Ma’had Aly Nurul Jadid Adakan Wisuda Akbar di Bulan Kemerdekaan RI.
nuruljadid.net – Ma’had Aly Nurul Jadid yang berkosentrasi di Fiqh dan Ushul Fiqh hari ini (20/08) melakukan wisuda akbar dengan jumlah peserta wisuda sebanyak 73 orang dari 3 program (Tamhidiyah, I’dadiyah dan Ma’had Aly). Kegiatan ini diawali dengan demonstrasi peserta wisuda kepada segenap undangan yang hadir. Hal itu bertujuan agar para undangan mengetahui dan menyaksikan kemampuan mereka atas apa yang telah mereka dapatkan selama menempa ilmu di Ma’had Aly Nurul Jadid. Dilanjutkan dengan prosesi wisuda yang dipimpin langsung oleh Mudir Ma’had Aly Nurul Jadid, KH. Moh. Romzi Al – Amiri Mannan didampingi dengan 3 orang asdir.
Kegiatan wisuda ini dihadiri oleh Pengasuh Pondok Pesantren Nurul Jadid, KH. Moh. Zuhri Zaini, Ketua AMALY (Asosiasi Ma’had Aly) se Indonesia, Dr. KH. Abdul Jalal dan beberapa dewan pengasuh lainnya. Dalam sambutan Mudir Ma’had Aly Nurul Jadid, KH. Moh. Romzi Al – Amniri Mannan, beliau menyampaikan beberapa perkembangan yang terjadi di Ma’had Aly Nurul Jadid. Salah satu diantaranya adalah bertambahnya beberapa program kosentrasi atas dasar bertambahnya minat santri yang mendaftar sebagai mahasantri di Ma’had Aly Nurul Jadid.
“mahasantri yang mendaftar di Ma’had Aly akhir akhir ini mengalami kemajuan” ujar beliau.
Tak hanya itu saja, dalam sambutannya, beliau menyampaikan sejarah perkembangan Ma’had Aly Nurul Jadid dari masa kemasa. Salah satunya adalah sejarah terbukanya program Tamhidiyah yang berada satu level dibawah I’dadiyah dengan jangka waktu pendidikan ditempuh selama satu tahun.
“banyaknya calon mahasantri yang tidak puas dengan hasil tes seleksi, akhirnya ada yang meminta ke pesantren untuk membuka tingkatan dibawah I’dadiyah, yaitu program Tamhidiyah yang ditempuh selama satu tahun, 4 bulan teori, 4 bulan praktek dan 4 bulan pelancaran” tambah beliau.
“semoga mahasantri yang lainnya bisa melebihi dari apa yang telah kita raih saat ini. Dan mohon sambungan doa kepada bapak ibu sekalian agar Ma’had Aly yang kita cintai ini bisa menjadi Ma’had Aly yang uswatun hasanah dengan demikian, Ma’had Aly akan menjadi pilihan utama yang dipilih oleh masyarakat untuk mondok di Nurul Jadid” cakap beliau sekaligus mengakhiri sambutan Mudir Ma’had Aly Nurul Jadid.
Dr. KH. Abd. Jalal selaku Ketua AMALY se Indonesia juga ikut menyampaikan sambutan dalam acara wisuda ini. Mengungkit tentang sejarah berdiri dan berkembangnya Ma’had Aly di Indonesia.
“tujuan dibentuknya Ma’had Aly di Indonesia adalah dalam rangka mengawal dan menjaga Ma’had Aly sebagai warisan para ulama” dawuh beliau.
“ciri Ma’had Aly yang berbeda dengan perguruan tinggi yang lain adalah khidmah kepada pesantren dan masyarakat.” Tambah beliau
Demi menapak tilaskan kembali pengajaran kitab kuning di berbagai daerah (kondisi penyebaran dan pengajaran kitab kuning pada tahun 70 dan 80-an), maka beliau menyampaikan harapan Ma’had Aly kedepannya.
“Lulusan Ma’had Aly di beberapa Pesantren diwajibkan untuk berkhidmah di Pondok sendiri untuk menggerakkan pembelajaran kitab kuning dibeberapa daerah. Kedepan kita berkeinginan minimal seperti Pondok Pesantren pada tahun 70 dan 80-an yang semuanya mengaji kitab kuning.”
Diakhir sambutannya, beliau memberikan masukan dan saran kepada Ma’had Aly Nurul Jadid agar di setiap kegiatan wisuda diadakan ceremony pemberian sanat keilmuan. Melihat banyaknya ilmu pada saat ini sanatnya tidak jelas. (QZ)
Leave a Reply
Want to join the discussion?Feel free to contribute!