Panji Pelopor Putra Nurul Jadid Latih Santri Berdemokrasi dengan Pemilihan Ketua Secara Langsung

nuruljadid.net – Panji Pelopor Pondok Pesantren Nurul Jadid Paiton Probolinggo sebagai santri pelopor pilihan yang dikader untuk mengawal kegiatan pesantren dan menjadi tauladan bagi santri lainnya kini telah tiba di penghujung periodisasi kepengurusan. Dalam rangka melanjutkan tradisi demokrasi dalam pengelolaan internalnya, Panji Pelopor Nurul Jadid Putra menggelar pemilihan ketua secara langsung untuk periode 2024/2025 (16/01/2024) di Aula 2 Pesantren. Pemilihan ini menjadi sorotan karena melibatkan proses partisipatif dan melatih para santri dalam berdemokrasi.

Dalam suasana penuh semangat dan keceriaan, Panji Pelopor Putra Nurul Jadid Paiton membuka peluang bagi para santri untuk memilih pemimpin mereka sendiri. Proses pemilihan ini diadakan sebagai bentuk pendidikan politik bagi santri, memberikan pengalaman langsung tentang pentingnya partisipasi dalam sistem demokrasi yang didampingi langsung oleh pembina Shohibul Islam selaku staf protokoler pesantren.

Kasubbag Protokoler Nurul Jadid, Ady Azhari, M.Pd., menyatakan, “Kami percaya bahwa pendidikan tidak hanya terbatas pada ilmu keagamaan, tetapi juga melibatkan pembentukan karakter dan kepemimpinan. Oleh karena itu, pemilihan ketua Panji Pelopor secara langsung ini bukan hanya sekadar seremoni, tetapi juga kesempatan bagi mereka untuk memahami nilai-nilai demokrasi dan tanggung jawab sebagai pemimpin.” Pungkasnya.

Panji Pelopor Putra Nurul Jadid melakukan sesi foto bersama paska Pemilihan Umum Ketua Panji Pelopor periode 2024/2025 di Aula 2 Pesantren

Pemilihan ini diikuti oleh para calon ketua dam wakil yang telah menjalani serangkaian seleksi dan presentasi visi-misi mereka kepada rekan-rekan sesama santri. Proses kampanye berlangsung dengan penuh semangat, dan para calon memberikan komitmen mereka untuk meningkatkan kualitas pendidikan, mempererat persatuan, dan mengembangkan potensi masing-masing santri.

Setelah pemilihan yang berlangsung transparan dan adil, hasil akhirnya menghasilkan ketua baru untuk periode 2024/2025 adalah Agha Firdaus As’ad asal Lumajang (MA Nurul Jadid) dan wakil ketua Fadil Dwi Prasetyo asal Jember (MA Nurul Jadid). Sebelumnya mereka harus melewati sesi debat terbuka bersama panelis yang dihadiri langsung oleh Kasubbag Protokoler Ady Azhari, M.Pd dan Staf Pimpinan Alfi Syukrin, M.Pd.

Dengan adanya pemilihan ketua Panji Pelopor secara langsung ini, Pondok Pesantren Nurul Jadid Paiton tidak hanya mencetak generasi yang pintar di bidang keagamaan, tetapi juga melahirkan pemimpin yang demokratis dan bertanggung jawab. Pendidikan berbasis demokrasi ini diharapkan dapat membentuk karakter santri yang tidak hanya unggul dalam pengetahuan agama, tetapi juga memiliki kepedulian sosial dan kemampuan kepemimpinan yang kokoh.

(Humas Infokom)

Tim Hadrah Banjari Polisi Santri dari Polda Jatim Berhasil Memukau Juri dan Penonton Fesban Nurul Jadid

nuruljadid.net – Tim Hadrah Banjari yang diberi nama Polisi Santri dari Kepolisian Daerah Jawa Timur (Polda Jatim) berhasil mencuri perhatian juri dan penonton pada Festival Banjari (Fesban) Nurul Jadid tingkat Nasional 2024, yang berlangsung meriah di Lapangan Ayaman Pondok Pesantren Nurul Jadid Paiton Probolinggo, Jawa Timur (20/01/2024).

Dalam kompetisi yang diikuti oleh 60 tim dari seluruh penjuru Indonesia khususnya provinsi Jawa Timur, Tim Hadrah Banjari Polda Jatim berhasil menunjukkan kepiawaian dan kekompakan mereka dalam penampilan yang mengguncang panggung Fesban Nurul Jadid. Dengan penampilan lagu perdana “Ya Habibal Qolby” yang penuh semangat dan penuh kekhusyukan, mereka berhasil menciptakan momen yang tak terlupakan.

Kasubbag Humas dan Infokom, Mujiburrohman, yang juga ikut menonton menyatakan kagum atas penampilan memukau Tim Hadrah Banjari Polisi Santri dari Polda Jatim.

“Mereka bukan hanya memainkan musik dengan penuh semangat, tetapi juga menyampaikan setiap alunan lirik sholawatnya dengan indah dan khusysuk, apalagi mereka tampil dengan berseragam Polri dan berkopyah, menambah simpatik dari juri dan penonton yang hadir. Ini benar-benar mencuri perhatian kami,” terangnya.

Tim Hadrah Banjari Polisi Santri dari Kepolisian Daerah Jawa Timur (Polda Jatim) saat tampil memukau pada Festival Banjari (Fesban) Nurul Jadid tingkat Nasional di Lapangan Ayaman

Penonton yang memadati lapangan tempat berlangsungnya Fesban juga memberikan sambutan meriah dan tepuk tangan. Beberapa penonton bahkan terpana oleh kualitas vocal yang sangat baik harmonis dan sinergi antara anggota Tim Hadrah Banjari, menciptakan atmosfer yang sarat kekompakan dan keindahan seni sholawat.

Tim Hadrah Banjari Polda Jatim sendiri mengaku senang bisa ikut berpartisiapasi dan memberikan kontribusi positif bagi citra positif Polda Jatim melalui seni dan budaya Islami . Mereka berharap penampilan mereka bisa menjadi inspirasi bagi masyarakat Jawa Timur dan seluruh Indonesia untuk tetap menjaga dan melestarikan kesenian tradisional banjari di tanah air.

Fesban Nurul Jadid Nasional 2024 ini terus berlangsung dengan antusiasme tinggi dari seluruh peserta dan penonton. Sementara Tim Hadrah Banjari Polda Jatim berhasil mencuri perhatian, kompetisi ini tetap menjadi ajang untuk memupuk semangat kebersamaan dan kecintaan terhadap seni dan budaya nenek moyang.

(Humas Infokom)

Semakin Malam! Fesban Nurul Jadid Tingkat Nasional 2024 Dipadati Ribuan Penonton

nuruljadid.net – Menjelang malam, tepatnya ba’da sholat isyak, perhelatan Festival Banjari (Fesban) Nurul Jadid tingkat Nasional tahun 2024 dalam rangka memperingati Haul Masyayikh dan Harlah ke-75 Pondok Pesantren Nurul Jadid kembali dilanjutkan. Tak lama setelah dimulai ribuan penonton mulai memadati lapangan Ayaman pesantren. Kali ini 5 kali lipat lebih banyak dari pada penonton siang sampai sore hari (20/01/2024).

Pasalnya, membludaknya jumlah penonton disinyalir karena kegiatan malam santri diliburkan sehingga seluruh santri putra dan putri wilayah pusat bisa menyaksikan Fesban Nurul Jadid yang hanya bisa disaksiakan secara live setahun sekali. Santri putra menonton di lapangan sedangkan santri putri berkumpul di Aula 2 pesantren dengan bantuan Videotron secara daring.

Dengan alas seadanya, ribuan penonton dari berbagai kalangan, mulai dari santri hingga warga sekitar, memadati lokasi acara yang digelar di lapangan Ayaman Pondok Pesantren Nurul Jadid. Ini menandakan ghirroh kecintaan kepada sholawat begitu besar.

Ribuan penonton Fesban Nurul Jadid Tingkat Nasional Tahun 2024 nampak memadati lapangan Ayaman Pondok Pesantren Nurul Jadid Paiton Probolinggo

Fesban tahun 2024 yang digelar oleh tim Muhibbus Sholawat bersama eNJe Picture dibawah koordinasi BKOSS ini berhasil menciptakan atmosfer kegembiraan dan kekompakan di tengah-tengah masyarakat. Dengan panggung yang megah dan pencahayaan yang memukau, acara ini menjadi magnet bagi penikmat sholawat banjari dari berbagai tingkatan usia.

Kehadiran para santri dengan senyum ceria, serta warga sekitar yang datang dengan membawa karpet lipat dan duduk bersila di tengah lapangan, menambah kesan khidmat pada acara tersebut. Sejak awal acara, suasana semakin khidmat dengan penampilan berbagai tim hadrah banjari yang berhasil memukau penonton lewat lantunan suara merdu dan sound system yang menggetarkan dada.

Salah satu penonton dari kalangan pengurus, Muhyiddin (24), yang datang bersama rekan-rekannya, menyampaikan kesan positif terhadap acara ini. “Masyaallah! Ini sangat luar biasa! Kita bisa melihat bakat-bakat muda pecinta sholawat di sini. Dan yang lebih menakjubkan, suasana kebersamaan antara santri dan warga sekitar benar-benar terasa,” ucapnya sambil tersenyum.

Ribuan penonton Fesban Nurul Jadid Tingkat Nasional Tahun 2024 nampak memadati lapangan Ayaman Pondok Pesantren Nurul Jadid Paiton Probolinggo

Panitia Fesban Nurul Jadid, Zulfi Zamiri, menyampaikan apresiasi atas antusiasme masyarakat yang begitu besar. “Kami tidak menyangka acara ini dapat menjadi sebesar ini. Ini semua berkat dukungan dari seluruh pihak termasuk masyarakat yang sportif dan semangat dari para peserta,” ujarnya.

Dengan suksesnya acara ini, diharapkan tradisi Fesban Nurul Jadid dapat terus berlanjut setiap tahunnya, menjadi agenda yang dinantikan oleh masyarakat Probolinggo, santri dan para pecinta sjholawat di seluruh nusantara.

 

 

(Humas Infokom)

Pembukaan Festival Banjari (Fesban) Nurul Jadid ke-VII Tingkat Nasional 2024 Berlangsung Meriah dan Khidmat

nuruljadid.net – Probolinggo kembali menjadi saksi kegembiraan dan keceriaan warga sekitar khususnya santri dengan pembukaan Festival Banjari (Fesban) Nurul Jadid ke-VII Tingkat Nasional 2024 yang berlangsung meriah. Acara pembukaan ini digelar di Lapangan Ayaman Pondok Pesantren Nurul Jadid pada Sabtu pagi, 20 Januari 2024, dan dihadiri oleh ratusan peserta dan penonton dari berbagai daerah khususnya di provinsi Jawa Timur.

Fesban Nurul Jadid ke-VII Tingkat Nasional merupakan ajang tahunan yang diadakan oleh Pondok Pesantren Nurul Jadid dalam rangka memperingati Haul Masyayikh dan Harlah ke-75 Pondok Pesantren Nurul Jadid. Festival ini menjadi wadah bagi komunitas pecinta sholawat genre Banjari dari berbagai daerah untuk saling berbagi, bertukar pengalaman, dan menampilkan keindahan seni Banjari.

Acara pembukaan Fesban Nurul Jadid tahun ini dimulai dengan pembacaan ayat suci Al-Quran, dilanjutkan dengan sambutan dari perwakilan panitia penyelenggara. Kepala Bidang Koordinasi Olahraga dan Seni Santri (BKOSS), KH. Makki Maimun Wafi, turut hadir dalam acara tersebut dan membuka secara resmi Fesban Nurul Jadid ke-VII tingkat Nasional tahun 2024 didampingi ketua Harlah ke-75 Mochammad Ichsan, M.Kom dan Ketua Bulan Lomba Abdullah Faqih pagi ini sekitar pukul 09.00 WIB.

“Kami sangat bangga dan bersyukur bisa kembali menjadi tuan rumah Fesban Nurul Jadid ke-VII Tingkat Nasional tahun ini. Semoga kegiatan ini tidak hanya menjadi ajang kompetisi seni Banjari, tetapi juga dapat menjadi sarana silaturahmi antarpesantren dan komunitas Banjari di seluruh Indonesia,” tutur Kiai Maimun kepada Nurul Jadid Media.

Puncak acara pembukaan diwarnai dengan penampilan grup Banjari dari beberapa pesantren terkemuka di Tanah Air. Keindahan suara, perpaduan musik banjari, dan harmoni yang disajikan oleh para peserta tampil memukau dan mengundang decak kagum dari para penonton yang memadati lapangan.

Ketua Panitia, Dirga Pratama, S.Pd. menyampaikan terdapat 60 tim hadrah banajri yang siap tampil meskipun masih banyak tim hadrah yang masuk di waiting list dikarenakan kuota terbatas.

“Alhamdulillah, kuota full terpenuhi sebagaimana tahun-tahun sebelumnya sekitar 60 tim. Sebenarnya masih banyak tim yang masuk di daftar tunggu jika sewaktu-waktu ada yang mundur. Kami membatasi karena ketersediaan waktu yang sangat terbatas” pungkas Dirga saat ditemui di sela-sela kesibukannya mendampingi acara.

Festival Banjari di Pondok Pesantren Nurul Jadid ini diharapkan dapat menjadi wahana positif untuk meningkatkan kecintaan masyarakat terhadap seni tradisional Islam khususnya kecintaan kepada Sholawat dan memperkuat persatuan komunitas pecinta sholawat banjari di tanah Air.

 

 

(Humas Infokom)

KH Fahmi AHZ : Libatkan Allah dalam Perjuangan dan Pengabdian, Allah Tidak Pernah Ingkar, Semua Akan Dibayar Tunai

nuruljadid.net – Pada pembukaan diklat pengurus Kamtib Pondok Pesantren Nurul Jadid, KH. Fahmi Abdul Haq Zaini hadir memberikan tausyiah kepada seluruh peserta diklat yang bertempat di Aula Mini Pesantren (11/01/2024). Upaya ini guna menambah wawasan, bekal dan keterampilan dalam menjalankan tugas dan amanah sebagai personil Keamanan dan Ketertiban (Kamtib).

“Punya kesadaran sebagai pengabdi itu penting. Pengabdi sama seperti pejuang sehingga memberikan semua yang dimiliki bukan mengharap mendapatkan dari apa yang dikerjakan. Pengorbanan dari tenaga, pikiran bahkan materi untuk apa yang diperjuangkan adalah bentuk jihad di jalan Allah SWT,”

“ketika sikap itu ditanamkan maka tugas dan amanah tidak akan menjadi beban melainkan menambahkan semangat pengabdian”

“Sebelum memberikan sanksi yang terus-menerus, Kamtib perlu berpikir untuk perkuat tindakan preventif dan protektif. Untuk itu perlu melahirkan kesadaran yang utuh dalam diri santri. Ibaratnya jangan hanya menangkap maling, tapi perlu berpikir bagaimana caranya agar mereka tidak menjadi maling.”

“Puncak tertinggi perjuangan kita adalah meninggikan kalimat Allah”

“perlu tanamkan dalam hati dan pikiran kita, bahwa yang kita lakukan semata-mata untuk menauladani Rosullullah dalam perjuangan. Niat ngopeni umat Rosulullah dalam pengabdian baik di pesantren maupun di tempat yang lebih luas di masyarakat kelak”

KH. Fahmi AHZ saat memberikan tausyiah dalam Pendidikan dan Pelatihan (Diklat) Kamtib Biro Kepesantrenan Pondok Pesantren Nurul Jadid Paiton Probolinggo

“Sebagaimana Nabi Muhammad SAW sangat memikirkan umatnya, maka kita perlu dedikasikan diri kita untuk bersama merawat umat Rosulullah.”

“Menindak santri harus niatkan dan bertujuan untuk mengedukasi bukan pelampiasan emosi”

“pola pikir perlu kita rubah bahwa santri adalah aset masa depan sehingga perlu diurus dan dilayani dengan sangat baik”

“Kiai Hasyim Zaini mencontohkan dengan selalu memanggil santri dengan sebutan ananda karena menganggap santri sebagai anak dan tanggung jawab”

“Kiai Hasan Abdul Wafi dulu pernah berpesan bahwa pengurus perlu memunajatkan santri sebagai amanah bahkan dalam waktu kualitas kita bersama Sang Kholiq, doakan kebaikan mereka.”

“Kiai Fadlurrahman Zaini berdawuh kalau ingin hajatnya terkabul maka jangan hanya mendoakan diri sendiri tapi juga mendoakan orang lain. Kalau kita mendoakan orang lain tanpa diketahui orang yang didoakan, maka malaikat akan mengaminkan dan doa tersebut kembali kepada untuk orang yang mendoakan itu sendiri.”

“Dalam pengabdian di pesantren libatkan Allah SWT dalam setiap perjuangan dan pengabdian. Karena janji Allah SWT tidak akan pernah ingkar pasti akan dibayar tunai.”

“dengan kesadaran penuh karena Allah, maka semua lelah dan letih kita akan menjadi lillah, jangan hanya dijadikan status saja namun lebih kepada realisasi dalam kehidupan nyata.”

“Tata dan Kuatkan Niat, jangan jadikan pengabdian sebagai fasilitas, itu namanya kepentingan berbalut pengabdian.”

“Kiai Hasan Abdul Wafi pernah dawuh kamtib memang tidak wajib ikut pengajian, hadiran di masjid dan majelis di kelas-kelas, akan tetapi jika betul-betul niat dan mengawal semua santri agar ikut semua kegiatan yang telah dirancang oleh pesantren, maka insyaallah dapat aliran barokah dan kebermanfaatan dari Masjid dan kegiatan-kegiatan yang juga diikuti oleh santri pada umumnya. Syukur-syukur juga bisa ikut membersamai”

(Humas Infokom)

Kepala Biro Kepesantrenan Buka Secara Resmi Diklat Tim Kamtib Nurul Jadid

nuruljadid.net – Dalam rangka meningkatkan kapabilitas dan kapasitas personil anggota keamanan, Kepala Biro Kepesantrenan Pondok Pesantren Nurul Jadid Kiai Ahmad Madarik resmi membuka kegiatan Pendidikan dan Pelatihan (Diklat) Keamanan dan Ketertiban (Kamtib) putra tahun 2024 yang bertempat di Aula Mini Pesantren (11/01/2024).

Kegiatan Pendidikan dan Pelatihan (Diklat) Pengurus Kamtib ini kali kedua dilaksanakan kembali setelah beberapa tahun vakum sejak Covid-19. Hal ini bertujuan untuk membekali pengurus bagian Kamtib baik di kepengurusan pusat maupun daerah dengan kedisiplinan, keterampilan dan kapasitas standard yang harus dimiliki oleh seorang perwira Kamtib dalam menjalankan tugas dan fungsinya di pesantren.

Ketua Panitia Ali Fikri Ramadhon menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan kegiatan yang sangat ditunggu sejak beberapa tahun terakhir untuk mencetak pengruus kamtib yang kompeten dan disiplin tidak hanya tegas dalam bersikap melainkan juga sopan dan santun dalam mengawal keamanan dan ketertiban di pesantren khususnya kepada tamu-tamu pesantren.

“kami selaku panitia sangat bersyukur akhirnya kegiatan Diklat ini kembali dilaksanakan setelah beberapa tahun vakum sejak covid-19. Karena diklat ini sangat penting untuk dilaksanakan dalam membekali pengurus dan calon pengurus dalam menjalankan amanah pesantren di bidang Kamtib,” ungkap Ucok sapaan akrab ketua panitia.

Ketua Panitia Ali Fikri Ramadhon saat memberikan laporan panitia pada pembukaan Diklat Pengurus Kamtib Biro Kepesantrenan Pondok Pesantrenan Nurul Jadid Paiton Probolinggo di Aula Mini Pesantren

Kepala Biro Kepesantren Kiai Madarik menyampaikan harapannya bahwa pengurus Kamtib hendaknya juga menjadi tauladan selain mengawal ketertiban dan keamanan pesantren dengan aturan yang telah ada, karena ketauladanan menjadi hal urgen dalam setiap upaya pendidikan dan pembinaan karakter.

“harapannya melalui diklat ini kita semua belajar dan menyadari bahwa pengurus termasuk Kamtib juga berstatus sebagai santri sehingga selain menjalankan tugas sebagai kamtib juga memiliki status sebagai santri yang tidak kebal hukum, maka harus taat dan tunduk terhadap aturan yang ada di pesantren, insyaallah lelahnya akan menjadi barokah dan perantara kebaikan untuk pribadi masing-masing,” tutur beliau saat sambutan.

Kiai Ahmad Madarik juga berharap pengabdian pengurus Kamtib  akan menjadi ruang khidmah ke masyarakat kelak. Tantangan menjadi pengurus Kamtib tidak mudah karena harus bergesekan dengan santri dan wali santri sehingga jika diniatkan pengabdian ini untuk menggapai ridho Allah SWT, maka insyaallah akan membawa kebaikan dan keberkahan.

“Jangan jadikan tanggung jawab di pesantren sebagai beban namun dinikmati sebagai bagian dari pengabdian.”

“Diklat ini manfaatkan sebaik mungkin untuk tambahan wawasan, keilmuan dan kesadaran untuk melaksanakan tugas dengan baik sesuai hak dan kewajiban sebagai kamtib. Semoga diklat berjalan dengan sukses.”

“Ingat pesan pengasuh, agar menghindari kekerasan, boleh marah dan melakukan penindakan untuk mendisiplinkan, akan tetapi kekerasan yang bertujuan semata agar santri waspada dan tidak mengulangi namun bukan kekerasan. Niatkan mengabdi dan mengedukasi”

Kegiatan ini dihadiri KH. Fahmi Abdul Haq Zaini, Wakil Kepala Biro Kepesantrenan Kiai M. Hilman Zidny, Kiai Shalahuddin Wahid, Sekretaris Biro Kepesantrenan Moh. Alief Hidayatullah dan Kepala Bidang Kamtib ustaz Adiyatno Hidayat serta jajaran pengurus Kamtib.

 

 

(Humas Infokom)

Lancar, Dies Maulidiyah ke-30 PPIQ Putra Undang Alumni Sukses Tahfidzul Qur’an

nuruljadid.net – Lembaga pencetak kader Qur’ani Pusat Pendidikan Al-Qur’an (PPIQ) Putra rayakan Dies Maulidiyah yang ke tiga puluh pada Jum’at (12/01/2024) pagi. Acara yang bertempat di Aula II Nurul Jadid ini berjalan dengan khidmat dan meriah. Kemeriahan tersebut tampak pada saat pelaksanaan lomba pra dies maulidiyah. Satu bulan sebelum pelaksanaan, pengurus bersama anggota PPIQ khatamkan Al-Qur’an sebanyak 30 kali.

Lebih menarik dari tahun sebelumnya, Dies Maulidiyah kali ini mencoba inovasi baru dengan menambah satu cabang perlombaan tingkat Kabupaten Probolinggo. Yakni mengadakan Lomba Musabaqah Hifdzil Qur’an (MHQ) Juz 30 dan Musabaqah Tartil Qur’an (MTQ) se Kabupaten Probolinggo tingkat TPQ. Maksimal batasan peserta lomba yakni usia 12 tahun atau kelas enam SD.

Sembari menunggu tamu undangan dan peserta didik datang, tim hadrah Muhibbul Qur’an hiasi ruangan Aula dengan melantunkan beberapa sholawat pilihan. Setelah semua hadir, acara Dies Maulidiyah dimulai dengan ceremonial terlebih dahulu.

Turut hadir dalam acara Direktur PPIQ K. Ahmad Madarik, Wakil Direktur PPIQ H. Rusdi Aziz, Narasumber Talk Show Alumni Ustaz Dr. Syaiful Suib M.E., Alumni PPIQ yang berstatus Mahasiswa di lingkungan Nurul Jadid, dan ratusan peserta didik PPIQ putra.

Di sela-sela waktu, Ketua Panitia menjelaskan arti dari Dies Maulidiyah.

“Dies Maulidiyah ini sebenarnya diambilkan dari istilah lain ulang tahun. Namun dikolaborasikan dengan bahasa arab agar sedikit berbeda sehingga menjadi ciri khas untuk PPIQ,” papar ketua panitia kepada tim Humas Infokom Nurul Jadid.

Sementara itu, Direktur PPIQ K. Ahmad Madarik dalam sambutannya menyampaikan harapan PPIQ kedepan.

“Semoga PPIQ bisa lebih bermanfaat lagi, para alumninya bisa bermanfaat, dan juga bisa mengajar Al-Qur’an,” Tutur K. Ahmad Madarik.

“Kita harus mengamalkan ilmu kita, menyebarkan ilmu kita kepada orang lain,” pungkas beliau.

Setelah sambutan usai, acara berlanjut dengan pemotongan tumpeng secara simbolis oleh Direktur kepada salah satu pengurus PPIQ. Setelah itu, acara dilanjutkan dengan Talk Show Alumni.

Acara ditutup dengan doa dan sesi foto bersama setelah pemberian cinderamata kepada Narasumber.

 

(Humas Infokom)

Nurul Jadid Sambut Hangat Kunjungan Pesantren Bahrul Ulum Jember

nuruljadid.net – Pondok Pesantren Bahrul Ulum Kecamatan Silo Kabupaten Jember melakukan Kunjungan Studi Banding ke Pondok Pesantren Nurul Jadid Paiton Problinggo pada Rabu, (10/01/24) pagi. Mengawali pertemuan tersebut, semua peserta di arahkan untuk menempati Aula Mini Nurul Jadid untuk mengikuti proses penyambutan dan mengikuti acara ceremonial.

Kunjungan tersebut bertujuan tidak lain ialah untuk menyambung tali silaturrahmi agar semakin kuat dan tetap terjaga antara kedua belah pihak. Sebab, dalam acara seremonial disebutkan bahwa masih ada ikatan kekeluargaan antara Pesantren Bahrul Ulum dengan Pesantren Nurul Jadid. Selain itu, tujuan lainnya ialah untuk sharing ilmu terkait pengelolaan pesantren lebih-lebih kepada pengelolaan lembaga dibawahnya. Rombongan kali ini datang dengan jumlah peserta berkisar sebanyak 36 orang yang merupakan jajaran tenaga pengajar dan Pimpinan lembaga Bahrul Ulum. Rombongan tersebut datang menggunakan 1 armada Bus Mini.

Acara tersebut dihadiri oleh Staff Biro Pendidikan, beberapa jajaran Guru dan Pimpinan lembaga yang ada di Nurul Jadid, seperti MINM Nurul Jadid, MTs Nurul Jadid, dan MA Nurul Jadid. Setelah sambutan usai, acara berlanjut dengan sesi pemaparan singkat sekilas tentang Nurul Jadid oleh Biro Pendidikan. Setelah itu, acara berlanjut dengan pemberian cinderamata antara kedua pihak.

Usai acara penyambutan ceremonial, peserta kunjungan dikenalkan dengan guru masing-masing lembaga. Karena, selanjutnya tenaga pengajar akan diarahkan dan didampingi untuk melakukan visitasi sesuai dengan lembaganya. Tujuannya, agar peserta bisa melihat langsung bentuk visik lembaga yang ada di Pesantren Nurul Jadid. Selain itu, tujuannya agar bisa lebih fokus dalam sharing pengelolan lembaga. Sehingga, mereka bisa lebih rileks, leluasa dan memiliki banyak waktu untuk saling bertukar ilmu dalam pengelolaan lembaga.

 

(Humas Infokom)

MA Nurul Jadid Sambut Hangat Kunjungan Dari Sekolah Asal Jawa Tengah

nuruljadid.net – Madrasah Aliyah Nurul Jadid menerima kunjungan studi banding dari Madrasah Aliyah An-Nawawi (Manawa) Kecamatan Berjan Kabupaten Purworejo Provinsi Jawa Tengah pada Senin (08/01/24).

Kunjungan tersebut membawa 8 armada bus dengan jumlah peserta sebanyak 411 siswa dan siswi yang didampingi oleh beberapa guru dan pimpinan dari MA An-Nawawi. Mereka disambut dengan hangat oleh MA Nurul Jadid. Setelah turun dari bus, peserta studi banding diarahkan ke Aula II Pesantren untuk mengikuti acara ceremonial penyambutan.

Kepala Manawa Bapak H. Sahlan beserta rombongannya penasaran dengan peserta didik MANJ yang notabene adalah santri, namun tetap eksis belajar, disertai mengaji dengan selalu menggali prestasi sebagaimana tersirat dalam visi MANJ.

“Karenya biasannya kalau sudah berprestasi atau pun pintar, dia akan lupa bahwa dirinya seorang santri,” papar Bapak H. Sahlan selaku kepala madrasah Manawa dalam sambutannya.

Sementara itu, Kepala MA Nurul Jadid Bapak Misbahul Munir turut memberikan sambutan kepada para tamu yang hadir.

“Kami memohon maaf yang sebesar-besarnya kepada pihak Manawa apabila menemukan banyak kekurangan dalam acara ini, inilah kemampuan kami. Semoga dalam acara ini, kita banyak mendapat hikmah dan mafaat untuk kedua belah pihak antara MANJ dan Manawa,” tutur Bapak Misbahul Munir selaku kepala MA Nurul Jadid.

Selepas acara seremonial , para tamu di bagi menjadi 3 grup diskusi. Pertama, Kelompok 1 untuk jajaran pimpinan berlokasi di ruang meeting. Kedua, kelompok 2 untuk siswa dan OSIM di lantai 3 Aula II Pesantren. Dan Ketiga, kelompok 3 untuk siswi dan OSIM di aula mini MANJ.

Hal tersebut dilakukan untuk efisiensi terhadap waktu dan memberikan ruang diskusi yang lebih menarik dan santai, serta lebih luwes terkait sharing program unggulan yang dimiliki oleh masing-masing lembaga.

 

(Humas Infokom)

Isi Kuliah Tamu, Wakil Ketua KPK Berikan Wawasan Anti Korupsi Kepada Mahasiswa Unuja

nuruljadid.net – Universitas Nurul Jadid (UNUJA) gelar acara Kuliah Tamu Antikorupsi pada Senin (07/01/24) pagi yang bertempat di Aula I pesantren. Acara tersebut mengusung tema yang bertajuk “Menanamkan Budaya Antikorupsi, Mewujudkan Pembangunan Nasional yang Berkeadilan”.

Memperkuat hal itu, Unuja menghadirkan Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Republik Indonesia Dr. Nurul Ghufron, S.H. M.H. untuk menjadi Narasumber. Acara tersebut berlangsung dengan khidmad dan antusias yang luar biasa dari delegasi mahasiswa unuja.

Wakil Rektor 1 UNUJA, M. Noer Fadli Hidayat, M.Kom., dalam sambutannya mengapresiasi kontribusi Wakil Ketua KPK dan menyatakan harapannya.

“Semoga kegiatan semacam ini dapat terus dilaksanakan untuk membentuk generasi mahasiswa yang peduli akan pentingnya budaya antikorupsi dalam membangun masyarakat yang adil dan berkeadilan. Dengan demikian, UNUJA berkomitmen untuk terus menyelenggarakan kegiatan yang mendukung pembangunan nasional yang bersih dari korupsi,” tuturnya.

Turut hadir dalam acara,  jajaran pimpinan UNUJA mulai dari Rektorat hingga Ketua Program Studi dan dihadiri oleh delegasi para aktivis mahasiswa dari berbagai organisasi yang berada dibawah naungan Unuja.

Dalam kuliahnya, Wakil Ketua KPK, Dr. Nurul Ghufron, menegaskan bahwa korupsi merupakan masalah yang masih tetap relevan. oleh karenanya, lembaga penegak hukum dan antikorupsi perlu tetap eksis untuk memerangi fenomena tersebut.

Selain itu, menurut Ghufron selaku Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), akar dari tindak korupsi terletak pada ketidakjujuran, yang pada akhirnya mengakibatkan ketidakadilan. Kuliah tersebut juga mengungkapkan bahwa korupsi tidak hanya berkaitan dengan pengambilan uang atau hak masyarakat untuk kepentingan pribadi, melainkan juga melibatkan penyalahgunaan wewenang, terutama oleh pejabat publik. Mahasiswa UNUJA dan para peserta kuliah diharapkan dapat mengambil inspirasi dan pengetahuan yang cukup untuk menjadi agen perubahan dalam memerangi korupsi di masa depan.

 

 

(Humas Infokom)

 

Pra Dies Maulidiyah, PPIQ Putra Sukseskan Lomba MTQ dan MHQ Se-Kabupaten Probolinggo

nuruljadid.net – Pusat Pendidikan Ilmu Al-qur’an (PPIQ) Pondok Pesantren Nurul Jadid berhasil sukseskan lomba MTQ dan MHQ se-Kabupaten Probolinggo pada Jum’at (05/01/2024) kemarin. Lomba itu bertempat di Aula I untuk Lomba MHQ dan di Aula Mini untuk Lomba MTQ.

Menurut Ketua Panitia, kegiatan ini diadakan dalam rangka memeriahkan ulang tahun asrama PPIQ ke-30 tahun yang dikenal dengan Istilah “Dies Maulidiyah” sekaligus memeriahkan Haul dan Harlah PP. Nurul Jadid ke 75. Kegiatan ini memiliki beberapa tujuan pertama, sebagai media dakwah PPIQ, lebih-lebih Pesantren Nurul Jadid kepada masyarakat luas. Kedua, untuk menjalin silaturrahmi antar TPQ se-Kabupaten Probolinggo. Ketiga, meningkatkan kecintaan terhadap Al-Qur’an sejak dini kepada generasi muda, karena lomba ini dikhususkan untuk TPQ dengan maksimal umur 12 tahun atau kelas 6 SD.

“Alhamdulillah, pada tahun ini panitia sanggup untuk menambah satu cabang lomba lagi pada peringatan Dies Maulidiyah ke-30 ini, yakni lomba Musabaqah Hifdzil Qur’an (MHQ Juz 30),” ucap Ketua Panitia Pelaksana Lomba kepada tim Humas Infokom Nurul Jadid.

Lomba terbagi menjadi dua sesi sebab hari itu bertepatan dengan hari Jum’at. Sesi pertama berkahir pada jam 11.00 WIB dan dilanjutkan kembali pada jam 13.30 WIB. Total peserta dalam lomba ini ada sebanyak  27 peserta untuk lomba MTQ dan 44 peserta untuk lomba MHQ dari berbagai TPQ di Kabupaten Probolinggo.

Lomba berakhir pada pukul 15.15 WIB. Panitia berusaha secepat mungkin merekap nilai peserta. Dari hasil tersebut, panitia membuat SK pemenang beserta sertifikat peserta dan pemenang lomba. Setelah itu, acara berlanjut dengan penganugrerahan kepada pemenang lomba dengan memberikan piala, sertifikat dan uang pembinaan. Sesi dokumentasi Pemenang Lomba dengan Juri merupakan rangkaian penutup acara pada hari itu.

 

Berikut nama pemenang Lomba MTQ:

  • Juara 1 Muhammad Sholahuddun Al-Fatih dari TPQ Abdul Halim
  • Juara 2 M. Zakaria dari TPQ Ihyaul Islam
  • Juara 3 Anila Raina Rahayu dai TPQ Al-Abror

Adapun Pemenang Lomba MHQ Juz 30 sebagai berikut:

  • Juara 1 Sa’adatun Nafidzah dari TPQ Al-Barokah
  • Juara 2 M. Bahar dari TPQ Al-Abror
  • Juara 3 Gusti Nashrullah Muazzam dari TPQ Al-Mujahidin

 

(Humas Infokom)

Peringatan Dies Maulidiyah PPIQ Putri ke-30 Berlangsung Meriah dan Lancar

nuruljadid.net – Jumat (05/01/2024) Pusat Pendidikan Ilmu Al-Qur’an (PPIQ) Pondok Pesantren Nurul Jadid merayakan puncak Dies Maulidiyah ke-30 tahun yang bertempat di Aula 1 pesantren.

Peringatan ulang tahun PPIQ ini digelar dengan sangat meriah. Berbagai rangkaian kegiatan pra acara juga menambah pernak-pernik Dies Maulidiyah ke tiga puluh. Mulai dari Khotmil Qur’an sebanyak 30 kali hatam, beberapa perlombaan seperti puisi berantai, sing off islami. Rampung dengan rangkaian pra-acara, kegiatan dilanjut dengan penutupan khotmil Qur’an yang dilakukan pada Kamis malam dan berakhir pada acara puncak Dies Maulidiyah.

Turut hadir dalam acara, Ny. Nur Diana Kholidah selaku Wakil Kepala Pondok Pesantren Nurul Jadid, Ny. Nurul Fajriyah selaku Wakil Kepala Biro Pendidikan, Ny. Rofiqiatul Hasanah selaku Wakil Direktur PPIQ, segenap asatidzah dan peserta didik PPIQ Putri.

Puncak acara Dies Maulidiyah terbagi menjadi dua sesi. Pertama yakni sesi pagi dengan penampilan hadrah Sayyidah Maryam (SYAIMA) untuk mengisi pra acara yang dilanjutkan dengan ceremonial dan pemotongan tumpeng secara simbolis oleh Wakil Kepala Pesantren, Ny. Hj. Nur Diana Kholidah sebagai ungkapan syukur atas bertambahnya usia PPIQ ke-30 tahun.

Ustadzah Fatimatul Husna, selaku ketua panitia Dies Maulidiyah ke -30 dalam sambutannya menyampaikan harapan dengan bertambahnya usia PPIQ ke-30.

“Harapannya dengan bertambahnya usia, bisa menjadikan PPIQ lebih kokoh, lebih eksis lagi. Bisa menebarkan banyak kebermanfaatan dengan melahirkan generasi qur’ani penerus Nabi,” ungkapnya.

Sesi pemotongan tumpeng pada acara Dies Mauidiyah Pusat Pendidikan Ilmu Al-Qur’an (PPIQ)

Sementara itu, direktur PPIQ, K. Ahmad Madarik, turut mendoakan PPIQ dan semua tenaga pengajar lewat sambutan secara virtual.

“Semoga segenap peserta didik, tenaga pengajar, dan pengurus PPIQ akan terus diberikan ilmu yang bermanfaat dan barokah fiddini waddunya wal akhiroh,” tutur beliau.

Kemudian, acara sesi pagi ditutup dengan pembacaan Surat Keputusan (SK) dan penganugerahan pemenang lomba Pra Dies Maulidiyah, serta penobatan peserta didik berprestasi PPIQ dan foto bersama.

Sesi kedua, acara dilanjutkan dengan Talk Show  dengan tema “Transformasi Kehidupan: Ajaran Al-Qur’an Sebagai Katalis Kehidupan” yang dilaksanakan pada siang hari ba’da sholat Jum’at di Aula I. Dalam kegiatan ini panitia menghadirkan salah satu alumni PPIQ sukses, yaitu Muhammad Nurul Huda Al-Hafidz yang berasal dari Kota Tape Bondowoso. Dalam isi penyampaian materinya, beliau juga tidak lupa memberikan motivasi kepada santriwati yang sedang menempuh pendidikan di asrama PPIQ tersebut agar terus bersemangat dalam berproses. Setelah pematerian usai, terdapat pemberian cinderamata kepada Narasumber acara Dies Maulidiyah ke-30 Pusat Pendidikan Ilmu Al-Qur’an (PPIQ) Pondok Pesantren Nurul Jadid.

 

(Humas Infokom)

Biro Kepesantrenan Putri Nurul Jadid Gandeng BPPM Helat Diklat Upgrading Skill Pengurus Wilayah

nurulajdid.net – Biro Kepesantrenan Putri Pondok Pesantren Nurul Jadid menggandeng Bidang Pengembangan Pesantren dan Masyarakat (BPPM) mengadakan pendidikan dan latihan (diklat) upgrading skill pengurus wilayah putri pusat pada kamis, 04 Januari 2024 lalu. Acara ini diadakan sebagai bagian dari upaya untuk meningkatkan kualitas dan kemampuan pengurus dalam mengelola kegiatan kepesantrenan dan melakukan pendampingan santri.

Kegiatan upgrading skill ini diikuti oleh kurang lebih 200 pengurus wilayah Putri pusat dari berbagai daerah. Diklat dilaksanakan di empat tempat terpisah, masing-masing terdiri dari 50 peserta pengurus yang berlokasi di Aula SMA Nurul Jadid Putra dan Putri, Aula Al-Hasyimiah dan Ruang Rapat SMP Nurul Jadid. Pengurus Biro Kepesantrenan, menyampaikan pentingnya peningkatan keterampilan dan pengetahuan pengurus dalam mengelola kegiatan pesantren, khususnya dalam hal pembinaan dan pendidikan bagi santri putri.

Suasana forum Diklat Upgrading Skill Pengurus Wilayah Biro Kepesantrenan Putri Pondok Pesantren Nurul Jadid Paiton Probolinggo

Dalam kegiatan ini, para pengurus wilayah diajak untuk mengikuti 4 sesi pematerian yang dirancang khusus sesuai dengan kebutuhan mereka oleh tim trainer dari LTC Nurul Jadid BPPM. Materi yang diajarkan meliputi penguatan nilai kepesantrenan, ruhul khidmah, keterampilan intelektual, dan keterampilan kepemimpinan. Selain itu, para pengurus juga diberikan pemahaman lebih dalam tentang peran dan tanggung jawab mereka dalam menjalankan pengabdian di pesantren.

Suasana forum Diklat Upgrading Skill Pengurus Wilayah Biro Kepesantrenan Putri Pondok Pesantren Nurul Jadid Paiton Probolinggo

“Diklat Upgrading skill ini merupakan komitmen Biro Kepesantrenan untuk terus mendukung pengembangan pesantren, terutama dalam hal peningkatan kualitas layanan dan pembinaan bagi santri putri,” ujar Wakabid Penataan Wilayah Biro Kepesantrenan Putri ustazah Maknunah.

Acara ini juga memberikan kesempatan bagi para pengurus wilayah untuk berbagi pengalaman dan best practices dalam mengelola kegiatan dan melakukan pembinaan santri. Diskusi dan tukar pikiran antar pengurus wilayah diharapkan dapat menjadi ajang pembelajaran yang berharga untuk masing-masing pengurus.

Suasana forum Diklat Upgrading Skill Pengurus Wilayah Biro Kepesantrenan Putri Pondok Pesantren Nurul Jadid Paiton Probolinggo

Diklat Upgrading skill ini merupakan salah satu upaya Biro Kepesantrenan dalam mendukung perkembangan pesantren yang berkualitas dan berdaya saing. Dengan peningkatan keterampilan pengurus wilayah, diharapkan Biro Kepesantrenan Putri Nurul Jadid dapat terus memberikan kontribusi positif dalam pembentukan karakter dan kualitas pendidikan para santri di pesantren.

(Humas Infokom)

BPPM Nurul Jadid Kawal Tuntas RTL Pasca Learning Training Center Batch 2, Cetak Trainer Ahli

nuruljadid.net – Learning Training Center (LTC) Nurul Jadid Batch 2 yang diadakan oleh Bidang Pengembangan Pesantren dan Masyarakat (BPPM) dibawah Biro Pengembangan Nurul Jadid Paiton sukses menuntaskan Rencana Tindak Lanjut (RTL) tepat diawal minggu pertama bulan Januari tahun 2024 (04/01/2024). Pasca menjalani serangkaian pelatihan intensif, peserta LTC Nurul Jadid kemudian diturunkan menjadi trainer atau fasilitator di berbagai pendidikan dan pelatihan yang diselenggarakan Pondok Pesantren Nurul Jadid.

Pelatihan dalam LTC ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan dan pengetahuan peserta dalam mengelola dan mendesain sebuah pelatihan peningkatan kapasitas SDM pengurus di pesantren, selain itu juga untuk menciptakan tenaga profesional berkualitas tinggi yang dapat berkontribusi positif terhadap masyarakat. Dengan menyelesaikan pelatihan ini, para peserta yang dicetak sebagai trainer diharapkan dapat mengimplementasikan keterampilan yang mereka peroleh sesuai kebutuhan pesantren.

Salah satu fokus utama pasca-pelatihan adalah memastikan bahwa para trainer dapat menerapkan pengetahuan yang mereka peroleh dengan efektif. BPPM Nurul Jadid telah menyusun buku panduan pelatihan dan rencana tindak lanjut yang komprehensif untuk memastikan implementasi yang sukses dari hasil pelatihan tersebut.

Beberapa langkah konkrit yang akan diambil termasuk:

  1. Mentoring dan Pendampingan: Memberikan dukungan melalui program mentoring dan pendampingan untuk membantu trainer mengatasi tantangan yang mungkin mereka hadapi dalam menerapkan keterampilan baru dalam pelatihan oleh coach ahli.
  2. Focus Group Discussion: Menyelenggarakan diskusi intensif antar trainer dan sesi praktis yang berfokus pada penerapan keterampilan yang diperoleh, memastikan bahwa trainer dapat menguasasi materi serta metode yang akan diterapkan.
  3. Evaluasi Berkala: Melakukan evaluasi berkala untuk memantau kemajuan para trainer atau fasilitator dan mengidentifikasi area serta kompetensi khusus yang perlu perhatian lebih lanjut.
  4. Forum Berbagi Pengalaman: Membuat forum di mana peserta dapat berbagi pengalaman dan pemahaman mereka, memfasilitasi pertukaran ide dan pembelajaran antar sesama trainer.
  5. Pengembangan Kerjasama: Memfasilitasi kerjasama dengan pihak satuan kerja, satuan pendidikan atau pihak luar pesantren terkait untuk memperluas peluang kerjasama dan memastikan relevansi keterampilan yang diperoleh dengan kebutuhan pelatihan yang diminta.

Ketua BPPM bapak Didik P Agung Wicaksono sangat optimis bahwa melalui langkah-langkah ini, mereka dapat menciptakan dampak positif yang berkelanjutan dalam karir dan kehidupan para trainer. Keberhasilan pelatihan ini tidak hanya diukur dari sejauh mana para trainer memahami materi, tetapi lebih pada sejauh mana mereka mampu mengimplementasikan keterampilan baru tersebut dalam praktik sehari-hari.

 

 

(Humas Infokom)

Detik-Detik 2024, Pomas Gelar Acara Penganugerahan Lomba dan Kajian Refleksi Akhir Tahun

Lembaga Pembinaan Pondok Mahasiswa (LP. POMAS) Universitas Nurul Jadid gelar acara malam Refleksi Akhir Tahun pada Minggu (31/12/23) malam. Acara tersebut bertempat di Aula I untuk Putra dan Aula II untuk putri.

Acara ini bertujuan sebagai ajang silaturahmi dan kompetisi sebagaimana yang telah dikatakan oleh Wakil rektor 4 Universitas Nurul Jadid KH. Faiz AHZ M. Phil dalam sambutannya. “Kegiatan ini kita jadikan sebagai ajang silaturrahim, ajang kompetisi yang positif dan ajang refreshing bagi teman-teman yang aktivitasnya di pesantren,” papar beliau.

“Semoga apa yang telah kita lakukan kemarin itu sudah baik, dan apa yang akan kita lakukan di esok hari akan lebih baik lagi,” Pungkas KH. Faiz AHZ.

Kemudian acara dilanjutkan dengan penganugerahan bagi pemenang lomba Refleksi Akhir Tahun. Dimana lomba tersebut dilaksanakan sejak tanggal 10-28 Desember 2023 kemarin dengan berbagai jenis cabang perlombaan.

Selanjutnya, panitia meneruskan dengan sesi Kajian Akhir Tahun dengan mengambil tema yang bertajuk “Kokohkan Iman dengan Niat yang Mapan dan Raih Masa Depan,”. Untuk pemateri putra diisi oleh K. Muhammad Al-Fayyadl. Sedangkan untuk pemateri putri diisi oleh Ny. Hj. Nur Diana Kholidah.

 

Adapun daftar pemenang lomba Refleksi Akhir Tahun 2023 sebagai berikut:

Lomba Esai Nasional Tingkat SLTA Sederajat dan Tingkat dan Perguruan Tinggi

Juara 1 : Ananda Putri Sholehah (SMA Nurul Jadid)

Juara 2 : Munirah (MA Nurul Jadid)

Juara 3 :Ainul Yaqin (MA Nurul Jadid

 

Juara 1 : Laura Windi S (Univ KH. A. Wahab Hasbullah)

Juara 2 : Muhammad Ferdiyanto (Universitas Nurul Jadid)

Juara 3 : Trisna Amalia Insani (Universitas NU Purwokerto)

 

Lomba MQK Fathul Qorib Nasional Tingkat SLTA Sederajat dan Perguruan Tinggi

Juara 1 : Hafiz Maulana Rahman MA Nurul Qarnain

Juara 2 : Nailia Mafda Nadia MA Nurul Qarnain

Juara 3 : Alan Najibi Romdlon MA Nurul Jadid

 

Juara 1 : M. Alwi Abdillah (IAI Al Qalam Malang)

Juara 2 : Ahmad Harlani (Ma’had Aly Nurul Qarnain)

Juara 3 : Achmad Afifuddin (Ma’had Aly Nurul Qarnain)

 

Lomba Cipta dan Baca Puisi Tingkat Universitas Nurul Jadid

Juara 1 : Abdul Muhib

Juara 2 : Fira Maghfirotu Rizkia

Juara 3 : Nita Andita

 

Lomba Fotografi Tingkat Universitas Nurul Jadid

Juara 1 : Shahib Khalil Rahman

Juara 2 : Nur Aida Fitri Ayu

Juara 3 : Shofiyatul Rizqiyah

 

 

(Humas Infokom)