Kepala Biro Kepesantrenan Buka Secara Resmi Diklat Tim Kamtib Nurul Jadid

nuruljadid.net – Dalam rangka meningkatkan kapabilitas dan kapasitas personil anggota keamanan, Kepala Biro Kepesantrenan Pondok Pesantren Nurul Jadid Kiai Ahmad Madarik resmi membuka kegiatan Pendidikan dan Pelatihan (Diklat) Keamanan dan Ketertiban (Kamtib) putra tahun 2024 yang bertempat di Aula Mini Pesantren (11/01/2024).

Kegiatan Pendidikan dan Pelatihan (Diklat) Pengurus Kamtib ini kali kedua dilaksanakan kembali setelah beberapa tahun vakum sejak Covid-19. Hal ini bertujuan untuk membekali pengurus bagian Kamtib baik di kepengurusan pusat maupun daerah dengan kedisiplinan, keterampilan dan kapasitas standard yang harus dimiliki oleh seorang perwira Kamtib dalam menjalankan tugas dan fungsinya di pesantren.

Ketua Panitia Ali Fikri Ramadhon menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan kegiatan yang sangat ditunggu sejak beberapa tahun terakhir untuk mencetak pengruus kamtib yang kompeten dan disiplin tidak hanya tegas dalam bersikap melainkan juga sopan dan santun dalam mengawal keamanan dan ketertiban di pesantren khususnya kepada tamu-tamu pesantren.

“kami selaku panitia sangat bersyukur akhirnya kegiatan Diklat ini kembali dilaksanakan setelah beberapa tahun vakum sejak covid-19. Karena diklat ini sangat penting untuk dilaksanakan dalam membekali pengurus dan calon pengurus dalam menjalankan amanah pesantren di bidang Kamtib,” ungkap Ucok sapaan akrab ketua panitia.

Ketua Panitia Ali Fikri Ramadhon saat memberikan laporan panitia pada pembukaan Diklat Pengurus Kamtib Biro Kepesantrenan Pondok Pesantrenan Nurul Jadid Paiton Probolinggo di Aula Mini Pesantren

Kepala Biro Kepesantren Kiai Madarik menyampaikan harapannya bahwa pengurus Kamtib hendaknya juga menjadi tauladan selain mengawal ketertiban dan keamanan pesantren dengan aturan yang telah ada, karena ketauladanan menjadi hal urgen dalam setiap upaya pendidikan dan pembinaan karakter.

“harapannya melalui diklat ini kita semua belajar dan menyadari bahwa pengurus termasuk Kamtib juga berstatus sebagai santri sehingga selain menjalankan tugas sebagai kamtib juga memiliki status sebagai santri yang tidak kebal hukum, maka harus taat dan tunduk terhadap aturan yang ada di pesantren, insyaallah lelahnya akan menjadi barokah dan perantara kebaikan untuk pribadi masing-masing,” tutur beliau saat sambutan.

Kiai Ahmad Madarik juga berharap pengabdian pengurus Kamtib  akan menjadi ruang khidmah ke masyarakat kelak. Tantangan menjadi pengurus Kamtib tidak mudah karena harus bergesekan dengan santri dan wali santri sehingga jika diniatkan pengabdian ini untuk menggapai ridho Allah SWT, maka insyaallah akan membawa kebaikan dan keberkahan.

“Jangan jadikan tanggung jawab di pesantren sebagai beban namun dinikmati sebagai bagian dari pengabdian.”

“Diklat ini manfaatkan sebaik mungkin untuk tambahan wawasan, keilmuan dan kesadaran untuk melaksanakan tugas dengan baik sesuai hak dan kewajiban sebagai kamtib. Semoga diklat berjalan dengan sukses.”

“Ingat pesan pengasuh, agar menghindari kekerasan, boleh marah dan melakukan penindakan untuk mendisiplinkan, akan tetapi kekerasan yang bertujuan semata agar santri waspada dan tidak mengulangi namun bukan kekerasan. Niatkan mengabdi dan mengedukasi”

Kegiatan ini dihadiri KH. Fahmi Abdul Haq Zaini, Wakil Kepala Biro Kepesantrenan Kiai M. Hilman Zidny, Kiai Shalahuddin Wahid, Sekretaris Biro Kepesantrenan Moh. Alief Hidayatullah dan Kepala Bidang Kamtib ustaz Adiyatno Hidayat serta jajaran pengurus Kamtib.

 

 

(Humas Infokom)

0 replies

Leave a Reply

Want to join the discussion?
Feel free to contribute!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *