagi mereka. Dari ketekunan belajar, kebiasaan dan semangat yang sungguh, mereka mampu bersaing dengan lembaga di luar pesantren dan membuat juri terkesima.

 

Reporter: Ahmad Zainul Khofi

(Humas Infokom)

Sambung Silaturrahmi, Kapolres Baru Probolinggo Kunjungi PP. Nurul Jadid

nuruljadid.net – Kapolres baru Probolinggo, AKBP Wisnu Wardana S.H S.I. beserta rombongan kunjungi Pondok Pesantren Nurul Jadid pada Kamis sore (24/08/2023). Kunjungan tersebut dalam rangka menjalin sambungan silaturrahmi Kapolres baru Probolinggo kepada pesantren.

Dalam kunjungan tersebut, Kapolres Probolinggo di dampingi oleh Kapolsek Paiton, empat pejabat utama, dan tim humas Polres Probolinggo.

Turut menyambut kunjungan Kapolres Probolinggo, KH. Zuhri Zaini selaku Pengasuh Pondok Pesantren Nurul Jadid, Gus Salahuddin Wahid, Sekretaris Pesantren, dan beberapa pengurus pesantren lainnya.

“AKBP Wisnu Wardana S.H S.I., baru menjabat sebagai Kapolres Probolinggo selama tiga minggu,” terang tim humas Polres Probolinggo kepada tim infokom Nurul Jadid.

Ba’da shalat ashar berjama’ah di Masjid Jami’ Nurul Jadid, KH Zuhri Zaini memperkenalkan secara singkat Kapolres baru Probolinggo kepada para santri. Selanjutnya, Kapolres memberikan sambutan kepada para santri.

“Mohon dukungan dari para kyai terhadap kami, semoga kami selaku Polres Probolinggo dapat bertugas menjalankan amanah dari masyarakat dengan sebaik-baiknya,” tutur Kapolres baru Probolinggo.

“Apabila ada hal-hal yang kurang berkenan dan kesalahan, kami mohon diingatkan Kyai, khususnya saya selaku pimpinan Polres Probolinggo. Agar kami mengetahui dan bisa memperbaiki kesalahan kami,” Imbuhnya.

Dengan begitu, AKBP Wisnu Wardana S.H S.I. melanjutkan, kehadiran Polres Probolinggo di tengah masyarakat dapat memberikan manfaat bagi kita semua. Dan apa yang dilakukan oleh kami semoga diberi keberkahan oleh Allah SWT dan menjadi ladang pahala bagi kita semua.

(Kapolres baru Probolinggo, AKBP Wisnu Wardana S.H S.I. saat memberikan sambutan di Masjid Jami’ Nurul Jadid)

Dalam kesempatan yang sama, Kapolres juga menyampaikan bahwa, Kami sangat mengharapkan kerjasama dari semua pihak, dalam hal ini khususnya adek-adek yang ada di pesantren. Dan kepada Kyai serta para ustadz, mohon saya di terima menjadi bagian dari keluarga besar Pondok Pesantren Nurul Jadid, kiranya silaturrahmi kami untuk kedepannya bisa selalu terjaga.

“Apabila ada hal-hal yang bisa kami bantu, tentunya nanti bisa dikomunikasikan. InsyaAllah selama untuk jalan kebaikan kami akan membantu,” Pungkas AKBP Wisnu Wardana.

(Humas Infokom)

Tutup Kegiatan Gebyar Lomba, PPIQ Berhasil Meriahkan HUT Kemerdekaan RI ke 78

nuruljadid.net – Dalam rangka memeriahkan bulan kemerdekaan RI ke 78 tahun, Asrama Pusat Pendidikan ilmu al-qur’an (PPIQ) Pondok Pesantren Nurul Jadid gelar berbagai macam perlombaan dengan tajuk “Gebyar Kemerdekaan”.

Perlombaan tersebut telah dimulai sejak awal bulan Agustus 2023 lalu dengan bertahap dan ditutup pada hari Senin malam (21/08/2023).

Pengurus Asrama PPIQ, Ustaz Rizal selaku pembina Itnasy memaparkan tujuan diadakannya Gebyar Kemerdekaan tersebut.

“Selain memeriahkan bulan kemerdekaan, kegiatan ini juga bertujuan untuk meningkatkan rasa Nasionalisme dan patriotisme santri melalui lomba-lomba yang digelar,” terangnya kepada tim infokom.

Dengan begitu, ustaz Rizal melanjutkan, harapan kami kegiatan ini mampu memupuk jiwa kompetitif, inovatif, dan solidaritas antar santri PPIQ.

Kegiatan perlombaan dipercayakan kepada organisasi santri PPIQ yang bernama Ittihadun Nasyi’in (Itnasy) untuk menjadi panitia dalam menghandle semua perlombaan. Pada tahun ini, ada 11 macam cabang perlombaan yang dibuat oleh panitia.

Lomba itu terdiri dari Lomba Pidato, Cerdas Cermat, Balap Karung, Stand Up Comedy, Lomba Paku dalam Botol, Tarik Tambang, Lomba Cipta Puisi, makan biskuit, Estafet Tepung, helm keranjang dan tebak tajwid.

“Untuk teknis umum perlombaannya, panitia lomba memberikan pengumuman agar setiap jenis lomba tersebut diikuti oleh peserta didik PPIQ melalui delegasi kamar. Selanjutnya, Panitia akan mengambil juara satu, dua, dan tiga setiap cabang lomba serta Juara Umum yang dalam tahun ini telah diraih oleh kamar B,” terang pembina Itnasy.

 “Kami ucapkan selamat kepada para pemenang lomba, dan jangan menyerah serta selalu mengasah kemampuan diri kepada peserta yang masih belum mendapatkan juara,” pungkasnya.

(Humas Infokom)

Gelar Wisuda, PPIQ Wilayah (K) Nobatkan Peserta Terbaik

nuruljadid.net – Pusat Pendidikan Ilmu Al-Qur’an (PPIQ) Wilayah Zaid bin Tsabit (K) berikan penghargaan kepada peserta didiknya saat pelaksanaan Wisuda Tahsinul Qiro’ah ke XIII pada Sabtu (19/08/2023) malam. Wisuda tersebut diselenggarakan di depan halaman mushalla Wilayah Zaid Bin Tsabit (K).

Jumlah Peserta Terbaik sebanyak 5 orang sesuai dengan kategori masing-masing. Yakni, Peserta Terbaik, Peserta Teladan, I’lan Kitab Hidayatus Sibyan, I’lan Kitab Tuhfatul Atfal, dan Peserta terbaik Tashhih Terbuka.

Pemilihan peserta terbaik tersebut diseleksi oleh para pengurus PPIQ dengan melihat pada keseharian, kemampuan, dan pemahaman peserta didik selama mengikuti proses pembelajaran Al-Qur’an.

(Raffael Putra Octa Dinova, salah satu peraih i’lan terbaik kitab Hidayatus Shibyan dalam Wisuda PPIQ Wilayah (K) yang ke XIII)

Penganugerahan peseta terbaik ini disaksikan oleh walisantri para wisudawan yang hadir secara langsung, maupun melalui kanal Youtube Wilayah Zaid Bind Tsabit (K). Pembacaan Surat Keputusan Peserta Terbaik dibawakan oleh Ustaz Izzul Maromi. Sementara itu, hadiah Piagam penghargaan diberikan oleh Asatidz Senior PPIQ dan Kyai Ahmad Madarik selaku Direktur PPIQ.

Setelah pemberian hadiah, peserta didik yang memperoleh peserta terbaik ini diberikan kesempatan untuk foto bersama dengan wali santri masing-masing diatas panggung. Hal itu menjadi motivasi tersendiri bagi para santri PPIQ lainnya agar bisa berprestasi dan juga membahagiakan orang tuanya.

adapun nama-nama peraih peserta terbaik Wisuda PPIQ ke XIII Wilayah (K) :

  1. Peserta Terbaik, Muhammad Alvaro Ubbady yang berasal dari Kapongan, Situbondo.
  2. Peserta Teladan, Muhammad Maulana Al Quraisy yang berasal dari Krejengan, Probolinggo.
  3. I’lan Kitab Hidayatus Sibyan, Raffael putra Octa dinova yang berasal dari Lumajang.
  4. I’lan Kitab Tuhfatul Atfal, Muhammad Bahauddin yang berasal dari Pakuniran, Probolinggo.
  5. Peserta terbaik Tashhih Terbuka, Ahmad Rofiul Ilmi yang berasal dari Bali.

 

(Humas Infokom)

Lancar, PPIQ Wilayah (K) Selenggarakan Wisuda Tahsinul Qiro’ah ke XIII

nuruljadid.net ­– Pusat Pendidikan Ilmu Al-Qur’an (PPIQ) wilayah Zaid Bin Tsabit (K) sukseskan acara Wisuda Tahsinul Qiro’ah ke XIII pada Sabtu (19/08/2023) malam. Kegiatan tersebut bertempat di halaman Wilayah Zaid Bin Tsabit (K).

Wisuda tersebut dihadiri oleh Pengasuh Pesantren Ilmu Al-Qur’an (PIQ) Singosari Malang, KH. Abdullah Murtadho selaku Muballigh acara. Selain itu, turut hadir Kyai Ahmad Madarik selaku Direktur PPIQ, Pemangku Wilayah Zaid Bin Tsabit (K), K. Durry Raiq Najih Mohammad, Kasi Pembinaan Al-Qur’an, Ustaz Syamhari, wali santri wisudawan dan seluruh santri Zaid Bin Tsabit (K) putra.

Kyai Ahmad Madarik dalam sambutannya mengatakan bahwa, hal yang paling wajib bagi kita sebagai santri, yaitu bisa ngaji dengan baik, benar, dan fasih.

Direktur PPIQ juga berpesan kepada wisudawan agar mereka mengamalkan hadist nabi yang berbunyi sebaik-baik orang diantara kalian, ialah yang belajar al-qur’an dan mengamalkannya.

“Harapannya, bagi para wisudawan setelah dikukuhkan, kelak  harus mau mengajarkan al-qur’an, minimal ngajar baca dengan baik,” tutur Kyai Ahmad Madarik di atas mimbar ketika memberikan sambutan.

(Direktur Pusat Pendidikan Ilmu Al-Qur’an (PPIQ) Kyai Ahmad Madarik, S.E., saat memberikan sambutan acara wisuda)

Tidak cukup sampai disitu, beliau melanjutkan, bukan hanya untuk bisa baca qur’an dengan baik, tetapi harus bisa ditingkatkan lebih dari itu. Seperti menghafal atau memahami kandungan-kandungan qur’an.

“Maka jangan cepat puas. Perjalanan para wisudawan masih panjang. Kalau baca al-qur’an itu masih awal, maka masih ada tahapan-tahapan selanjutnya yang harus dilalui,” pungkas Direktur PPIQ.

Pada tahun ini, peserta wisuda Tahsinul Qiro’ah berjumlah 16 orang. Kegiatan diawali dengan demonstrasi wisudawan dengan membacakan surah Al-fatihah menggunakan 5 variasi nada seperti ros, hijaz, nahawan, jiharka, dan bayati kurdi.

(Proses Demonstrasi Peserta Wisudawan Tahsinul Qiro’ah ke XIII Pusat Pendidikan Ilmu Al-Qur’an Wilayah Zaid bin Tsabit (K) )

Dilanjutkan dengan tes hafalan juz 30 dan munjiyat, dan tes keilmuan materi tajwid. Setelah itu, peserta wisuda dikukuhkan oleh Kyai Ahmad Madarik dan Gus Roiq dengan pemberian syahadah dan penyematan kalung wisuda. Prosesi wisuda diakhiri dengan pembacaan ikrar.

Acara berikutnya dilanjutkan dengan Penganugerahan peserta terbaik PPIQ, diterukan dengan Ceramah agama yang diisi oleh KH. Abdullah Murtadlo dan ditutup dengan doa bersama.

(Humas Infokom)

Kabid. Pelayanan Perpusda Probolinggo Beri Apresiasi Kunjungan Pustakawan Nurul Jadid

nuruljadid.net – Bersama Pustakawan Pondok Pesantren Nurul Jadid, bergerak serempak lestarikan budaya literasi di Kabupaten Probolinggo. Pengakuan itu dikatakan oleh Kepala Bidang Pelayanan Perpustakaan Daerah (Perpusda) Probolinggo Nurul Yakin saat menerima kunjungan Pustakawan Nurul Jadid, Selasa (22/08/23) di Kantor Perpusda Kabupaten Probolinggo.

“Ini sebuah kehormatan, kami sangat bangga dengan adanya kunjungan belajar. Kita ingin perpustakaan daerah ini menjadi ruang belajar bagi masyarakat Probolinggo,” tegas Yakin.

Rombongan yang dikomando oleh Kepala Bidang Kelembagaan dan Peserta Didik Biro Pendidikan Nurul Jadid Ponirin Mika menggandeng para pustakawan dari berbagai tingkat satuan pendidikan dengan total sebanyak 20 orang.

“Kami memilih untuk mengunjungi Perpusda ini, karena merupakan lingkungan perpustakaan yang sangat hidup. Kita ingin belajar pada pengelola yang profesional dan memiliki pengalaman yang bagus,” ujar Ponirin.

Potret pustakawan Nurul Jadid sedang melakukan visitasi ke perpustakaan daerah

Menurutnya, keahlian seorang pustakawan sangat dibutuhkan dalam mengelola perpustakaan  menjadi pusat belajar peserta didik dengan suasana yang menyenangkan. Perpustakaan itu merupakan ruang belajar yang paling ideal dalam menambah wawasan.

“Jika suasana tidak menyenangkan dalam perpustakaan baik dari aspek pelayanan, manajemen serta penataan ruang dan buku, maka tidak akan dapat menunjang pada pembelajaran. Pustakawan bukan hanya seorang penjaga, tapi inovator dalam meningkatkan budaya literasi,” jelasnya.

Kunjungan yang dilaksanakan ini, lanjut Ponirin, merupakan upaya Biro Pendidikan Nurul Jadid dalam mengembangkan ilmu tata kelola perpustakaan yang baik untuk menunjang peningkatan budaya literasi di lingkungan satuan pendidikan Pondok Pesantren Nurul Jadid.

“Budaya literasi yang baik akan membentuk peradaban keilmuan yang baik,” pungkasnya.

 

Reporter: Ahmad Zainul Khofi

(Humas Infokom)

Event KLIP-AZ Upaya Asah Bakat dan Keterampilan Santri Wilayah Az-Zainiyah

nuruljadid.net – Dalam rangka mengasah jiwa kompetitif utamanya bakat dan keterampilan santri putri, pengurus Wilayah Az-Zainiyah mengadakan Kreasi Lomba Islami Pesantren Az-Zainiyah (KLIP-AZ) 2023 dalam momentum menjelang libur santri Bulan Maulid (Rabi’ul Awal) yang akan datang.

KLIP-AZ merupakan kegiatan berupa kompetisi atau perlombaan yang digelar khusus untuk santri Wilayah Az-Zainiyah setiap tahunnya. Pada tahun ini, KLIP-AZ mengusung tema “Dari Kreasi Raih Impian Penuh Prestasi.”

Ketua Panitia Humairotul Mu’minah menyampaikan, dalam mengejewantahkan esensi tema kegiatan tersebut, maka para santri, selain memaksimalkan kreatifitas dan kerja sama tim, mereka juga harus berkompetisi dengan sehat.

“Antusiasme peserta di hari pertama lomba ini sangat baik, meskipun dengan jumlah panitia yang terhitung lebih sedikit daripada tahun-tahun sebelumnya,” jelasnya saat diwawancarai oleh Tim Nurul Jadid Media usai pembukaan event secara seremonial di Aula II pesantren pada Senin (21/08/23) malam.

Potret foto bersama panitia usai pembukaan event secara seremonial merepresentasikan sinergitas kepanitiaan

Pergelaran KLIP-AZ, lanjut Humairotul, berlangsung sejak pembukaan tanggal 21 Agustus sampai dengan acara puncak pada 18 September 2023. Ia juga berpendapat, ada lima bidang pembagian dengan beragam jenis perlombaan yang mewarnai kemeriahan acara dalam rentang waktu tersebut.

“Terhitung ada 15 jenis lomba yang diadakan, diantaranya lomba beat box, diba’iyah mahasiswi, tartil siswi, MC Bahasa Indonesia, MSQ, praktek ibadah, pidato Bahasa Indonesia, game, drama islami, kaligrafi lukis, tahlil mahasiswi, kreasi sholawat, kebersihan daerah, administrasi daerah dan mading,” paparnya.”

Reporter: Ahmad Zainul Khofi

(Humas Infokom)

Juara I Kreasi Semaphore Festival Kemerdekaan SMK Nurul Jadid Menyita Perhatian Peserta Upacara

nuruljadid.net – Pada peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-78 Republik Indonesia, SMK Nurul Jadid Paiton Probolinggo, memukau semua orang dengan kreasi semaphore yang menakjubkan dalam upacara bendera penurunan Kamis sore (17/08/2023). Tim semaphore sekolah ini berhasil meraih Juara I dalam kompetisi kreasi semaphore pada Festival Kemerdekaan dan peringatan hari pramuka nasional yang diadakan oleh Forum Komunikasi OSIS (FKO) Nurul Jadid sebagai bagian dari rangkaian perayaan HUT RI ke-78.

Kreasi semaphore SMK Nurul Jadid kali ini menjadi sorotan utama dalam upacara bendera di lapangan Ayaman sore itu. Semaphore merupakan sistem komunikasi dengan menggunakan gerakan bendera atau lengan yang memiliki arti dan makna tertentu. Tim kreasi semaphore SMK Nurul Jadid berhasil menggambarkan kreasi seni, semangat kreativitas, dan berbagai simbol nasional dengan sempurna.

Penampilan tim Pramuka SMK Nurul Jadid saat lomba kreasi Semaphore dalam Festival Kemerdekaan dan Hari Pramuka Nasional

Bapak Moh. Arief Hariyanto, Kepala SMK Nurul Jadid, mengungkapkan rasa bangga atas pencapaian tim kreasi semaphore sekolah. “Kami sangat gembira melihat kerja keras dan dedikasi para siswa dalam menampilkan kreasi semaphore yang luar biasa ini,” pungkas Bapak Arief.

Tim semaphore SMK Nurul Jadid telah berlatih dengan tekun dan penuh semangat untuk menghadapi kompetisi tahunan ini. Mereka tidak hanya fokus pada gerakan fisik semata, tetapi juga menggali makna dari setiap gerakan yang mereka lakukan untuk memastikan bahwa pesan yang ingin disampaikan benar-benar dapat dirasakan oleh penonton.

Keberhasilan mereka dalam kompetisi ini adalah hasil dari kerjasama tim yang solid, bimbingan dari pelatih pramuka dan didampingi secara intensif oleh pembina Orsiswa ustazah Maziyyatus Sholehah, serta semangat juang yang tinggi. Dengan meraih Juara I, SMK Nurul Jadid berhasil memperoleh pengakuan atas prestasi mereka dalam mempersembahkan kreasi semaphore yang memukau pada momen penting bagi negara ini.

Tim Pramuka SMK Nurul Jadid berpose usai mengikuti lomba kreasi Semaphore dalam Festival Kemerdekaan dan Hari Pramuka Nasional

Acara penyerahan penghargaan kepada tim semaphore SMK Nurul Jadid dilakukan oleh pimpinan Pondok Pesantren Nurul Jadid putri. Mereka diberikan piagam penghargaan dan piala sebagai tanda apresiasi atas kontribusi mereka dalam memeriahkan peringatan kemerdekaan. Tidak hanya semaphore, terdapat beberapa lomba lainnya seperti short movie yang dimenangkan oleh Juara 1 SMA Nurul Jadid dan Juara 2 MAN 1 Probolinggo sedangkan juara Bazar Festival Kemerdekaan Indonesia diraih oleh MAN 1 Probolinggo.

Prestasi gemilang ini tidak hanya menjadi kebanggaan bagi sekolah, tetapi juga bagi mereka yang terlibat dalam perlombaan ini. Kreasi semaphore yang luar biasa ini menjadi bukti nyata bahwa semangat patriotisme dan kecintaan terhadap tanah air masih sangat hidup di kalangan generasi muda.

 

 

(Humas Infokom)

PBDNJ Turunkan Pesilat Santri MI dan MTs, Tampil Spektakuler dalam Upacara HUT ke-78 RI

nuruljadid.net – Perguruan Bela Diri Nurul Jadid (PBDNJ) dalam rangka memeriahkan perayaan Hari Ulang Tahun ke-78 Republik Indonesia, mengutus 2 pesilat siswa Madrasah Ibtidaiyah (MI) Nurul Mun’im dan 2 siswa Madrasah Tsanawiyah (MTS) Nurul Jadid tampil spektakuler dalam upacara bendera di lapangan raya Pondok Pesantren Nurul Jadid (17/08/2023). Para santri ini menampilkan atraksi Pencak Silat yang menggambarkan semangat kebangsaan dan keberagaman Indonesia.

Pagi yang sangat cerah itu usai upacara seremonial, Lapangan Raya Nurul Jadid berubah menjadi panggung megah di mana ribuan santri berkumpul untuk mengikuti pengibaran sang Merah Putih dalam rangka perayaan HUT ke-78 Republik Indonesia. Suasana semarak semakin lengkap dengan penampilan menakjubkan dari para santri yang memiliki keahlian khusus dalam seni bela diri Pencak Silat.

Penampilan pesilat PBDNJ usai peringata HUT ke-78 RI di Lapangan Raya Pondok Pesantren Nurul Jadid

Atraksi Pencak Silat yang dibawakan oleh para santri ini tidak hanya memukau mata, tetapi juga memancarkan semangat nasionalisme dan patriotisme dalam bingkai persatuan dan kesatuan NKRI. Beralaskan tanah berbatu, mereka pantang menyerah, menahan sakit untuk menuntaskan penampilannya. Dalam setiap gerakan mereka, terlihat betapa mereka telah mempersiapkan dengan sangat baik. Berbagai jurus dan Teknik beladiri dieksekusi dengan rapih dan apik, menunjukkan kegandrungan mereka akan warisan nenek moyang Indonesia.

Penampilan pesilat PBDNJ usai peringata HUT ke-78 RI di Lapangan Raya Pondok Pesantren Nurul Jadid

Pelatih Ahmad Ibnu Akil menyatakan, “Partisipasi para pesilat santri PBDNJ dalam upacara HUT ke-78 RI ini adalah wujud nyata dari pembelajaran tentang cinta tanah air dan nilai-nilai kebangsaan yang kami tanamkan sejak dini. Kami sangat bangga melihat mereka tampil dengan begitu penuh semangat dan profesionalisme.” ujar Akil kepada Nurul Jadid Media.

Penampilan pesilat PBDNJ usai peringata HUT ke-78 RI di Lapangan Raya Pondok Pesantren Nurul Jadid

Tidak hanya para santri, para guru dan orangtua juga merasa sangat terharu dengan penampilan tersebut. Ustaz Hendrik Firmanto, salah seorang guru di MTs Nurul Jadid, mengungkapkan, “banyak siswa MTSNJ yang berlatih dan bergabung dengan PBDNJ, setahu kami mereka mempersiapkan atraksi Pencak Silat ini dengan tekun. Alhasil, mereka berhasil menjadikan momen ini sebagai peluang untuk menunjukkan kepada masyarakat betapa besar rasa cinta mereka terhadap tanah air dengan melestarikan warisan budaya nenek moyang.” terangnya.

Penampilan pesilat PBDNJ usai peringata HUT ke-78 RI di Lapangan Raya Pondok Pesantren Nurul Jadid

Penampilan atraktif ini dengan seni silat, teknik tarung bahkan hingga permainan alat dan senjata tajam yang sangat lihai memberikan nuansa khusus pada perayaan HUT ke-78 RI, mengingatkan semua orang tentang pentingnya menjaga kebhinekaan dan merayakan persatuan di tengah perbedaan. Para pesilat PBDNJ telah membuktikan bahwa semangat kebangsaan dapat dinyatakan melalui berbagai bentuk seni, termasuk Pencak Silat.

 

Link Video : https://www.youtube.com/watch?v=YJTCnMiNyNQ

 

(Humas Infokom)

Korps Drum Band MI Nurul Mun’im Berhasil Menghipnotis, Turut Meriahkan Perayaan HUT ke-78 RI

nuruljadid.net – Dalam peringatan Hari Ulang Tahun ke-78 Republik Indonesia yang meriah, Korps Drum Band MI Nurul Mun’im berhasil mencuri perhatian dan menghipnotis para penonton yang hadir di lapangan raya Pondok Pesantren Nurul Jadid Paiton Probolinggo. Dengan penampilan yang spektakuler dan penuh semangat, mereka sukses memeriahkan acara perayaan dengan musik dan gerakan yang memukau.

Korps Drum Band MI Nurul Mun’im, sebuah kelompok musik dari Madrasah Ibtidaiyah Nurul Mun’im dibawah kepemimpinan Kiai Ahmad Barizi, merupakan gabungan siswa-siswi kelas 5 dan 6 dengan rentang umur 11 sampai dengan 12 tahun. Meskipun demikian, mereka mampu memberikan yang terbaik, tampil maksimal sejak pra acara hingga upacara berkahir.

Penampilan Korps Drum Band MI Nurul Mun’im pada upacara peringatan HUT ke-78 Republik Indonesia di Lapangan Raya Pondok Pesantren NUrul Jadid Paiton

Diketahui sang pelatih bapak Misdur Hasan telah melatih dengan keras untuk menyajikan penampilan yang tak terlupakan pada peringatan Hari Kemerdekaan Indonesia ke-78. Dalam penampilan mereka yang spektakuler, mereka menggabungkan harmoni musik drum dan instrumen lainnya dengan gerakan koreografi yang serasi.

“Kami sangat bangga dan bersemangat untuk dapat ikut berkontribusi dalam merayakan kemerdekaan Indonesia yang ke-78. Melalui musik dan gerakan, kami ingin menyampaikan semangat nasionalisme dan kecintaan kami pada tanah air,” kata bapak Hasan, sang pelatih Korps Drum Band MI Nurul Mun’im.

Penampilan Korps Drum Band MI Nurul Mun’im pada upacara peringatan HUT ke-78 Republik Indonesia di Lapangan Raya Pondok Pesantren NUrul Jadid Paiton

Penampilan mereka di hadapan seluruh peserta dan undangan upacara menggambarkan semangat perjuangan bangsa Indonesia, yakni perjuangan melawan rasa lelah hingga menguatkan mental untuk tampil maksimal. Dengan kostum yang berwarna-warni dan akurat, mereka berhasil menghidupkan suasana momen kemerdekaan yang bersejarah itu.

“Korps Drum Band MI Nurul Mun’im benar-benar menghibur kami semua dan mengingatkan kami akan pentingnya persatuan dan semangat gotong-royong dalam membangun negara ini,” tutur sekretaris pesantren H. Tahiruddin, di baris undangan VVIP hadir dalam acara tersebut.

Penampilan Korps Drum Band MI Nurul Mun’im pada upacara peringatan HUT ke-78 Republik Indonesia di Lapangan Raya Pondok Pesantren NUrul Jadid Paiton

Tak hanya sukses meriahkan perayaan HUT ke-78 RI, penampilan Korps Drum Band MI Nurul Mun’im juga mendapatkan pujian dan tepuk tangan meriah dari para tamu undangan dan penonton yang hadir. Keahlian mereka dalam memainkan instrumen serta koordinasi gerakan yang apik berhasil menciptakan pengalaman yang mengesankan bagi semua yang menyaksikan.

Dengan semangat dan dedikasi mereka, Korps Drum Band MI Nurul Mun’im memberikan kontribusi berharga dalam memeriahkan perayaan kemerdekaan Indonesia yang ke-78. “Penampilan mereka tidak hanya menunjukkan bakat dan kreativitas anak-anak muda, tetapi juga menjadi simbol semangat nasionalisme dan cinta tanah air,” ungkap Wakasis MI Nurul Mun’im bapak Umar Falas.

 

 

(Humas Infokom)

Paskibraka Nurul Jadid Tampil Memukau, Sukses Kibarkan Merah Putih dalam Perayaan HUT ke-78 RI

nuruljadid.net – Paiton, (17/08/2023) Dalam perayaan HUT ke-78 Republik Indonesia yang berlangsung meriah, semangat nasionalisme dan patriotisme terpancar dengan gemilang saat Paskibraka Santri Pondok Pesantren Nurul Jadid dari berbagai daerah di Nusantara sukses mengibarkan Sang Merah Putih di tengah sorak sorai santri dan tamu undangan yang hadir. Upacara bendera yang penuh makna ini berlangsung dengan khidmat di lapangan raya pesantren.

Paskibraka Santri, yang terdiri dari para siswa dan mahasiswa dari berbagai lembaga pendidikan formal, telah menjalani persiapan matang selama beberapa minggu sebelum acara inti berlangsung. Mereka telah melatih kedisiplinan, keterampilan marching, serta memperdalam pengetahuan tentang baris-berbaris dan nilai-nilai pancasila, semuanya dalam rangka mempersiapkan diri menjadi bagian penting perayaan HUT ke-78 RI.

Pasukan Paskibraka 17 pengawal dalam pengibaran sang merah putih nampak standby sebelum acara pengibaran

Pada pagi yang cerah itu, di lapangan terbuka dihiasi hijaunya hamparan sawah dan sinar Mentari pagi, para Paskibraka Santri tampil dengan pakaian seragam yang rapi dan atribut nasional. Dengan langkah kaki yang tegap, mereka berbaris dengan penuh keyakinan untuk mengibarkan Sang Merah Putih dengan keanggunan dan kegembiraan yang sulit diungkapkan dengan kata-kata.

Acara ini tidak hanya menjadi simbol perjuangan dan kerja keras para santri, tetapi juga melambangkan semangat persatuan dan kesatuan dalam keragaman Indonesia. Para santri dari berbagai latar belakang ras, etnis, budaya, dan bahasa berkumpul dengan satu tujuan yang sama: memperingati dan merayakan kemerdekaan Indonesia.

Pasukan Paskibraka pengawal 45 saat pengibaran sang merah putih di lapangan raya Pondok Pesantren Nurul Jadid Paiton

Dalam waktu yang bersamaan usai upacara bendera, Kasubbag Humas Infokom Mujiburrohman menyampaikan apresiasi yang tinggi terhadap semangat dan dedikasi para Paskibraka Santri. Ia menyatakan, “Partisipasi dan kesuksesan Paskibraka Santri dalam memperingati HUT ke-78 RI adalah bukti nyata bahwa semangat nasionalisme dan kebangsaan terus berkobar di kalangan generasi muda kita. Mereka adalah harapan dan masa depan bangsa ini.”

Melalui semangat Paskibraka Santri yang gemilang dalam mengibarkan Sang Merah Putih, semakin terangkatlah kebanggaan dan cinta tanah air di dalam jiwa setiap warga pesantren. Perayaan HUT ke-78 RI menjadi momentum berharga untuk merayakan warisan sejarah kita sambil memandang masa depan yang penuh harapan sebagaimana amanat dari pendiri Kiai Haji Zaini Mun’im.

Link video upacara : https://www.youtube.com/watch?v=YJTCnMiNyNQ&t=3194s

 

(Humas Infokom)

Merayakan Kemerdekaan Kiprah Perempuan Ala Santriwati Nurul Jadid

nuruljadid.net – Sebagaimana pesantren di seluruh penjuru negeri yang meriahkan perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-78 Republik Indonesia dengan tema “Terus Melaju untuk Indonesia Maju”, Pondok Pesantren Nurul Jadid tidak ketinggalan merayakan kemerdekaan dengan cara berbeda. Pasalnya, berbeda dengan santri putra, santri putri juga melaksanakan upacara di lokasi yang berbeda dengan konsep pemberdayaan kiprah Perempuan pada Kamis pagi (17/08/2023).

Kegiatan ini bertujuan untuk mengapresiasi kontribusi perempuan di zaman penjajahan dulu hingga kini dalam berbagai aspek kehidupan serta memperkuat peran mereka dalam pembangunan bangsa. Hal ini didepiksikan melalui penampilan parade profesi yang merepresentasikan bagaimana perempuan berkiprah di berbagai jenis pekerjaan dengan berbagai kostum profesi. Hal ini menandakan bahwa perempuan setara, berdaya dan mampu berkarya untuk Indonesia.

Penampilan parade profesi kiprah perempuan dalam rangka peringatan hari kemerdekaan Indonesia

Seiring dengan semangat Hari Kemerdekaan, panitia pelaksana telah mengambil inisiatif untuk mendesain rangkaian acara yang menekankan peran dan kiprah positif perempuan dalam pembangunan sosial, ekonomi, dan politik. Beberapa diantaranya diperagakan dengan busana polri, dokter, womenpreneur, guru, insinyur bahkan petani sebagai profesi yang kini kian tidak digemari padahal faktanya merekalah yang berjasa terhadap kecukupan sandang pangan bangsa.

Pasukan pengibar bendera (Paskibraka) putri Nurul Jadid dengan semangat patriotism melangkah tegap memasuki lapangan untuk mengibarkan sang merah putih. Seluruh mata tertuju pada paskibraka yang dengan busana serba putih dihiasi slayer merah nampak bercahaya oleh karena pancaran sinar mentari pagi.

Wakil kepala pesantren putri Ny. Hj. Nur Diana Kholida saat betindak sebagai inspektur upacara dalam peringatan HUT ke-78 RI

Sementara itu, bertindak sebagai inspektur upacara wakil kepala pesantren putri Ny. Hj. Nur Diana Kholida yang menjelaskan tentang pentingnya perjuangan para santri dan pengabdi dalam mengisi kemerdekaan dengan kapasitas diri sesuai bidangnya masing-masing. Beliau juga menambahkan bahwa apa yang kita lakukan hari ini akan menjadi investasi masa depan. “NKRI adalah harga mati” tutup beliau.

Peringatan HUT ke-78 Republik Indonesia tahun ini tidak hanya menjadi ajang merayakan kemerdekaan, tetapi juga sebagai momentum untuk mengukuhkan komitmen dalam mendorong peran perempuan khususnya di pesantren melalui kemerdekaan dalam melaksanakan kegiatan sebagai wadah berekspresi dan menumpahkan kreasi.

Tim paduan suara yang dikoordinir oleh FKO Nurul Jadid pada upacara peringatan HUT ke-78 RI di lapangan Ayaman.

Kegiatan upacara HUT ke-78 Republik Indonesia diakhiri dengan penampilan dan pembagian hadiah pemenang Festival Kemerdekaan yang diselenggarakan oleh FKO Nurul Jadid.

 

Link video pengibaran : https://fb.watch/mvqjcREI_j/

Link video penurunan : https://www.youtube.com/watch?v=DHuvJWFBT6k&t=675s

 

(Humas Infokom)