Menyambut Hari Besar Islam 1 Muharram 1439 H Dengan Pekan Lomba

nuruljadid.net – Dalam rangka menyambut Hari besar Islam 1 Muharram 1439 H. Malam ini, Senin 28 Agustus 2017, seluruh santri Pondok Pesantren Nurul Jadid dengan semarak berkumpul di halaman Kantor Pesantren Nurul Jadid untuk mengikuti pembukaan pekan lomba dalam rangka menyambut Hari Besar Islam 1 Muharram 1439 H.

Pekan lomba yang dilaksanakan oleh teman – teman Forum Komunikasi Osis ( FKO ) terdiri dari beberapa macam lomba, Hadrah ala Santri, MSQ, Qori’,  Pidato Bahasa Madura, Pidato Bahasa Jawa, Kaligrafi, Penulisan Cerpen, Parade Puisi, semua macam lomba tersebut dilaksanakan pada malam libur kegiatan Pesantren, yaitu setiap malam selasa dan malam jum’at.

Sebelum acara pembukaan pekan lomba dimulai seluruh Santri yang hadir dalam acara tersebut dihibur dengan penampilan Firqoh Hadrah Az-Zainiyah.

Tepat pada jam 20.00 WIB kegiatan pembukaan pekan lomba dalam rangka Menyambut Hari Besar Islam 1 Muharram 1439 H dimulai. Seluruh Santri tampak antusias dalam mengikuti pembukaan lomba tersebut maklum kegiatan ini merupakan kegiatan yang diadakan setiap satu tahun sekali.

Tujuan diadakannya lomba tersebut adalah untuk mengembangkan bakat dan kemampuan Santri khususnya dalam bidang Keagamaan, ‘’terang Niamul Khoiri selaku Koordinator Acara Panitia Hari Besar Islam 1 Muharram 1439 H.

Tepat pada jam 21.00 WIB acara kegiatan pembukaan lomba dalam rangka menyambut Hari Besar Islam 1 Muharram 1439 H berakhir.(Zhen/MSF)

Penutupan KKN IAINJ Berbasis Pondok Pesantren Nurul Jadid

nuruljadid.net – Kuliah Kerja Nyata ( KKN ) Institut Agama Islam Nurul Jadid Paiton Probolinggo, Merupakan program rutin yang dilaksanakan setiap satu tahun sekali yang melibatkan Mahasiswa dan Mahasiswi semester tujuh dari semua fakultas atau jurusan.

KKN pada tahun 2017 berbeda dengan KKN tahun 2016, pada tahun 2016 ada kalanya KKN Berbasis Desa dan Masjid, Sedangkan pada tahun 2017 Pelaksanaan KKN ada yang berbasis Desa dan Pesantren, Untuk KKN berbasis Pesantren pada tahun 2017 ada sebagian Mahasiswa dan Mahasiswi  dari semua jurusan yang melaksanakan Kuliah Kerja Nyata ( KKN ) di Pondok Pesantren Nurul Jadid.

Dari seratus Mahasiswa dan Mahasiswi disemua jurusan yang melaksanakan KKN di Pondok Pesantren Nurul Jadid, terhitung sejak tanggal 17 Juli 2017 sampai dengan tanggal 27 Agustus 2017, Pada tanggal 27 Agustus 2017 KKN yang berbasis Pondok Pesantren Nurul Jadid resmi melaksanakan acara penutupan bersama baik Mahasiswa/ Mahasiswi yang dihadiri oleh Kepala Pesantren sekaligus Rektor Institut Agama Islam Nurul Jadid KH. Abdul Hamid Wahid, perwakilan dari LP3M IAI Nurul Jadid Gus Muhammad Alfyadl, DPL Putri Nyai Hj. Khodijatul Qodriyah dan semua Kepala Wilayah Puteri yang menjadi tempat  posko Mahasiswi.

Dalam acara penutupan Kuliah Kerja Nyata (KKN) berbasis Pondok Pesantren Nurul Jadid yang dilaksanakan di Aula Puteri Madrasah Aliyah Nurul Jadid, Diawali dengan pembacaan Surat Al-Fatihah yang dipimpin oleh pembawa acara Fathurrosi sebagai tanda dibukanya acara penutupan KKN 2017 berbasis Pondok Pesantren Nurul Jadid dan dilanjutkan dengan acara Pembacaan Ayat – Ayat Suci Al-Qur’an Uztadz Gufron, Sambutan Panitia, Masing – masing Kordes, DPL Nyai Hj. Khodijatul Qodriyah, Perwakilan LP3M Gus Muhammad Alfayadl dan Sambutan Kepala Pesantren KH. Abdul Hamid Wahid

Dalam sambutannya Kepala Pesantren Pondok Pesantren Nurul Jadid menyampaikan, “Bahwa KKN di Pondok Pesantren merupakan kesempatan emas bagi kita semua peserta KKN dan sekarang mungkin teman – teman tidak merasakan manfaatnya, barangkali kita akan merasakan manfaatnya ketika kita sudah pulang ke masyarakat, yang paling penting juga adalah bagaimana kita menyadari bahwa kita sebagai kader pejuang, Dan bagi Santri Nurul Jadid berjuang merupakan sebuah keharusan yang tertanam dalam mentalitas kita masing – masing, oleh karna itu KH. Zaini Mun’im  mengatakan kalau orang hanya memikirkan perutnya sendiri tidak mau berjuang maka orang tersebut sama saja dengan bermaksiat, oleh karna itu KKN merupakan salah satu latihan bagaimana kita belajar bermasyarakat dengan baik belajar memberikan kebaikan kepada orang lain maka sekali lagi KKN merupakan langkah awal bagi kita untuk melatih berbuat baik kepada orang lain.

Setelah sambutan Kepala Pesantren acara dilanjut dengan pemberian kenang – kenangan  dari masing – masing posko Mahasiswa dan Mahasiswi untuk posko Mahasiswa diwakili oleh Zainullah dan posko Mahasiswi diwakili oleh masing – masing Kordes, dan pembacaan do’a sebagai tanda berakhirnya acara penutupan Kuliah Kerja Nyata (KKN) 2017 yang dipimpin oleh Gus Muhammad Alfayadl. ( Zhen )

Biro Kepesantrenan Adakan Diklat Wali Asuh

nuruljadid.net – Malam ini (25/08) Biro Kepesantrenan Pondok Pesantren Nurul Jadid mengadakan Pembinaan, Pendidikan dan Pelatihan Wali Asuh yang bertempat digedung Aula SMP Nurul Jadid.

Kegiatan ini dihadiri oleh KH. Mahfudz Faqih, H. Ahmad Jazuli, Sekretaris Biro Kepesantrenan, Bapak Ponirin Mika, Koordinator Bagian Bimbingan Dan Konseling Biro kepesantrenan, Bapak Sholeh beserta seluruh pengurus wilayah yang berada dibawah naungan Pondok Pesantren Nurul Jadid.

Dalam acara ini Sekretaris Biro Kepesantrenan menyampaikan pesan dari KH. Fahmi AHZ selaku Kepala Biro Kepesantrenan yang berhalangan hadir.

Beliau sangat memohon dengan kepada semua  wali asuh agar mengikuti kegiatan bimbingan dan konseling kewaliasuhan ini sampai selesai. Ucap Bapak Ponirin Mika

“Peran wali asuh yang berada dibawah naungan Pondok Pesantren Nurul Jadid merupakan suatu hal yang paling utama oleh karena itu, Kepala Biro Kepesantrenan Pondok Pesantren Nurul Jadid sangat menghimbau kepada seluruh wali asuh agar menjalankan tugasnya dengan baik. Salah Satu tugas wali asuh adalah selalu menjaga, mendampingi dan memantau anak didiknya disetiap jam kegiatan pesantren serta aktivitas kesehariannya, agar tidak terjadi lagi kejadian santri yang biasanya kerasan diluar.” Imbuh Sekretaris Biro Kepesantrenan dalam sambutannya.

Adapun tujuan dan harapan pesantren kepada wali asuh adalah agar senantiasa aktif dalam menjaga, mendampingi, mendidik, membimbing dan membina serta mengarahkan anak didiknya untuk selalu semangat belajar dalam menimba ilmu di Pondok Pesantren Nurul Jadid. Serta menjadi santri sejati yang selalu menjaga kesopanan dan selalu ber-akhlaqul karimah. (QZ,/NS/MSF)

OMABA, Pelatihan Awal bagi Santri Baru Ma’had Aly Nurul Jadid

nuruljadid.net – Badan Eksekutif Mahasantri (BEMs) Ma’had Aly melaksanakan Orientasi Mahasantri Baru (OMABA), selasa pagi, (22/08/2017)  di Musholla Al Amiri. Kegiatan tersebut diikuti santri baru putra dan putri di wilayah Al-Amiri dan Wilayah Al-Lathifiyah yang merangkap peserta didik baru di program-program lembaga Ma’had Aly.

Seperti halnya instansi pendidikan lainnya, Ma’had Aly mengadakan kegiatan orientasi ini, bertujuan untuk melatih mental dan melatih kemandirian santri sebelum akhirnya menetap lebih lama dipondok pesantren.

Kegiatan OMABA yang diketuai oleh Anis Zayyadi ini berlangsung selama tiga hari. Selama tiga hari tersebut, para mahasantri disajikan berbagai materi, mulai dari kegiatan-kegiatan keagamaan, kepesantrenan, sejarah Ma’had Aly, pengantar konsentrasi Ma’had Aly, yakni fiqh & ushul fiqh, dll.

Puncak acara dan kegiatan yang begitu menyentuh dari kegiatan OMABA ini adalah kegiatan Renungan dan burdah keliling yang sengaja dilaksanakan pada tengah malam, yakni pada jam 02.00 WIB dini hari.

Pada kegiatan Renungan ini, bukan hanya para peserta OMABA yang menangis, Renungan yang diisi oleh puisi-puisi yang dibacakan oleh ustadzah Clara sinta pratiwi itu juga mampu membuat para panitia ikut menangis. Selepas renungan, para peserta langsung bergegas mengambil wudhu’ untuk melaksanakan sholat tahajjud kemudian disusul dengan kegiatan burdah keliling.

Seseuai dengan misi utama diadakannya kegiatan ini, Panitia mengemas OMABA dengan kreatif dan bersifat teori-praktis, karena dalam tatanan praktis, materi yang disajikan lebih mudah diingat dan diamalkan dengan baik.

“Segenap panitia dan musyrifin & musyrifah berharap, melalui pe;atihan yang dikemas dengan OMABA ini, para santri baru akan benar-benar belajar menjadi pribadi mandiri  seperti yang sudah diajarkan dan dipraktikkan di kegiatan OMABA ini.” Ujar Anis Zayyadi. (NH)

omaba ma’had aly putri

Belajar Tuntas Darah Wanita

nuruljadid.net – Fikih perempuan menjadi tema fikih yang sanagat penting dan tidak pernah habis dibahas.  Termasuk tema fikih yang sangat penting dipelajari  adalah Fikih darah wanita.

Madrasah Aliyah Program Keagamaan (MA PK) mengadakan kegiatan program Praktik Ibadah (26/08/17) dengan mengangkat tema “Belajar Tuntas Darah Wanita” pada hari jum’at (25/08).

Kegiatan ini merupakan salah satu kegiatan Praktik Ibadah yang dilaksanakan secara berkala yakni satu  tahun sekali oleh Organisasi Siswa Intra Sakan (OSAKA) di MA PK.

Diangkatnya tema tersebut dilatar belakangi oleh minimnya pengetahuan peserta didik baru tentang darah wanita. Baik  darah ditinjau dari segi warna atau dari jangka waktunya. Darah bagi seorang wanita adalah sesuatu yang sangat penting, sebab diterimanya ibadah kaum perempuan adalah tergantung bagaimana ia mampu memahami darah wanita baik dari segi penghitungan masa keluar darah atau dari segi bagaimana bersuci dari masa “berdarah”.

“Dengan adanya acara tersebut siswi MA PK diharapkan dapat mengerti lebih detail perhitungan darah wanita yang terkesan mumet dan membingungkan,” ujar Ketua Panitia, Lutfatul Imamah.

Acara yang dimulai sejak pukul 09.00 WIB tersebut berlangsung khidmat. Antusiasme terlihat dari banyaknya pertanyaan yang didiskusikan oleh peserta dan nara sumber.

Ustadzah Maadinatul Munawwaroh, S.Pd.I, yang didapuk sebagai narasumber mampu membuat suasana menyenangkan. Masing-masing peserta dibagi menjadi beberapa kelompok kemudian masing-masing kelompok diuji kekompakannya dengan yel-yel dan banyaknya pertanyaan yang diajukan. (EN)

Sambut PHBI, FKO Adakan Lomba

nuruljadid.net – Berbagai lomba yang digelar oleh Forum Komunikasi OSIS (FKO) dibuka kamis malam (24/08/2017). Lomba tersebut adalah rangkaian kegiatan Peringataan Hari Besar Islam dalam rangka menyambut tahun baru 1439 H.

Kegiatan ini merupakan kegiatan tahunan yang sudah pasti dilakukan. Namun, dalam setiap tahun perlombaan yang digelar tidak tentu sama, tergantung  bagaimana FKO mengagendakan kegiatan tersebut.  Pada tahun ini lomba Qori’ baru pertama kali diadakan.

Pembukaan lomba dilanjutkan dengan lomba Mars Nurul Jadid dan beat box santri. Lomba antar lembaga formal yang berada di bawah naungan Pondok Pesantren Nurul Jadid itu berlangsung meriah. Utusan masing-masing lembaga menampilkan performa terbaik mereka membuat tepuk tangan penonton tidak pernah surut.

Lomba antar lembaga tidak hanya lomba yang bersifat kognitif atau yang memeras pikiran tapi juga lomba yang mengharuskan kreatifitas dan kekompakan seperti lomba beat box, quiz dll.

“Lomba ini diadakan untuk meningkatkan kreativitas santri, meningkatkan daya saing santri antar lembaga formal secara sehat serta mengukuhkan ukhuwah ma’hadiyah antar santri agar lebih mencintai Pondok Pesantren Nurul jadid dan seisinya,” ungkap Sulusiyah, ketua panitia PHBI.

Dimulai sejak tanggal 24 Agustus 2017 sampai 14 Sepetember, ada tujuh lomba yang diagendakan oleh FKO yakni lomba Mars Nurul Jadid dan beat box, Pidato, MTQ, MSQ, Shalawat, Qari’, Quiz dan game hajar aswad. (ka)

Asah Hati dengan Tausiyah Pengasuh

nuruljadid.net – Pengurus wilayah Al-Hasyimiyah terus berusaha berbenah dalam segala hal termasuk usaha meningkatkan kinerja pengurus dan wali asuh. Salah satu program yang dicanangkan untuk itu adalah program tausiyah pengasuh.

Kegiatan tausiyah pengasuh tersebut adalah kegiatan tausiyah oleh dewan pengasuh Pondok Pesantren Nurul Jadid secara berkala yakni satu bulan sekali dan diikuti oleh seluruh pengurus dan wali asuh.

Selain untuk pengurus dan wali asuh kegiatan ini juga digelar untuk seluruh santri yang dibagi menjadi dua kelompok sesuai dengan tingkatan sekolah yakni SLTP dan SLTA.

Pengurus bagian Bimbingan dan Konseling yang menjadi penanggung jawab kegiatan tausiyah pengasuh mengundang KH. Hefniy Mahfudz Al-Hafidz untuk memberikan tausiyah pada bulan agustus ini.

“Kegiatan ini bertujuan untuk menumbuhkan ruhul jihad pengurus untuk mengabdi tanpa batas. Lebih khusus lagi tausiyah ini juga menjadi media untuk mengasah hati. Bagaimanapun hati kita harus terus diasah agar selalu ikhlas mengabdi dengan totalitas,” ungkap Nur Amalia, Kepala Bagian Bimbingan dan Konseling.

Selain diperuntukkan pengurus dan wali asuh, tausiyah pengasuh ini juga diperuntukkan seluruh santri yang dibedakan menurut tingkat pendidikan formalnya. Diharapkan kegiatan ini bisa menjadi pemompa jiwa pengabdian pengurus serta pemompa semangat belajar santri.

“Tidak hanya otak yang perlu diasah, hati juga penting untuk diasah agar tetap seimbang,” ujar Siti Badriyah, kepala wilayah Al-Hasyimiyah menguatkan. (ka)

Tim Lajnah Falakiyah Bersama Lajnah Falakiyah PCNU Gresik Melakukan Rukyatul Hilal Awal Dzulhijjah 1438 H

nuruljadid.net – Tim Lajnah Falakiyah yang dipimpin oleh Bapak Bashori Alwi bersama tim pelaksana, melaksanakan observasi pada hari Selasa 22 Agustus 2017 yang bertepatan dengan 29 Dzulqa’dah 1438 H, untuk melaksanakan perintah agama dalam menentukan masuknya awal bulan dzulhijjah 1438 H dan untuk penetapan pelaksanaan Hari Raya Idul Adha 1438 H. Kegiatan ini bertempat di balai rukyah LFNU Gresik di bukit condrodipo.

Sesuai dengan data rukyah yg sudah dibuat.

  1. Ijtimak awal dzulhijjah 1438 H Pada Jam 01:31:52 Pada hari selasa wage 22 Agustus 2017
  2. Terbenam matahari pasca ijtimak Jam 17:31:13 dan azimuth matahari 281’34’49”
  3. Azimuth bulan 280’52’26”, tinggi bulan 6’35’52”, sudut elongasi 8’43’48”, intensitas cahaya hilal 0,59%, mukuts hilal 00:30:16, dan umur hilal dari ijtimak 15:59:22

Dari data tersebut diatas, maka hilal menurut teori, sangat mungkin untuk bisa dirukyah akan penampakannnya,

Namun, keputusan penetapan awal dzulhijjah tetap menunggu keputusan dari pemerintah.

Lajnah falakiyah nurul jadid mempersiapkan alat untuk rukyatul hilal

Lajnah falakiyah NJ bersama Lajnah falakiyah NU Kab Gresik

Tim lajnah falakiyah NJ di kantor balai rukyatul hilal gresik

Pesantren Nurul Jadid Kembangkan Pesantren Berbasis Center of Excellent

nuruljadid.net – Dalam rangka mengembangkan mutu pesantren, PP. Nurul Jadid mengadakan kegiatan Ngaji Bareng bersama pengurus dan anggota P4NJ Jakarta, Pada hari Senin, 21 Agustus 2017 di Kompleks DPR RI Kalibata Jakarta.

Kegiatan ini bertujuan untuk mengembangkan Pondok Pesantren Nurul Jadid di tengah persaingan dan tuntutan globasasi, dengan harapan agar bisa diikuti oleh pesantren lain.

Nasrul Syafi’i selaku  ketua P4NJ (Pengurus Pembantu Pondok Pesantren Nurul Jadid) Jakarta menyampaikan, kegiatan ini sebagai wujud dari bentuk kepedulian alumni yg berada di Jakarta untuk memberikan masukan kepada Pesantren dalam rangka pengembangan pesantren ke depan. Selain itu, ini merupakan silaturahmi alumni dengan para pengasuh.

Dalam kegiatan ini, KH. Abdul Hamid Wahid menyampaikan bahwa :

Pesantren saat ini belajar melakukan perencanaan dan penataan dan fokus ke dalam lingkup pesantren. Kita selaku keluarga besar, bisa menata kembali silaturahmi antar pesantren, alumni dan wali santri.

kita memohon do`a dan dukungan, agar supaya apa yg kita lakukan dapat berjalan dengan baik.

Pesantren fungsinya kita kembangkan menjadi Central of Exellent, pengkaderan pengabdian dan pengkajian.

Menggagas kebersamaan agar lebih bermakna. (dikti)

Ma’had Aly Nurul Jadid Adakan Wisuda Akbar di Bulan Kemerdekaan RI.

nuruljadid.net – Ma’had Aly Nurul Jadid yang berkosentrasi di Fiqh dan Ushul Fiqh hari ini (20/08) melakukan wisuda akbar dengan jumlah peserta wisuda sebanyak 73 orang dari 3 program (Tamhidiyah, I’dadiyah dan Ma’had Aly). Kegiatan ini diawali dengan demonstrasi peserta wisuda kepada segenap undangan yang hadir. Hal itu bertujuan agar para undangan mengetahui dan menyaksikan kemampuan mereka atas apa yang telah mereka dapatkan selama menempa ilmu di Ma’had Aly Nurul Jadid. Dilanjutkan dengan prosesi wisuda yang dipimpin langsung oleh Mudir Ma’had Aly Nurul Jadid, KH. Moh. Romzi Al – Amiri Mannan didampingi dengan 3 orang asdir.

Kegiatan wisuda ini dihadiri oleh Pengasuh Pondok Pesantren Nurul Jadid, KH. Moh. Zuhri Zaini, Ketua AMALY (Asosiasi Ma’had Aly) se Indonesia, Dr. KH. Abdul Jalal dan beberapa dewan pengasuh lainnya. Dalam sambutan Mudir Ma’had Aly Nurul Jadid, KH. Moh. Romzi Al – Amniri Mannan, beliau menyampaikan beberapa perkembangan yang terjadi di Ma’had Aly Nurul Jadid. Salah satu diantaranya adalah bertambahnya beberapa program kosentrasi atas dasar bertambahnya minat santri yang mendaftar sebagai mahasantri di Ma’had Aly Nurul Jadid.

“mahasantri yang mendaftar di Ma’had Aly akhir akhir ini mengalami kemajuan” ujar beliau.

Tak hanya itu saja, dalam sambutannya, beliau menyampaikan sejarah perkembangan Ma’had Aly Nurul Jadid dari masa kemasa. Salah satunya adalah sejarah terbukanya program Tamhidiyah yang berada satu level dibawah I’dadiyah dengan jangka waktu pendidikan ditempuh selama satu tahun.

“banyaknya calon mahasantri yang tidak puas dengan hasil tes seleksi, akhirnya ada yang meminta ke pesantren untuk membuka tingkatan dibawah I’dadiyah, yaitu program Tamhidiyah yang ditempuh selama satu tahun, 4 bulan teori, 4 bulan praktek dan 4 bulan pelancaran” tambah beliau.

“semoga mahasantri yang lainnya bisa melebihi dari apa yang telah kita raih saat ini. Dan mohon sambungan doa kepada bapak ibu sekalian agar Ma’had Aly yang kita cintai ini bisa menjadi Ma’had Aly yang uswatun hasanah dengan demikian, Ma’had Aly akan menjadi pilihan utama yang dipilih oleh masyarakat untuk mondok di Nurul Jadid” cakap beliau sekaligus mengakhiri sambutan Mudir Ma’had Aly Nurul Jadid.

Dr. KH. Abd. Jalal selaku Ketua AMALY se Indonesia juga ikut menyampaikan sambutan dalam acara wisuda ini. Mengungkit tentang sejarah berdiri dan berkembangnya Ma’had Aly di Indonesia.

“tujuan dibentuknya Ma’had Aly di Indonesia adalah dalam rangka mengawal dan menjaga Ma’had Aly sebagai warisan para ulama” dawuh beliau.

“ciri Ma’had Aly yang berbeda dengan perguruan tinggi yang lain adalah khidmah kepada pesantren dan masyarakat.” Tambah beliau

Demi menapak tilaskan kembali pengajaran kitab kuning di berbagai daerah (kondisi penyebaran dan pengajaran kitab kuning pada tahun 70 dan 80-an), maka beliau menyampaikan harapan Ma’had Aly kedepannya.

“Lulusan Ma’had Aly di beberapa Pesantren diwajibkan untuk berkhidmah di Pondok sendiri untuk menggerakkan pembelajaran kitab kuning dibeberapa daerah. Kedepan kita berkeinginan minimal seperti Pondok Pesantren pada tahun 70 dan 80-an yang semuanya mengaji kitab kuning.”

Diakhir sambutannya, beliau memberikan masukan dan saran kepada Ma’had Aly Nurul Jadid agar di setiap kegiatan wisuda diadakan ceremony pemberian sanat keilmuan. Melihat banyaknya ilmu pada saat ini sanatnya tidak jelas. (QZ)

Menuju Universitas, Biro Pendidikan Tinggi (DIKTI) PP. Nurul Jadid Berkunjung ke UNWAHA Jombang

nuruljadid.net –   Ahad, 20 Agustus 2017, Biro Pendidikan Tinggi (Biro Dikti) melakukan kunjungan ilmiah ke Pondok Pesantren Bahrul Ulum Jombang.

Kunjungan tersebut diikuti oleh tiga pimpinan  perguruan tinggi yang berada di bawah Yayasan Nurul Jadid, yaitu Rektor IAI Nurul Jadid, Ketua STT Nurul Jadid dan Ketua Stikes Nurul Jadid Paiton Probolinggo. Kunjungan tersebut bertujuan untuk mengembangkan lembaga tinggi di Pesantren Nurul Jadid menjadi Universitas yang berbasis pesantren.

Rombongan dari Pondok Pesantren Nurul Jadid diterima oleh Dr. Fathullah Malik, selaku wakil Rektor 1 Universitas KH. Wahab Hasbullah (UNWAHA). Dalam sambutannya beliau menyampaikan bahwa, sekilas kita memiliki budaya yang sama, yaitu lembaga pendidikan tinggi yang berada di Pondok Pesantren dan perguruan tinggi yang berazazkan ahlussunnah wal jamaah atau berbasis Nahdliyin.  Universitas yang kita miliki ini merupakan cita – cita dari KH. Wahab Hasbullah yang sangat visioner. Tentunya tidak mudah untuk mewujudkan universitas ini, diperlukan  ketelatenan dan usaha keras untuk mewujudkan ini semua.

Selain itu, KH. Abdul Hamid Wahid selaku Kepala Biro Dikti PP. Nurul Jadid Paiton Probolinggo menyampaikan bahwa kedatangan kita ke UNWAHA (Universitas KH. Wahab Hasbullah) ini tidak lain adalah untuk menimba ilmu terkait dengan merger 3 perguruan tinggi yang ada di PP. Nurul Jadid menjadi Universitas di bawah naungan kemenristek dikti.

“Kami tidak bisa menunggu lagi, karena perguruan tinggi pesaing juga sudah berkompetisi untuk meningkatkan mutu PTKI. Nah.. mumpung ada peluang dari KEMENRISTEK DIKTI, maka kita mencoba ambil peluang menjadi universitas. Dengan model beberapa program studi di lembaga kami, insya’ allah kami bisa apabila disertai kesungguhan, ikhtiar dan Doa.” Ujar Beliau, Kepala Biro Dikti sekaligus Rektor IAI Nurul Jadid Paiton Probolinggo. (dikti)

Suasana Silaturrahim dan Dialog Interaktif di Ruang Rapat Rektorat UNWAHA Jombang. (Foto : Biro Dikti)

PPIQ Adakan Studium General “Motivasi Mendalami ilmu Al Qur’an.”

nuruljadid.net – Al Qur’an merupakan pedoman hidup bagi manusia terutama di kalangan muslim. Didalamnya terdapat banyak petunjuk dalam kehidupan dunia lebih lebih akhirat. Namun sayang, akhir akhir ini minat belajar dan mendalami ilmu Al Qur’an sudah mulai terkikis. Mereka lebih terfokuskan untuk mempelajari ilmu umum yang berkembang pesat pada zaman ini.

Atas dasar itulah, Pusat Pendidikan Ilmu Al Qur’an (PPIQ) Pondok Pesantren Nurul Jadid mengadakan legiatan Studium General (SG). Dengan tujuan untuk menanamkan raasa keingintahuan dan kecintaan terhadap Al Qur’an dan juga mengetahui bahwa betapa butuhnya kita terhadap Al Qur’an.

“Akhir akhir ini minat belajar Al Qur’an semakin seidkit dibandingkan dengan minat untuk mempelajari ilmu umum, seperti ilmu matematika, bahasa inggris dan lain sebagainya, seakan akan Al Qur’an sudah tidak penting lagi” ujar Ust. Ghufron, Kepala Bagian (Kabag) PPIQ dalam sambutannya.

“Tujuan diadakannya kegiatan ini agar teman teman mengenal Al Qur’an lebih dalam lagi dan dapat mengetahui betapa butuhnya kita terhadap Al Qur’an.” Tambah Ust. Ghufron

Pada kesempatan ini, Kabag PPIQ juga menyampaikan laporan kegiatan penerimaan peserta didik baru di PPIQ Nurul Jadid.

Harapan harapan juga terlontarkan dalam sambutan Kabag. PPIQ, diantaranya adalah dapat menjadi orang yang lebih baik lagi dan ghiroh untuk mempelajari serta mendalami Al Qur’an semakin meningkat.

Kegiatan ini juga dihadiri langsung oleh Pengasuh Pondok Pesantren Nurul Jadid, KH. Moh. Zuhri Zaini. Diawal tausiyahnya, beliau menyampaikan ucapan penghargaan dan terimakasih kepada keluarga besar PPIQ terutama pengurus yang selama ini telah istiqomah dalam menjalankan amanah pesantren.

Beliau juga menyampaikan bahwa peserta didik PPIQ yang fokus mempelajari dan mendalami Ilmu Al Qur’an merupakan santri plus. Pasalnya, semua santri bisa mempelajari Al Qur’an, namun belajar dengan intensif tidak semua santri melakukannya.

“Karena itu bersyukurlah bahwa saudara saudara dipilih oleh Allah untuk bergelut dan beraktifitas dengan Al Qur’an. Saudara sekalian merupakan tentara Allah yang bertugas untuk menjaga dan memlihara Al Qur’an yang dijamin keasliannya oleh Allah SWT” nasihat beliau kepada peserta Studium General.

Harapan harapan juga beliau sampaikan kepada peserta didik, baik peserta didik di Program tashisul Qiro’ah maupun tahfidzul Qur’an.

“kepada peserta didik di Tahsin, diharapkan tekun dan kalau bisa lanjutkan ke tahfidz. Untuk tahfidz, harus memiliki tekad dalam menghafal dan menjaga Al Qur’an. Karena menghafal memang berat, tetapi tidak seberat menjaga”.

“Jangan hanya belajar dan menghafalkan Al Qur’an saja, kita  juga harus bisa mengamalkannya sekalipun masih belum bisa memahaminya” dawuh beliau. (QZ)

Pendaftar Diterima
PPIQ Putera : 198 Anak Program Tahsinul Qiro’ah : 40 Anak
Program Tahfidzul Qur’an : 20 Anak
PPIQ Puteri : 150 Anak Program Tahsinul Qiro’ah : 43 Anak

Program Tahfidzul Qur’an : 15 Anak

 

Khidmatnya Upacara Penurunan Bendera Merah Putih

nuruljadid.net – Bendera merah putih nampak berkibar di lapangan Ayaman Pondok Pesantren Nurul Jadid sejak pukul 10.00 WIB yang menandakan puncak perayaan Dirgahayu RI ke 72 tahun di Nurul Jadid telah digelar. Hari ini (17/08) tepat pukul 16.00 WIB penurunan “sang saka” dilaksanakan.

Mengawali kegiatan ini, tim PASKIBRAKA Nurul Jadid melakukan atraksi dengan membentuk barisan 72 yang menandakan HUT RI pada tahun ini. Tim yang dilatih oleh Bapak Babun Sugianto ini sangat menikmati dan menghayati perayaan HUT RI tahun ini. Wajah ceria terlukis diraut wajah mereka, hal itu pertanda bahwa dalam diri meraka tertanam jiwa nasionalisme yang kuat.

Tim PASKIBRAKA NJ Membentuk Barisan 72. (Foto ; Zaky)

Dengan tetap berseragam putih hitam disertai dengan kopyah nasional ber-pin garuda, barisan 72 memasuki lapangan dan dilanjutkan dengan penghormatan kepada “sang saka” merah putih. Tak hanya tim Paskibraka, semangat nasionalisme dan patriotisme santri Nurul Jadid pun tak kalah saing. Pasalnya, pada penurunan bendera kali ini, Lapangan Ayaman masih dipadati dengan pasukan bersarung hijau dan berbaju putih dengan kopyah hitam nasional tentunya.

Dikomandoi oleh Ustad Alwi, sang komandan upacara, Para santri dan undangan nampak sangat seirus menyaksikan turunnya merah putih dari tiangnya. Lantangnya nyanyian Lagu Kebangsaan Indonesia Raya membuat upacara penurunan bendera kali ini semakin khidmat.

Alhamdulillah, kegiatan Peringatan HUT RI ke 72 th berjalan dengan lancar terutama dari segi peserta upacara yang antusias mengikuti acara ini sampai akhir. Semoga dengan kegiatan ini, rasa cinta akan tanah air semakin bertambah dan terus mengalir dalam diri kita” cakap Ust. Zainullah selaku ketua pelaksana kegiatan.

Selain menyanyikan Lagu Kebangsaan Indonesia Raya, Mars Yalal Waton juga ikut dinyayikan oleh Tim Paduan Suara Nurul Jadid. (QZ)

 

 

 

 

Nurdiana Kholidah, Putri Pembawa Bendera

nuruljadid.net-Dalam upacara peringatan kemerdekaan, aksi Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) selalu dinantikan. Salah satu yang paling kerap disorot adalah sosok pembawa bendera merah putih. Tahun ini Nurdiana Kholidah terpilih mendapat kehormatan tersebut.

Nurdiana Kholidah, paskibraka perwakilan SMA Nurul Jadid Kelas XI MIPA 3, santri angkatan tahun 2013, terpilih sebagai pembawa bendera pada upacara pengibaran dan penurunan bendera di lapangan SMA Nurul Jadid, Kamis (17/8/2017).

Dina, sapaan akrab Nurdiana Kholidah, gadis asal Besuki tersebut sangat antusias dan terlihat gembira sekali. Terlihat dari senyumnya yang selalu merekah sebelum dan setelah proses pengibaran bendera.

Menjadi pengibar bendera pada upacara perdana yang digelar di PP. Nurul Jadid merupakan pengalaman pertama Dina di dunia baris-berbaris. “Sangat gugup awalnya. Ada rasa takut tapi saya yakin saya bisa dan akhirnya saya berhasil, alhamdulillah,” ucapnya dengan senyum mengembang.

Dina berharap suatu saayt nanti dia bisa menjadi anggota paskibraka tingkat nasional. Kalaupun tidak dia berharap, kedepannya upacara 17 Agustus di PP. Nurul Jadid bisa terus terlaksana, tentu dengan perbaikan lebih baik dan dengan tim paskibraka yang lebih profesional.

Dara kelahiran situbondo, 27 Agustus 2001 tersebut berharap Pondok Pesantren Nurul Jadid lebih baik lagi dalam penyelenggaraan upacara. “Semoga, kedepan Nurul Jadid semoga selalu istiqomah melaksanakan upacara peringatan kemerdekaan Indonesia dengan banyak perbaikan tentunya,” pungkasnya. (Vie)

Ala Santri, Nuansa Kemerdekaan Pesantren

nuruljadid.net – Dalam rangka merayakan momentum kemerdekaan. Pagi ini, seluruh santri Nurul Jadid dengan semarak berkumpul di lapangan Ayaman mengikuti upacara bendera. Memakai busana khas tipikal pesantren, berkopyah nasional, berbaju takwa putih dan bersarung. Mereka dengan antusias mengikuti upacara tersebut. Tidak lepas dengan pita merah putih yang mereka ikatkan pada kopyah nasionalnya. Menggambarkan sikap bahwa mereka banggga menjadi bangsa Indonesia.

“Lapor, upacara bendera siap dilaksanakan!,” ucap Alwi sebagai Komandan Upacara dengan lantang memimpin jalanya upacara. Tak hanya itu, pelaksanaan upacara juga turut dihadiri oleh pihak anggota KORAMIL (Komando Rayon Militer) Paiton. Tak luput dengan Kh. Abdul Hamid selaku Kepala Pesantren juga turut berpatisipasi dalam kegiatan tersebut.

Panasnya terik matahari sama sekali tidak mengurangi rasa antusias mereka dalam mengikuti kegiatan ini. Wajar saja, kegiatan upacara dimulai pada pukul 09.30 WIB. Dalam keadaan posisi matahari mulai meninggi sehingga panas yang menyengat sedikit membuat peluh berjatuhan.

Baru kali ini, kegiatan upacara ini merupakan yang baru pertama kali diselenggarakan di Pondok Pesantren Nurul Jadid. Untuk menyukseskan kegiatan yang awal kali baru dilaksanakan tentu tidak sedikit beberapa kendala yang dihadapi. Namun, sebab tekad dan kegigihan yang kuat pelaksanaan upacara sampai akhir berjalan dengan baik.

“Kegiatan upacara yang dilaksanakan pagi ini adalah yang perdana dilaksanakan di Nurul Jadid. Alhamdulillah sejak dimulai tadi sampai akhir berjalan denga lancar,” terang Zainullah ketua pelaksana kegiatan. (DL/Q/SY)