Perdana, Unuja Hidupkan Kembali Kajian Kuliah Tasawuf Bersama Pengasuh

nuruljadid.net – Setelah lama vakum, akhirnya Lembaga Pembinaan Pondok Mahasiswa (LP Pomas) Universitas Nurul Jadid kembali hidupkan Kajian Kuliah Tasawuf bersama KH. Moh. Zuhri Zaini, selaku Pengasuh Pondok Pesantren Nurul Jadid.

Kuliah Tasawuf bersama Pengasuh merupakan program kegiatan rutinan yang diadakan oleh LP Pomas tiap satu bulan sekali. Namun sejak adanya pandemi covid 19, program ini sempat terhenti dan baru bisa diaktifkan kembali pada Senin (12/06/23) Malam kemarin sebagai perdana.

Kegiatan ini dilaksanakan secara teleconverence diikuti oleh semua santri yang berstatus mahasiswa. Pada kali ini Kuliah Tasawuf bertempat di Mushalla Riyadlus Sholihin untuk santri putra, sedangkan untuk santri putri bertempat di Aula I Pesantren yang mengikuti secara virtual melalui zoom.

Ratusan mahasiswa Unuja berbondong-bondong menempati Musala dan Aula I pesantren untuk mengikuti kajian ini. LP Pomas juga memberikan akses untuk mahasiswa luaran dan masyarakat umum yang ingin mengikuti kajian tersebut melalui kanal youtube resmi milik Universitas Nurul Jadid yang disiarkan secara Live.

Pada pertemuan perdana ini, Pengasuh menerangkan sekilas pengenalan tentang dunia tasawuf. Ada beberapa hal yang menjadi pokok bahasan di pertemuan perdana itu. Mulai dari ilmu, pentingnya beragama, berguru, dan memaknai tasawuf itu sendiri.

(KH. Moh. Zuhri Zaini ketika mengisi kegiatan Kuliah Tasawuf yang diadakan di Musala Riyadlus Sholihin)

Dalam penjelasan yang disampaikan KH. Moh. Zuhri Zaini, beliau menyebut bahwa ilmu agama itu berbeda dengan ilmu IPTEK. Kalau ilmu agama itu harus memiliki guru, sedangkan ilmu IPTEK boleh kita kembangkan sendiri tanpa harus berguru dengan memakai keahlian ilmu yang dimiliki.

Tidak hanya sekedar memiliki guru alakadarnya, akan tetapi dalam mempelajari ilmu agama kita juga diharuskan memilih guru yang sanadnya bersambung hingga sampai ke Rasulullah SAW.

“Tidak bisa ilmu agama itu hanya bermodalkan kecerdasan dan ketekunan. Jadi harus berguru yang sanadnya sampai kepada Rosulullah,” papar beliau.

Setelah menjelaskan definisi tasawuf secara rinci, Pengasuh kemudian memberikan pemaknaan yang lebih sederhana kepada audien terkait makna Tasawuf agar lebih mudah dipahami.

“Gampangnya, Ilmu Tasawuf adalah ilmu untuk memperbaiki akhlak kita,” KH. Zuhri menyimpulkan.

 

(Humas Infokom)

 

0 replies

Leave a Reply

Want to join the discussion?
Feel free to contribute!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *