Pos

Pondok Pesantren Nurul Jadid Adakan Silaturrahim dan Rapat Wali Santri

nuruljadid.net – Pondok Pesantren Nurul Jadid Sabtu (02/09/2017) bersama–sama dengan pengelola Pesantren dan Wali Santri  mengadakan Silaturrahim dan Rapat Wali Santri yang bertempat di Lapangan Ayaman Pondok Pesantren Nurul Jadid.

Sebelum acara dimulai seluruh Wali Santri yang hadir dilokasi acara dihibur penampilan  Firqoh Hadrah Az-Zainiyah (Firhaz), Tepat pada jam 08.00 Wib acara Silaturrahim dan Rapat Wali Santri dimulai, diawali dengan pembacaan Surat Al-fatihah yang dipimpin oleh pembawa acara, Dimas Eko Cahyono resmi pertanda dimulainya acara tersebut, dan sebagai bentuk harapan kepada Allah SWT semoga acara demi acara berjalan dengan lancar sesuai dengan ridhonya, pembacaan Ayat–ayat suci Al-Qur’an yang dibacakan oleh Ustadz Supriyadi, S.Pd.I sebagai tangga acara yang kedua, pembacaan tahlil ikhtishar yang dipimpin oleh KH. Najiburrahman Wahid, dan pembacaan do’a yang dipimpin oleh KH. Moh. Hefni Mahfudz.

Dalam sambutannya  KH. Abdul Hamid Wahid, selaku Kepala Pesantren Pondok Pesantren Nurul Jadid menyampaikan  tujuh poin penting yang akan disampaikan dalam Silaturrahim dan Rapat Wali Santri, adapun tujuh poin tersebut sebagaimana berikut:

  1. Integrasi biaya Sekolah dan Pesantren, serta latar belakang integrasi biaya Sekolah dan Pesantren dan prosedur pembayaran satu angka/integrasi.
  2. Program BK dan Kewaliasuhan dalam rangka optimalisasi Pendidikan, pendampingan serta pembinaan kepada seluruh Santri di Wilayah (Asrama).
  3. Alur dan prosedur perijinan bagi seluruh Santri.
  4. Program pemberlakuan zona Pesantren dan parkir yang sesuai dengan buku informasi.
  5. Ketentuan dan tata tertib jam berkunjung ke Pesantren bagi seluruh Wali Santri.
  6. Program indekost bagi seluruh Santri, ketentuan jam buka Koperasi dan jam makan.
  7. Pola komunikasi Wali Santri dengan Pengurus melalui media komunikasi yang telah tersedia.

Pengasuh Pondok Pesantren Nurul Jadid Paiton Probolinggo KH. Moh. Zuhri Zaini dalam sambutannya menyampaikan tujuan diadakannya Silaturrahim dan Rapat Wali Santri sebagaimana berikut:

  1. Sebagai media silaturrahim antara pengelola Pesantren dengan seluruh Wali Santri, sehingga diharapkan dengan terjalinnya silaturrahim tersebut akan menjadikan Pondok Pesantren Nurul Jadid menjadi lebih baik.
  2. Media sosialisasi terkait informasi dan perubahan tata kelola di Pondok Pesantren Nurul Jadid kepada seluruh Wali Santri, diharapkan dengan sosialisasi tersebut Wali Santri mengetahui perubahan tata kelola di pondok Pesantren Nurul Jadid secara umum.
  3. Sebagai wahana dan dialog bersama antara pengelola Pesantren dan Wali Santri, sehingga melalui dialog tersebut diharapkan ada ide–ide baru yang mendukung terhadap visi dan misi pondok Pesantren Nurul Jadid secara umum.

Setelah sambutan, acara dilanjut dengan penyampaian program dan tata kelola dari masing-masing Biro, Kemudian dilanjutkan dengan dialog interaktif Pengelola Pesantren dan Wali Santri, tepat pada jam 13.00 WIB acara Silaturrahim dan Rapat Wali Santri selesai.(Zhen/Qz/Ns/Msf/DL)

Ma’had Aly Nurul Jadid Gelar Iftitahud Dirosah pada Momen Perayaan Idul Adha 1438 H.

nuruljadid.net – Hari ini (01/09/2017) Ma’had Aly Nurul Jadid yang merupakan salah satu dari lembaga pendidikan di Pondok Pesantren Nurul Jadid mengadakan kegiatan Iftitahud Dirosah yang dikemas dalam bentuk Dialog Interaktif. Kegiatan ini merupakan kegiatan rutin tahunan lembaga yang biasanya diselenggarakan setelah Pelaksanaan Orientasi Mahasantri Baru (OMABA).

Kegiatan yang bertemakan tentang “Ma’had Aly Sebagai Pilar Tafaqquh Fiddin” bertempat di Aula SMP Nurul Jadid dan diikuti oleh seluruh peserta didik Ma’had Aly Nurul Jadid. Dalam kegiatan ini, KHR. Ach. Azaim Ibrohimy, Pengasuh Pondok Pesantren Salafiyah Syafi’iyah Sukorejo Situbondo menjadi penyaji yang akan berdisuksi tentang tema yang dimaksud.

Pada kesempatan ini, Mudir Ma’had Aly Nurul Jadid, KH. Moh. Romzi Al Amiri Mannan juga turut hadir dan memberikan sambutan. Dalam sambutannya, beliau menyampaikan bahwa tema yang diangkat dalam kegiatan Iftitahud Dirosah ini merupakan salah satu kunci untuk memulai kegiatan belajar.

“jika kita ingin mendapatkan sebuah kesuksesan ada 9 tahapan yang harus dilalui, yaitu sabar, ikhlas, do’a, cintai pelajaran, memilih teman yang baik, hormat terhadap guru, jauhi maksiat, renungkan keberhasilan teman-teman yang berhasil dan jagalah hati” Dawuh KH. Romzi sapaan akrab Mudir Ma’had Aly Nurul Jadid.

“Mencari ilmu harus dengan kesabaran, bersabar bukan hanya diam melainkan kita harus mencari solusinya” Tambah beliau dalam sambutannya.

Sebelum penyaji menyampaikan tentang tema yang diangkat, Ust. Kusairi selaku moderator menyampaikan landasan dan alasan tentang tema yang akan dibahas. Dia menyampaikan bahwa pengangkatan tema dialog kali ini merupakan hasil dari kajian kajian yang telah dilakukan oleh Penyaji.

“diangkatnya nama tema “Ma’had  Aly Sebagai Pilar Tafaqquh Fiddin” Tentunya tema ini bukan berangkat dari tangan kosong, melaikan sebelumya sudah pernah dilakukan beberapa pengkajian yang mendalam oleh KHR. Ach. Azaim Ibrohimy,  salah satunya ialah di Pondok Pesantren Sidogiri, LPQ Batsul Masa’il Kediri, dan di Ma’had Nurul Kharoma’in Pujjor, Musyaifah Makkah dan yang terakhir di RSP Saudi Arabia.” Ujar moderator.

Diawal penyajian, KHR. Azaim Ibrohimy menyampaikan sambutan bahwasanya kedatangan beliau untuk menghadiri sekaligus menjadi penyaji dalam kegiatan Iftitahud Dirosah ini merupakan titah dari KH. Moh. Zuhri Zaini, Pengasuh Pondok Pesantren Nurul Jadid untuk me-muroja’ah kembali dan Musabaqoh bersama santri Ma’had Aly Nurul Jadid terhadap ilmu yang pernah beliau dapatkan semasa beliau masih menjadi santri aktif di Pondok Pesantren Nurul Jadid pada tahun 1994 sampai dengan 1998. Kegiatan ini berakhir pada pukul 23.00 WIB. (Zhen/Qz/Ns/Msf/DL).

Lapis-lapis Keberkahan diantara Dua Kesunnahan

nuruljadid.net – (01/09) Bias sinar matahari mulai terasa hangat melewati lubang ventilasi musholla yang di gunakan sebagai tempat shalat idul adha tahun ini. Berbeda dengan beberapa tahun lalu, santri Wilayah Al-Hasyimiyah sudah tidak harus berbondong-bondong ke wilayah Az-Zainiyah sebab pada lebaran idul adha tahun ini pengurus wilayah Al-Hasyimiyah menyelenggarakan shalat berjamaah di wilayah Al-Hasyimiyah yang diimami langsung oleh Ustadzah Madinatul Munawwaroh. Sementara khutbah disampaikan oleh Kepala Wilayah, Ustadzah Siti Badriyah, dan Ustadzah Qinnatul Khoiroh bertugas sebagai Bilal.

Tepat jam 06.30 WIB, shalat jamaah dimulai. Gema takbir membahana. Semua santri yang mengikuti shalat jamaah larut dalam bacaan imam yang begitu menenangkan hati. Setelah shalat, dilanjutkan dengan pembacaan khutbah lalu tahlil bersama serta do’a sebagai acara pamungkas didalam pelaksanaan shalat idul adha tahun ini.

Shalat jamaah dilaksanakan di musholla Al-Hasyimiyah. Namun, sebab tempat yang tidak memadai, maka pengurus divisi ubudiyah menggelar terpal sebagai alas santri yang tidak mendapatkan tempat di musholla. Ada tujuh terpal yang di gelar, namun setengah jam sebelum shalat jamaah dimulai, masih ada banyak santri yang tidak menemukan tempat untuk shalat. Membawa tikar dari kamar pun menjadi satu-satunya pilihan solusi demi bisa ikut shalat berjamaah idul adha.

Sekalipun beralas tikar dengan ruangan terbuka tidak menjadi alasan surutnya semangat berjamaah para santri, terbukti dengan khidmatnya pelaksanaan shalat berjamaah serta penuhnya barisan shaf jamaah hingga ke depan Daerah El-Farodies dan Daerah Al-Maziyah. Semangat berjaamaah para santri ditengah tempat yang tidak begitu kondusif patut dipertahankan selaras dengan petikan hikmah khutbah yang disampaikan Ustadzah Sibad, sapaan akrab Ustadzah Siti Badriyah, beliau menyampaikan dalam khutbahnya bahwa sebagai santri sudah seharusnya selalu semangat menyebarkan kebaikan. Di dalam satu komando pemimpin, kita harus berjalan beriringan, saling mengingatkan hingga tidak akan ada perpecahan serta permusuhan antar saudara seagama.

Dalam pelaksanaan shalat idul adha banyak sekali sunnah-sunnah yang patut kita kerjakan. Diantaranya, makan setelah shalat idul adha, mandi, mengambil jalan berlainan ketika berangkat dan pulang dari tempat shalat berjamaah.

Salah satu yang paling sering diperdebatkan diantara ulama’ Nahdhiyin dan Ulama’ Muhammadiyah yakni pada tempat pelaksanaan shalat idul adha. Menurut kaum Nahdhiyin disunnahkan di masjid atau mushollah berlandaskan pada pendapat Imam Syafi’i. Sementara menurut kaum Muhammadiyah pelaksanaan shalat idul adha disunnahkan diruang terbuka atau lapangan.

Sebab tempat yang tidak memadai maka seyogyanya ada dua kesunnahan yang dilakukan secara bersamaan pada pelaksanaan shalat idul adha di wilayah Al Hasyimiyah sebagai mana yang diungkapkan oleh Ustadzah Siti Badriyah selaku Kepala Wilayah, “Pada pelaksanaan idul adha ini kita melaksanakan dua sunnah sekaligus terkait tempat shalat ied, yakni sunnah di dalam ruangan dan luar ruangan. Jadi yang berada didalam ruangan melaksanakan ‘sunnahnya’ imam Syafii sementara yang diluar ruangan melaksanakan ‘sunnahnya’ imam yang lain. Jadi barakahnya sama-sama dapet.(AF)

Gema Takbir Santri Pondok Pesantren Nurul Jadid

nuruljadid.net – Dalam rangka memperingati Hari Raya Idul Adha 1438 H, Pondok Pesantren Nurul Jadid mengadakan beberapa rentetan kegiatan, salah satunya seperti kegiatan takbir yang dilaksanakan pada malam ini (31/08). Kegiatan yang bertemakan dengan “Gema Takbir Santri” dilaksanakan di Masjid Jami’ Nurul Jadid dan dikoordinir oleh Biro Kepesantrenan dan Ubudiyah Masjid Jami’.

Ketua Panitia Pelaksana Kegiatan, Saudara Taufiqur Rahman menyampaikan bahwa kegiatan “Gema Takbir Santri” wajib diikuti oleh semua wilayah putera dengan mendelegasikan maksimal 10 santri. Penjadwalan untuk melakukan takbir pun telah diatur oleh panitia, adapun durasi waktu penampilan takbir oleh masing masing wilayah adalah 10 menit.

Kegiatan gema takbir kali ini sebagai unjuk rasa kita dalam memeriahkan hari raya idhu adha di pondok pesantren nurul jadid.

“Tujuan dilaksanakannya kegiatan ini adalah agar santri yang berada di Pondok Pesantren Nurul Jadid selain mengaji dan belajar ilmu umum, mereka juga bisa mengamalkan sunnah-sunnah Rasulullah SAW”. Tambah Ketua Pelaksana Kegiatan.

Dalam kegiatan ini Ustad Adi selaku Kabag Kegiatan Khusus Santri di Pondok Pesantren Nurul Jadid menyampaikan bahwa tujuan diadakannya kegiatan ini selain untuk mengamalkan sunnah-sunnah Rosul, juga sebagai pembelajaran terhadap seluruh santri sebagai bekal hidup dimasyarakat.

“Tak hanya itu, tujuan lain diadakannya kegiatan ini adalah untuk menambah kreatifitas para santri” Tambah Ustad Adi. (Qz/Ns/Msf)

“Melupakan Rumah” dengan Lomba Takbir Akbar

Idul adha merupakan momen merayakan hari berbagi kebahagian bersama teman setelah sebelumnya pada idul fitri merayakan hari kemenangan bersama keluarga. Biasanya, para santri melewatkan idul adha dipondok dengan Lomba Masak Sate.

Berbeda dengan tahun lalu, Untuk menyemarakkan hari raya idul adha, dan mewadahi kreativitas santri dalam memainkan alat musik sederhana berupa botol air mineral dan botol kaca, (31/08) Bagian Diklat dan Keterampilan mengadakan Lomba Takbir Antar Daerah. Setiap daerah mendelegasikan sepuluh orang anggotanya, lima orang penabuh dan lima orang pengisi suara. Setiap daerah hanya boleh mendelegasikan satu kelompok dan membawa peralatan tabuh masing-masing.

Lomba yang dimulai jam 20.30 WIB tersebut menjadi ajang bersaing sehat antar daerah. Instrumen unik, tempo bermacam-macam, ketepatan tabuhan, kostum para peserta serta adu kekuatan suara khas vokalis menjadi tolok ukur kekompakan masing-masing peserta dan penilaian dewan juri. Kegiatan yang digelar di depan musholla tersebut sukses membuat para penonton larut dalam kebahagiaan hingga tanpa dikomando penonton ikut melafalkan takbir bahkan ada juga yang sampai meneteskan air mata.

“Lomba ini diadakan salah satunya untuk melupakan kenangan rumah, pengen lebaran bareng keluarga dalam pikiran para santri, terutama santri baru. Selain mereka terhibur juga untuk meraup pahala dari takbiran bareng malam ini,” ucap KaBag. Diklat dan Keterampilan, Sherly Dwi Agustin. (Af)

Biro Kepesantrenan Mengadakan Diklat Wali Asuh & Bimbingan Konseling Pondok Putri

nuruljadid.net – (29/08) Biro Kepesantrenan Pondok Pesantren Nurul Jadid Mengadakan Diklat Wali Asuh Pondok Putri, yang dihadiri oleh Kepala Biro Kepesantrenan, KH. Fahmi AHZ dan Nyai Hj. Khodijatul Qodriyah, Selaku Kepala Madrasah Diniyah An- Nafi’iyah dan H. Ahmad Jazuli sebagai Pemateri dalam Diklat Wali Asuh dan Bimbingan Konseling, Beserta Semua Calon Wali Asuh Pondok Puteri dari Wilayah Al-Hasyimiyah (Daltim) dan Az-Zainiyah (Dalbar) yang bertempat di Aula SMP Nurul Jadid.

Dalam Acara Kegiatan ini, Nyai Hj. Khodijatul Qodriyah menyampaikan tata cara mendidik anak didiknya (santri) dengan beberapa tahapan. Yang pertama, kita harus selalu konsisten dalam menjaga atau mengawasi anak didik, sehingga semua waktunya dapat kita pantau. Yang kedua, sikap elegan kita terhadap anak didik sangatlah berdampak kepada tata cara sikap dan akhlak pada anak didik kita nantinya, yang paling utama bagi kita selaku wali asuh seharusnya terlebih dahulu membentuk akhlak kita, agar mejadi contoh bagi anak didik.

Karena mereka tidak akan mencontoh perilaku selain dengan bimbingan yang telah anak didik kita dapatkan, meskipun setiap anak didik itu memiliki sifat yang berbeda beda, jadi kita sebagai wali asuh harus extra sabar dalam mendidik dan mengayomi anak didik pada nantinya.

“Tujuan dibentuknya atau diakananya diklat wali asuh ini adalah dalam rangka mengawal dan mendidik santri, agar menjadi santri yang ber-Akhlakul Karimah, sebagaimana Tujuan Pendiri Pondok Pesantren Nurul Jadid” dawuh beliau Nyai Hj. Khodijatul Qodriyah. (QZ,NS,MSF)

Pascasarjana STAIN Kediri Silaturrahim Ke Pondok Pesantren Nurul Jadid

nuruljadid.net – Pada Hari ini, Selasa 29/08/2017 Pondok Pesantren Nurul Jadid kedatangan tamu dari Pascasarjana Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Kediri (STAIN Kediri ) beserta rombongan yang berjumlah 85 Orang, Dengan rincian 10 Peserta Pimpinan dan Pengelola Pascasarjana, Dosen 10 Peserta dan Mahasiswa 65 Peserta.

Tepat pada jam 12.00 WIB rombongan tiba di Pondok Pesantren Nurul Jadid, kedatangan rombongan disambut langsung oleh Kepala Pesantren Nurul Jadid, Perwakilan dari Institut Agama Islam Nurul Jadid ( IAINJ ),  Sekolah Tinggi Teknologi Nurul Jadid ( STTNJ ), Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Nurul Jadid ( STIKesNJ ), Kepala Biro Pendidikan dan Pengurus Sekretariat Pondok Pesantren Nurul Jadid.

Kedatangan rombongan Pascasarjana STAIN Kediri di Pondok Pesantren Nurul Jadid disamping Silaturrahim, Pertemuan tersebut juga momentum bagi mereka dalam rangka Studi Lapangan Mahasiswa dengan tema ”Wawasan Manajemen Pondok Pesantren”.

KH. Abdul Hamid Wahid selaku Kepala Pesantren Nurul Jadid menyampaikan, ”Selamat datang kami ucapkan Kepada Keluarga Besar Program Pascasarjana Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Kediri di Pondok Pesantren Nurul Jadid, Insyaallah Kami dari Pesantren Nurul Jadid siap untuk menyampaikan apa yang diminta oleh STAIN Kediri dengan segenap kemampuan kami, Tentunya dengan harapan ada timbal balik bagi kami didalam menemukan permasalahan, memecahkan masalah dan menyelesaikan masalah yang ada dalam ruang lingkup pendidikan di Pondok Pesantren Nurul Jadid.”

Dalam sambutannya  Prof. Dr. H. Nur Ahid, M.Ag. selaku Direktur Pascasarjana STAIN Kediri Menyampaikan tujuan Civitas Akademik Pascasarjana STAIN kediri di Nurul Jadid adalah untuk mengetahui manajemen Pondok Pesantren di Nurul Jadid.

Dalam pertemuan tersebut juga dilaksanakan tanya jawab dari pihak Pascasarjana STAIN Kediri kepada Pimpinan Pondok Pesantren Nurul jadid.

Pengurus Baru Melahirkan Cahaya Baru

nuruljadid.net – Di penghujung acara kepanitiaan reformasi, senin malam selasa (28/08) telah dilaksanakan pelantikan pengurus wilayah az-zainiyah setelah melalui proses laporan pertanggung jawaban dan kampanye sebelumnya. Alhamdulillah, acara pelantikan pengurus wilayah az-zainiyah masa khidmat 2017-2019 berjalan dengan lancar.

Sebanyak 100 orang pengurus wilayah yang telah terlantik di wilayah az-zainiyah dengan struktutral yang dikepalai oleh Ustadzah Farhah,S.Pd.I, Sekretaris, Bendahara, Tata Usaha (TU), Kabid I (Tarbiyah Wat Ta’im), Kabid II (Kesejahteraan Santri), Kabid III (BK dan ketertiban), dan Kabid IV (Bakat Minat & Diklat). acara pembacaan ikrar yang dipimpin oleh kepala BKPP Nurul Jadid, Ny. Hj. Hanunah Nafiiyah, M.Pd adalah menjadi saksi bahwa telah terlantiknya pengurus baru di wilayah az-zainiyah pada malam hari ini yang bertempat di mushollah az-zainiyah.

Setelah pelantikan, tak lupa pesan kesan atau sekapur sirih dari masing masing  kepala wilayah demisioner dan kepala wilayah terlantik, yang disampaikan ustadzah Afifah,S.Kom dan Ustadzah Farhah, S.Pd.I. Harapan dari pengurus demisoner kepada pengurus terlantik, bisa melaksanakan program kerja kepengurusan dengan maksimal dan menjadi wilayah yang lebih baik dari kemarin untuk az-zainiyah khususnya dan nurul jadid pada umunya, serta dari pengurus terlantik meminta bantuan dan arahan kepada pengurus demisioner, ustadzah mukhorijin dan keluarga pengasuh untuk mensukseskan dan memaksimalkan program kerja di wilayah az-zainiyah kedepan.

Kepengurusan akan menjadi sukses dalam mengerjakan amanah apabila dikerjakan dengan team work. Dari kepala wilayah hingga kepengurus di daerah apabila sama-sama bergerak dalam satu badan insya allah akan menjadi lebih mudah untuk kita mengemban amanah atau tugas untuk memberikan pelayanan kepada santri dalam memaksimalkan program dan menanamkan rasa pengabdian untuk pondok pesantren nurul jadid serta melahirkan cahaya baru diselanjutnya. (MF)

Menyambut Hari Besar Islam 1 Muharram 1439 H Dengan Pekan Lomba

nuruljadid.net – Dalam rangka menyambut Hari besar Islam 1 Muharram 1439 H. Malam ini, Senin 28 Agustus 2017, seluruh santri Pondok Pesantren Nurul Jadid dengan semarak berkumpul di halaman Kantor Pesantren Nurul Jadid untuk mengikuti pembukaan pekan lomba dalam rangka menyambut Hari Besar Islam 1 Muharram 1439 H.

Pekan lomba yang dilaksanakan oleh teman – teman Forum Komunikasi Osis ( FKO ) terdiri dari beberapa macam lomba, Hadrah ala Santri, MSQ, Qori’,  Pidato Bahasa Madura, Pidato Bahasa Jawa, Kaligrafi, Penulisan Cerpen, Parade Puisi, semua macam lomba tersebut dilaksanakan pada malam libur kegiatan Pesantren, yaitu setiap malam selasa dan malam jum’at.

Sebelum acara pembukaan pekan lomba dimulai seluruh Santri yang hadir dalam acara tersebut dihibur dengan penampilan Firqoh Hadrah Az-Zainiyah.

Tepat pada jam 20.00 WIB kegiatan pembukaan pekan lomba dalam rangka Menyambut Hari Besar Islam 1 Muharram 1439 H dimulai. Seluruh Santri tampak antusias dalam mengikuti pembukaan lomba tersebut maklum kegiatan ini merupakan kegiatan yang diadakan setiap satu tahun sekali.

Tujuan diadakannya lomba tersebut adalah untuk mengembangkan bakat dan kemampuan Santri khususnya dalam bidang Keagamaan, ‘’terang Niamul Khoiri selaku Koordinator Acara Panitia Hari Besar Islam 1 Muharram 1439 H.

Tepat pada jam 21.00 WIB acara kegiatan pembukaan lomba dalam rangka menyambut Hari Besar Islam 1 Muharram 1439 H berakhir.(Zhen/MSF)

Penutupan KKN IAINJ Berbasis Pondok Pesantren Nurul Jadid

nuruljadid.net – Kuliah Kerja Nyata ( KKN ) Institut Agama Islam Nurul Jadid Paiton Probolinggo, Merupakan program rutin yang dilaksanakan setiap satu tahun sekali yang melibatkan Mahasiswa dan Mahasiswi semester tujuh dari semua fakultas atau jurusan.

KKN pada tahun 2017 berbeda dengan KKN tahun 2016, pada tahun 2016 ada kalanya KKN Berbasis Desa dan Masjid, Sedangkan pada tahun 2017 Pelaksanaan KKN ada yang berbasis Desa dan Pesantren, Untuk KKN berbasis Pesantren pada tahun 2017 ada sebagian Mahasiswa dan Mahasiswi  dari semua jurusan yang melaksanakan Kuliah Kerja Nyata ( KKN ) di Pondok Pesantren Nurul Jadid.

Dari seratus Mahasiswa dan Mahasiswi disemua jurusan yang melaksanakan KKN di Pondok Pesantren Nurul Jadid, terhitung sejak tanggal 17 Juli 2017 sampai dengan tanggal 27 Agustus 2017, Pada tanggal 27 Agustus 2017 KKN yang berbasis Pondok Pesantren Nurul Jadid resmi melaksanakan acara penutupan bersama baik Mahasiswa/ Mahasiswi yang dihadiri oleh Kepala Pesantren sekaligus Rektor Institut Agama Islam Nurul Jadid KH. Abdul Hamid Wahid, perwakilan dari LP3M IAI Nurul Jadid Gus Muhammad Alfyadl, DPL Putri Nyai Hj. Khodijatul Qodriyah dan semua Kepala Wilayah Puteri yang menjadi tempat  posko Mahasiswi.

Dalam acara penutupan Kuliah Kerja Nyata (KKN) berbasis Pondok Pesantren Nurul Jadid yang dilaksanakan di Aula Puteri Madrasah Aliyah Nurul Jadid, Diawali dengan pembacaan Surat Al-Fatihah yang dipimpin oleh pembawa acara Fathurrosi sebagai tanda dibukanya acara penutupan KKN 2017 berbasis Pondok Pesantren Nurul Jadid dan dilanjutkan dengan acara Pembacaan Ayat – Ayat Suci Al-Qur’an Uztadz Gufron, Sambutan Panitia, Masing – masing Kordes, DPL Nyai Hj. Khodijatul Qodriyah, Perwakilan LP3M Gus Muhammad Alfayadl dan Sambutan Kepala Pesantren KH. Abdul Hamid Wahid

Dalam sambutannya Kepala Pesantren Pondok Pesantren Nurul Jadid menyampaikan, “Bahwa KKN di Pondok Pesantren merupakan kesempatan emas bagi kita semua peserta KKN dan sekarang mungkin teman – teman tidak merasakan manfaatnya, barangkali kita akan merasakan manfaatnya ketika kita sudah pulang ke masyarakat, yang paling penting juga adalah bagaimana kita menyadari bahwa kita sebagai kader pejuang, Dan bagi Santri Nurul Jadid berjuang merupakan sebuah keharusan yang tertanam dalam mentalitas kita masing – masing, oleh karna itu KH. Zaini Mun’im  mengatakan kalau orang hanya memikirkan perutnya sendiri tidak mau berjuang maka orang tersebut sama saja dengan bermaksiat, oleh karna itu KKN merupakan salah satu latihan bagaimana kita belajar bermasyarakat dengan baik belajar memberikan kebaikan kepada orang lain maka sekali lagi KKN merupakan langkah awal bagi kita untuk melatih berbuat baik kepada orang lain.

Setelah sambutan Kepala Pesantren acara dilanjut dengan pemberian kenang – kenangan  dari masing – masing posko Mahasiswa dan Mahasiswi untuk posko Mahasiswa diwakili oleh Zainullah dan posko Mahasiswi diwakili oleh masing – masing Kordes, dan pembacaan do’a sebagai tanda berakhirnya acara penutupan Kuliah Kerja Nyata (KKN) 2017 yang dipimpin oleh Gus Muhammad Alfayadl. ( Zhen )

Biro Kepesantrenan Adakan Diklat Wali Asuh

nuruljadid.net – Malam ini (25/08) Biro Kepesantrenan Pondok Pesantren Nurul Jadid mengadakan Pembinaan, Pendidikan dan Pelatihan Wali Asuh yang bertempat digedung Aula SMP Nurul Jadid.

Kegiatan ini dihadiri oleh KH. Mahfudz Faqih, H. Ahmad Jazuli, Sekretaris Biro Kepesantrenan, Bapak Ponirin Mika, Koordinator Bagian Bimbingan Dan Konseling Biro kepesantrenan, Bapak Sholeh beserta seluruh pengurus wilayah yang berada dibawah naungan Pondok Pesantren Nurul Jadid.

Dalam acara ini Sekretaris Biro Kepesantrenan menyampaikan pesan dari KH. Fahmi AHZ selaku Kepala Biro Kepesantrenan yang berhalangan hadir.

Beliau sangat memohon dengan kepada semua  wali asuh agar mengikuti kegiatan bimbingan dan konseling kewaliasuhan ini sampai selesai. Ucap Bapak Ponirin Mika

“Peran wali asuh yang berada dibawah naungan Pondok Pesantren Nurul Jadid merupakan suatu hal yang paling utama oleh karena itu, Kepala Biro Kepesantrenan Pondok Pesantren Nurul Jadid sangat menghimbau kepada seluruh wali asuh agar menjalankan tugasnya dengan baik. Salah Satu tugas wali asuh adalah selalu menjaga, mendampingi dan memantau anak didiknya disetiap jam kegiatan pesantren serta aktivitas kesehariannya, agar tidak terjadi lagi kejadian santri yang biasanya kerasan diluar.” Imbuh Sekretaris Biro Kepesantrenan dalam sambutannya.

Adapun tujuan dan harapan pesantren kepada wali asuh adalah agar senantiasa aktif dalam menjaga, mendampingi, mendidik, membimbing dan membina serta mengarahkan anak didiknya untuk selalu semangat belajar dalam menimba ilmu di Pondok Pesantren Nurul Jadid. Serta menjadi santri sejati yang selalu menjaga kesopanan dan selalu ber-akhlaqul karimah. (QZ,/NS/MSF)

OMABA, Pelatihan Awal bagi Santri Baru Ma’had Aly Nurul Jadid

nuruljadid.net – Badan Eksekutif Mahasantri (BEMs) Ma’had Aly melaksanakan Orientasi Mahasantri Baru (OMABA), selasa pagi, (22/08/2017)  di Musholla Al Amiri. Kegiatan tersebut diikuti santri baru putra dan putri di wilayah Al-Amiri dan Wilayah Al-Lathifiyah yang merangkap peserta didik baru di program-program lembaga Ma’had Aly.

Seperti halnya instansi pendidikan lainnya, Ma’had Aly mengadakan kegiatan orientasi ini, bertujuan untuk melatih mental dan melatih kemandirian santri sebelum akhirnya menetap lebih lama dipondok pesantren.

Kegiatan OMABA yang diketuai oleh Anis Zayyadi ini berlangsung selama tiga hari. Selama tiga hari tersebut, para mahasantri disajikan berbagai materi, mulai dari kegiatan-kegiatan keagamaan, kepesantrenan, sejarah Ma’had Aly, pengantar konsentrasi Ma’had Aly, yakni fiqh & ushul fiqh, dll.

Puncak acara dan kegiatan yang begitu menyentuh dari kegiatan OMABA ini adalah kegiatan Renungan dan burdah keliling yang sengaja dilaksanakan pada tengah malam, yakni pada jam 02.00 WIB dini hari.

Pada kegiatan Renungan ini, bukan hanya para peserta OMABA yang menangis, Renungan yang diisi oleh puisi-puisi yang dibacakan oleh ustadzah Clara sinta pratiwi itu juga mampu membuat para panitia ikut menangis. Selepas renungan, para peserta langsung bergegas mengambil wudhu’ untuk melaksanakan sholat tahajjud kemudian disusul dengan kegiatan burdah keliling.

Seseuai dengan misi utama diadakannya kegiatan ini, Panitia mengemas OMABA dengan kreatif dan bersifat teori-praktis, karena dalam tatanan praktis, materi yang disajikan lebih mudah diingat dan diamalkan dengan baik.

“Segenap panitia dan musyrifin & musyrifah berharap, melalui pe;atihan yang dikemas dengan OMABA ini, para santri baru akan benar-benar belajar menjadi pribadi mandiri  seperti yang sudah diajarkan dan dipraktikkan di kegiatan OMABA ini.” Ujar Anis Zayyadi. (NH)

omaba ma’had aly putri

Belajar Tuntas Darah Wanita

nuruljadid.net – Fikih perempuan menjadi tema fikih yang sanagat penting dan tidak pernah habis dibahas.  Termasuk tema fikih yang sangat penting dipelajari  adalah Fikih darah wanita.

Madrasah Aliyah Program Keagamaan (MA PK) mengadakan kegiatan program Praktik Ibadah (26/08/17) dengan mengangkat tema “Belajar Tuntas Darah Wanita” pada hari jum’at (25/08).

Kegiatan ini merupakan salah satu kegiatan Praktik Ibadah yang dilaksanakan secara berkala yakni satu  tahun sekali oleh Organisasi Siswa Intra Sakan (OSAKA) di MA PK.

Diangkatnya tema tersebut dilatar belakangi oleh minimnya pengetahuan peserta didik baru tentang darah wanita. Baik  darah ditinjau dari segi warna atau dari jangka waktunya. Darah bagi seorang wanita adalah sesuatu yang sangat penting, sebab diterimanya ibadah kaum perempuan adalah tergantung bagaimana ia mampu memahami darah wanita baik dari segi penghitungan masa keluar darah atau dari segi bagaimana bersuci dari masa “berdarah”.

“Dengan adanya acara tersebut siswi MA PK diharapkan dapat mengerti lebih detail perhitungan darah wanita yang terkesan mumet dan membingungkan,” ujar Ketua Panitia, Lutfatul Imamah.

Acara yang dimulai sejak pukul 09.00 WIB tersebut berlangsung khidmat. Antusiasme terlihat dari banyaknya pertanyaan yang didiskusikan oleh peserta dan nara sumber.

Ustadzah Maadinatul Munawwaroh, S.Pd.I, yang didapuk sebagai narasumber mampu membuat suasana menyenangkan. Masing-masing peserta dibagi menjadi beberapa kelompok kemudian masing-masing kelompok diuji kekompakannya dengan yel-yel dan banyaknya pertanyaan yang diajukan. (EN)

Sambut PHBI, FKO Adakan Lomba

nuruljadid.net – Berbagai lomba yang digelar oleh Forum Komunikasi OSIS (FKO) dibuka kamis malam (24/08/2017). Lomba tersebut adalah rangkaian kegiatan Peringataan Hari Besar Islam dalam rangka menyambut tahun baru 1439 H.

Kegiatan ini merupakan kegiatan tahunan yang sudah pasti dilakukan. Namun, dalam setiap tahun perlombaan yang digelar tidak tentu sama, tergantung  bagaimana FKO mengagendakan kegiatan tersebut.  Pada tahun ini lomba Qori’ baru pertama kali diadakan.

Pembukaan lomba dilanjutkan dengan lomba Mars Nurul Jadid dan beat box santri. Lomba antar lembaga formal yang berada di bawah naungan Pondok Pesantren Nurul Jadid itu berlangsung meriah. Utusan masing-masing lembaga menampilkan performa terbaik mereka membuat tepuk tangan penonton tidak pernah surut.

Lomba antar lembaga tidak hanya lomba yang bersifat kognitif atau yang memeras pikiran tapi juga lomba yang mengharuskan kreatifitas dan kekompakan seperti lomba beat box, quiz dll.

“Lomba ini diadakan untuk meningkatkan kreativitas santri, meningkatkan daya saing santri antar lembaga formal secara sehat serta mengukuhkan ukhuwah ma’hadiyah antar santri agar lebih mencintai Pondok Pesantren Nurul jadid dan seisinya,” ungkap Sulusiyah, ketua panitia PHBI.

Dimulai sejak tanggal 24 Agustus 2017 sampai 14 Sepetember, ada tujuh lomba yang diagendakan oleh FKO yakni lomba Mars Nurul Jadid dan beat box, Pidato, MTQ, MSQ, Shalawat, Qari’, Quiz dan game hajar aswad. (ka)

Asah Hati dengan Tausiyah Pengasuh

nuruljadid.net – Pengurus wilayah Al-Hasyimiyah terus berusaha berbenah dalam segala hal termasuk usaha meningkatkan kinerja pengurus dan wali asuh. Salah satu program yang dicanangkan untuk itu adalah program tausiyah pengasuh.

Kegiatan tausiyah pengasuh tersebut adalah kegiatan tausiyah oleh dewan pengasuh Pondok Pesantren Nurul Jadid secara berkala yakni satu bulan sekali dan diikuti oleh seluruh pengurus dan wali asuh.

Selain untuk pengurus dan wali asuh kegiatan ini juga digelar untuk seluruh santri yang dibagi menjadi dua kelompok sesuai dengan tingkatan sekolah yakni SLTP dan SLTA.

Pengurus bagian Bimbingan dan Konseling yang menjadi penanggung jawab kegiatan tausiyah pengasuh mengundang KH. Hefniy Mahfudz Al-Hafidz untuk memberikan tausiyah pada bulan agustus ini.

“Kegiatan ini bertujuan untuk menumbuhkan ruhul jihad pengurus untuk mengabdi tanpa batas. Lebih khusus lagi tausiyah ini juga menjadi media untuk mengasah hati. Bagaimanapun hati kita harus terus diasah agar selalu ikhlas mengabdi dengan totalitas,” ungkap Nur Amalia, Kepala Bagian Bimbingan dan Konseling.

Selain diperuntukkan pengurus dan wali asuh, tausiyah pengasuh ini juga diperuntukkan seluruh santri yang dibedakan menurut tingkat pendidikan formalnya. Diharapkan kegiatan ini bisa menjadi pemompa jiwa pengabdian pengurus serta pemompa semangat belajar santri.

“Tidak hanya otak yang perlu diasah, hati juga penting untuk diasah agar tetap seimbang,” ujar Siti Badriyah, kepala wilayah Al-Hasyimiyah menguatkan. (ka)