Pos

Seminar motivasi SMANJ

Seminar Motivasi “Menjadi Pemuda MICIN di Era Kids Zaman Now”

nuruljadid.net- setiap manusia ingin menjadi sosok dewasa, mandiri, kreatif, inovatif dan berjiwa nasionalis. Namun tidak semudah membalikkan telapak tangan untuk meraihnya. Sehingga diperlukan semangat dan motivasi yang kuat.

Sebagai ajang motivasi dan peningkatan semangat generasi bangsa, khususnya para santri Pondok Pesantren Nurul Jadid Paiton Probolinggo. SMA Nurul Jadid mengadakan kegiatan gebyar yang dikemas dalam acara “Seminar Motivasi” dengan tema “Menjadi Pemuda MICIN (Mature, Independent, Creative, Innovative Nasionalist) di Era Kids Zaman Now.” Minggu, (25/02/2018) di Aula Unuja.

Kegiatan ini dihadiri dewan pengasuh KH. Makki Maimun Wafi, Sekretaris Pesantren Bapak H. Faizin Syamwiel, M. Pd., segenap guru dan karyawan SMANJ, para undangan, serta santri putra maupun putri.

Ketua panitia Fajrul Alfarisi menyampaikan tujuan dari kegiatan Gebyar SMANJ adalah sebagai wadah untuk mempererat tali silaturahim antar pelajar.

Wakil kepala sekolah SMANJ juga turut menyampaikan harapannya, “diharapkan dari kegiatan ini para santri mendapat hal-hal baru sehingga bisa menata masa depan yang lebih baik,” ujarnya.

“Dari tema seminar kali, diharapkan bisa memberikan motivasi kepada santri agar kembali menyadari jati dirinya sebagai pemuda bangsa Indonesia yang merdeka dan mandiri,” harap Mantan Kepala SMANJ sekaligus Sekretaris Pesantren.

“Seminar ini diharapkan pula akan memunculkan gagasan-gagasan baik sehingga menjadi pemuda yang bisa menyikapi yang terus berubah.” Tambah beliau.

Beliau menyampaian kesimpulan dari beberapa tujuan dan harapan yang disampaikan adalah “dimana nilai-nilai pendidikan yang akhir-akhir ini telah pudar, bisa tertata kembali. Sehingga nilai pendidikan tidak lagi sekedar menjadi instrument untuk mencari ijazah. Tetapi bisa menjadi wadah untuk menata moral dan akhlak yang lebih baik.”(NakBali/Ahmad)

Nuansa Berbeda di Pembukaan Bulan Lomba Haul dan Harlah ke 69

Nuansa Berbeda di Pembukaan Bulan Lomba Haul dan Harlah ke 69

nuruljadid.net – Sebagai rangkaian acara untuk memeriahkan Hari Lahir (HARLAH) Pondok Pesantren Nurul Jadid yang ke 69, Panitia Harlah PP. Nurul Jadid ke 69 mengadakan pembukaan Bulan Lomba pada hari Kamis, (22/02/2018) Di Depan Kantor Pusat Pondok Pesantren Nurul Jadid.

Dengan nuansa berbeda dari tahun-tahun sebelumnya, pembukaan bulan lomba kali ini diadakan secara serentak dengan dihadiri segenap santri putra dan putri.

Dihadiri pula oleh sekretaris pesantren bapak Faizin Syamwiel, M.Pd., ketua Badan Koordinasi Olahraga Santri (BKOS) KH. Maimun Wafi, serta segenap panitia dan pengurus wilayah.

Ketua Panitia Bulan Lomba Zainullah Aswi menyampaikan bahwa bulan lomba ini merupakan wadah penyalur bakat santri baik dalam bidang keagamaan, keilmuan dan keolahragaan.

“semoga seluruh santri dapat mengikuti perlombaan ini dengan menjunjung tinggi nilai-nilai sportifitas serta persiapan yang matang. Karna kunci terpenting adalah bukan terletak pada kemauan untuk menang. Melainkan kehendak untuk mempersiapkan kemenangan,” harapnya.

Sekretaris pesantren bapak Faizin Syamwiel, M.Pd. juga menyampaikan bahwa kegiatan bulan lomba ini merupakan suatu ajang untuk menunjang prestasi para santri baik dibidang akademik maupun non akademik. “bahkan kegiatan bulan lomba ini bisa dikatakan sebagai puncak seleksi prestasi santri. Sehingga diharapkan bisa terus meningkat pada tingkat yang lebih tinggi baik regional bahkan nasional.”

Ada tiga bidang yang dilombakan pada bulan lomba ini. Yakni bidang keilmuan, keagamaan, dan keolahragaan.

“lebih-lebih prestasi yang harus kita tingkatkan adalah prestasi dibidang keagamaan. Dapat menampakkan diri kembali ke permukaan untuk tampil dan unggul dalam prestasi keagamaan,” tambah beliau.

Haul dan harlah ke-69 ini merupakan umur yang cukup dewasa bagi pesantren. Dengan kedewasaan ini, diharapkan dapat menambah kedewasaan para pengurus, para pembina dan lebih-lebih para santri. “kedewasaan yang dibuktikan dengan kepatuhan dan ketaatan dalam mengikuti semua aturan pondok pesantren.” Tutur beliau.

Penulis : ahmad & NakBali

Editor : Muhammad Nuris

Galeri Foto: Penutupan Tashih II PPIQ Nurul Jadid

Ngaji Sosmed

Pondok Pesantren Nurul Jadid Pelopori Media Centre Pesantren

nuruljadid.net – Ahad, (18/02/2018), Ratusan santri dari berbagai kalangan menggelar acara “Ngaji Medsos”, dengan tema “Santri Milenial, Cerdas Bermedia Sosial” , bertempat di Aula Pondok Pesantren Nurul Jadid Paiton Probolinggo.

Pesertanya adalah santri mahasiswa perwakilan sejumlah pesantren yang tergabung dalam Halaqoh BEM Pesantren Se Indonesia.

Narasumbernya antara lain Usmayadi, Ketua LTN PBNU Jakarta. Mohamad Sururi, redaktur TV9 Surabaya. Muhamad Yasir Arafat, CEO Ala Santri. Dan Mahfudz Sunarjie, jurnalis NET TV.

Gelaran acara untuk menangkal hoax ini dipandu moderator Jurnalis Kompastv, Arief Hidayat.

“Kegiatan ini bisa memberikan wawasan baru bagi mahasiswa dalam dunia medsos. Agar bisa berjejaring positif dan menjadi buzzer dalam penyebaran konten positif”, kata Nur Fadli Hidayat, wakil rektor III dalam sambutannya mewakili Rektor Universitas Nurul Jadid, KH. Abdul Hamid Wahid.

Fenomena banyaknya berita hoax gampang dan cepat beredar. Belum sempat melakukan klarifikasi satu isu, timbul isu lain. Inilah yang jadi alasan acara ini digelar.

Melihat kebutuhan tersebut, Nurul Jadid akan mengawali sistem media centre yang akan menjadi corong bagi pesantren. “Ini bisa menjadi pilot project atau percontohan bagi seluruh pesantren di Indonesia”, imbuh Fadli.

Dalam presentasinya, Usmayadi, Ketua LTN PBNU, menjelaskan perlunya pesantren membuat media centre. Strukturnya terdiri dari diagram cyber. Ada Steering Commitee, ada unit advokasi, dan unit pengkaderannya. “Dalam unit pengkaderan ini diperlukan training atau pelatihan khusus untuk membentuk unit rekrutasi peserta baru”, katanya.

“Ini perlu penguatan kontens, penguatan literasi dan penguatan pengetahuan. Sebagai penguatan media counter, agar bisa menyeimbangi berbagai isu yang sedang viral,” tambahnya.

Adapun kunci aktivitasnya antara lain pusat informasi. Pusat kontrol. Dan unit rekrutasi atau pengkaderan.

Lalu bagaimana mengelola isu? Ini harus ada penguatan tim. Tim yang handal akan mudah mengelola isu dan menyiapkan isu tandingan.

Bagaimana mengkanter berita hoax yang tengah viral. Harus ada upaya klarifikasi. Secara judul, berita hoax biasanya bombastis. Isinya hasutan. Foto editan. Sehingga perlu cross check dengan berita lainnya.

“Tool dakwah terkini adalah Medsos (Fb, Twt, IG, red). Maka perlu penguasaan frame media. Sebab kondisi saat ini telah masuk era perang semesta. Semua orang diajak untuk terlibat media sosial. Mengkonsumsi informasi media. Disinilah perlunya upaya klarifikasi terhadap informasi yang beredar itu,” pungkas Cak Usma, sapaan akrab Usmayadi.

(Mahrus)

Galeri Foto: Lomba POMAS Putri Universitas Nurul Jadid

Galeri Foto: Launching 5 Program AL-Mawaddah

Galeri Foto: Seminar HUT NU 92 IPPNU Nurul Jadid

Seminar Tahun Masehi IPPNU

Bapak Zainul Arifin Adam: Tahun Baru Itu Sebagai Muhasabah Diri

nuruljadid.net – Untuk menjawab ketidaktahuan para santri akan seluk-beluknya tahun baru masehi dan memperingati Hari Ulang Tahun Nahdlatul Ulama ke-92, Pengurus Komisariat Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (PK IPPNU) Nurul Jadid mengadakan seminar yang bertemakan “Menyingkap Tabir Fenomena Tahun Baru Masehi”.

Kegiatan yang bertempat di Aula MA Nurul Jadid tersebut, disajikan oleh Bapak Zainul Arifin Adam, M.Pd.I. Sebelum pematerian tersebut dimulai, ia menerangkan tentang lahirnya Nahdlatul Ulama.

“Ini rangkaian dari semangat menyemarakkan hari ulang tahun Nahdlatul Ulama dan Nahdlatul Ulama itu lahir pada 31 Januari 1926,” terang alumni MTs Nurul Jadid tersebut. Jum’at (26/01/2018).

Sehabis itu, ia menjelaskan sedikit tentang pengertian dari tahun masehi dan mengenai hukum dari merayakan tahun baru masehi.

“Kalau kita merayakan tahun baru masehi itu boleh, dengan catatan kita tidak boleh keluar dari syariat islam dan tergantung bagaimana cara kita mengisi , jika diisi dengan hal-hal yang positif maka kita dapat pahala, jika diisi dengan yang negatif maka akan berdosa,” tegas alumni MTs Nurul Jadid dalam seminar yang berjalan selama 70  menit tersebut.

Selain dari pengertian dan hukum merayakan tahun baru masehi, ia juga menjelaskan sejarah  dari tahun masehi dan menjawab pertanyaan dari peserta seminar yang bernama Ulfatul Widad tentang hukum ummat islam mengucapkan selamat tahun baru masehi.

“ketika mengucapkan tahun baru hanya sekedar mengingatkan bahwa tahun baru dilakukan untuk mengevaluasi diri maka berpahala, jika mengucapkannya hanya untuk mengingatkan maka boleh – boleh saja dan jika mengucapkan dalam rangka untuk membanggakan diri dengan hura – hura maka itu berdosa,” tuturnya. (Qz/Salim)

Seminar Tahun Masehi IPPNU

PK IPPNU Nurul Jadid Gelar Seminar Fenomena Tahun Baru Masehi

nuruljadid.net – Dalam rangka untuk memperingati Hari Ulang Tahun Nahdlatul Ulama ke 92, Pengurus Komisariat Ikatan Pelajar Putri Nahdaltul Ulama (PK IPPNU) Nurul Jadid mengadakan Seminar yang bertema “Menyingkap Tabir Fenomena Tahun Baru Masehi” yang disajikan oleh Bapak Zainul Arifin Adam, M.Pd.I.

Kegiatan yang dimulai pada pukul 09.00 WIB dan bertempat di Aula MA Nurul Jadid mendapat respon yang positif dari kalangan santri putri Nurul Jadid. Nampak di raut wajah mereka rasa antusias untuk mengikuti acara ini. Dengan diawali dengan acara ceremonial, ketua panitia, Siti Zahrowiyah yang juga merupakan salah satu pengurus aktif IPPNU Nurul Jadid menyampaikan harapan diadakannya seminar kali ini.

“Harapannya kami dalam acara seminar ini tidak hanya untuk mencari kader- kader yang akademik tapi juga ingin mencari kader – kader yang non akademik,” ujarnya.

Setelah satu jam lamanya prosesi ceremonial, seminarpun digelar dengan diawali oleh penyampaian latar belakang tema yang diusung oleh Bapak Zainul Hasan, S.Pd.I (Pembina IPPNU Nurul Jadid) sebagai moderator dalam kegaiatan seminar ini.

“bagaimana kita sebagai seorang santri merayakan tahun baru masehi. Dan hal-hal apa yang seharusnya kita lakukan dalam menyambutnya. Dan juga sebenarnya tahun baru masehi itu miliknya siapa? Apakah milik ummat islam atau pemeluk agama lainnya,” Ujar moderator

Seminar tersebut berlangsung selama 70 menit. Diawal penyajiannya, penyaji menyampaikan asal – muasal tahun masehi dan hijriyah.

“Tahun baru masehi diawali pada masa Julius yang akhirnya menjadi salah satu nama bulan di tahun masehi yaitu bulan Juli,” ujar Bapak Zainul Arifin Adam.

Selain menjelaskan sekilas tentang sejarah tahun baru masehi, beliau juga menyampaikan beberapa hal yang pada akhir – akhir ini menjadi banyak perbincangan di khalayak umum terutama hukum orang muslim merayakan peringatan tahun baru masehi.

“hukum merayakan tahun baru hijriyah itu tergantung kita, kalau kita memanfaatkannya dengan yang positif maka kita mendapat pahala, akan tetapi kalau kita memanfaatkannya dengan hal – hal yang negatif maka kita akan berdosa,” tegas alumni Madrasah Aliyah Nurul Jadid tersebut.

Diakhir seminar, moderator menyimpulkan hasil penyampaian dari penyaji. Bapak Zainul Hasan menyampaikan bahwa tahun baru masehi juga termasuk tahun yang disebutkan dalam Al Qur’an. (Qz/Salim)

Burdah rutin oleh santri nurul jadid

Shalawat Burdah Bergema di PP. Nurul Jadid

nuruljadid.net – Pembacaan Shalawat Burdah merupakan suatu kegiatan rutin yang dilakukan oleh santri Pondok Pesantren Nurul Jadid,  kegiatan yang dipimpin oleh ubudiyah Masjid Jami’ Nurul Jadid tersebut dilaksanakan setiap hari jum’at.

Burdah merupakan kegiatan rutinan santri diseluruh wilayah yang ada di Pondok Pesantren Nurul Jadid, burdah adalah kegiatan sholawat dengan mengelilingi batas-batas pondok pesantren dengan membaca sholawat. dengan setiap sampai disudut-sudut pagar pesantren selalu di adzani dan di iqomah oleh ubudiyah yang memimpin sholawat, untuk start awal ubudiyah terlebih dahulu membaca khuson kepada pendiri serta kepada para almurhumin pondok pesantren nurul jadid, seusai memutari pesantren sesampainya di tempat semula di tutup dengan pembacaan doa, dengan harapan pondok  pesantren Nurul Jadid senantiasa dalam lindungan sang maha kuasa.

Kegiatan tersebut dimulai setelah jamaah subuh turun dari masjid dan digilir setiap wilayah yang ada di PP. Nurul Jadid sesuai dengan jadwal telah ditetapkan oleh pengurus ubudiyah.

“Kegiatan ini dijadwal setiap jum’atnya dan sekarang gilirannya wilayah B (Wilayah I’dadiyah),” tutur salah satu Pengurus Ubudiyah, Rahmat Maskura. Jum’at (26/01/2018).

Pembacaan Shalawat Burdah yang dikarang oleh Syaikh Imam Ahmad Al Bushiry ini dimulai dari depan Wisma Tamu (PP. Nurul Jadid) lantas mengitari wilayah PP. Nurul Jadid sampai kembali lagi ke tempat dimulainya pembacaan Shalawat Burdah ini.

“pembacaan shalawat burdah ini bertujuan untuk membentengi PP. Nurul Jadid dari kekuatan – kekuatan spiritual,” imbuhnya.

Penulis : Qz/Salim

Editor : Muhammad Nuris

Galeri Foto: Opening Gebyar Competition Lips 2018 Putra

Galeri Foto: Pekan Lomba Wilayah Sunan Drajat, Lomba Cerdas Cermat