Pos

Usai Liburan, Siswa SMP Nurul Jadid Kembali Gondol Juara 1 Arabic Speech Competition Tingkat Nasional

nuruljadid.net – Santri Pondok Pesantren Nurul Jadid yang juga peserta didik Language Intensive Programs of SMP Nurul Jadid (LIPS) kembali menorehkan prestasi membanggakan di kompetisi pidato Bahasa Arab bertaraf Nasional usai liburan pesantren dalam rangkan menyambut Maulid Nabi Muahmmad SAW 1444 H yang digelar oleh Universitas Islam Negeri (UIN) Bukittinggi, Sumatra Barat.

Ajang perlombaan tersebut bernama KIR FESTIVAL 2022, event yang pertama kali diadakan oleh UKM KIR pada tahun 2021 dan kembali digelar tahun 2022 ini. Pada event tahun ini, penyelenggara menggabungkan seluruh perlombaan yang sebelumnya dilaksanakan terpisah muali dari kategori SLTA Sederajat, Perguruan Tinggi sampai dengan Umum.

Terdapat enam cabang perlombaan pada KIR Fest 2022 tersebut, diantaranya Karya Tulis Ilmiah, Visualisasi Puisi, Podcast, English Speech, Arabic Speech, dan Presenter Berita. Pendaftaran dibuka sejak 22 Agustus 2022 sampai dengan 17 September 2022 dilanjutkan dengan pengumpulan karya dari masing-masing peserta cabang lomba. Usai pengumpulan karya secara Online kemudian dilanjutkan dengan penjurian.

Tepat pada Senin, 25 September 2022 bulan lalu pengumuman pemenang KIR Fest 2022 diselenggarakan secara daring. Saat pembacaan daftar pemenang cabang lomba Arabic Speech peserta perwakilan SMP Nurul Jadid mengaku sangat gelisah sambil berharap dan tidak henti memanjatkan doa. Alhasil Misbahul Munir perwakilan SMP Nurul Jadid dinobatkan sebagai Juara 1 Lomba Pdaito Bahasa Arab pada ajang KIR Fest 2022 tersebut.

Badrus Zaman, pembina LIPS mengatakan, perjuangan mengikuti lomba tingkat umum ini lebih sulit daripada ajang kompetisi tingkat SLTP sederajat, karena peserta didiknya harus berhadapan dengan beberapa lawan dari tingkat pendidikan yang lebih tinggi dan tentunya memiliki pengalaman dan pelafalan yang lebih baik.

“Meskipun anak didik kami masih duduk di tingkat SLTP dan harus menghadapi lawan dari tingkat yang lebih tinggi, kami tidak gentar. Karena kami percaya tingkat pendidikan bukanlah halangan untuk melangkah, ini adalah pengalaman yang sangat berharga. Siswa SMP melawan Siswa SMA, bahkan Mahasiswa, Alhasil semua bisa kami lewati dengan kerja keras dan doa asal mau berusaha dan memulai,” ungkap ustaz Zam kepada tim Nurul Jadid Media, Selasa (27/09) pagi.

 

 

(Humas Infokom)

Pasca Libur Maulid, Santri Nurul Jadid Mengikuti Penilaian Tengah Semester Ganjil

nuruljadid.net – Usai libur Maulid Nabi Muhammad 1444 H yang dilaksanakan selama 10 hari sampai tanggal 16 Oktober 2022, Biro Pendidikan Pondok Pesantren Nurul Jadid tegaskan Pelajaran Tatap Muka (PTM) kembali aktif dan berjalan normal pasca hari kembalinya santri putera, Senin (17/10).

Sekretaris Biro Pendidikan Ustaz Muhammad Nur Thoriq menegaskan bahwa pada hari pertama santri masuk sekolah pasca libur maulid, seluruh peserta didik wajib mengikuti Penilaian Tengah Semester (PTS) ganjil yang dilaksanakan serentak di seluruh sekolah atau madrasah di lingkungan Pondok Pesantren Nurul Jadid.

“Mulai hari ini, setiap sekolah atau madrasah di Pondok Pesantren Nurul Jadid telah kembali aktif melaksanakan kegiatan belajar mengajar dan tepat pada hari ini kami juga menyelenggarakan Penilaian Tengah Semester (PTS) Ganjil serentak,” ungkapnya kepada Tim Nurul Jadid Media pada Senin (17/10).

(Potret suasana siswi SMK Nunul Jadid sedang mengikuti Penilaian Tengah Semester (PTS) Ganjil)

Mengenai hal tersebut, diharapkan kepada seluruh pihak baik tenaga pendidik dan peserta didik khususnya yang berstatus santri yang masih ada di rumah masing-masing agar segera kembali ke pesantren dan mengikuti kegiatan seperti biasanya.

“Kami sudah mensosialisasikan terkait pelaksanaan PTS ini kepada setiap pimpinan sekolah atau madrasah sebelum libur maulid kemarin, jadi bagi santri yang tidak masuk atau izin bisa segera kembali ke pesantren dan mengikuti PTS,” imbuhnya.

Pasalnya, sesuai jadwal pendidikan pesantren, Penilaian Tengah Semester (PTS) Ganjil dilaksanakan pada tanggal 22 – 26 Oktober 2022. Namun, untuk mengurangi resiko keterlambatan santri kembali ke pesantren, maka tanggal pelaksanaan PTS di majukan ke pasca hari kembalinya santri Putera yaitu tanggal 17 Oktober 2022.

Ustaz Thoriq menambahkan, berdasarkan hasil survei lapangan terkait pengkondisian santri untuk mengikuti kegiatan belajar mengajar di sekolah atau madrasah selama pasca dua liburan terakhir ini mengalami peningkatan.

“Hari Senin kami telah melakukan survei ke salah satu sekolah, yaitu MTs Nurul Jadid. Secara keseluruhan presentase kehadiran siswa yang mengikuti PTS tidak sampai 80%, kami harap kedepannya pengkondisian siswa ini lebih meningkat lagi,” pungkas Ustaz Thoriq.

 

(Humas Infokom)

Bikin Bangga, Santri Nurul Jadid Borong Juara di Ajang Kompetisi Bahasa Arab Nasional

nuruljadid.net – Santri Pondok Pesantren Nurul Jadid yang juga peserta didik Language Intensive Programs of SMP Nurul Jadid (LIPS) dan santri mahasiswa Prodi Bahasa Arab (PBA) Universitas Nurul Jadid (UNUJA) kembali menorehkan prestasi membanggakan di kompetisi Bahasa Arab bertaraf Nasional yang digelar oleh Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kudus, Jawa Tengah.

Kali ini Nurul Jadid meraih tiga juara sekaligus dalam kategori lomba Taqdimul Qissoh. Juara Pertama diraih oleh Mahasiswa PBA UNUJA Ahmad Ubaidillah, juara kedua diraih oleh peserta didik LIPS Raiza Rahmania dan disusul koleganya Maulida Riskiyah Nurkhalila sebagai juara ketiga.

Festival Bahasa 2022 ini diikuti oleh peserta tingkat umum tanpa melihat tingkat pendidikan. Sebanyak puluhan peserta kategori lomba Taqdimul Qissoh dari seantero daerah di Indonesia saling berkompetisi memperebutkan tiga tropi kejuaraan.

Kompetisi terbagi menjadi beberapa tahapan. Pertama, peserta diwajibkan membuat video dan dikumpulkan pada tanggal 7-8 September 2022 silam. Kemudian, dilanjutkan proses penilaian sejak tanggal 9-12 September 2022 untuk mensortir peserta menjadi tiga besar. Ketiga peserta itu diadu kembali untuk memperebutkan juara 1, 2, dan 3 di Babak Final yang dilaksanakan secara tatap muka pada tanggal 19 September 2022 kemarin di IAIN Kudus.

Badrus Zaman, salah satu Pembina LIPS mengatakan, perjuangan mengikuti lomba tingkat umum ini lebih sulit daripada ajang kompetisi tingkat sederajat, karena peserta didiknya harus berhadapan dengan beberapa lawan dari tingkat pendidikan yang lebih tinggi dan tentunya memiliki pengalaman dan pelafalan yang lebih baik.

“Meskipun kapasitas pengurus LIPS pendamping yang minim dan harus menghadapi lawan-lawan dari beberapa tingkat lebih tinggi. Namun kami tidak menyerah, karena tingkat pendidikan bukanlah halangan untuk melangkah, ini adalah pengalaman yang sangat berharga. Siswa SMP melawan Siswa SMA, bahkan Mahasiswa bukanlah masalah, semua bisa diraih asal mau berusaha,” ungkap ustaz Zam kepada tim Nurul Jadid Media, Selasa (20/09) pagi.

Pihaknya menambahkan, mereka sangat bangga atas usaha dan kerja keras peserta didiknya selama berlatih, serta semangatnya yang tak runtuh saat berhadapan dengan lawan yang levelnya lebih tinggi.

“Kami yakin ini juga berkat barokah dan doa para masyayikh yang selalu menyertai kami selama berjuang mengharumkan almamater. Semoga raihan prestasi ini terus berlanjut, lebih luas, dan lebih besar,” pungkasnya.

 

(Humas Infokom)

Biro Pendidikan Tanamkan Nilai Dasar Pesantren Kepada Santri Baru Melalui Sekolah 53

nuruljadid.net – Pondok Pesantren Nurul Jadid sebagai lembaga pendidikan Islam terus berupaya untuk melakukan penguatan nilai dan aqidah alhussunnah wal jamaah kepada santri sebagai pedoman hidup. Biro Pendidikan melaksanakan Sekolah 53 untuk menanamkan nilai dasar kepesantrenan selama tiga bulan.

Nilai-nilai dasar 53 merupakan pilar penting bagi setiap santri sebagai standard nilai kepribadian dan misi yang perlu menjadi perhatian untuk diterapkan kelak di tengah masyarakat. Nilai dasar 53 tersebut adalah panca kesadaran santri dan trilogi santri.

Sekolah 53 memiliki peran krusial sebagai ruh warga pesantren Nurul Jadid, sehingga disusunlah kurikulum yang jelas, sistematis dan terukur. Hal ini diimplementasikan sebagai upaya penguatan pendidikan karakter santri sejak awal mengenal pesantren.

(Suasana pematerian Sekolah 53 oleh salah satu asatiz Pondok Pesantren Nurul Jadid di kelas putra)

Pendidikan karakter adalah pendidikan nilai, pendidikan budi pekerti, pendidikan moral, pendidikan watak yang bertujuan mengembangkan kemampuan seluruh warga pesantren tidak hanya santri namun juga pengurus dan pendidik dalam memberikan keputusan bijak terkait baik-buruk, keteladanan, memelihara apa yang baik dan mewujudkan kebaikan tersebut dalam kehidupan sehari-hari dengan sepenuh hati.

(Suasana pematerian Sekolah 53 oleh salah satu asatiz Pondok Pesantren Nurul Jadid di kelas putri)

Pentingnya pendidikan karakter melalui sekolah 53 bagi santri haruslah ditanamkan sejak dini. Pendidikan karakter yang baik akan menciptakan atmosfir pendidikan, pengasuhan dan pengembangan diri santri yang positif dan progresif.

Harapannya dengan penguatan karakter nilai dasar santri melalui sekolah 53 ini dapat menjadi fondasi yang kokoh untuk pembentukan kepribadian santri di tengah masyarakat yang beragam dan di era disruptif dewasa ini.

 

 

(Humas Infokom)

Kiai Muh. Imdad Rabbani: Urgensitas Integrasi Kurikulum Pesantren untuk Optimalisasi Kualitas Pendidikan

nuruljadid.net – Kiai Muhammad Imdad Rabbani, Kepala Biro Pendidikan Pondok Pesantren Nurul Jadid, Paiton, Probolinggo menyampaikan urgensitas integrasi kurikulum Pendidikan pesantren guna optimalisasi kualitas Pendidikan. Hal ini disampaikan pada acara Wisuda TPQ dan MI Nurul Mun’im Minggu (29/05) malam pekan lalu.

Menurut Kiai Imdad bahwa kurikulum pendidikan pesantren perlu diintegrasikan baik secara vertikal maupun horizontal dengan multi disiplin ilmunya.

Tujuan dibentuknya integrasi kurikulum pendidikan pesantren yaitu untuk menyelaraskan pendidikan antara satu level jenjang pendidikan dengan jenjang pendidikan berikutnya.

“Jadi integrasi bukan hanya secara horizontal antara satu level jenjang pendidikan misalnya MTs dan SMP itu harus sama pelajarannya meskipun tidak persis, tapi juga integrasi vertikal antara level jenjang pendidikan,” jelas beliau.

Diskursus mengenai koneksi antara satu level jenjang pendidikan dengan jenjang pendidikan lainnya itu sudah sejak lama digagas, namun diskusi dan penggarapan kurikulumnya baru dimulai tahun ini.

Saat proses penggarapan kurikulum tersebut, Kiai Imdad membentuk beberapa tim diantaranya Tim Pusat Kajian Al-Qur’an, Bahasa, Kitab Turats, Sains Teknologi, Humaniora, dan Kemandirian Santri.

“Ide ini berangkat dari hasil analisis dan bincang-bincang dengan beberapa kawan, selama ini sering kali pelajaran yang didapatkan siswa itu tidak nyambung antara level jenjang lembaga pendidikan, jadi misalnya sekarang di MINM siswa itu belajar Imriti, harapannya di MTs itu tidak ngulang lagi Imriti tapi belajar Mutammimah atau mungkin Al-Fiyah, jadi supaya berkelanjutan,” beliau memaparkan.

Lebih lanjut, kerangka kurikulum dalam penyusunan kurikulum pesantren secara umum itu menggunakan kerangka Fardhu ‘Ain dan Fardhu Kifayah, artinya akan ada mata pelajaran tertentu yang disebut sebagai mata pelajaran Fardhu ‘Ain harus dikuasai oleh semua santri, dan itu menjadi syarat untuk naik kelas dan lulus.

“Kenapa begitu? supaya kita tidak kecolongan, karena kondisi sekarang itu tidak sama seperti dulu, kalau dulu orang mondok itu orang yang belajar agama, umumnya sampingan. Tapi kalau sekarang itu tidak, sekarang orang lebih ekstra belajar umum, sedangkan pelajaran agama sekadarnya, kalau tidak ditekankan kita bisa kecolongan, mondok bertahun-tahun ketika di tes Al Quran belum bisa, nah itukan berarti kita kecolongan,” ungkap beliau seraya tersenyum.

Beliau berharap dan berdoa agar kita semua diberi taufiq oleh Allah SWT untuk menjaga warisan keilmuan ini dan semoga bisa terus semakin berkembang dan maju.

“Karena di zaman sekarang ini, ilmu agama itu kalau tidak ditekankan atau tidak diperhatikan betul, maka akan banyak orang-orang yang abai dibuatnya,” tutup beliau.

 

(Humas Infokom)

Biro Pendidikan Darul Lughah Wal Karomah Ngaji Tugas, Fungsi, dan Program ke Nurul Jadid

nuruljadid.net – Biro Pendidikan Pondok Pesantren Nurul Jadid menerima kunjungan studi banding Biro Pendidikan Pondok Pesantren Darul Lughah Wal Karomah Kraksaan Probolinggo pada hari Selasa (15/03/2022) pagi bertempat di Ruang Rapat Pondok Pesantren Nurul Jadid.

Perwakilan Biro Pendidikan PP. Darul Lughah Wal Karomah KH. Ahmad Haidori mengapresiasi dan berterima kasih atas sambutan hangat dari tuan rumah Nurul Jadid. Kehadiran pihaknya bertujuan mempelajari bagaimana pengelolaan Pendidikan di Pondok Pesantren Nurul Jadid.

“Kami datang ke sini ingin mempelajari langsung bagaimana dan seperti apa tugas, fungsi, dan program Biro Pendidikan Pondok Pesantren Nurul Jadid,” ujarnya seperti dikutip redaksi nuruljadid.net.

Turut hadir menyambut dan menerima kegiatan kunjungan tersebut, Kepala Bidang Kurikulum dan Penjamin Mutu H. Foni Yusanda, S.P., Wakil Kepala Bidang Kurikulum dan Penjamin Mutu Faiqatul Hikmah, Kepala Bidang Kelembagaan dan Peserta Didik Ponirin, M.Pd.I. Sekretaris Biro Pendidikan Muhammad Nurthariq, Lc, Kabag. PEPHA Miftahul Huda, M.Pd. Kasubbag. Umum Muslehuddin Jauhari, M.Pd., Kasubbag. Protokoler Ady Azhari, M.Pd., Kasi. Kurikulum Syamsul Arifin, M.Pd dan Staff Biro Pendidikan putri Siti Khodijah.

(Rombongan Biro Pendidikan Pondok Pesantren Darul Lughah wal Karomah berfoto bersama dengan pengurus Pondok Pesantren Nurul Jadid pasca sharing best practice)

Sekretaris Biro Pendidikan Nurul Jadid Mohammad Nurthariq, Lc. mengucapkan terima kasih atas kunjungan pengurus Biro Pendidikan PP. Darul Lughah Wal Karomah. Ia berharap, pertemuan ini bisa memperkuat tali silaturrahmi antar pesantren dan memberikan manfaat kepada kedua belah pihak.

Biro Pendidikan merupakan satuan kerja yang mengurusi tentang seluruh giat pengelolaan pendidikan di Pondok Pesantren Nurul Jadid. Sederhananya, Biro Pendidikan membawahi seluruh lembaga pendidikan formal dan non-formal yang terdapat di Pondok Pesantren Nurul Jadid.

“Sebagai pusat pengelolaan pendidikan Pondok Pesantren Nurul Jadid, Biro Pendidikan perlu paham betul tentang kondisi riil pendidikan di lapangan dan pendidikan seperti apa saja yang dibutuhkan oleh santri. Melaksanakan tugas tersebut, Biro Pendidikan memiliki beberapa Kepala Bidang dan Kepala Seksi yang bertugas sesuai bidangnya masing-masing,” tandasnya.

Kunjungan Biro Pendidikan Darul Lughah wal Karomah ini merupakan momentum saling berbagi best practice bagaimana lembaga biro Pendidikan dapat mengoptimalisasi peran strategisnya dalam pengelolaan sistem Pendidikan dengan penguatan tugas, fungsi dan program yang tepat untuk meningkatkan kualitas output pendidikan pesantren yang siap menghadapi tantangan zaman dan dunia dewasa ini.

 

 

(Humas Infokom)

FKONJ Putri: Santriwati Aktivis Pengabdi Resmi Dilantik

nuruljadid.net – Pelantikan pengurus Forum Komunikasi OSIS (FKO) Biro Pendidikan Pondok Pesantren Nurul Jadid Paiton Probolinggo, digelar di Aula II pesantren, selasa (25/01/2022). Acara tersebut dihadiri Wakil Bidang Kelembagaan dan Peserta Didik Ustazah Rifqotul Husna, Pembina FKONJ Putri, pembina OSIS/OSIM dan perwakilan dari setiap lembaga Pendidikan formal di lingkungan Pondok Pesantren Nurul Jadid.

Wakil Kepala Bidang Kelembagaan dan Peserta Didik Ustazah Rifqotul Husna secara resmi melantik dan mengikrar seluruh pengurus Forum Komunikasi OSIS (FKO) Nurul Jadid Putri periode 2022-2023 yang diawali dengan pembacaan Surat Keputusan Kepala Biro Pendidikan K. Muhammad Imdad Robbani.

FKO Nurul Jadid merupakan sebuah organisasi dalam bentuk forum pengurus OSIS dan OSIM di lingkungan Pondok Pesantren Nurul Jadid. Setidaknya terdapat tujuh lembaga Pendidikan yang tergabung dalam organisasi ini yaitu, SMANJ, MANJ, SMKNJ, MAN 1 Probolinggo, SMPNJ, MTSNJ, MTSN 1 Probolinggo.

(Prosesi Pengambilan Sumpah Jabatan Pengurus FKO Nurul Jadid Putri periode 2022-2023 saat acara Pelantikan berlangsung)

Ustazah Rifqotul Husna selaku Wakil Kepala Bidang Kelembagaan dan Peserta Didik Biro Pendidikan yang membawahi FKONJ ini menyampaikan arahannya bahwa organisasi santri aktivis pengabdi ini sebagai wadah untuk melatih leadership atau jiwa kepemimpinan.

“Harapannya supaya FKONJ ini dapat menjadi wadah pengembangan diri para aktivis di organisasi intra lembaga masing-masing dengan menggembleng kreativitas dan inovasi mereka khususnya dalam pengelolaan organsiasi,” kata ustazah Rifqo.

Setidaknya ada empat kompetensi yang harus dimiliki santri yaitu kreativitas, berpikir kritis, kolaborasi dan komunikasi. Menurut Wakabid. Kelembagaan dan Peserta Didik kompetensi kolaborasi dan komunikasi sangat penting bagi organisasi manapun khususnya santri, karena kita di masyarakat kelak dituntut saling bekerjasama dan bertukar informasi untuk mencapai tujuan bersama.

FKO Nurul Jadid bukan hanya sekedar ekstra kurikuler pesantren dan elemen pelengkap namun sebuah komponen penting yang dibutuhkan untuk membekali santri dengan kemampuan lebih sehingga lebih siap Ketika terjun ke masyarakat atau mengabdi di Pondok Pesantren pasca pendidikan.

(Terlihat ketua, sekretaris dan bendahara terlantik melakukan sesi foto bersama pengurus demisioner didampingi pembina dan wakabid. kelembagaan dan peserta didik Biro Pendidikan Nurul Jadid)

Ketua FKONJ Putri terpilih, Nofalia Ramadhani dari SMANJ dengan perolehan suara terbanyak disusul Nurriyah Muzayyanah asal lembaga SMKNJ dan Kuni Badriyatul Aulia dari lembaga MANJ. Pemilihan ketua FKONJ ini dipilih oleh peserta delegasi dari setiap lembaga Pendidikan formal di lingkungan pesantren, masing-masing mendelegasikan 20 orang. Sistem pencoblosan menggunakan e-voting atau pemilu online sehingga lebih efisien dan akurat.

Nofalia Ramadhani mengatakan akan mengemban amanah ini dengan baik dan kedepannya akan mengedepankan persatuan dan kekompakan dalam organisasi. Kegiatan diakhiri dengan jabat tangan dan ramah tamah dari pengurus demisioner kepada pengurus terlantik.

 

(Humas Infokom)

Lanjutkan Estafet Pengabdian, Biro Pendidikan Lantik Pengurus Baru FKO Nurul Jadid

nuruljadid.net – Biro Pendidikan Pondok Pesantren Nurul Jadid melantik pengurus baru FKO Nurul Jadid untuk melanjutkan estafet pengabdian setelah melewati rangkaian dan tahapan seleksi dan pembekalan. Pelantikan tersebut berlangsung di Aula II Pondok Pesantren Nurul Jadid pada hari Kamis (30/12) pagi diikuti oleh seluruh pengurus demisioner dan pengurus terpilih.

Pada acara pelantikan tersebut turut hadir, masing-masing Kepala Biro Pendidikan K. Moh. Imdad Rabbani, Sekretaris Biro Pendidikan Muhammad Nur Thariq, Lc., Kabid. Kelembagaan dan Peserta Didik Ponirin Mika serta tamu undangan yang juga sebagai Narasumber pada acara seminar yang diadakan setelah prosesi pelantikan usai yakni Drs. H. Amin Said Husni mantan bupati Bondowoso dan alumni Pondok Pesantren Nurul Jadid.

(Prosesi Serah terima Jabatan sedang berlangsung oleh Ketua Umum Demisioner (kanan) kepada Ketua Umum Terpilih (kiri), didampingi oleh Kepala Biro Pendidikan (kanan belakang), Kabid. Kelembagaan dan Peserta Didik (tengah), dan Pembina FKO (kiri belakang)

Ditanya ihwal prosesi pelantikan, pengurus demisioner FKO Nurul Jadid Muhammad Miftahurrahman mendapatkan tugas untuk membaca Surat Keputusan, sementara itu Sekretaris Biro Pendidikan Muhammad Nurthariq mendapat giliran untuk memimpin pembacaan ikrar. Setelahnya, disusul dengan prosesi serah terima jabatan dari ketua FKO NJ demisioner Surya Bintang Manggala kepada ketua FKO terpilih Ahmad Zaidan Salim. Acara berlangsung dengan khidmat dan lancer yang dihadiri oleh perwakilan dari setiap satuan Pendidikan di bawah Biro Pendidikan Nurul Jadid.

Dalam sambutannya, ketua FKO terlantik Ahmad Zaidan Salim mengungkapkan rasa syukur bahagia karena sudah resmi dilantik menjadi Ketua Umum FKO Nurul Jadid Masa Khidmat 2022/2023. Zaidan juga mengucapkan terimakasih kepada seluruh pihak yang telah memberikan dukungan positif kepadanya.

“Ada beberapa hal yang perlu saya sampaikan. Dan yang paling utama, saya ucapkan terimakasih kepada pengurus FKO demisioner yang telah memberikan amanah kepada saya untuk memimpin FKO satu tahun kedepan, tak lupa saya juga ucapkan terimakasih kepada seluruh teman-teman yang telah mendukung saya sampai sekarang. Semoga saya amanah dalam mengamban tugas ini mohon bantuan dan nasehat dari semua pihak khususnya Biro Pendidikan,” ungkap Zaidan saat sambutan.

(Kepala Biro Pendidikan K. Moh. Imdad Rabbani menyampaikan harapannya kepada FKO Nurul Jadid melalui sambutan beliau)

Sebagai penerus estafet kepemimpinan dalam pengabdian FKO Nurul Jadid yang baru, Kepala Biro Pendidikan K. Moh. Imdad Rabbani melalui sambutannya menyampaikan tentang amanah dan target yang harus dicapai oleh pengurus FKO Nurul Jadid terlantik. Beliau juga menyampaikan peranan FKO sebagai sarana media komunikasi antara pengurus dan santri, sehingga FKO dalam kegiatannya perlu melibatkan banyak santri.

“FKO Nurul Jadid harus menjadi tauladan yang baik dan mampu melaksanakan kegiatan yang bermanfaat dengan melibatkan sebanyak-banyaknya santri, namun tidak hanya dalam bentuk seremonial namun kegiatan rutin yang berdampak positif bagi pengalaman santri selama nyantri dengan tetap berpegang teguh dengan nilai dan aturan yang ada” tutur Kepala Biro Pendidikan Kiai Moh. Imdad Robbani.

Menambah kemeriahan prosesi pelantikan dan sebagai nutrisi keilmuan, FKO Nurul Jadid juga menggelar Seminar Kepemimpinan dengan menghadirkan seorang narasumber yang sangat kompeten juga pernah menjabat sebagai pengurus FKO tahun 1982 dan sebagai Bupati Bondowoso selama dua periode, yakni Drs. H. Amin Said Husni. Pada seminar tersebut, Narasumber memaparkan materi tentang pentingnya membangun semangat berkepemimpinan, berintegritas, dan berkualitas. Terakhir beliau juga menyampaikan harapannya kepada pengurus FKO terlantik agar amanah dalam mengemban tugasnya dengan baik dan penuh tanggung jawab. Sementara itu, ratusan peserta nampak sangat antusias mengikuti acara dari pagi hingga usai.

 

(Humas Infokom)

 

Biro Pendidikan Uji Kompetensi Furudhul Ainiyah Pegawai Nurul Jadid

nuruljadid.net – Dalam rangka mengoptimalkan program penguatan Furudul Ainiyah (FA) di kalangan pegawai Pondok Pesantren Nurul Jadid, Biro Pendidikan menyelenggarakan uji kompetensi bagi guru dan karyawan. Kegiatan ini merupakan salah satu poin Arah Kebijakan Umum Pesantren (AKUP). Melalui Madrasah Diniyah (MADIN), Biro Pendidikan lakukan tes pemetaan (Placement Test) Kompetensi Furudhul Ainiyah (FA) yang dilaksanakan pada semua satuan pendidikan di lingkungan pesantren selama 5 hari sejak 25 sampai dengan 29 Desember 2021.

Sebagaimana Arah Kebijakan Umum Pesantren (AKUP), program penguatan FA ini tidak hanya mengacu kepada santri aktif akan tetapi juga berlaku kepada Pegawai Nurul Jadid (PNJ) yang meliputi guru, dosen, dan karyawan. Dalam pelaksanaannya, mekanisme dan prosedur ujian di masing-masing satuan pendidikan sama kecuali tanggal pelaksanaannya. Setiap pegawai akan ditanyai materi Aqidah, Fiqih dan Baca Tulis Al-qur’an.

(Salah satu guru putri terlihat sedang khusyuk mengikuti Ujian Baca Tulis Al-Qur’an dan Furudul Ai’niyah oleh penguji dari Madrasah Diniyah Putri Pusat)

Tes pemetaan kompetensi furudhul ainiyah dikawal dan diawasi langsung oleh pejabat Biro Pendidikan, sedangkan untuk pelaksana teknis lapangan dan penguji diambilkan dari asatiz dan asatizah senior Madrasah Diniyah.

Tujuan dari pelaksanaan ini adalah untuk mengidentifikasi kemampuan furudul ainiyah pegawai sehingga pesantren dapat segera mengambil kebijakan berdasarkan kebutuhan dan kondisi objektif di lapangan. Guru dan karyawan merupakan sektor krusial yang juga ikut bertanggung jawab dalam mengawal program FA santri di lembaga pendidikan masing-masing di luar asrama. Sehingga integrasi dan kolaborasi kerja antara Biro Kepesantrenan dan Biro Pendidikan ini dapat mempercepat dan mengoptimalkan pencapaian FA untuk santri.

Bagi peserta ujian yang dinyatakan tidak lulus atau mendapatkan skor dibawah standar minimal, maka yang bersangkutan harus mengikuti pembinaan FA lanjutan selama 3 bulan. Hal ini dilakukan untuk menguatkan kompetensi dasar FA seluruh pegawai Nurul Jadid. Pada tahun 2022, program penguatan FA akan menjadi gerakan bersama selama 3 bulan pertama santri baru masuk ke pesantren, sehingga konsekuensinya adalah setiap guru dan karyawan di setiap lembaga pendidikan perlu menguasai materi dasar aqidah dan furudul ainiyah sesuai standar pesantren.

(Tim penguji dan pengurus Madrasah Diniyah berserta pimpinan lembaga pendidikan melakukan koordinasi dan briefing sesaat sebelum ujian dimulai)

Guru dan Tenaga Kependidikan di lingkungan Pondok Pesantren Nurul Jadid mengikuti kegiatan tes pemetaan ini dengan baik dan khidmat. Terlihat banyak guru yang berlajar bersama bahkan melakukan pembinaan secara khusus untuk mempersiapkan pengetahuan dan kompetensi mereka tentang FA dalam menghadapi ujian yang diselenggarakan oleh Biro Pendidikan ini. Tidak sedikit pengakuan dari para guru bahwa mereka perlu refresh dan review kembali materi dasar yang dulu mereka kuasai ketika menjadi santri aktif. Dengan diadakannya ujian ini akan menjadi reminder bagi semua pihak tentang pentingnya penguasaan materi FA dasar selain praktik yang biasa dilakukan setiap hari karena pengetahuan dasar ini menjadi kewajiban bersama untuk diajarkan kepada santri di masing-masing lembaga.

 

 

(Humas Infokom)

Tingkatkan Kompetensi SDM, IAIN Salatiga Sambung Silaturrahmi dengan Nurul Jadid

nuruljadid.net – Dalam rangka meningkatkan kompetensi dosen dan karyawan, Fakultas Dakwah Institut Agama Islam Negeri Salatiga Jawa Tengah melakukan kunjungan dan silaturahmi ke Pondok Pesantren Nurul Jadid, Rabu (01/12) sore.

Pada kesempatan tersebut, Kabag. Humas dan Protokoler Nurul Jadid Dr. Syamsuri Hasan beserta pengurus lainnya menyambut rombongan Fakultas Dakwah IAIN Salatiga Jawa Tengah yang dipimpin langsung oleh Dekan Fakultas Dakwah Dr. Mukti Ali, M. Hum. di gedung Aula I Pondok Pesantren Nurul Jadid.

Dalam sambutannya, Dekan Fakultas Dakwah Dr. Mukti Ali, M. Hum. menyampaikan ucapan terima kasih atas kesediaan Pondok Pesantren Nurul Jadid telah menerima kunjungan rombongan Fakultas Dakwah IAIN Salatiga Jawa Tengah dan menyampaikan permohonan maaf atas keterlambatannya pada acara kunjungan tersebut.

(Dekan Fakultas Dakwah Dr. Mukti Ali, M. Hum. dalam sambutannya)

“Kami jauh dari Jawa Tengah ke Pondok Pesantren Nurul Jadid ingin menimba ilmu serta menjalin silaturrahmi untuk meningkatkan kompetensi dosen dan karyawan Fakultas Dakwah IAIN Salatiga, kami mengucapkan banyak terimakasih karena dengan berada disini merupakan sebuah kehormatan bagi kami,”ungkap Dr. Mukti.

Selanjutnya Kabag. Humas dan Protokoler Nurul Jadid mewakili pengurus pesantren lainnya menyambut hangat dengan sambutan selamat datang kepada rombongan Fakultas Dakwah IAIN Salatiga. Bapak Dr. Syamsuri juga berharap melalui acara silaturrahmi tersebut masing-masing pihak, Pondok Pesantren Nurul Jadid dan IAIN Salatiga dapat sharing dan belajar bersama terutama tentang peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM).

(Kabag. Humas dan Protokoler Nurul Jadid Dr. Syamsuri Hasan dalam sambutannya)

Sesi selanjutnya dilakukan tanya jawab/diskusi, Kabag. PEPHA Ust. Miftahul Huda memimpin jalannya sesi tersebut, nampak diskusi seru tentang pengalaman belajar Novi Basuki alumni Nurul Jadid yang sekarang menempuh kuliah S3 di China dan diskusi tentang sistem sentralisasi dengan teknologi modern yang dilakukan oleh Pondok Pesantren Nurul Jadid.

(Prosesi tanya jawab oleh IAIN Salatiga kepada Pondok Pesantren Nurul Jadid)

Tak lupa penyerahan cinderamata dari Pondok Pesantren Nurul Jadid kepada Fakultas Dakwah IAIN Salatiga dan sebaliknya dari Fakultas Dakwah IAIN Salatiga kepada Pondok Pesantren Nurul Jadid.

(penyerahan cinderamata dari Pondok Pesantren Nurul Jadid kepada Fakultas Dakwah IAIN Salatiga)

Rombongan Fakultas Dakwah IAIN Salatiga nampak antusias mengikuti acara Silaturrahim tersebut untuk menggali informasi dan berbagi pengalaman demi peningkatan kompetensi dosen dan karyawan. Acara diakhiri dengan sesi ramah tamah di Aula Mini Universitas Nurul Jadid.

(Humas Infokom)

 

Wisuda UNUJA Nobatkan Mahasiswa Terbaik dan Berprestasi

nuruljadid.net – Wisuda ke – IV Universitas Nurul Jadid kembali menobatkan sejumlah mahasiswa lulusan terbaik dan berprestasi program Diploma, Sarjana, dan Magister pada gelaran Sidang Senat Terbuka Universitas Nurul Jadid (UNUJA) Paiton – Probolinggo, Ahad (28/11) yang berlangsung di gedung Aula 1 Pondok Pesantren Nurul Jadid.

Lulusan terbaik tersebut merupakan perwakilan dari lima fakultas Unuja yang meraih Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) tertinggi. Selain itu, Unuja juga menetapkan mahasiswa terbaik bidang non-akademik dan mahasiswa terbaik yang menjadi pengurus pesantren di Pondok Pesantren Nurul Jadid. Dari 12 nama wisudawan terbaik dan berprestasi, 4 diantaranya terbaik berdasarkan IPK tertinggi program Sarjana (S1), 1 wisudawan terbaik berdasarkan IPK tertinggi program Magister (S2), 5 wisudawan terbaik berdasarkan prestasi non-akademik, dan 2 wisudawan berdasarkan pengurus terbaik Pondok Pesantren Nurul Jadid.

Menurut data lulusan terbaik dan berprestasi yang diterima, tercatat nama-nama wisudawan terbaik pada wisuda ke – IV tersebut diantaranya, Dian Halimas Zahro (Fakultas Agama Islam) dengan IPK 3.82, Jam’iyatul Munawaroh (Fakultas Teknik) dengan IPK 3.94, Kafa Dita Miftahul Jannah (Fakultas Kesehatan) dengan IPK 3.61, Indana Fikrotun Najibah (Fakultas Sosial dan Humaniora) dengan IPK 3.69 sebagai wisudawan terbaik IPK tertinggi program Sarjana (S1). Selanjutnya, wisudawan dengan IPK terbaik program Magister (S2) diraih oleh Hamimah Sri Handayani (Fakultas Agama Islam) dengan IPK 3.89.

(Perwakilan Wisudawan IPK tertinggi Universitas Nurul Jadid)

Tidak hanya itu, wisudawan berprestasi terbaik non-akademik diantaranya, Abdullah (Fakultas Agama Islam) dengan kategori juara 3 Open Turnamen Pencak Silat Internasional tahun 2019 di Bali, Latifatus Saleha (Fakultas Agama Islam) dengan kategori juara 1 LKTI Nasional di IAIN Batu Sangkar Sumatera Barat, Hanivia Novanda (Fakultas Teknik) dengan kategori Finalis Data Mining Coding Competition 3.0 “Code Up Your Digital Technologies”, Sahol (Fakultas Kesehatan) dengan kategori Edukator Pelatihan Badan Hidup Dasar (BHD) untuk awam khusus DPW PPNI Provinsi Jawa Timur tahun 2020, Nur Halis Mistarwan (Fakultas Sosial Hukum dan Humaniora) dengan kategori Juara 2 Lomba Debat Bahasa Inggris tingkat regional di Universitas Negeri Jember tahun 2018. Juga ditetapkannya M. Ghofirul Humam (Fakultas Agama Islam) sebagai wisudawan pengurus putra terbaik Pondok Pesantren Nurul Jadid dan Diana putri sebagai wisudawan pengurus putri terbaik Pondok Pesantren Nurul Jadid.

(Perwakilan Wisudawan prestasi Non-Akademik Universitas Nurul Jadid)

Pada tahun ini, Universitas Nurul Jadid kembali mengadakan gelaran Sidang Senat Terbuka secara hybrid (daring dan luring). Rektor Universitas Nurul Jadid menyampaikan bahwa jumlah wisudawan yang mengikuti wisuda pada tahun ini sebanyak 892 peserta dan hanya wisudawan yang berdomisili atau mondok di Pondok Pesantren Nurul Jadid yang dapat mengikuti prosesi wisuda secara offline. Meskipun begitu, prosesi gelaran Sidang Senat Terbuka Universitas Nurul Jadid tahun 2021 tetap berjalan khidmat dengan mematuhi protokol kesehatan yang sudah ditetapkan pemerintah. Rektor Unuja juga berharap kepada seluruh wisudawan tahun ini mampu membaktikan diri bagi agama, bangsa, dan negara.

 

(Humas Infokom)

Unuja Launching MBKM Santri, Ini kata Mendikbud RI

nuruljadid.net – Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nadiem Anwar Makarim, B.A., M.B.A. diwakili Direktur Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kemendikbudristek RI Prof. drh. Aris Junaidi, Ph.D. menghadiri acara wisuda Universitas Nurul Jadid melalui teleconference zoom meeting. Bapak Aris Junaidi menyampaikan pesan Mas Nadiem perihal transformasi kebijakan Merdeka Belajar Kampus Merdeka dan peluncuran program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) Santri minggu lalu (28/11).

Peresmian Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) Santri tersebut dilakukan oleh Prof. drh. Aris Junaidi, Ph.D. pada Minggu siang kemarin melalui teleconference zoom meeting. Peresmian tersebut dihadiri oleh Pimpinan Pondok Pesantren Nurul Jadid serta Pimpinan Universitas Nurul Jadid dan 892 wisudawan-wisudawati Universitas Nurul Jadid di Gedung Aula I Pondok Pesantren Nurul Jadid, Paiton, Probolingo.

Sementara itu, dalam sambutannya Direktur Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kemendikbudristek RI Prof. drh. Aris Junaidi, Ph.D. menyampaikan permohonan maaf dan salam hangat mas Menteri Nadiem Makarim kepada seluruh peserta wisuda Universitas Nurul Jadid tahun 2021 baik yang hadir secara luring maupun daring.

(Prof. drh. Aris Junaidi, Ph.D. Direktur Pembelajaran dan Kemahasiswaan dalam sambutannya)

“Pertama saya menyampaikan permohonan maaf dan salam hangat dari Mas Menteri, Mas Nadiem Anwar Makarim yang hari ini berhalangan hadir pada acara yang sangat penting ini, beliau memohon maaf,” ungkap Bapak Aris Junaidi.

Lanjut Bapak Aris Junaidi menyampaikan pesan Mas Nadim Anwar Makarim perihal kesempatan percepatan Transformasi Kebijakan Merdeka Belajar Kampus Merdeka di masa pandemi covid-19.

“Era Revolusi Industri 4.0, dan Society 5.0, serta tantangan Pandemi COVID-19 yang kita hadapi sekarang, mendorong Pendidikan Tinggi untuk lebih adaptif dengan pertumbuhan pengetahuan yang eksponensial. Disamping teknologi dan inovasi, serta perubahan sosial dalam masyarakat, pandemi mempercepat transformasi pendidikan tinggi untuk menerapkan literasi 4.0 yaitu data teknologi dan manusia, serta mengedepankan kolaborasi multitransdisiplin dan pendekatan sistem thinking yang menjadi pembaharuan dalam kurikulum pendidikan tinggi,” jelasnya.

(Prof. drh. Aris Junaidi, Ph.D. Direktur Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kemendikbudristek RI)

Selanjutnya, Bapak Aris Junaidi menjelaskan tentang tujuan yang melatarbelakangi adanya program Transformasi Kebijakan Merdeka Belajar Kampus Merdeka ini, “Filosofi yang mendasari Transformasi Kebijakan Merdeka Belajar Kampus Merdeka yang memerdekakan unit pendidikan dalam memperkuat budaya pembelajaran dan inovasi untuk menciptakan growth mindset bagi generasi penerus pembangunan bangsa ini bertujuan untuk meneruskan pembelajaran Bapak Ki Hajar Dewantara, dimana paradigma pendidikan seharusnya berpulang pada kemerdekaan dan kemandirian pelaku belajar, untuk mendapatkan nilai dan tujuan hidup sebagai manusia seutuhnya yang bermanfaat bagi keluarga, masyarakat, dan bangsa” tuturnya.

Imbuh Direktur Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kemendikbudristek RI Prof. drh. Aris Junaidi, Ph.D. tentang esensi dari Transformasi Kebijakan Merdeka Belajar Kampus Merdeka yaitu untuk mendorong life long learning, menggali bakat sesuai passion, memperkuat system thinking, dan memperkuat kemampuan adaptasi, kolaborasi, dalam menghadapi perubahan yang dinamis saat ini.

Bapak Aris Junaidi juga menaruh harapan kepada Universitas Nurul Jadid agar dapat mengimplementasikan kebijakan Merdeka Belajar Kampus Merdeka yang disesuaikan dengan Visi Universitas Nurul Jadid hingga dapat mencetak lulusan Pendidikan Tinggi sebagai SDM unggul yang merupakan pembelajar sepanjang hayat, memiliki kompetensi global, berperilaku sesuai nilai sila Pancasila, dan mampu mensinergikan kebutuhan kesejahteraan masyarakat dengan kepentingan negara di Era Revolusi 4.0 dan Society 5.0.

Terakhir, Bapak Aris Junaidi mewakili Mas Menteri Nadiem Anwar Makarim sangat mendukung program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) Santri dan secara resmi meluncurkan program tersebut.

“Dengan mengucap basmalah, bismillahirrohmanirrohim program MBKM Santri di Universitas Nurul Jadid secara resmi kami luncurkan. Semoga memberikan manfaat untuk semua pihak.” Tutup Bapak Aris Junaidi saat Launching MBKM Santri Unuja.

 

(Humas Infokom)

Menag RI Ingatkan Wisudawan Nilai Santri dan Pesan Kiai Zaini

nuruljadid.net – Menteri Agama RI Yaqut Cholil Qoumas mengingatkan para wisudawan dan wisudawati Universitas Nurul Jadid tahun 2021 akan pentingnya berpegang teguh pada nilai santri dalam Panca Kesadaran Santri Pondok Pesantren Nurul Jadid dan dawuh muassis KH. Zaini Mun’im lepas diwisuda melalui teleconference zoom meeting Minggu kemarin (28/11) di Aula 1 Pondok Pesantren Nurul Jadid Paiton Probolinggo.

Sambutan tersebut disampaikan langsung oleh Menteri Agama (Menag) Republik Indonesia (RI) Gus Yaqut saat mengahadiri acara Wisuda Universitas Nurul Jadid secara virtual di hadapan seluruh wisudawan-wisudawati program diploma, sarjana dan magister serta para tamu undangan terbatas yang hadir secara luring.

Dalam kesempatan tersebut, Menag Yaqut Cholil Qoumas memberi apresiasi kepada para wisudawan dan wisudawati Universitas Nurul Jadid tahun 2021 tersebut, dan beliau juga menyampaikan pesan-pesan bahwa wisuda atau kelulusan bukanlah akhir dari proses pendidikan.

“Saya mengucapkan  selamat atas Wisuda Diploma, Sarjana, dan Magister Universitas Nurul Jadid tahun 2021 sekaligus Launching Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) Santri. Perlu diketahui bahwa Kelulusan atau wisuda merupakan ungkapan sukacita pada fase akhir pendidikan, kelulusan adalah sebuah prestasi dan capaian, namun harus disadari bahwa itu bukan akhir dari proses pendidikan,” ungkap Gus Yaqut kepada peserta Wisuda UNUJA.

(Kementerian Agama RI Menag Yaqut Cholil Qoumas dalam sambutannya)

Gus Yaqut juga menaruh harapan kepada para wisudawan dan wisudawati Universitas Nurul Jadid, agar setelah diwisuda mereka tetap berpegang teguh pada Panca Kesadaran Santri Pondok Pesantren Nurul Jadid.

“Saya berharap, para wisudawan, di manapun medan juang dan kiprahnya setelah diwisuda, tetap berpegang teguh pada Panca Kesadaran Santri Nurul Jadid, yaitu Kesadaran Beragama, Kesadaran Berilmu, Kesadaran Bermasyarakat, Kesadaran Berbangsa dan Bernegara, dan Kesadaran Berorganisasi. Jadilah pribadi yang bermanfaat.” harap Menteri Agama kepada wisudawan-wisudawati Unuja.

Tidak hanya mengingatkan tentang nilai-nilai Panca Kesadaran Santri, Gus Yaqut juga mengingatkan kembali pesan dari KH. Zaini Mun’im kepada seluruh peserta wisuda Universitas Nurul Jadid 2021, beliau mengutip “Orang yang hidup di Indonesia kemudian tidak melakukan perjuangan, dia telah berbuat maksiat. Orang yang hanya memikirkannya masalah pendidikannya sendiri, maka orang itu telah berbuat maksiat. Kita semua harus memikirkan perjuangan rakyat banyak.”

Para wisudawan-wisudawati serta tamu undangan menyimak sambutan Gus Yaqut dengan seksama dan khusyuk. Tak lupa, Gus Yaqut juga meyelipkan pesan sebelum mengakhiri pidatonya, yaitu “Dari Nurul Jadid untuk Indonesia Maju.”

 

(Humas Infokom)

Wisuda UNUJA: Tetap Khidmat Meski dengan Hybrid System

nuruljadid.net – Universitas Nurul Jadid (UNUJA) menggelar perhelatan wisuda diploma-sarjana-magister tahun 2021 yang berbeda dari biasanya. Karena pandemi COVID-19, Perguruan Tinggi yang berlokasi di kecamatan Paiton kabupaten Probolinggo ini menggelar wisuda secara hybrid system kombinasi luring dan daring pada Minggu kemarin (28/11).

Wisuda hybrid ini digelar secara luar jaringan (luring) di Aula I Pondok Pesantren Nurul Jadid dengan tetap mematuhi protokol kesehatan yang ketat, dan dalam jaringan (daring) melalui teleconference zoom meeting dan Live Streaming di kanal YouTube Universitas Nurul Jadid. Para wisudawan dan tamu undangan yang hadir mengikuti prosesi wisuda dengan khidmat dan tenang.

Pada Wisuda kali ini, terdapat sebanyak 892 Wisudawan Wisudawati jenjang Diploma, Sarjana, dan Magister dari 5 Fakultas berbeda, masing-masing 450 Wisudawan Wisudawati dari Fakultas Agama Islam, 316 Orang Fakultas Teknik, 50 Orang Fakultas Kesehatan, 18 Orang Fakultas Sosial Humaniora, dan 58 Orang Pasca Sarjana.

(Wakil Rektor 1 Universitas Nurul Jadid H. Hambali M.Pd)

Rektor Universitas Nurul Jadid KH. Abdul Hamid Wahid dalam pidatonya mengucapkan selamat dan rasa bangga kepada Wisudawan dan Wisudawati yang telah berasil menempuh pendidikannya di Universitas Nurul Jadid Paiton Probolinggo.

“Kami ucapkan selamat dan rasa bangga atas diwisudanya kalian. Dengan wisuda ini kalian telah melalui satu tahapan penting dari perjalanan akademik kalian, wisuda adalah pengakuan akademik terhadap kompetensi yang telah ditempa selama ini. Kami berharap para lulusan Universitas Nurul Jadid yang diwisuda kali ini mampu membaktikan diri bagi agama, bangsa dan Negara.” Ungkap Rektor Universitas Nurul Jadid dalam sambutannya.

(Rektor Universitas Nurul Jadid KH. Abdul Hamid Wahid M.Ag saat memberi sambutan)

Sementara itu, pengasuh Pondok Pesantren Nurul Jadid KH. Moh. Zuhri Zaini turut mengapresiasi mahasiswa-mahasiswi Universitas Nurul Jadid yang diwisuda tahun 2021. Beliau juga memberi arahan bagi para wisudawan dan wisudawati.

“Wisuda ini masih permulaan bagi para wisudawan dan wisudawati, dan tentu harapannya semoga diikuti dengan kesuksesan-kesuksesan. Dan selanjutnya, tentu dalam kesempatan ini sudah menjadi kewajiban seharusnya kita mensyukuri nikmat ini, sebab dengan mensyukuri nikmat insyaallah selain nikmat itu tidak akan dicabut, tentu akan ditambah oleh Allah.”  Dawuh Pengasuh Pondok Pesantren Nurul Jadid.

(Pengasuh Pondok Pesantren Nurul Jadid KH. Moh Zuhri Zaini dalam sambutannya)

Wisuda Universitas Nurul Jadid ini juga rencana awal akan dihadiri secara virtual oleh Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Nadiem Anwar Makarim, B.A., M.B.A. namun karena berhalangan diwakili Direktur Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kemendikbudristek RI Prof. drh. Aris Junaidi, Ph.D. serta juga hadir Menteri Agama RI KH. Yaqut Cholil Qoumas melalui teleconference zoom meeting.

Prof. drh. Aris Junaidi, Ph.D. menyampaikan pesan Mendikbutristek RI, Mas Nadiem perihal Transformasi Kebijakan Merdeka Belajar Kampus Merdeka. “Filosofi yang mendasari adanya Transformasi Kebijakan Merdeka Belajar Kampus Merdeka ialah untuk meneruskan pembelajaran Bapak Ki Hajar Dewantara, Paradigma Pendidikan seharusnya berpulang pada kemerdekaan dan kemandirian pelaku belajar untuk mendapatkan nilai dan tujuan hidup sebagai manusia seutuhnya yang bermanfaat bagi keluarga, masyarakat, dan bangsa” tegasnya.

Kemudian, Prof. drh. Aris Junaidi, Ph.D mewakili Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nadiem Anwar Makarim, B.A., M.B.A. meresmikan peluncuran program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) Santri.

(Perwakilan KEMENDIKBUD RI Prof. drh. Aris Junaidi, Ph.D dalam sambutannya)

Selanjutnya, Menteri Agama RI Gus Yaqut juga memberi apresiasi atas terlaksananya wisuda ini dan launching Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) Santri dan menaruh harapan kepada wisudawan-wisudawati Universitas Nurul Jadid,

“Saya berharap para wisudawan wisudawati, di manapun medan juang dan kiprahnya setelah wisuda, tetap berpegang teguh pada Panca Kesadaran Santri Nurul Jadid.” Tutup Gus Yaqut pada pada penghujung acara.

 

(Humas Infokom)

 

Galakkan Literasi, KOMPAS bersama Portal Berita Online Gembleng Kader Jurnalis Santri Nurul Jadid

nuruljadid.net – Guna mempersiapkan Kader Jurnalis Muda Nurul Jadid, Hubungan Masyarakat (Humas) dan Informasi Komunikasi (Infokom) Pondok Pesantren Nurul Jadid gelar Pelatihan Jurnalistik Santri di Aula I Pondok Pesantren Nurul Jadid pada 22-23 November 2021.

Pelatihan yang berlangsung selama dua hari ini mendatangkan lima pemateri, diantaranya Dewi Indriastuti (Kompas), Rhoma Dona (Pemred tadatodays.com), Taufiqur Rohim (ProTV), Abdul Jalil (Times Indonesia), dan Ach. Faqihatus Sholeh (eNJe Picture).

Pelatihan dibuka secara resmi oleh Sekretaris Pesantren H. Faizin Syamwil, dan disusul oleh Kabag. Humpro Dr. Syamsuri Hasan dalam hal ini menyampaikan terkait Arah Kebijakan Jurnalistik Pesantren. Dalam sambutannya, Dr. Syamsuri Hasan melantunkan betapa pentingnya ilmu jurnalistik dan akan sangat disayangkan jika santri tidak memperhatikan dengan baik setiap pematerian pada Pelatihan Jurnalistik Santri ini.

Sementara itu, Taufiqur Rohim memulai presentasi di hari pertama dengan materi Kode Etik dan Bahasa Indonesia Jurnalistik, pada pematerian tersebut Mas Taufiq panggilan kerabnya menjelaskan tentang etika-etika yang harus dimiliki oleh seorang jurnalis dan cara menggunakan Bahasa Indonesia dalam lensa jurnalistik. Tidak hanya itu, ditengah-tengah pemateriannya Mas Taufiq juga menyelipkan cerita inspiratif tentang pengalamannya selama menjadi wartawan di depan puluhan Kader Jurnalis Nurul Jadid.

Di hari kedua, Mas Rhoma Dona memulai pelatihannya terlebih dahulu dengan materi Dasar-Dasar Berita. Setelah itu tepat sebelum breaktime, Mas Abdul Jalil mendapatkan giliran untuk menyampaikan materi ketiga tentang Menggali Ide Berita dan Teknik Reportase Wawancara.

(nampak peserta sangat antusias mengikuti sesi pematerian)

Tepat setelah breaktime, pukul 13.00 WIB peserta kembali memenuhi Aula I Pondok Pesantren Nurul Jadid untuk melanjutkan sesi pelatihan dengan materi keempat Editing atau Penyuntingan Naskah oleh Jurnalis Kompas Mbak Dewi Indriastuti. Dalam pelatihan tersebut, peserta nampak sangat semangat dan antusias merespon pertanyaan-pertanyaan dari Mbak Dewi. “Meskipun dengan presentasi materi yang simple, namun penyampaian atau penjelasan materinya sangat seru dan mudah dipahami,” ungkap salah satu peserta pelatihan tersebut.

(Potret saat Pematerian Editing atau Menyunting Naskah sedang berlangsung oleh Mbak Dewi Jurnalis Kompas)

Dilanjutkan dengan pematerian terakhir oleh Mas Achmad Faqihatus Sholeh pada materi Teknik Foto dan Jurnalistik Online. Kali ini peserta mendapatkan metode pelatihan yang cukup berbeda, karena peserta dilatih untuk langsung terjun praktik mengoperasikan kamera dan mengatur segitiga exposure.

Tidak cukup hanya pematerian, pada malam terakhir peserta diminta untuk me-review materi pertama hingga kelima, untuk memastikan bahwa peserta telah menerima dan memahami ilmu yang telah disampaikan pada pematerian-pematerian sebelumnya. Lalu peserta diberi arahan untuk menyusun struktur Tim Redaksi masing-masing asrama. Dan tepat pukul 22.30 WIB peserta meninggalkan tempat acara.

(Humas Infokom)