Majelis Masyayikh : Nurul Jadid Pelopori Rencana Induk Pesantren se-Indonesia
nuruljadid.net – Majelis Masyayikh mengundang Pengasuh Pondok Pesantren Nurul Jadid KH. Moh. Zuhri Zaini dan banyak pengasuh pondok pesantren se-Indonesia dalam Halaqah dan Silaturahmi “Majelis Masyayikh Mendengar Pengasuh Pesantren” pada Selasa pagi (13/09/2022) secara daring.
Pengasuh Kiai Zuhri didampingi pengurus pesantren mengikuti kegiatan tersebut dari Aula Mini Pesantren. Pada halaqoh tersebut KH. Abdul Ghaffar Rozin memaparkan tentang kedudukan dewan masyayikh dalam Undang-Undang Pesantren nomor 18 tahun 2019.
Menurut pengasuh Pondok Pesantren Maslakul Huda Pati KH. Abdul Ghaffar Rozin tersebut, majelis masyayikh bertugas untuk merumuskan dan menetapkan sistem penjaminan mutu pesantren.
Perumusan sistem penjaminan mutu pesantren yang digagas ini bertujuan untuk melakukan standarisasi dan peningkatan kualitas sumber daya, pengelolaan dan penguatan sarana prasana dengan tetap memperhatikan kekhasan pesantren terkait.
Selain itu, sistem penjamin mutu pesantren juga diproyeksikan dapat mewujudkan pendidikan yang bermutu melalui penyelenggaran pendidikan pondok yang adaptif dengan kebutuhan zaman tanpa tercerabut dari prinsip dan nilai luhur pesantren itu sendiri.
(Potret peserta majelis fokus mengikuti kegiatan Halaqah dan Silaturahmi “Majelis Masyayikh Mendengar Pengasuh Pesantren”)
Dalam kesempatan ini, Kiai Zuhri mengusulkan untuk pengembangan kelembangan, pondok pesantren harus menimbang aspek nilai keagamaan, kemandirian, keterbukaan dan kesediaan penerapan manajemen modern dan profesional.
Sebagai wujud dari poin yang terakhir, Kiai Zuhri, pengasuh pondok pesantren yang terletak di desa Karanganyar itu telah menetapkan PIP (Perencanaan Induk Pesantren) untuk rentang waktu 40 tahun.
Dalam forum daring tersebut, Bu Nyai Hj. Badriyah Fayumi, salah satu anggota majelis masyayikh, menyambut baik atas usulan Nurul Jadid dalam menetapkan PIP. Tak hanya itu, Nyai Badriyah juga mengusulkan pada Majelis Masyasyikh agar menjadikan PIP ini sebagai praktik baik (best practice) untuk seluruh pondok pesantren di Indonesia.
Sementara, Haji Thohiruddin, kepala Inkubasi Bisnis Nurul Jadid, yang juga turut hadir dalam acara tersebut menyatakan siap untuk memfasilitasi seluruh dokumen terkait PIP apabila nanti Nurul Jadid dipercaya untuk menjadi rujukan dalam pembuatan naskah Rencana Induk Pesantren.
Turut hadir secara luring dari Pondok Pesantren Nurul Jadid Sekretris Pesantren H. Faizin Syamwil, Kepala Staf Pimpinan Ahmad Sahidah, Ph.D, Kepala Biro Pendidikan Kiai Moh. Imdad Rabbani, Kepala Banwas KH. Moh. Mahfudz Faqih, Kepala Inbis H. Thohiruddin, dan beberapa pengurus pesantren.
Kegiatan halaqoh dan silaturmi Majelis Masyayikh ini ditutup dengan pembacaaan doa yang dipimpin oleh Kiai Zuhri.
(Humas Infokom)
Leave a Reply
Want to join the discussion?Feel free to contribute!