Buktikan Kemampuan Bahasa Jepang, SMANJ Kembali Ukir Prestasi Nasional

nuruljadid.net – Prestasi gemilang kembali diraih oleh siswi SMA Nurul Jadid  yang berhasil  memenangkan juara  2 Lomba Shodou (Kaligrafi Jepang) tingkat Nasional pada event Jepang Orenji yang diselenggarakan oleh Himpunan Mahasiswa Bahasa dan Kebudayaan Jepang Universitas Diponegoro Semarang.

Secara resmi, penobatan para juara Lomba Shodou diumumkan oleh panitia penyelenggara pada tanggal (11/09/2022) melalui akun resmi Instagram “orenji.undip”. Juara pertama diraih oleh  Achdi Haidar S, siswa SMAN 7 Bandung, sedangkan juara kedua diraih oleh  Siti Ulin Nuha, siswi SMA Nurul Jadid Paiton Probolinggo dan juara tiga direbut oleh Rafif Zhafir I, siswa SMAN 7 Bandung. Dalam pelaksanaannya ada berbagai macam kategori lomba bahasa Jepang seperti kaligrafi, pidato, desain karakter, dan lainnya.

Lomba ini dilakukan secara daring melalui dua babak. Pertama babak penyisihan, dalam babak ini seluruh peserta diminta menuliskan kanji (Aksara Jepang) dan mengirimkan foto karya Shodounya kepada panitia. Ada puluhan peserta yang mengikuti lomba ini yang kemudian diambil sepuluh besar untuk diseleksi kembali. Selanjutnya pada babak kedua, 10 peserta terpilih diminta  menulis kanji kembali namun direkam dalam bentuk video. setelah proses panjang, pada akhirnya Nuha (sapaan akrab) kelas XII BHS 2 ini mampu bertahan dan mengalahkan peserta lainnya serta bisa mengharumkan almamater SMA Nurul Jadid dengan menjadi juara 2 pada lomba tersebut.

SMA Nurul Jadid baru kali pertama mengirimkan delegasi lomba Shodou di Universitas Diponegoro, karena lomba tersebut merupakan agenda tahunan. Pada lomba tahun 2016 dan 2021 kemarin, SMA Nurul Jadid juga memenangkan Lomba Shodou tingkat Nasional, namun di universitas yang berbeda. Tentunya hal itu membuat para peminat ekstra Bahasa Jepang semakin eksis dan percaya diri serta semakin termotivasi untuk mengikuti lomba-lomba Bahasa jepang lainnya di luar pesantren.

Dibalik kesuksesan Nuha, terdapat usaha yang begitu keras untuk berlatih. Ia berlatih sejak duduk di bangku kelas XI bersama teman sekelasnya. dalam latihannya, Nuha menghabiskan puluhan lembar kertas dan belasan botol tinta kaligrafi.

Dibalik keberhasilan tersebut tentu tak lepas dari jerih payah latihan dan bimbingan dari sosok “Sensei” atau guru yang dengan sabar dan telaten mendampingi para murid. Selain itu, pihak sekolah berharap semoga dengan prestasi yang mulai bermunculan ini mampu membangkitkan semangat belajar para siswa lainnya untuk juga berprestasi.

(Humas Infokom)

Duta Wisata Gembleng Panji Pelopor dengan Exclusive Training

nuruljadid.net – Guna meningkatkan kemampuan berbicara anggota di depan umum (public speaking), Panji Pelopor Nurul Jadid gandeng Duta Wisata Bondowoso Fita Okta Viana menggelar kegiatan Public Speaking Exclusive Training di Aula II Pondok Pesantren Nurul Jadid, Jum’at (16/09) sore.

Panji Pelopor sendiri sangat berperan penting dalam tugas keprotokolan di Ponpes. Nurul Jadid, tak jarang mereka berperan sebagai Guide, MC, dan Host di berbagai event besar dan penyambutan tamu pesantren.

Agar anggota Panji Pelopor memiliki kapasitas yang baik dalam menjalankan tugasnya, Kasubbag. Protokoler Nurul Jadid Ady Azhari memberikan pelatihan bertajuk “Kembangkan Potensi, Tingkatkan Percaya Diri” dengan beberapa materi yang terkait dengan guiding, host, Master of Ceremony (MC), dan aspek-aspek mengatasi rasa tidak percaya diri untuk berbicara di depan umum.

(Potret Kasubbag. Protokoler sedang memberikan sambutan dan pesan pembuka pada kegiatan Public Speaking Exclusive Training)

Ady Azhari menyampaikan bahwa Public Speaking Exclusive Training merupakan langkah dari pesantren untuk dapat mengembangkan potensi tim protokoler Panji Pelopor dalam memberikan pelayanan terbaik kepada tamu dan event-event pesantren.

“Keputusan saya memilih tema public speaking pada pelatihan kali ini merupakan hasil evaluasi dari penugasan anggota Panji Pelopor di beberapa event sebelumnya, teman-teman masih kurang maksimal dalam memberikan guiding dan pembawaan MC,” ungkap Ady.

(Kabid. BK-WA dan Penataan Wilayah Moh. Alief Hidayatullah memimpin doa sekaligus menutup acara seremonial Public Speaking Exclusive Training)

Dari jumlah peserta yang hadir, Ady berharap pelatihan ini dapat diserap dengan maksimal dan diimplementasikan dengan baik dalam penugasan mereka di event pesantren kedepannya.

“Dulu di era saya, untuk mendapatkan seminar atau pelatihan semacam ini sangatlah sulit sekali, butuh usaha dan biaya cukup mahal bagi saya sebagai santri waktu itu. Di sekitar sini sangat jarang, jadi saya perlu melakukan perjalanan dulu ke jember dan masih membayar biaya registrasi di sana. Ini kesempatan emas bagi kalian, saya harap jangan disia-siakan,” pungkas beliau.

 

(Humas Infokom)

Nurul Jadid Gelar Pembukaan Event Pra Maulid Nabi Muhammad S.A.W 1444 H

nuruljadid.net – Panitia PHBI Pondok Pesantren Nurul Jadid gelar pembukaan event pra Maulid Nabi Muhammad S.A.W 1444 H Kamis malam (15/09/2022) di halaman Kantor Biro Kepesantrenan Pondok Pesantren Nurul Jadid.

Pada kegiatan tersebut, KH. Makki Maimun Wafi selaku Kepala Badan Koordinasi Olahraga dan Seni Santri (BKOSS) turut hadir memeriahkan acara rutin tahunan pesantren itu.

Pasalnya, event tersebut digelar untuk memberikan wadah bagi seluruh santri mengekspresikan diri sembari sebagai jalan “fastabiqul khairat” berlomba-lomba dalam kebaikan tanpa menepis lawan mainnya.

(KH. Maki Maimun Wafi Sedang Menemani Juri Lomba Hadrah Ala Santri Pada Pembukaan Event Maulid)

Acara dimulai dengan pembacaan Ummul Qur’an yang dipandu oleh pembawa acara. Ketua panitia ustaz Muhammad Is’adur Rofiq memberikan sambutan sekaligus membuka side event pra-Maulid tersebut secara simbolis dengan mengucapkan basmalah, momentum itu disambut tepuk tangan seluruh santri dengan gembira dan suka cita

(Ustadz Muhammad is’adur Rofiq Ketika Sambutan Sekaligus Membuka Acara Event Maulid Nabi Muhammad 1444 H)

Dalam sambutannya, ketua panitia memberikan ucapan banyak terima kasih atas kehadiran seluruh santri terkhusus kepada KH. Maki Maimun Wafi selaku Kepala Badan Koordinasi Olahraga dan Seni Santri (BKOSS) yang berkenan memenuhi undangan pada pembukaan tersebut.

Tidak hanya itu, di tengah sambutannya ustaz Is’adur Rofiq juga menyampaikan permohonan maaf atas segala kekurangan dan keterbatasan yang ada kepasa seluruh santri khususnya tamu undangan yang hadir.

(Suasana Santri Memenuhi Tempat Acara Pembukaan Event Maulid Nabi Muhammad S.A.W 1444 H)

Pihaknya juga membeberkan rangkaian acara Side Event dalam rangka memperingati Maulid Nabi Muhammad S.A.W 1444 H mulai dari beberapa jenis lomba sampai pada acara puncak. Adapun rangkaian acara side event pra Maulid sebagai berikut:

  • Festival Lomba Maulid
  1. Hadrah Ala Santri
  2. Musabaqoh Syarhil Qur’an (MSQ)
  3. Dibaiyah
  4. Sirah Nabawiyah
  • Dialog Interaktif
  1. Seminar dengan tema “Kiprah Nabi Daya Juang Santri”
  • Pengajian Umum
  1. Pengajian Maulid Nabi Muhammad S.A.W

Usai sambutan, acara ditutup dengan doa dan surat al-Fatihah secara bersama-sama. Acara pun dilanjutkan dengan lomba perdana yakni Hadrah Ala Santri dengan berbagai macam kreasi dari setiap grup peserta perwakilan masing-masing wilayah.

 

 

(Humas Infokom)

Menko Perekonomian Airlangga Silaturrahim ke Nurul Jadid, Apresiasi Pemberdayaan Ekonomi Pesantren

nuruljadid.net – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Indonesia Airlangga Hartarto berkunjung ke Pondok Pesantren Nurul Jadid Rabu siang ini (14/09/2022). Kedatangan Menko Airlangga disambut langsung oleh pengasuh KH. Moh. Zuhri Zaini didampingi Kepala Pesantren KH. Abd. Hamid Wahid di halaman kantor pusat.

Acara berlangsung tertutup di ruang tamu pesantren. Selain silaturrahmi, Menko Airlangga banyak bertanya seputar kondisi objektif pesantren Nurul Jadid, khususnya saat menghadapi pandemic COVID-19 dan pasca pandemi.

“Untuk Santri dan Santriwati, untuk terus semangat belajar dan mengikuti perkembangan keilmuan sekarang. Terutama untuk mahasiswa dan mahasiswi jurusan kesehatan, karena ini menjadi sektor yang penting sejak terjadinya pandemi Covid-19. Masyarakat menantikan karya dan pengabdian dari adik-adik semuanya,” ungkap Menko Airlangga.

Saat diskusi, banyak hal yang dibincangkan salah satunya menyinggung tentang Himpunan Ekonomi Bisnis Pesantren (Hebitren) sebagai motor untuk mendorong akselerasi penguatan ekonomi dari unit usaha yang ada di pondok pesantren.

(Menko Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto saat tiba di Pondok Pesantren Nurul Jadid Paiton Probolinggo)

Menko Airlangga mengapresiasi kiprah Pondok Pesantren Nurul Jadid dalam hal perannya mendidik santri generasi penerus bangsa untuk dapat juga berperan serta dalam perekonomian kedepannya.

Kiai Abdul Hamid Wahid Zaini selaku wakil ketua umum Hebitren pusat juga saat ini terus memperkuat giat usaha santri dan pesantren dalam rangka pemberdayaan perekonomian masyarakat.

Santri, mahasiswa, dan pemuda merupakan kelompok sasaran yang diharapkan dapat berkontribusi dalam meningkatkan perekonomian di Indonesia melalui peran aktif di berbagai giat usaha dan ekonomi kreatif di setiap daerah.

(Menko Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto saat berdiskusi bersama pimpinan Pondok Pesantren Nurul Jadid Paiton Probolinggo di ruang tamu)

Pondok Pesantren memiliki peran yang strategis dalam rangka mendukung ekonomi dan keuangan syariah karena saat ini berjumlah sekitar 36.080 pesantren dan memiliki lebih dari 4,2 juta santri.

Selain itu, sebanyak 12.469 pesantren atau 39,7% dari total pesantren, memiliki potensi secara ekonomi yang dapat menjadi motor penggerak ekonomi kerakyatan, ekonomi syariah, dan UMKM halal.

Selepas mengunjungi Pondok Pesantren Nurul Jadid, Menko Airlangga melakukan kunjungan ke Pondok Pesantren Zainul Hasan Genggong Pajarakan untuk bersilaturahmi bersama para ulama dan pengasuh pondok pesantren.

Turut hadir dalam acara tersebut antara lain Anggota DPR RI dan Pimpinan Parta Golkar dari beberapa daerah di Indonesia.

 

 

(Humas Infokom)

 

Majelis Masyayikh : Nurul Jadid Pelopori Rencana Induk Pesantren se-Indonesia

nuruljadid.net – Majelis Masyayikh mengundang Pengasuh Pondok Pesantren Nurul Jadid KH. Moh. Zuhri Zaini dan banyak pengasuh pondok pesantren se-Indonesia dalam Halaqah dan Silaturahmi “Majelis Masyayikh Mendengar Pengasuh Pesantren” pada Selasa pagi (13/09/2022) secara daring.

Pengasuh Kiai Zuhri didampingi pengurus pesantren mengikuti kegiatan tersebut dari Aula Mini Pesantren. Pada halaqoh tersebut KH. Abdul Ghaffar Rozin memaparkan tentang kedudukan dewan masyayikh dalam Undang-Undang Pesantren nomor 18 tahun 2019.

Menurut pengasuh Pondok Pesantren Maslakul Huda Pati KH. Abdul Ghaffar Rozin tersebut, majelis masyayikh bertugas untuk merumuskan dan menetapkan sistem penjaminan mutu pesantren.

Perumusan sistem penjaminan mutu pesantren yang digagas ini bertujuan untuk melakukan standarisasi dan peningkatan kualitas sumber daya, pengelolaan dan penguatan sarana prasana dengan tetap memperhatikan kekhasan pesantren terkait.

Selain itu, sistem penjamin mutu pesantren juga diproyeksikan dapat mewujudkan pendidikan yang bermutu melalui penyelenggaran pendidikan pondok yang adaptif dengan kebutuhan zaman tanpa tercerabut dari prinsip dan nilai luhur pesantren itu sendiri.

(Potret peserta majelis fokus mengikuti kegiatan Halaqah dan Silaturahmi “Majelis Masyayikh Mendengar Pengasuh Pesantren”)

Dalam kesempatan ini, Kiai Zuhri mengusulkan untuk pengembangan kelembangan, pondok pesantren harus menimbang aspek nilai keagamaan, kemandirian, keterbukaan dan kesediaan penerapan manajemen modern dan profesional.

Sebagai wujud dari poin yang terakhir, Kiai Zuhri, pengasuh pondok pesantren yang terletak di desa Karanganyar itu telah menetapkan PIP (Perencanaan Induk Pesantren) untuk rentang waktu 40 tahun.

Dalam forum daring tersebut, Bu Nyai Hj. Badriyah Fayumi, salah satu anggota majelis masyayikh,  menyambut baik atas usulan Nurul Jadid dalam menetapkan PIP. Tak hanya itu, Nyai Badriyah juga mengusulkan pada Majelis Masyasyikh agar menjadikan PIP ini sebagai praktik baik (best practice) untuk seluruh pondok pesantren di Indonesia.

Sementara, Haji Thohiruddin, kepala Inkubasi Bisnis Nurul Jadid, yang juga turut hadir dalam acara tersebut menyatakan siap untuk memfasilitasi seluruh dokumen terkait PIP apabila nanti Nurul Jadid dipercaya untuk menjadi rujukan dalam pembuatan naskah Rencana Induk Pesantren.

Turut hadir secara luring dari Pondok Pesantren Nurul Jadid Sekretris Pesantren H. Faizin Syamwil, Kepala Staf Pimpinan Ahmad Sahidah, Ph.D, Kepala Biro Pendidikan Kiai Moh. Imdad Rabbani, Kepala Banwas KH. Moh. Mahfudz Faqih, Kepala Inbis H. Thohiruddin, dan beberapa pengurus pesantren.

Kegiatan halaqoh dan silaturmi Majelis Masyayikh ini ditutup dengan pembacaaan doa yang dipimpin oleh Kiai Zuhri.

(Humas Infokom)

PPIQ Helat Dauroh Qur’ani: Cicit Syekh Abdul Qadir Al-Jailani Berbagi Tips dan Keutamaan Menghafal Al-Qur’an  

nuruljadid.net – Pusat Pendidikan Ilmu Qur’an (PPIQ) Nurul Jadid menggelar Dauroh Qur’ani di Aula KH. Zaini Mun’im Pondok Pesantren Nurul Jadid, Paiton, pada Senin (12/09) malam. Di momen itu, santri mendapat kejutan sekaligus kehormatan dengan hadirnya Cicit Syekh Abdur Qodir Al-Jailani dari Palestina yang dikenal luas masyarakat muslim di Jawa Tengah dan Nusantara, beliau adalah Syekh Dr. Sayyid Ammar Azmi Ar-Rafati Al Jailani.

Pada kesempatan tersebut, terdapat tiga bab yang dijelaskan oleh Syekh Sayyid Ammar. Pertama, tentang pentingnya Al-Qur’an. Kedua, generasi moderat yang harus dijadikan pedoman hidup seorang muslim, Ketiga, tips menghafal Al-Qur’an. Beliau ditemani oleh seorang translator untuk mempermudah santri menangkap dan memahami materi yang disampaikan.

(Terlihat peserta dengan fokus dan khusuk memperhatikan penjelasan oleh Syekh Sayyid Ammar)

“Karena kita semua mengetahui bahwa Al-Quran adalah sebaik-baiknya kalam, maka Al-Quran adalah sumber pertama dan sumber utama dari syariat Islam, bahkan sumber-sumber yang lain juga itu semua didapat dari Al-Quran,” tutur Imam Besar Masjid Al-Aqso Syiria itu.

Syekh menganjurkan santri untuk menghafal Al-Quran, karena menurutnya ada beberapa tangga yang harus dilewati oleh para pencari ilmu, dan tangga pertama adalah menghafal Al-Qur’an. Al-Qur’an merupakan sumber seluruh ilmu, oleh karena itu beliau menganjurkan kita harus memperhatikan pokok daripada ilmu.

“Tanpa menghafal Al Quran, maka otak ini tidak akan terbuka, dan tidak akan encer. Barang siapa yang menghafal Al-Quran maka mudah baginya untuk menghafalakan apapun, karena di dalam Al-Quran ada apapun,” imbuh beliau.

(Potret Syekh Sayyid Ammar (tengah) sedang memberikan ijazah Kitab At-Tibyan kepada seluruh peserta yang hadir)

Beliau juga memberikan metode mudah menghafalkan Al Qur’an, metode ini berhasil diimplementasikan di beberapa pesantren nusantara, banyak santri yang hafal Al-Qur’an dalam waktu singkat selama 3 bulan, bahkan salah satu santri Pondok Pesantren Salafiyah Syafi’iyah Situbondo yang berasal dari Jawa Tengah ini berhasil hafal Al-Quran selama 40 hari.

“Dalam menghafal juga terdapat rukun-rukun dan media. Pertama adalah kita harus pintar dalam memilih waktu untuk menghafal. Kedua adalah adanya guru yang mengaqjar dan selalu siap men-tasmi’ kita. Ketiga, adalah memilih tempat yang baik. Sedangkan media yang dibutuhkan, pertama adalah mushaf khusus. Kedua, pensil. Ketiga, adanya partner atau teman, dan keempat adalah buku catatan,” jelas beliau.

Lalu beliau memaparkan sekilas metode mudah menghafalkan Al-Qruan yang beliau buat. Pertama, ambilah mushaf khusus dan letakkan jari pada setiap huruf atau kata yang akan dihafal dengan tartil, perlahan, dan fokus. Selanjutnya ketika hendak menghafal, bacalah ulang selama 4 kali dengan cepat, tujuannya untuk merangsang otak agar lebih cepat merekam ayat hafalan. Kemudian, tutup Al Quran atau mata dan baca kembali.

(Secara bergantian Syekh Sayyid Ammar memberikan kitab karangannya dan menerima cinderamata yang diberikan oleh Gus Ahmad Madarik)

Dilanjutkan dengan praktek metode hafalan tersebut kepada satu perwakilan santriwan dan santriwati, Lalu setelah itu,  Syekh Sayyid Ammar memberikan ijazah Kitab At-Tibyan dan Kitab Kaifa Tahfidzul Qur’an karangan beliau kepada seluruh peserta yang hadir.

“Kami ingin metode menghafal Al Quran ini juga ada di Nurul Jadid,” tutup beliau.

 

 

(Humas Infokom)

Enam Nasehat Syekh Ammar Cicit ke-23 Syekh Abdul Qodir Al-Jailani dalam “Tholabul ’Ilmi”

nuruljadid.net – Dalam Safari Dakwahnya Syekh Ammar Azmi Ar-Rafati Al-Jailani memberikan enam nasehat dalam mencari ilmu kepada ribuan santri Pondok Pesantren Nurul Jadid yang berlangsung di Masjid Jami’ Nurul Jadid pada Senin (12/09/2022) malam.

Adapun isi dari enam nasehat tersebut ialah sebagai berikut: Pertama, beliau menyampaikan tentang “Niat” dimana niat adalah suatu hal yang sepele akan tetapi sangat besar pengaruhnya terhadap orang yang mencari ilmu (tholabul ilmi). Pada hal inilah beliau menekankan agar santri untuk senantiasa memperbaharui niat Tholabul ‘ilmi.

Kedua, beliau menyampaikan dalam tausiyahnya bahwa jangan menyia-nyiakan waktu ketika sedang mencari ilmu karena waktu itu lebih berharga dari pada emas. Perkara inilah yang harus dijaga oleh santri, jika lalai dalam menggunakan waktu maka hilanglah nilai berharga pada diri kita sendiri.

“Sesungguhnya waktu kalian itu lebih mulia dari pada emas karena apabila waktu kalian hilang, maka hilanglah sebagian dari diri kalian” tegasnya.

(Syeikh Ammar Azmi Ar-Rafati Al-Jailani Ketika Penyampaian Tausiyahnya Di Hadapan Ribuan Santri)

Ketiga, beliau menyampaikan bahwa tidak boleh malas dan bosan dalam mencari ilmu, beliau memberikan contoh dari kisah sahabat Zait bin Tsabit yang senantiasa semangat dalam mencari ilmu serta mengabdi kepada pesantren. Tidak hanya dalam mencari ilmu, mengabdi juga termasuk tholabul’ ilmi, baik mengabdi kepada ilmu, guru dan pesantren dengan akhlaq yang baik. Dengan demikian kita akan mendapatkan cahaya dari pada ilmu tersebut.

Keempat, Syekh Ammar memaparkan agar para pencari ilmu untuk tidak melupakan ilmu yang telah dipelajari atau didapat dengan cara mengulang-ulang (Muraja’ah) pelajaran yang telah disampaikan oleh guru atau asatiz kepada kita.

Kelima, Syekh Ammar mewanti-wanti kepada seluruh santri bahwasanya tidak boleh belajar dalam keadaan Lelah dan kondisi yang tidak baik. “Karenanya kita harus selalu mengatur waktu kita kapan kita harus belajar, kapan kita harus beristirahat, kapan waktu makan dan lain sebagainya” pungkasnya dalam lanjutan tausiyahnya setelah jeda sejenak adzan isyak dikumandangkan.

(Syeikh Ammar Azmi Ar-Rafati Al-Jailani Melanjutkan Tusiyahnya Pasca Adzan Isyak)

Keenam, atau yang terakhir adalah kita tidak boleh membuang waktu atau menyia-nyiakan waktu untuk perkara yang tidak penting dalam keseharian kita seperti pekerjaan yang mubah contoh makan, tidur dan bermain. Intinya beliau menegaskan jangan sampai mengorbankan hal yang wajib demi suatu yang mubah.

Diakhir tausiyahnya, beliau kembali mengingatkan sekaligus meminta kepada seluruh santri untuk selalu mengamalkan ibadah serta dzikir yang telah dibiasakan di pesantren ini, karenanya bisa memudahkan para santri untuk mendapatkan ilmu yang baik dan barokah.

 

 

(Humas Infokom)

Nurul Jadid Kedatangan Syekh Ammar Azmi Ar-Rafati Al-Jailani dari Palestina

nuruljadid.net – Pondok Peesantren Nurul Jadid kedatangan cicit ke-23 Syekh Abdul Qodir Al-Jailani seorang hafidz sejak usia sebelas tahun sekaligus imam besar masjid Al-Aqsa dari Palestina yakni Syekh Ammar Azmi Ar-Rafati pada Senin (12/09/2022) kemarin malam di Masjid Jami’ Pondok Pesantren Nurul Jadid Paiton Probolinggo.

Syekh Ammar Azmi Ar-Rafati diketahui tengah melakukan Safari Dakwah di beberapa pesantren salah satunya Pondok Pesantren Nurul Jadid. Syekh Ammar tiba di Nurul Jadid pukul 13.00 siang ba’da dzuhur beserta rombongan yang ikut mendampingi beliau. Setibanya di Nurul Jadid, Syekh Ammar disambut hangat oleh H. Rusydi Aziz selaku direktur Pusat Pendidikan Ilmu Al-Qur’an (PPIQ) dan langsung dipersilahkan untuk rehat di Wisam Kesepuhan Ny. Hj. Masruroh.

Saat adzan maghrib berkumandang Syekh Ammar didampingi penerjemahnya menuju masjid Jami’ Nurul Jadid. Syekh Ammar ketika itu menjadi imam sholat maghrib di hadapan ribuan santri. Suaranya yang merdu memecah keheningan senja di Bumi Nurul Jadid. Tidak sedikit pengurus dan para asatiz yang juga ikut berjamaah. Usai sholat maghrib berjamaah, dilanjutkan tausiyah oleh Syekh Ammar yang didampingi penerjemah.

Kepala Biro Pendidikan K. Moh. Imdad Rabbani dan Gus Salahuddin Wahid ikut mendampingi tausyiah Syekh Ammar di Masjid Jami bersama pengurus pesantren lainnya.

Dalam tausiyahnya Syekh Ammar menyampaikan beberapa tips mencari ilmu yang harus diperhatikan oleh seluruh santri dan para pencari ilmu agar mendapatkan ilmu yang barokah.

(Syekh Ammar Azmi Ar-Rafati Al-Jailani pada saat menyampaikan Tausiyahnya Kepada Santri)

Tidak hanya santri pusat saja yang hadir mengikuti tausiyah Syekh Ammar Azmi Ar-Rafati Al-Jailani, santri wilayah satelit juga tidak mau ketinggalan momentum berharga tersebut. Ribuan santri nampak memenuhi masjid jami’ Pondok Pesantren Nurul Jadid sampai membludak ke wilayah asrama santri. Sebagian besar dari mereka membawa alat tulis untuk mencatat poin penting dari tausiyah yang disampaikan.

Usai tausiyah, cicit ke-23 Syekh Abdul Qodir Al-Jailani sekaligus imam besar Masjid Al-Aqsa tersebut mengimami sholat Isyak berjamaah bersama ribuan santri dengan irama yang sangat merdu dan syahdu menambah kekhusu’an dalam beribadah. Santri terlihat sangat antusias dan berjubel untuk bisa bersalaman mencium tangan Syekh Ammar sebagai upaya tabarrukan (mencari barokah) dari orang alim.

 

 

(Humas Infokom)

Biro Pendidikan Tanamkan Nilai Dasar Pesantren Kepada Santri Baru Melalui Sekolah 53

nuruljadid.net – Pondok Pesantren Nurul Jadid sebagai lembaga pendidikan Islam terus berupaya untuk melakukan penguatan nilai dan aqidah alhussunnah wal jamaah kepada santri sebagai pedoman hidup. Biro Pendidikan melaksanakan Sekolah 53 untuk menanamkan nilai dasar kepesantrenan selama tiga bulan.

Nilai-nilai dasar 53 merupakan pilar penting bagi setiap santri sebagai standard nilai kepribadian dan misi yang perlu menjadi perhatian untuk diterapkan kelak di tengah masyarakat. Nilai dasar 53 tersebut adalah panca kesadaran santri dan trilogi santri.

Sekolah 53 memiliki peran krusial sebagai ruh warga pesantren Nurul Jadid, sehingga disusunlah kurikulum yang jelas, sistematis dan terukur. Hal ini diimplementasikan sebagai upaya penguatan pendidikan karakter santri sejak awal mengenal pesantren.

(Suasana pematerian Sekolah 53 oleh salah satu asatiz Pondok Pesantren Nurul Jadid di kelas putra)

Pendidikan karakter adalah pendidikan nilai, pendidikan budi pekerti, pendidikan moral, pendidikan watak yang bertujuan mengembangkan kemampuan seluruh warga pesantren tidak hanya santri namun juga pengurus dan pendidik dalam memberikan keputusan bijak terkait baik-buruk, keteladanan, memelihara apa yang baik dan mewujudkan kebaikan tersebut dalam kehidupan sehari-hari dengan sepenuh hati.

(Suasana pematerian Sekolah 53 oleh salah satu asatiz Pondok Pesantren Nurul Jadid di kelas putri)

Pentingnya pendidikan karakter melalui sekolah 53 bagi santri haruslah ditanamkan sejak dini. Pendidikan karakter yang baik akan menciptakan atmosfir pendidikan, pengasuhan dan pengembangan diri santri yang positif dan progresif.

Harapannya dengan penguatan karakter nilai dasar santri melalui sekolah 53 ini dapat menjadi fondasi yang kokoh untuk pembentukan kepribadian santri di tengah masyarakat yang beragam dan di era disruptif dewasa ini.

 

 

(Humas Infokom)

Bumikan Organisasi NU di Pesantren, IPNU Gelar Makesta

nuruljadid.net – Organisasi IPNU (Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama) Pondok Pesantren Nurul Jadid melaksanakan kegiatan Makesta (Masa Kesetiaan Anggota) pada hari Kamis (08/09/2022) malam lalu. Kegiatan tersebut dilaksanakan di Aula II Pesantren.

Acara diawali dengan menggemakan sholawat yang dipimpin oleh grup hadrah IPNU sembari menunggu kedatangan peserta yang lain. Tepat pukul 20.30 WIB acara dimulai dengan pembacaan Rotibul Haddad secara serentak oleh semua anggota IPNU. Kemudian dilanjutkan dengan acara ceremonial.

Kegiatan Makesta ini berlangsung selama 2 hari secara berturut-turut dengan mengangkat tema yang bertajuk “Mengoptimalkan Kembali Peran IPNU di Pesantren.” Dari tema tersebut diharapkan para anggota nantinya mampu membumikan kembali eksistensi serta peran IPNU di Pondok Pesantren Nurul Jadid. Pada Makesta kali ini, total peserta yang ikut ada sebanyak 50 peserta yang terdiri dari siswa SLTP dan SLTA.

Potret ketika peserta dan undangan tengah menyanyikan lagu Indonesia Raya

Makesta sendiri merupakan pelatihan jenjang awal dalam sistem kaderisasi formal IPNU sekaligus menjadi persyaratan untuk menjadi anggota Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) yang sah. Dalam pelatihan ini diorientasikan untuk melakukan ideologisasi pada anggota baru.

Adanya kegiatan ini diharapkan mampu mencetak kader yang mampu menjalankan tugas di tengah-tengah masyarakat dengan memegang ajaran Islam rahmatan lil alamin yang berhaluan ahlussunnah wal jammaah.

Pada malam pertama, usai acara ceremonial, acara dilanjutkan dengan pematerian yang diisi oleh dua Narasumber berkaitan dengan pengelanan awal IPNU kepada anggota barunya. Pematerian diisi langsung oleh anggota PC. IPNU Kraksaan yang memang berkompeten dalam bidangnya.

Tampak Narasumber dari anggota PC IPNU kota Kraksaan yang sedang memaparkan materi kepada peserta.

Setelah melewati rangkaian acara Makesta, para calon anggota baru IPNU ini nantinya akan dilantik secara resmi pada minggu yang akan datang. “Minggu depan akan ada pelantikan untuk anggota baru IPNU,” ungkap ketua IPNU Nurul Jadid Wahyu Ilahi pada Nurul Jadid Media.

 

 

(Humas Infokom)

Hadiri Grand Opening Ospektren, Rektor UNUJA Sampaikan 5 Peran Mahasiswa

nuruljadid.net – Rektor Universitas Nurul Jadid KH. Abdul Hamid Wahid, sambut Mahasiswa baru dengan hadiri acara Grand Opening Ospektren pada hari Sabtu (10/09/2022) pagi yang bertempat di Aula KH. Zaini Mun’im. Dalam acara tersebut beliau menyambut hangat seluruh mahasiswa baru melalui sambutan yang disampaikan.

“Pertama-tama ingin saya ucapkan selamat datang kepada para mahasiswa baru tahun akademik 2022/2023 yang telah mendaftar dan lolos seleksi di Universitas Nurul Jadid. Kami merasa bangga bahwa kalian semua telah bergabung bersama Universitas Nurul Jadid,” tutur KH. Abdul Hamid Wahid pada awal sambutannya.

Kemudian rektor melanjutkan sambutannya dengan mengatakan bahwa pindah dari alam siswa ke alam mahasiswa tentu adalah sebuah transisi yang tidak hanya sekedar sebuah transisi. Tetapi mempunyai nilai dan tanggung jawab. Kampus disebut sebagai tempat elit intelektual, karena di kampuslah ilmu bukan hanya sekedar dikaji, tetapi dikembangkan. Pengembangan ilmu itu dengan penelitian dan pengabdian masyarakat dimana diharapkan teori-teori yang diwariskan dari generasi ke generasi dapat diperkaya dan dapat disempurnakan.

Menurut KH Abdul Hamid Wahid, Peran Mahasiswa di dalam masyarakat setidak-tidaknya ada 5 peran.  “Yang pertama, Agent of Change (agen perubahan), yang kedua, Social Control (kontrol sosial), ketiga, Moral Force (kekuatan moral), keempat, Iron Stock (Kader pemimpin masa depan) dan kelima Guardian of value (penjaga nilai),” papar beliau kepada para peserta.

Rektor Universitas Nurul Jadid KH. Abdul Hamid Wahid ketika memberikan sambutan kepada Mahasiswa Baru UNUJA

Beliau juga menjelaskan kalau tantangan saat ini sangat berat. Karena masa depan dengan revolusi industri yang terjadi sekarang menjadi tidak bisa ditebak dan cenderung tidak menentu. Walaupun ini bukan menjadikan alasan kita untuk takut dan khawatir, melainkan justru sebagai manusia kita bisa mampu menciptakan inovasi-inovasi, bisa menciptakan lompatan-lompatan dengan kekuatan kemanusiaan kita untuk mampu mengalahkan mesin, dan kecerdasan buatan yang dianggap akan mengurangi dan mengikis peran-peran kemanusiaan yang dulu dilakukan oleh manusia.

Artificial Intelligence (kecerdasan buatan) pada mesin dan Internet of Things (jaringan perangkat elektronik) memang membuat kita terancam. Tapi mari kita jadikan ancaman itu sebagai peluang. Mari kita berinovasi. Oleh karena itu, di UNUJA bertekad untuk terus berinovasi dengan semboyan ‘Melompat dua langkah ke depan’,” tambah beliau.

Diakhir sambutannya beliau berharap mahasiswa mampu berproses dan bermanfaat di tengah masyarakat.

“Moga-moga kita siap berniat menjadi kader yang baik, berproses dan pada akhirnya mengambil peran dan manfaat di tengah-tengah masyarakat. Karena sebetulnya,  ujung dan inti dari ilmu itu bukan seberapa banyak kita menimba ilmu, tetapi seberapa besar kemanfaatan yang diberikan kepada lingkungan sekitarnya,”

 

(Humas Infokom)

Gelar Apel, Ospektren 2022 Latih Kedisiplinan dan Karakter Mahasiswa Baru

nuruljadid.net – Pagi yang cerah nan indah, tepat pukul 06.00 WIB, seluruh mahasiswa baru Universitas Nurul Jadid menggelar apel sebelum memasuki ruang acara Grand Opening Ospektren pada hari Sabtu (10/09/2022) pagi. Mereka menggelar apel tersebut di halaman Universitas Nurul Jadid guna melatih kedisiplinan dan penguatan karakter mahasiswa baru.

Mengawali rangkaian acara Ospektren ini, segala pernak-pernik dan persyaratan Mahasiswa Baru (Maba) menjadi concern kakak panitia. Peserta Ospektren nampak dicek satu persatu, mulai dari seragam putih hitam, kopyah hitam nasional nurul jadid, pita merah putih, pin garuda, foto peserta, ID card, sabuk hitam, kaos kaki, sepatu fantovel hitam, dan beberapa persyaratan lainnya.

Selain untuk mengecek kelengkapan atribut dan kedisiplinan, apel ini juga bertujuan untuk mengelompokkan masing-masing mahasiswa agar lebih rapi dan teratur. Mereka terbagi menjadi 20 kelompok. Nama dari masing-masing kelompok tersebut diambilkan dari nama Masyayikh Nurul Jadid dan beberapa tokoh ulama nusantara. Seperti kelompok KH. Zaini Mun’im, KH. Abdul Haq Zaini, Syaikhona Kholil, Syeikh Al Bantani dan lain sebagainya.

Para peserta tampak begitu bersemangat dan fakos dalam mengikuti apel tersebut. Untuk tahun ajaran kali ini, total jumlah mahasiswa baru Universitas Nurul Jadid lebih dari seribu termasuk mahasiswa khusus KIP yang akan menjalani orientasi khusus secara terpisah.

Setelah pengecekan atribut dan pengelompokan mahasiswa baru selesai, kakak panitia mengarahkan mereka untuk beralih ke Aula KH. Zaini Mun’im untuk mengikuti Grand Opening dan pematerian. Mahasiswa baru tampak begitu rapi saat berjalanan menuju Aula, karena kakak panitia telah menginstruksikan mereka untuk tetap menjaga kerapian barisan dan kekompakan kelompok, agar berangkat sesuai kelompok masing-masing secara bergantian.

 

 

(Humas Infokom)

Grand Opening Ospektren 2022 Unuja Berlangsung Meriah dan Khidmat, Seribu Lebih Maba Siap Ditempa

nuruljadid.net – Mahasiswa Baru (Maba) Universitas Nurul Jadid ikuti acara Grand Opening Ospektren 2022  yang bertempat di Aula KH. Zaini Mun’im. Grand Opening berlangsung dengan meriah dan khidmat yang dilaksanakan pada hari Sabtu (10/09/2022), pasca kegiatan apel pagi di halaman kampus usai.

Ospektren tahun ini mengangkat tema bertajuk “Integrasi Nilai kesadaran Mahasiswa Santri dalam Perguruan tinggi”. Turut hadir pada acara tersebut, Rektor Universitas Nurul Jadid KH. Abdul Hamid Wahid, Wakil Rektor, Dekan, Kaprodi, Dosen, Presiden Mahasiswa, Ketua DPM, Ketua HMJ dan beberapa organisasi mahasiswa lainnya.

Acara dimulai dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya yang dilanjutkan dengan pembacaan ayat-ayat suci Al-Qur’an oleh perwakilan mahasiswa Unuja.

Dalam sambutannya, ketua panitia menjelaskan tentang tujuan dari ospektren itu sendiri dan mengenalkan UKM yang ada di kampus berkeadaban Unuja, Selain itu ketua panitia juga memberikan motivasi serta harapan agar seluruh Maba dapat mengikuti rangkaian kegiatan Ospektren dengan baik.

Potret Mahasiswa Baru saat menyanyikan lagu Indonesia Raya di Aula I Pesantren

“Pepatah mengatakan, ‘Syubbanul Yaum, Rijalul Ghad’ yang artinya pemuda saat ini, adalah pemimpin di masa depan. Oleh karena itu, banggalah kalian karena sudah menjadi kader-kader yang berada di bawah naungan kampus yang berbasis pesantren,” ungkap Syamsul selaku ketua panitia.

Sementara itu, ketua SC Ospektren, Dr. H. Achmad Fawaid, M.Th.I menyampaikan rangkaian kegiatan Ospektren tahun 2022 akan sedikit berbeda dengan kegiatan pada tahun sebelumnya.

“Bahwa, kegiatan Ospektren tahun ini dilakukan selama 1 tahun dan dibingkai dengan kegiatan MADERMA (Masa Pengkaderan Mahasiswa). Oleh karena itu, mahasiswa baru nanti akan diberikan kuisioner atau pilihan peminatan kegiatan yang akan diikuti selama menjadi mahasiswa aktif Unuja,” terang Dr. H. Achmad Fawaid.

Rektor Unuja, KH Abdul Hamid Wahid menyampaikan banyak hal, mulai dari ucapan selamat datang, pengenalan kampus, peran mahasiswa, motivasi dan harapan secara singkat.

“Semoga krasan dulu. Nikmati dinamika baru ini dengan baik, simpan dulu kenangan, simpan dulu masa lalu, simpan dulu semua masalah. Kita niat dan bertekad berproses di Universitas Nurul Jadid,” pesan sekaligus harapan Rektor Unuja kepada Mahasiswa baru.

Selepas sambutan, acara diteruskan dengan pembukaan Ospektren secara simbolis dengan menabuh Gong sebagai tanda akulturasi budaya dan penyematan Kalung identitas peserta secara simbolis kepada 3 peserta mahasiswa baru oleh Rektor KH. Abd. Hamid Wahid.

Detik-detik penabuhan Gong sebagai simbolis pembuka Ospektren Oleh Rektor UNUJA

“Kita buka bersama Ospektren ini dengan mengucap basmalah bersama. Bismillahirrohmanirrohim” kemudian disambung dengan pemukulan gong yang diikuti riuh tepuk tangan peserta.

Acara berjalan dengan lancar dan khidmad hingga penghujung acara yang ditutup dengan doa oleh bapak Chusnul Mualli.

 

 

(Humas Infokom)

UNUJA Duduki Peringkat 4 Perguruan Tinggi Nahdlatul Ulama Terbaik Se- Indonesia versi World University Ranking 2022

nuruljadid.net – AD Scientific Index World Universities Rangking 2022 menempatkan Universitas Nurul Jadid (UNUJA) Paiton Proolinggo pada peringkat empat dalam daftar 10 Perguruan Tinggi Nahdlatul Ulama’ (PTNU) Terbaik se- Indonesia Rabu (07/09/2022).

AD (Alper-Doger) Scientific Index mengeluarkan hasil pemeringkatan Universitas terbaik di dunia 2022 termasuk perguruan tinggi terbaik Indonesia. Tidak hanya itu AD Scientific Index juga mengeluarkan hasil pemeringakatan perguruan tinggi Nahdlatul Ulama’ yang berada di Indonesia.

Metode yang di gunakan AD Scientific Index untuk mengukur kualitas universitas dilihat dari banyaknya peneliti yang berjasa dan berkinerja baik di universitas tersebut. Unuja memasuki peringkat 137 kampus terbaik di Indonesia, akan tetapi masuk urutan 4 kategori 10 Terbaik perguruan Tinggi Nahdlatul Ulama’ (PTNU) berdasarkan penilaian AD Scientific Index World Universities Rangking 2022.

(Daftar Nama 10 Terbaik Perguruan Tinggi Nahdlatul Ulama’ Versi AD Scientific Index world Universities Rangking 2022  )

Sebagaimana dilansir dari laman berita Kompas.com kinerja dan produktivitas dari peneliti menentukan peringkat universitas. Kinerja itu diketahui dari total skor h-index yang ada di Google Scholar. Jadi tidak mudah untuk mendapatkan Rangking tersebut. Julukan Kampus Berkeadaban ini yakni Lembaga Perguruan Tinggi dibawah naungan Pondok Pesantren Nurul Jadid yang dipimpin oleh KH. Abdul Hamid selaku kepala pesantren sekaligus Rektor Universitas Nurul Jadid (UNUJA).

Pemeringkatan ini dilakukan setiap tahun pada bulan September oleh AD Scientific Index, banyak ucapan baik kepada UNUJA karena telah meraih Rangking 10 Terbaik perguruan Tinggi Nahdlatul Ulama’ se- Indonesia tersebut.

Rasa Syukur dan gembira yang dituangkan oleh Warek II KH. Najiburrahman Wahid, serta dukungan untuk menyebarluaskan kabar peringkat yang telah diraih oleh Unuja tersebut. “Semoga ke depan prestasi ini lebih meningkat lagi” pungkasnya dalam sebuah grup beasiswa Universitas Nurul Jadid.

Salah satu staf khusus warek 2 juga menyampaikan ucapan syukur dan apresiasi kepada Universitas Nurul Jadid atas capaiannya sebagai 10 PTNU terbaik Indonesia “Alhamdulillah UNUJA semakin maju semoga terus jaya dan berkah” lanjut bapak H. Nurul dalam forum grup tersebut.

Adapun daftar nama kampus kategori 10 terbaik perguruan tinggi nahdlatul ulama’ di Indonesia versi ad scientific index world universities rangking 2022 sebagai berikut:

  1. UNIVERSITAS ALMA ATA
  2. UNIVERSITAS ISLAM MALANG
  3. UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA SURABAYA
  4. UNIVERSITAS NURUL JADID
  5. UNIVERSITAS ISLAM SULTAN AGUNG
  6. INSTITUT AGAMA ISLAN MA’ARIF NU LAMPUNG
  7. UNIVERSITAS SAIN AL-QUR’AN
  8. INSTITUT PERGURUAN TINGGI ILMU AL-QUR’AN JAKARTA
  9. UNIVERSITAS ISLAM AS-SYAFIIYAH
  10. UNIVERSITAS SUNAN GIRI

 

 

(Humas Infokom)

 

Agung Riyadi, Seorang Ners Lulusan Unuja Raih Juara 1 Perawat Teladan Tingkat Jatim

nuruljadid.net – Agung Riyadi, S.Kep dinobatkan sebagai Juara satu Perawat Teladan tingkat Jawa Timur yang pertama kalinya ia raih di Momentum tersebut pada, (29/08/2022)

Salah satu Tenaga Kesehatan di RS. Dr. Koesnandi ini merupakan alumni keperawatan Fakultas Kesehatan Universitas Nurul Jadid Paiton Probolinggo. Pasalnya setelah lulus dia malanjutkan studinya dan mengambil jurusan profesi Ners yang merupakan salah satu Program Studi (Prodi) di Fakultas Kesehatan Universitas Nurul Jadid (Unuja) hingga sekarang.

Lulusan Fkes Unuja Agung Riyadi berhasil membuktikan segala usaha dalam karirnya sebagai perawat di salah satu Rumah Sakit terkemuka di Bondowoso yakni RS Dr. Koesnandi. Penghargaan tersebut patut diberikan kepada Agung atas dedikasinya yang tinggi, selama wabah pandemi hingga sekarang.

Agung yang merupakan alumni Universitas Nurul Jadid lulus pada tahun 2021 dan saat ini berdinas di Rumas Sakit dr. Koesnandi Bondowoso. Penilaian Perawat Teladan tingkat Jawa Timur tersebut sebagai bentuk apresiasi kepada yang bersangkutan atas kerja kerasnya.

Pengabdian Agung Riyadi dimulai sejak tahun 2021 hingga saat ini pasca menyelesaikan studinya di Unuja. Keinginannya bekerja di rumah sakit tercapai setelah dia mengikuti beberapa tahapan tes. Hingga kini Agung Riyadi bekerja di RSUD dr. Koesnandi Bondowoso sebagai Perawat.

“Kami sangat bangga kepada seluruh mahasiswa fakultas Kesehatan khususnya kepada alumni yang telah dinobatkan sebagai perawat terbaik satu tingkat jawa timur teruslah menggalin prestasimu dengan segala ilmu yang kau dapat” ungkap bapak Handono Dekan Fakultas Kesehatan Universitas Nurul Jadid (UNUJA).

Di lain sisi, Agung terharu dan bangga atas prestasi yang berhasil dia raih sebagai juara satu perawat terbaik tingkat Jawa Timur “Alhamdulillah atas segala usaha, Allah memberikan anugerah ini kepada saya. Penghargaan ini adalah sebuah amanah yang harus dijaga dan dijalankan dengan baik, saya tidak pernah menyangka dan berharap, saya hanya berusaha fokus memaksimalkan apa yang menjadi tanggung jawab saya dan mencintai profesi ini untuk melayani masyarakat.” imbuh Agung kepada Nurul Jadid Media.

 

(Humas Infokom)