Pos

Sofiatuz Zahro, Sang Pemenang Lomba Pildacil Asal Jember di PP. Nurul Jadid

nuruljadid.net – Pengurus Komisariat Ikatan Pelajar Puteri Nahdlatul Ulama (PK IPPNU) Nurul Jadid juga ikut menyemarakkan peringatan Hari Santri Nasional dengan menyelenggarakan lomba Pildacil yang diselenggarakan hari ini (20/10/2017) di Pondok Pesantren Nurul Jadid Paiton Probolinggo.

Setelah semua peserta menunjukkan kebolehannya diatas pentas, juri menentukan 3 pemenang dalam perlombaan ini. Salah satu pemenang yang menjadi sorotan publik adalah Ananda Sofiatuz Zahro, siswi MI Mikrojul Ulum Jember. Sofi (sapaan akrab Sofiatuz Zahro) berhasil mengumpulkan skor dengan jumlah 182 terpaut 13 angka dari peringkat kedua yang diperoleh oleh Ananda Rafi Al-Firdaus.

Sofi berhasil memenangkan perlombaan dengan membawakan tema “Berbakti kepada Orang Tua” dalam pidatonya. Dengan suara yang lantang dan isi pidato yang gemilang, Sofi berhasil menghipnotis para penonton sekaligus dewa juri yang berada di Aula SMA Nurul Jadid.

“Jika kita ingin mencapai surga Allah, maka yang harus kita lakukan adalah berbakti kepada orang tua khususnya kepada ibu” cakap Sofi mengawali pidatonya dengan suara lantang.

Siswi MI Mikrojul Ulum ini menyampaikan isi pidatonya dengan sangat tenang dan dia juga berhasil menguasi para penonton. Hal itu dibuktikan dengan penyampaian hadist Rosulullah SAW tetang berbakti kepada orang tua dengan mengutip sebuah nyanyian.

“Surga di telapak kaki ibu, itulah hadist Nabi Muhammad. Janganlah kau durhaka padanya, di akhirat mendapat siksa. Surga di telapak kaki ibu, itulah hadist Nabi Muhammad. Siapa yang berbakti padanya di akhirat mendapat surga” ujar Sofi menyanyikan sebuah lagu.

Ada beberapa hal yang harus dilakukan oleh kita kepada orang tua, yang pertama adalah berperilaku yang baik jangan membantah perintah orang tua selagi dalam kebaikan. Sofi juga menceritakan beberapa contoh fenomena negatif yang terjadi pada akhir akhir ini. Dia memberikan contoh masih ditemukan anak yang tega memukul ibu kandungnya, merapas harta ibunya bahkan tega membunuh orang tuanya sendiri.

Sofi yang merasa miris dengan kenyataan ini mengutip sebuah cerita Sahabat Salman Al Farisi yang menceritakan tentang perjuangan seorang anak yang rela menggendong ibu kandungnya sendiri dari rumah hingga sampai Mekkah hingga kulit punggungnya mengelupas. Namun sayang, apa yang telah dilakukan oleh Sahabat Salman Al Farisi masih belum sedikitpun bisa menggantikan setetes dari darah ibunya saat melahirkan.

Sofi juga menyampaikan hal yang kedua yang harus dilakukan oleh anak kepada orang tuanya yakni dengn mendoakan orang tuanya. Dia juga mengajari kepada seluruh penonton tentang do’a untuk kedua orang tua.

“Allahummaghfirli dzunubi wali walidaiya, Allahummaghfirli dzunubi wali walidaiya, warhamhuma kama robbayani shoghiro” ucap Sofi yang membawakannya dengan penuh linangan air mata.

Sofiatuz Zahro saat melantunkan Do’a untuk kedua orang tua

Spontan, dengan bergelinangnya air mata dan diikuti dengan nada yang sedikit tersendat – sendat membuat seluruh hadirin sampai dewan juri yang berada di Aula SMA Nurul Jadid ikut bergelinang air matanya bahkan diantara mereka ada yang meneteskan air mata.

Sofi, siswi MI Mikrojul Ulum kelahiran tahun 2008 itu mengakhiri pidatonya dengan membawakan sebuah pantun.

“Jalan jalan ke kota surabaya, Di seberang jalan ada bis kota, Ingatlah perkataan saya, Berbaktilah kepada orang tua” (Qz)

Hari Santri Nasional, PK IPPNU Nurul Jadid Adakan Lomba Se Jawa Timur

nuruljadid.net – Sebagaimana Almarhum Hadaratus Syekh KH. Hasyim Asy’ari berdawuh seorang santri haruslah berkreasi dan mengabdikan dirinya pada masyarakat dan bangsa sendiri. Itulah ucapan kalimat mengawali pelaksanaan pembukaan Lomba dalam rangka memperingati Hari Santri Nasional tahun ini yang disampaikan oleh MC di Aula SMA Nurul Jadid.

Hari ini (20/10/2017) Pengurus Komisariat Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama’ (PK IPPNU) Nurul Jadid mengadakan lomba tingkat Jawa Timur dengan 3 jenis macam lomba. Adapun lomba yang diadakan adalah lomba Pildacil, Tartil dan Mewarnai tingkat SD maupun TK.

“Lomba ini terlaksana karena inisiatif para pengurus IPPNU Nurul Jadid untuk menyemarakkan Hari Santri Nasional. Awalnya, Lomba ini hanya diperuntukkan untuk siswa/i tingkat TK dan SD sederajat di sekitar Paiton, namun sehubungan dengan banyaknya peminat dari masyarakat umum, maka panitia pelaksana dari IPPNU Nurul Jadid berkoordinasi dengan Panitia Pelaksana Hari Santri Nasional Nurul Jadid. Dan akhirnya memutuskan agar lomba ini ditingkatkan ke level Jawa Timur” ujar Ustad Zaenol Hasan, Pembina IPNNU Nurul Jadid

Saudari Raiza Insirah selaku ketua  panitia pelaksana menyampaikan bahwa salah satu tujuan diadakannya 3 lomba ini adalah untuk menyemarakkan peringatan Hari Santri Nasional tahun 2017.

Peresmian pembukaan lomba dilakukan dengan pemotongan pita oleh Ustadzah Ruaifatul Ladibah. Sebelum memotong pita, dia menyampaikan harapan agar lomba ini berjalan dengan lancar dan para pesertanya juga bersemangat dalam ber- Fastabiqul Khairot atau Berlomba Lomba Dalam Kebaikan.

Pembacaan do’a yang dipimpin oleh Ustad Sya’ari mengakhiri kegiatan pembukaan lomba se Jawa Timur dan dilanjutkan dengan pembacaan tata tertib pelaksanaan lomba yang dikemas dalam Technical Meeting.

Mars PP Nurul Jadid, IPPNU, Shalawat An Nahdliyah dan Yalal Waton juga dinyanyikan dalam kegiatan ini sehingga membuat acara ini semakin meriah. 3 lomba tersebut ditempatkan di area SMA Nurul Jadid. Lomba Pildacil bertempat di Aula SMA Nurul Jadid, Lomba Tartil bertempat di Mushalla SMA Nurul Jadid lantai I sedangkan lomba mewarnai bertempat di Mushalla SMA Nurul Jadid lantai II. (Qz)

 

Cuplikan Foto Kegiatan Lihat Disini.

Menyambut Maulid Nabi, Wilayah Az Zainiyah adakan Ajang Kreasi Santri

nuruljadid.net – Di sela – sela padatnya kegiatan dalam rangka menyambut Hari Santri Nasional (HSN) 2017, Pondok Pesantren Nurul Jadid Wilayah Az Zainiyah menyempatkan diri untuk melaksanakan pembukaan kegiatan Kreasi Lomba Islam Pesantren Az Zainiyah atau yang dikenal dengan sebutan KLIP AZ.

Kegiatan ini merupakan kegiatan rutin tahunan yang diselenggarakan dalam rangka menyambut kelahiran Nabi Muhammad SAW yang akan jatuh pada bulan mendatang, November. Selain itu, kegiatan ini juga sebagai ajang bergengsi untuk unjuk kompetisi antara daerah yang berada di Wilayah Az Zainiyah. Kegiatan perlombaan ini dilaksanakan sejak tanggal 19 Oktober s/d 23 November 2017 dengan tema kegiatan “Fastabiqul Khairot atau Berlomba Lomba Dalam Kebaikan”.

Ketua Panitia Pelaksana Kegiatan, Ustadzah Nur Hakiki menyampaikan harapan yang diantaranya adalah tetap bersaing dengan sehat agar seluruh perlombaan berjalan dengan baik. Hal itu senada dengan apa yang disampaikan oleh Kepala Wilayah Az Zainiyah, Ustadzah Farhah. Dalam sambutannya, dia menyampaikan ketika pelaksanaan lomba, diharapkan semua peserta untuk tetap bersaing dan menerima apapun hasil perlombaan. Jangan sampai terjadi permusuhan antar daerah. Karena tujuan dilaksanakannya kegiatan ini adalah sebagai wadah bagi seluruh santri untuk menunjukkan kreatifitasannya.

“Perlombaan ini merupakan tempat untuk menunjukkan kreasi dan bakat kalian (santri). Silahkan kalian berkreasi semaksimal mungkin. Jadikan ajang ini sebagai perlombaan dalam kebaikan, dan jangan jadikan ini sebagai ajang permusuhan antar daerah” tambah Kepala Wilayah Az Zainiyah.

Kepala Badan Koordinasi Pondok Puteri (BKPP), Ny. Hj. Hanunah Nafi’iyah juga turut serta menyemarakkan pembukaan KLIP AZ ini. Dalam sambutannya, beliau menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan kegiatan rutin yang telah berlangsung beberapa tahun terakhir dan juga sebagai ajang untuk mencari bibit unggul dan potensi yang tersimpan dalam diri santri agar bisa dikembangkan lebih maksimal dan optimal.

“karena pada hakekatnya manusia memilki keistimewaan dan kelebihan masing masing dalam bidang yang beraneka ragam. Walaupun dalam tugas utama kita sebagai seorang muslimah dan lebih khusus sebagai santri adalah kholifatullah terutama di Pondok Pesantren bahwa keberadaan kita di Pesantren ini adalah niat untuk mengaji dan membina akhlakul karimah” tambah beliau.

Ny. Hj. Hanunah Nafi’iyah menyampaikan mengalahkan lawan itu merupakan hal yang wajar dalam perlombaan namun kita kemas hal tersebut dengan tetap menjaga akhlakul karimah yang merupakan ciri khas utama santri khususnya santriwati.

“Sepanas apapun dan sekeras apapun persaingan dalam perlombaan ini kita harapkan tetap dalam bingkai ukhuwah persaudaraan sesama santri” tambah beliau, kepala BKPP.

Pembukaan secara simbolis kegiatan ini dilakukan dengan pemotongan pita oleh Kepala BKPP dan dilanjutkan dengan lomba yel – yel islami oleh masing – masing daerah. (Qz)

mimbar santri putri nj acapela hsn2017

Spirit Santri Untuk NKRI, Sebuah Ciptaan Lagu Santri Nurul Jadid di Acara Mimbar Santri

nuruljadid.net- Peringatan Hari Santri Nasional di Pondok Pesantren Nurul Jadid, Paiton, Probolinggo pada Minggu (22/10/2017) dikemas dengan pelbagai kegiatan. Salah satu di antaranya adalah memberikan ruang aktualisasi untuk santri atau yang disebut Mimbar Santri, Kamis (19/10/2017).

Penampilan-penampilan seni santri tak kalah menarik dengan kesenian luar pesantren. Semisal ada penampilan beat box, pantomim, hadrah, stand-up comedy, orasi kebangsaan dan lain-lain. Semua peserta Mimbar Santri itu tampil dengan gaya khas ala pesantren.

Uniknya hampir semua hadrah yang tampil selalu menggunakan ala-alat bekas, mulai botol, bambu, gayung hingga ember berpadu jadi alunan musik ala santri. Selain itu juga muncul lagu-lagu karangan para santri.

Seperti Grup Hadrah A’dho As-Sirajiyah Wilayah Jalaluddin Arrumi (Gang G). Terdiri dari delapan orang, empat sebagai vokal dan empatnya lagi sebagai penabuh. Meski tampil tanpa persiapan panjang grup hadrah ini mendapat pujian dari ratusan penonton santri dan masyarakat.

Adapun lagu yang di nyayikan juga merupakan ciptaan kelompoknya.Berikut teks lengkap lagu karangan santri Gang G.

Spirit Santri Untuk NKRI

Mari kemari datanglah kesini
Untuk menghadiri Hari Nasional Santri
Mari kemari datanglah kesini
Di tempat suci teguhkan NKRI
Spirit santri ok (2X)
Spirit santri rayakan rame-rame (2X)
Kami semua santri Kiai Zaini
Menapak tilas Kiai Hasyim Asy’ary
Kaum sarungan bangkitlah untuk bangsa
Untuk meneguhkan Bhineka Tunggal Ika
Kaum sarungan bisa (2X)
Untuk mewujudkan cita-cita pancasila

(Yani)

mimbar santri putri nj puisi hsn2017

Stand Up Comedy: Santri Itu keren pada Acara Mimbar Santri

nuruljadid.net- Gemuruh Lagu Hubbul Wathon Minal Iman menyemarakkan pembuka malam acara Mimbar Santri dalam rangka peringatan hari santri Nasional (HSN), Kamis (19/10/2017) di Pondok Pesantren Nurul Jadid.

kegiatan Mimbar Santri ini dihadari oleh seluruh santri Putra berserta masyarakat disekira Pondok Pesantren Nurul Jadid, Menurut ketua panitia, Mimbar Santri ini merupakan sarana aktualisasi santri untuk menampilkan minat dan bakat santri “Momen ini untuk menyingkap minat dan bakat santri yang terpendam” ucap Rama Yakin didalam sambutannya.

Selepas sambutan ketua panitia Hari Santri Nasional itu, Suasana gelak tawa riuh di lapangan Raya Nurul Jadid di saat penampilan Stand-Up Comedy oleh Santri Nurul Jadid Muhammad Lutfi dengan mengangkat judul “Santri Itu Keren

“Dalilnya Santri itu keren yaitiu terinsiprasi oleh lagu Despacito Ala Santri, yang bunyinya adalah Santri itu keren, kak mondok gak keren. Makanya yang keren hanya santri seperti saya di depan ini ” ucap Muhammad lutfi ketika tampil di panggung Lutfi juga mengatakan bahwa di Pesantren itu unik, santri setiap hari di ajari kesabaran.

“Banyak momen unik di pesantren, mulai ngantri makan dan ngantri mandi. Eh.. pas tiba giliran mandi lupa bawa gayung. Ngantri lagi deh. Tapi itulah suasana pesantren,” tambah Siswa Mts Nurul Jadid yang membuat gelak tawa ratusan santri Nurul Jadid yang ikut nonton.

Penulis : Yani

Editor : Co

Mimbar Santri Peringatan Hari Santri Nasional 2017

Mimbar Santri, Pentas Seni Santri Putri Nurul Jadid

nuruljadid.net- Salah satu agenda HSN 2017 adalah kegiatan Mimbar Santri yang dilaksanakan pada Kamis, (19/10/2017) 20.30 WIB, bertempat di wilayah Al-Hasyimiyah. Kegiatan ini merupakan pertunjukan berbagai talenta santri dalam berbagai kesenian yang dipersembahkan oleh masing-masing perwakilan lembaga formal di bawah yayasan Nurul jadid. Diantaranya adalah Stand up Komedi yang akan ditampilkan oleh SMP Nurul Jadid, Dramatisasi Puisi oleh SMA Nurul Jadid, beat box oleh MAN 01 Probolinggo, MA Nurul Jadid, SMK Nurul Jadid, dan MTs. Nurul Jadid.

Kegiatan mimbar santri ini disambut antusias oleh seluruh santri, karena dari semua agenda HSN 2017, mimbar santri adalah satu-satunya kegiatan yang memberikan wadah bagi para santri untuk unjuk kebolehan di depan khalayak. Kegiatan yang sekaligus menjadi wadah untuk kretifitas santri selain ranah kognisi yang sudah dibina di sekolah masing-masing.

“Kegiatan ini sebagai wujud santri Nurul Jadid untuk memeriahkan Hari Santri Nasional 2017, Diharapkan dari kegiatan ini dapat selalu menginspirasi santri untuk mengisi kemerdekaan ala santri sesuai dengan porsi masing-masing,” ucap Dinia Arifah Riganita dalam sambutan pembukaan Acara malam ini.

Mengisi kemerdekaan ala santri menjadi hal yang selalu diperhatikan dan dipertahankan oleh Pesantren. Hal tersebut dapat terlihat pada tahun ini benar-benar menjadi tahun revolusi untuk pondok pesantren Nurul Jadid. Pada tahun pertama kepemimpinannya ini, KH. Abdul Hamid sebagai Kepala Pesanten memberi banyak wajah baru pada setiap momen-momen bersejarah, baik momen penting pesantren sampai peringatan Hari Bersejarah Nasional. Mulai dari semarak Ramadhan, PHBI, Peringatan Hari Kemerdekaan Indonesia, sampai semarak Hari Santri Nasional yang saat ini sedang hangat diperbincangkan para santriwan dan santriwati.

Pondok Pesantren Nurul Jadid yang menjadi tuan rumah peringatan HSN dari perwakilan PW IPNU Jawa Timur tahun ini memiliki empat agenda utama yakni meliputi bebagai macam seminar, upacara, hingga makan tabhek bersama sepuluh ribu santri, dilaksanakan selama satu minggu pra hari peringatan HSN yaitu tanggal 22 Oktober nanti.

Semua pertunjukan malam ini, dengan karakter dan caranya masing-masing, membawa satu pesan penting dalam peringatan HSN 2017, yaitu semangat perjuangan para santri sebagai subjek dan  objek utama dari momen itu sendiri agar selalu megobarkan semangat jihad dalam menuntut ilmu dan memberikan sumbangsih pada ibu pertiwi.

“Mimbar ini diadakan sebagai aplikasi semangat perjuangan para santri sebagai ikon hari santri agar selalu semangat berjihad dalam menuntut ilmu dan memberikan sumbangsih pada Negara sesuai dengan peran dan keadaan masing-masing santri,” ucap Ady Azhari, Koordinator Seminar dan Mimbar Santri. (IR&AF)

seminar wawasan kebangsaan hari santri nasional

Direktur Ketahanan Ekonomi Sosial dan Budaya, Lutfi; Santri Butuh Skill Untuk Menyejahterakan Umat Dan Negara

nuruljadid.net- Direktur Ketahanan Ekonomi Sosial dan Budaya, Ditjen Politik dan Pemerintahan Kemendagri RI, Drs. Lutfi TMA, M.Si mengatakan untuk membangun bangsa Indonesia dibutuhkan manusia yang berkualitas. Sebab tantangan kedepan akan lebih sulit dari hari ini.

Hal itu disampaikan dalam seminar wawasan kebangsaan dengan tema resolusi jihad estafet perjuangan bangsa di Aula Institut Agama Islam Nurul Jadid, Kamis (19/10/2017). Acara tersebut merupakan rangkaian peringatan Hari Santri Nasional, Minggu (22/10/2017) di Pondok Pesantren Nurul Jadid.

Menurut Lutfi Indonesia belum berdaulat secara utuh dikarenakan kurangnya kerja keras masyarakatnya. Untuk bisa mencapai kemajuan, maka sekarang harus mulai berpikir bagaimana langkah kedepannya. “Beberapa waralaba di beberapa tempat termasuk di Jakarta sudah berkurang, bahkan ada yang tutup karena bisnis online atau e-commers lebih murah,” katanya

Oleh karena itu, santri harus mengikuti perkembangan zaman agar bisa bersaing. Berbeda dengan kondisi dulu ketika santri berjuang merebut kemerdekaan atau yang dikenal dengan Resolusi Jihad. Maka perjuangan santri dalam konteks kekinian adalah butuh kerja keras, belajar dan disiplin tinggi serta selalu mengingat Allah.

“Ada satu penelitian menyampaikan bahwa orang-orang sukses adalah mereka yang memiliki basis keagamaannya bagus. Karena dia berpikirnya tidak hitam putih, pada saat menemukan masalah, sudah berusaha keras dia kembali kehadapan Allah. Inilah kunci orang sukses,” ungkapnya.

“Permasalahan bangsa Indonesia saat ini, tambah Lutfi, diperlukan kerja sama dan komitmen antara semua elemen masyarakat. Islam adalaha agama rahmatan lil alamin, artinya butuh bekerja keras untuk memcapai kemakmuran umat dan negara. Kalau kemudian ini tidak terwujud maka akan menjadi isapan jempol,” lanjutnya.

Maka santri jangan terlena dengan kondisi yang ada, melainkan bagaimana memiliki skill demi menciptakan kesejahteraan umat, bangsa dan negara Indonesia. (Rizky)

seminar pendidikan hsn2017 hari santri nasional

H. A Umar; Sekolah Harus Kembali Ke Sistem Pendidikan Pesantren

nuruljadid.net – Direktur kurikulum Sarana Kelembagaan dan Kesiswaan, H. A Umar dalam seminar pendidikan yang bertema pesantren kiblat pendidikan karakter di Aula Institut Agama Islam Nurula Jadid, Rabu, (18/10/2017) mengatakan rusaknya moral anak-anak sekolah merupakan akibat dari sistem pendidikan yang tidak mendukung akan terciptaknya karakter baik.

Hal itu, menurut Umar disebabkan karena sistem kurikulum pendidikan sekolah cenderung menilai siswa berdasarkan perolehan angka. Kedua sistem pendidikan sekolah lebih mengedepankan formalitas daripada substansi. Akhirnya pengajaran di sekolah lebih mementingkan mengejar materi ketimbang budi pekerti.

“Rata-rata anak bolos, tidak masuk sekolah akibat dari layanan guru sekolah yang tidak baik. Kepada guru-guru jangan sampai ada paksaan atau tekanan kepada siswa, melainkan bagaimana melakukan pendekatan dengan santun,” katanya saat mengisi seminar pendidikan, salah satu bagian dari rangkaian untuk menyambut Hari Santri Nasional, Minggu (22/10/2017) di Pondok Pesantren Nurul Jadid.

Maka solusi terbaik untuk memecah pelbagai permasalahan pendidikan tersebut mesti kembali ke sistem pendidikan pesantren. Hubungan antara santri, ustad dan pengasuh di pesantren berjalan 24 jam dan tidak ada jarak. Sehingga kondisi ini akan menimbulkan rasa emosional yang kuat antar sesama santri, ustad dan pengasuh.

Kemudian pola pendidikan pesantren juga menciptakan hidup goyong royong, tidak hedonis dan materialis. Ini akan menciptakan sifat kesederhanaan dan karakter yang baik bagi santri. Selanjutnya pesantren selalu mengajarkan santri tentang kejujuran dan amanah.

“Kalau demikian kedepan akan lahir pemimpin-pemimpin yang memihak rakyat kecil, memberdayakan orang-orang kecil, adil dan makmur dunia akhirat,” pungkasnya (Rizky)

Akhiri Kegiatan inggris dan arab Kunjungan Kebahasaan dengan Closing Ceremony

nuruljadid.net – Setelah satu hari mempelajari dan mendalami bahasa asing (Inggris dan Arab) di LPBA Pondok Pesantren Nurul Jadid, pagi ini (19/10/2017) LPBA PP. Darussalam Blokagung Banyuwangi mengakhirinya dengan penuh kesan dan pesan.

Kegiatan penutupan Study Comprative ini merupakan akhir dari kegiatan mereka (LPBA PP. Darussalam) di PP. Nurul Jadid Paiton Probolinggo. Mereka telah mengikuti beberapa kegiatan yang telah dirangkai oleh Pengurus LPBA dengan penuh rasa gembira dan senang hati. Hal itu dibuktikan dengan pelaksanaan debat antara LPBA Nurul Jadid dan LPBA Darussalam Banyuwangi yang berlangsung kemarin malam (18/10/2017) di Aula SMP Nurul Jadid.

“Kemarin malam ketika pelaksanaan KBM, mereka (peserta kunjungan) meminta kepada pihak LPBA Nurul Jadid untuk bedebat. Karena di lomba GAZA UIN Malang kemarin, LPBA PP. Darussalam menjadi juara III sedangkan LPBA Nurul Jadid menjadi juara II. Itulah pemicu terlaksananya debat” ujar Bagian Kesiswaan LPBA Nurul Jadid, Salman Al Farisi.

Kegiatan penutupan Study Comprative ini diikuti oleh semua peserta kunjungan dari LPBA Darussalam dan beberapa pengurus LPBA Nurul Jadid. Tak hanya itu, Bapak Saili Aswi sebagai perwakilan dari Pengurus Pesantren Nurul Jadid juga ikut hadir dalam kegiatan penutupan ini.

Beliau (Bapak Saili Aswi) menyampaikan bahwa pada hari ini perpisahan akan terjadi antara LPBA Nurul Jadid dan LPBA Darussalam Banyuwangi namun perpisahan ini merupakan langkah awal untuk dikenal di masa mendatang.

“Perpisahan ini bukanlah sebuah awal untuk kita tidak mengenal, tetapi perpisahan merupakan sebuah langkah awal untuk mengenal kembali dan dikenal di masa mendatang” ujar beliau mengawali sambutan perawakilan pengurus pesantren.

Perbedaan budaya dan pengalaman yang telah terjadi selama satu hari di PP. Nurul Jadid dijadikan sebagai ajang pembelajaran bagi kedua pondok pesantren dan hal itu membuktikan bahwa perbedaan itu indah.

“Kegiatan kunjungan ini sebagai ajang untuk berbagi pengalaman diantara kedua Pondok Pesantren. Dengan berkunjungnya adik – adik sekalian ke LPBA Nurul Jadid menambah pengalaman yang tidak ada di Nurul Jadid namun ada di PP. Darussalam Banyuwangi begitu juga sebaliknya” tambah beliau.

Mengkahiri sambutan, Bapak Saili menyampaikan bahwa apapun yang telah dilakukan oleh LPBA Nurul Jadid kepada peserta kunjungan merupakan sebatas ikhtiar untuk mencari sebuah kesempurnaan sekalipun kesempurnaan tidak akan pernah ditemukan.

“oleh karena itu, ketika adik adik menemukan sebuah hal yang indah dan elok untuk dilihat dan sekiranya bisa dijadikan sebagai wawasan bagi adik – adik itulah ikhtiar dari kami karena kami tetap berusaha menjadi yang terbaik. Dan apabila selama kunjungan ini menemukan sesuatu yang tidak berkenan, maka itulah kekurangan kami yang masih mencari kesempurnaan. Jadikanlah yang baik sebagai iktiar untuk mencari ilmu dan jadikanlah yang buruk sebagai angin yang berlalu” cakap Bapak Saili Aswi, Wakil Sekretaris Pesantren.

“kalaulah bukan unggas tidaklah sawah itu menjadi rusak, bukankah karena tugas untuk adik adik sekalian sekiranya tidaklah kita mau berpisah” tambah beliau sekaligus mengakhiri sambutan.

Tak hanya dari PP. Nurul Jadid, Perwakilan pengurus dari LPBA PP. Darussalam Banyuwangi juga turut menyampaikan beberapa kesan selama berkunjung dan memperljari bahasa asing di Nurul Jadid. Hal itu disampaikan oleh Ustadah Nanik Nur Aini.

“Selama berkunjung di PP. Nurul Jadid kami telah mendapatkan banyak pelajaran yang paling utama yang kami ambil adalah rasa berani. Karena dengan rasa berani untuk belajar karena dengan rasa berani kita mendapatkan pengalaman. Hal itu kami jadikan motivasi bahwa kami haruslah lebih percaya diri dan tidak takut akan rasa salah” ujarnya.

“Semoga dengan berkunjung kami di PP Nurul Jadid, LPBA dapat menjadi lebih baik ke depannya” tambahnya sekaligus mengakhiri sambutan.

Sebagai akhir dari acara ini, pemberian cndera mata diberikan oleh perwakilan kedua pihak. Dan dilanjutkan dengan do’a serta foto bersama.

Setelah berkunjung ke PP. Nurul Jadid, LPBA PP. Darussalam Banyuwangi melanjutkan study bandingnya ke PP. Darullughah Wadda’wah (Dalwa) Pasuruan. (Qz)

 

Cuplikan Foto Kegiatan Klik Disini

satria dharma

Satria Dharma; Hari Santri Nasional 2017, Momentum Untuk Menggelorakan Literasi

nuruljadid.net- Ketua Umum Ikatan Guru Indonesia, Satria Dharma mengingatkan agar santri pada peringatan Hari Santri Nasional, Minggu (22/10/2017), kembali meneguhkan nasionalisme dalam bela negara ditengah gempuran gerakan paham khilafah yang berupaya mengganti pancasila.

“Berkat perjuangan para santri Indonesia menjadi suatu bangsa,” kata Satria pada Nurul Jadid.net saat dihubungi via telepon. Hal itu dimaksudkan supaya generasi umat Islam tidak melupakan peran santri saat melawan penjajah.

Pegiat literasi ini juga menyampaikan bahwa umat Islam semestinya lebih giat membaca daripada umat lain. Sebab ayat yang turun pertama kali dalam Al-Quran adalah perintah untuk membaca atau ikro’. “Itu jelas sekali dalam Al-Quran. Sedangkan di kitab agama lain tidak ada. Masalahnya sekarang kita malah terbelakang dalam hal membaca,” terang Satria.

Oleh karenanya momentum Hari Santri Nasional ini penting untuk menggelorakan kembali pesan-pesan tentang pentingnya menguasai literasi. Bukan sekedar membaca dan menulis melainkan bagaimana umat Islam menguasai ilmu dan teknologi melalui literasi yang bermutu.

“Karena saat ini banyak berita gosip, fitnah dan profokasi. Nah ditengah laju perkembangan dunia, para ulama perlu merumuskan standar kurikulum yang modern dengan mengajak para ilmuwan. Ini diharapkan agar pesantren bisa menjawab kebutuhan umat,” terangnya.

“Kalau kita lihat sekarang para orang tua memasukkan anaknya ke sekolah boarding semakin tinggi. Masalahnya apakah pendidikan yang mereka terima di sekolah boarding ini sudah sesuai dengan tantangan zaman atau belum,” pungkasnya (Rizky)

lomba sastra religi nurul jadid juara 3

Lomba Sastra Religi, Santri Nurul Jadid Raih Juara 3

nuruljadid.net- Delegasi Pondok Pesantren Nurul Jadid berhasil merebut juara III MQK (Musabaqoh Qiroatul Kutub) Ihya’ Ulumuddin dan Fathul Qorib pada lomba Sastra Religi. Kegiatan lomba ini dalam rangka memperingati Hari Santri Nasional, Jumat (13/10/2017) di Pondok Pesantren Mambaul Ma’arif Denanyar, Jombang.

Pemenang juara III lomba Ihya Ulumuddin diraih oleh Moh Faizin dan lomba Fathul Qorib juara III diraih oleh Mustain Romli. Adapun ketegori yang dilombakan adalah MQK tafsir jalalain dan hifdzun nadhom imrithi tingkat wustha, MQK ihya ulumuddin dan hifdzun, nadzom alfiyah tingkat ulya, Lomba hifdzul kutub aqidatul awam dan MQK fathul qorib tingkat ula.

Lomba yang diselenggarakan Pesantren Mambaul Ma’arif Denanyar Jombang ini diikuti oleh 1201 santri putra dan putri dari seluruh pondok pesantren di Jawa Timur. Sebelumnya pada Rabu (12/10/2017) Festifal Sastra Religi dihadiri oleh sekretaris PBNU, Helmi Faisal, Wakil Rais Syuriah PWNU Jawa Timur, KH Marzuki Mustamar dan beberapa sesepuh Pesantren Mambaul Maarif Denanyar Jombang serta sejumlah tamu undangan yang lain.

hari santri nasional 2017 nurul jadid rute kirab resolusi jihad

Rute Kirab Resolusi Jihad Hari Santri Nasional 2017 dari Madiun hingga Ponpes Nurul Jadid

nuruljadid.net- Menyambut Hari Santri Nasional pada 22 Oktober 2017, Pondok Pesantren Nurul Jadid bekerjasama dengan Student Crisis Center Jawa Timur, IPNU Jawa Timur, dan Pemerintah Provinsi Jawa Timur.

Selain kegiatan Seminar dan Lomba, akan menggelar perjalanan Kirab Resolusi Jihad yang diperkirakan akan menempuh jarak 251 km sebagai bentuk peringatan Hari Santri Nasional di Jawa Timur. Pelaksanaan Kirab akan berlangsung pada 18-22 Oktober 2017. Berikut rute perjalanan Kirab Resolusi Jihad di Jawa Timur.

Perjalanan Kirab Resolusi Jihad akan dimulai dari Madiun, tepatnya di Masjid Quba pada tanggal (18/10/17). Sebelumnya peserta akan melaksanakan Apel yang dipimpin langsung oleh Bupati serta PCNU Kabupaten Madiun.

Perjalanan dilanjutkan dan peserta kirab akan sholat Jum’at di Masjid Agung Baitussalam Nganjuk. Setelah itu, menuju ke Jombang untuk berziarah ke makam KH. Bisri Syansuri Denanyar, KH. Wahab Hasbullah Tambak Beras, Hadratussyaikh Hasyim Asyari, dan Istighotsah pelajar bersama santri Tebuireng.

Kemudian berlanjut menuju Surabaya, Pasuruan, Probolinggo, Kraksaan hingga Paiton. Di Surabaya peserta akan berziarah ke makam KH. Ridwan Abdullah dan mendengarkan orasi kebangsaan yang akan dipimpin langsung oleh KH. Muhibin Zuhri di kantor “Hoofdbestuur Nasdatoel Oelama” Surabaya.

Di Pasuruan mereka akan Jagongan Hari Santri Nasional di Pendopo Bupati Pasuruan. Selain itu, mengaji 22 Khataman al-Qur’an di makam KH. Abdul Hamid bersama Pelajar Santri Pasuruan dan makan 22 Tumpeng di Masjid Agung Pasuruan.

Setibanya di Probolinggo mereka akan singgah di Pondok Pesantren Zainul Hasan Genggong untuk ngaji Hujjah Aswaja yang dipimpin langsung oleh KH. Mutawaqqil Allallah. Selain itu, mereka akan bermujahadah di Kantor PCNU Kraksaan.

Setelah itu mereka melanjutkan perjalanan menuju Paiton sebagai lokasi finish Kirab, tepatnya di Pondok Pesantren Nurul Jadid. Sesampainya akan diadakan penyerahan Panji Kirab di Pondok Pesantren Nurul Jadid, mencoba melakukan pemecahan rekor MURI Makan bersama “Tabheg” nasi khas santri Nurul Jadid dengan 10.000 santri dan melaksanakan Upacara Peringatan Hari Santri Nasional 2017 hingga Formasi Mozaik 10.000 Santri di Pondok Pesantren Nurul Jadid. (Jawahir)

 

 

 

hari santri nasional 2017 nurul jadid lomba desain grafis quote

Menyambut Hari Santri Nasional 2017, Pesantren Nurul Jadid Bekerjasama dengan IPNU Jatim

nuruljadid.net- Menyambut Hari Santri Nasional pada 22 Oktober 2017, Pondok Pesantren Nurul Jadid bekerjasama dengan IPNU Jatim, Student Crisis Center dan Pemerintah Provinsi Jawa Timur. Beragam acara diselenggarakan, mulai dari lomba, mimbar santri, seminar umum, upacara, kirab, makan bersama ala santri hingga  formasi mozaik dengan beribu santri. Untuk rangkaian kegiatan hari santri di area Pondok Pesantren Nurul Jadid akan dimulai pada Rabu (18/10/2017) hingga puncaknya pada hari Minggu (22/10/2017).

Berikut seluruh rangkaian kegiatan semarak Hari Santri Nasional di Pondok Pesanten Nurul Jadid.

Rabu (18/10/2017) pukul 09.00 WIB, Seminar Pendidikan di Aula IAI Nurul Jadid bertemakan Pesantren Kiblat Pendidikan Karakter. Narasumbernya yaitu Drs. KH. Arifin Junaidi, M.M, Ketua PP LP Ma’arif NU, Dr. H. Ahmad Zayadi, M.Pd, Direktur Pontren Kemenag RI, Dr. H. A. Umar, MA, Direktur KSKK Madrasah Kemenag RI, Dr. Saiful Rachman, MM, M.Pd, Kadisdik Provinsi Jatim.

Di hari yang sama pukul 13.30 WIB, seminar Remaja dengan tema Produktif Usia Muda Membangun Indonesia di Aula MA Nurul Jadid. Pambicara yaitu Surya Chandra Surapatya, Kepala Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Pusat.

Kamis (19/10/17) pukul 08.00 WIB Seminar Kebangsaan di Aula IAI Nurul Jadid dengan tema Resolusi Jihad Estafet Perjuangan Bangsa. Sebagai pembicara Mayjen Soedomo, Ditjen Politik dan Pemerintahan Umum (POLPUM) Kemendagri RI. Berikut Mimbar Santri (show of force) pukul 19.30 WIB di Lapangan Kampus Terpadu (Putra) dan Halaman Al-Hasymiyah (Putri).

Jum’at (20/10/17) pukul 08.00 WIB Lomba Mewarnai, Tartil dan Pemilihan Da’i Cilik tingkat TK dan SD/MI Jawa Timur di ruang Meeting MA Nurul Jadid. Sementara pukul 09.00 WIB di Aula IAI Nurul Jadid akan diadakan Seminar Anti Narkoba dan Radikalisme bertemakan Membendung Bahaya Laten Napza dan Radikalisme. Narasumbernya yaitu, Prof. Dr. H. Nur Syam, Sekjen Kemenag RI, Idy Muzayyad, Ketua BAANAR PP. GP. ANSOR dan Brigjen Pol Fatkhu Rahman, Kepala BNNP Jawa Timur.

Sabtu, (21/10/17) pukul 10.0 WIB Seminar Enterpreneurship di Aula MA Nurul Jadid dengan tema Ketahanan Ekonomi Santri di Era MEA. Sebagai pembicara Saidah Safwan, Ketua Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU Pusat).

Berikut Seminar Ketahanan Informasi yang bertema Strategi Dakwah Era Digital di Aula IAI Nurul Jadid. Pembicara Hari Usmayadi, M.Kom, Ketua PB Lembaga Ta’lif Wan Nasyr NU dan Gus Reza Imam Yahya, Ketua Rabitha Ma’ahid Islamiyah (RMI) Jawa Timur.

Selain itu pukul 13.00 WIB Pelatihan Video Editing di Aula IAI Nurul Jadid oleh Ketua PB Lembaga Ta’lif Wan Nasyr NU, Hari Usmayadi, M.Kom dan pukul 18.00 WIB, Pawai Obor Resolusi Jihad dari MI Az-Zainiyyah I finish dilanjutkan Istighosah Hari Santri Nasional di lapangan Kampus terpadu.

Minggu (22/10/17) pukul 07.30-10.00 WIB, upacara Peringatan Hari Santri Nasional, menyambut Kirab Resolusi Jihad dari Madiun ke Pondok Pesanren Nurul Jadid Paiton, Pemberian Apresiasi Santri berprestasi, Pengumuman pemenang lomba: puisi, fotografi santri, penulisan esai, graphic design quotes serta kreasi lalaran alfiyah dan atraksi santri di lapangan kampus terpadu dan makan bersama “Tabhek” sebanyak 10.000 santri hingga cuci tangan pakai sabun 10.000 santri.(Jawahir)

 

 

Berikut kumpulan pamflet digital dari seluruh kegiatan Hari Santri Nasional.

 

Galeri Foto: Nonton Bareng G30S PKI Bersama Santri Nurul Jadid

Klinik Az Zainiyah; Pelantikan POSKESTREN Perdana Tetap Berjalan Lancar

nuruljadid.net Jumat malam (29/09/2017) klinik Az-Zainiyah mengadakan pelantikan pengurus dan kader Pos Kesehatan Pesantren (POSKESTREN). Pelantikan perdana kader kesehatan wilayah putri ini dilaksanakan di wilayah Al-Hasyimiyah. Tepatnya di depan mushalla dengan dihadiri oleh seluruh pengurus Badan Koordinator Pengurus Putri (BKPP) serta staf dan karyawan klinik Az-Zainiyah. Turut hadir pula Kepala Pesanten KH. Hamid Wahid, M.Ag.

Tepat pukul 20.05 WIB acara dimulai dengan pembukaan oleh pembawa acara. Proses acara sempat terganggu tepat ditengah pembacaan sholawat nabi disebabkan gerimis. Meski sempat terganggu, acara pelantikan POSKESTREN tetap dilanjutkan.

“Pembentukan kader kesehatan ini (POSKESTREN, Red) dalam rangka meminimalisir adanya potensi-potensi penyakit yang sewaktu-waktu bisa datang” ungkap KH. Hefniy Rozak, M.Pd. dalam sambutan pidatonya selaku direktur klinik Az-Zainiyah.

KH. Hefniy juga menyampaikan permohonan maaf atas keterlambatan dimulainya acara yang seharusnya dimulai tepat pukul 20.00 WIB. Menurut beliau, waktu adalah komponen yang penting terutama bagi kader kesehatan, sebab setiap detik dalam kesehatan bertaruh dengan nyawa.

Setelah sambutan dari direktur klinik Az-Zainiyah, acara dilanjutkan dengan prosesi pelantikan POSKESTREN. Diawali dengan pembacaan Surat Keputusan oleh Ahmad Kholid, S.Kep. Kemudian dilanjutkan dengan pengukuhan oleh dr. Nina Kartika. Pembacaan ikrar dipimpin oleh KH. Hamid Wahid. Terdapat 28 kader kesehatan POSKESTREN yang terlantik dihadapan seluruh tamu undangan dan santri wilayah Al-Hasyimiyah.

Acara pelantikan juga diisi dengan tausiyah oleh KH. Hamid Wahid, M.Ag. Dalam tausiyahnya, beliau berpesan terutama kepada para kader kesehatan POSKESTREN bahwa segala sesuatu yang dilakukan secara bersama-sama dapat lebih mudah. Beliau berharap dengan adanya POSKESTREN dapat membantu Pesantren dalam menjaga kesehatan santri. Menurut beliau, perjalanan hidup yang sehat dapat menjadi salah satu faktor yang menentukan perjalanan hidup seseorang pada akhirnya. (ADK)