Kemendes PDTT RI Lakukan Perjanjian Kerja Bersama dengan UNUJA
nuruljadid.net – Bertepatan dengan Peringatan Hari Santri Nasional, Universitas Nurul Jadid lakukan Perjanjian Kerja Bersama (PKB) dengan Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (PDTT) Republik Indonesia (RI). Sabtu, (22/10) lalu.
Usai mengikuti upacara Peringatan Hari Santri Nasional (HSN) Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Republik Indonesia Dr. (HC) Drs. H. Abdul Halim Iskandar, M.Pd beserta rombongan dan Rektor Universitas Nurul Jadid KH. Abdul Hamid Wahid, M.Ag. bergeser tempat dari Lapangan Raya Pondok Pesantren Nurul Jadid menuju Aula I Pondok Pesantren Nurul Jadid guna untuk melanjutkan kegiatan kerjasama antara UNUJA dengan Kemendes PDTT RI.
Dalam kegiatan yang berlangsung di Aula satu Pondok Pesantren Nurul Jadid tersebut turut hadir Staf Khusus Kemendes PDTT H. Abdul Malik Haramain,, S.Sos, M.Si, Dirjen Pengembangan Ekonomi dan Investasi Ir. Harlina Sulistyorini, M.Si.
(Mendes PDTT RI Dr. (HC) Drs. H. Abdul Halim Iskandar, M.Pd bersama Rektor UNUJA Dr. KH. Abd. Hamid Wahid, M.Ag saat penandatangan PKB)
Pada kesempatan tersebut, Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (PDTT) Republik Indonesia Dr. (HC) Drs. H. Abdul Halim Iskandar, M.Pd bersama Rektor Uiversitas Nurul Jadid menandatangani naskah Kesepahaman Bersama antara Kemendes PDTT dan UNUJA.
Dalam sambutannya, Menteri Desa PDTT menyampaikan bahwa kerja sama dengan pesantren dalam konteks pembangunan desa adalah keniscayaan mutlak.
“Bahwa pesantren mampu menangani menyelesaikan dan menindak lanjuti segala hal dalam tatanan kehidupan berbangsa dan bernegara. Oleh karenanya, kerja sama dengan pesantren dalam pembangunan desa ini adalah suatu keniscayaan, dan UNUJA sebagai perguruan tinggi yang ada di pesantren menjadi mitra yang tepat untuk kerja sama ini.” tegas Doktor peraih Honoris Causa UNY tersebut.
Saat ini, kata Gus Halim, kesadaran masyarakat untuk mengirimkan anak-anak mereka ke pesantren semakin meningkat. Tak hanya dari kalangan masyarakat menengah ke bawah, mayoritas pesantren kini juga diisi anak-anak dari kalangan menengah ke atas.
“Mulai dari anak yang nakal, yang setengah nakal, pintar, pintar banget itu ada di pesantren. Mulai dari yang kaya, orang elit, sampai sama sekali tidak punya biaya untuk sekolah, itu ada di Pesantren,” tuturnya.
Sebagai penyangga peradaban, ia mengatakan, pesantren telah banyak menuai bukti nyata sebagaimana yang diharapkan oleh para pendiri bangsa.
“Pesantren juga menangani dan menyelesaikan semua hal dalam tatanan kehidupan baik di dalam maupun di luar lingkungan pesantren. Termasuk persoalan bangsa dan negara,” tuturnya.
(Dirjen PEID Kemendes Ir. Harlina Sulistyorini usai menandatangani MoU dengan Warek IV UNUJA KH. Faiz, M.Phil.I disaksikan Mendes PDTT RI Dr. (HC) Drs. H. Abdul Halim Iskandar, M.Pd dan Rektor UNUJA Dr. KH. Abd. Hamid Wahid, M.Ag saat penandatangan PKB)
Usai penandatanganan Perjanjian Kerja Bersama (PKB) antara UNUJA dengan Kemendes PDTT dilanjutkan dengan penandatanganan MOU antara Direktorat Jenderal Pengembangan Ekonomi dan Investasi Desa, Daerah Tertinggal dan Transmigrasi oleh Ir. Harlina Sulistyorini, M.Si Direktorat Jenderal Pengembangan Ekonomi dan Investasi Desa, Daerah Tertinggal dan Transmigrasi dengan Wakil Rektor IV Bidang Kemahasiswaan UNUJA KH. Faiz, M.Phil.I.
Dengan adanya perjanjian kerja bersama tersebut, Kemendes PDTT dan UNUJA akan bersinergi dalam melakukan pengembangan ekononomi dan investasi desa.
(Humas Infokom)
Leave a Reply
Want to join the discussion?Feel free to contribute!