Pengukuhan Duta Lingkungan di Peringatan 1 Muharram 1439 H

nuruljadid.net – Peringatan Tahun Baru Islam 1 Muharrom 1439 H pada Kamis malam (21/09/2017) di Pondok Pesantren Nurul Jadid dihadiri oleh ribuan santri, perangkat kecamatan Paiton, Polisi dan TNI. Hadir pula Pengasuh Pondok Pesantren Nurul Jadid, Kiai Moh. Zuhri Zaini, Kepala Pesantren Nurul Jadid, KH Abdul Hamid Wahid.

Dalam acara tersebut KH Abdul Hamid Wahid mengukuhkan santri dari berbagai wilayah dalam Pondok Pesantren Nurul Jadid menjadi duta lingkungan. Menurut Kiai Hamid, gagasan duta lingkungan ini pada dasarnya merupakan ide pengasuh pesantren Nurul Jadid, Kiai Zuhri Zaini, sejak tahun lalu.

Duta lingkungan ini bertugas untuk menjaga kebersihan lingkungan pesantren dan masyarakat agar terlihat indah. Oleh karenanya diharapkan kepada duta lingkungan santri putra maupun putri menjadi contoh yang baik kepada seluruh santri dan masyarakat.

“Selain itu keberadaan duta lingkungan ini dimaksudkan untuk merealisasikan program-program Pondok Pesantren Nurul Jadid, utamanya yang berkaitan dengan lingungan,” kata Kiai Hamid. Sehingga santri dan masyarakat sadar akan pentingnya hidup bersih dan bersih.

Santri putra dan santri putri yang menjadi duta lingkungan berikrar agar bertanggung jawab atas kebersihan lingkungan, melaksanakan program peduli lingkungan, siap menjadi contoh yang baik dan mengkampanyekan peduli lingkungan tanpa memihak kelompok tertentu.

“Sehingga santri dan masyarakat sadar betapa pentingnya hidup bersih dan sehat. Keberadaan duta lingkungan ini merupakan watak dari panca kesadaran santri yang ditanamkan dalam Pondok Pesantren Nurul Jadid,” pungkas Kiai Abdul Hamid Wahid.

Adapun panca kesadaran santri yang dimaksud adalah kesadaran kesadaran beragama. Kesadaran berilmu, kesadaran berbangsa dan bernegara, kesadaran bermasyarakat, dan kesadaran berorganisasi. (Rizqy)

Tahun Baru Hijriyah; Seluruh Santri Sambut dengan Istigosah

nuruljadid.net – Setiap tanggal 01 Muharram kaum Muslim merayakan Tahun Baru Hijriyah. Untuk memperingati hari tersebut, lazimnya umat Islam mengadakan pengajian, tabligh akbar, ceramah, juga pawai obor.

Tahun ini, Pondok Pesantren Nurul Jadid mengadakan serangkaian kegiatan untuk menyambut tahun baru Islam. diantaranya adalah pawai obor santri putra yang dilaksanakan kemarin malam (20/09/2017). Pagi ini (21/09/2017) seluruh santri putra duduk bersama di masjid jami’ Nurul Jadid untuk menggelar istigosah. Sedangkan untuk santri putri dilaksanakan di masing-masing wilayah.

Pelaksanaan istighosah bersama merupakan kegiatan rutinitas yang digawangi oleh bagian ubudiyah pesantren. Istighosah merupakan ciri khas kaum sarungan memperingati tahun baru Islam.

“Kegiatan istigosah ini merupakan kegiatan tahunan pesantren yang sudah ditentukan dan ditetapkan dalam Kalender Pendidikan Pesantren,” ujar Ust. Syaiful salah satu pengurus pesantren.

Tentu istighosah dilakukan harapannya bukan hanya sebagi ritual rutinitas para santri, tapi juga sebagai momen untuk menundukkan hati, merenungi hal-hal yang telah dilakukan selama satu tahun. Pmbacaan istighosah bersama juga sebagai simbol semangat baru untuk masa satu tahun mendatang.

“Setiap memasuki tahun baru Islam, kaum Muslim hendaknya memiliki semangat baru untuk merancang dan melaksanakan hidup ini secara lebih baik” tambahnya.

Dalam pelaksanaanya, semua santri membaca ayat kursi sebanyak 360 kali dan dilanjutkan dengan membaca doa awal tahun yang dipandu langsung oleh Ubudiyah Masjid Jami’ Nurul Jadid.

Setelah pelaksanaan istighoah bersama, bagian Ubudiyah pesantren juga memberikan pengarahan pada santri yang ingin membuat jimat, untuk lebih jelasnya bagian Ubudiyah pesantren menulis tata cara pembuatan jimat di papan infoormasi masjid. Bagi para walisantri, alumni dan simpatisan Pondok Pesantren Nurul Jadid yang ingin membuat jimat, panduan pembuatannya dapat dilihat pada A’malul Yaum halaman 07 versi manual atau android. (Qz)

 

Pesta Demokrasi OSIM MA Nurul Jadid, “Rejuvenasi Organisasi”

nuruljadid.net – Berakhirnya jabatan bukan merupakan sebuah akhir dalam perjalanan berorganisasi. Perubahan yang terjadi pada suatu organisasi merupakan hal yang wajar dan bahkan harus terjadi dalam suatu organisasi dan perubahan tersebut sering terjadi karena pengaruh dari luar maupun dari dalam organisasi tersebut. Perubahan yang dilakukan oleh suatu organisasi dimaksudkan agar organisasi tersebut dapat berkembang dengan menyesuaikan dengan perubahan yang ada. Perubahan tersebut dapat meliputi perubahan pada visi dan misi organisasi, tujuan, sistem, strategi maupun struktur organisasi tersebut.

Pagi hari ini (20/09/2017) Organisasi Siswa Intra Madrasah (OSIM) MA Nurul Jadid mengadakan “peremajaan” atau “rejuvenasi” yang diartikan bahwa dalam sebuah organisasi tersebut sudah saatnya untuk melakukan regenerasi dalam kepengurusan. Kegiatan regenerasi ini berlangsung secara demokratis, pasalnya sebelum menetapkan calon, OSIM demisioner menunjuk beberapa anggotanya yang dianggap pantas untuk maju sebagai penerus pengurus OSIM. Setelah dilakukannya “Bakal Calon” maka dilaksankanlah kampanye dan debat kandidat. Tema dalam kegiatan pemilu raya kali ini adalah “Pilihan Boleh Beda, Tetapi Kita Tetap Saudara”

Debat kandidat dilaksanakan sebanyak 2 putaran, putaran pertama dilaksanakan beberapa hari yang lalu (12/09/2017) dan putaran kedua pada hari ini (20/09/2017) sekaligus menjadi pesta demokrasi bagi seluruh siswa MA Nurul Jadid.

Pemilihan ketua dan wakil OSIM kali ini diikuti sebanyak 5 kandidat (2 kandidat siswa dan 3 kandidat siswi) yang masing masing memiliki visi dan misi serta beberapa pengalaman organisasi yang dipampangkan dalam bentuk lembaran untuk diketahui bersama dan sebagai pengetahuan dasar bagi para siswa dan siswi yang akan memilih nantinya.

Sebelum pelaksanaan debat kedua dimulai, masing masing paslon diperkenankan untuk mengampanyekan partainya dengan mengandalkan “Jurkam / juru kampanye” nya. Seperti halnya yang dilakukan oleh paslon nomer 3 dari partai Skip-Per. Partai mereka menyanyikan yel yel dengan diikuti oleh tarian has mereka dengan aransemen musik menggunakan botol bekas.

Setelah ketiga kandidat melakukan kampanye, acara dilanjutkan dengan debat kandidat putaran kedua yang dipandu oleh pemandu acara. Adapun materi debat meliputi beberapa permasalahan yang timbul di kepengurusan maupun sekolah terutama manajemen dalam meningkatkan kedisiplinan siswa. Tak hanya pertanyaan dari pemandu saja, melainkan mereka saling menyanggah argumen satu sama lain sehingga suasana menjadi panas ditambah lagi dengan panasnya matahari siang yang menyengat.

Pelaksanaan pemilihan ketua dan wakil OSIM periode 2017 – 2018 berlangsung pada pukul 12.00 WIB dengan dibagi menjadi beberapa TPS, untuk putera dilakukan di 3 TPS, sedangkan puteri 7 TPS. Dan dilanjutkan dengan penghitungan suara dengan disaksikan oleh perwakilan dari masing masing partai. (Qz/Msf)

Hasil Perolehan Suara Masing Masing Partai :

  1. OSIM MA Nurul Jadid Putera
    1. Fakta : 127 suara
    2. Comersial : 122 suara
  1. OSIM MA Nurul Jadid Puteri
    1. P3 : 35 suara
    2. GGM : 63 suara
    3. Skip-per : 445 suara

Cegah Virus Rubella, SMP Nurul Jadid adakan “Measles-Rubella”

nuruljadid.net – “Mencegah lebih baik daripada mengobati”, frasa tersebut terus dilakukan banyak orang dalam keseharian mereka dengan harapan mereka bisa selalu berbadan sehat. Hal tersebut juga dilakukan oleh SMP Nurul Jadid dalam rangka mencegah virus rubella yang sudah menyebar luas di Pondok Pesantren Nurul Jadid.

Kegiatan ini merupakan program kegiatan dari Pemerintah Kabupaten Probolinggo yang bekerjasama dengan SMP Nurul Jadid sebagai tuan rumah pelaksanaan kegiatan. Kegiatan yang semestinya dilakukan pada bulan Agustus ini akhirnya dapat terealisasi hari ini (20/09/2017). Sebanyak 20 orang perawat yang turut andil dalam kegiatan ini.

“Kegiatan ini kami laksanakan dengan tujuan selain pencegahan juga merupakan bentuk dukungan terhadap program pemerintah yang melihat banyaknya virus rubella yang menyebar dikalangan masyarakat umum” ujar Bapak Ismail selaku penanggung jawab kegiatan dari pihak SMP Nurul Jadid.

“Kegiatan yang diundur ini menyebabkan virus menyebar luas. Andaikata pada tanggal 20 Agustus kemarin terealisasi, maka virus ini tidak teralalu menyebar. Sampai saat ini, banyak santri yang juga siswa SMP Nurul Jadid yang pulang kerumahnya dikarenakan penyakit ini” tambahnya.

Virus yang dapat menyebar melalui udara dan makanan ini mendapatkan perhatian yang benar benar serius. Berdasarkan data yang diperoleh, terdapat 5 orang siswa SMP Nurul Jadid yang terkena virus ini bahkan masih terdapat bebrapa santri lainnya yang masih dirawat di Klinik Az Zainiyah.

Bapak Ismail juga menyampaikan bahwa imunisasi campak tidak cukup hanya dilaksanakan sejak kecil saja, namun pada saat dewasa pun perlu dilakukan imunisasi campak untuk mencegah pernyakit yang viral dikalangan umum pada saat ini. Dia juga menyampaikan bahwa pernyataan tentang imunisasi cukup dilaksanakan pada saat masih kecil itu salah.

“Sempat saya tanyakan kepada petugas medisnya, “anak saya pada saat masih kecil sudah pernah melakukan imunisasi, sekrang kok masih terkena juga?”. Dia (petugas medis) menjawab bahwa imunisasi tidak hanya dilakukan pada saat masih kecil saja, pada saat dewasapun imunisasi masih perlu dilakukan. Karena andaikata korban yang terkena virus ini pada masa kecilnya tidak ikut imunisasi, maka kondisinya bisa lebih parah. Jadi itu yang terkadang membuat kita tidak salah mengerti bahwa sekali imunisasi maka kedepannya tidak perlu ikut imunisasi lagi” cakap bapak penanggungjawab kegiatan mengutarakan jawaban dari hasil pertanyaan yang ditanyakan kepada tim medis.

Harapan juga disampaikan oleh Bapak Ismail, dia berharap bahwa dengan adanya sosialisasi dan imunisasi ini seluruh warga Pondok Pesantren Nurul Jadid agar terbeas dari virus rubella ini. (Qz/Msf)

Raih Juara II di World Education Expo Indonesia (WEEI) ke–6

nuruljadid.net – Salah satu pameran pendidikan terbesar di Indonesia, World Education Expo Indonesia (WEEI) ke–6 kembali digelar di 4 kota besar, Jakarta, Medan, Surabaya dan Bali. Pada hari Minggu, (17/09/2017) kemarin dihelat di Hotel Sheraton Surabaya. Pameran pendidikan yang diikuti oleh perwakilan kampus puluhan negara tersebut dilaksanakan sebagai wadah bagi para pelajar yang ingin melanjutkan studinya di universitas dari dalam dan luar negeri. Terdapat banyak perwakilan kampus dari berbagai negara seperti Australia, Perancis, Belanda, Itali, Hongkong, China, Singapura dan banyak lagi termasuk reputable university dalam negeri seperti Universitas Indonesia (UI). Kegiatan ini diorganisir oleh My Study World yang berpusat di Jakarta sebagai salah satu portal media sosial dan informasi pendidikan terbaik di Indonesia.

Tahun ini mengangkat tema “Futuristic” dengan tagline The Future in You, tema ini diangkat karena percaya bahwa setiap siswa di Indonesia berhak menerima informasi pendidikan yang lengkap tepat untuk masa depan mereka. Selain menyelenggarakan pameran pendidikan, WEEI 2017 juga mengadakan Talkshow Perfilman dan Short Movie Competition, sebuah kompetisi film pendek yang bertujuan agar bisa menjadi wadah kreatif para pelajar, untuk dapat kembangkan bakat di bidang perfilman, menggandeng Dewan Juri Morgan Oey Actor dan Ivan Bandhito Sutradara. Kegiatan diawali dengan Nonton Bareng Film Pendek 4 finalis dengan judul “Segara” dari komunitas film maker mahasiswa Malang, “Begins with A Dream” dari SMAN 3 Sidoarjo, “Pijar Merah Putih” dari Masa Production SMK Nurul Jadid Paiton Probolinggo, dan “Time Walker” dari SMA Kristen Surabaya.

Usai Nobar dan Talk show Perfilman yang diisi langsung oleh Morgan Oey dan Ivan Bandhito sampai pada akhirnya juara Short Movie Competition diumumkan, Juara 1 diraih “Segara”, Juara 2 diraih “Pijar Merah Putih” dan Juara 3 diraih “Begins with A Dream”. Ini kali kedua Masa Production menyabet Juara Film setelah beberapa waktu lalu sukses di Festival Taman Film Bandung tahun 2017 dengan judul “Literasi”. Film yang disutradarai oleh Mujiburrohman tersebut mengangkat isu keberagaman masih berhubungan dengan tema WEEI yaitu The Future in You. Film yang mendeskripsikan masa depan Indonesia harmonis dan damai di tengah isu perpecahan bangsa disebabkan perbedaan. Penganugerahan ini langsung diberikan oleh dewan juri Morgan Oey, Ivan Bandhito dan Anastasya Sri selaku Operations Director.

Shooting film yang hanya dilakukan dalam sehari dan persiapan yang sangat mendadak ini berhasil mengambil hati dewan juri dan berhasil membuat penonton ‘merinding’ karena isu sensitif yang disajikan. Namun kerja keras tim ini mampu menyajikan karya yang baik dan sesuai dengan selera dewan juri juga penonton. Beberapa kru Film Pijar Merah Putih yang turut hadir adalah, Haris Firdaus (Guru Multimedia), Moh. Mutawakkil Alallah (editor), M. Agung Izzulhaq (Aktor utama), dan Bagus Fahrudin Jamal (Crew). Perjalanan panjang melelahkan tidak sia-sia, kerja keras dan keringat seakan terbayarkan dengan pencapaian prestasi yang diraih.

“Tim Masa Production SMK Nurul Jadid Paiton Probolinggo sebagai salah satu lembaga pendidikan di bawah naungan Pesantren Nurul Jadid awalnya tidak menyangka kalau film karya kami bisa menyabet juara karena karya 3 finalis lainnya juga sangat bagus dan professional baik dari segi pengambilan gambar dan editingnya. Sampai pada akhirnya pengumuman menyadarkan kami bahwa Film karya santri mampu bersaing. Kami sangat bersyukur juga kepada Dr. KH. Moh. Mahfudz Faqih, M.Si, selaku kepala sekolah dan para guru khususnya guru Multimedia yang senantiasa mendukung kreativitas peserta didik kami.” Ujar Mujiburrohman. (H-risk)

Kontingen SMA Nurul Jadid Kembali Menyabet Juara di Jumbara XV Probolinggo

nuruljadid.net – Minggu kemarin (17/09/2017), Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Probolinggo mengadakan Penutupan Kegiatan Jumpa Bakti Gembira (JUMBARA) XV, sekaligus memperingati ulang tahun PMI Indonesia yang ke 72 Tahun. Kegiatan ini dihadiri oleh Bapak Ir. Indrianto, Wakil Ketua PMI Provinsi Jawa Timur dan Bapak Sujono, Ketua Panitia Jumbara XV dan seluruh Pengurus dan Panitia Jumbara beserta seluruh Peserta Jumbara ke XV. Kegiatan ini bertempat di Lapangan Lingkup Ex Kantor BKD, Kec. Dringu, Kab. Probolinggo.

Jumbara merupakan kegiatan rutin yang diadakan oleh PMI Probolinggo setiap 2 tahun sekali, tema jumbara pada tahun ini adalah “Membangun Masyarakat Tangguh dan Manusiawi”. Kegiatan ini dilaksakan selama 3 hari, sejak tanggal 15 s/d 17 September 2017.

“Tujuan diadakannya kegiatan Jumbara ini merupakan suatu alat sebagai evaluasi, tentang kePMRan apa yang telah dipelajari oleh masing-masing sekolah atau lembaga dalam pengembangan Palang Merah Remaja (PMR), Baik dalam tingkat Madya (SLTP) maupun Tingkat WIRA (SLTA), bahkan kami juga sudah menambah dibagian tingkat pemula (SD,MI)” ujar Bapak Sujono, Ketua panitia Jumbara XV Probolinggo

Pada Jumbara kali ini, SMA Nurul Jadid kembali mendelegasikan peserta didik Palang Merah Remaja (PMR)-nya yang diketuai oleh Moh. Farhan untuk memeriahkan kegiatan Jumbara ke 15 Kabupaten Probolinggo. Sedangkan pendamping kontingen dari SMA Nurul Jadid didampingi oleh Moh. Nuris (Alumni SMA Nurul Jadid sekaligus Ketua Kontingen pada jumbara XIV tahun 2015).

“jangan pernah berhenti untuk berproses, karena dengan proses serta kerja keras merupakan tahapan awal dari sebuah kesuksesan” tambah Nuris, pendamping kontingan SMA Nurul Jadid.

Dalam penutupan kegiatan ini, Wakil PMI Provonsi Jawa Timur, Bapak Indriyanto turut hadir mewakili Bapak H. Imam Utomo Soeparno, mantan Gubernur Jawa Timur (1998-2003) yang tidak bisa hadir pada kegiatan ini. Pada kesempatan ini juga, Bapak Wakil PMI Provinsi Jawa Timur menutup secara simbolis kegiatan Jumbara ke XV di Probolinggo.

Sebelum penutupan secara simbolis dilakukan, pengumuman pemenang dibacakan oleh Bapak Sujono sebagai Ketua panitia Jumbara XV. Pada saat penetapan juara, nama kontingen dari SMA Nurul Jadid disebutkan sebagai Juara Kegiatan Jumbara XV Probolinggo. Spontan, sorak sorai kegembiraan nampak diwajah para peserta di kontingen SMA Nurul Jadid.

Beliau juga menyampaikan selamat kepada semua peserta Jumbara dari SMA Nurul Jadid, yang telah berprestasi di dalam kegiatan jumbara yang ke 15 di tahun 2017 kabupaten Probolinggo.

“Tentunya itu semua tidak dapat diraih tampa adanya kerja keras. Semakin tahun Jumbara jauh lebih baik dari tahun sebelumnya. Harapanya adalah kegiatan jumbara yang telah dilaksankan pada tahun ini semoga akan memberikan Motivasi pada masing masing lembaga khususnya pada peserta terlebihnya diluar peserta” ujarnya.

“Kalau kita sudah menjadi anggota PMR, kita mempunyai kewajiban untuk menerapkan 7 prinsip yang menjadi landasan dari PMI” tambah Bapak Sujono.

Pendamping Kontingan SMA Nurul Jadi, Moh. Nuris juga ikut menyampaikan selamat kepada pemenang dan dia juga mengingatkan bahwa jangan bangga dengan apa yang telah diraih melainkan tetap bersemangat untuk terus mengikuti Jumbara di tahun tahun berikutnya dengan bermodal dari apa yang diraih dan berbenah dari apa yang dievaluasi

Dipenghujung acara, kegiatan ini ditutup dengan pembacaan do’a dan dilanjutkan dengan pemberian hadiah kepada masing masing pemenang lomba dalam kegiatan Jumbara VX 2017 Probolinggo oleh Wakil Ketua PMI Provinsi Jawa Timur. (Qz/Ns)

 

Simpulan Tausiyah KH. Abd. Hamid Wahid di Acara Silaturohmi PANJY

nuruljadid.net – Manusia itu ada yang biasa, ada yang tidak biasa (luar biasa). Ada manusia yang hanya mengurus dirinya sendiri tanpa peduli kepada nasib orang lain, ada yang disamping mengurus kepentingannya sendiri dia juga peduli kepada nasib orang lain (menjadi bermanfaat bagi orang lain).

Dalam hidup itu, manusia harus pandai mencari teman. Eksklusif dalam bersahabat itu penting, jadi diri santri sebagai duta masa depan bagi keberlangsungan berbangsa dan bernegara harus menjadi luar biasa (hidup harus punya makna).

Kalau hidup itu hanya biasa biasa saja, berarti hidup hanya sekedar hidup. Namun bagaimana kita sebagai santri menjadi nilai dan makna yang berarti bagi orang lain.

Ada orang yang menutup diri terhadap nilai fakta yang ada (menutup diri /tidak mau peduli dengan fakta yang ada). Bagi santri harus mampu menempatkan dan memposisikan diri sebagai manusia yang bernilai manfa’at.

Kita harus mampu membedakan diri kita terlebih dahulu, oleh karena itu kita berangkat harus membawa obor sebagai pengemban amanah warosatul anbiya’.

Harus ada hipotesa dalam menemukan kebenaran. Hipotesa itulah yang harus kita cari sebagai bentuk mencari jati diri kita terlebih dahulu sebelum menjadi penerang(teruslah mengasah diri dalam belajar).

Perubahan yang akan dan terjadi itu memerlukan upaya kolektif tidak sendiri sendiri, perlu ada pendorong, perekat dan eksutor.

Nurul Jadid menjadi salah satu pendorong mewujudkan perubahan perubahan lebih baik melalui riyadloh hadiran dan wiridan, dari situlah akan muncul keberkahan yang Alloh berikan pada para santri ketika sudah pulang ke masyarakat.

menjadilah eksklusif (proses seleksi) dengan menyaring informasi informasi yang mendukung kearah kebaikan, janganlah mengambil hal hal yang tidak mengetuk dan mengajak kepada kedekatan kepada Allah.

Marilah kita berproses melalui belajar dengan sungguh sungguh, kebaikan kebaikan itu tidak muncul secara spontanitas tetapi melalui riyadloh yang istiqomah dan panjang. (hambali)

 

Racana Az-Zainiyah (19.189-19.190) di Perwimanas ke-2 Magelang

nuruljadid.net – Kepala Pesantren sekaligus Rektor IAI Nurul Jadid, KH. Abd. Hamid Wahid menghadiri kegiatan pembukaan Perkemahan Wirakarya Pramuka Maarif NU Pusat tingkat Nasional (Perwimanas) ke-2 tahun 2017 pada Senin (18/09/2017), di lapangan Tembak Akademi Militer, Magelang, Jawa Tengah.

Dalam kesempatan tersebut, beliau hadir dalam rangka memenuhi undangan panitia Perwimanas sekaligus mendampingi kakak-kakak pramuka racana Az-Zainiyah gudep 19.189-19.190.

Racana Az-Zainiyah yang terpilih sebagai wakil sako Maarif kabupaten Probolinggo akan mengikuti kegiatan perkemahan perwimanas ke-2 2017 selama tanggal 18-24 September 2017.

Acara Perwimanas kali ini dibuka oleh Presiden RI Ir. Joko Widodo. Pembukaan juga dihadiri ketua PBNU KH. Said Aqil Siraj, Menteri Agama RI, H. Lukman Hakim Saifuddin, beberapa pejabat dan stakeholder pemerintah pusat sampai daerah.

Di hadapan 6000 peserta dari sako maarif seluruh Indonesia, presiden Jokowi menyampaikan bahwa pelaksanaan perwimanas merupakan upaya mengokohkan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Hal itu, selaras dengan tema kegiatan yang telah ditentukan Panitiia LP. Ma’arif NU Nasional tahun ini ‘Ahlussunnah wal jama’ah An-Nahdliyah; Kokohkan karakter Generasi Bangsa’.

Usai upacara pembukaan, KH. Abd. Hamid memberikan motivasi kepada kakak-kakak pembina dan perwakilan kontingen pramuka Maarif Nu Probolinggo, agar terus belajar pramuka, meningkatkan manajemen organisasi pramuka, agar pramuka siap ikut serta berpartisipasi dalam kegiatan-kegiatan besar lainnya.

“coba lakukan koordinasi dengan Corp Brigade Pembangunan milik NU, mereka bisa diajak kerjasama dalam pengembangan dan peningkatan kualitas. Misalnya, dalam upaya mensukseskan hari santri yang akan dilaksanakan pada 22 Oktober nanti. Kan bisa saling berbagi informasi dan ilmu”, terang Gus Hamid.

Disamping itu, semangat jajaran majelis pembimbing gugus depan (mabigus) menurut Gus Hamid merupakan komitmen konkrit dalam rangka mengembangkan manajemen gerakan pramuka siaga sampai pandega di bawah naungan Yayasan Nurul Jadid di masa mendatang.

“khususnya pramuka siaga yang merupakan tahapan paling awal, harus ditata lebih serius dan sistematis,” imbuh Gus Hamid.

Senada dengan Gus Hamid, Kakak Bahrul Ulum, penanggungjawab kontingen juga menuturkan, bahwa semangat kakak-kakak pembina sejak apel pemberangkatan pada sabtu (16/09) sangat luar biasa.

Ikut serta menghadiri undangan kegiatan pembukaan perwimanas, ketua Stikes Nurul Jadid, KH. Hefny Rozak, Wakil Rektor I IAINJ, H. Hambali dan sekitar 17 pembina mabigus Nurul Jadid. (frh-ksf)

sumber : http://iainuruljadid.ac.id/index.php/kampus/item/106-perwimanas-magelang-gus-hamid-ajak-pramuka-nu-aktif-dalam-kegiatan-kegiatan-besar

ORDIK 2017 : Membentuk Mahasiswa Teknologi, Berjiwa Santri Nasionalis

nuruljadid.net – Hari ini (16/09/2017) STT Nurul Jadid mengadakan Orientasi Pendidikan (ORDIK) 2017 yang bertemakan “Mahasiswa Teknologi, Berjiwa Santri Nasionalis”. Kegiatan ini diikuti Sebanyak 300 orang mahasiswa/i baru dari dua jurusan yang dimiliki oleh STT Nurul Jadid (Teknik Elektro dan Informatika). Kegiatan ini dilaksanakan selama 3 hari sejak tanggal 16 s/d 18 September 2017 yang bertempat di area Kampus STT Nurul Jadid.

Mahasiswa yang dianggap sebagai kaum intelek yang mampu merubah peradaban dunia memiliki kekuatan dan memegang peran penting sebagai penerus bangsa dari generasi sebelumnya. Selain itu mahasiswa juga dianggap sebagai pelopor perubahan dalam kehidupan sosial dan masyarakat. Dengan julukan sebagai agent of change, mahasiswa baru STT Nurul Jadid dituntut untuk mampu mengemban status yang dimilikinya saat ini yaitu sebagai “Mahasiswa”.

Hal itu juga senada dengan apa yang disampaikan oleh Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) STT Nurul Jadid, Padhorrasit pada sambutannya dalam acara pembukaan ORDIK 2017.

“Kita adalah mahasiswa sebagai generasi terbaik, terpilih dan penerus bangsa. Mahasiswa juga merupakan elemen utama yang bergerak di masyrakat. Kalian juga merupakan pengubah nasib bangsa” ujar Ketua BEM STT Nurul Jadid.

“Mahasiswa sebagai agent of change (agen perubahan) karena selain akademisi kalian juga menetukan arah bangsa ini. Maka jika ada yang bertanya, siapakah pejuang pada hari ini? maka jawablah dengan lantang, jika ada seribu pejuang carilah aku pasti disana, jika ada seratus pejuang percayalah aku diantaranya, jika ada sepuluh orang pejuang akulah salah satunya dan jika hanya ada satu orang pejuang pastikan dan yakinkah bahwa akulah orangnya” tambahnya.

Peserta Ordik 2017 STT Nurul Jadid

Bapak Kamil Malik juga turut serta menyemarakkan acara ini. Beliau yang menjabat sebagai PK I STT Nurul Jadid memberikan sambutan serta membuka secara resmi kegiatan ini.

“Tujuan kegiatan ini adalah memperkenalkan kepada mahawasiswa/i baru tentang dunia kampus dan citivas akademika di STT Nurul Jadid yang berada di bawah naungan Pondok Pesantren Nurul Jadid serta diharapkan mahasiswa baru dapat membentuk mental yang berjiwa santri dan TI.” Ujar Bapak Kamil Malik selaku PK I STT Nurul Jadid.

Tak hanya itu, dalam sambutannya sebagai PK I STT Nurul Jadid beliau menyampaikan beberapa harapan kepada peserta ORDIK 2017 salah satu diantaranya adalah agar semua peserta ORDIK dapat mengikuti kegiatan ini dengan baik karena dalam rentetan kegiatan mereka akan diperkenalkan tentang administrasi dan Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) yang ada di lembaga.

Di penghujung acara, pembacaan Tata Tertib Peserta ORDIK 2017 dibacakan oleh Koordinator Bagian Lapang (Kedisiplinan), Abdul Basid dilanjutkan dengan Pembacaan Ikrar Peserta oleh Bapak Khairi. (Qz/Msf)

Peserta Kajian Kitab Membludak

nuruljadid.net – Hari jum’at adalah hari spesial bagi pengurus Forum Kajian Kitab Putri (FKKP) Nurul Jadid. Pasalnya setiap hari jum’at digelar kajian kitab yang wajib diikuti oleh lembaga kitab di semua wilayah putri Pondok Pesantren Nurul Jadid dan juga terbuka untuk seluruh santri yang berminat.

Pagi ini (15/09/2017) kajian kitab tersebut digelar kembali setelah libur ramadhan. Sebelum ramadhan FKKP sudah menuntaskan bab munakahat serta  bab thaharah dan saat ini berlanjut ke bab shalat.

“Dulu di awal ada kajian ini memang sengaja kami mengambil bab nikah karena kami mengira peserta yang hadir akan lebih banyak dari kalangan mahasiswi dan kitab nikah sangat cocok untuk kami diskusikan sebagai bekal hidup berkeluarga nanti. Ternyata dugaan kami meleset. Peserta yang hadir lebih banyak dari kalangan siswi. Akhirnya setelah menuntaskan bab munakahat kami balik lagi ke thaharah dan insyaallah akan berlanjut sesuai dengan rentetan bab di kitab,” jelas Syafiqah Adhimah, Koordinator bidang kajian FKKP.

Dituturkan oleh Fika, sapaan akrabnya, kajian kitab FKKP ini seharusnya sudah dimulai pada awal September lalu sesuai dengan kalender kerja FKKP. Namun, karena beberapa alasan kajian kitab tersebut baru bisa dimulai minggu ini. Meski begitu, peserta kajian kitab yang diselenggarakan di ruang perpustakaan Neng Mamnuhatur Rahmah itu membludak sampai ada beberapa peserta yang harus duduk di belakang mushohhih karena tidak mendapat tempat.

Antusiasme peserta juga tidak kalah heboh. Sebagian peserta tidak hanya membawa kitab Fathul Qorib yang memang menjadi kitab utama tapi juga membawa kitab lain seperti Hasyiyah Bajuri, Tuhfatut Thullab, Kasyifatus Saja bahkan Fiqhul Islam Wa Adillatuhu.

“Alhamdulillah kajian kali ini berlangsung meriah. Para peserta kajian sudah mulai tidak canggung mengutarakan pendapat. Pesertanya juga membludak tidak hanya delegasi lembaga kitab tapi juga lembaga bahasa dan satri nonlembaga sampai ada yang duduk di tangga karena datang terlambat dan tempat duduk sudah penuh. Semoga selanjutnya lebih baik lagi sehingga kami bisa menghidupkan tradisi salafuna shalih dan  insyaallah kami akan melaksanakan Bahtsul Masail yang kedua pada akhir tahun ini,” pungkas Fatimatuz Zahro, Ketua FKKP. (FA)

 

 

PP. Nurul Jadid Kirim Kontingen Pramuka ke Perwimnas Magelang

nuruljadid.net – Dalam rangka menciptakan peserta didik yang memiliki karakter unggul melalui kegiatan Pramuka, Maka Pesantren Nurul Jadid membentuk satuan pramuka yang terdiri dari santri yang berada di tiga Perguruan Tinggi, yaitu IAI Nurul Jadid, STT Nurul Jadid dan STIKes Nurul jadid.

Sebagai perwujudan dari upaya pembentukan santri yang unggul, Jumat (15/09/2017) diadakan peresmian dan pelantikan RACANA AZ ZAINIYAH dan AN NAFI’IYAH GUDEP 19.190 dan 19.189 di aula IAI Nurul Jadid.

Selain itu, kegiatan ini juga merupakan pelepasan kontingen PP. Nurul Jadid untuk mengikuti Perwimnas II 2017 di lapangan AKMIL MAGELANG. KH Abdul Hamid Wahid selaku kepala pesantren dalam sambutannya menyatakan bahwa kegiatan ini merupakan Peresmian Racana Az Zainiyah dan An Nafi’iyah dan Az Zainiyah dan Pelepasan Delegasi Ke Perkemahan Wirakarya Ma’arif Nasional di Akmil Magelang tgl 18 – 23 September 2017 mendatang.

Kita berharap melalui Pramuka kita dapat menumbuhkan kesadaran berbangsa dan bernegara di satu sisi, serta kemandirian dan kedisiplinan siswa dan mahasiswa serta civitas akademika di sisi lain, imbuh beliau. (baharun)

Pelantikan Kepengurusan Baru , Wilayah Fatimatuz Zahro, nurul jadid, “Cahaya Baru” di Periode Baru

nuruljadid.net – Berakhirnya sebuah jabatan bukan berarti berakhir pula beberapa harapan di masa depan, melainkan itu merupakan sebuah ajang untuk perbaikan demi terealisasinya sebuah tujuan dalam kepengurusan. Hal itu dirasakan oleh kepengurusan Wilayah Fatimatuz Zahro’, malam ini (14/09/2017) Wilayah Fatimatuz Zahro’ mengadakan pelantikan yang bertujuan sebagai kaderisasi dalam kepengurusan dan peremajaan ulang setelah masa kepengurusan berjalan satu periode.

“Sebuah proses akan bernilai, jika dijalani dengan ikhlas dan jangan pernah menganggap sebuah jabatan menjadi seorang pengurus itu beban. Karena dengan kita menjadi seorang pengurus, kita benar-benar belajar bagaimana kita kelak ketika terjun dimasyarakat” dawuh Ny. Hj. Khodijatul Qodriyah sebagai pengisi acara sekaligus menyampaikan mauidhotul hasanah pada acara malam pelantikan pengurus Wilayah Fatimatuz Zahro` yang bertempat dihalaman kantor Pesantren Wilayah Fatimatuz Zahro`.

Kegiatan tersebut adalah kegiatan rutin setiap tahun yang dihadiri oleh seluruh santri wilayah Fatimatuz Zahro`, segenap kepengurusan Wilayah Fatimatuz Zahro`, baik yang lama maupun yang akan dilantik. Tak lupa pula, kegiatan ini juga dihadiri oleh jajaran keluarga pengasuh sekaligus pemangku Wilayah Fatimatuz Zahro` diantaranya adalah Ny. Hj. Nur Khotimah Wafi, Ny. Hj. Khodijatul Qodriyah dan Ny. Hj. Hanunah Nafi’iyah.

Serah terima jabatan kepala wilayah periode 2016-2017, Ustadzah Syafrotul Mufidah kepada kepala wilayah periode 2017-2018 Ustadzah Tubah Halawah disaksikan oleh Ny. Hj. Nur Khotimah Wafi.

“Jangan hanya diucapkan dengan lisan, tapi juga diikuti dengan ketauhidan” Dawuh Ny. Hj. Hanunah Nafi`iyah para acara pra pengikraran pengurus Wilayah Fatimatuz Zahro` periode 2017-2018.

Sesuai dengan susunan acara yang telah dibacakan oleh Master of Ceremony (MC), sebelum acara ditutup. Segenap panitia mengumumkan beberapa santri teladan yang terpilih sekaligus penyerahan piagam penghargaan oleh Ny. Hj. Khodijatul Qodriyah dan foto bersama walisantri yang bersangkutan diantaranya :

  1. Saudari Istibsyaroh sebagai santri teladan pertama.
  2. Saudari Zuyyimatur Roixah sebagai santri sebagai santri teladan kedua.
  3. Saudari Helmiyatul Hasanah sebagai santri teladan yang ketiga.

Dipenghujung acara, pembacaan do’a dipimpin oleh Ny. Hj. Nur Lathifah Wafi. Setelah acara pelantikan selesai, kegiatan ini juga dikemas dengan pengumuman asrama terbaik, daerah terbersih, pemenang lomba pada kegiatan Musabaqoh baina ad-Dawair sekaligus pembagian hadiah dan ditutup dengan pelaksanaan foto bersama segenap kepengurusan terlantik. (Qz)

 

Siang Ini, Fakultas Tarbiyah Gelar Seminar Konferensi Internasional

nuruljadid.net – Kamis (14/09/2017), Fakultas Tarbiyah IAI Nurul Jadid Paiton Probolinggo mengadakan The 1st International Conference on Education and Islamic Culture (ICEIS) di Aula Nurul Jadid Paiton Probolinggo dengan  menghadirkan Prof. Mejar Yahya Don (Nothern University of Malaysia – Malaysia), Prof. Dr. H. Imam Suprayogo (State Islamic University of Malang – Indonesia), Christopher Allen Woodrich (Chief of International Indonesia Forum Canada – Canada), Alistair Welsh (Senior Lecturer at Deakin University – Australia), Dr. H. Ilyasin, MA (State Islamic Institute of Samarinda – Indonesia)

Menurut Akmal Mundiri selaku ketua panitia, The 1st International Conference on Education and Islamic Culture (ICEISC) yang dilaksanakan oleh Fakultas Tarbiyah IAI Nurul Jadid ini merupakan perhelatan akademik dari para akademisi, peneliti dan praktisi di bidang pendidikan dan keislaman dengan tema “Rethinking Islamic Education Toward Cultural Transformation”.

Selain itu, Hasan Baharun sebagai dekan Fakultas Tarbiyah juga menyampaikan bahwa The 1st International Conference on Education and Islamic Culture juga ditujukan sebagai media untuk memotivasi dan membudayakan literasi dari para akademisi dan peneliti di bidang pendidikan dan penelitian. Di akhir acara, dilanjutkan penandatangan MoU kerjasama antara IAI Nurul Jadid dengan IAIN Samarinda, Universitas Utara Malaysia dan perguruan tinggi lainnya.

Kegiatan ini dihadiri oleh 51 presenter dari kalangan akademisi, peneliti dan praktisi yang telah lolos seleksi oleh tim Reviewer, dan 673 peserta yang terdiri dari dosen dan mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi, baik dalam negeri maupun luar negeri.

KH. Abdul Hamid Wahid sebagai rektor IAI Nurul Jadid menyambut gembira dengan adanya kegiatan The 1st International Conference on Education and Islamic Culture ini, karena kegiatan ini bisa memberikan implikasi yang cukup besar dalam memajukan pendidikan Islam, mengingat pendidikan Islam mampu memberikan makna yang cukup mendalam bagi kemajuan bangsa ini. Apalagi yang hadir dari ICEISC ini adalah pakar pendidikan dan keislaman yang sangat expert yang memiliki latar budaya yang berbeda, baik dari Indonesia maupun dari luar Indonesia. tentunya ini akan melahirkan konsep baru dalam mengembangankan pendidikan Islam. (DL/Qz)

 

Peserta Konferensi Internasional

Laporan Keuangan Pembangunan Masjid Jami’ Nurul Jadid Bulan Agustus 2017

LAPORAN KEUANGAN MASJID SAMPAI DENGAN BULAN AGUSTUS 2017

NO URAIAN JUMLAH
1 Biaya Total Kebutuhan  Rp         15.534.915.000,00
2 Pemasukan Bulan Ini  Rp              391.862.382,38
3 Pengeluaran Bulan Ini  Rp              224.288.996,90
4 Jumlah Total Pemasukan  s.d Bulan Agustus 2017  Rp           5.207.530.109,26
5 Jumlah Total Pengeluaran s.d Bulan Agustus 2017  Rp            4.927.353.279,65
6 Saldo Keseluruhan  Rp               280.176.829,61
KEKURANGAN DANA  Rp   10.327.384.890,74

LAPORAN KEUANGAN

PANITIA PEMBANGUNAN MASJID JAMI’ NURUL JADID

BULAN AGUSTUS 2017

NO. URAIAN  PEMASUKAN   PENGELUARAN   SALDO 
1 Saldo Bulan Lalu  Rp       112.603.444,13
2 Penerimaan sumbangan dana  Rp    391.844.000,00  Rp      504.447.444,13
3 Penerimaan sumbangan barang  Rp                              –  Rp      504.447.444,13
4 Penerimaan bunga bank  Rp               18.382,38  Rp      504.465.826,51
5 Penerimaan bantuan dana operasional dari STTNJ  Rp                              –  Rp      504.465.826,51
6 Penerimaan dana pinjaman  Rp                              –  Rp      504.465.826,51
7 Pemakaian sumbangan barang  Rp                           –  Rp      504.465.826,51
8 Pembayaran pajak bunga / biaya administrasi bank  Rp            28.496,90  Rp      504.437.329,61
9 Pembelian bahan / material bangunan  Rp   83.025.500,00 Rp       321.411.829,61
10 Gaji tukang  Rp    19.185.000,00  Rp     302.226.829,61
11 Ongkos pekerjaan  Rp     2.000.000,00  Rp     280.226.829,61
12 Pembelian alat-alat  Rp                           –  Rp     280.226.829,61
13 Administrasi  Rp                           –  Rp     280.226.829,61
14 Transport  Rp           50.000,00  Rp      280.176.829,61
15 Konsumsi kerja  Rp                           –  Rp      280.176.829,61
Jumlah bulan Agustus 2017  Rp      391.862.382,38  Rp      224.288.996,90  Rp      167.573.385,48
Jumlah s.d. bulan Juli 2017  Rp   4.815.667.726,88  Rp   4.703.064.282,75  Rp      112.603.444,13
Jumlah total s.d. bulan Agustus 2017  Rp   5.207.530.109,26  Rp   4.927.353.279,65  Rp      280.176.829,61
Kas Panitia Pembangunan Masjid PP. Nurul Jadid       :  Rp   280.176.829,61
Terbilang :

Dua Ratus Delapan Puluh Juta Seratus Tujuh Puluh Enam Ribu Delapan Ratus Dua Puluh Sembilan Rupiah Enam Puluh Satu Sen

 

DAFTAR NAMA PENYUMBANG

PANITIA PEMBANGUNAN MASJID JAMI’ NURUL JADID

BULAN AGUSTUS 2017

NO. TANGGAL PENYUMBANG ALAMAT  KETERANGAN  JUMLAH 
 (Rp) 
Jumlah sumbangan s.d. bulan Juli 2017     3.682.471.316,00
1 01/08/2017 Ahmad Khoiri melalui Bank BRI                 200.000,00
2 01/08/2017 Taufiqurrahman melalui Bank BRI                 500.000,00
3 01/08/2017 Hamba Allah melalui Bank BRI                 250.000,00
4 01/08/2017 Bank Mandiri Syariah melalui Bapak Saili            13.000.000,00
5 01/08/2017 Alumni NJ Jakarta (Nasrul Umam Syafi’i) Jakarta melalui Bank Mandiri              1.500.000,00
6 02/08/2017 Mohammad Sa’du melalui Bank BRI                 100.000,00
7 02/08/2017 Umar Hasan melalui Bank BRI                 300.000,00
8 03/08/2017 Hamba Allah melalui KH. Moh. Zuhri Zaini              5.100.000,00
9 03/08/2017 Keluarga Almarhumah Zumrotus Sa’adah Binti H. Amir Probolinggo melalui KH. Moh. Zuhri Zaini              5.000.000,00
10 03/08/2017 H. Syaifullah Yusuf Surabaya melalui KH. Moh. Zuhri Zaini            11.400.000,00
11 04/08/2017 P4NJ Ra’as Sumenep Ra’as Sumenep melalui H. Rusdi              1.000.000,00
12 04/08/2017 Telah terima dari Toko Mas ” Sumber Rejeki ” Bangkalan Madura Bangkalan              1.000.000,00
13 04/08/2017 Musyarofah melalui Bank BRI              1.000.000,00
14 04/08/2017 Muhammad Iqbal melalui Bank BRI                 100.000,00
15 04/08/2017 Amir Hamzah melalui Bank BRI                 100.000,00
16 04/08/2017 Moch. Ali Murthado melalui Bank Mandiri                 100.000,00
17 04/08/2017 PEMPROV Jawa Timur          305.780.000,00
18 07/08/2017 Mu’alim Wijaya melalui Bank BRI                 100.000,00
19 09/08/2017 Bapak Diki Jakarta melalui KH. Fahmi AHZ              5.000.000,00
20 10/08/2017 Hamba Allah melalui Bank Jatim              2.000.000,00
21 11/08/2017 Alumni NJ Malang Malang melalui Bank BRI            10.000.000,00
22 11/08/2017 Alumni NJ Malang Malang melalui Bank BRI            10.000.000,00
23 11/08/2017 Moh Hafidz Ali Mughni melalui Bank Mandiri                 300.000,00
24 12/08/2017 Siti Zubaidah melalui Bank BRI                   50.000,00
25 12/08/2017 Ummy Hidayah melalui Bank BRI                   29.000,00
26 13/08/2017 Daniatul Karom melalui Bank BRI                 350.000,00
27 13/08/2017 Masyarakat Olean Selatan Situbondo Situbondo melalui Bapak Saili                 500.000,00
28 14/08/2017 Ibu Surat (Ibu dari Bapak Samsul Arifin) Kunir Lumajan melalui KH. Moh. Zuhri Zaini              2.000.000,00
29 14/08/2017 Bapak Zubairi Alasmalang Situbondo melalui KH. Moh. Zuhri Zaini                 500.000,00
30 14/08/2017 Alumni NJ Malang Malang melalui Bank BRI              5.000.000,00
31 16/08/2017 Muchammad Asy’ari Mashbur Nasran melalui Bank Mandiri                 300.000,00
32 16/08/2017 Luluk Rofiqoh melalui Bank Mandiri                 100.000,00
33 16/08/2017 Hamba Allah melalui Bank Mandiri                 100.000,00
34 19/08/2017 Hamba Allah melalui Bank Mandiri                 200.000,00
35 21/08/2017 Ahmad Fauzan melalui Bank BRI                 500.000,00
36 21/08/2017 Hamba Allah melalui Bank Jatim              5.000.000,00
37 22/08/2017 Alumni MAK NJ Angkatan ’99 melalui Hj. Hanunah Nafi’iyah                 600.000,00
38 25/08/2017 Siti Zubaidah melalui Bank BRI                   65.000,00
39 27/08/2017 Hamba Allah melalui Bank Mandiri                 100.000,00
40 28/08/2017 Guru & karyawan SMK NJ bulan Juli & Agustus 2017 melalui Nurul Iman              1.800.000,00
41 30/08/2017 Hamba Allah Karanganyar Paiton                   50.000,00
42 30/08/2017 Muchammad Asy’ari Mashbur Nasran melalui Bank Mandiri                   70.000,00
43 31/08/2017 Ahmad Khoiri melalui Bank BRI                 200.000,00
44 31/08/2017 Siti Zubaidah melalui Bank BRI                 100.000,00
45 31/08/2017 Yusuf melalui Bank Mandiri                 100.000,00
46 31/08/2017 Hamba Allah melalui Bank Mandiri                 300.000,00
Jumlah sumbangan bulan Agustus 2017          391.844.000,00
Jumlah total sumbangan s.d. bulan Agustus 2017       4.074.315.316,00

Tanam Akhlak Baik Untuk Melahirkan Santri Teladan

nuruljadid.net – Santri yang memiliki akhlak yang baik adalah salah satu tujuan kedua orang tuanya dalam memondokkan putra putrinya di pondok pesantren. anak mondok di pondok pesantren mendapatkan dua keuntungan yang tidak bisa dimiliki oleh anak yang tidak mondok yakni bisa mempelajari ilmu umum dan ilmu agama atau penanaman karakter.

Penanaman karakter di dalam pondok lebih di tekankan pada pembinaan akhlaknya, dimulai dari berakhlak kepada sesama teman, guru, kedua orang tua dan kepada pesantren. Akhlak kepada teman harus menyayangi yang lebih muda dan menghormati yang lebih tua, akhlak kepada guru harus menghormati dan mendengarkan penjelasan guru saat didalam kelas, dan akhlak kepada kedua orang tua yakni membantu semua pekerjaan dan mengurangi beban kedua orang tua. Akhlak kepada pesantren yakni dengan mematuhi segala peraturan pesantren dan meninggalkan larangan pesantren.

Di Wilayah Az-Zainiyah PP Nurul Jadid pada hari Jum’at malam sabtu kemarin (08/09/2017) setelah sholat maghrib diadakan kegiatan penanaman karakter dengan mengadakan tausiyah akhlak kepada semua santri setiap 3 bulan sekali pasca penobatan santri teladan per daerah. Jadwal tausiyah kemarin disampaikan oleh kepala wilayah az-zainiyah sendiri yakni “ustadzah Farhah,S.Pd.I”. kegiatan ini bertujuan untuk mengingatkan santri dan memberikan ilmu bagaimana contoh  akhlak yang baik itu.

 “Contoh akhlak yang baik yaitu santri saat berjamaah tidak boleh rame dan bicara sendiri karena akan menganggu kekhusyuk’an teman dalam sholat, santri juga harus membersihkan dan menjaga kebersihan diri dan lingkungan, serta santri harus saling menjaga fasilitas pondok yang telah ada” berikut salah satu penyampaian tausiyah ustadzah farhah. Menanamkan akhlak serta memberikan hal contoh yang kecil dan perbedaan akhlak yang baik dan akhlak yang buruk di sekitar kita akan mempermudah santri dalam mengontrol perbuatannya dan akan lebih berhati-hati lagi dalm bertindak, dengan begitu akan terciptalah santri yang teladan. (MF)