Ketua Asosiasi Ma’had Aly Indonesia (Amali) K.H. Nur Hannan Lc Apresiasi Muktamar Pemikiran Mahasantri Nusantara
nuruljadid.net – Ma’had Aly Pondok Pesantren Nurul Jadid perdana menjadi tuan rumah kegiatan Muktamar Pemikiran Mahasantri se Indonesia yang dihelat selama tiga hari sejak Jum’at, 10 sampai 12 Februari 2023 di Aula I pesantren. Acara ini dihadiri langsung oleh mudir Ma’had Aly Nurul Jadid Gus Muhammad Al-Fayyadl lulusan S2 filsafat di Perancis.
“Diadakannya acara Muktamar Pemikiran Mahasantri se Indonesia dalam rangka menyambut satu abad lahirnya Nahdlatul Ulama dan juga Haul dan Harlah Pondok Pesantren Nurul Jadid yang ke-74. Selain itu, juga sebagai ajang silaturrahmi kita sesama Mahasantri,” papar ketua panitia.
Pada acara pembukaan turut hadir selain mudir Ma’had Aly Nurul Jadid, ketua Amali (Asosiasi Ma’had Aly Indonesia) K.H. Nur Hannan, LC, M.Hi secara virtual melalui zoom meeting, tamu undangan dan peserta muktamar dari berbagai daerah di Indonesia.
(Ketua Asosiasi Ma’had Aly Indonesia (Amali) K.H. Nur Hannan saat memberikan sambutan secara virtual melalui zoom meeting)
“Hadirnya Ma’had Aly sebagai lembaga pendidikan tinggi pesantren tentu diharapkan mampu dan memiliki peran untuk mencetak kader kiai dan ulama’ yang mempunyai daya saing serta memiliki kompetensi terutama dalam menghadapi persaingan global,” tutur beliau.
K.H. Nur Hannan dalam sambutannya juga menjelaskan terkait pentingnya literasi yakni membaca dan menulis bagi semua kalangan termasuk peserta dan undangan yang hadir ketika itu. Selain itu, beliau juga berharap adanya kegiatan serupa terus digalakkan.
“Saya berharap Ma’had Aly yang lain yang ada di Indonesia ini juga dapat menyelenggarakan kegiatan-kegiatan semacam ini dalam rangka meningkatkan budaya literasi kepada mahasantri Ma’had Aly,” pinta K.H. Nur Hannan.
Sebelum mengakhiri sambutannya, kiai Nur Hannan meminta maaf kepada keluarga besar Pondok Pesantren Nurul Jadid karena tidak bisa hadir secara langsung ke tempat acara.
“Mohon Maaf saya tidak bisa hadir secara langsung di Pondok Pesantren Nurul Jadid. Sehingga malam hari ini saya hanya bisa menyampaikan sambutan saya melalui link zoom ini. Mudah-mudahan tidak mengurangi rasa ta’dzim kami kepada para Ulama, Kyai, Pengasuh, dan Keluarga Besar Pesantren Nurul Jadid,” pungkas ketua Amali tersebut.
(Mudir Ma’had Aly Nurul Jadid Kiai Muhammad Al-Fayyadl saat memberikan sambutan pada acara pembukaan Muktamar Pemikiran Mahasantri se Indonesia)
Sementara itu, mudir Ma’had Aly K. Muhammad Al-Fayadl sedikit menambahkan penjelasan terkait urgensitas literasi. Kemudian beliau berharap melalui kegiatan ini mampu memunculkan pemikiran santri Ma’had Aly yang progresif dan positif.
“Harapannya muktamar ini bisa merangsang, mendorong munculnya pemikiran-pemikiran dari teman-teman santri Ma’had Aly,” harapan beliau.
Insyaallah, kiai Fayyadl mengutarakan, jikalau dari mahasantri ada kontribusi, maka beliau yakin akan mampu mewarnai pemikiran kaum santri secara umum. Kalau kaum santri berkontribusi, maka akan mewarnai pemikiran umat Islam. Jikalau umat Islam berkontribusi, maka akan mampu mewarnai pemikiran-pemikiran di dunia ini.
“Munculkan perdebatan-perdebatan ilmiah. Jangan menyerang pribadi, jangan menyerang sentimen atau ormas apapun. Dan munculkan kritik-kritik sepanjang itu didalam koridor ilmiah. Saya harap ini menjadi forum yang kondusif dan memberikan manfaat,” pesan K. Fayyadl kepada peserta muktamar.
Selanjutnya, Acara pun dibuka secara simbolis oleh kiai Muhammad Al-Fayyadl dengan menabuh gong sebanyak 3 kali yang kemudian seremonial diakhiri dengan doa.
Peserta secara terjadwal akan aktif berdiskusi pada sesi diskusi panel dan mempresentasikan karya ilmiahnya yang telah ditentukan dan disetorkan kepada panitia sebelumnya. Tidak hanya itu, dalam muktamar ini peserta juga berpartisipasi dalam kajian dan seminar ilmiah pemikiran mahasantri tentang isu kekinian.
Narasumber yang ikut mengisi acara ini diantaranya Gus Miftahus Surur (mursyid Ma’had Aly Salafiyah Syafi’iyah Sukorejo), ustaz Salman Faris (alumnus Ma’had Aly Nurul Jadid), Gus Kholil Kholili (anggota LBM PBNU), dan ustaz Ahmad Zarkasy (mursyid Ma’had Aly Nurul Jadid).
(Humas Infokom)
Leave a Reply
Want to join the discussion?Feel free to contribute!