Hidupkan Literasi, Pomasi UNUJA Bedah Buku “Pilar Penyelamat Pembangunan” Karya 3 Tokoh Besar Nurul Jadid

nuruljadid.net – Pondok Mahasiswi (Pomasi) Universitas Nurul Jadid (UNUJA) gelar bedah buku “Pilar Penyelamat Pembangunan” karya tiga tokoh besar Pondok Pesantren Nurul Jadid untuk menghidupkan giat literasi serta memberikan asupan wawasan ilmu pengetahuan kepada santri mahasiswi. Acara digelar bersamaan dengan pelaksanaan Halaqah Fikih Peradaban pada minggu (02/10/2022) di Aula 2 Pondok Pesantren Nurul Jadid.

Bedah buku disajikan oleh tiga narasumber perempuan luar biasa yakni Neng Ienas Tsuroiya (admin Ngaji Ihya Gus Ulil Abshar Abdalla), Dr. dr. Mirrah Samiyah, M.Kes (Women of The Year 2021 Probolinggo), beserta Ny. Hj. Khodijatul Qodriyah (Direktur Klinik Az-Zainiyah Nurul Jadid). Pada acara bedah buku yang dimoderatori oleh Dr. Hamidatul Musyarrofah seorang dokter di Klinik Az-Zainiyah membahas pilar penyelamat pembangunan yang menitikberatkan pada aspek pendidikan, perempuan dan pesantren.

Buku “Pilar Penyelamat Pembangunan” tersebut merupakan buku hasil kolaborasi tiga pemikiran tokoh pesantren Nurul Jadid yakni Alm. KH. A. Wahid Zaini (pengasuh ke-III PP. Nurul Jadid), KH. Abd. Hamid Wahid menjabat sebagai kepala pesanten sekaligus rektor Unuja serta istri beliau Ny. Hj. Khodijatul Qodriyah saat ini memimpin Klinik Az-Zainiyah Nurul Jadid.

Pasalnya, isi dari bedah buku tersebut membahas tentang besarnya arti dan pengaruh figur perempuan, institusi pendidikan dan pesantren yang memiliki peran krusial serta ikut andil dalam mengawal berdiri tegaknya sebuah negara dan bangsa.

Dalam sambutannya Ny. Hj. Khodijatul Qodriyah menyampaikan bahwasanya buku tersebut tidak hanya sekedar dicetak, akan tetapi untuk mengabadikan nilai-nilai dan pemikiran dari almarhum KH. Abdul Wahid Zaini yang sangat bermanfaat untuk kehidupan kita di masa mendatang.

“Buku ini dicetak dan alhamdulillah bisa disampaikan pada para santri dalam rangka mengabadikan dan menghidupkan beberapa buah pemikiran almarhum KH. Abdul Wahid Zaini yang selama tujuh tahun berinteraksi secara langsung dengan saya, semoga lewat buku ini menjadi amal sholeh yang membermanfaati bagi generasi pejuang pendidikan yang mencerahkan di masa kini maupun nanti,” terang Neng Iah.

Acara bedah buku ini dikemas dalam bentuk diskusi interaktif dan sharing gagasan dengan tujuan untuk memberikan peluang kepada peserta mahasiswi berdiskusi langsung dengan narasumber yang ahli di bidangnya masing-masing sehingga memberikan banyak perspektif untuk memperkaya khazanah keilmuan dan wawasan berpikir.

(Pemberian tanda mata kepada para tokor pemikir Buku Pilar Penyelamat Pembangunan dan narasumber Bedah Buku di Aula 2 Pondok Pesantren Nurul Jadid)

Melalui bedah buku dan dialog interaktif ini juga dapat melatih Public Speaking serta mengasah mentalitas serta kepercayaan diri para peserta mahasiswa saat bertanya. Narasumber Ny. Ienas Tsuroiya membahas tentang peran perempuan dan pesantren. Tidak hanya itu, disusul oleh Dr. dr. Mirra Samiyah, M.Kes dengan topik bahasan perempuan dan kesehatan, yang terakhir Ny. Hj. Khodijatul Qodriyah selaku penulis buku lebih menyoroti tentang perempuan dan pendidikan.

Di akhir sesi pematerian disusul dengan pemberian penghargaan kepada tiga tokoh yang pemikirannya diabadikan dalam buku Pilar Penyelamat Pembangunan dan ketiga narasumber yang membedah buku tersebut. Almarhum KH. Abdul Wahid Zaini diwakili oleh istrinya Ny. Hj. Zubaidah Toha, sedangkan KH. Abdul Hamid Wahid dan Ny. Hj. Khodijatul Qodriyah hadir secara langsung menerima tanda mata dari pimpinan Universitas Nurul Jadid di forum bedah buku yang berlangsung kurang lebih 1,5 jam itu.

 

 

(Humas Infokom)

Ketua Lakpesdam PBNU Gus Ulil: KH. Abd. Wahid Zaini Sosok Yang Dihormati di NU

nuruljadid.net – KH. Ulil Abshar Abdalla yang akrab dipanggil Gus Ulil dalam sambutannya di forum halaqah fikih peradaban di Pondok Pesantren Nurul Jadid Paiton Probolinggo, Jawa Timur menyampaikan bahwa KH. Abd. Wahid Zaini adalah sosok yang dihormati di Nahdlatul Ulama (NU).

“Di tempat ini, di pondok ini (red Nurul Jadid), ada sosok yang sangat dihormati di NU, terutama di kalangan para aktivis muda NU pada tahun 80-an dan 90-an yaitu almarhum KH. Abd. Wahid Zaini,” kenang Gus Ulil.

Kiai Wahid Zaini adalah sosok ulama karismatik dan tokoh NU yang kaya akan khazanah keilmuan. Perjuangannya malang melintang di organisasi NU. Pemikiran dan sepakterjangnya turut mendorong laju organisasi yang dipimpinnya.

KH. Abdul Wahid Zaini adalah putera kedua KH. Zaini Mun’im, pendiri Pondok Pesantren Nurul Jadid. Ia lahir pada hari Jumat tanggal 17 Juli 1942 di Desa Galis, Pamekasan Madura.

Ketua Lakpesdam PBNU Gus Ulil memberikan testimoni kiprah luar biasa KH. Wahid Zaini dalam kaderisasi kiai NU melalui program pengembangan wawasan ulama.

“Saya berinteraksi cukup banyak dengan kiai wahid zaini, dan pernah datang ke pondok Nurul Jadid mungkin pada tahun 90-an pertengahan. Sudah lama sekali ketika melalui lembaga lakpesdam, saya menyiapkan suatu program yang disebut dengan Program Pengembangan Wawasan Keulamaan (PPWK).” jelas tokoh NU lulusan AS tersebut.

Tokoh intelektual NU Gus Ulil menceritakan bahwa Kiai Wahid terlibat cukup dalam pada kegiatan NU yang saat itu digagas oleh Lakpesdam.

“Saya dulu bersama kiai wahid menyiapkan program ini (PPWK) dan kiai wahid tidak hanya terlibat secara ‘dalam bahasa anak Jakarta sekarang’ tipis-tipis. Tetapi beliau terlibat dengan mendalam sekali bahkan beliau ikut menyeleksi peserta atau kiai-kiai muda yang ikut di dalam program PPWK,” tegasnya

Oleh karena itu, halaqah yang diadakan di Pondok Nurul Jadid ini menjadi halaqah yang sangat penting bagi Gus Ulil dan NU selain halaqah-halaqah lain yang sudah diadakan di beberapa tempat.

 

 

(Humas Infokom)

KH. Moh. Zuhri Zaini: Halaqah Fikih Peradaban Bukan Hanya Silaturahim Biasa

nuruljadid.net – Pengasuh Pondok Pesantren Nurul Jadid KH. Moh. Zuhri Zaini mengungkapkan bahwa hadirnya Halaqah Fikih Peradaban ini bukan hanya silaturahim biasa atau ketemu muwajahah, tapi juga ada silatul afkar yaitu sambung pikiran dan pemahaman.

Memaknai hal tersebut, Kiai Zuhri berharap kita bisa saling menghargai jika terdapat perbedaan pendapat. Karena menurutnya, hidup ini tidak akan pernah selalu sama, jadi dengan adanya perbedaan pendapat asalkan disikapi dengan benar yaitu saling menerima dan saling mengisi, insyallah akan menjadi hikmah.

Hal ini disampaikan oleh Pengasuh Pondok Pesantren Nurul Jadid KH. Moh. Zuhri Zaini melalui sambutannya pada acara Halaqah Fikih Peradaban dalam rangka memperingati Satu Abad Nahdlatul Ulama (NU) di Aula I Pondok Pesantren Nurul Jadid, Ahad (2/10/2022).

(Potret suasana Halaqoh Fikih Peradaban di Aula I Pondok Pesantren Nurul Jadid)

Kiai yang akrab disapa dengan Kiai Zuhri ini melanjutkan, hadirnya Halaqah Fikih Peradaban di Pondok Pesantren Nurul Jadid merupakan obat rindu kami terhadap kegiatan-kegiatan NU yang sering diadakan beberapa tahun lalu.

“Adanya Halaqah Fikih Peradaban ini menghidupkan kembali sunnah-sunnah NU yang sudah kurang begitu diperhatikan, sebab masa yang lalu kita sering ketemu melalui kegiatan-kegiatan seperti ini. Saya mewakili pesantren sebagai shohibul bait, merasa mendapat kehormatan ditempati kegiatan ini, sebab sudah lama saya merindukan adanya kegiatan-kegiatan seperti ini,” ungkap Kiai Zuhri.

Kiai Zuhri berharap halaqah ini bisa membuahkan sesuatu yang konkrit, ada tindak lanjut, dan menjadi ruang bagi kita agar bisa saling mengenal satu sama lain, bukan hanya pribadinya tetapi juga pemikiran dan pemahamannya.

“Harapan kita adalah silaturahim ini sekalipun mungkin belum membuahkan sesuatu yang konkrit tapi mudah-mudahan ada tindak lanjut, tapi andaikan tidak, sudah bersyukur bisa ketemu seperti ini, sebab ketemu-ketemu sekarang ini sangat mahal, bukan mahal ongkosnya, tapi karena kesibukan kita masing-masing, ya mungkin ini adalah tanda sudah mendekatnya kiamat, katanya semakin dekat kiamat, kesibukan semakin banyak sehingga silaturrahim sulit untuk dilaksanakan,” dawuh Pengasuh.

Beliau juga mengucapkan terima kasih atas rawuhnya para masyayikh dan telah menjadikan Pondok Pesantren Nurul Jadid sebagai salah satu titik tempat digelarnya Halaqah Fikih Peradaban.

“Dan mohon untuk tidak kapok lagi untuk rawuh kesini dan mengadakan kegiatan disini, kami sangat terbuka, sangat welcome dengan kehadiran dan hadirnya kegiatan halaqoh disini,” dawuh pengasuh menutup sesi sambutannya.

 

(Humas Infokom)

PBNU Helat Halaqah Fikih Peradaban di Pondok Pesantren Nurul Jadid Sambut 1 Abad NU

nuruljadid.net – Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) menggandeng Pondok Pesantren Nurul Jadid untuk menyelenggarakan Halaqah Fikih Peradaban dalam rangka menyambut peringatan Satu Abad NU) di Aula KH. Zaini Mun’im Pondok Pesantren Nurul Jadid pagi ini (02/10/2022).

Kegiatan Halaqah Fikih Peradaban ini merupakan bagian dari rangkaian Hari Lahir (Harlah) 1 Abad NU yang akan dilaksanakan tahun depan dan dilaksanakan di 250 titik plus 50 di seluruh Indonesia.

Pengasuh Pondok Pesantren Nurul Jadid KH. Moh. Zuhri Zaini dalam sambutannya menyampaikan bahwa kegiatan Halaqoh ini merupakan upaya untuk menghidupkan kembali sunnah-sunnah NU.

“Halaqoh yang digagas oleh PBNU ini untuk menghidupkan kembali sunnah-sunnah NU yang sudah kurang begitu diperhatikan.” Kiai Zuhri menuturkan.

Saat ini, kepengurusan PBNU yang baru sudah mulai kembali menghidupkan sunnah-sunnah NU dalam mengasah pemikiran dan wawasan warga NU.

(Pengasuh Pondok Pesantren Nurul Jadid KH. Moh. Zuhri Zaini saat menyampaikan sambutannya di Pembukaan Halaqah Fikih Peradaban)

Kiai Zuhri mengungkapkan rasa syukurnya karena dipercaya untuk menjadi salah satu tuan rumah penyelenggara Halaqah Fikih Peradaban dalam rangka menyambut Harlah 1 Abad NU.

“Alhamdulillah, saya merasa mendapat kehormatan ditempati kegiatan ini (halaqah), sebab sudah lama saya merindukan kegiatan-kegiatan seperti ini,” Kiai Zuhri menambahkan.

Sosok sederhana dan tawadu’ tersebut juga mengungkapkan perasaan bahagia dan keriduannya akan kegiatan semacam halaqah ini yang cukup terobati. Karena halaqah ini, tidak sekedar silaturrahmi yang membawa barokah umur, rezeki dan ilmu. Lebih dari itu kiai Zuhri berharap ada hasil konkrit yang bisa bermanfaat untuk ummat. Meskipun tidak, paling tidak forum semacam ini akan mempererat ukhwah antar sesama santri, ummat Islam bahkan sebagai anak bangsa.

Sebagai narasumber sekaligus mewakili ketua PBNU KH. Yahya Cholil Staquf yang berhalangan hadir, Ketua Lakspesdam PBNU KH. Ulil Abshar Abdalla dalam sambutan menjelaskan Ponpes Nurul Jadid menjadi salah satu pesantren tuan rumah dari 250 titik dalam program Halaqah Fiqih Peradaban .

(Ketua Lakpesdam PBNU KH. Ulil Abshar Abdalla saat menyampaikan sambutannya di Pembukaan Halaqah Fikih Peradaban)

“ini salah satu Halaqoh Fikih Peradaban yang saya anggap unggulan dan penting, pertama karena ini diadakan di pesantren yang mempunyai kaitan historis yang cukup penting sekali dengan Nahdlatul Ulama. Di tempat ini, di pondok ini ada sosok yang sangat dihormati di NU terutama di kalangan para aktivis muda NU pada tahun 80-an dan 90-an yaitu almarhum kiai Wahid Zaini,” kenang Kiai Ulil Abshar di hadapan ratusan peserta halaqah.

Ketua Lakpesdam juga menyampaikan bahwa kegiatan Halaqah ini yang diselenggarakan di 250 titik inti plus 50 halaqah turunan.

“kegiatan ini merupakan ide Ketua Umum PBNU, KH Yahya Cholil Staquf atau dikenal dengan panggilan Gus Yahya. Gus Yahya yang sudah lama memimpikan hal ini sebagai kelanjutan dari serial Halaqah serupa yang pernah diselenggarakan pada era Gus Dur,” ungkapnya.

Halaqah yang pernah dilakukan pada era Gus Dur maupun Gus Yahya saat ini memiliki semangat yang sama, yakni melakukan rekontekstualisasi fiqih agar NU mampu menjawab problematika peradaban baru di masa sekarang. Bedanya, Gus Dur melakukan itu dalam konteks Indonesia, sedangkan Gus Yahya menproyeksikan pada skala global atau dunia.

Puncak peringatan Harlah 1 Abad NU ini akand dilaksanakan pada 16 Rajab bertepatan pada 7 Februari di Jakarta namun sebelumnya akan dihelat Muktamar Internasional Fikih Peradaban dan akan menhadirkan sekitar 300 ulama di seluruh dunia.

(Kondisi peserta dan tamu undangan pada Pembukaan Halaqah Fikih Peradaban)

Halaqah-halaqah ini akan menghidupkan kembali percakapan ilmiah di kalangan kiai sebagaimana pesan Kiai Yahya harus diselenggarakan di pesantren bukan perguruan tinggi meskipun perguruan tinggi NU. Karena tujuannya untuk pererat ukhwah ma’hadiyah dan silaturrahmi para kiai mulai dari perkotaan sampai ke pelosok daerah.

Turut hadir dalam kegiatan tersebut Kepala Pesantren KH. Abdul Hamid Wahid, Wakil Kepala Pesantren KH. Najiburrahman Wahid, Guru Besar UIN Khas Jember Prof. Dr. Moh. Dahlan, M.Ag., Sekretaris Pesantren H. Faizin Syamwil, Pimpinan UNUJA, Pimpinan Pesantren Nurul Jadid dan puluhan kiai serta ibu nyai di lingkungan tapal kuda. Kegiatan ini dilaksanakan dalam sehari yang terbagi menjadi dua sesi.

Usai sambutan, acara dilanjutkan forum halaqah inti yang dimoderatori oleh Dosen Universitas Nurul Jadid Ahmad Sahidah, Ph.D. sedangkan narasumber yang akan menyajikan materi diantaranya Wakil Rais Aam PBNU KH. Afifuddin Muhajir; Ketua Lakpesdam PBNU KH. Ulil Abshar Abdalla; Dosen UIN Sunan Ampel Surabaya KH. Moh. Syaeful Bahar; Mudir Ma’had Aly Nurul Jadid Kiai Muhammad Al-Fayyadl.

 

 

(Humas Infokom)

Libur Maulid Segera Tiba, Sekretariat Gandeng P4NJ se-Nusantara Adakan Rapat Koordinasi Secara Hybrid!!!

nuruljadid.net – Menjelang hari libur Maulid santri, Sekretariat Pondok Pesantren Nurul Jadid Paiton Probolinggo adakan rapat koordinasi untuk Pulangan Bersama santri dalam rangka menyambut bulan Maulid Nabi Muhammad SAW 1444 H. Rapat kali ini diadakan bersama Pembantu Pengurus Pondok Pesantren Nurul Jadid (P4NJ) se-Nusantara secara hybrid pada hari Kamis (29/09/2022) pagi yang bertempat di ruang rapat pesantren secara luring dan zoom meeting bagi yang mengikuti secara daring.

Rapat ini dilaksanakan dengan tujuan untuk memberikan penjelasan dan sosialiasi terkait teknis dan prosedur pulangan bersama santri. Selain itu, rapat koordinasi ini juga dijadikan ajangn untuk menampung keluhan, saran ataupun kendala yang dialami oleh P4NJ serta wali santri dalam proses mempersiapkan pulangan bersama santri mengaca pada tahun sebelumnya. Sehingga melalui forum rapat ini harapannya dapat menemukan solusi yang bisa disepakati untuk dijalankan bersama.

Pada libur Maulid kali ini, santri dipulangkan berdasarkan tanggal yang sudah ditetapkan pada surat edaran sekretariat Pondok Pesantren Nurul Jadid. Untuk libur santri putri dimulai sejak tanggal 5 s/d 15 Oktober 2022. Sementara itu, jadwal pulang santri putra dimulai tanggal 6 s/d 16 Oktober 2022.

(Terlihat antusias peserta rapat online juga turut aktif mengikuti rapat melalui kediamannya masing-masing)

Rapat ini membahas beberapa hal, yakni terkait kebijakan yang dikeluarkan oleh pihak pesantren terkait kepulangan santri secara rombongan. Keterlibatan P4NJ daerah sangat dibutuhkan untuk mengkoordinir dan menginformasikan kepada wali santri untuk menjemput putra-putrinya di titik dropspot yang telah ditentukan. Pada pelaksanaannya nanti, semua santri akan dipulangkan secara rombongan berdasarkan daerah masing-masing dengan armada Bis atau jenis transportasi lainnya yang sudah pesantren sediakan. Setiap rombongan satu bus akan didampingi oleh satu pengurus yang berasal dari daerah yang sama sehingga para santri terawasi dan terarahkan sampai ke kedua orang tuanya atau walinya.

Pelaksanaan rapat digelar dengan sistem hybrid, yakni secara daring dan luring. Untuk yang daring melalui Zoom Meeting sedangkan yang luring hadir langsung ke Pondok Pesantren Nurul Jadid. P4NJ yang hadir secara offline diantaranya pengurus P4NJ yang daerahnya tidak terlalu jauh dari pesantren, seperti P4NJ daerah Tapal Kuda, Bondowoso, Jember, Situbondo, Banyuwangi dan P4NJ Pusat. Sedangkan P4NJ yang jauh dari pesantren mengikuti melalui Zoom Meeting,  seperti P4NJ Sumenep, Jabodetabek, Bali, Kalimantan dan beberapa daerah lainnya.


(Potret suasana rapat Pulangan Santri Libur Maulid 1444 H bersama P4NJ)

Turut hadir dalam rapat tersebut dari unsur pimpinan Sekretaris Pesantren H. Faizin Syamwil yang sekaligus memimpin jalannya rapat kala itu. Beliau didampingi ketua panitia pulang bersama ustaz Syaiful Anam menyampaikan banyak hal pada pengantar rapat. Salah satunya memberikan motivasi dan mengungkapkan rasa terimakasih kepada P4NJ di seluruh Indonesia yang senantiasa berkenan untuk berkhidmat kepada pesantren.

“Pelaksanaan pulang rombongan ini adalah kegiatan tambahan bagi P4NJ dari pesantren untuk melayani wali santri, kami berterimakasih atas bantuannya selama ini,” tutur Bapak Faizin.

“Di samping itu, adanya Puber ini justru mampu menguatkan sambungan tali silaturahmi antar pengurus P4NJ dengan pesantren dan P4NJ dengan wali santri, sehingga menjadi lebih kompak dan solid lagi”. tutup bapak Faizin

 

 

(Humas Infokom)

Studium Generale, UNUJA Hadirkan Profesor UIN Jember Bekali Wawasan Mahasiswa Pascasarjana

nuruljadid.net – Merespon berbagai fenomena di era Society 5.0, Program Pascasarjana Universitas Nurul Jadid (UNUJA) melangsungkan Studium Generale dengan mengusung tema “Kebijakan Merdeka Belajar dan Kampus Merdeka dalam Penguatan SDM Unggul di Era Society 5.0 dan Pendidikan Abad 21,” pada Kamis (29/09) pagi di Aula KH. Zaini Mun’im Pondok Pesantren Nurul Jadid.

Pascasarjana Universitas Nurul Jadid menghadirkan narasumber Profesor Bidang Manajemen Pendidikan dari UIN KHAS Jember Prof. Dr. H. Moh. Khusnuridlo, M.Pd. Pada kesempatan itu, turut hadir menyambut sebagai tuan rumah, Rektor UNUJA KH. Abdul Hamid Wahid, M.Ag., Wakil Rektor I Bidang Akademik dan SDM Drs. H. Hambali, M.Pd., Wakil Rektor II Bidang Keuangan & Sarana KH. Najiburrahman Wahid, M.Ag., serta jajaran civitas akademik lainnya.

(Potret pimpinan Universitas Nurul Jadid dan Civitas Akademika bersama Narasumber Prof. Dr. H. Moh. Khusnuridlo, M.Pd. di acara Studium Generale)

Era Super Smart Society (Society 5.0) dirancang sebagai antisipasi gejolak disrupsi yang diakibatkan oleh Revolusi Industri 4.0. Hal itu menjadi kekhawatiran bersama, ditakutkan invasi tersebut berpotensi mengecilkan peran manusia dan menggerus jati diri kemanusiaan. Sehingga puncaknya ada pada problematika yang begitu kompleks dan ambigu.

Di hadapan ratusan mahasiswa pascasarjana dan civitas akademika, Prof. Dr. H. Moh. Khusnuridlo, M.Pd. menjelaskan cara sederhana untuk menghadapi era Society 5.0, utamanya bagi mahasiswa sebagai pelaku pendidikan agar mampu survive di tengah pusaran dinamika yang dihadapi oleh bangsa ini.

“Modal utama adalah dalam hati, dari berbagai riset itu menunjukkan bahwa motivation adalah kunci sukses. Sebesar keinsafanmu, sebesar itu pula keberuntunganmu. Ini penting harus muncul dari dalam diri anda, karena saat ini anda berada pada lingkungan yang mengkooptasi, lingkungan luar anda terus menyerang anda. Kalau anda punya daya tangkal sesuai dengan visi niat anda belajar, maka insyaallah anda akan sukses,” terang Prof. Khusnuridlo.

(Prof. Dr. H. Moh. Khusnuridlo, M.Pd. sedang memaparkan materi di depan ratusan peserta)

Selain itu, Prof. Khusnuridlo juga menguraikan panjang lebar problematika yang menjadi sebab perlunya merdeka belajar diimplementasikan menjadi sistem pendidikan Indonesia.

“Saat ini kita mengalami krisis pembelajajan di dunia sistem pendidikan, krisis ini tidak berarti negatif di dunia pendidikan, ilmu itu dinamis, jadi komplementer, memang ada hal-hal yang perlu ditambah. Selanjutnya terjadi simplikasi kurikulum pendidikan. Selain itu, juga sebab Pandemi COVID-19, kompetensi anak didik kita menjadi hilang, dan perlu pemulihan pembelajaran memberi kebebasan memilih kurikulum. Oleh karenanya, terjadi implementasi kuikulum merdeka secara bertahap” tambahnya.

(Rektor UNUJA KH. Abdul Hamid Wahid sedang memberikan sambutan pada acara Studium Generale)

Di sisi lain, Rektor Universitas Nurul Jadid berharap, kedatangan Prof. Dr. H. Moh. Khusnuridlo, M.Pd.  mampu memberikan pencerahan terutama dalam meneguhkan semangat, wawasan, dan seni kepada mahasiswa dan civitas akademika agar bisa beradaptasi dengan perubahan.

“Saya berharap kita dapat mengikuti dengan saksama dan dapat mengambil manfaat dari kegiatan siang ini, harapan kita bahwa unuja sebagai kampus berkeadaban dapat terus mengambil peran dalam perubahan ini dengan melakukan inovasi-inovasi, sehingga kita bisa terus hidup beradaptasi dengan baik dengan perkembangan yang ada, bahkan bisa memberikan warna, dan berperan bukan hanya sekedar sebagai pengikut ataupun bagian pelengkap dari perkembangan yang ada.” pungkas beliau.

 

 

(Humas Infokom)

Nurul Jadid Gelar Pra Halaqah Fikih Peradaban Sambut Satu Abad NU

nuruljadid.net – Sebagai salah satu tuan rumah acara Halaqah Fikih Peradaban dalam rangka menyambut Satu Abad Nahdlatul Ulama (NU), Pondok Pesantren Nurul Jadid gelar kegiatan Pra Halaqah yang mengusung tema “Fikih Siyasah dan Tantangan Dunia Baru”, pada Kamis 29/09/2022 pagi di Aula Mini Pesantren bersama beberap kiai dan pakar kitab fikih di daerah sekitar Probolinggo.

Kegiatan tersebut diadakan sebagai langkah awal untuk mempersiapakan materi dan usulan yang akan diajukan pada acara inti Halaqah Fikih Peradaban minggu besok 02 Oktober 2022. Berdasarkan informasi yangterhimpun, kegiatan Halaqoh Fikih Peradaban 2 Oktober tersebut akan melibatkan ratusan kyai dan nyai di daerah Jawa Timur bahkan penyaji yang didatangkan ada yang dari luar jatim bertaraf nasional. Tidak hanya itu, santri, akademisi dan kaum intelektual juga berpartisipasi dalam kegiatan tersebut.

Rencananya, akan turut hadir dalam kegiatan tersebut sebanyak 25 peserta yang terdiri dari para kyai dan gus lintas pesantren daerah kabupaten/kota Probolinggo serta ketua dan aktivis MWCNU Probolinggo dan Besuki Situbondo.

Dalam kegiatan tersebut membahas tentang fikih siyasah dalam konteks berbangsa dan bernegara yang harapannya dapat menjadi rujukan bagi umat Islam Indonesia, bahkan dunia untuk membangun tatanan dunia baru yang berkeadilan, sejahtera, damai sentosa.

(Forum Diskusi Pra Halaqah Fikih Peradaban Di Aula Mini Pondok Pesantren Nurul Jadid)

Ketua pelaksana, Dr. Syamsuri Hasan, M.HI mengatakan, halaqah ini digelar dalam rangka menghidupkan percakapan pemikiran dan intelektual kyai. Pihaknya juga mengatakan kegiatan tersebut untuk membekali peserta halaqah agar bisa terarah dalam menyampaikan ide dan gagasan yang telah dikajinya untuk diangkat pada saat acara Halaqah Fikih Peradaban digelar tanggal 02 Oktober 2022 mendatang.

Halaqah Fikih Peradaban tersebut tidak hanya digelar di Pondok Pesantren Nurul Jadid saja akan tetapi digelar di 250 titik di seluruh Indonesia. Sebarannya yakni digelar di 75 titik di Jawa Timur, 75 titik di Jawa Tengah dan DIY, 50 titik di Jawa Barat-DKI-Banten dan 50 titik di luar Pulau Jawa. Sesuai yang dilansir pada portal berita NU Online bahwa terdapat delapan kegiatan lain yang bakal dihelat dalam rangkaian harlah Satu Abad NU tersebut, yakni NU Tech, pembentukan NU Women, Festival Tradisi Islam Nusantara, Anugerah Tokoh NU, Pekan Olahraga NU, Religion of Twenty (R- 20), Peluncuran Gerakan Kemandirian NU, dan Resepsi Satu Abad NU.

 

 

(Humas Infokom)

 

Eksklusif! Nurul Jadid Media Gembleng Aliansi Pers Santri Lewat Ngaji Jurnalistik

nuruljadid.net – Pada hari Rabu (28/09/2022) siang pukul 14.00 WIB, Pondok Pesantren Nurul Jadid helat “Ngaji Jurnalistik” yang bertempat di Aula KH. Zaini Mun’im. Acara ini diinisiasi oleh Nurul Jadid Media Humas dan Infokom Sekretariat pesantren dalam rangka menggembleng keterampilan dan kompetensi jurnalistik insan media santri yang tergabung di berbagai aliansi pers di lingkungan pesantren baik lembaga maupun wilayah.

Ngaji Jurnalistik ini merupakan kegiatan rutin Humas dan Infokom untuk menggalakkan gerakan literasi santri dalam bidang kemampuan tulis menulis khususnya jurnalistik. Pada kesempatan kali ini, Nurul Jadid Media menggandeng Sidogiri Media sebagai fasilitator selain untuk menjalin ukhwah ma’hadiyah juga untuk menggali lebih dalam kiat dan tips bagaimana media jurnalistik santri bisa berkembang secara konsisten dan mandiri secara penerbitan bahkan ikut menyumbangkan sekian persen kepada pesantren.

Tim Sidogiri Media hadir dengan 5 orang personel untuk mengisi pelatihan intensif pada kegiatan ini salah satu dari mereka adalah pimpinan bidang usaha Sidogiri Media. Para fasilitator memfasilitasi peserta di empat kelas yang berbeda. Kelas desain grafis, kelas penulisan artikel, kelas berita dan wawancara. dan kelas periklanan.

Pimpinan Redaksi Sidogiri Media, Ustadz Alil Wafa saat memberikan pengantar jurnalistik kepada peserta

Sebelum masuk pada acara inti Ngaji Jurnalistik, Sekretaris Pesantren H. Faizin Syamwil pada acara seremonial pembukaan memberikan sambutan hangat kepada tim Sidogiri Media dan peserta ngaji jurnalistik yang hadir saat itu. Dalam sambutannya, bapak Faizin menyampaikan beberapa hal.

“Ngaji Jurnalistik ini adalah bagian untuk meneruskan apa yang menjadi harapan para sesepuh (pengurus pesantren sebelum-sebelumnya) dalam melestarikan budaya liteasi dan tulis-menulis. Agar dunia jurnalistik pesantren itu lebih ditingkatkan dan memberikan dampak positif kepada ummat,” ungkap Sekretaris Pesantren yang tengah mengenakan jasko silver tersebut.

“Media dakwah itu bukan hanya kita berceramah, tapi tulis-menulis adalah bagian dari media untuk berdakwah,” bapak Faizin menambahkan.

Di akhir sambutannya, Sekretaris Pesantren mengharapkan suburnya kreativitas para santri dalam bidang jurnalistik agar kian bermunculan usai digelarnya pelatihan Ngaji Jurnalistik ini. Karena salah satu indikator suksesnya sebuah kegiatan adalah ketika ada dampak yang dihasilkan pasca kegiatan tersebut dilaksanakan.

“Jangan hanya pesantren memberikan uang, terus kemudian anak-anak yang sudah diberi kesempatan ini tidak memberikan kreasi yang baik. Jadi kita ingin, bagaimana apa yang menjadi cita-cita pesantren itu dikembangkan oleh anak-anakku sekalian,” pungkasnya.

Peserta ngaji jurnalistik berjumlah kurang lebih 50 orang yang merupakan peserta delegasi dari lembaga pers di masing-masing sekolah seperti LPS Iqro, Kharisma, Masa, dan Misi. Mulai dari tingkat SLTP hingga tingkat Universitas. Ditambah lagi dengan dua lembaga pers wilayah Jalaludin Ar-Rumi (G) dan wilayah Al-Amiri (J). Masing-masing mendelegasikan 7 anggotanya untuk berpartisipasi dalam acara ini dengan pembagian tugas berdasarkan kelas yang ada.

Suasana kelas membuat artikel yang cukup kondusif

Peserta sangat antusias dan khusyuk mengikuti pelatihan tersebut. Pasalnya, semua materi yang diberikan tidak disampaikan kepada semua peserta melainkan dengan dibagi menjadi kelas-kelas khusus. Sehingga, setiap peserta delegasi bisa belajar lebih intensif dan fokus sesuai dengan bidang yang digeluti.

Pelatihan kelas eksklusif tersebut sempat terjeda untuk istirahat sejenak sholat ashar dan maghrib. Kemudian kelas dilanjutkan kembali hingga pukul 20.45 WIB dan ditutup dengan doa serta pemberian door prize untuk peserta terbaik dari setiap kelas oleh tim Sidogiri Media.

 

 

(Humas Infokom)

Penobatan Pemenang, SMK Nurul Jadid Juara Umum Semarak Nurul Jadid Media

nuruljadid.net – Kasubbag Humas Infokom Pondok Pesantren Nurul Jadid, Mujiburrohman menobatkan para pemenang Semarak Kemerdekaan HUT RI ke-77 yang sempat tertunda sebulan setelah dilaksanakannya serangkaian lomba jurnalistik dan media. Pada acara penganugerahan tersebut SMK Nurul Jadid dinobatkan sebagai juara umum berdasarkan perolehan skor kemenangan terbanyak. Kegiatan ini dilaksanakan pada Rabu (28/09/2022) siang usai jam sekolah di Aula 1 Pondok Pesantren Nurul Jadid.

Semarak Kemerdekaan yang diselenggarakan Nurul Jadid Media dibawah sub bagian Humas dan Infokom ini telah digelar bulan lalu dalam rangka memperingati HUT RI ke-77. Sayangnya, disebabkan beberapa hal teknis dan padatnya agenda pesantren, akhirnya penobatan bisa dilaksanakan bulan September sambil mencari momentum yang pas.

Tim Nurul Jadid Media memeriahkan Semarak Kemerdekaan dengan berbagai jenis perlombaan. Tujuannya semata untuk mewadahi kreativitas santri dalam bidang jurnalistik dan menumbuhkembangkan semangat kompetitif mereka dengan tetap menjunjung tinggi sportivitas di kalangan santri. Lomba di bidang jurnalistik ini sangat jarang diadakan di pesantren, padahal peran media dan jurnalis di era digital saat ini sangat krusial sehingga santri perlu menguasainya agar dapat menjadi sarana dakwah dan ikut mewarnai dunia digital dengan konten positif.

Penobatan pemenang Semarak Kemerdekaan dibarengkan dengan Launching Madrasah Jurnalistik dan Ngaji Jurnalistik. Tepat setelah Launching Madrasah Jurnalistik oleh Sekretaris Pesantren H. Faizin Syamwil, penobatan dilaksanakan. Staf Huminfo Ahmad Zainul Khofi bertugas membacakan daftar pemenang Semarak  Kemerdekaan yang meliputi Foto Jurnalistik, Desain Poster, Koran Santri, dan Film Pendek. Kegiatan berjalan sederhana namun meriah dan khidmat, raut wajah para pemenang nampak berbinar menerima trofi dan piagam penghargaan, pasalya momentum ini sudah lama dinantikan dan pencapaian mereka tentunya akan menjadi kado terindah untuk kedua orang tua dikala pulang libur Maulid Nabi yang tinggal beberapa hari lagi.

(Sekretaris Pesantren Bpk H. Faizin Syamwil Saat Menobatkan Juara Umum dan Juara Favorit)

Pada kesempatan yang sama Sekretaris Pesantren H. Faizin Syamwil menobatkan Juara Umum dan Peserta Favorit. Dengan adanya penobatan pemenang Semarak Kemerdekaan ini, selain sebagai tanda berakhirnya rangkaian kegiatan juga sebagai motivasi bagi santri lain untuk lebih aktif pada giat tulis-menulis dan jurnalistik.

Adapun daftar pemenangnya Semarak Kemerdekaan sebagai berikut:

Lomba Foto Jurnalistik

  1. Juara 1 Ahmad Fahmy Kholidy (SMK Nurul Jadid)
  2. Juara 2 Zidan Haritsa Zhukruf (MA Nurul Jadid)
  3. Juara 3 Nauval Kavin Fernanda (SMK Nurul Jadid)

Lomba Desain Poster

  1. Juara 1 Ahmad Zidan Salim (SMK Nurul Jadid)
  2. Juara 2 Andika Rohmah (MA Nurul Jadid)
  3. Juara 3 Moh Wildan Cahyono (SMK Nurul Jadid)

Lomba Koran Santri

  1. Juara 1 LPS Kharisma (MA Nurul Jadid)
  2. Juara 2 LPS MASA (SMK Nurul Jadid)
  3. Juara 3 LPS MASA (SMK Nurul Jadid)

Lomba Film Pendek

  1. Juara 1 MASA Production
  2. Juara 2 Kharisma Picture

Juara Umum

  • SMK Nurul Jadid

Peserta Favorit

  • SMP Nurul Jadid

 

 

(Humas Infokom)

 

Launching Madrasah Jurnalistik, Sekjen: Ini Media Dakwah Pesantren melalui Tulisan!

nuruljadid.net – Sekretaris Pesantren H. Faizin Syamwil secara resmi melaunching Madrasah Jurnalistik pada Rabu (28/09) siang. Gelaran yang dipusatkan di Aula I Pondok Pesantren Nurul Jadid ini dihadiri oleh puluhan peserta yang merupakan delegasi dari setiap lembaga pers sekolah dan wilayah.

Dihadapan para pegiat jurnalistik yang memadati ruang Aula, Sekretaris Pesantren H. Faizin Syamwil mengingatkan bahwa fungsional pesantren sebagai lembaga dakwah tidak hanya menyiarkan agama islam melalui ceramah, tetapi tulis menulis juga menjadi bagian dari media dakwah.

“Saya mengapresiasi apa yang dilakukan teman-teman humas dan sekolah yang ikut andil dalam mengembangkan media ini tentu sebagai wadah santri untuk tampil dalam dunia jurnalistik,” ungkap Ustaz Faizin.

(Potret Sekretaris Pesantren H. Faizin Syamwil saat melaunching Madrasah Jurnalistik Nurul Jadid)

Madrasah Jurnalistik merupakan lembaga pengembangan keterampilan santri di bawah Sub Bagian Humas dan Infokom yang memiliki fokus dalam pendidikan dan pelatihan jurnalistik, program ini dipandegani oleh pegiat jurnalistik dari setiap lembaga maupun wilayah di Pondok Pesantren Nurul Jadid.

Kepala Sub Bagian Humas dan Infokom Mujiburrohman berharap dengan dilaunchingnya Madrasah Jurnalistik juga bisa menjadi ruang bagi Insan Media Nurul Jadid untuk merangkul lembaga pers di setiap sekolah dan asrama.

“Kami berharap, Madrasah Jurnalistik ini bisa menjadi pendorong bagi lembaga-lembaga pers yang ada di tingkat sekolah maupun asrama untuk meningkatkan kreativitas mereka dan berkarya melalui tulisan. Karena akhir-akhir ini tak sedikit dari mereka mengalami penurunan dalam segi produktivitas,” jelas beliau saat diwawancarai oleh Tim Nurul Jadid Media.

(Potret suasana Launching Madrasah Jurnalistik diikuti oleh puluhan peserta delegasi pers lembaga dan wilayah)

Dipesankan Sekjen, hadirnya Madrasah Jurnalistik ini bukan hanya menjadi wadah santri untuk memberikan informasi kepada masyarakat internal pesantren saja, namun ini menjadi fasilitas mereka untuk menuangkan ilmu dan kreativitasnya dalam bentuk tulisan kepada masyarakat di luar pesantren.

“Launching Madrasah Jurnalistik ini dalam rangka bagaimana santri itu tampil dalam kegiatan jurnalistik bukan hanya dalam memberikan informasi kepada pesantren, tetapi bagaimana mereka juga tampil dalam masyarakat,” tutur beliau.

Untuk itu, Sekjen mengajak seluruh anggota Madrasah Jurnalitik agar mampu melawan arus digitalisasi dan dapat menyajikan informasi kepada santri melalui tulisan klasik berupa lembaran kertas, seperti cetakan koran dan majalah.

“Kalau hari ini kita melakukan upgrading dalam rangka meningkatkan dunia tulis menulis maka kita minta bagaimana produk dari Madrasah Jurnalistik ini bukan hanya hidup di dunia maya tapi juga di dunia nyata. Karena banyak pesantren yang melarang santrinya untuk mengoperasikan smartphone ataupun Laptop, dan ini menjadi tugas kalian bagaimana mereka tetap bisa mendapatkan informasi dan berita seperti yang lainnya.” tandasnya.

(Humas Infokom)

Semaan Qur’an, KH. Hefni Mahfudz Hadiri Acara Penutupan

nuruljadid.net –  Pemangku Wilayah Zaid bin Tsabit, KH. Hefni Mahfudz hadiri acara penutupan “Semaan Al-Qur’an Jum’at Pahing” yang digelar oleh Pusat Pendidikan Ilmu Al-Qur’an (PPIQ) pada Kamis (23/09/2022) malam. Penutupan tersebut bertempat di Musholla Riyadus Sholihin (Mutim) Pondok Pesantren Nurul Jadid.

Semaan Al-Qur’an merupakan agenda rutinan yang dilakukan oleh Pusat Pendidikan Ilmu Al-Qur’an, khususnya program Tahfidzul Qur’an. Agenda ini dilaksanakan setiap satu bulan satu kali, tepatnya tiap jum’at pahing. Tujuannya agar semua anggota program Tahfidzul Qur’an dapat memperkuat hafalannya masing-masing, baik dari kalangan siswa maupun mahasiswa.

Sebelum penutupan digelar, Semaan Qur’an ini telah berlangsung sejak hari kamis (22/092022) malam ba’da Isya’ di Asrama PPIQ dan dibuka oleh Direktur PPIQ, H. Rusdi Aziz dengan pembacaan tawassul. Usai dibuka, semaan dilakukan dalam dua tempat yang berbeda. Pertama, bertempat di Asrama Tahfidzul Qur’an yang dikhususkan kepada para pengurus yang berasal dari kalangan mahasiswa. Sementara yang kedua, bertempat di Musholla Riyadlus Sholihin yang dikhususkan bagi kalangan siswa baik SLTP ataupun SLTA.

Peserta yang pernah melakukan majlis diwajibkan mengikuti pembacaan secara bergantian lewat microphone. Sementara itu, untuk yang belum, berperan menjadi pentasmi’. Pembacaan Al-qur’an sesi pertama dimulai setelah semaan dibuka sampai pukul 23.00 WIB. Sesi kedua dari ba’da Subuh hingga jam 10.00 WIB, dikarenakan persiapan sholat jum’at. Dan sesi ketiga, mulai ba’da sholat Jum’at sampai ba’da ashar. Kegiatan kemudian dilanjutkan dengan acara puncak yaitu penutupan Semaan Al-Qur’an bersama KH. Hefni Mahfudz.

Acara Penutupan Semaan ini dimulai dengan membaca surah Ad-Dhuha sampai surah An-Nas, ditambah dengan pembacaan beberapa ayat pilihan secara bersama-sama. Kemudian dilanjutkan dengan penyampaian tausiyah dari pemangku wilayah Zaid Bin Tsabit (K) KH. Hefni Mahfudz.

Dalam tausiahnya, KH. Hefni Mahfudz memotivasi dan mengingatkan para santri agar tetap semangat dalam menghafal Al-Qur’an. Para santri yang hadir menyimak dengan baik apa yang disampaikan oleh beliau. Penutupan Semaan Al-Qur’an Jum’at Pahing ini diakhiri dengan doa Khotmil Qur’an yang dipimpin langsung oleh KH. Hefni Mahfudz.

 

 

(Humas Infokom)

KH. Moh. Zuhri Zaini : Pengurus dan Wali Asuh Mendidik Santri Harus Sabar dan Telaten

nuruljadid.net – Biro Kepesantren Pondok Pesantren Nurul Jadid Bidang Bagian Konseling (BK) dan Wali Asuh (WA) mengadakan Ngaji Bareng pengasuh khusus pengurus dan wali asuh asrama pusat Selasa malam di Aula I KH. Zaini Mun’im (27/09/2022).

Ngaji bareng merupakan bentuk dari ngaji ruhul khidmah kepada pengasuh KH. Moh. Zuhri Zaini, sebagaimana disampaikan oleh Kabid. BK/WA dan Penataan Wilayah Ustaz Alief Hidayatullah bahwa kegiatan ini bertujuan dalam rangka me-refresh kembali semangat pengabdian dan meningkatkan layanan kepada santri di pesantren.

Acara yang dimulai sejak pukul 19.30 WIB ini diawali dengan pembacaan Maulid Simtudduror karena telah memasuki bulan Robiul Awal, sehingga ummat Islam disunnahkan perbanyak membaca sholawt dan pujian atas Nabi Muhammad SAW. Tepat pukul 20.15 WIB pembacaan simtudduror yang dipimpin oleh perwakilan wali asuh usai bersamaan dengan kedatangan pengasuh.

Moh. Zuhri Zaini dalam tausiyahnya berpesan kepada setiap pengurus yan hadir termasuk wali asuh untuk mengedepankan rasa kasih sayang dan sikap mengayomi melalui ketauladanan yang baik kepada santri agar dapat dicontoh dan diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.

Selain itu, kiai Zuhri juga menjelaskan bahwa terdapat dua jenis emosi yang dimiliki oleh semua manusia normal yaitu pertama emosi yang berupa amarah dipicu oleh kebencian dan kedua emosi yang mengekspresikan perasaan senang berlebih. Beliau menyampaikan bahwa kita perlu menyeimbangkan keduanya agar diri kita dapat dikendalikan untuk tetap objektif dalam menilai sesuatu.

Beragam niat santri yang mondok di pesantren, ada tipe santri yang mondok sambil sekolah, ini baik karena tujuan utamanya adalah mondok untuk mengaji dan membina akhlaqul karimah. Sedangkan tipe santri yang lain yaitu niat sekolah sambil mondok dimana tujuan utamanya adalah sekolah formal, bukan mondoknya. Hal ini juga tidak sedikit datang dari fakor wali santri.

Dalam menyikapi hal tersebut kiai Zuhri berpesan agar pengurus harus perbanyak sabar dan telaten. Sabar dalam mendidik dan menganyomi serta telaten. Telaten artinya pengurus harus cermat, hati-hati, teliti, rajin, dan tekun untuk membimbing para santri tidak sembarangan karena mereka adalah amanah dari para orang tua juga masyarakat. Insyaallah jika hal ini dilakukan dengan penuh sabar dan ikhlas akan bernilai pahala dan kebarokahan yang luar biasa.

Beliau juga bercerita bahwa banyak orang yang menganggap peran pengasuh di pesantren sangat besar padahal itu tidak sepenuhnya benar. Beliau menganalogikan bahwa peran pengasuh itu ibarat pentolan tasbih yang besar dengan peran yang sangat kecil, sedangkan pengurus ibarat pentolah tasbih kecil berisi 99 biji yang perberan besar dalam berdzikir karena lebih banyak terhitung. Sedangkan pentolan tasbih besar hanya sesekali dilewati jika hendak mencapai hitungan seratus.

Di akhir tausiyah, Kiai Zuhri mengungkapkan rasa terimakasihnya kepada seluruh pengurus dan wali asuh yang tetap berkhidmat kepada pesantren untuk mengemban amanah yang mulia ini. Beliau juga mendoakan semoga semuanya diberikan kesabaran dan kebarokahan dalam menjalankan tugas di pesantren. Acarapun diakhiri dengan doa dan penganugerahan pengurus berprestasi.

Turut hadir pada kegiatan Ngaji Bareng tersebut Kabid. Tarbiyah wa Ta’lim, ustaz Misbahul Munir; Kabid. BK WA dan Penataan Wilayah, ustaz Moh. Alief Hidayatullah; Kabid. Kesejahteraan Santri, ustaz Ghofur Haikal; Wakabid Kemanan dan Ketertiban, ustaz Afifi.

Kegiatan berjalan dengan khidmat, pengurus nampak sangat antusias dan khusyuk mendengarkan tausiyah pengasuh yang sesekali diselipi gurauan ringan khas beliau. Pengurus dan wali asuh merespon dengan senyum dan tertawa kecil tanpa menghilangkan kekhidmatan acara tersebut.

 

 

(Humas Infokom)

Antisipasi Cyber Attack, Nurul Jadid Helat Seminar Security Awareness bersama Ahli Keamanan Siber Internasional

nuruljadid.net – Dalam rangka meningkatkan kesadaran warga Pondok Pesantren Nurul Jadid terhadap keamanan data digital, satuan kerja bagian IT, Data, dan Multimedia Nurul Jadid menggelar seminar Security Awareness di Pesantren dengan tema “Membangun Kesadaran Keamanan Siber di Lingkungan Pesantren” pada Selasa (27/09) pagi.

Kepala Bagian IT, Data, dan Multimedia Alfian Wahidanto berharap kegiatan seminar Security Awareness di Pesantren ini mampu menjadi sarana pembelajaran, informasi dan komunikasi bagi warga Pondok Pesantren Nurul Jadid dalam upaya antisipatif sekaligus penanggulangan dari serangan siber (cyber attack) yang akhir-akhir ini tengah menjadi perbincangan hangat di Indonesia. Kegiatan seminar diadakan di Aula I Pondok Pesantren Nurul Jadid.

Seminar tersebut berisi pembahasan yang menarik, diantaranya tentang trend cyber security baik di Indonesia dan dunia internasional, isu bocornya data oleh hacker Bjorka, dan tips meningkatkan cyber security (keamanan siber) untuk mengantisipasi data pribadi kita.

Tak tanggung-tanggung, seminar tersebut mendatangkan narasumber yang ahli dan kompeten dalam bidang keamanan siber tidak hanya skala nasional tapi juga internasional. Mereka diantaranya seorang Analis Intelijen Anshor Cyber Jawa Timur, Zulham Akhmad Mubarak; Cyber Security Consultant of Horangi Singapura Aditra Andri Laksana; dan Ketua Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI), Yatimul Ainun.

(Analis Intelijen Anshor Cyber Jawa Timur Zulham Akhmad Mubarak nampak sedang memberikan penjelasan tentang Klarifikasi Pidana Siber di Indonesia kepada ratusan peserta yang hadir)

Di era kemajuan teknologi ini, internet tidak hanya memberikan dampak positif, namun juga memiliki banyak dampak negatif, salah satunya adalah cyber crime atau lebih sering kita dengar dengan kejahatan dunia maya. Kejahatan tersebut adalah salah satu hal yang perlu diwaspadai dan memerlukan perhatian oleh semua kalangan khususnya pemerintah.

Melihat fenomena semakin maraknya kejahatan dunia maya, seorang Analis Intelijen Anshor Cyber Jawa Timur, Zulham Akhmad Mubarak menghimbau kepada seluruh peserta untuk lebih pintar dan selektif memilah hal-hal apa yang perlu kita lakukan ataupun tidak dalam dunia maya (cyber world).

“Dewasa ini, banyak sekali terjadi kejahatan di dunia maya, maka dari itu kita harus mengantisipasinya dengan beberapa hal, diantaranya; install security plugin, gunakan https, rutin update software, buat password yang kuat, backup otomatis data kita, pakai two factors authentication, jangan beri OTP ke siapapun, jangan asal sevice HP/Laptop, ikut gerakan literasi digital, dan yang terakhir ini juga tidak kalah penting yaitu rajin ngaji dan sholat,” ungkap Zulham saat sesi pematerian di depan ratusan peserta.

(Potret Cyber Security Consultant of Horangi Singapura Aditra Andri Laksana sedang memaparkan materi dengan sangat antusias)

Aditra Andri Laksana menambahi bahwa peretasan (hacking) dengan model phishing atau upaya untuk mendapatkan informasi data seseorang dengan teknik pengelabuan seringkali terjadi melalui media pesan atau surat elektronik (email).

“Berdasarkan data per tahun 2022, bidang bisnis menjadi incaran favorit para peretas untuk melakukan phishing, yaitu sebesar 24% dari 10 bidang lainnya. Maka dari itu kita perlu sangat berhati-hati saat diminta untuk memasukkan data pribadi kita, terutama hal terkait dengan rekening dan keuangan,” jelas Adit.

Pematerian berlangsung sekitar 3 jam, dan dilanjukan dengan sesi tanya jawab. Pada sesi tersebut, tak sedikit peserta mengangkat tangan antusias untuk melontarkan pertanyaan. Namun tak sampai semua penanya mendapatkan kesempatan untuk bertanya, seminar harus selesai terlebih dahulu karena waktu yang sangat terbatas. Acarapun dilanjutkan dengan pemberian cinderamata dan sesi ramah tamah di Ruang Rapat Pesantren.

Turut hadir dalam kegiatan seminar itu Kabag. Humpro Dr. Syamsuri Hasan, M.HI., Kabag Pepha Miftahul Huda, M.Pd., Kabag Data dan IT Alfian Wahid, Kasubbag Umum Muslehuddin Jauhari, M.Pd., Kasubbag Perencanaan dan Evaluasi Haris Firdaus, S.Kom, Kaprodi Fakultas Teknik Unuja, Kepala Sekolah dan Madrasah di lingkungan Nurul Jadid, Mahasiswa dan Siswa jurusan TI juga ikut hadir memenuhi undangan pada hari itu.

 

 

(Humas Infokom)

UAK Furudul Ainiyah 3 Bulan, Santri Baru Wajib Praktik di Depan Penguji

nuruljadid.net – Madrasah Diniyah (Madin) Pondok Pesantren Nurul Jadid menyelenggarakan Ujian Akhir Kelulusan (UAK) Furudul Ainiyah (FA) setelah tiga bulan kelas intensif bagi santri baru. Kegiatan UAK dilaksanakan selama empat hari dimulai sejak kemarin 26 – 29 September 2022. Ujian FA ini tidak hanya teori, namun setiap santri wajib mempraktikkan ibadah wajib di depan penguji.

Sejak bulan Juli seluruh santri baru diharuskan mengikuti program kelas intensif Furudul Ainiyah yang terintegrasi antara satuan Pendidikan yakni sekolah dan madrasah dengan asrama I’dadiyah. Hal ini dilakukan agar santri baru dapat memenuhi standard minimal ilmu agama yang berhubungan dengan ibadah wajib.

(Suasan Ujian teori berbasis komputer atau Computer-Based Test (CBT) di laboratorium komputer satuan pendidikan Nurul Jadid)

Usai tiga bulan pembinaan FA santri baru di kelas-kelas intensif maka Ujian Akhir Kelulusan (UAK) dilaksnakan dalam rangka untuk mengetahui keberhasilan dan keterserapan materi FA yang telah diajarkan oleh para muallim di semua sekolah dan madrasah di lingkungan Pondok Pesantren Nurul Jadid.

Ketua Madin Nurul Jadid Ustaz Ahmad Saili, M.Pd menyapaikan bahwa hasil ujian ini akan menjadi acuan selain sebagai prasyarat memilih jurursan juga sebagai tolak ukur keberhasilan pembinaan FA.

“Hasil dari ujian akhir ini akan menjadi dasar acuan ketuntasan penguasan FA dan prasyarat bagi siswa atau siswi baru untuk memilih program kelas unggulan di lembaganya,” terang ustaz Saili.

(Suasan Ujian teori berbasis komputer atau Computer-Based Test (CBT) di laboratorium komputer satuan pendidikan Nurul Jadid)

Ujian Akhir Kelulusan (UAK) FA tiga bulan ini diselenggarakan dalam dua bentuk yaitu Computer-Based Test (CBT) atau ujian teori berbasis komputer dan praktik langsung khusus untuk mata pelajaran (mapel) fikih.

“diharapkan denga adanya ujian kelulusan ini, penguasaan FA santri baru pada khususnya lebih bisa terjamin secara kualitas dan kuantitas karena dikawal secara bersama-sama” tutup ustaz Saili saat diwawancarai Nurul Jadid Media kemarin siang.

 

 

(Humas Infokom)

Terapkan Maqashid Syari’ah, UNUJA Respon Persoalan Hukum Modern

nuruljadid.net – Mahasiswa Fakultas Agama Islam Universitas Nurul Jadid (Unuja) Paiton Probolinggo melakukan peningkatan pengetahuan (knowledge improvement) dengan mengadakan kuliah tamu semester ganjil tahun ajaran 2022–2023 pada hari minggu (25/09/2022) siang, bertempat di Aula 1 Pondok Pesantren Nurul Jadid.

Pelaksanaan kegiatan ini merupakan upaya yang dilakukan Unuja dalam rangka meningkatkan pengetahuan mahasiswa Fakultas Agama Islam tentang Hukum Syariat pada era baru (modern). Kuliah tamu ini mengusung tema “Implementasi Maqashid Syariah dalam Merespon Permasalahan Hukum Modern” yang diikuti oleh mahasiswa Universitas Nurul Jadid baik secara online maupun offline.

Dekan Fakultas Agama Islam Universitas Nurul Jadid Dr. H. Ahmad Fawaid, M.Th.I berkesempatan untuk menyampaikan sambutan (opening speech) pada pembukaan kuliah tamu tersebut. Dalam pidatonya beliau menyampaikan bahwa pertama kali FAI mengadakan kuliah tamu pada semester ganjil ini. Tema yang diangkat pada kuliah tamu kali ini pun memang sangat relevan dengan kebutuhan zaman serta untuk menambah wawasan mahasiswa khususnya prodi Hukum Keluarga, Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir serta juga Mahasantri Ma’had Aly Nurul Jadid. Bahwa Hukum Islam tidaklah stagnan namun terus bergerak mengikuti perkembangan zaman sesuai kebutuhan serta kondisi yang ada di tengah-tengah masyarakat

(Dekan FAkultas Agama Islam DR. H. Ahmad Fawaid, M.Th.I Saat Memberikan Cindera Mata Kepada Penyaji DR. Nasrulloh Afandi LC, M.A)

Sebanyak 100 mahasiswa prodi Hukum, Ilmu Al-qur’an dan Tafsir serta mahasantri Ma’had Aly Nurul Jadid, yang mengikuti acara secara tatap muka (offline) dan sebagian peserta lainnya mengikuti kuliah tamu tersebut secara daring via zoom.

Turut hadir pada kegiatan tersebut Dr. Nasrulloh Afandi LC, M.A selaku Penyaji, dekan Fakultas Agama Islam Dr. H. Ahmad Fawaid, M.Th.I didampingi oleh seluruh Kaprodi serta dosen Fakultas Agama Islam Universitas Nurul Jadid.

(Peserta Putra – Putri Kuliah Tamu Prodi Hukum Keluarga, Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir Serta Mahasantri Ma’had Aly Nurul Jadid )

Pematerian disampaikan oleh Dr. Nasrulloh Afandi LC, M.A, yang mana narasumber tersebut merupakan seorang pakar yang kompeten serta memiliki kapabilitas tinggi untuk membahas tema yang telah diusung. Sesi pematerian ini dimoderatori oleh Dr. Ainul Yaqin selaku dosen aktif Universitas Nurul Jadid dan Kasubbag Hukum dan Advokasi di bawah sekretariat Pondok Pesantren Nurul Jadid. Kegiatan berjalan dengan lancar dan khidmat, peserta pun mengikuti dengan antusias dan aktif bertanya, sehingga suasana sangat dinamis.

 

(Humas Infokom)