Pos

Wilayah Al-Mawaddah PP. Nurul Jadid Lahirkan Generasi Qurani

nuruljadid.net.-Tak dapat dimungkiri, Pondok Pesantren tidak pernah lelah mencetak generasi emas. Pondok Pesantren Nurul Jadid Paiton Probolinggo contohnya, Pondok ini tidak pernah lelah melahirkan generasi penghafal alquran. Rabu malam pukul 20.00 WIB, bertempat di AULA Madrasah Aliyah Nurul Jadid, Wilayah Al-Mawaddah Pondok Pesantren Nurul Jadid telah mewisuda 65 orang santrinya yang telah menghafalkan alquran.

Hadir pada acara tersebut Kepala Pesantren KH. Abdul Hamid Wahid, Wakil Kepala Pesantren II Nyai Hanunah Nafi’iyah, Pembina Tahfidz Exelensia Ustad Edy Susanto, Wakil Pemangku Wilayah Al-mawaddah Ning Kholishotul Widad, Ning Mabruroh Zain dan beberapa ustadzah lainnya.

Dalam sambutannya Kepala Pesantren menyampaikan kepada para peserta wisuda tahfidz agar tidak hanya menjadi penghafal al-quran. “Para peserta wisuda tidak hanya menjadi penghafalalquran tapi harus mampu mengambil barokah dan mengamalkannya dalam kehidupan.” Ungkapnya.

Ditempat yang sama pemangku Wilayah Al-Mawaddah Nyai Hj. Hamidah Wafie mengatakan bahwa penghafal alquran ini merupakan generasi qurani.
Wisuda kali ini di ikuti oleh 65 dengan kategori, mewisuda peserta yang hafal 10 juz, 20 juz dan 30 juz. Jelas panitia wisuda yang tidak mau disebutkan namanya.

Pewarta : PM

Tim Falakiyah NJ Bersama Takmir Masjid Se- Paiton Atur Kesamaan Waktu Di Bulan Ramadhan

nuruljadid.net.-Bersama takmir masjid se- Paiton, tim falakiyah Pondok Pesantren Nurul Jadid Paiton Probolinggo rapat bareng , membicarakan kesamaan waktu buka puasa dan imsakiyah ramadhan kali ini bertempat di ruang rapat Universitas Nurul Jadid (UNUJA)

Ketua Lajnah Falakiyah Nurul Jadid Ustadz Mustafa Syukur mengatakan “Dengan adanya pertemuan ini, kami menginginkan berkait waktu buka puasa dan imsakiyah tidak ada perbedaan di wilayah se-kecamatan Paiton. Jika terjadi perbedaan maka masyarakat se paiton akan resah dan mengalami kebingungan. Kita tudak ingin permasalahan perbedaan penetapan waktu buka dan imsak tahun-tahun sebelumnya terulang kembali pada tahun ini” sambungnya.

Nampak hadir pada pertemuan tersebut tim falakiyah NJ, takmir se-kecamatan Paiton dan pemandu radio FM wilayah Paiton.

Hasil pertemuan kali ini, menyepakati kesamaan waktu buka dan imsak, hasilnya akan kami sebarkan melalui edaran surat ke seluruh masjid di Paiton dua hari setelah rapat hari ini, ungkap ustadz Mustafa.

Pewarta : PM

Meme “Bangga Padamu Sebagai Alumni Nurul Jadid” Viral Di Medsos

Nuruljadid.net.- Terpampang jelas di status facebook Muhammad Tauhid,  penggalan kalimat “Bangga Padamu”. Pantas saja kalimat ini terungkap dari alumni Pondok Pesantren Nurul Jadid Paiton Probolinggo. Sebab, ia bangga dan terharu melihat Laila Fakhriyatus Zakiyah, salah satu alumni Nurul Jadid ikut mengharumkan bangsa pada ajang festival kebudayaan Indonesia bertajuk Nusantara Festifal 2019 di kota Wuhan Provinsi Hubei, Tiongkok dengan tema “Colorful In Harmony”. Minggu (21/4/19).

“saya ikut bangga sebagai Pengurus Pesantren melihat alumni yang berprestasi, lebih-lebih berprestasi dalam festival pencak silat. Sebab kalau menunjukkan kemampuan baca kitab sudah biasa, sedangkan mempertontonkan pencak silat di dunia internasional merupakan sesuatu yang sangat luar biasa. Ungkap H. Thohiruddin Pengurus Pesantren Nurul Jadid Paiton Probolinggo.

Gadis alumni Madrasah Aliyah Nurul Jadid ini mampu menampilkan keahlian bela diri  pencak silat dengan memukau para penonton.

“Semoga bisa menjadi generasi yang terus mengharumkan nama Indonesia di pentas Internasional. Dan semoga memberi motivasi kepada santri yang lain tidak hanya bidang olah raga tapi juga bidang keilmuan di level Internasional” Kata Ustadz Ainul Yakin guru Laila di Madrasah Aliyah Nurul Jadid.

Pewarta : PM

PSB 2019 Uji Sistem Aplikasi CBT Santri Baru

nuruljadid.net.-Berbeda dari tahun-tahun sebelumnya. Pada tahun ajaran 2019 Panitia Penerimaan dan Oreintasi Santri Baru, melakukan Uji Sistem Aplikasi CBT yang melibatkan beberapa peserta didik di semua tingkatan.

“Saat ini kami PSB, melakukan beberapa inovasi berbasis teknologi, termasuk salah satunya akan melaksanakan tes untuk santri baru berbasis teknologi. Dengan model semacam ini, kami bermaksud memberikan pelayanan yang paling memudahkan kepada semua unsur.

Meski mayoritas lulusan SD dan MI tidak pernah melakukan tes memakai CBT. Oleh karenanya kami melakukan uji coba kemudahan sistem, soal bisa di pahami dengan baik” kata Agus Fanani Sekretaris PPSOB 2019.

Saat ini beberapa lembaga melakukan uji sistem setiap ruang 20 peserta dan di dampingi 2 orang proktor.
Rencananya juga, simulasi CBT akan di berikan kepada santri baru, sebelum tes FA dann penempatan peminatan di sekolahnya masing-masing dilaksanakan. Kata Agus.

Pewarta : PM

Aksi Heroik Murid MI Nurul Mun’im Warga Karanganyar Rela Berpanas- panasan

nuruljadid.net.- Pagi hari pukul 06.00 WIB disepanjang jalan tanjung ada segerombolan orang menunggu kedatangan pawai murid MI Nurul Mun’im. Mereka rela berdiri berjam-jam tidak menggubris sinar matahari yang sudah mulai menyengat. Mereka ingin melihat aksi heroik yang akan di pertontonkan murid MINM.

Kegiatan pawai keliling ini akan di mulai pada pukul 07.00 WIB, ungkap Bapak Umar Thoha, Guru MINM.
“Kegiatan pawai merupakan wujud syukur kami kepada Allah, karena kami diberi kemampuan olehNya sehingga bisa mendidik murid sampai lulus. Saat ini wisuda kelas akhir jadi patut kiranya kita melakukan tasyakkuran” di samping itu, kegiatan ini salah satu syiar lembaga kepada masyarakat” kata umar.

Beberapa pertunjukan dilakukan oleh murid MINM, diantaranya Drumban, Parade (pawai) dan Pengajian. Pertunjukan Drumban, Parade diberangkatkan, start awal depan lembaga MINM-Tanjung-Jalan Nangka sampai kembali lagi ke MINM.

Pewarta : PM

Hujan Tak Kendorkan Semangat Santri Ngalap Berkah

nuruljadid.net.-Terlihat air hujan di halaman Pondok Pesantren Nurul Jadid belum kering. Hujan lebat tadi malam membuat air hujan tergenang di beberapa sudut Pondok.

Sisa rintik rintik hujan masih tersisa pagi hari ini, Namun hal itu tak mengurangi semangat mengabdi santri Pondok Pesantren Nurul Jadid dalam melaksanakan sapu massal. Sapu massal ini merupakan kegiatan bersih bersih di area Pondok dilakukan oleh sekelompok santri saban pagi dan sore hari.

Sapu massal salah satu upaya Pesantren Nurul Jadid dalam membentuk kemandirian dan kebersamaan santri, sebagaimana terungkap dalam nilai-nilai Kepesantren, yaitu nilai kebersamaan,kemandirian,kesederhanaan dan tirakat. Dan juga upaya santri ngalap berkah di Pondok Pesantren

Pewarta : PM

Sambut Berkah Ramadhan, PP. Nurul Jadid Adakan Variasi Kegiatan

nuruljadi.net.-Bulan ramadhan, bulan agung. Setiap umat muslim senang gembira menyambutnya. Seperti yang dilakukan oleh Pondok Pesantren Nurul Jadid. Siang ini, ahad (28/04/19) pukul 12.30 WIB, nampak sibuk Panitia Semarak Ramadhan Pondok Pesantren Nurul Jadid Paiton Probolinggo, seperti terlihat pada gambar diatas.

mereka mempersiapkan beberapa informasi dan banner motivasi yang berisi ajakan menyambut ramadhan. Berbeda dengan tahun sebelumnya, dalam menyambut datangnya bulan suci ramadhan, Pesantren Nurul Jadid kali ini akan melaksanakan beberapa variasi kegiatan. Diantaranya pembukaan semarak ramadhan, Bazar Takjil, Pembinaan kader muallim, Pembinaan kader rukyah wal hisab, Peminatan dan beberapa kegiatan-kegiatan lainnya.

Ketua Panitia Semarak Ramadhan Ustadz Bashori Alwi berhasil di wawancarai mengenai persiapan menyambut ramadhan tahun ini, ia mengatakan “tahun ini kami panitia tidak akan menyia-nyiakan keberkahan bulan suci ramadhan.

Oleh karenanya kami membagi beberapa bentuk kegiatan semarak dengan pembagian 10 hari menjemput maghfiroh, 10 hari memput rahmat dan 10 hari berikutnya itqon min-annar. Kegiatan-kegiatan pada bulan ramadhan tentunya kami berharap, santri tidak hanya memperoleh ilmu semata melainkan berkah ramadhan mengalir pada semua santri”.

Beberapa santri antusias membaca jadwal kegiatan yang terpajang pada banner di depan Universitas Nurul Jadid (UNUJA)

Pewarta : PM

Belajar Administrasi, PP. Al-Mubarok Sampang, Rela Magang Di PP. Nurul Jadid

nuruljadid.net.-Kamis (28/04/19) pukul 07. 00 WIB rombongan asatidz Pondok Pesantren Al-Mubarok Lanbulan, Sampang, Madura tiba di Kantor Pesantren Nurul Jadid Paiton, Probolinggo. Mereka datang ingin belajar administrasi yang diberi nama “Magang Sehari Di Pondok Pesantren Nurul Jadid” Ustad Mushannif, ketua asatidz dalam sambutanya mengatakan” kami ingin belajar administrasi di Pondok Pesantren Nurul Jadid, karena Pondok Pesantren Nurul Jadid cocok dengan Pondok Al-Mubarak Lambulan, Sampang, Madura.

Di Pondok kami, administrasinya belum tertata dengan baik, oleh karenanya kami ingin belajar menata, mengkonsep surat menyurat, arsip-mengarsip dan lainnya berkaitan dengan surat menyurat. Ditempat yang sama, Kabag Pepha H. Thohiruddin, mewakili Pengurus Pesantren menyambut baik atas kegiatan seperti ini.

Beliau menyampaikan “Kami menyambut dengan sebaik-baiknya, atas kepercayaan Pondok Al-Mubarok Lanbulan, Sampang, Madura. Semoga ilmu administrasi yang di dapat nantinya oleh PP. Al-mubarok Lanbulan, di Pondok Nurul Jadid bisa ditularkan ke Pondok yang lain. Kali ini, administasi Pondok Pesantren terpusat di Pedatren dan alhamdulillah sudah tertata dengan baik. Dan kami akan selalu melakukan perbaikan-perbaikan”
Setelah acara seremonial, dilanjutkan dengan dialog dan menampilkan struktur kepengurusan, Tupoksi, SOP dan SPM juga administarsi. Kasubag Kepegawaian Miftahul Huda menjelaskan tentang bagan struktur dan tugas dari pejabat masing-masing. Kegiatan ini akan berakhir pukul 15. 00 WIB.

Pewarta : PM

Mampu Baca Kitab Fathul Qorib, Lembaga Alkhoiriyah Mewisuda Delapan Pesera Didik

nuruljadid.net.-Sebanyak delapan wisudawati Lembaga Alkhoiriyah mendapatkan pengukuhan, malam jum’at (25/04/19) tadi malam. Mereka dinyatakan lulus karena mampu membaca kitab fathul qorib dengan menggunakan metode Nubdzatul Bayan.

“Nubdzatul Bayan merupakan metode yang diterapkan oleh lembaga Alkhoiriyah dalam membimbing penguasaan baca kitab kuning. Kemampuan membaca kitab fathul qorib menjadi tolak ukur peserta didik Alkhoiriyah agar bisa dinyatakan berhasil dan lulus. Harapannya dengan metode nubdzah tersebut para wisudawati tidak hanya mampu membaca kitab fathul qorib saja, namun mampu juga membaca kitab-kitab kuning lainnya” Ungkap Siti Nur Afifah salah satu pengurus lembaga Alkhoiriyah.

Sebelum pengukuhan bagi wisudawati, panitia penyelenggara wisuda mengadakan unjuk kemampuan melalui tes baca kitab fathul qorib secara langsung terhadap peserta wisuda dengan menggunakan metode nubdzah barkaitan dengan kaidah-kaidah nahwu dan shorrof disertai nadham alfiyah oleh Nyai Hj. Hanunah Nafiiyah dan Ustadzah Umi Mahmudah
Delapan orang Wisudawati terdiri dari siswa lembaga MANJ, SMANJ, MTSNJ dan juga SMPNJ. “Semoga peserta yang dinyatakan lulus, bisa melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi” dawuh Nyai Nurdiana Kholida (mewakili sambutan Direktur Alkhoiriyah)

Wisuda kali ini dibersamakan dengan wisuda PPIQ karena kebetulan waktu acara pelaksanaannya berbarengan, dan Alhamdulillah lebih meriah. Ungkap salah seorang pengurus Wilayah Azzainiyah.

Pewarta : PM

Pengurus PPNJ, Jaga Kesehatan Melalui Latihan MAHATMA

Nuruljadid.net.-Suasana pantai duta tak seperti hari-hari biasanya. Sudah mafhum pantai duta merupakan salah satu tempat wisata. Tak hanya masyarakat Kabupaten Probolinggo yang ingin menikmati pemandangan indahnya melainkan masyarakat luar kabupaten pun tidak mau ketinggalan, seperti Situbondo, Bondowoso, Banyuangi dan sekitarnya.

Kali ini Jumat (26/04/19) peserta persatuan Mahatma terdiri dari Pengurus Pondok Pesantren Nurul Jadid, disamping berwisata mingguan, melakukan latihan pernafasan demi menjaga stabilitas kesehatan.

Koordinator umum latihan mingguan Mahatma, Mustafa Syukur mengatakan “ latihan mahatma ini membuat badan segar, pernafasan teratur dan fisik terasa nyaman. Juga, karena pelatihan ini dilaksanakan dengan riang gembira”

Bapak mustakim dari Lamongan, salah satu pelatih mahatma di Pondok Pesantren Nurul Jadid, menyempatkan hadir mendampingi para peserta latihan. Beliau, rela meluangkan waktunya untuk mendampingi dan melatih para peserta mahatma dan kita patut bersyukur. Ungkap Mustafa.

Sebagaimana biasa latihan mahatma dilaksanakan selama 2 jam dengan latihan pernafasan yang menjadi rutinitasnya. Biasanya diawali dengan tawasul dan pembacaan Surah Al-fatihah dan di akhiri pembacaan doa.

Pewarta : PM

Wisuda 62 Peserta Didik, Direktur PPIQ Dalbar Ajak Memberi Warna Pada Lingkungan Sekitar

nuruljadid.net – Wilayah Az zainiyah Dalbar Pondok Pesantren Nurul Jadid Kamis malam (25/04/19) menyelenggarakan wisuda bagi peserta didik PPIQ dan Alkhoiriyah kelas akhir, bertempat di halaman Wilayah Dalbar.

Direktur PPIQ Nyai Hj. Nurdiana Kholidah dalam sambutannya mengingatkan agar wisudawati nantinya mampu memberi warna pada lingkungan sekitar, serta mampu melanjutkan ilmunya ke jenjang yang lebih tinggi supaya memiliki cakupan yang lebih luas.

Senada dengan apa yang disampaikan oleh Ning Din, Kepala Wilayah Dalbar Ustadzah Farhah berpesan kepada para wisudawati agar mendapat ilmu yang barokah untuk dirinya dan orang lain dan bisa ditularkan kepada adik-adik tingkat dibawahnya.

Wisuda kali ini berbeda dengan tahun sebelumnya, kalau sebelumnya lembaga takhassus di Wilayah Azzainiyah melakukan wisuda peserta didiknya di waktu yang berbeda, namun kali ini ada beberapa lembaga takhassus mewisuda peserta didiknya dibersamakan dengan lembaga yang lain.
Para wisudawati diantaranya menguasai hafalan 5-10 juz, lulus Tahsinul Qiroah, dengan model methode hafalan salah satunya methode Annur.

Pewarta : PM

RAKORDA IMMAPSI SE- JAWA TIMUR DI UNIVERSITAS NURUL JADID

Nuruljadid.net- Himpunan Mahasiswa Prodi Manajemen Pendidikan Islam (HIMAPRODI), Universitas Nurul Jadid, menggelar kegiatan Rapat Koordinator Daerah (RAKORDA) wilayah daerah III Jawa Timur, yang bekerja sama dengan Ikatan Mahasiswa/wi Manajemen Pendidikan Islam Seluruh Indonesia (IMMAPSI). Yang bertempat di Aula Madrasah Aliyah Nurul Jadid (MANJ), , Kamis, (25/04/2019).

Pada kegiatan ini, dihadiri oleh 20 Kampus se- jawa timur, dengan total 60 peserta dari perwakilan Mahasiswa prodi MPI, Se – Jawa Timur, dalam hal ini juga dihadiri oleh prodi bapak Abu Hasan R, M. Pd, Dimas Eko Cahyono, ketua IMMAPSI wilayah III Jawa Timur, beserta jajaran sivitas akademik universitas nurul jadid dan seluruh mahasiswa manajemen pendidikan islam.

Dalam hal ini, ketua panitia agus safindi menyampaikan, “selamat datang kepada seluruh peserta (RAKORDA) yang sudah berpartisipasi hadir dalam kegiatan ini,” selain kegiatan rapat koordinasi juga ada kegiatan Seminar Nasional dengan tema “ Reaktualisasi Manajemen Pendidikan dalam Meningkatkan Progresivitas Pendidikan Nasional,” bersama Drs. Anang Prasetyo, M.Pd sebagai penyanji. Ungkap Agus ketua panitia.

“Kegiatan rakorda ini diselenggarakan setiap tahun, secara bergergilir pada 20 kampus Se – jawa timur, kegiatan ini berlangsung selama kurun waktu 2 hari, sejak tanggal 25 April 2019 s/d 26 April 2019, alhamdulilah pada kesempatan kali ini prodi MPI universitas nurul jadid diamanahi untuk melaksanakan kegiatan ini,” tambah ketua.

Bapak Abu (panggilan akrabnya) Abu Hasan R, M.Pd, selaku Kepala kaprodi MPI juga turut memberi sambutan, “ semoga dengan adanya kegiatan ini, para mahasiswa mendapat motivasi dan dapat evaluasi dari kegiatan ini, ” pungkas kepala kaprodi.

Penuli : Nuris

Editor : Ponirin Mika

Hiruk Pikuk Demonstrasi Skill MA Nurul Jadid Program Keagamaan

Hiruk Pikuk Demonstrasi Skill MA Nurul Jadid Program Keagamaan

nuruljadid.net – Rasa haru serta gembira terlihat di wajah wali santri tatkala anaknya para siswa – siswi MA Nurul Jadid Program Keagamaan (MANJ-PK) unjuk gigi ketika acara Demontrasi Skill pada Ahad (14/04/2019).

Salah – satunya membaca dan memahami Kitab Fathul Qorib, yang merupakan salah – satu kewajiban bagi siswa – siswi MANJ-PK agar bisa lulus.

Dalam implementasinya, mereka diperkenankan oleh penguji untuk membaca suatu bab di kitab fathul qorib kemudian ditanyakan di satu – persatu mengenai pemahamannya dan juga mengenai ilmu nahwu maupun shorroh nya oleh penguji, yakni ustad Zainul Arifin Adam, penguji siswa MANJ-PK dan Penguji siswi MANJ-PK oleh ustadzah. Nur Faizah.

Kegiatan yang bertempat di Aula MA Nurul Jadid itu bertambah meriah tatkala pembawa acara Demonstrasi Skill, Taufikurrahman memperkenankan kepada para tamu undangan maupun wali santri untuk bertanya kepada para santri yang ada di atas pentas.

“Tadi ketika Demonstrasi berlangsung, ada Salah – satu wali santri yang mempertanyakan tentang hukum gadai yang ada dimasyarakat, dan ada juga yang bertanya tentang hukum hutang yang dipindah ke barang beserta kedudukan nahwu dan shorrofnya,”tutur Abdul Wafi, Santri MANJ-PK yang berasal dari Kabupaten Sampang.

Setelah itu, digelar Demonstrasi Pidato Berbahasa Inggris oleh Siska Robiatul Adawiyah dan pidato berbahasa arab oleh Abdil Fattah Daniyullah.

Penulis : Ahmad

Editor : Ponirin

Hilangnya Religious Experience

Hilangnya Religious Experience

Ada fenomena keprihatinan yang semestinya menjadi kegelisahan kita semua sebagai umat beragama, khususnya umat Islam yang disebut sebagai mayoritas di negeri ini. Keprihatinan tersebut adalah menghilangnya rasa agama atau religious experience justru pada saat perintah agama tersebut dilaksanakan. Religious experience berupa ketenangan bersama keagungan Allah dalam istighatsah, menghilang, sehingga istighatsah yang dilakukan menjadi tidak bermakna apa-apa. Religious experience berupa kesejukan bersama keindahan Allah dalam haji dan umrah, lenyap, menjadikan haji dan umrah yang ada, tidak menebarkan kesejukan iman. Religious experience berupa kedamaian bersama rahman dan rahim Allah dalam shalat hajat dan tahajud, kabur, sehingga shalat hajat dan tahajud, tidak mampu mengkonstruksi keramahan dan kesetia kawanan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

Sebagai akibatnya, semakin bargairahnya umat Islam dalam melaksanakan perintah agama seperti istighatsah, di Munas -yang selama ini tak pernah ada- dan lain-lainnya, menjadi berbanding lurus dengan banyaknya korupsi yang diperbuat. Semakin digemarinya iabadah haji dan umrah dilaksanakan, menjadi searah dan sebangun dengan semakin merebaknya hoaks dan fitnah lainnya. Demikian juga semaraknya shalat hajat dan tahajud, tak terkecuali di gelora Bung Karno -yang selama ini tak pernah ada- , tidak menjadikan tindak kriminalitas dan abus of power menghilang di negeri ini. Satu dan lain hal, penyebabnya adalah hilangnya religious experience berupa ketenangan, kesejukan dan kedamaian, justru pada saat perintah agama itu dilaksanakan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara kita.

Beberapa waktu yang lalu, tepatnya pada tanggal 17 s/d 31 Maret 2019, penulis menyaksikan sendiri di jabal Uhud Madinah dan jabal Rahmah di Mekah, beberapa rombongan jamaah umrah meneriakkan takbir -الله اكبر -, disertai acungan tangan dan terikan yang menggambarkan kemenangan salah satu pasangan calon presiden RI. Secara psikologis, sekalipun mereka melakukan ibadah, kebencian terhadap lawan poltik akan mewarnai denyut jantung dan detak nafasnya. Pelaksanakan perintah agama yang demikian, bisa dipastikan akan menghilangkan religious experience yang semestinya mereka terima.

Fenomena hilangnya religious experience seperti ini, tentu bukan sekali jadi, melainkan jauh sejak pasca kemerdekaan republik ini. Diterimanya Pancasila sebagai filosofi dan dasar Negara oleh para ulama di Republik ini, adalah jalan tengah untuk menjadikan religious experience tidak menghilang dalam tataran kehidupan berbangsa dan bernegara. Namun dalam perkembangannya religious experience tersebut terus menghilang, karena apa yang dikerjakan dari perintah agama, seperti -istighatsah, haji dan umrah serta shalat hajat dan tahajud- dan lain-lainnya, secara vertical tidak diarahkan untuk mendapatkan rdlo Allah, tetapi berhenti di tingkat horizontal, hanya untuk mendapatkan keberhasilan kepentingan sesaat.

Secara kongkrit, keprihatinan tersebut ditunjukkan oleh KH. Zaini Mun’im, dengan menjadikan kesadaran beragama sebagai benteng bagi para santri pondok pesantren Nurul-Jadid. Artinya, sebagai calon pemimpin bangsa, para santri dengan kesadaran beragama,yang merupakan bagian dari pancakesadaran santri, diharapkan tidak akan menjadikan pelaksanaan perintah agama, berhenti ditingkat horizontal sebagai marketing God atau jualan Tuhan, tetapi naik ke tingkat vertical, yaitu, untuk mendapatkan ridlo Allah Swt. Karena itulah yang dikehendaki Allah dalam al-Qur’an surat Al-An’am 162,

قل إن صلاتي ونسكي ومحياي ومماتي لله رب العالمين

Artinya, Katakanlah, sesungguhnya sembahyangku, ibadahku, hidupku dan matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan semesta alam.

Sebagai santri Nurul-Jadid, penulis hanya berdo’a, semuga ma’unah dan hidayah Allah terus memayungi para santri, dan bangsa ini, agar religious experience yang menebarkan kesejukan, ketenangan dan kedamaian Allah Swt, mengantar kehidupan berbangsa dan bernegara menjadi baldatun thoyibatun warabun ghafur, amin.

Wallahu ‘alam,

M. Hasyim Syamhudi
Dekan Fakultas Hukum dan Humaniora UNUJA, Paiton, Probolinggo

Bina Mental Para Panji Pelopor dengan Pelatihan In House Training

nuruljadid.net-Hari ini (13/04/19), bertempat di Aula SMP Nurul Jadid, Sekretariat Bagian Humas dan Protokoler memberikan pembekalan kepada Organisasi Panji Pelopor melalui In House Training. Kegiatan ini dilaksanakan sebagai upaya untuk meningkatkan semangat mengabdi dengan profesional.

Pelatihan ini akan dilaksanakan selama dua hari sejak tanggal 13-14 April 2019, dengan rincian materi Public Relation, Bina Mental dan Ketata Acaraan, ungkap Bashori Alwi Kepala Sub Bagian Protokoler Sekretariat Pondok Pesantren Nurul Jadid.

Begitupun Sekretaris Pesantren H. Faizin Syamwil menuturkan, Pelatihan-pelatihan ini, tidak di temukan di bangku sekolah, kegiatan ini akan di dapatkan apabila anda mengikut organisasi Panji Pelopor, dan kegiatan ini tidak hanya bermanfaat hanya saat anda berada di Pondok melainkan bermanfaat setelah anda pulang ke masyarakat. Maka dari itu, Peserta Pelatihan in house training, harus benar-benar mengikuti sampai selesai, sambungnya.

Kegiatan in House Training diikuti 100 peserta putra dan 100 peserta putri, dengan jumlah keseluruhan 200 orang.

Penulis : Nuris

Editor : Ponirin