Coming Soon! Festival Banjari 2024 Pondok Pesantren Nurul Jadid Paiton Tingkat Nasional

nuruljadid.net — Menyambut Haul Masyayikh dan Harlah ke-75 Pondok Pesantren Nurul Jadid Paiton Probolinggo mengumumkan bahwa Festival Banjari tahun 2024 tingkat Nasional akan kembali dihelat atas inisiatif tim hadrah Muhibbus Sholawat (MS) dibawah naungan Kepala Bidang Koordinasi Olahraga dan Seni Santri (BKOSS) KH. Makki Maimun Wafi. Fesban 2024 tingkat nasional ini akan dilaksanakan pada Sabtu, 20 Januari 2024 di Halaman Pondok Pesantren Nurul Jadid.

Festival Banjari, yang dikenal sebagai bentuk seni musik Islami dengan alat musik tradisional, telah menjadi bagian integral dari banyak pondok pesantren. Pondok Pesantren Nurul Jadid Paiton, yang telah berdiri sejak 75 tahun silam sebagai pusat pembelajaran dan pendidikan Islam, menjadikan Festival Banjari 2024 sebagai platform untuk mempromosikan harmoni, keberagaman, dan keindahan seni musik Islami ala santri.

Ketua panitia pelaksana, Dwiky Jatmiko Aji, menyatakan, “Festival Banjari Tingkat Nasional ini adalah upaya kami untuk menjalin tali silaturrahim antara pecinta sholawat dan ingin memperkaya serta memperluas pemahaman masyarakat tentang seni musik Islami khususnya genre banjari” aku Dwiky.

Festival Banjari 2024 di Pondok Pesantren Nurul Jadid Paiton diharapkan dapat menjadi tonggak sejarah bagi perkembangan seni musik Islami di pondok pesantren dan Nusantara serta memperkuat hubungan antar grup hadrah banjari. Persiapan intensif untuk acara ini telah dimulai, dan panitia festival berkomitmen untuk menyelenggarakan acara dengan sebaik mungkin.

Informasi Penting Seputar Fesban 2024 tingkat Nasional Pondok Pesantren Nurul Jadid Paiton

Pelaksanaan                       : Sabtu, 20 Januari 2024

Waktu                                   : 09.00 WIB sampai dengan selesai

Technical Meeting            : 13 Januari 2024 via Zoom

Ketentuan umum:

  • Peserta adalah kategori umum putra
  • Jumlah personal masing-masing kelompok / group maksimal 10 orang
  • Pendaftaran ditutup apabila kuota terpenuhi
  • Kuota maksimal 60 kelompok/group
  • Peserta membawakan 2 lagu bebas berbahasa Arab (Sholawat/munajat)
  • Peserta membawakan 1 jingle dengan kata kunci: “Haul dan Harlah Pondok Pesantren Nurul Jadid ke-75” dan 2 lagu bebas berbahasa Arab (Sholawat/munajat)
  • Peserta diperkenankan menggunakan intro lagu berupa ibtihal yang diiringi oleh backing/choir dan dilarang menggunakan solo ibtihal.
  • Durasi penampilan minimal 11 menit dan maksimal 12 menit
  • Alat music disediakan oleh panitia
  • Membayar kontribusi sebesar Rp. 150.000, – ke nomor rekening Bank Jatim 0136979477 a.n Dwiky Jatmiko Aji
  • Setelah melakukan pembayaran / transfer, peserta wajib melakukan konfirmasi ke nomor WA panitia dalam kurun waktu 1 x 24 jam setelah transfer dilakukan.

Penghargaan Pemenang:

Terbaik 1              : Trofi + Piagam Penghargaan + Rp. 5.000.000, –

Terbaik 2              : Trofi + Piagam Penghargaan + Rp. 4.000.000, –

Terbaik 3              : Trofi + Piagam Penghargaan + Rp. 3.000.000, –

Terbaik 4              : Trofi + Piagam Penghargaan + Rp. 2.000.000, –

Terbaik 5              : Trofi + Piagam Penghargaan + Rp. 1.000.000, –

Terbaik 6-8          : Trofi + Piagam Penghargaan + Rp. 500.000, –

Terbaik 9-10       : Trofi + Piagam Penghargaan + Rp. 300.000, –

Best Jingle           : Trofi + Piagam Penghargaan + Rp. 300.000, –

 

Narahubung :

Ustadz Dwiki : 0896 0200 4982

Ustadz Niam : 0899 4482 067

 

Unduh Ketentuan dan Informasi Fesban 2024 disini

 

(Humas Infokom)

3 Siswa LPBA Nurul Jadid Raih Kemenangan Bergengsi untuk Nurul Jadid

nuruljadid.net – Tiga siswa berprestasi dari Lembaga Pengembangan Bahasa Asing (LPBA) Nurul Jadid berhasil membawa pulang kemenangan dalam sebuah kompetisi bergengsi. Ketiganya, yakni Alfandra Iltsar Pradana, Aftarana Hafidz Dharma Nusantara, dan Azkayana Hafidz Dharma Nusantara menunjukkan keunggulan mereka dalam bidang bahasa Inggris di tingkat nasional (26/11/2023).

Kompetisi yang diikuti oleh ketiga siswa ini adalah English Week 2023, sebuah ajang bergengsi tahunan yang diselenggarakan oleh English Development Division of ALSA LC Universitas Negeri Jember (UNEJ) menantang kemampuan berbahasa Inggris dari peserta-peserta terbaik se-Indonesia. Dalam kompetisi ini, para siswa dituntut untuk menunjukkan kefasihan berpidato atau public speaking dan bercerita dalam bahasa Inggris lewat daring menggunakan Zoom Meeting.

Alfandra Iltsar Pradana, Aftarana Hafidz Dharma Nusantara, dan Azkayana Hafidz Dharma berhasil mencuri perhatian para juri dengan kemampuan berbahasa Inggris mereka yang lebih unggul dibandingkan peserta lainnya. Alhasil, Alfandra berhasil menyabet Juara 1 Speech, Aftarana Juara 1 Storytelling dan Azkayana Juara 2 Storytelling menyisihkan puluhan peserta dari berbagai daerah di Indonesia.

3 siswa berprestasi LPBA Nurul Jadid pada event English Week 2023 diselenggarakan oleh ALSA LC Universitas Negeri Jember

Direktur Lembaga Pengembangan Bahasa Asing (LPBA) Nurul Jadid, Dr. Syamsuri Hasan, M.H.I, menyatakan kebanggaannya terhadap prestasi luar biasa ketiga siswa tersebut. “Prestasi ini tidak hanya mencerminkan keunggulan mereka dalam bahasa Inggris, tetapi juga menunjukkan dedikasi tinggi mereka terhadap pembelajaran. Kami sangat bangga memiliki siswa-siswa yang berprestasi di tingkat nasional,” ucap Direktur LPBA saat diwawancarai via telpon.

Para siswa juara tersebut berhasil meraih juara tidak lepas dari bimbingan dan arahan dari guru pendampinya di asrama. Diketahui Zulfikar Prayogi dan Muhammad Ubaidillah, keduanya adalah guru pendamping selama perlombaan berlangsung. Zulfikar menyatakan harapannya bahwa prestasi ini dapat menjadi inspirasi bagi siswa-siswa lainnya untuk terus berusaha dan berprestasi.

Aftarana mewakili kedua rekannya yang lain mengutarakan rasa bangganya atas capaian prestasi yang mereka telah raih. “Alhamdulillah kami sangat bersyukur bisa ikut mewariskan budaya berprestasi di LPBANJ sejak dulu dan ikut mengharumkan nama lembaga, lebih-lebih Pondok Pesantren Nurul Jadid tercinta di tingkat Nasional,”

Semoga keberhasilan ini dapat menjadi langkah awal bagi ketiga siswa tersebut untuk meraih prestasi lebih tinggi di tingkat internasional dan mengharumkan nama baik lembaga, sekolah mereka, dan tentunya Pondok Pesantren Nurul Jadid tercinta.

Ma’had Aly Nurul Jadid Paiton Gelar Pengajian Kitab Tafsir bil Imla’ Karya Kiai Zaini Mun’im

nuruljadid.net – Pada Selasa (28/11), Ma’had Aly Nurul Jadid menggelar Pengajian Perdana Tafsir bil Imla’ Karya Alm. K.H. Zaini Abd. Mun’im, pendiri dan pengasuh pertama Pondok Pesantren Nurul Jadid. Kegiatan ini dilaksanakan di kantor Media Center Ma’had Aly Nurul Jadid pada pukul 08.30 – 09.30.

Pengampu pengajian ini adalah K. Muhammad al-Fayyadl, M.Phil. selaku Mudir Ma’had Aly Nurul Jadid. Pada pertemuan perdana tersebut, pengajian diselenggarakan secara tertutup. Dalam artian, pengajian ini tidak memfasilitasi para santri mengaji secara offline. Kegiatan ini memang sengaja dikhususkan secara online saja.

“Hanya saja, pengajian Tafsir bil Imla’ insyaallah akan diselenggarakan di rumah K. Muhammad al-Fayyadl, M.Phil, yang akan menerima beberapa santri untuk mengaji secara langsung,” terang Alfin Haidar Ali selaku koordinator Media Center.

Kegiatan ini kemudian disiarkan secara langsung melalui kanal YouTube Ma’had Aly Nurul Jadid. Informasi lebih lanjut terkait penerimaan santri mengaji secara offline akan diumumkan melalui media sosial resmi Ma’had Aly Nurul Jadid.

Selain itu, tujuan diadakannya pengajian ini adalah untuk mengkaji, merawat dan menjaga peninggalan karya Kiai Zaini Abd. Mun’im.

“Pengajian ini diadakan berdasarkan inisiatif K. Muhammad al-Fayyadl, M.Phil., untuk mengkaji dan menjaga warisan/karya peninggalan Kiai Zaini Abd. Mun’im,” ungkap sosok yang akrab disapa dengan Gus Fayyadl tersebut.

Proses pengajian berlangsung sekitar 45 menit, diikuti dengan sesi tanya jawab selama 15 menit terakhir. Bagi peserta daring, mereka dapat mengajukan pertanyaan melalui kolom komentar YouTube, yang akan dijawab langsung oleh K. Muhammad al-Fayyadl.

Tim media center beberapa kali menerima pertanyaan terkait ketersediaan kitab Tafsir bil Imla’ karya Kiai Zaini, namun memang Ma’had Aly Nurul Jadid untuk saat ini belum menyediakan kitab ini secara resmi.

Pengajian Tafsir bil Imla’ ini diharapkan menjadi wahana pembelajaran dan pengamalan ilmu agama secara lebih menyeluruh bagi seluruh peserta, baik yang mengikuti secara daring maupun luring.

Sumber : website Ma’had Aly Nurul Jadid

(Humas Infokom)

UNUJA Terlibat dalam Penyelenggaraan AICIS 2024, Perkuat Kemitraan Internasional

nuruljadid.net – Kepala Lembaga Penerbitan, Penelitian & Pengabdian Masyarakat (LP3M) Universitas Nurul Jadid (Unuja) Achmad Fawaid, S.S., M.A., M.A. ikut terlibat dalam koordinasi persiapan penyelenggaraan The 23th Annual International Conference on Islamic Studies (AICIS) Tahun 2024 mendatang. Hal ini merupakan bukti komitmen penuh Unuja untuk memperkuat kemitraan internasional yang diselenggarakan oleh Direktorat Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam (Diktis), Kementerian Agam RI (Selasa, 20/11/2023).

Kegiatan yang dihelat di Platinum Adisucipto Hotel & Conference Center Yogyakarta (22/11/2023) dan Grand Arkenso Parkview Hotel Semarang (30/11/2023) adalah kali kedua keterlibatan Achmad Fawaid guna ikut menyukseskan agenda penting tersebut.

Tema AICIS 2024 adalah Redefining Religion’s Role in Addressing Human Crisis. Tema ini merupakan respons Kemenag terhadap isu-isu konflik geopolitik internasional yang melibatkan narasi keagamaan di dalamnya. Sedangkan dalam forum koordinasi tersebut diketahui UIN Walisongo Semarang akan dipilih sebagai host untuk pelaksanaan AICIS yang kemungkinan dilaksanakan sebelum Pilpres 2024.

Sebagaimana diketahui, keterlibatan Fawaid dalam pelaksanaan AICIS meliputi perancangan Term of Reference, concept notes, plenary and parallel sessions, keynote speakers, hingga visitasi kesiapan kegiatan. Momen ini merupakan peluang dan kesempatan besar bagi pihak Unuja untuk menimba ilmu dan pengalaman, karena delegasi Unuja. Achmad Fawaid, akan bekerja selama setidaknya 1 bulan ke depan bersama dengan para pakar dari bebrapa perguruan tinggi negeri di Indonesia.

Ini bukan yang perdana, keterlibatan Unuja pada forum internasional serupa merupakan kesekian kalinya pada tahun 2019 dan 2020. Menurut Fawaid, keterlibatannya dalam AICIS merupakan bagian dari bakti UNUJA untuk menjaga jejaring dan kerja sama dengan Kemenag RI.

“Bagaimanpun, UNUJA punya relasi baik dengan Kemenag. Alhamdulillah, saya bersama dengan beberapa rekan profesor dari PTKIN sejauh ini sudah sampai di tahap 50% persiapan grand desain AICIS,” jelas kepala LP3M Unuja.

Kasubdit Kelembagaan dan Kerja Sama PTKI Diktis, menyatakan bahwa AICIS 2024 kali ini berbeda, karena akan ada religious leader forum yang di dalamnya mendiskusikan isu-isu terkini tentang ketegangan religius di beberapa kawasan Asia Tenggara serta memberi rekomendasi terkait perdamaian.

“Harapannya, Kemenag nanti bisa terlibat pula dalam merespons perubahan geopolitik di ASEAN, termasuk juga dalam penyelesain isu-isu minoritas, gerakan boikot, divestasi, dan lain-lain yang terjadi saat ini,” tutur Kepala Subdit Kelembagaan dan Kerja Sama Kemenag RI Thobib Al Asyhar saat koordinasi virtual.

(Humas Infokom)

Siswi SMA Nurul Jadid Pasca Penobatan Duta Santri Anti Hoaks Tetap Kampanyekan Bahaya dan Penanganan Berita Bohong

nuruljadid.net – Santri Pondok Pesantren Nurul Jadid, Saintika Hurin Mazidah asal Banyuwangi dan Catrina Syachviendra Alziqmah asal Batam, keduanya masih aktif mengampanyekan bahaya dan cara penanganan berita hoax pasca penobatan keduanya sebagai Juara I dan II Duta Santri Anti Hoaks pada akhir Oktober lalu.

Berita bohong atau hoaks adalah informasi yang sesungguhnya tidak benar, tetapi dibuat seolah-olah benar adanya. Hal ini tidak sama dengan rumor, ilmu semu, atau berita palsu, maupun April Mop. Tujuan dari berita bohong adalah membuat masyarakat merasa tidak aman, tidak nyaman, dan kebingungan.

Dalam upaya meningkatkan kesadaran santri yang nantinya akan terjun ke masyarakat tentang bahaya penyebaran berita bohong atau hoaks, Duta Santri Anti Hoaks Mazida dan Catrina terus giat melakukan kampanye dan penyuluhan di setiap wilayah, daerah bahkan kelas per kelas.

Meskipun dihadapkan pada tantangan dan dinamika perkembangan teknologi informasi yang semakin cepat, para mereka berdua tetap semangat dalam misi mereka untuk melawan hoaks dan memberikan edukasi kepada santri dan masyarakat asal daerah mereka masing-masing saat pulang liburan pesantren.

Moment Catrina mendapatkan penghargaan sebagai Juara II Duta Santri Anti Hoaks oleh Universitas Nurul Jadid Paiton

Salah satu Duta Santri Anti Hoaks, Mazida, mengungkapkan komitmennya dalam menghadapi tantangan informasi yang kian kompleks. “Kami menyadari bahwa zaman sekarang ini sangat mudah terpengaruh oleh informasi yang tidak benar. Oleh karena itu, kami terus bergerak aktif untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat tentang bahaya hoaks dan bagaimana cara menanggulanginya,” ujar Mazida.

Kedua duta santri ini tidak hanya fokus pada kampanye verbal dari satu santri ke santri yang lain, tetapi juga aktif mengadakan diskusi, dan kampanye lewat tulisan di papan karya santri serta asrama-asrama di berbagai wilayah. Mereka berusaha membekali generasi muda dengan keterampilan kritis untuk menyaring informasi dan mengidentifikasi berita palsu.

Selain itu, para duta santri juga menggunakan media sosial untuk mengampanyekan pesan anti-hoaks. Mereka aktif menyebarkan konten edukatif, artikel, dan video singkat yang memperlihatkan bahaya berita palsu serta langkah-langkah untuk memerangi penyebarannya.

Moment Foto Bersama pemenang Duta Santri Anti Hoaks dan Duta Pelajar Anti Hoaks oleh Universitas Nurul Jadid Paiton

Menyikapi upaya mereka, pihak sekolah memberikan apresiasi atas dedikasi kedua duta santri tersebut. Mazida dan Catrina dianggap sebagai garda terdepan dalam melawan maraknya hoaks di tengah masyarakat. Mazida dan Catrina sebagai Duta Santri Anti Hoaks terus berkomitmen untuk mengampanyekan pentingnya mawas diri dari berita hoaks di berbagai daerah sebagai bagian dari upaya bersama dalam membangun literasi digital dan melindungi masyarakat dari dampak negatif informasi palsu.

(Humas Infokom)

Ponpes Nurul Jadid Paiton Peroleh Apresiasi Pesantren Percontohan Bebas Jentik dari Dirjen P2P Kemenkes RI

nuruljadid.net – Pondok Pesantren Nurul Jadid Paiton Kabupaten Probolinggo meraih apresiasi sebagai pesantren percontohan bebas jentik hasil dari upaya pemberantasan jentik nyamuk di lingkungan pesantren. Penghargaan ini diberikan oleh Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (Dirjen P2P) Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI) atas prestasi luar biasa pihak pesantren dalam menciptakan lingkungan bebas jentik yang mendukung upaya pencegahan penyakit menular.

Pondok Pesantren Nurul Jadid Paiton, yang terletak di Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur, telah aktif berkolaborasi dengan Dinas Kesehatan Kabupaten Probolinggo dalam melaksanakan program pemberantasan jentik nyamuk. Program ini melibatkan seluruh komponen masyarakat, baik dari lingkup pesantren maupun desa, untuk bersama-sama menciptakan lingkungan yang sehat dan bebas dari vektor penyakit.

Dirjen P2P Kemenkes RI, Dr. dr. Maxi Rein Rondonuwu, DHSM., MARS, dalam sambutannya mengapresiasi dedikasi dan kerja keras Pondok Pesantren Nurul Jadid Paiton bersama Desa Karanganyar dalam mendukung program nasional pemberantasan penyakit menular. “Kami bangga melihat kerja sama yang kuat antara pesantren dan desa dalam mengimplementasikan program pemberantasan jentik nyamuk. Ini adalah contoh nyata bahwa partisipasi aktif masyarakat lokal sangat penting termasuk pesantren dalam upaya pencegahan penyakit,” tutur dr. Maxi.

Penghargaan ini diberikan sebagai bentuk pengakuan atas capaian signifikan Pondok Pesantren Nurul Jadid Paiton dalam menciptakan pesantren bebas jentik. Upaya Nurul Jadid mencakup penyuluhan kepada santri, pemberdayaan kader Kesehatan seperti santri husada dan saka bakti husada dari Pramuka, serta kerja sama dengan pihak-pihak terkait dalam mendukung program ini.

Pimpinan Pondok Pesantren Nurul Jadid Paiton, KH. Abd. Hamid Wahid, menyampaikan rasa syukur atas penghargaan ini. “Kami berkomitmen untuk terus berperan aktif dalam menjaga kesehatan santri juga masyarakat sekitar dan memberikan kontribusi positif di sektor kesehatan. Kami tidak ingin melihat penghargaannya, namun itu adalah sebuah penegasan dan peneguhan bahwa pesantren Nurul Jadid terus berupaya menghadapi tantangan kesehatan ini yang menjadi persoalan masyarakat dunia,” ulas sosok kiai yang moderat dan visioner tersebut.

Pada waktu bersamaan Direktur Klinik Az-Zainiyah Nurul Jadid, Dr. Ny. Hj. Khodijatul Qodriyah, A.P. S.Ag., M.M.PUB., M.Si yang akrab dipangging Neng I’ah, mengungkapkan rasa syukurnya atas apresiasi dari Kemenkes RI atas kerja keras tim kesehatan di pesantren.

“Alhamdulillah, kami bersyukur tak terhingga dan tidak pernah berharap sebelumnya untuk mendapatkan apresiasi semacam ini sebagai pesantren percontohan bebas jentik. Yang kami lakukan sebenarnya merupakan program rutin yang terus diupayakan maksimal agar lebih baik demi pelayanan prima kepada santri dan warga pesantren lainnya,” Neng I’ah menuturkan kepada Nurul Jadid Media.

Prestasi Pondok Pesantren Nurul Jadid Paiton ini juga bersamaan dengan apresiasi serupa kepada Desa Karanganyar sebagai desa bebas jentik. Harapannya pencapaian ini dapat menjadi motivasi bagi pesantren dan masyarakat lainnya untuk turut serta aktif dalam menjaga kesehatan dan menciptakan lingkungan yang bersih dan sehat di seluruh Indonesia.

 

 

(Humas Infokom)

Dirjen P2P Kemenkes RI Resmikan Gedung Pusat Pelayanan Kesehatan Terpadu (P2KT) Klinik Az-Zainiyah Nurul Jadid Paiton

nuruljadid.net – Dr. dr. Maxi Rein Rondonuwu, DHSM., MARS, Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kementerian Kesehatan RI, meresmikan Gedung Pusat Pelayanan Kesehatan Terpadu (P2KT) Klinik Az-Zainiyah Nurul Jadid, Kecamatan Paiton, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur. Acara peresmian tersebut dilakukan dalam kegiatan GERMAS atau Gerakan Masyarakat Hidup Sehat sebagai rangkaian Hari Kesehatan Nasional (HKN) ke-59 Kemenkes RI di Pondok Pesantren Nurul Jadid (29/11/2023).

Gedung P2KT Klinik Az-Zainiyah Nurul Jadid ini merupakan salah satu program strategis pesantren yang bertujuan untuk meningkatkan akses dan mutu pelayanan kesehatan di wilayah yang lebih luas tidak terbatas di pesantren dan desa Karanganyar saja melainkan Kecamatan Paiton bahkan Kabupaten Probolinggo.

Dirjen P2P Kemenkes RI Dr. dr. Maxi Rein Rondonuwu, DHSM., MARS saat melakukan kunjungan ke Klinik Az-Zainiyah Nurul Jadid didampingi Kepala Pesantren, PJ Bupati Probolinggo dan Direktur Klinik Az-Zainiyah Nurul Jadid

Dalam sambutannya, Dr. dr. Maxi Rein Rondonuwu, DHSM., MARS menyampaikan bahwa pendirian P2KT ini sejalan dengan komitmen Kemenkes RI untuk memberikan pelayanan kesehatan yang lebih baik kepada masyarakat.

“Gambaran saya sejak masuk (red. Klinik Az-Zainiyah), apa yang menjadi tugas kementerian Kesehatan yang ketiga setelah sukseskan vaksinasi dan pengendalian pandemi yang terakhir di masa kabinet ini, pak Menteri Budi G sadikin, yaitu transformasi Kesehatan yang termasuk dalam 6 pilar kemenkes, ternyata sudah bergulir disini (red. Pondok Pesantren Nurul Jadid) sudah jalan, kita beri applause,” puji pak Dirjen P2P yang disambut tepuk tangah meriah audiens.

Gedung P2KT ke depan diharapkan dapat dilengkapi dengan alat pendukung lain seperti fitness dan alat olahraga atau alat kesehatan lain yang dapat meningkatkan kesehatan dan kebugaran. Sehingga Klinik Az-Zainiyah bukan hanya untuk kuratif dan rehabilitatif, tapi juga promotif dan preventif seperti yang sudah dilakukan selama ini dengan menjaga tetap sehat untuk mencegah sakitnya.

Foto Bersama Sesaat usai Penandatanganan Prasasti Peresmian Gedung P2KT Klinik Az-Zainiyah Nurul Jadid oleh Dirjen P2P Kemenkes RI

Direktur Klinik Az-Zainiyah Nurul Jadid, Dr. Ny. Hj. Khodijatul Qodriyah, A.P. S.Ag., M.M.PUB., M.Si, menyambut baik kepercayaan dan peresmian ini. “Sejalan dengan visi ajaran Islam tentang perilaku hidup sehat dan bersih termasuk bagian dari implementasi iman, dan hadist tentang untuk melakukan 5 Perkara Sebelum Datang 5 Perkara ;

Dari Ibnu ‘Abbas, Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda,
اِغْتَنِمْ خَمْسًا قَبْلَ خَمْسٍ : شَبَابَكَ قَبْلَ هَرَمِكَ وَ صِحَّتَكَ قَبْلَ سَقَمِكَ وَ غِنَاكَ قَبْلَ فَقْرِكَ وَ فَرَاغَكَ قَبْلَ شَغْلِكَ وَ حَيَاتَكَ قَبْلَ مَوْتِكَ

“Manfaatkan lima perkara sebelum lima perkara : [1] Waktu mudamu sebelum datang waktu tuamu, [2] Waktu sehatmu sebelum datang waktu sakitmu, [3] Masa kayamu sebelum datang masa kefakiranmu, [4] Masa luangmu sebelum datang masa sibukmu, [5] Hidupmu sebelum datang kematianmu.”

(HR. Al Hakim dalam Al Mustadroknya, dikatakan oleh Adz Dzahabiy dalam At Talkhish berdasarkan syarat Bukhari-Muslim)

“Maka, kami berupaya untuk dapat memberikan pelayanan yang baik dan paripurna kepada santri, masyayikh Nurul Jadid dan masyarakat sekitar, bukan hanya pelayanan untuk orang sakit, tapi juga bagi mereka yang ingin merawat kesehatannya agar terjaga tetap sehat. Kami bersyukur, ternyata pemerintah memberikan apresiasi baik dengan pengembangan pelayanan ini” terangnya.

Gedung P2KT Klinik Az-Zainiyah Nurul Jadid diharapkan dapat menjadi model dan inspirasi bagi pengembangan pusat pelayanan kesehatan serupa di berbagai pondok pesantren lain di Indonesia. Dengan adanya fasilitas ini, diharapkan akses pelayanan kesehatan dapat semakin merata dan mutunya terus meningkat, mendukung visi pemerintah untuk mencapai Indonesia Sehat 2025.

 

(Humas Infokom)

Santri Nurul Jadid Pukau Rombongan Kemenkes RI Lewat Orasinya pada Rangkaian HKN ke-59

nuruljadid.net – Santri Pondok Pesantren Nurul Jadid Paiton Probolinggo berhasil memukau rombongan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI) dan seluruh hadirin melalui orasinya yang menginspirasi pada rangkaian peringatan Hari Kesehatan Nasional (HKN) ke-59 di Aula Pondok Pesantren Nurul Jadid (29/11/2023).

Dalam acara GERMAS alias Gerakan Masyarakat Hidup Sehat yang digelar meriah, Muhammad Shonhaji santri asal Bondowoso tersebut menyampaikan orasinya dengan semangat dan retorika yang mengundang decak kagum. Dengan latar belakang pesantren yang memiliki tradisi kuat dalam pendidikan agama dan keilmuan, serta Bahasa asing, Shonhaji mampu menyajikan orasi yang tidak hanya mencerminkan pemahaman akan nilai-nilai Kesehatan dari perspektif Islam, tetapi juga menunjukkan keterampilan berbicara dengan menyelipkan bahasa Arab dan Inggris yang luar biasa.

Muhammad Shonhaji merupakan siswa MA Nurul Jadid kelas XII Unggulan Peminatan Keagamaan (PK) yang ditunjuk dan diarahkan oleh Kasubbag Humas Infokom, Mujiburrohman untuk tampil dan memodifikasi konten sebagai orator kesehatan. Shonhaji mengaku dihubungi tiga hari sebelum acara persiapan “Saya dihubungi oleh Ustaz Mujib bagian Huminfo untuk menyiapkan orasi santri dengan tema kesehatan lingkungan dalam perspektif Islam,” terangnya.

“Ini baru pengalaman pertama saya yang sangat berharga,” ungkapnya sebagaimana dilansir oleh manj-online

Shonhaji membawakan tema “Pandangan Islam dalam Menciptakan Lingkungan Bersih” yang disisipkan di dalamnya beberapa ayat dan hadist tentang bagaimana Islam memerintahkan umatnya untuk berperilaku hidup bersih dan sehat. Lantas, hal ini yang menjadikan orasi Shonhaji berkesan dan bermakna bagaimana nilai-nilai agama melalui pendidikan pesantren mampu tersampaikan sebagai dakwah kepada publik.

Ketua panitia, dr. Imran Pambudi, MPHM, direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular (P2P) Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI mengapresiasi penampilan orasi Shonhaji. “Penampilan orasi tadi sangat menarik, hal itu juga bisa dikembangkan menjadi kompetisi antar santri atau pesantren,” ungkapnya.

Dirjen P2P Kemenkes RI Dr. dr. Maxi Rein Rondonuwu, DHSM., MARS yang juga hadir kala itu turut memberikan apresiasi positif serupa atas orasi yang disampaikan oleh Shonhaji.

Orasi tersebut juga menyoroti peran pesantren dalam mendidik generasi yang memiliki pemahaman holistik tentang kesehatan, termasuk aspek spiritual dan mental. Shonhaji menyampaikan bahwa kesehatan bukan hanya tentang tubuh fisik, tetapi juga tentang keberlanjutan hidup yang seimbang secara holistik.

Orasi Shonhaji ditutup dan dibuka dengan pantun yang berhasil menghidupkan suasana ruangan dengan konten yang menarik namun tetap mengena pada tema kegiatan. Penampilan Shonhaji pun berhasil menuai tepuk tangan meriah dari tamu undangan dan audiens yang hadir.

 

 

(Humas Infokom)

Menkes RI Ajak Masyarakat Berantas DBD Pada Acara “GERMAS” Hari Kesehatan Nasional ke-59 di Pondok Pesantren Nurul Jadid Paiton

nuruljadid.net – Menteri Kesehatan Republik Indonesia (Menkes RI) Ir. Budi Gunadi Sadikin, CHFC, CLU menyampaikan sambutannya dalam acara Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS) dalam rangka memperingati Hari Kesehatan Nasional (HKN) ke-59 di Pondok Pesantren Nurul Jadid lewat tayangan video tapping (29/11/2023).

Dalam sambutannya, Menteri Kesehatan Ir. Budi G. Sadikin menyampaikan bahwa setengah populasi dunia beresiko tertular virus dengue. “Setengah populasi dunia atau sekitar 3.9 miliar orang dari 128 negara di Asia, Afrika, dan Amerika Latin beresiko tertular virus dengue melalui gigitan nyamuk” pungkasnya.

Di Indonesia penyakit demam berdarah atau dengue terus menjadi beban Kesehatan yang signifikan di banyak wilayah, 3 dari 4 kematian akibat Dengue paling banyak terjadi pada anak usia 0 sampai 14 tahun. Sejalan dengan target Global Zero Dengue Death pada tahun 2021, Kementerian Kesehatan telah menyusun strategi nasional penanggulangan penyakit dengue.

Bapak Budi G. Sadikin juga memaparkan strategi tindakan preventif yang perlu dilakukan untuk menekan angka kematian disebabkan virus dengue ini. “Strategi pencegahan dimulai dengan pelibatan masyarakat khususnya dengan gerakan 3M plus yaitu menguras, menutup dan mendaur ulang barang bekas, serta mencegah gigitan dan perkembangbiakan nyamuk”

Lanjut Menteri Kesehatan RI dalam sambutannya “Kini Kemenkes juga mendukung pengendalian vektor dengue dengan teknologi nyamuk Wolbachia yang tengah dilakukan pilot project di 6 kota yaitu Bali, Bandung, Jakarta, Semarang, Kupang dan Bontang”

“Kami juga menyambut baik inovasi vaksin dengue dari Takeda yang sudah mendapatkan izin edar dari BPOM dan kini dapat diakses oleh masyarakat luas.” Pak Menteri menambahkan.

“Saya mengajak seluruh rakyat Indonesia untuk melakukan 3M plus dan vaksin dengue. Mari kita menjadi bagian dari sejarah bersama-sama kita wujudkan Indonesia bebas dengue” himbau Menteri Kesehatan RI Ir. Budi Gunadi Sadikin.

Ketua panitia, Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular (P2PM) dr. Imran Pambudi, MPHM menyampaikan tujuan penyelenggaraan. “Kegiatan ini bertujuan yaitu diperolehnya komitmen bersama antara Kemenkes, Pemerintah Kabupaten Probolinggo terkait dalam pengendalian penyakit menular di wilayah Kabupaten Probolinggo” terangnya.

Aksi promotif dan preventif ini disikapi dengan launching nya program GEMA TJANTIK (Gerakan Bersama Tebas Jentik) selain program Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) lewat instruksi Bupati Probolinggo. Kegiatan ini dilakukan atas Kerjasama Kemenkes RI, Pemerintah Daerah Kabupaten Probolinggo, Forkopimda Probolinggo, Pondok Pesantren Nurul Jadid, Balai Besar Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit (BBTKLPP) Surabaya, Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Surabaya, KKP Probolinggo, Dinas Kesehatan Kabupaten Probolinggo dan Puskesmas di wilayah Kabupaten Probolinggo.

Dr. Imran juga berharap kerja sama seluruh elemen lapisan masyarakat untuk ikut berpartisipasi aktif melakukan gerakan ini. “Kegiatan ini diharapkan dapat mengupayakan kerja sama antara seluruh stakeholder dan seluruh masyarakat dalam pengendalian penyakit menular” imbuh ketua panitia pelaksana sebelum mengakhiri sambutannya.

 

Tonton video selengkapnya disini

 

(Humas Infokom)

Kemenkes RI Gelar Rangkaian HKN “GERMAS” di Pondok Pesantren Nurul Jadid Paiton Probolinggo

nuruljadid.net – Pondok Pesantren Nurul Jadid Paiton Probolinggo kembali dipercaya sebagai tuan rumah acara skala nasional. Kali ini, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI) menggelar acara puncak Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas) sebagai rangkaian peringatan Hari Kesehatan Nasional (HKN) tahun 2023 (29/11/2023).

Pada acara tersebut, hadir Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kemenkes RI DR. dr. Maxi Rein Rondonuwu, DHSM., MARS, Pj. Bupati Probolinggo Ugas Irwanto, S.Sos., M.Si., Kepala Ponpes Nurul Jadid KH. Abdul Hamid Wahid, M.Ag, Direktur P2PM Kemenkes RI dr. Imran Pambudi, MPHM, dan jajaran Forkopimda Kabupaten Probolinggo, dan sejumlah kepala OPD di lingkungan Pemerintah Kabupaten Probolinggo.

Sebelumnya telah dilakukan skrining penyakit menular seperti TBC dan Kusta serta penyakit tidak menular lainnya kepada 1000 orang dari kalangan santri dan masyarakat sekitar desa Karanganyar selama 3 hari sejak 27 sampai dengan 29 November 2023. Kegiatan ini bekerjasama dengan Dinas Kesehatan Kabupaten Probolinggo dan Puskesmas di bawahnya.

Kepala Pesantren KH. Abd. Hamid Wahid saat memberikan sambutan pada acara GERMAS memperingati Hari Kesehatan Nasional (HKN) 2023

Kepala Pesantren KH. Abd. Hamid Wahid menyampaikan pentingnya Kesehatan bagi umat manusia sebagaimana ajaran Islam. “Jadi, kesehatan saya kira merupakan suatu hal yang penting, yang dalam konteks pemahaman agama juga ditekankan. Sebagaimana pepatah China juga mengatakan, kalau kita kehilangan uang, kita kehilangan banyak hal, kalau kita kehilangan Kesehatan, kita hampir kehilangan segalanya,” dawuh Kiai Hamid Wahid.

Dirjen P2P Kemenkes RI, DR. dr. Maxi Rein Rondonuwu didampingi Pj. Bupati Ugas bersama Kepala Ponpes Nurul Jadid KH. Abdul Hamid Wahid sebelum menghadiri acara meninjau langsung Klinik Az-Zainiyah Nurul Jadid dan sejumlah layanan kesehatan skrining Kusta, TBC, dan skrining penyakit tidak menular (PTM).

Dirjen P2P Kemenkes RI Dr. dr. Maxi Rein Rondonuwu, DHSM., MARS saat memberikan sambutan pada acara GERMAS memperingati Hari Kesehatan Nasional (HKN) 2023 di Pondok Pesantren Nurul Jadid

Dalam sambutannya, Dirjen P2P Kemenkes RI DR. dr. Maxi Rein Rondonuwu menyatakan bahwa pengendalian demam berdarah Dengue (DBD) di Kabupaten Probolinggo dinilai baik. Angkanya sudah mendekati rata-rata target nasional. Sedangkan perkembangan di Indonesia turun 28 per 100 ribu sampai dengan November 2023. Jumlah meninggal dunia ada 547 orang.

“Tahun lalu yang meninggal 1.200 orang. Mudah-mudahan hingga Desember, yang meninggal tidak mencapai 1.000. Memang kami harapkan angka kematian DBD dibawah satu per mil. Kami menuju dengan betul-betul mengeliminasi DBD, itu angka 10 per 100 ribu,” terangnya.

Dengan kegiatan ini harapannya, upaya pemberantasan nyamuk bisa lebih massif dan agresif dilakukan dengan kampanye program pemberantasan sarang nyamuk (PSN) dan menguras tempat penampungan air, menutup tempat-tempat penampungan air, mendaur ulang berbagai barang yang memiliki potensi untuk dijadikan tempat berkembang biak nyamuk dan plus menggunakan obat anti nyamuk (3M Plus).

“Kami tentu mengharapkan dengan teknologi baru ditambah dengan vaksin. Mungkin dengan dua kegiatan ini jalan DBD Indonesia bisa dibawah 10 per 100 ribu,” ungkap dokter Maxi.

Sesi Foto Bersama Dirjen P2P Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI) pada acara GERMAS memperingati Hari Kesehatan Nasional (HKN) di Aula Pondok Pesantren Nurul Jadid

Usai sambutan, Dirjen P2P Kemenkes RI DR. dr. Maxi Rein Rondonuwu didampingi Pj Bupati Ugas, Kepala Pondok Pesantren Nurul Jadid KH Abdul Hamid Wahid dan Direktur Klinik Az-Zainiyah menyerahkan secara simbolis Jumantik Kit kepada 15 orang perwakilan jumantik desa dan jumantik dari santri yang dilanjutkan dengan penyerahan cinderamata.

 

Toton video selengkapnya disini

 

(Humas Infokom)

Gus Fayyadl Kaji Ahwal dan Maqomat Pada Kuliah Tasawuf Jilid 5, Ini Ulasannya!

nuruljadid.net – Untuk kali kelimanya, Lembaga Pembinaan Pondok Mahasiswa Universitas Nurul Jadid (UNUJA) kembali menyelenggarakan kuliah tasawuf yang diisi oleh Gus Muhammad al-Fayyadl, M.Phil, Mudir Ma’had Aly Nurul Jadid (23/11/2023). Dalam kuliah yang penuh makna ini, Gus Fayyadl mengungkapkan pemahaman mendalam tentang Ahwal (keadaan batin) dan Maqomat (kedudukan spiritual).

Kuliah ini menjadi pencerahan bagi para pencari ilmu tasawuf, mengajak mereka dalam perjalanan spiritual untuk membersihkan diri dari sifat-sifat tercela dan mencapai kesempurnaan lahir dan batin. Gus Muhammad al-Fayyadl menegaskan bahwa ilmu tasawuf bukanlah sekadar pilihan, melainkan sebuah keniscayaan. Setiap manusia memerlukan proses pembelajaran untuk mencapai kedalaman pengetahuan, dan ilmu tasawuf sebagai kunci keselamatan di dunia dan akhirat.

Menurut beliau, sufi mengambil ajaran dari Al-Quran dan Sunnah Nabi Muhammad SAW. Tasawuf yang benar selalu terkait erat dengan petunjuk Al-Quran dan Sunnah, di mana Nabi menjadi teladan dalam membina akhlakul karimah. Dalam kuliahnya, Gus Fayyadl menyoroti pentingnya memahami tiga istilah: amal, ahwal, dan maqomat.

Sebelum membahas ahwal dan maqomat, beliau memberikan pengantar tentang amal. Amal, baik yang tampak maupun yang tidak tampak, menjadi modal awal untuk memulai proses penyucian diri. Salah satu amal yang memiliki dampak besar pada keadaan (ahwal) kita adalah berteman dengan orang shalih. Duduk bersama mereka dapat membawa dampak positif seperti ketenangan hati dan kesederhanaan dalam perjalanan spiritual.

Gus Fayyadl menekankan bahwa kesungguhan dalam amal dzohir dan batin adalah kunci untuk meraih maqomat. Sholat, sebagai contoh, tidak hanya gerakan fisik semata, melainkan sebuah kesempatan untuk ingat pada Allah. Dengan istiqomah dalam ibadah dan memperbaiki hati, seseorang dapat mencapai maqomat yang mulia di sisi Allah SWT.

Melalui Kuliah Taswuf ini memberikan pemahaman mendalam tentang esensi tasawuf sebagai perjalanan spiritual. Dengan kesungguhan dan ketekunan, diharapkan setiap langkah dalam perjalanan tasawuf dapat membawa kita lebih dekat kepada kesempurnaan lahir dan batin, serta mendekatkan diri kepada Allah SWT. Semoga ilmu yang dipetik dari kuliah ini menjadi pendorong bagi kita untuk terus memperdalam pemahaman tentang tasawuf dan mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari. (jasri)

(Humas Infokom)

Pelajaran Bahasa Mandarin di Ponpes Nurul Jadid Paiton Menarik Perhatian WN Singapura

nuruljadid.net – Sistem pendidikan dan pembelajaran Bahasa Mandarin di Pondok Pesantren (Ponpes) Nurul Jadid, Paiton, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur berhasil menarik atensi warga negara Singapura.

Dia adalah Madam Lin Giok Leng yang datang jauh-jauh dari negeri Singa langsung menuju ke Pondok Pesantren Nurul Jadid untuk menggali informasi tentang sistem pendidikan dan pembelajaran Bahasa Mandarin kepada para santri khususnya di SMA Nurul Jadid.

Madam Lin yang didampingi Paychun Liman Saputra, tokoh Tiongkok dari Surabaya di bidang pembelajaran Bahasa Mandarin dan Bahasa Inggris, disambut sekretaris pesantren, H. Tahiruddin; Wakil Rektor I Universitas Nurul Jadid (Unuja), M Noer Fadli Hidayat; Kepala Lembaga Sertifikasi Profesi dan Kebahasaan Unuja Andi Wijaya dan Syamsul guru Bahasa Mandarin SMA Nurul Jadid, Kamis (16/11/2023).

“Nurul Jadid salah satu pesantren yang sangat maju di bidang Bahasa Mandarin. (Madam Lin) dari Singapura saya ajak ke sani untuk mengetahui bagaimana Pondok Pesantren Nurul Jadid itu mengajarkan Bahasa Mandarin pada siswanya,” jelas Paychun, Jumat (17/11/2023).

Nampak Madam Lin juga berbincang-bincang dengan Syamsul menggunakan Bahasa Mandarin di ruang tamu gedung kantor pusat Pondok Pesantren Nurul Jadid.

“Mereka sangat senang dapat berkunjung ke Pondok Pesantren Nurul Jadid, karena mendapatkan wawasan yang berbeda, terutama dalam sistem pengajaran Bahasa Mandarin di sini,” tuturnya.

Madam Lin yang juga seorang publisher Bahasa Mandarin dari Singapura itu menilai, sistem kegiatan belajar mengajar (KBM) Bahasa Mandarin di Nurul Jadid berbeda dengan di Singapura. Karena siswa siswa atau santri masih belajar secara manual tidak diperbolehkan menggunakan smartphone atau internet. Berbeda dengan di Singapura, yang menggunakan internet atau online.

“Intinya (pembelajaran bahasa Mandarin) hampir sama, hanya penyajiannya berbeda. Kita akan membahas bagaimana mencari jalan keluarnya agar siswa cepat untuk meningkatkan Bahasa Mandarin,” tuturnya.

Sementara Kepala Pesantren Nurul Jadid, KH Abdul Hamid Wahid mengatakan, Ponpes Nurul Jadid terus menjalin kerjasama baik di bidang ekonomi, budaya maupun bahasa dengan negara-negara lain di Asia Tenggara.

“Akhir-akhir ini kita terus mencoba menjalin kerjasama, baik di bidang ekonomi maupun kebudayaan di lingkup kawasan Asia Tenggara seperti dengan Singapura, Malaysia dan Thailand,” tutur Kiai Hamid.

Kiai Abd. Hamid menerangkan, di Malaysia sudah bekerjasama di bidang tersebut. Bahkan di Thailand, sudah 4 tahun lebih menjalin kerjasama di bidang pendidikan, dan akhir-akhir ini merambah ke bidang ekonomi.

“Apa yang kita lakukan dengan Singapura ini adalah ikhtiar untuk semakin mempererat jaringan itu, dalam rangka kepentingan lebih besar,” terang beliau.

“Bagaimana kita lebih baik di kawasan ini dan bisa menjembatani hubungan people to people, business to business, yang nantinya diharapkan mendorong government to government. Dan ini untuk kepentingan ke depan, kepentingan globalisasi, kepentingan berjejaring dalam rangka memperkuat positioning Indonesia dan Asia Tenggara di pentas global,” KH. Abd. Hamid menambahkan.

(Humas Infokom)

Meriah! SMA Nurul Jadid Hadirkan 3 Mantan Kepala Sekolah pada Anniversary ke 53

nuruljadid.net – SMA Nurul Jadid meriahkan acara Anniversarry ke 53 Tahun dengan mengundang Mantan Kepala Sekolah SMANJ pada hari Senin (27/11/2023) pagi. Acara peringatan ulang tahun atau anniversary tersebut bertempat di halaman SMA Nurul Jadid Putra diikuti oleh semua siswa  SMANJ@ putra dan putri.

Tiga mantan Kepala Sekolah tersebut ialah  KH. Moh. Zuhri Zaini, Bapak Hadi samsul maarif, dan Bapak Didik Agung Wicaksono. Selain mengundang mantan Kepala Sekolah, acara tersebut turut dihadiri oleh Kepala BKOSS, KH. Makki Maimun Wafi, semua guru, dan karyawan SMA Nurul Jadid, serta tamu undangan.

Acara berlangsung meriah, dengan serangkaian susunan acara. Mulai dari pembacaan ayat suci Al-Qur’an, Sholawat Nabi, menyanyikan Mars, Sambutan-sambutan, istighosah, pembagian hadiah untuk anak yatim piatu, pemotongan tumpeng secara simbolis, mauidzoh hasanah Pengasuh Nurul Jadid, penghargaan kepada Mantan Kepala Sekolah, hingga ditutup dengan doa bersama.

Dalam sambutannya, Kepala SMA Nurul Jadid bersyukur atas terselenggaranya acara Anniversary. Dan bercerita sekilas tentang SMANJ@.

“Walaupun sepertinya kemarin kegiatan ini tidak akan terlaksana, tetapi alhamdulillah pada hari ini kegiatan anniversary yang ke 53 tahun SMA Nurul Jadid bisa terlaksana,” tuturnya.

(Kepala Sekolah SMA Nurul Jadid, Drs. Rahardjo saat menyampaikan sambutan pada acara Anniversari SMANJ@ ke 53)

“Mudah-mudahan SMA semakin hari, semakin jaya,” imbuhnya.

Setelah itu, acara berlanjut dengan SMANJ@ berbagi, panitia mengundang anak yatim yang ada di sekitar lembaga SMANJ@ untuk ikut serta memeriahkan acara Anniversary SMANJ@ Ke 53 Tahun. Setelah usai, acara dilnjutkan dengan pemotongan tumpeng secara simbolis Acara Inti Anniversary yang disusul dengan Mauidzoh hasanah diisi oleh Pengasuh Pondok Pesantren Nurul Jadid, yakni KH. Moh. Zuhri Zaini.

Dalam isi ceramahnya, pengasuh mengajak untuk selalu bersyukur kepada semua hadirin, termasuk dari terlaksananya kegiatan Anniversary SMANJ@ ke 53 ini dengan menjaga dan merawat nikmat yang diberikan Allah.

“Kita harus menjaga dan merawat nikmat yang diberikan Allah. Misalkan diberikan kesehatan. Maka, kita harus jaga, sebab kalau tidak kita akan sakit. Contoh lain dengan kita memiliki mobil misalkan, kalau kita rawat, sekalipun mobil tua maka akan baik-baik saja. Begitu pula dengan adanya SMANJ@, ini merupakan anugerah besar yang harus dijaga dan dirawat,” dawuh beliau.

“Selain dijaga dan dirawat, juga harus dimanfaatkan sesuai fungsinya. Sebab, Sukses tidaknya sekolah itu diukur dari bagaimana lulusannya,”pinta KH. Moh. Zuhri Zaini.

“Minimal kualitasnya tidak turun, dan kalau bisa terus berkembang menjadi lebih baik dan menghasilkan lulusan yang unggul seperti yang kita harapkan,” tutur beliau.

“Mudah-mudahan, SMANJ@ ini akan menjadi sekolah yang diberkahi Allah. Sehingga terus berkembang dan semakin banyak manfaatnya,” pungkas Pengasuh dalam ceramahnya.

 

(Humas Infokom)

Pesantren Kampus Ainul Yakin UNISMA Lancarkan Kunjungan Studi Banding ke PP. Nurul Jadid

nuruljadid.net – Pesantren Kampus Ainul Yaqin Universitas Islam Malang (UNISMA) lakukan kunjungan Studi Banding ke Pondok Pesantren Nurul Jadid Paiton Probolinggo pada hari Sabtu (25/11/2023) pagi. Acara kunjungan tersebut bertempat di Aula I Pondok Pesantren Nurul Jadid.

Peserta Kunjungan Studi Banding berjumlah kurang lebih sekitar 130 peserta putra dan putri dengan menggunakan 2 buah Bus. Selanjutnya, perwakilan dari Pesantren Kampus Ainul Yaqin Unisma menyampaikan tujuan kedatangannya melalui sambutan yang diberikan.

“Tujuannya adalah menuntut ilmu. Kedua, ialah untuk mencari pengetahuan, keberkahan, sekaligus pengalaman dari Pondok Pesantren Nurul Jadid,” tutur Ustaz Thoriq Al-Anshori, LC. M.Pd.

“Mudah-mudahan sowan kita kali ini bukan menjadi yang terakhir, namun setelah itu ada ziaroh/sowan yang lain ke pondok ini, “ Tambah ustaz Thoriq.

“Terimakasih atas penyambutan dan segala macam hal yang telah dipersembahkan untuk kami. Dan mohon maaf mungkin ada ha-hal yang kurang berkenan dari awal sampai akhir,” pungkas sambutan beliau.

Acara tersebut dihadiri oleh beberapa direktur lembaga yang ada di Nurul Jadid, seperti PPIQ, LPBA dan Madin. Setelah sambutan usai, acara berlanjut dengan sesi pemaparan dari beberapa lembaga keilmuan yang ada di Pondok Pesantren Nurul Jadid.

Pemaparan pertama disampaikan oleh lembaga Madrasah Diniyah (Madin). Kedua, dilanjutkan oleh lembaga Pusat Pendidikan Ilmu Al-Qur’an (PPIQ). Ketiga disampaikan oleh Lembaga Pengembangan Bahasa Asing (LPBA) dan MAPK. Masing-masing lembaga keilmuan tersebut memaparkan sekilas tentang lembaganya, seperti sejarah singkat dan kegiatan hariannya.

Acara berikutnya disambung dengan prosesi serah terima cinderamata oleh kedua belah pihak yang diberikan antar pimpinan disertai dokumentasi.

Dalam kunjungan tersebut terdapat pemberian sanad kitab oleh KH. Zuhri Zaini, dengan melakukan pemaknaan kitab di bagian awal saja secara serentak. Selanjutnya, acara kunjungan diakhiri dengan doa dan foto bersama.

 

(Humas Infokom)

Kemenkes RI Tunjuk Nurul Jadid Paiton Gelar Skrining Kesehatan 1000 Santri dan Masyarakat Sambut HKN 2023

nuruljadid.net – Dalam rangka memperingati Hari Kesehatan Nasional (HKN) tahun 2023, berbagai kegiatan dan inisiatif diluncurkan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya deteksi dini penyakit tidak menular (PTM). Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI) menunjuk Pondok Pesantren Nurul Jadid Paiton sebagai tuan rumah pelaksanaan skrining Kesehatan bagi 1000 santri, pegawai dan masyarakat sekitar selama 3 hari mulai 27 sampai dengan 29 November 2023.

Melalui program skrining kesehatan deteksi dini ini yang bertujuan untuk mencegah dan mengatasi masalah kesehatan sejak awal. Kegiatan skrining kesehatan deteksi dini ini melibatban berbagai unsur yang bergerak di bidang Kesehatan mulai dari Dinas Kesehatan Kabupaten Probolinggo, Puskesmas dan Poskestren lokal. Berbagai layanan pemeriksaan kesehatan yang tersedia penimbangan berat badan, tinggi badan, lingkar pinggang, skrining kusta, melalui tes dan evaluasi untuk mendeteksi potensi risiko penyakit tidak menular seperti diabetes, hipertensi, dan penyakit kardiovaskular lainnya.

Kondisi santri peserta Skrining Kesehatan yang tengah melakukan konsultasi kesehatan pasca pemeriksaan oleh tim medis.

Ketua Pelaksana dari Ponpes Nurul Jadid, Ahmad Kholid Fauzi, M.Kes menyampaikan pentingnya kesadaran santri dan masyarakat terhadap kesehatan diri sendiri. “Melalui skrining kesehatan deteksi dini, kita dapat mengidentifikasi faktor risiko dan kondisi kesehatan yang mungkin tidak terdeteksi secara kasual. Ini merupakan langkah proaktif untuk menjaga kesehatan tubuh dan mencegah penyakit tidak menular,” ujar ketua pelaksana saat ditemui di sela-sela kesibukannya.

Selain pemeriksaan fisik, kegiatan ini juga memberikan informasi edukatif kepada santri dan masyarakat tentang pola hidup sehat, termasuk pentingnya menjaga pola makan seimbang, rutin berolahraga, dan menghindari kebiasaan merokok serta konsumsi minuman beralkohol yang berlebihan.

Pentingnya skrining kesehatan deteksi dini juga ditekankan oleh para ahli kesehatan. Dr. Ni’mah Gunawan, seorang dokter di klinik Az-Zainiyah Nurul Jadid, menjelaskan, “Skrining kesehatan deteksi dini memberikan peluang besar untuk menangani penyakit sejak awal. Dengan mengenali gejala dan risiko secara dini, kita dapat memberikan intervensi yang lebih efektif dan meningkatkan peluang kesembuhan.”

Para peserta skrining kesehatan juga diberikan akses untuk berkonsultasi dengan tenaga kesehatan terkait hasil pemeriksaan mereka. Hal ini diharapkan dapat memberikan pemahaman yang lebih baik tentang kondisi kesehatan masing-masing individu dan mendorong adopsi gaya hidup sehat.

Melalui upaya seperti ini, diharapkan santri dan masyarakat dapat lebih sadar akan pentingnya menjaga kesehatan dan mencegah penyakit tidak menular. Skrining kesehatan deteksi dini menjadi langkah awal yang krusial dalam menciptakan masyarakat yang lebih sehat dan produktif.

(Humas Infokom)