Paskibraka Nurul Jadid Latihan Perdana Menyambut Hari Santri Nasional 2021

nuruljadid.net – Persiapan menjelang Upacara Hari Santri Nasional 22 Oktober 2021 di Pondok Pesantren Nurul Jadid sudah mulai dilakukan sejak hari Kamis (7/10/21) kemarin. Upacara akan dilaksanakan secara terbatas dengan protokol kesehatan ketat lantaran belum tuntasnya Pandemi Covid-19. Peserta upacara hanya akan dihadiri oleh perwakilan siswa delegasi masing-masing lembaga pendidikan yang berada di dalam pesantren dan undangan dibatasi pimpian pesantren, pimpinan satuan kerja dan pimpinan satuan pendidikan.

Meski diselenggarakan secara terbatas, persiapan Upacara HSN tetap dipersiapkan secara maksimal dan matang demi suksesnya pelaksanaan hari puncak Upacara HSN tanggal 22 Oktober 2021 nanti. Kali ini, Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (PASKIBRAKA) dipersiapkan dengan formasi yang diisi 22 personel. “Hal itu dimaksudkan untuk menyesuaikan dengan tanggal diresmikannya Hari Santri Nasional yakni tanggal 22 Oktober,” ungkap Mujiburrohman ketika diwawancarai tim Infokom.

Upacara HSN mendatang akan dilaksanakan di halaman Madrasah Aliyah (MA) Nurul Jadid. Tim paskibraka diarahkan untuk menggelar latihan perdana hingga digelarnya Upacara di halaman MA Nurul Jadid untuk membiasakan mereka beradaptasi dengan lokasi upacara. Resimen Mahasiswa (MENWA) Universitas Nurul Jadid ikut berperan aktif sebagai pelatih Paskibraka Nurul Jadid yang diketuai oleh Ubaidillah selaku Komandan Satuan Menwa Unuja.

(Peserta Paskibraka Nurul Jadid melakukan latihan bersama Menwa Unuja)

Persiapan acara HSN dikoordinir oleh bagian Humpro, Tim Panji Pelopor dan FKO Nurul Jadid. Mereka berkolaborasi dan saling bahu-membahu demi mensukseskan Upacara Hari Santri Nasional 2021 mendatang.  Waktu latihan sangat terbatas yang semula sekitar 2 minggu sebelum hari-H namun hanya tersisa 7 hari efektif dikarenakan terpotong pelaksanaan Penilaian Tengah Semester (PTS) di seluruh satuan pendidikan dasar dan menengah sejak tanggal 16 sampai dengan 21 Oktober. Keputusan berat ini memang menjadi bagian resiko yang harus diambil karena pesantren tidak ingin menggangu fokus belajar mereka yang merupakan hak setiap santri. Dansat Menwa Unuja Ubaidillah berharap tim Paskibraka dapat memaksimalkan waku yang ada. Agar bisa memberikan performance yang baik ketika upacara nanti. “Saya harap, kalian bisa lebih disiplin dan fokus dalam memaksimalkan waktu yang ada agar lebih siap dan dapat memberikan performance terbaik di acara HSN nanti” imbuh Ubaidillah sebelum memulai latihan.

Kepala Sub Bagian Humas dan Infokom Mujiburrohman juga menitipkan tugas dan amanah ini kepada setiap individu tim paskiraba yang terlibat agar tetap semangat dan disiplin sampai hari-H demi suksesnya prosesi pengibaran bendera merah putih sebagai momentum sakral dari setiap upacara. “Kalian adalah santri pilihan yang diberi amanah mengemban tugas mengibarkan bendera Merah Putih sebagai sebuah penghormatan dan bentuk pengabdian kalian kepada pesantren, bangsa dan Negara.” ujarnya di akhir kegiatan latihan.

(Humas Infokom)

Pengurus Putri Laksanakan Pelantikan Bersama Pasca Paripurna

nuruljadid.net – Pelatikan bersama pengurus putri Pondok Pesantren Nurul Jadid pertama kali digelar meliputi 4 wilayah Azzainiyah, Al Hasyimiyah, An-Nafi’iyah dan Nasyiatul Hamidiyah masa khidmat 2021-2023 hari jum’at (01/10/2021) di Aula 1 Pondok Pesantren Nurul Jadid Paiton Probolinggo.

Kegiatan pelantikan bersama ini merupakan implementasi kecil dari kebijakan sentralisasi dan efisiensi anggaran, karena sebelumnya masing-masing wilayah mengadakan pelantikan secara terpisah. Selain untuk efektifitas dan efisiensi kegiatan, pelantikan bersama ini merupakan salah satu bentuk sederhana untuk memperkuat komunikasi dan koordinasi pengurus Putri antar wilayah.

Tepat pukul 18.30 WIB acara pelantikan dimulai, dibawah komando Biro Kepesantren Putri Bidang Tata Kelola Wilayah. Ustazah Siti Maknunah selaku Wakabid. Tata Kelola Wilayah dan PIC kegiatan pelantikan ini menyampaikan rasa syukur atas sukses terselenggarakannya kegiatan ini. “Alhamdulillah saya sangat bersyukur bisa menyelenggarakan Pelantikan Bersama ini dengan bantuan dan kekompakan tim panitia di balik layar, karena tanpa dukungan semua pihak terutama ahlul bait, kegiatan ini tidak akan berjalan sesuai harapan bersama,” pungkasnya.

(Waka. Biktren putri Ny. Mamnuhaturrahmah memberikan sambutan pada pelantikan bersama pengurus wilayah putri)

Pelantikan Bersama ini tidak lepas dari arahan pimpinan Biro Kepesantrenan putri dalam hal ini Waka. Biktren Ny. Mamnuhaturrahmah yang turut berpartisipasi aktif memberikan masukan dan mengkoordinir tim demi suksesnya pelaksanaan kegiatan pelantikan yang melibatkan 4 wilayah putri dari total 8 wilayah, 4 wilayah lainnya adalah wilayah satelit (non-pusat).

Rangkaian kegiatan ini merupakan kegiatan paripurna dari seluruh proses agenda reformasi di wilayah putri. Sebelumnya telah dilaksanakan Laporan Pertanggungjawaban (LPJ) oleh pengurus demisioner, dilanjutkan pemilihan tertutup , kampanye, pemilu raya, penghitungan suara, penyusunan struktur kepengurusan dan diparipurnai dengan kegiatan pelantikan bersama ini

Kegiatan ini berjalan dengan khidmat dan lancar yang dihadiri oleh seluruh jajaran pengurus pusat putri dan pembina daerah dari masing masing wilayah.

(Humas Infokom)

Santri Lestarikan Warisan Budaya Nusantara di Hari Batik Nasional

nuruljadid.net – Varian batik berwarna coklat, hitam, merah, kuning dan ragam warna lainnya menghiasi bumi Pondok Pesantren Nurul Jadid pada hari sabtu kemarin (02/10/2021) dalam rangka turut memeriahkan peringatan Hari Batik Nasional.

Peringatan Hari Batik Nasional ditetapkan pada tanggal 02 Oktober secara historis bertepatan dengan hari dimana Batik secara resmi tercatat sebagai warisan dunia dari Indonesia oleh UNESCO tahun 2009. Batik dikategorikan sebagai warisan kemanusiaan untuk budaya lisan dan non bendawani (Masterpiece of the Oral and Intangible Heritage of Humanity).(Siswa SMK Nurul Jadid berpose dengan mengenakan baju batik khas daerah masing-masing)

Untuk melestarikan warisan budaya bangsa, maka Pondok Pesantren Nurul Jadid melalui Surat Instruksi Kepala Pesantren nomor NJ-B/057/A.III/09.2021 mewajibkan seluruh warga pesantren mengenakan baju Batik. Hal ini merupakan salah satu bentuk sumbangsih kecil untuk memeriahkan, menjaga dan melestarikan batik sebagai budaya bangsa. Mengenakan Batik ini juga diartikan sebagai bentuk rasa syukur kita sebagai bagian dari bangsa Indonesia dengan warisan budaya nenek moyang kita yang mendunia ini.

Salah satu asatiz Muhammad Na’im menyampaikan Ketika diwawancarai bahwa mengenakan batik sebagai bentuk kecintaan kita dan dalam rangka melestarikan warisan budaya tidak hanya dilakukan pada hari batik saja, namun bisa kita lakukan di setiap kegiatan sehari-hari.

“Menurut saya melestarikan batik tidak hanya dilakukan pada hari batik saja, namun bisa kita lakukan pada keseharian kita, seperti kami di madrasah memberlakukan seragam batik 2 hari dalam sepekan.” ungkap Na’im.

(Guru dan siswa SMA Nurul Jadid saat sesi foto mengenakan batik di depan gedung sekolah)

Suasana pesantren di hari batik nasional terlihat sangat meriah dengan model dan motif batik yang beragam dikenakan oleh pengurus, guru, karyawan dan santri. Banyaknya motif dan model batik ini menunjukkan kekayaan budaya bangsa Indonesia yang beragam dengan corak unik dari setiap daerah di bumi Nusantara.

 

(Humas Infokom)

Student Talk : FKO Usung Peran Politik Pelajar di Indonesia

nuruljadid.net — FKO (Forum Komunikasi OSIS) Nurul Jadid yang berada dibawah Biro Pendidikan kembali menunjukkan eksistensinya dengan melangsungkan kegiatan “Student Talk Exhibition”. Sebuah terobosan baru untuk mengembangkan potensi para siswa dalam peningkatan wawasan, pengetahuan dan public speaking. Kegiatan itu berlangsung pada hari Selasa (28/09/21) bertempat di Aula 2 Pondok Pesantren Nurul Jadid.

Student Talk Exhibition adalah suatu forum diskusi dan sharing antar pelajar Pondok Pesantren Nurul Jadid tentang isu kekinian baik lokal, nasional, regional bahkan internasional yang bertujuan untuk melatih critical thinking, critical analysis, dan literasi santri pelajar.

Dari siswa, oleh siswa, dan untuk siswa adalah kata yang tepat untuk menggambarkan kegiatan tersebut. Karena Kegiatan itu hampir seluruhnya dikoordinir oleh siswa yang tergabung dalam Forum Komunikasi OSIS atau lumrah disebut FKO. Student Talk Exhibition juga memiliki keunikan tersendiri. Keunikan dari kegiatan ini terletak pada penyaji acaranya. Jika pada umumnya penyaji acara berasal dari kalangan professional, praktisi atau akademisi, namun tidak pada acara ini. Pada kegiatan ini penyaji diambil dari kalangan pelajar delegasi setiap Lembaga Pendidikan yang berada di bawah naungan Pondok Pesantren Nurul Jadid.

(Peserta antusias mengikuti kegiatan Student Talk Exhibition oleh FKO Nurul Jadid Paiton)

Pada forum ini, masing-masing lembaga wajib mendelegasikan 1 siswa aktif sebagai penyaji. Penyaji pertama dari SMA Nurul Jadid Muhammad Mico Hermansyah, kedua dari SMK Nurul Jadid Muhammad Zaidan Salim, selanjutnya Hengki Fernando MA Nurul Jadid, M. Tengku Muzaki MTs Nurul Jadid, dan penyaji terakhir M. Fadhil utusan SMP Nurul Jadid. Forum Student Talk ini dimoderatori oleh Muhammad Zaki Maulana, dengan keynote speaker Mushafi Miftah M.H.I dari Universitas Nurul Jadid.

Student Talk Exhibition ini merupakan acara kali kedua yang digelar pada tingkat siswa, yang sebelumnya diadakan secara Hybrid dengan mengundang pembicara pelajar dari Los Angeles (LA), California, Amerika Serikat. Tidak hanya berhenti sampai disini saja, seperti yang disampaikan oleh Kabid. Kelembagaan dan Peserta Didik Biro Pendidikan Nurul Jadid bapak Ponirin Mika, “Kegiatan ini akan menjadi kegiatan yang berkelanjutan, tetapi dengan tema yang berbeda.” jelasnya disaat memberikan sambutan.

Sebelum beralih ke acara inti “Student Talk Exhibition,” bapak Mushafi Miftah memberikan sedikit pengantar kepada para Audien selaku Keynote Speaker. “Ini merupakan kegiatan yang luar biasa, karena setingkat siswa sudah mampu mengadakan kegiatan semacam ini. Karena biasanya kegiatan seperti ini dilakukan oleh mahasiswa.” ungkapnya.

Acara yang diikuti oleh siswa tingkat SLTP dan SLTA ini mengusung tema “Peran Pemuda dalam Politik di Indonesia.” Selanjutnya kegiatan inti dimulai dari pemaparan general lecture oleh Keynote Speaker dan dilanjutkan dengan penyaji dari perwakilan pelajar masing-masing sekolah/madrasah. Terlihat kegiatan semakin hidup ketika sesi tanya-jawab dan diakhiri dengan kesimpulan kemudian do’a.

(Humas Infokom)

Tingkatkan Efektifitas Kinerja, Banwas Nurul Jadid Lakukan Audit Internal

nuruljadid.net – Badan Pengawas (Banwas) Pondok Pesantren Nurul Jadid melakukan audit internal pada satuan kerja yang meliputi lembaga pendidikan dan satuan kerja pesantren. Pelaksanaan audit internal perdana pasca bimtek itu dilakukan dalam dua hari pada tanggal 18 dan 21 September 2021 oleh pengurus internal Banwas Nurul Jadid yang dipimpin oleh KH. Dr. Moh. Mahfudz Faqih, M.Si. Beberapa lembaga pendidikan dan satker yang telah diaudit diantaranya SMP Nurul Jadid, SMK Nurul Jadid, MI Nurul Mun’im dan Mahkamah Pesantren.

Audit internal ini bertujuan untuk membantu meningkatkan manajemen masing-masing satuan kerja lebih efektif. Pada prosesnya, audit internal melaksanakan analisis dan memberikan saran serta penilaian demi mendukung pencapaian tujuan bersama (common goals). Tujuan yang perlu dicapai harus berdasarkan Rencana Strategis (Renstra), Arah Kebijakan Umum Pengasuh (AKUP) dan Program Induk Pesantren (PIP). Sehingga dengan adanya evaluasi dan audit internal ini satiap satker dapat menuju ke arah yang telah ditentukan bersama-sama.

(Anggota Tim Banwas Nurul Jadid sedang melakukan audit di kantor Mahkamah Nurul Jadid)

Berdasarkan Peraturan Kepala (PerKep) Pondok Pesantren Nurul Jadid Nomor 6 Tahun 2018 tentang Kepengawasan bahwa tujuan pengawasan secara spesifik adalah untuk mengurangi dan menanggulangi masalah yang berhubungan dengan penyalahgunaan wewenang dan segala bentuk penyelewengan demi memastikan ketercapaian pelaksanaan program pesantren.

Hasil dari audit internal ini laporan proses dan hasil program pesantren secara menyeluruh dari lintas satker sebagai rekomendasi untuk menyusun program pesantren periode berikutnya. Harapannya dengan pelaksanaan audit internal dapat sejalan dengan peningkatan kualitas program dan layanan pesantren kepada seluruh warga pesantren khususnya santri dan masyarakat.

Sasaran pengawasan adalah satuan kerja dan atau Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) di lingkungan pesantren. Sedangkan ruang lingkup pengawasan diantaranya Pengawasan Keuangan, Pengawasan Program, Pengawasan Aset dan Pengawasan Pengelolaan SDM.

(Anggota tim Banwas Nurul Jadid sedang melakukan audit kepada kepala TU SMK Nurul Jadid)

Tiga tahapan yang dilakukan oleh Badan Pengawas Nurul Jadid meliputi 3 P yaitu Persiapan, Pelaksanaan dan Pelaporan. Pada tahap persiapan dilakukan koordinasi rencana audit, telaah informasi dan penyusunan KKP; Ketika pelaksanaan pengawas melakukan entry briefing, audit dan exit briefing; untuk tahap akhir dilakukan pelaporan secara tertulis dan diserahkan langsung kepada kepala pesantren.

Untuk audit internal ini masih akan berlangsung 5 hari lagi ke satuan kerja lainnya dengan pembentukan Tim Ad Hoc yang ditunjuk oleh pimpinan Badan Pengawas untuk efisiensi kerja di lapangan. Sehingga dapat segera dilaporkan ditindaklanjuti untuk persiapan evaluasi akhir tahun dalam merencanakan AKUP untuk tahun taqwim yang akan datang.

(Humas Infokom)

Mahasiswa Santri Komunitas Insan Pengabdi Resmi Dilantik

nuruljadid.net – Pondok Pesantren Nurul Jadid telah resmi membentuk dan melantik kepengurusan organisasi Mahasiswa Santri Komunitas Insan Pengabdi (KIP) Masa Khidmat 2021 – 2022 (25/9).

Pelantikan Komunitas Insan Pengabdi ini dipimpin langsung oleh kepala bidang Penataan Wilayah dan BKWA Ustaz Alief Hidayatullah, M.E.I. yang juga merupakan salah satu pembina serta penanggung jawab organisasi tersebut. Acara pelantikan berjalan dengan khidmat dan lancar.

Tujuan dibentuknya organisasi ini sebagai wadah pengabdian bagi mahasiswa santri yang ingin berkontribusi baik berupa pikiran, pendapat, ataupun tenaga sebagai perwujudan kesetiaan juga cinta terhadap Pondok Pesantren Nurul Jadid.

Pelantikan ini digelar di Aula 1 Pondok Pesantren Nurul Jadid yang dihadiri oleh Kepala Bagian PEPHA dan Kepegawaian Miftahul Huda, S.HI., Kepala Bidang Penataan Wilayah dan BKWA Alief Hidayatullah, M.EI., Kepala Bidang Kesejahteran Santri Abd. Ghofur Haikal, S.Pd., Kepala Seksi BKWA Mujibul Khoir, S.Pd., Kepala Seksi Ubudiyah Nuvi, dan Muallim serta para tamu undangan.

(Kabag. PEPHA dan Kepegawaian Bapak Miftahul Huda, S.HI. memberikan sambutan dalam Pelantikan Mahasiswa Santri KIP 2021)

Dalam sambutannya, Kabag. PEPHA dan Kepegawaian Miftahul Huda mengatakan menjadi seorang pengabdi itu harus semangat, ikhlas serta siap untuk ditempatkan di satuan kerja manapun.

“Menjadi seorang pengabdi itu banyak tantangannya, kita sebagai seorang pengabdi itu harus tetap semangat, harus ikhlas, dan kita harus siap dimanapun kita ditempatkan. Entah itu di bagian kebersihan, penitipan barang atau di tempat lainnya, seorang pengabdi tetap harus siap, kita buktikan bahwa kita itu bisa”, ungkap Miftah.

Selain itu, Alief Hidayatullah selaku Kepala Bidang Penataan Wilayah dan BKWA sekaligus pembina dan penanggung jawab organisasi Komunitas Insan Pengabdi menyampaikan di dalam sambutannya bahwa menjadi seorang pengabdi bukanlah hal yang mudah.

“Menjadi seorang pengabdi bukanlah hal yang mudah, tidak semua orang bisa melakukannya, seorang pengabdi harus komitmen serta mampu mempertanggung jawabkan tugas yang diamanahkan kepadanya”, pungkas Alief.

(Kabid. Penataan Wilayah dan BKWA Ustaz Alief Hidayatullah, M.E.I. memberikan motivasi kepada pengurus terlantik dan seluruh mahasiswa KIP)

Bapak Alief sendiri juga meminta kepada pengurus yang telah terpilih dan dilantik untuk bersama-sama berperan aktif serta mampu mengkoordinir dan memberikan motivasi terhadap anggotanya.

“Kepada pengurus yang terpilih dan terlantik untuk selalu berperan aktif, mampu mengkoordinir dan memberikan motivasi kepada anggotanya apabila anggota tersebut kurang berkontribusi terhadap apa yang telah menjadi tugasnya”, tambah Alief.

(Sesi foto bersama seluruh mahasiswa KIP angkatan 2020 dan 2021 usai acara Pelantikan)

Komunitas Insan Pengabdi ini pertama kali dibentuk tahun 2020 yang merupakan mahasiswa dengan bantuan beasiswa KIP Kuliah di Universitas Nurul Jadid (Unuja), dan baru tahun ini dibentuk kepengurusan Komunitas Insan Pengabdi sebagai salah satu organisasi resmi mahasiswa santri yang berkhidmat kepada Pondok Pesantren Nurul Jadid. Sebagaimana mottonya “Berintegritas Pantang Menolak Tugas”.

 

 

(Humas Infokom)

Mahasiswa Santri Nurul Jadid Jawara Bahasa Arab se-Regional Asia

nuruljadid.net – Santri Pondok Pesantren Nurul Jadid Rifqi Aziz Febriyanto, Muhammad Hasan Mutawakkil dan Ahmad Fauzi Rahman wakil Indonesia berhasil menyabet Juara 1 Lomba Debat Gebyar Bahasa Arab (GBA) 2021 tingkat Regional Asia yang diadakan oleh HMJ PBA IAIN Syekh Nurjati Cirebon (23/09) setelah melalui persaingan dan proses penjurian ketat.

Para jawara tersebut merupakan mahasiswa aktif Prodi Pendidikan Bahasa Arab (PBA) di Universitas Nurul Jadid Paiton Probolinggo yang berdomisili di Lembaga Pengembangan Bahasa Asing (LPBA) Nurul Jadid. Persaingan dalam Lomba Debat Bahasa Arab ini cukup ketat, yang diikuti oleh 14 Tim Debat dari Perguruan Tinggi di Indonesia dan 2 Tim Debat dari Universitas Islam Antarabangsa Malaysia (UIAM).

Lomba yang berlangsung selama dua hari ini menggunakan metode scoring system, dengan mengurutkan dari nilai tertinggi berdasarkan penguasaan materi, kebahasaan dan cara penyampaian argumentasi dengan baikSementara itu, pada tahap penyisihan tim debat Nurul Jadid unggul menghadapi tim debat UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dan lolos ke Babak Quarter Final (Delapan Besar) menempati urutan kedelapan.

Setelah akumulasi nilai, perolehan poin tim debat yang lolos delapan besar UIAM B Malaysia menempati posisi pertama dengan 862 poin, disusul UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta 861,5 poin, FDI UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 858,5 poin, UIAM A Malaysia 855,5 poin, ALC Universitas Al-Azhar Indonesia 854,5 poin, PBA UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 854, 5 poin, Institut Dirosat Islamiyah Al-Amien (IDIA) Prenduan, Sumenep Madura 852,5 poin, dan Perwakilan Nurul Jadid berada diposisi kedelapan dengan perolehan poin 852,5.

Pada babak delapan besar, Tim Nurul Jadid unggul menghadapi Tim IDIA Perenduan dengan perolehan poin 860,5 di posisi keempat setelah UIAM B Malaysia (871,5 poin), UIAM A Malaysia (866 poin), dan FDI UIN Syarif Hidayatullah Jakarta (863 poin).

 (Sesi foto bersama finalis sesaat setelah babak final Lomba Debat Bahasa Arab berlangsung)

Pertandingan berlanjut ke babak Semi Final, menghadapi Tim UIAM A Malaysia dengan mosi “Majelis ini meyakini perlu penggunaan bahasa daerah di sekolah internasional”. Tim Nurul Jadid yang beranggotakan Rifqi Aziz Febriyanto sebagai pembicara pertama, Muhammad Hasan Mutawakkil pembicara kedua, dan Ahmad Fauzi Rahman pembicara ketiga berhasil menaklukkan tim dari negeri jiran dan lolos melaju ke babak final.

Pada babak final Tim Nurul Jadid menghadapi UIAM B Malaysia dengan mosi debat “Majelis ini percaya bahwa skripsi bukan standar utama kelulusan mahasiswa”. Masing-masing hanya diberi waktu 30 menit untuk case building. Akhirnya setelah perdebatan sengit berlangsung, tim Nurul Jadid berhasil menaklukkan tim UIAM B Malaysia dan keluar sebagai Jawara Lomba Debat Bahasa Arab se regional Asia dengan selisih 4 poin, 871,5 untuk Tim Nurul Jadid dan 867,5 untuk tim UIAM B Malaysia.

“Kami merasa bersyukur dan sangat senang sekali bisa meraih juara ini. Walaupun di awal, motivasi kami bukan untuk menang namun berusaha memotivasi anak asuh kami agar tetap semangat untuk berprestasi demi Pesantren Nurul Jadid, Unuja dan tentunya LPBA tercinta,” ungkap Aziz, pembicara pertama Tim Debat Nurul Jadid.

(Jawara Debat Bahasa Arab se Regional Asia Muhammad Mutawakkil Alallah, Rifqi Aziz Febriyanto dan Ahmad Fauzi Rahman)

Tidak hanya tim debat, dalam ajang ini dua trofi diraih sekaligus untuk kategori lomba Taqdimul Qissoh tingkat Nasional dengan penyelenggara yang sama atas nama Ahmad Fauzi Rahman sebagai Juara 1 dan Badruz Zaman sebagai Juara 2.

“Alhamdulillah, pada awalanya saya tidak mengira bisa juara pada lomba taqdimul qissoh Gebyar Bahasa Arab 2021 ini, karena saya pikir karya video yang saya kumpulkan masih belum sempurna. Namun saya yakin semua ini tidak lepas dari barokah para kyai, guru, dan teman-teman sehingga kami berhasil menjadi juara,” ungkap Badruz Zaman.

Harapannya ke depan akan lebih banyak lagi santri Pondok Pesantren Nurul Jadid yang memiliki semangat serta motivasi kuat dalam menorehkan prestasi demi mengharumkan almamater pesantren Nurul Jadid tercinta di luar.

(Humas Infokom)

KH. Abd. Hamid Wahid: Alhamdulillah Bersama Mengikhtiarkan Segera Keluar dari Krisis Covid-19

nuruljadid.net – KH. Abdul Hamid Wahid Kepala Pondok Pesantren Nurul Jadid beserta Pengasuh KH. Moh. Zuhri Zaini menyambut antusias kedatangan Tim Komando Pembinaan Doktrin Pendidikan dan Latihan TNI AL (Kodiklatal) pada Rabu, 22 September 2021. Tim Kodiklatal tersebut juga mengadakan Serbuan Seribu Vaksin bagi Santri dan Masyarakat Umum sekitar Pesantren guna percepatan kekebalan kelompok (herd immunity) dalam rangka menyambut Hari Ulang Tahun TNI AL ke-76.

Kepala Pesantren dan pengasuh beserta Pimpinan Pondok Pesantren Nurul Jadid menghadiri acara seremonial tersebut dengan mematuhi protokol kesehatan secara ketat untuk mengikuti Video Conference (Vidcon) bersama Komandan Kodiklatal yang hadir secara virtual dan Wakil Komandan Kodiklatal beserta Pejabat Kodiklatal lainnya secara langsung di Aula I Pondok Pesantren Nurul Jadid.

 (Kepala Pesantren KH. Abd. Hamid Wahid saat memberikan sambutan pada acara seremonial Serbuan Vaksnin Maritim di Aula 1 PPNJ)

Dalam sambutannya, KH. Abdul Hamid Wahid Kepala Pondok Pesantren Nurul Jadid memberikan apresiasi bahwa Kegiatan Serbuan Seribu Vaksin Maritim memberikan banyak manfaat bagi santri dan masyarakat sekitar pesantren.

“Serbuan ini adalah serbuan yang menyenangkan, karena pada umumnya serbuan itu menakutkan. Mungkin karena istilah ini digunakan oleh TNI. Namun karena ini serbuan vaksin yang memberi manfaat maka hal ini menjadi menyenangkan” ungkap KH. Abd. Hamid Wahid.

Setelah acara pembukaan tersebut, Kepala beserta Pimpinan Pesantren dan Pejabat Kodiklatal melakukan visitasi peserta vaksin, dilanjutkan kunjungan ke asrama santri dan kampus Unuja. Usai kunjungan, Kepala Pesantren bersama rombongan melakukan Konferensi Pers di depan Gedung Rektorat UNUJA.

Dalam konferensi pers tersebut, Kepala Pondok Pesantren Nurul Jadid menyampaikan bahwa Pondok Pesantren Nurul Jadid telah menjadi bagian dari masyarakat dan negara untuk turut berkontribusi bersama meningkakan herd immunity masyarakat Indonesia agar bisa segera keluar dari krisis Pandemi COVID-19 ini.

 “Alhamdulillah, pastinya Pondok Pesantren Nurul Jadid merasa berbahagia dan bangga karena bisa ikut bersama-sama menjadi bagian dari masyarakat dan bangsa untuk mengikhtiarkan bagaimana kita bisa keluar lebih cepat dari krisis COVID-19 ini dengan menciptakan kekebalan imunitas” ungkap Kepala Pondok Pesantren Nurul Jadid saat diwawancarai oleh awak media.

Lanjut, KH. Abdul Hamid Wahid juga mengucapkan banyak terimakasih kepada Tim Kodiklatal yang telah mengadakan Serbuan Seribu Vaksin Maritim di Pondok Pesantren Nurul Jadid.

“Kegiatan ini banyak memberikan manfaat, kami, Pesantren, Santri, dan Masyarakat merasa sangat terbantu. Kami mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak khususnya kepada Kodiklatal yang telah mengadakan kegiatan Serbuan Seribu Vaksin di Pondok Pesantren Nurul Jadid.” imbuhnya.

(Wadan Kodiklatal Laksamana Muda TNI Agus Hariadi bersama Pengasuh KH. Moh. Zuhri Zaini, Kepala Pesantren KH. Abd. Hamid Wahid, Direktur Klinik Az-Zainiyah Ny. Hj. Khodijatul Qodriyah, Sekretaris Pesantren H. Faizin Syamwil dan Pejabat Utama Kodiklatal lainnya melakukan sesi foto bersama)

Menutup kegiatan Konferensi Pers siang itu (22/09). Kepala Pesantren juga menjelaskan bahwa vaksinasi ini akan dilakukan kedepannya secara bertahap dengan berbagai pihak untuk tercapainya 100 % santri Nurul Jadid tervaksin.

“Jadi sampai saat ini sudah terdapat 3.000-an Santri yang sudah divaksin dari total santri sekitar 11.000-an. Namun itu masih rendah sekali. Kemarin kami juga pernah mengadakan vaksinasi Santri, namun itu bukan vaksin tipe sinovac, jadi tidak dikhususkan untuk anak yang berusia di bawah 18 tahun. Jadi kami akan mengadakan kegiatan vaksinasi santri dengan tipe vaksin sinovac secara bertahap ke depannya bersama beberapa pihak yang ingin turut membantu,” ungkap Kepala Pondok Pesantren Nurul Jadid.

 

(Humas Infokom)

Komandan Kodiklatal Apresiasi Serbuan Vaksin di Nurul Jadid secara Virtual

nuruljadid.net – Tepat pukul 08.30 WIB rombongan Pejabat Utama Kodiklatal tiba di Pondok Pesantren Nurul Jadid langsung menuju ruang transit di lantai 1 gedung Rektorat Unuja (22/09). Kedatangan Komando Pembinaan Doktrin Pendidikan dan Latihan TNI AL (Kodiklatal) untuk menyelenggarakan kegiatan Serbuan Vaksin Maritim dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun TNI Angkatan Laut yang ke-76 Tahun 2021. Kegiatan ini didesain secara hybrid system gabungan luring dan video acara secara daring bersama Komandan Kodiklatal Laksamana Madya Nurhidayat, S.H., M.A.P yang hadir secara virtual.

Dalam sambutannya, Komandan Kodiklatal Laksamana Madya TNI Nurhidayat mengungkapkan permohonan maaf karena tidak dapat menghadiri secara langsung kepada pihak pimpinan Pondok Pesantren Nurul Jadid.

“Mohon maaf saya tidak bisa hadir langsung. Ini bukan hanya semata-mata menggelar vaksinasi namun juga menyambung silaturahmi dengan santri dan pengasuh Pondok Pesantren Nurul Jadid,” jelas Laksamana Madya TNI Nurhidayat saat memberikan sambutan dalam vidcon.

“Mudah-mudahan kegiatan ini menjadi barokah bagi kita semua,” imbuhnya.

Beliau juga menyampaikan bahwa sebenarnya telah terjalin kedekatan antara TNI AL dengan Pondok Pesantren Nurul Jadid. Oleh karenanya, ada nilai lebih selain tujuan utama melaksanakan serbuan vaksinasi yakni, menjaga tali silaturrahmi agar nilai kekeluargaan tidak terputus dan bisa saling membantu di kemudian hari.

(Kondisi acara seremonial dengan Vidcon bersama Komandan Kodiklatal Laksamana Madya TNI Nurhidayat, S.H., M.A.P di Aula 1 PPNJ)

Menyaksikan lokasi acara secara virtual, Laksamana Madya TNI Nurhidayat memberikan apresiasi kepada pihak pesantren. “Terimakasih telah menerima dan menyambut kami dengan sangat baik. Disana ada karpet merah, kursi dan ruangan yang begitu mewah. menunjukkan keseriusan dalam menyambut kedatangan kami.” pungkasnya

Sementara itu, Wakil Komandan Kodiklatal Laksamana Muda TNI Agus Hariadi menyebutkan, kegiatan ini digelar untuk memperingati HUT TNI AL ke-76.

“Sesuai dengan Program Prioritas dari Kasal Laksamana TNI Yudo Margono, yaitu agar mengerahkan seluruh upaya untuk berperan aktif mendukung program pemerintah dalam upaya penanganan Covid-19 di Indonesia salah satunya dengan vaksinasi,” terang Laksamana Muda TNI Agus Hariadi.

Di ujung sambutannya Wakil Komandan Kodiklatal menanggapi sambutan Kepala Pondok Pesantren Nurul Jadid KH. Abd. Hamid Wahid yang berharap kegiatan ini tidak hanya berakhir setelah giat serbuan vaksinasi ini saja. Akan tetapi, bisa berlanjut dengan kegiatan lain ke depannya. Mengingat bahwa juga banyak dari kalangan santri yang ingin bergabung dengan Tentara Nasional Indonesia (TNI) Angkatan Laut (AL).

“Kami membuka dengan hati lapang, bagi yang ingin bergabung dengan Kodiklakal, akan kami guide nanti supaya bisa dilolos,” imbuh Agus Hariadi.

Adapun Tema yang diusung dalam peringatan HUT TNI AL ke-76 adalah “Dengan semangat Jalesveva Jayamahe, TNI Angkatan Laut siap mewujudkan Indonesia Tangguh Indonesia Tumbuh”.

(Wadan Kodiklatal, Dandim 0820 Probolinggo dan Kapolres Probolinggo melakukan kunjungan ke asrama santri didampingi pengasuh dan kepala pesantren)

Untuk menghindari penyebaran Covid-19, selama pelaksanaan kegiatan pihak Pondok Pesantren Nurul Jadid mengharuskan seluruh tim TNI AL yang hadir menerapkan protokol kesehatan secara ketat, di antaranya mencuci tangan dengan sabun, memakai masker, menjaga jarak, menghindari kerumunan dan membatasi mobilitas. Pihak pesantren juga mewajibkan seluruh pihak yang terlibat termasuk peserta vaksin dari luar untuk melaksanakan Test Swab atau GeNose sebelum masuk ke area Pondok Pesantren Nurul Jadid Paiton Probolinggo.

 

(Humas Infokom)

Serbuan 1000 Vaksin TNI AL, Kodiklatal di Bumi Nurul Jadid Paiton Probolinggo

nuruljadid.net – Seribu santri Pondok Pesantren Nurul Jadid Paiton Probolinggo dan masyarakat sekitar mengikuti program Serbuan Vaksin 1000 dosis jenis Sinovac oleh Komando Pembinaan Doktrin Pendidikan dan Latihan TNI AL (Kodiklatal) dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun TNI Angkatan Laut ke-76 Tahun 2021 (22/09). Sebagaimana disampaikan pihak Kodiklatal bahwa serbuan vaksin tersebut dilaksanakan atas perintah langsung Kasal Laksamana TNI Yudo Margono, S.E., M.M., guna mempercepat proses kekebalan kelompok (Herd Immunity) masyarakat Indonesia khususnya di Paiton Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur.

Serbuan vaksin dilaksanakan selama satu hari, peserta terdaftar 544 santriwan, 400 santriwati dan 56 masyarakat sekitar yang mengikuti vaksinasi di Aula 1 Pondok Pesantren Nurul Jadid. Kodiklatal menerjunkan sekitar 43 tenaga kesehatan (vaksinator) yang dibagi ke dua tempat yaitu area layanan putra di bagian barat dan putri di bagian timur. Tenaga Kesehatan Kodiklatal berasal dari para prajurit Satuan Kesehatan (Satkes) dan siswa Pusat Pendidikan Kesehatan (Pusdikkes) Kodikdukum, juga melibatkan tim medis dari Dinkes Kabupaten Probolinggo.

(Pengasuh KH. Moh. Zuhri Zaini mendampingi Wadan Kodiklatal Laksamana Muda TNI Agus Hariadi bersama Kepala Pesantren KH. Abd. Hamid Wahid)

Kegiatan semula akan dihadiri langsung oleh Komandan Kodiklatal Laksamana Madya TNI Nurhidayat, S.H., M.A.P namun harus diwakili oleh Wakil Komandan Laksamana Muda TNI Agus Hariadi disebabkan acara dinas Vidcon bersama KSAL pada waktu yang bersamaan. Acara dimajukan pukul 09.00 WIB dari jadwal awal 09.30 WIB setengah jam sebelum vidcon Dankodiklatal bersama Ksal dimulai. Saat Video Conference, Dankodiklatal Laksamana Madya TNI Nurhidayat menyampaikan permohonan maaf karena tidak bisa hadir langsung dan berterimakasih kepada pimpinan pesantren Nurul Jadid karena telah berkenan menerima dengan baik untuk melakukan giat serbuan vaksin maritim.

Dalam sambutannya, Kepala Pondok Pesantren Nurul Jadid KH. Abd. Hamid Wahid menyampaikan bahwa Serbuan ini merupakan serbuan yang menyenangkan karena pada umumnya serbuan itu menakutkan. “Serbuan ini adalah serbuan yang menyenangkan karena pada umumnya serbuan itu menakutkan. Mungkin karena istilah ini digunakan oleh TNI. Namun karena ini serbuan vaksin yang memberikan manfaat maka hal ini menjadi menyenangkan” ungkap KH. Abd. Hamid Wahid.

Sambutan hangat dan pengawalan acara yang disiapkan oleh panitia tuan rumah mendapatkan apresiasi dari Komandan kodiklatal Laksamana Madya Nurhidayat melalui Video Conference di depan seluruh peserta dan undangan yang hadir. “Di sana ada karpet merah, kursi dan ruangan yang begitu mewah, menunjukkan keseriusan dalam menyambut kedatangan kami,” imbuh Laksamana Madya TNI Nurhidayat.

(Wadan Kodiklatal Laksamana Muda TNI Agus Hariadi menyerahkan cinderamata kepada Pengasuh KH. Moh. Zuhri Zaini)

Dalam acara seremonial, selain sambutan juga diisi dengan penyerahan cinderamata dari Wakil Komandan Kodiklatal Laksamana Muda TNI Agus Hariadi kepada Pengasuh Pondok Pesantren Nurul Jadid KH. Moh. Zuhri Zaini. Dilanjutkan dengan penyerahan simbolis bingkisan untuk pengurus dan Goodie Bag bagi santri peserta vaksin. Seremonial diakhiri dengan sesi foto bersama pimpinan pesantren juga pejabat utama Kodiklatal.

Sebelum ke ruangan ramah tamah, Wakil Komandan Kodiklatal Laksamana Muda TNI Agus Hariadi bersama Pejabat Utama Kodiklatal didampingi Pimpinan Pesantren Nurul Jadid melakukan visitasi proses vaksinasi mulai dari proses registrasi, skrining kesehatan, vaksinasi dan observasi. Turut hadir di tengah-tengah acara Komandan Kodim 0820 Probolinggo Letkol Arh. Arip Budi Cahyono dan Kapolres Probolinggo AKBP Teuku Arsya Khadafi yang bergabung mendampingi visitasi proses vaksinasi.

(Pengasuh KH. Moh. Zuhri Zaini, Kepala Pesantren KH. Abd. Hamid Wahid, Direktur Klinik Ny. Hj. Khodijatul Qodriyah ramah tamah bersama Wadan Kodiklatal Laksamana Muda TNI Agus Hariadi dan Pejabat Utama Kodiklatal)

Setelah kurang lebih 20 menit ramah tamah, rombongan Wadan Kodiklatal, Kapolres dan Dandim beserta Pengasuh juga Kepala Pesantren menuju Asrama Al-Hasyimiyah untuk melihat kondisi santri di asrama. Kunjungan dilanjutkan ke area kampus Universitas Nurul Jadid (Unuja) dan diakhiri dengan Press Conference bersama awak media di depan Gedung Rektorat Unuja.

Wakil Komandan Kodiklatal Laksamana Muda TNI Agus Hariadi menyampaikan bahwa Serbuan Vaksin Maritim ini terdapat 1000 dosis dan siap mendukung siapapun yang ingin vaksin baik dosis 1 maupun dosis 2 untuk santri dan masyarakat sekitar. Beliau juga memaparkan siap untuk melanjutkan kerjasama ini dalam rangka percepatan terciptanya herd immunity utamanya di lingkungan pesantren. Bapak Agus juga memastikan siap menjadwalkan untuk vaksin dosis 2 bagi yang sudah melakukan vaksin dosis pertama hari ini.

(kiri-kanan: Paban 1 Renlat Bapak Harnoko, Kapolres Probolinggo AKBP Teuku Arsya Khadafi, Kepala Pesantren KH. Abd. Hamid Wahid, Wadan Kodiklatal Laksamana Muda TNI Agus Hariadi, Pengasuh KH. Moh. Zuhri Zaini, Dandim Probolinggo Letkol Arh. Arip Budi Cahyono saat Press Conference)

Kepala Pesantren KH. Abd. Hamid Wahid saat press conference mengungkapkan rasa bahagia dan bangganya bisa ikut bersama-sama sebagai bagian dari masyarakat dan bangsa Indonesia, bahwa pesantren bisa mengikhtiarkan bagaimana kita bisa lebih cepat keluar dari krisis covid-19 ini dengan menciptakan kekebalan komunitas. “Pesantren Nurul Jadid dan masyarakat sekitar merasa sangat terbantu dan berterimakasih kepada semua pihak, khususnya kepada Kodiklatal yang telah melakukan kegiatan serbuan vaksin pagi dan siang hari ini” ungkap beliau.

Berdasarkan laporan yang diterima, KH. Abd. Hamid Wahid menyampaikan masih terdapat sekitar 3000 santri yang telah divaksin dari 8000 jumlah santri di dalam atau 11.000 total dengan yang di luar pesantren. Sehingga prosentasenya masih cukup kecil. Sehingga giat vaksinasi untuk santri dengan umur dibawah 18 tahun akan terus digalakkan.

Kunjungan yang pada awalnya diagendakan hanya 1 jam ini, berlanjut selama hampir 2 jam terhitung mulai pukul 09.00 WIB sampai dengan 10.55 WIB. Kegiatan serbuan vaksinasi maritim ini dihadiri oleh Wadan Kodiklatal Laksamana Muda TNI Agus Hariadi, para pejabat utama Kodiklatal, Dandim 0820 Probolinggo Letkol Arh. Arip Budi Cahyono, Kapolres Probolinggo AKBP Teuku Arsya Khadafi, Pengasuh KH. Moh. Zuhri Zaini, Kepala Pesantren KH. Abd. Hamid Wahid, Wakil Kepala Pesantren KH. Najiburrahman Wahid, Kepala Biro Pengembangan KH. Faiz Ahz, Sekretaris Pesantren H. Faizin Syamwil dan Direktur Klinik Az-Zainiyah Ny. Hj. Khodijatul Qodriyah.

 

(Humas Infokom)

Tim Kodiklatal Survey dan Koordinasi H-1 Acara Vaksinasi di Nurul Jadid

nuruljadid.net – Persiapan vaksinasi dosis 1 dan 2 jenis Sinovac telah dilakukan sejak sore ini (21/09) di Aula 1 Pondok Pesantren Nurul Jadid Paiton Probolinggo. Tim Komando Pembinaan Doktrin, Pendidikan dan Latihan TNI Angkatan Laut (KODIKLATAL) tiba pukul 14.05 WIB dengan melampirkan bukti Swab Antigen Negatif dan disambut oleh Tim Humas dan Protokoler Pesantren.

Tim Kodiklatal yang dikomandoi oleh Perwira Pembantu 1 Perencanaan Latihan (PABAN 1 RENLAT) Bapak Harnoko terbagi dalam dua pasukan, teknis dan medis. Tim teknis lapangan melakukan koordinasi dengan bagian Humas dan Protokoler (Humpro) dan Kerumahtanggan (Rumga) Pesantren untuk mempersiapkan tata ruang dan kebutuhan di lokasi acara. Sedangkan tim medis Kodiklatal melakukan komunikasi dan koordinasi intensif bersama Klinik Az-Zainiyah dan Dinas Kesehatan Kabupaten Probolinggo terkait prosedur dan mekanisme pelayanan vaksinasi besok Rabu, 22 September 2021.

(Tim Medis Klinik Azzainiyah, Dinas Kesehatan Probolinggo dan Tim Medis Kodiklatal berkoordinasi persiapan Vaksinasi)

Persiapan pelaksanaan kegiatan Vaksinasi bersama Kodiklatal ini juga dibantu oleh Tim Panji Pelopor yang turut berpartisipasi aktif di lapangan. Panji pelopor mendistribusikan tugas ke beberapa bagian perlengkapan, penataan ruang, keprotokoleran dan komunikasi taktis.

Target vaksinasi dosis 1 dan 2 ini diperuntukkan bagi santri dan masyarakat umum yang telah melakukan pendaftaran kepada pihak Klinik Az-Zainiyah sebagaimana flyer yang telah disebarkan melalui media sosial.

(Tim Kodiklatal sedang melakukan koordinasi dengan pasukan teknis di lapangan)

Calon peserta Vaksin yang berasal dari luar Pondok Pesantren Nurul Jadid tetap wajib mengikuti protokol standar masuk ke area pesantren yaitu dengan menunjukkan Hasil Tes GeNose atau Swab Antigen Negatif dan menunjukkan ID Card kepada petugas protokoler Pos Utama.

Kegiatan Vaksinasi akan dimulai pada pukul 08.00 WIB di Gedung Rektorat UNUJA Barat depan Kediaman Pengasuh Pondok Pesantren Nurul Jadid.

 

(Humas Infokom)

Revitalisasi Protokol Layanan Pos Utama: Terimakasih Warga Nurul Jadid

nuruljadid.net – Senin, 20 September 2021 merupakan hari perdana revitalisasi protokol pelayanan pos utama setelah tim gabungan mendapatkan bimbingan teknis singkat selama dua malam satu hari. Kegiatan ini diinisiasi oleh bagian Humas dan Protokoler Pondok Pesantren Nurul Jadid yang dinahkodai oleh Dr. H. Syamsuri Hasan.

Tepat pukul 06.45 WIB Tim Gabungan dari unsur Keamanan dan Ketertiban (Kamtib), Mahasiswa Komunitas Insan Pengabdi (KIP), Santri Husada dan Panji Pelopor melakukan apel pagi dipimpin oleh Kepala Sub Bagian Protokoler Pesantren Ady Azhari, Pihak Klinik Az-Zainiyah Ahmad Kholid Fauzi dan beberapa Pembina satuan organisasi lainnya di depan Ruang Rawat Inap Klinik Azzainiyah.

(Petugas Gabungan sedang melakukan apel dipimpin oleh Kasubbag. Protokoler Pesantren)

Selain bertawassul kepada para almarhumin Pondok Pesantren Nurul Jadid sebagai bentuk penguatan spiritual, apel juga diisi dengan pengarahan tupoksi dan penguatan mental petugas yang akan menjalankan Amanah pesantren di sepanjang Pos Utama. Ady Azhari menyampaikan terimakasih kepada petugas yang sudah datang disiplin dan berkomitmen menjalankan Amanah pesantren dengan mengikuti SOP yang telah disampaikan ketika Bimtek Protokol Layanan Pos Utama beberapa hari lalu.

“Alhamdulillah, saya berterimakasih kepada teman-teman tim gabungan protokol layanan pos utama yang sudah datang tepat waktu dan berkomitmen menjalankan Amanah pesantren ini. Semoga materi dan simulasi SOP yang sudah diajarkan selama Bimtek bisa diterapkan di lapangan,” ungka Ady di tengah pengarahan.

Berangkat pagi dari asrama masing-masing setelah kegiatan hadiran asrama, petugas protokoler untuk shift pagi yang berjumlah 8 orang dimulai sejak pukul 06.45 WIB sampai dengan 11.30 WIB terpaksa bertugas dalam keadaan perut kosong karena pada jam tersebut belum masuk jadwal sarapan. Sehingga tim Humpro menyediakan makanan ringan di sela mereka bertugas dan menyarankan untuk makan dengan cara bergantian tanpa meninggalkan tugas. Walaupun beberapa dari petugas memilih bertahan sampai waktu pergantian shift pagi ke siang tiba.

Pada hari pertama ini, petugas melakukan skrining standar sesuai surat edaran yang beberapa saat lalu diterbitkan oleh sekretariat pesantren dan klinik Az-Zainiyah yaitu wajib mengenakan masker, menunjukkan bukti hasil Tes GeNose berlaku 3 x 24 jam, menunjukkan ID Card Pegawai dan Cek Suhu serta Hand Sanitizer dengan alat otomatis.

Bagi Pegawai Nurul Jadid (PNJ) yang tidak membawa ID Card resmi akan diminta untuk menitipkan Kartu Identitasnya seperti KTP atau SIM dan akan diganti dengan ID Card Pegawai sementara yang disediakan oleh Tim Humpro. ID Card sementara dapat ditukarkan dengan Kartu Identitas asli saat hendak pulang atau keluar pesantren dan bisa diambil sewaktu-waktu ketika Pegawai yang bersangkutan bisa menunjukkan ID Card resmi dari pesantren.

(Antrian Pegawai Nurul Jadid yang sedang mengikuti Protokol Pelayanan Pos Utama di masa Pandemi Covid-19)

Temuan di lapangan, beberapa Pegawai Nurul Jadid (PNJ) yang tidak berhasil menunjukkan Hasil Tes GeNose diminta untuk melakukan tes terlebih dahulu di Gedung UNUJA termasuk pedagang dan khoddam eksternal keluarga pengasuh untuk memastikan semua yang masuk ke area pesantren dan melakukan layanan kepada santri serta keluarga pengasuh dalam keadaan sehat secara medis.

Petugas protokoler yang masih didampingi oleh Tim Humpro Pesantren dan Gus Sholahuddin Wahid pada hari perdananya ini tidak sedikit menerima keluhan dari pegawai dan beberapa pihak yang bekepentingan untuk masuk ke area pesantren dikarenakan belum mengetahui informasi perbelakuan kembali protokol masuk pesantren di masa pandemi covid-19 ini yang telah disebarkan melalui group telegram pengurus dan pegawai Nurul Jadid. Sehingga Kepala Sub Bagian Humas Pesantren Mujiburrohman ikut membantu mengkomunikasikan kepada pihak dimaksud dan memberikan penjelasan serta toleransi pada hari perdana itu.

“Alhamdulillah, kami tim Humpro sangat bersyukur melihat sikap yang sangat kooperatif dari seluruh elemen terutama Pegawai Nurul Jadid yang berkenan mematuhi aturan yang ada. Meskipun terdapat beberapa keluhan, itu kami jadikan masukan untuk perbaikan layanan ke depan. Kami sangat berterimakasih,” pungkas Mujib saat bertugas di lapangan.

Alfi Syukri bagian Protokoler Pesantren juga menyampaikan banyak PR dan koreksi yang perlu dibenahi untuk optimalisasi protokol pelayanan pos utama. Semua petugas yang terjunkan relatif masih baru dan beberapa petugas shift siang datang terlambat disebabkan harus mengikuti KBM di sekolah. Sehingga evaluasi dan pendampingan akan terus diupayakan untuk perbaikan ke depannya.

Tim Humpro mengucapkan rasa terimakasih yang mendalam kepada seluruh pihak yang turut mendukung dan bersabar menjalani protokol pelayanan di Pos Utama, karena tanpa dukungan dan kerjasama yang kooperatif semua pihak, Amanah ini terasa lebih berat untuk dijalankan secara istiqomah. Dengan pemberlakuan Protokol Pelayanan Standar di Pos Utama ini harapannya dapat menjadi cikal bakal mendisiplinkan warga pesantren dan meningkatkan layanan kepada masyarakat umum. Oleh karena itu, ketauladanan, kepedulian dan kemauan untuk berbenah bersama yang akan mampu memperbaiki sisi kekurangan-kekurangan yang ada di semua sektor Pondok Pesantren Nurul Jadid.

 

(Humas Infokom)

MENWA UNUJA Turut Latih Kedisiplinan dan Physical Endurance Petugas Protokoler Pesantren

nuruljadid.net – Tim Resimen Mahasiswa (MENWA) Universitas Nurul Jadid Paiton Probolinggo ikut berpartisipasi dalam melatih kedisiplinan dan ketahanan fisik (physical endurance) petugas protokoler pesantren sebelum melakukan layanan di Pos Utama (18/09). Peserta yang terdiri dari sekitar 50 orang berasal dari elemen Panji Pelopor, Mahasiswa KIP, Santri Husada dan Kamtib ini wajib mengikuti seluruh rangkaian Bimtek Protokol Layanan Pos Utama salah satunya adalah Kegiatan lapangan untuk melatih kedisiplinan dan ketahanan fisik di hari kedua.

Tepat pukul 08.30 WIB, seluruh peserta berkumpul di lapangan utama Pondok Pesantren Nurul Jadid didampingi oleh tim Menwa Unuja yang berjumlah 7 orang. Kegiatan awal, peserta melakukan pemanasan sebelum masuk pada kegiatan inti, Latihan Keterampilan Baris Berbaris (LKBB). Setalah pemanasan selesai peserta langsung mengikuti Latihan Keterampilan Baris Berbaris untuk melatih kedisiplin dan kekompakan antara satu dengan yang lainnya.

Kepala Sub Bagian Protokoler Pesantren Ady Azhari menyampaikan bahwa tujuan diadakannya Latihan fisik dan kegiatan lapangan ini adalah selain melatih kedisiplinan juga untuk melatih ketahanan fisik peserta yang nanti akan diberi amanah sebagai petugas protokol pelayanan di Pos Utama Pondok Pesantren Nurul Jadid.

“Kami berharap dengan kegiatan lapangan dan fisik ini peserta terlatih disiplin dan kuat secara fisik ketika menjalankan tugas yang insyaallah dimulai hari senin besok, karena disiplin dan ketahanan fisik menjadi modal utama menjadi petugas protokoler layanan Pos Utama yang harus siap berpanas-panasan dan berdiri setiap kali ada tamu pesantren yang datang,” pungkasnya.

(Peserta Bimtek Protokol Pelayanan Pos Utama saat dilatih oleh Tim Menwa Unuja di lapangan utama Pesantren Nurul Jadid)

Setelah 1,5 jam dilatih fisik di bawah terik matahari, pukul 10.00 WIB peserta diistirahatkan karena beberapa sudah kelelahan dan harus keluar dari barisan. Kegiatan dilanjutkan dengan materi indoor tentang kedisiplinan yang dibawakan oleh Ketua Menwa Unuja Saudara Aksal Ilhamsyah. Materi kedisiplinan yang dibawakan meliputi sikap disiplin, kategori disiplin dan bagaimana cara menumbuhkan sikap disiplin.

Pada pematerian kedisiplinan peserta dibekali dengan wawasan tentang upaya menumbuhkan kesadaran agar disiplin diantaranya Keteladanan, Teguran dan Sanksi yang tepat. Oleh karenanya, Aksal mencontohkan ketika sesi lapangan peserta yang terlambat dan tidak menggunakan atribut akan disanksi dengan push up atau kegiatan fisik lainnya. Itu merupakan salah satu bentuk sanksi untuk menumbuhkan kedisiplinan peserta karena disiplin perlu dipaksakan ketika tidak bisa dengan hanya mengandalkan kesadaran yang terkadang sulit tumbuh dan istiqomah.

(Pematerian Kedisiplinan di Aula Wisma Dosen Unuja oleh Ketua Menwa Unuja Aksal Ilhamsyah)

Aksal juga menyampaikan bahwa Disiplin dalam pengabdian adalah dengan menjalankan aturan tanpa pamrih. Slogan yang disampaikan dalam pematerian ketika itu yaitu “Semangatmu adalah Perjuanganmu”. Karena dengan semangat dan kedisiplinan kita bisa menjalankan tugas dengan baik dan ikhlas.

Pada malam hari, kegiatan dilanjutkan dengan sosialisasi dan simulasi tahapan protokol pelayanan pos utama oleh Kasubbag Protokoler Ady Azhari dan Kepala Bidang Keamanan dan Ketertiban (Kamtib) Bapak Adiyatno. Masing-masing perwakilan tampil mempraktikkan tahapan protokol pelayanan pos utama yang disimulasi dengan berbagai kondisi jenis tamu. Sehingga harapannya peserta akan terbiasa dan dapat mengantisipasi lebih dini ketika terjun di lapangan senin nanti.

 

(Humas Infokom)

HUMPRO Gembleng Petugas Protokoler Pesantren dengan BIMTEK

nuruljadid.net – Dalam rangka mengoptimalkan profesionalitas bidang keprotokolan, Pondok Pesantren Nurul Jadid melaksanakan kegiatan Bimbingan Teknis (Bimtek) Protokol Pelayanan Pos Utama. Kegiatan tersebut dilaksanakan pada hari Jum’at malam (17/9) bertempat di Aula Mini UNUJA dibawah komando langsung bagian Humas dan Protokoler (Humpro) Pesantren selama dua hari.

Acara Opening Ceremony Bimbingan Teknis (Bimtek) Protokol Pelayanan Pos Utama ini dilaksanakan terbatas dan dihadiri oleh bapak H. Faizin Syamwil selaku Sekretaris Pesantren, Kabag. Humpro bapak Dr. H. Syamsuri Hasan, Pimpinan Bidang Keamanan dan Ketertiban (Kamtib) Moh. Hafifi Zain, Pembina Resimen Mahasiswa (Menwa) UNUJA, Pembina KIP Ustaz Alief Hidayatullah, Pembina Panji Pelopor sekaligus Kepala Sub Bagian Protokoler Ady Azhari, Pembina Santri Husada dan perwakilan dari anggota masing-masing organisasi sebagai peserta yang berjumlah sekitar 50 orang.

Pembukaan dimulai pukul 20.30 WIB setelah kegiatan hadiran santri di Masjid Jami’. Pada acara seremonial ini terdapat dua sambutan sekaligus pengarahan yang disampaikan. Pertama disampaikan oleh Kabag. Humpro Dr. H. Syamsuri Hasan. Dalam sambutannya bapak Syamsuri menyampaikan bahwa Petugas Pelayanan Pos Utama merupakan wajah awal Pondok Pesantren Nurul Jadid sebelum tamu atau orang luar masuk dan memahami Nurul Jadid lebih sehingga bimtek ini menjadi sangat urgent dan penting untuk memperbaiki layanan dasar kita kepada tamu pesantren karena peserta Bimtek ini merupakan orang-orang pilihan yang diutus dari masing-masing satuan kerja yang memiliki tugas terkait.

“Kita perlu terus berbenah dan memperbaiki pelayanan kita kepada wali santri dan masyarakat luas, salah satunya dengan perbaikan layanan penerima tamu di pos utama. Kita perlu belajar dari petugas di Indomaret atau Alfamaret, bank dan hotel bahkan di tempat servis mobil seperti Auto 2000. Mereka menyambut customer dengan wajah ramah, sikap baik dan tutur kata yang sopan kepada semua kalangan yang datang,” imbuhnya.

 (Sekretaris Pesantren H. Faizin Syamwil, M.Pd. memberikan pengarahan pada pembukaan Bimtek Protokol Pelayanan Pos Utama didampingi Kabag. Humpro Dr. H. Syamsuri Hasan)

Sekretaris Pesantren Bapak H. Faizin Syamwil dalam pengarahannya juga menyampaikan bahwa pesantren sangat terbuka dengan perkembangan di luar dan kepada pihak luar (open to public) namun tetap dengan filter sesuai nilai-nilai kepesantrenan. Beliau melanjutkan bahwa petugas protokoler layanan pos utama harus mengikuti standarisasi layanan yang baik kepada semua tamu pesantren demi keamanan, keselamatan dan kebaikan warga pesantren khususnya santri dan keluarga pengasuh.

“Petugas protokoler yang melakukan layanan di pos utama memiliki peran yang vital untuk menjamin keamanan dan keselamatan warga pesantren selain bertugas membangun citra positif kepada publik, karena petugas Gerbang Pos Utama adalah wajah pertama pesantren yang mewakili ahlul bait. Sehingga semua tamu harus dilayani dengan baik tanpa membeda-bedakan statusnya” ungkap sekretaris pesantren.

Harapannya seluruh peserta Bimtek dapat mengikuti seluruh rangkaian kegiatan yang telah disusun dan didesain oleh bagian Humas dan protokoler pesantren dengan baik dan disiplin. Dengan semakin berkembangnya citra dan kiprah pesantren melalui prestasi santri dan peran para alumni di luar harus diimbangi dengan peningkatan kualitas layanan kita sebagai pengurus dan santri di pesantren. Karena menjadi santri tidak hanya sekedar mengaji namun juga mengabdi untuk bersama menjaga kepercayaan wali santri dan masyarakat serta mengejar barokah dari ikhtiar pengabdian di pesantren.

Usai pengarahan, Sekretaris Pesantren membuka acara secara resmi dengan pembacaan Ummul Qur’an dengan harapan semoga Bimtek ini menjadi cikal bakal perbaikan kualitas layanan pesantren kepada tamu pesantren dan masyarakat ke depan dan seterusnya. Acara pembukaan pun ditutup dengan doa yang dipimpin oleh Kabag Humpro Dr. H. Syamsuri Hasan.

Selepas acara seremonial, rangkaian Bimtek Protokol Pelayanan Pos Utama dilanjutkan dengan pematerian pertama tentang Public Relation dan Effective Communication yang dipandu langsung oleh Kasubbag. Humas dan Infokom Bapak Mujiburrohman. Dalam pematerian ini peserta dibekali dengan konsep dan pengetahuan seputar bagaimana membangun public trust dengan sikap dan strategi komunikasi yang baik berikut dengan cara penanganan keluhan (complaint handling) ketika menghadapi tamu yang beragam. Tepat pukul 22.20 WIB kegiatan pematerian hari pertama pun berakhir dan ditutup dengan pembacaan surah Al-Ashr.

 

(Humas Infokom)

Wali Santri Penerima Beasiswa KIP Kuliah 2021 Tandatangani Pakta Integritas

nuruljadid.net – Universitas Nurul Jadid bersama Pondok Pesantren Nurul Jadid menggelar Ta’aruf dan Penandatanganan Pakta Integritas Wali Santri Penerima Beasiswa KIP Kuliah 2021 dengan Pimpinan Pondok Pesantren dan Universitas Nurul Jadid Paiton Probolinggo (16/09).

Mahasiswa Baru KIP Kuliah 2021 berjumlah 149 orang, 91 santriwan dan 58 santriwati yang akan mendapatkan pembinaan khusus baik dari segi akademik dan pengabdian kepada Pondok Pesantren Nurul Jadid.

Kegiatan Ta’aruf dan Penandatanganan Pakta Integritas ini dihadiri oleh Sekretaris Pesantren H. Faizin Syamweil, M.Pd dari unsur pimpinan pesantren dan Wakil Rektor III UNUJA Fadli Hidayat, M.Kom perwakilan dari kampus.

(Wali santri mahasiswa KIP Kuliah 2021 mengikuti acara seremonial Penandatanganan Pakta Integritas di Aula Mini UNUJA Gedung Timur)

Penyelenggaraan acara dengan mengundang wali santri ini bertujuan untuk mendukung bersama program ini dengan sistem dan pengelolaan pesantren serta kampus dalam membina santri mahasiswa KIP baik secara intelektual maupun karakter. Harapannya program ini mampu melahirkan kader santri yang dapat berkhidmat kepada pesantren sebagai bekal terjun di tengah masyarakat nanti.

Sementara para wali santri mengikuti acara seremonial di Aula Mini UNUJA Lantai 3. Mahasiswa melakukan verifikasi berkas dan administrasi didampingi oleh bagian protokoler pesantren Ady Azhari dan Pembina Mahasiswa KIP Alief Hidayatullah.

Bagian Protokoler Ady Azhari menjelaskan prosedur yang harus dilakukan oleh mahasiswa setelah verifikasi berkas dan administrasi yaitu tes kesehatan dengan GeNose untuk memastikan mahasiswa KIP baru dalam keadaan sehat ketika masuk area pesantren.

(Sesi Foto Wali Santri dan Mahasiswa KIP bersama Wakil Rektor III UNUJA Fadli Hidayat dan Sekretaris Pesantren H. Faizin Syamweil pasca penandatanganan Pakta Integritas)

Setelah pakta integritas dibubuhi tandatangan oleh wali dan santri yang bersangkutan. Para mahasiswa KIP kemudian menuju asrama karantina sementara santri sampai masa orientasi selesai dengan barang bawaan masing-masing menggunakan mobil pesantren oleh petugas kerumahtanggan.

Acara seremonial pun diakhiri dengan pembacaan doa yang dipimpin langsung oleh Gus Nabilul Fikri, Pengasuh Pondok Pesantren Nurul Hidayah Sumberejo Paiton dan ditutup oleh pembawa acara dengan pembacaan hamdalah.

(Humas Infokom)