Pos

20190327_yasonna-hamonangan-laoly-memberikan-motivasi-kepada-mahasiswa

Marsekal Hadi Tjahjanto: Perang Informasi, Harus disikapi dengan Dewasa dan Bijak

nuruljadid.net – Panglima Tentara Nasional Indonesia (TNI), Marsekal Hadi Tjahjanto, mengisi forum mengaji kebangsaan dengan tema: “Mempererat Persatuan, Menjaga Kesatuan, Membangun Indonesia Berkeadaban”. Bertempat Auditorium Universitas Nurul jadid (UNUJA), Paiton, Probolinggo, Selasa (02/04/19).

Marsekal Hadi Tjahjanto, mengulas tema tersebut mengatakan, “negara kita ini adalah negara yang sangat besar. Sehingga harus dijaga kesatuan dan persatuan bangsa kita dengan kuat,” ucapnya.

Mengingat, terdapat beberapa komplotan yang ingin memecah belah persatuan bangsa ini, yang tidak lagi dengan kekuatan fisik. Melainkan menggunakan kekuatan kecepatan informasi.

“Karena informasi dapat merubah pikiran kita. Maka, setiap informasi harus disikapi dengan dewasa dan bijak,” jelasnya mengajak segenap audiens.

Beliau juga menambahkan tentang potensi Indonesia yang akan menjadi negara nomor 4 ekonomi terbesar di dunia tahun 2050. Dengan memperbaiki Sumber Daya Alam (SDA), dan Sumber Daya Manusia(SDM).

Kegiatan yang berlangsung sekitar jam 09.00, dihadiri pula, Wakil Bupati Probolinggo, Civitas Akademik Universitas Nurul Jadid, siswa/i di seluruh lembaga yang berada di bawah naungan PP. Nurul Jadid, Ketua Pemuda Muhammadiyah, dan rombongan TNI beserta Polri.

Penulis : Jamilatunnisa’ (SJ)
Editor : Rizky H.T.

Panglima TNI Ajak Santri Membangun Negeri

Panglima TNI Ajak Santri Membangun Negeri

nuruljadid.net – Panglima TNI Republik Indonesia, Marsekal TNI Hadi Tjahjanto, S.IP. dan Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia, Jendral Prof. H. Muhammad Tito Karnavian, Ph.D. berkunjung ke Pondok Pesantren Nurul Jadid Paiton Probolinggo untuk mengisi acara Ngaji Kebangsaan dengan tema “Mempererat Persatuan, Menjaga Kesatuan Membangun Indonesia Berkeadaban” Selasa (02/04/2019) Pagi, di Aula Universitas Nurul Jadid (UNUJA). Dalam acara tersebut, Panglima TNI berkesempatan untuk menyampaikan orasi kebangsaan.

Mengawali orasinya, Panglima TNI menyampaikan bahwa hal utama yang harus dilakukan sebagai bangsa Indonesia adalah menjaga kesatuan dan persatuan. “Karena kunci sebuah negara bisa menjadi besar dan kuat adalah kesatuan dan persatuan yang hebat. Kita sebagai bangsa Indonesia, kita masih memiliki budaya dan selalu menjaga persatuan dan kesatuan” ujar Panglima TNI dengan penuh semangat dihadapan santri Nurul Jadid.

“Karena yang namanya Indonesia itu, suku dan budayanya sangat banyak. Kita bisa bersatu karena kita disatukan oleh semangat persatuan dan kesatuan yaitu Bhineka Tunggal Ika” tambahnya.

Panglima TNI Ajak Santri Membangun Negeri

Panglima TNI Republik Indonesia, Marsekal TNI Hadi Tjahjanto, S.IP. saat menyampaikan Orasi Kebangsaan di Aula Universitas Nurul Jadid (UNUJA)

Panglima TNI juga mengatakan bahwa ada 4 potensi yang merupakan karunia tuhan ketika manusia itu dilahirkan; Potensi Otak, Emosi, Fisik dan Spiritual.

“Kalau yang dari Pondok Pesantren Nurul Jadid memiliki 4 potensi itu (otak, emosi, fisik dan spiritual) maka satu permasalahan sudah siap. Yaitu SDM (Sumber Daya Manusia) yang unggul. Jangan sampai di Negeri yang kaya raya ini kita hanya sebagai penonton karena kita tidak bisa apa-apa. Kita harus mampu mengelola SDA (Sumber Daya Alam) yang kita miliki dengan cara belajar dan terus belajar” nasihat Panglima TNI untuk santri Nurul Jadid.

Sebelum mengakhiri sambutannya, Panglima TNI menjagak santriwan dan santriwati PP. Nurul Jadid untuk terus bersemagat dalam menjaga kesatuan dan persatuan demi NKRI tercinta ini.

“Santriwan santriwati mari kita memiliki semnagat untuk maju menjaga kesatuan dan persatuan demi NKRI tercinta ini dengan SDM yang unggul, menjaga dan mengelola SDA, serta menjaga stabilitas keamanan” cakap Panglima.

Panglima TNI Ajak Santri Membangun Negeri

Panglima TNI Republik Indonesia, Marsekal TNI Hadi Tjahjanto, S.IP. saat menyampaikan Orasi Kebangsaan di Aula Universitas Nurul Jadid (UNUJA)

Dengan terjadinya revolusi industri 4.0, Panglima TNI berpesan agar santri senantiasa bijak dalam menyikapi beberapa berita yang kurang tepat karena revolusi industri dapat mengacaukan persatuan dan kesatuan apabila kita menyikapi semuanya dengan kurang bijak.

“Jagalah kesatuan dan persatuan, untuk santri belajar yang rajin disini kalau bisa setelah dari sini lanjutkan sekolah ke jenjang yang lebih tinggi untuk membangun negeri ini” pesan Panglima.

“Negeri kita menunggu para santriwan santriwati untuk berkiprah didalam mengisi pembangunan. Sehingga apa yang diprediksi oleh PricewaterhouseCoopers (PwC), bahwa Indonesia akan menjadi negara nomer 4 perekonomian terbesar didunia pada tahun 2050 benar-benar bisa terealisasi” Pungkas Panglima TNI.

 

Penulis: Ghufron

Editor: Ponirin

20190330_petikan-dari-pembacaan-manaqib-kh-muwafiq-amir

Petikan dari Pembacaan Manaqib KH. Muwafiq Amir

Yang wajib itu mengajar santri, bukan memperbanyak santri

(KH. ZAINI MUNIM)

 

Mengajar kitab kecil dan kitab besar itu sama nilainya, jika sama sama ikhlas

(KH. ZAINI MUNIM)

 

Santri tidak jadi masalah memakai celana, asalkan ada tasbih di sakunya

(KH. HASAN ABDUL WAFI)

 

KH. Zaini pengasuh pertama yang mempunyai pendidikan ibtidaiyah sampai perguruan tinggi. Beliau Kiai Zaini, sosok sempurna, karena beliau seorang pengasuh, pengajar, akademisi, pemimpin tarekat dan muballig serta aktivis NU

(KH. MUWAFIQ AMIR)

 

Kiai Zaini mengatakan, bahwa beliau, ingin mencetak santri sebagai pejuang islam

(KH. MUWAFIQ AMIR)

 

Kiai Chatim, pernah tirakat datang ke masjid satu jam sebelum waktu shalat tiba selama tiga tahun

(KH. MUWAFIQ AMIR)

 

Pesan Kiai Hasyim kepada Kiai Abdul Haq, jangan sampai mengecewakan orang yang meminta tolong siapapun orangnya

(KH. MUWAFIQ AMIR)

 

Kiai Abdul Haq, mendapat ijazah barzakiyah dari Kiai Hasyim Zaini, sehingga beliau bisa menolong orang melalui ilmu wahbinya

(KH. MUWAFIQ AMIR)

 

Pesan guru Kiai Zaini kepada beliau saat mau pulang dari mekkah. Kun Kannas, jadilah seperti  manusia pada umumnya

(KH. MUWAFIQ AMIR)

 

Kiai Hasyim Zaini, mendidik santri dengan hati, apabila memanggil santri nakal, beliau selalu memanggilnya dan memberi makan yang enak sambil memberikan nasehat

(KH. MUWAFIQ AMIR)

 

Kiai Zaini pernah dawuh ke Kiai Hasan Abdul Wafi, seperti ini dawuhnya, 10 tahun lagi banyak orang tidak senang alfiyah

(KH. MUWAFIQ AMIR)

 

Penulis: Ponirin

20190330_pesantren-nurul-jadid-fasilitasi-alumninya-dengan-kartu-multi-fungsi

Pesantren Nurul Jadid Fasilitasi Alumninya Dengan Kartu Multi Fungsi

nuruljadid.net – Ada hal yang menarik di acara temu alumni nasional yang digelar Sabtu (30/03/2019) siang, di Aula Universitas Nurul Jadid (UNUJA). Apa hal yang menarik itu? Menariknya adalah Pesantren Nurul Jadid memfasilitasi alumninya dengan Kartu Multi Fungsi yang sekaligus sebagai Kartu Identitas Alumni.

Kartu multi fungsi merupakan kartu penggabungan dari kartu ATM, identitas dan Pre-Paid (uang elektronik). Kartu tersebut memiliki 3 fungsi. Pertama, kartu tersebut merupakan kartu identitas alumni PP. Nurul Jadid. Kedua, kartu tersebut bisa digunakan untuk transaksi ATM dan pembayaran di mesin EDC. Ketiga, kartu tersebut dapat menyesuaikan dengan kebutuhnan non finansial seperti pembayaran E-Tol, absen, kartu akses, dsb.

Berkerjasama dengan Bank BNI, untuk memberikan pelayanan kepada para alumni PP. Nurul Jadid. Dengan melalui perencanaan matang yang telah dilakukan oleh pengurus pesantren untuk kepentingan melayani dan memfasilitasi alumni PP. Nurul Jadid dengan elektronifikasi transaksi.

Dalam proses kepemilikannya (Kartu Multi Fungsi, red) alumni PP. Nurul Jadid agar berkoordinasi dengan Pengurus P4NJ dimasing-masing Kabupaten.

Penulis: Ahmad

Editor: Ponirin

KH. Zuhri Zaini; Kita Harus Bersama – sama Melanjutkan Perjuangan Almarhumin

KH. Moh. Zuhri Zaini; Kita Harus Bersama – sama Melanjutkan Perjuangan Almarhumin

nuruljadid.net – Dalam acara Haul Masyayikh yang diadakan oleh Pondok Pesantren Nurul Jadid pada Sabtu (30/03/2019), KH. Zuhri Zaini menuturkan, kegiatan ini merupakan bentuk syukur PP. Nurul Jadid atas jasa- jasa para pendiri dan masyayikh dan meneladani semangat perjuangan dan cara – cara beliau dalam berkiprah di masyarakat.
“Dan juga untuk menanamkan nilai – nilai dan meneladai khittah beliau dalam berkiprah di dalam masyarakat”tutur beliau dalam sambutan.
Acara yang bertempat di Halaman Kantor Pesantren Pusat itu, beliau menjelaskan. Tidak sempurna rasa syukur seseorang hanya bersyukur kepada Allah Swt, tapi juga harus bersyukur kepada orang – orang berjasa kepada kita terutama orang tua.
“Dalam rangka itulah maka kami sebagai putra – putra beliau baik putra biologis maupun putra ideologis (santri beliau, red) kami mengenang beliau dan mengenang jasa- jasa beliau,”ungkap kiai Zuhri.
Menurut beliau, tidak sempurna rasa syukur seseorang kepada Allah SWT kalau tidak berterima kasih kepada orang – orang yang berjasa dirinya sendiri terutama orang tua, karena jasanya lah Allah SWT menyampaikan nikmat.

KH. Moh. Zuhri Zaini (Pengasuh PP. Nurul Jadid) saat memberikan sambutan di Peringatan Haul Pendiri dan Masyayikh

Lebih lanjut, selain mengenang kebaikan – kebaikan, tapi juga harus mengenang kiprah beliau dalam berperan didalam perjuangan baik di pesantren maupun dimasyarakat. “Walaupun zaman telah berubah tapi semangat juang beliau – beliau harus kita warisi itulah tujuan kedua selain ungkapan terima kasih untuk menanampakn nilai – nilai dan meniru dan meneladai khittah beliau dalam berkiprah di dalam masyrakat,”imbuh beliau.
Diakhir sambutan, beliau berpesan sebagai pewaris dari almarhumin harus Bersama – sama dalam melanjutkan perjuangan beliau – beliau baik melalui Pesantren, Lembaga – Lembaga Pendidikan maupun di masyarakat.

Penulis: Ahmad

Editor: Ponirin

Mengenang Sosok Almarhumin dengan Peringatan Haul Masyayikh

Mengenang Sosok Almarhumin dengan Peringatan Haul Masyayikh

nuruljadid.net – Pondok Pesantren Nurul Jadid menggelar acara Haul Masyayikh di Halaman Kantor Pesantren Pusat pada Sabtu (30/03/2019) pagi hari.

Pengasuh PP. Nurul Jadid, KH. Moh. Zuhri Zaini menerangkan, kegiatan ini merupakan bentuk syukur PP. Nurul Jadid atas jasa- jasa para pendiri dan masyayikh serta meneladani semangat perjuangan dan cara – cara beliau dalam berkiprah di masyarakat.

“Dan juga untuk menanamkan nilai – nilai dan meneladai khittah beliau dalam berkiprah di dalam masyarakat” tutur beliau dengan ramah.

Lebih lanjut, beliau menjelaskan, tidak sempurna rasa syukur seseorang hanya bersyukur kepada Allah SWT, tapi juga harus bersyukur kepada orang – orang berjasa kepada kita terutama orang tua.

“Dalam rangka itulah maka kami sebagai putra – putri beliau baik putra biologis maupun putra ideologis (santri beliau, red) kami mengenang beliau dan mengenang jasa- jasa beliau,” ungkap beliau.

KH. Moh. Zuhri Zaini (Pengasuh PP. Nurul Jadid) saat memberikan sambutan di Peringatan Haul Pendiri dan Masyayikh

Ditempat yang sama. KH. Muwafiq Amir, salah – satu santri KH. Zaini Mun’im (Pendiri sekaligus Pengasuh Pertama PP. Nurul Jadid) menceritakan tentang sosok beliau (KH. Zaini Mun’im, Red). Menurut beliau, KH. Zaini Mun’im adalah sosok yang sempurna, karena selain aktif sebagai Pengasuh, beliau adalah seorang Mursyid Thoriqoh, Muballiq, Aktivis NU Suriyah cabang Kraksaan dan seorang sosial ekonomi yang mengkoordinasikan pengusaha tembakau.

“Insya Allah, beliau adalah seorang pendiri pesantren tercepat dalam membangun pesantren, pasalnya ketika masih menjadi pengasuh, beliau mendirikan Lembaga Ibtidaiyah hingga perguruan tinggi. Pada waktu itu bernama PTID (Perguruan Tinggi Ilmu Dakwah) yang didirikan pada tahun 1979” tegas beliau.

Tak hanya itu, beliau juga menjelaskan tentang pola pengajaran KH. Zaini Mun’im dan sejarah lengkap para almarhumin PP. Nurul Jadid.

“Selain itu, ketika mengajar kitab, KH. Zaini Mun’im selalu menjelaskan tentang perjuangan. Apapun profesi kita dan dimanapun kita berada, kita harus memperjuangkan agama Islam” tambah KH. Muwafiq Amir dengan wajah ceria.

KH. Muwafiq Amir, salah – satu santri KH. Zaini Mun’im bercerita tentang kiprah para almarhumin PP. Nurul Jadid di Peringatan Haul Pendiri dan Masyayikh

Pasca sambutan, digelar pemutaran video in Memoriam Almarhumin PP. Nurul Jadid, lalu dilanjutkan dengan pembacaan surat yasin oleh KH. Hefni Mahfudz, Pembacaan Tahlil oleh KH. Romzi Al Amiri Mannan dan do’a oleh KH. Fadlurrahman Zaini.

Turut hadir dalam acara tersebut, Jajaran pejabat Pemerintahan, Alumni, Wali Santri, Simpatisan dan seluruh santri putra dan putri PP. Nurul Jadid.

Penulis: Ahmad

Editor: Ponirin

Bazar Ke 70, Yuk Ramaikan

Bazar Ke 70, Yuk Ramaikan

nuruljadid.net – Menelusuri wilayah Pondok Pesantren Nurul Jadid di sisi utara daya, tepatnya di Lapangan Ayaman, Panitia HARLAH ke 70 menyediakan stand bazar untuk masyarakat guna menyemarakkan hari jadi Pondok Pesantren Nurul Jadid ke 70.

Dalam bazar tersebut, tersedia berbagai macam kebutuhan setiap hari, seperti Peralatan rumah tangga, Pakaian, Buku, Mainan anak – anak, hiburan – hiburan dan lain sebagainya.

Bazar kali ini, dibuka pada hari Kamis (28/03/2019) dan berakhir pada hari Ahad (29/03/2019). Bazar merupakan bentuk perhatian PP. Nurul Jadid terhadap masyarakat dan rekanan agar dapat meningkatkan kesejahteraan ekonomi.

Meskipun demikian, masyarakat yang membuka stand dibazar tetap harus mengikuti peraturan PP. Nurul Jadid. Selain di ayaman, Stand bazar juga terdapat di halaman Mahrom Dalem Barat yang dikhususkan bagi santri putri.

Penulis : Ahmad

Editor : Ponirin

Bahtsul Masail pun, Ramaikan Haul dan Harlah Ke 70

Bahtsul Masail pun, Ramaikan Haul dan Harlah Ke 70

nuruljadid.net – Senin (25/03/2019) Pondok Pesanten Nurul Jadid mengadakan kegiatan bahtsul masail dengan mengundang 180 Pesantren yang tersebar se-Jawa timur dan sebagian Jawa tengah.

Menurut Ketua Panitia, Muhammad Lutfi, dari 180 pesantren tersebut akan dibagi menjadi komisi A dan komisi B yang setiap komisinya akan diisi oleh 80 peserta. Kegiatan ini rencananya akan di mulai pada pukul 08. 00 WIB

Ia menambahkan, bahwa kegiatan ini merupakan puncak dari kegiatan musyawarah – musyawarah yang di adakan di tiap – tiap wilayah santri PP. Nurul Jadid. “dengan harap para peserta nanti bisa menunjukkan semangat belajar tafaqquh fiddin,”terangnya

KH. Abdul Hamid Wahid, Kepala PP. Nurul Jadid, yang turut hadir dalam acara tersebut merasa senang dengan adanya kegiatan. “Semoga kita dapat barokah dari para guru sehingga melahirkan pembahasan yang berbobot dan sekaligus bermanfaat,”tutur beliau dalam sambutan.

Ditempat yang sama. KH. Zuhri Zaini, Pengasuh PP. Nurul Jadid. Menerangkan bahwa tujuan dari diadakannnya bahtsul masail ini dimaksudkan untuk penguatan visi dan misi pesantren sebagai lembaga dakwah lembaga pengkaderan dalam segala hal khususnya dalam keagamaan.

“sehinggal hal ini bisa menjadi motivasi untuk lebih semangat lagi dalam mempelajari, memahami dan kemudian mengamalkan (ilmu agama islam, red),”harap beliau.

Penulis : Ahmad

Editor : Ponirin

Galeri Foto: Silaturrahim Syekh Muhammad Darwis Damaskus Suriah di MAPK Nurul Jadid

KH. Abdul Hamid Wahid: Menang itu Penting, Tapi Lebih Penting lagi Menjadi Orang yang Bermental Pemenang

KH. Abdul Hamid Wahid: Menang itu Penting, Tapi Lebih Penting lagi Menjadi Orang yang Bermental Pemenang

nuruljadid.net – Pada Pembukaan Bulan Lomba dalam rangka menyambut Haul Pendiri dan Harlah ke – 70  Pondok Pesantren Nurul Jadid Paiton Probolinggo, Selasa pagi (12/02/2019). KH. Abdul Hamid Wahid selaku Kepala Pesantren menggugah semangat santri dalam sambutannya. Sambutan itu berlangsung di halaman Kantor Pondok Pesantren Nurul Jadid.

Kiai Hamid menilai lomba ini sangat bermanfaat bagi sahabat santri. Karena menurut beliau hidup ini sejatinya adalah permainan, walaupun beliau menegaskan, ada bedanya antara permainan dan main-main. “Permainan itu ada aturan main yang harus ditaati, yang harus dilakukan, dan itu sungguh-sungguh sebetulnya tidak main-main,” dawuh beliau.

Dalam konteks Bulan Lomba, beliau menekankan pentingnya menjunjung sportifitas. Menang dalam perlombaan menurut Kiai Hamid pencapaian penting, tapi yang paling penting, beliau melanjutkan, adalah bermental pemenang. “Menang itu penting, tapi lebih penting lagi menjadi orang yang bermental pemenang,” serunya di hadapan seluruh santri putra yang hadir.

“Sejarah tidak akan bohong, ketika seorang bermental pemenang ada dimana saja. Dia akan menjadi mutiara yang tetap berkilau walaupun ditumpuki oleh setumpuk lumpur dan debu, jadi tinggal di bersihkan saja kembali berkilau,” tambah beliau.

Selain itu beliau menguraikan bahwa ada perbedaan yang signifikan antara orang yang dalam mengikuti lomba bertujuan menang dengan menang sebagai tujuan. Sebab kata beliau, jika menang sebagai tujuan maka orang itu akan mengahalalkan segala cara untuk mencapai kemenangan.

Padahal menurut Kiai yang juga menjabat sebagai Rektor Universitas Nurul Jadid ini, jika seseorang sudah memiliki mental pemenang, menang atau kalah tidak akan menyurutkan semangat perjuangan. “Kata berjuang ini kita garis bawahi: ini adalah perkataan Perdiri Pondok Pesantren Nurul Jadid KH. Zaini Mun’im, ‘Siapa saja santri Nurul Jadid yang tidak berjuang di masyarakat, hanya memikirkan diri sendiri saja dia sudah berbuat maksiat kepada Allah SWT’,” kata beliau.

Beliau berharap dengan adanya kegiatan ini dapat menumbuhkan semangat perjuangan, terlebih ketika sudah pulang di tengah-tengah masyarakat. “kita dapat mensyi’arkan penjuangan kita mengirim pesan-pesan positif kepada masyarakat dan bangsa indonesia,” Pungkasnya di akhir sambutan.

Penulis : Badrus

Editor : Rahmad Hidayat

Galeri Foto: Pemilu Raya Ketua dan Wakil Ketua Panji Pelopor Putra

Festival Al-Banjari se-Jawa Timur Tahun 2019

Formulir Pendaftaran dan Buku Panduan Peserta Festival Al-Banjari se-Jawa Timur 2019

Festival Hadrah Al-Banjari (FESBAN) se-Jawa Timur merupakan kegiatan tahunan pesantren yang dilaksanakan pertama kali pada tahun 2018. Kepanitiaan Fesban ini berada dibawah koordinasi Panitia Bulan Lomba Haul Pendiri dan Harlah PP. Nurul Jadid.

Pada tahun ini, Panitia Bulan Lomba Haul Pendiri dan Harlah ke 70 tahun PP. Nurul Jadid kembali mengadakan Festival Hadrah Al-Banjari (FESBAN) se-Jawa Timur kategori umum Putra yang bertujuan untuk menyemarakkan serta memperingati Haul Pendiri dan Harlah ke 70 tahun PP. Nurul Jadid Paiton Probolinggo.

Kegiatan ini akan dilaksanakan pada Ahad, 24 Maret 2019 di Halaman Universitas Nurul Jadid (UNUJA) dengan maksimal peserta sebanyak 60 group.

Berikut adalah beberapa kelengkapan administrasi bagi peserta meliputi; Formulir Pendaftaran Peserta, Buku Panduan dan Makro’ Qosidah Tawassul Karangan Alm. KH. Moh. Abd. Mun’im. Silahkan klik download melalui link dibawah ini:

  1. Formulir Pendaftaran Peserta (dalam bentuk .doc) DOWNLOAD DISINI
  2. Buku Panduan Peserta (dalam bentuk .pdf) DOWNLOAD DISINI
  3. Makro’ Qosidah Tawassul ‘Alan Nabi (dalam bentuk .pdf) DOWNLOAD DISINI
  4. Qosidah Tawassul ‘Alan Nabi (dalam bentuk .mp3) DOWNLOAD DISINI

Galeri Foto: Study Banding Program Bahasa Mandarin PP. Al Azhar Sumenep

 

Galeri Foto: Pembukaan Pekan Bahasa dan Pelantikan OSIL LPBA 2019

Alissa Wahid : Training ke 9 LKKNU di PP. Nurul Jadid

Alissa Wahid : Training ke 9 LKKNU di PP. Nurul Jadid

nuruljadid.net – Jum’at (04/01/2019) Pengurus Lembaga Kemaslahatan Keluarga Nadhlatul Ulama (LKKNU) Provinsi Jawa Timur dan Pengurus Besar Nadhlatul Ulama (PBNU) menggelar  Training For Fasilitator (TFF) di Aula Mini Universitas Nurul Jadid.

Acara tersebut dihadiri oleh Sekretaris LKKNU, Mbak Allisa Wahid mewakili tausyiah, Ketua LKKNU yang tidak bisa hadir. “Saya ingin menyampaikan salam permohonan maaf dari ibu Fausyiah kepada seluruh para hadirin karena tidak dapat hadir pada kegiatan ini,” ucap beliau saat memberikan sambutan.

Mbak Alissa merasa senang dapat berkumpul dalam acara TFF, sebab menurut beliau acara tersebut merupakan acara favorit di LKKNU. “Saya senang sekali karena kita bisa berkumpul dalam kegiatan LKKNU, dari sekian banyak kegiatan, ini merupakan kegiatan favorit kami di LKKNU, karena hasil dari kegiatan ini biasanya berdampak sangat signifikan,” ungkap mbak Alissa.

LKKNU merupakan program yang dirintis pada tahun 2012, hal ini dikarenakan perencanaan keuangan saat ini sudah menjadi salah satu tren dikalangan masyarakat Menengah keatas dan menjadi salah satu kebutuhan, karena faktor perkembangan ekonomi tidak dapat dihentikan. Gus Sollah yang akan menjadi fasilitator dalam pelatihan ini mengingatkan, salah satu tren terbaru saat ini adalah Finansial Planning, yaitu ilmu yang mahal kita pakai dan diolah untuk menjadi gratis kepada semua kalangan.

“Dalam pembelajaran program finansial ini, seperti di play grub yang saya asuh di Yogyakarta, untuk para orang tua murid, kami mengajarkan kepada mereka bagaimana menyusul dana pendidikan anak,” jelasnya.

“Acara pada hari ini merupakan acara training ke 9 di provinsi yang berbeda, di Jawa Timur sudah 18 kota kita melaksanakan program ini. Harapannya melalui kegiatan ini kita menyemangati pegiat-pegiat di lingkungan Nahdhatul Ulama (NU), sehingga dapat memahami pengelolahan keuangan keluarga,” Pungkasnya.

Kegiatan ini dihadiri oleh Kepala Pesantren Nurul Jadid, KH. Abdul Hamid Wahid. Hari Susanto, Deputi Bisnis Area Probolingo, Pengurus LKK PWNU Jawa Timur, dan seluruh para peserta Training For Fasilatator.

Penulis : Nuris

Editor : Rahmad Hidayat