Meski PSB Satu Atap Usai, Pendaftar yang Terlambat Tidak Boleh Ditolak. Ini Pesan Pengasuh!

berita.nuruljadid.net – Meski Penerimaan Santri Baru (PSB) satu atap hari ini, Senin (08/07) memasuki hari terakhir, namun penerimaan santri baru bagi Pondok Pesantren Nurul tidak ada istilah ‘usai’. Hal ini didasarkan kepada dawuh pengasuh yang menganalogikan orang ingin mondok itu seperti orang yang hendak masuk Islam (Muallaf, red,), artinya tidak boleh ditolak. Hal tersebut disampaikan oleh Anggota Tim Ex-Officio Roudhatul Jannah saat diwawancarai oleh Tim Nurul Jadid Media, Senin (08/07).

“Kami berpegang pada dawuh Kyai Zuhri, beliau pernah berpesan untuk jangan pernah menolak santri yang hendak mendaftar, karena mereka adalah orang-orang yang ingin belajar ilmu agama,” papar Roudhatul Jannah.

Menurutnya, PSB satu atap hanya sebuah istilah untuk mempermudah wali santri yang hendak mendaftarkan atau memondokkan putra-putrinya di Nurul Jadid.

“PSB satu atap sebenarnya disediakan untuk mempermudah wali santri mendaftarkan putra-putrinya, karena semua keperluan-keperluan disentralkan semua di sini. Mulai dari logistik, E-bekal, hingga pengasramaan,” imbuhnya.

Dengan demikian, tetap ada kesempatan bagi para wali santri yang hendak mendaftarkan putra-putrinya di luar waktu layanan PSB satu atap, yaitu dengan mengurus pendaftaran di kantor sekretariat pesantren. Dengan catatan, wali santri perlu mengurus keperluan lain seperti E-bekal, pembayaran dan semacamnya di lokasi kantor yang terpisah.

Tercatat hingga hari terakhir PSB, total seluruh santri yang telah terverifikasi berjumlah sekira 1.517 santri. Pencapaian ini sesuai dengan prediksi pihak pesantren terhadap jumlah santri yang akan mendaftar pada PSB tahun 2024 ini. Jumlah tersebut tidak jauh dari tahun-tahun sebelumnya, yakni kisaran 1.500 hingga 2.000 santri.

“Walau uang pangkal naik sebab kebutuhan fasilitas pesantren untuk para santri, namun Alhamdulillah total santri pendaftar mencapai target yang telah kami perkirakan sebelumnya,” pungkas ustazah yang juga bertugas di bagian sekretariat putri itu.

 

Pewarta: Wahdana Nafisatuz Zahra
Editor: Ahmad Zainul Khofi

0 replies

Leave a Reply

Want to join the discussion?
Feel free to contribute!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *