Komitmen Jaga Kualitas Makanan Santri, Pesantren dan Dinas Kesehatan Probolinggo Gelar Pelatihan Penjamah Makanan
nuruljadid.net – Pondok Pesantren Nurul Jadid menggandeng Dinas Kesehatan Kabupaten Probolinggo menggelar pelatihan penjamah makanan (food handler) untuk menjamin kualitas makanan dan minuman bagi santri.
Kegiatan yang diikuti perwakilan penjamah makanan dapur umum santri, pengelola koperasi pesantren, dan petugas Klinik Az-Zainiyah itu digelar di Aula Mini Pesantren, pada Selasa (11/10/23).
Sekretaris Yayasan Nurul Jadid Faizin Syamwil mengatakan, pelatihan tersebut bertujuan agar santri terlindungi dari makanan dan minuman yang tidak higienis dan tidak memenuhi persyaratan sanitasi.
“Sebetulnya sudah lama memiliki keinginan ikhtiar untuk keluar dari zona di mana kita mengelola makanan dengan standar apa adanya. Kita mulai merubah perilaku santri, yang dimulai dari manajemen pengelolaan untuk bisa mendapatkan makanan yang higienis,” ucapnya.
Selain itu, lanjutnya, manfaat dari pelatihan tersebut untuk mencegah terjadinya keracunan makanan, dan tata cara penyimpanan makanan yang baik sampai kepada distribusi hingga ke konsumen.
Faizin menandaskan, pelatihan tersebut dinilai penting untuk menjamin keamanan pangan.
“Dari hasil temuan makanan bekas yang kembali beberapa waktu lalu, bahwa masih banyak sayur-mayur yang tidak dimakan, sehingga dari pihak Klinik Az-Zainiyah perlu untuk memberikan edukasi kepada para santri,” ujarnya.

Potret pemateri dari Dinas Kesehatan Kabupaten Probolinggo Sumaryanti tengah memaparkan materi kepada para peserta
Sementara itu, Anggota Tim Dinas Kesehatan Kabupaten Probolinggo Sumaryanti dalam sesi pematerian mengatakan, wawasan yang perlu diketahui oleh para penjamah makanan sebelum akhirnya melanjutkan sesi materi pelatihan yang lebih jauh nantinya adalah latar belakang masalah (isu keamanan pangan), regulasi dan kebijakan, profil keamanan pangan siap saji, dan infeksi berbasis risiko.
“Dalam isu keamanan pangan, yang kerap kali terjadi adalah higiene sanitasi, pemakaian bahan tambahan pangan yang berbahaya, allergen, cemaran bilogi, fisika dan kimia, keracunan pangan, gula garam dan lemak,” paparnya.
Untuk selanjutnya, lanjut Sumaryanti, akan diterbitkan sertifikat bagi para penjamah makanan yang hadir dan mengikuti acara pelatihan sampai selesai.
“Setelah mengikuti pelatihan ini, mengisi quesioner sebelum dan setelah pelatihan, maka sertifikat akan diterbitkan,” pungkasnya.
Reporter: Ahmad Zainul Khofi
(Humas Infokom)
Leave a Reply
Want to join the discussion?Feel free to contribute!