Lomba Shalawat Menyambut PHBI

nuruljadid.net – Perlombaan PHBI (Peringatan Hari Besar Islam, red) kali ini menyajikan berbagai lantunan irama syahdu dari musholla wilayah Al-Hasyimiyah. Pasalnya perlombaan sholawat antar lembaga dilaksanakan di wilayah Al-Hasyimiyah, tepat pada hari Kamis (07/09/2017). Karena adanya acara tersebut, tampak musholla Al-Hasyimiyah diwarnai oleh berbagai santri (putri, red) dari masing- masing lembaga dan masing-masing wilayah di Pondok  Pesantren Nurul Jadid.

Sebelum perlombaan berlangsung, tampak panitia PHBI dan anggota FKO terlihat sibuk, guna mempersiapkan keperluan yang dibutuhkan untuk keberlangsungan acara tersebut.  Para panitia PHBI dan anggota FKO menggunakan pakaian dengan warna yang sama (Kerudung berwarna merah dan baju berwarna putih, red) guna untuk dapat memudahkan dalam membadakan identitas  panitia. Perlombaan tersebut dilaksanakan tak lama setelah kegiatan (Rutinitas para santri ketika malam jum’at, usai sholat isya’ berjama’ah, red) dari pihak pesantren.

Adapun peserta yang mengikuti acara tersebut meliputi lembaga sekolah dari tingkat SLTP sampai SLTA. Oleh sebab itu, para sporter berdatangan untuk memberikan semangat dan dukungan untuk lembaganya masing-masing. Jadi tak heran jika wilayah Al-Hasyimiyah khususnya di musholla (daltim, red) pada malam tersebut diramaikan oleh santri wilayah lain. Penampilan pertama dari delegasi SMP Nurul jadid, disusul peserta kedua perwakilan dari MAN 1 Probolinggo, dan diakhiri oleh delegasi dari Madrasah Aliyah Negeri 1 Probolinggo.

“Bahagia, karena bisa menambah pengalaman,  berusaha dan memberikan yang terbaik untuk…(Nama instansi sekolah). Luar biasa dan cukup memuaskan meskipun tardapat sedikit problem ketika perfom, tapi saya yakin apapun dan bagaimanapun hasil kami ketika pengumuman di penutupan  PHBI nanti saya pasrahkan semua kepada Allah, karena Allah Maha mengetahui dan Maha adil, dan pastinya usaha tidak akan mengkhianati hasil,” Ujar salah seorang peserta yang kami (kru Al-hasyimy post, red) temui usai acara perlombaan berlangsung.

Tak hanya lomba sholawat, berbagai macam perlombaan diselenggarakan oleh pihak panitia guna memperingati hari besar besar  Islam. Beragam perlombaan telah terealisasi dengan maksimal. Tentunya berbagai harapan dan tujuan selalu terpuai dalam setiap perlombaan salah satunya untuk mencetak santri yang berkualitas dan mengharumkan nama Pondok pesantren Nurul Jadid. ”Tujuan  diadakannya lomba sholwat ialah agar dapat mencetak santri yang mampu dan mahir dalam bidang sholawat,” ungkap salah seorang panitia PHBI yang kami temui usai acara berlangsung. (DRA)

Penjemuran Bantal Massal Santri

nuruljadid.net- Ada pemandangan berbeda terlihat di halaman wilayah Al-Hasyimiyah pagi ini (08/09/2017). Pasalnya halaman yang biasanya bersih tanpa ada sesuatupun pagi ini penuh dengan bantal, guling dan boneka yang dijemur dengan berjejer rapi.

Penjemuran bantal adalah salah satu program bagian kesehatan yang dilaksanakan secara berkala. “Dulu penjemuran massal ini dilaksanakan satu bulan sekali. Sempat beberapa kali tersendat dan karena beberapa pertimbangan program ini kami optimalkan dengan mengubah menjadi setengah bulan sekali,” papar Septiana Yulif, Kabag Kesehatan.

Setelah libur ramadhan lalu kali ini adalah kali pertama penjemuran bantal dilaksanakan kembali. Penjemuran bantal secara massal itu dilaksanakan sejak pagi sampai sore. Pukul empat sore halaman wilayah sudah harus bersih seperti sediakala.

Penjemuran bantal ini dilatarbelakangi oleh banyaknya santri yang kurang peduli terhadap kebersihan bantal. Banyak bantal yang apek dan sarung bantal yang tidak kunjung diganti. Program penjemuran bantal massal ini menjadi program berkelanjutan dengan diseragamkannya sarung bantal semua santri.

“Biasanya setelah dijemur bantal-bantal itu akan diganti sarung bantalnya. Tapi, kenyataannya banyak santri yang tidak terdeteksi oleh kami dan membuat tidak nyaman teman-teman sekamarnya. Karena itu kami membuat program berkelanjutan yakni mengganti sarung bantal dengan warna seragam. Setiap santri punya dua sarung bantal dengan dua warna berbeda dan harus diganti setiap setengah bulan sekali lepas penjemuran massal,” jelas Irma Lailatus Sa’adah, Kepala Bidang II Bagian kesejahteraan santri.

Antusiasme para santri terlihat jelas ketika mereka bersama-sama mengeluarkan bantal dari kamar masing-masing lalu ditata sedemikian rupa di halaman agar tidak menghalangi jalan kemudian bantal-bantal itu ditepuk-tepuk dengan wajah sumringah.

“Diharapkan program ini menjadi ikhtiar pengurus untuk menjaga kesehatan santri dengan pola hidup bersih,” pungkas Irma, sapaan akrabnya. (ka)

 

Kalahkan Al Yasini di Kota Sendiri, PSSNJ Juara LSN 2017 JATIM Regional III

nuruljadid.net – Persatuan Sepak Bola Santri Nurul Jadid (PSSNJ) berhasil mengalahkan Al Yasini di partai pamungkas (final) Liga Santri Nasional (LSN) 2017 Jawa Timur Regional III yang bertempat di Stadion Banyu Angga Probolinggo dengan skor 4-3 melalui adu pinalti. Mereka (PSSNJ) turun dengan skuad tim terbaiknya dengan pola permaian 4-3-3. Dengan memanfaatkan 3 stiker andalan dilini depan, pola tersebut terbukti ampuh mengobrak abrik pertahanan dari Al Yasini Pasuruan.

Merujuk dari permainan yang dilakoni oleh ke dua tim, peluang demi peluang diciptakan oleh kedua tim di babak pertama, namun yang paling dominan adalah PSSNJ. Di awal babak pertama dimuali, PSSNJ langsung memberikan tekanan demi tekanan kepada lawannya sehingga emosional dari pemain Al Yasini pun nampak di lapangan. Dengan kondisi tersebut, PSSNJ semakin sering memberikan tekanan ke jantung pertahanan Al Yasini.

Pada menit ke 20 dengan memanfaatkan serangan balik, PSSNJ nyaris menjebol gawang Al Yasini namun sayang, pertahanan lawan masih terlalu kukuh untuk dilewati sehingga peluang terbuang dengan sia sia. Begitu pula pada menit ke 23, Mahfud yang bertugas sebagai pangatur serangan masih belum bisa memberikan gol untuk PSSNJ. Dengan percobaan tendangan di luar kotak pinalti, “si kulit bundar” masih melesat jauh diatas mistar gawang Al Yasini.

Peluang demi peluang diciptakan oleh kedua tim hingga pada akhir babak pertama yang dilakoni, skor kedua tim masih imbang tanpa gol (0-0).

Pada babak ke dua, PSSNJ kembali menunjukkan performa terbaiknya. Permainan dengan umpan jauh masih belum memberikan hasil positif bagi PSSNJ. Tendangan jarak jauh yang dilesatkan pun masih melesat tinggi di atas mistar gawang Al Yasini. Pada menit ke 7 di babak kedua, PSSNJ mendapatkan kesempatan untuk memberikan keunggulan bagi tim, namun sayang tendangan yang dilesatkan oleh Moh. Irfan masih melambung tinggi.

Tak mau menyerah, Al Yasini memberikan perlawanan bagi lini pertahanan PSSNJ dengan memanfaatkan menurunnya stamina pemain PSSNJ. Di pertengahan babak kedua, Al Yasini nampak memberikan perlawanan yang cukup serius hal itu dibuktikan dengan permainan tiki-taka bola yang membuat lini belakang PSSNJ mengalami kesulitan. Beberapa kali para pemain belakang PSSNJ mendapatkan perlawanan yang sengit dan mengalami sedikit kesulitan untuk menghalau serangan yang dibangun. Namun beruntung, Goal keeper (GK) PSSNJ masih bisa melaksanakan tugasnya dengan baik.

Di menit ke 18 pada babak kedua, PSSNJ kembali memberikan perlawanan namun sundulan kepala dari Maula masih melenceng di sisi kiri gawang Al Yasini. Tak mau menyia-nyiakan waktu, di menit – menit akhir babak ke dua, PSSNJ terus menggempur pertahanan Al Yasini dengan umpan lambung, namun lagi – lagi kesempatan itu gagal membuahkan hasil. Hingga pluit panjang wasit berbunyi, kedua tim masih belum bisa memberikan skor sehingga pertandingan dilanjutkan dengan adu pinalti.

Masing masing tim memilih 5 penendang terbaik untuk melakoni adu pinalti. Di awal adu pinalti, Al Yasini berhasil mengawalinya dengan baik. Tendangan perdana berhasil bersarang di gawang PSSNJ yang dijaga oleh Abdur Rozaq. Namun awal yang tidak baik bagi PSSNJ, pasalnya penendang pertama, Fikri gagal mengeksekusi tendangan pinalti dengan baik. Bola yang disepaknya dapat dihalau oleh Kiper Al Yasini.

Tapi sayang, “Dewi Fortuna” hari ini (06/09/2017) berada di pihak PSSNJ. Dari 5 penendang terbaiknya, PSSNJ mampu mencetak 4 gol sedangkan Al Yasini hanya mampu mencetak 3 gol. Hasil akhir pertandingan Final LSN 2017 Jawa Timur Regional III : PSSNJ Probolinggo Vs Al Yasini Pasuruan : 4 – 3. Sehingga PSSNJ keluar menjadi juara I dan kemudian akan mewakili Regional Jawa Timur III ditingkat Nasional yang akan berlangsung di Kota Bandung.

Tak hanya sebagai Juara I saja, PSSNJ juga menyabet tropi pemain terbaik dan pencetak gol terbanyak dengan torehan 7 gol selama LSN berlangsung. M. Ido sebagai The Best Player dan M. Qori’ Amrullah sebagai The Top Scorer.

“Alhamdulillah kita bersyukur atas kemenangan ini, karena berkat usaha dan kerja keras yang dibangun selama ini membuahkan hasil bagi PSSNJ setelah 3 tahun ikut serta dalam event LSN dan pada tahun ini PSSNJ keluar sebagai pemenang sekaligus terbaik di Regional III. Juara kali ini semakin komplit dengan diraihnya juga top skorer dan pemain terbaik” ujar Pelatih II PSSNJ, Achmad Darsono. (Qz/DL)

Siapkan Mental, PSSNJ Rebutkan Juara Final

nuruljadid.net  – Setelah meraih kemenangan dari pesantren Bayt Al-Hikmah dalam pertandingan yang dilaksanakan pada bulan Agustus kemarin Minggu (29/08/2017). Hari ini Persatuan Sepak Bola Santri Nurul Jadid (PSSNJ) melaju pada sesi final.

Dalam liga perebutan final LSN yang akan dilaksanakan pada pukul 15.30 WIB. sore nanti akan turut pula dihadiri oleh KH. Abdul Hamid Wahid selaku Kepala Pesantren Nurul Jadid.

Kemenangan yang mereka raih pada pertandingan semi final kemarin berhasil mengantongi tiga gol tidak terbalaskan dari lawan mereka, Bayt al-Hikmah Pasuruan.

Dalam perebutan juara satu di Liga Santri Nasional (LSN) 2017 Jawa Timur Regional 3 mereka siap mentalkan dan fisik untuk tumbangkan lawan pada ajang final nantik.

“Insya Allah kami siap dan dengan optimis bisa memenangkan pertandingan ini,” tutur KH. Makki Maimun Wafi kepala Badan Koordinasi Olahraga Santri Nurul Jadid (BKOSNJ).

Pelaksanaan perebutan final LSN ini diselenggarakan di Stadion Banyu Angga Kota Probolinggo. PSSNJ akan turun dengan skuad tim utama mereka. Adalah Aqdi Wijaya sebagai captain untuk memimpin clubnya dalam permainan ini.

“Dalam pertandingan nanti kaptenya adalah Aqdi Wijaya,” imbuh beliau. (DL/Qz)

Yudisium : Pengukuhan Gelar Sarjana Mahasiswa STT Nurul Jadid

nuruljadid.net – Sebanyak 400 mahasiswa/i STT Nurul Jadid hari ini dikokohkan gelar Sarjana nya. Dengan gelar Sarjana Komputer (S.Kom) bagi mahasiswa Jurusan Teknik Informatika dan Sarjana Teknik (ST) bagi mahasiswa Jurusan Teknik Elektro.

Kegiatan Yudisium kali ini dilaksanakan setelah pelaksanaan pelatihan penulisan lamaran kerja dan tes wawancara beberapa jam yang lalu. Bapak Kamil Malik, M.Kom, selaku PK I STT Nurul Jadid menyampaikan bahwa kegiatan Yudisium ini memiliki makna yaitu sebagai Pengokohan Gelar Sarjana bagi mahasiswa semester akhir yang telah melakukan semua rangkaian kegiatan akademik lembaga beberapa diantaranya adalah melakukan seminar hasil dan Sidang Tugas Akhir.

Bapak PK I STT Nurul Jadid juga menyampaikan bahwa setelah pembacaan Surat Keputusan Yudisium yang ditandatangani oleh Ketua STT Nurul Jadid dan disampaikan oleh Ketua Prodi Informatika, Bapak Moh. Furqon, M.Kom, maka gelar sarjana telah dikukuhkan dan dapat dipergunakan sesuai dengan kebutuhan.

“Gelar yang kalian dapatkan bukanlah sebuah beban yang ringan, melainkan itu adalah beban yang berat. Terkadang gelar itu bisa digunakan atau tidak” ujar Bapak Kamil sapaan akarab dari PK I STT Nurul Jadid.

Tak hanya menyampaikan pengantar saja, PK I STT Nurul Jadid juga memberikan motivasi sekaligus pesan kepada mahasiswa yang akan diwisuda di bulan Oktober 2017 nanti.

“Bagi kalian yang akan menyandang gelar sarjana dan memperoleh ijazah Starta Satu (S1) jangan mengandalkan Ijazah untuk mencari pekerjaan, tapi andalkanlah ijazah untuk memperoleh kepercayaan” ujar Bapak Kamil Malik didepan 400 mahasiswa semester akhir.

Sedikit menyampaikan pengalaman beliau tentang beratnya menyandang Gelar Sarjana di kehidupan bermasyarakat, maka beliau juga menyampaikan beberapa pesan kepada mahasiswa/i STT Nurul Jadid. Adapun pesannya adalah

  1. Pertanggung Jawaban dari Gelar yang diraih harus dipertanggung jawabkan.
  2. Gelar yang akan dipertanyakan adalah gelar ketika tidak memiliki aktivitas.
  3. Sarjana menjadi barometer di masyarakat kelak.

Harapannya adalah mahasiswa/i STT Nurul Jadid dapat mempertanggung jawabkan gelar yang diperoleh dengan tetap menjadi kepercayaan dimanapun dan apapun pekerjaan yang diperoleh kelak.

Setelah pengantar dari PK I STT Nurul Jadid, pembacaan SK Yudisium dibacakan. Dilanjutkan dengan pembacaan nama nama mahasiswa yang masih belum memenuhi Standar Minimal Kelulusan lembaga oleh Bapak Zainal Arifin, M.Kom.

“terdapat 21 orang mahasiswa yang masih bermasalah dengan nilai akademik dan 34 orang mahasiswa yang belum melaksanakan seminar hasil dan sidang Tugas Akhir” ujar Bapak Zainal

“Kami telah konsisten dengan peraturan yang telah lembaga buat. Tahun lalu terdapat 10 orang mahasiswa yang bermasalah di akademik, tahun ini meningkat drastis, terdapat 21 orang yang bermasalah di nilai akademik. Harapannya, kepada mereka yang bermasalah agar segera mengurusi ke bagian BAAK” tambah Bapak Zainal

Sedangkan bagi 34 orang yang tidak mengikuti seminar dan sidang tugas akhir masih diberikan kesempatan untuk mendaftarkan ujian di gelombang ketiga dengan batas maksimal besok (04/09) sore dan sidang akan dilaksanakan pada hari selasa (05/09) pada pukul 08.00 – 16.00 WIB.

Setelah pembacaan nama nama yang bermasalah di akademik, Bapak Ach. Khairi selaku Kepala BAAK membacakan dan memberikan Transkip nilai kepada mahasiswa semester akhir sebagai bukti mengenyam pendidikan selama 4 tahun di STT Nurul Jadid. (Qz)

Persiapan Karir Kerja, STT Nurul Jadid adakan Pelatihan Penulisan Lamaran Kerja dan Tes Wawancara

nuruljadid.net – Semester akhir adalah perjalanan akhir pendidikan mahasiswa di jenjang perguruan tinggi. Banyak hal yang akan dihadapai oleh para calon sarjana terutama bagi mereka yang akan melanjutkan karirnya untuk mempersiapkan perekomoniam keluarga. Tuntutan zaman juga menyertai perjalanan karir mereka. Apakah mereka akan melanjutkan jenjang studi ke Pascasarjana atau ke jenjang karir lainnya. Melihat fenomena yang ada, Sekolah Tinggi Teknologi Nurul Jadid (STTNJ) hari ini (03/09) mengadakan kegiatan Pelatihan Penulisan Lamaran Kerja dan Tes Wawancara.

Kegiatan ini merupakan kegiatan perdana bagi STT Nurul Jadid yang dirangkai dengan kegiatab Yudisium mahasiswa tahun akademik 2016 s/d 2017.

Bapak Noer Fadli Hidayat sekalu PK III STT Nurul Jadid menyampaikan bahwa tujuan dilaksanakannya kegiatan ini adalah agar mahasiswa mengetahui dasar dasar untuk mendaftarkan diri di perusahaan yang diinginkan sehingga mereka mampu untuk mempersiapkan beberapa kebutuhan dalam menghadapi jenjang karir barunya.

“Lembaga dapat membantu mahasiswa yang ingin mendaftar kerja di instansi manapun. Kegiatan kali ini akan mengajarkan bagaimana cara menulis surat lamaran pekerjaan yang baik dan benar dan juga cara untuk menghadapi tes wawancara” cakap Bapak Puket III STT Nurul Jadid.

“Lembaga juga menginginkan bahwa lulusan STT Nurul Jadid dapat berguna bagi keluarga, bangsa, agama dan bahkan dunia melalui gelar sarjana yang akan dikukuhkan pada kegiatan yudisium nanti” tambah Bapak Noer Fadli Hidayat.

Setelah pengantar dari Puket III, Bapak Wahab Sya’roni selaku moderator pada kegaitan pelatihan ini juga menyampaikan beberapa hal yang akan disampaikan pada pelatihan yang akan disajikan oleh Bapak Agus Hariyanto, M.Kom

“Kalian (calon wisudawan wisudawati) yang sudah melalui proses yang panjang akan merasakan yang namanya kebingungan. Arah mana yang akan kalian pilih kedepannya?” ujar Bapak Wahab

Setelah pengantar yang disampaikan oleh moderator, Bapak Agus Hariyanto yang bertugas sebagai penyaji mulai menyampaikan materi yang telah disiapkan. Mengawali dengan kalimat “Dunia Kerja Itu Simpel” membuat Aula STT Nurul Jadid semakin serius dalam mengikutinya.

Penyaji yang juga merupakan Alumni STT Nurul Jadid lulusan tahun 2000 ini menyampaikan bahwa apabila kita ingin mendaftarkan diri di sebuah perusahaan, maka hal pertama yang harus dilakukan oleh kita adalah percaya akan kemampuan diri kita sendiri, selain itu, kita juga harus mencintai perusahaan tersebut.

Bapak Agus yang juga merupakan Pimpinan Cabang Pembantu Bank JATIM Kediri Jawa Timur memberikan beberapa tahapan untuk masuk kerja diantaranya adalah

  1. Seleksi Administrasi
  2. Psikotes
  3. Wawancara dengan Human Resource Development (HRD)
  4. Wawancara dengan User
  5. Medical Check Up

Di penghujung acara, Bapak Pimpinan Cabang Pembantu Bank JATIM Kediri Jawa Timur ini mengajak salah seorang mahasiswa untuk melakukan simulasi test wawancara yang kemudian akan perbaikan dari apa yang telah dilakukan. (Qz)

Pondok Pesantren Nurul Jadid Adakan Silaturrahim dan Rapat Wali Santri

nuruljadid.net – Pondok Pesantren Nurul Jadid Sabtu (02/09/2017) bersama–sama dengan pengelola Pesantren dan Wali Santri  mengadakan Silaturrahim dan Rapat Wali Santri yang bertempat di Lapangan Ayaman Pondok Pesantren Nurul Jadid.

Sebelum acara dimulai seluruh Wali Santri yang hadir dilokasi acara dihibur penampilan  Firqoh Hadrah Az-Zainiyah (Firhaz), Tepat pada jam 08.00 Wib acara Silaturrahim dan Rapat Wali Santri dimulai, diawali dengan pembacaan Surat Al-fatihah yang dipimpin oleh pembawa acara, Dimas Eko Cahyono resmi pertanda dimulainya acara tersebut, dan sebagai bentuk harapan kepada Allah SWT semoga acara demi acara berjalan dengan lancar sesuai dengan ridhonya, pembacaan Ayat–ayat suci Al-Qur’an yang dibacakan oleh Ustadz Supriyadi, S.Pd.I sebagai tangga acara yang kedua, pembacaan tahlil ikhtishar yang dipimpin oleh KH. Najiburrahman Wahid, dan pembacaan do’a yang dipimpin oleh KH. Moh. Hefni Mahfudz.

Dalam sambutannya  KH. Abdul Hamid Wahid, selaku Kepala Pesantren Pondok Pesantren Nurul Jadid menyampaikan  tujuh poin penting yang akan disampaikan dalam Silaturrahim dan Rapat Wali Santri, adapun tujuh poin tersebut sebagaimana berikut:

  1. Integrasi biaya Sekolah dan Pesantren, serta latar belakang integrasi biaya Sekolah dan Pesantren dan prosedur pembayaran satu angka/integrasi.
  2. Program BK dan Kewaliasuhan dalam rangka optimalisasi Pendidikan, pendampingan serta pembinaan kepada seluruh Santri di Wilayah (Asrama).
  3. Alur dan prosedur perijinan bagi seluruh Santri.
  4. Program pemberlakuan zona Pesantren dan parkir yang sesuai dengan buku informasi.
  5. Ketentuan dan tata tertib jam berkunjung ke Pesantren bagi seluruh Wali Santri.
  6. Program indekost bagi seluruh Santri, ketentuan jam buka Koperasi dan jam makan.
  7. Pola komunikasi Wali Santri dengan Pengurus melalui media komunikasi yang telah tersedia.

Pengasuh Pondok Pesantren Nurul Jadid Paiton Probolinggo KH. Moh. Zuhri Zaini dalam sambutannya menyampaikan tujuan diadakannya Silaturrahim dan Rapat Wali Santri sebagaimana berikut:

  1. Sebagai media silaturrahim antara pengelola Pesantren dengan seluruh Wali Santri, sehingga diharapkan dengan terjalinnya silaturrahim tersebut akan menjadikan Pondok Pesantren Nurul Jadid menjadi lebih baik.
  2. Media sosialisasi terkait informasi dan perubahan tata kelola di Pondok Pesantren Nurul Jadid kepada seluruh Wali Santri, diharapkan dengan sosialisasi tersebut Wali Santri mengetahui perubahan tata kelola di pondok Pesantren Nurul Jadid secara umum.
  3. Sebagai wahana dan dialog bersama antara pengelola Pesantren dan Wali Santri, sehingga melalui dialog tersebut diharapkan ada ide–ide baru yang mendukung terhadap visi dan misi pondok Pesantren Nurul Jadid secara umum.

Setelah sambutan, acara dilanjut dengan penyampaian program dan tata kelola dari masing-masing Biro, Kemudian dilanjutkan dengan dialog interaktif Pengelola Pesantren dan Wali Santri, tepat pada jam 13.00 WIB acara Silaturrahim dan Rapat Wali Santri selesai.(Zhen/Qz/Ns/Msf/DL)

Ma’had Aly Nurul Jadid Gelar Iftitahud Dirosah pada Momen Perayaan Idul Adha 1438 H.

nuruljadid.net – Hari ini (01/09/2017) Ma’had Aly Nurul Jadid yang merupakan salah satu dari lembaga pendidikan di Pondok Pesantren Nurul Jadid mengadakan kegiatan Iftitahud Dirosah yang dikemas dalam bentuk Dialog Interaktif. Kegiatan ini merupakan kegiatan rutin tahunan lembaga yang biasanya diselenggarakan setelah Pelaksanaan Orientasi Mahasantri Baru (OMABA).

Kegiatan yang bertemakan tentang “Ma’had Aly Sebagai Pilar Tafaqquh Fiddin” bertempat di Aula SMP Nurul Jadid dan diikuti oleh seluruh peserta didik Ma’had Aly Nurul Jadid. Dalam kegiatan ini, KHR. Ach. Azaim Ibrohimy, Pengasuh Pondok Pesantren Salafiyah Syafi’iyah Sukorejo Situbondo menjadi penyaji yang akan berdisuksi tentang tema yang dimaksud.

Pada kesempatan ini, Mudir Ma’had Aly Nurul Jadid, KH. Moh. Romzi Al Amiri Mannan juga turut hadir dan memberikan sambutan. Dalam sambutannya, beliau menyampaikan bahwa tema yang diangkat dalam kegiatan Iftitahud Dirosah ini merupakan salah satu kunci untuk memulai kegiatan belajar.

“jika kita ingin mendapatkan sebuah kesuksesan ada 9 tahapan yang harus dilalui, yaitu sabar, ikhlas, do’a, cintai pelajaran, memilih teman yang baik, hormat terhadap guru, jauhi maksiat, renungkan keberhasilan teman-teman yang berhasil dan jagalah hati” Dawuh KH. Romzi sapaan akrab Mudir Ma’had Aly Nurul Jadid.

“Mencari ilmu harus dengan kesabaran, bersabar bukan hanya diam melainkan kita harus mencari solusinya” Tambah beliau dalam sambutannya.

Sebelum penyaji menyampaikan tentang tema yang diangkat, Ust. Kusairi selaku moderator menyampaikan landasan dan alasan tentang tema yang akan dibahas. Dia menyampaikan bahwa pengangkatan tema dialog kali ini merupakan hasil dari kajian kajian yang telah dilakukan oleh Penyaji.

“diangkatnya nama tema “Ma’had  Aly Sebagai Pilar Tafaqquh Fiddin” Tentunya tema ini bukan berangkat dari tangan kosong, melaikan sebelumya sudah pernah dilakukan beberapa pengkajian yang mendalam oleh KHR. Ach. Azaim Ibrohimy,  salah satunya ialah di Pondok Pesantren Sidogiri, LPQ Batsul Masa’il Kediri, dan di Ma’had Nurul Kharoma’in Pujjor, Musyaifah Makkah dan yang terakhir di RSP Saudi Arabia.” Ujar moderator.

Diawal penyajian, KHR. Azaim Ibrohimy menyampaikan sambutan bahwasanya kedatangan beliau untuk menghadiri sekaligus menjadi penyaji dalam kegiatan Iftitahud Dirosah ini merupakan titah dari KH. Moh. Zuhri Zaini, Pengasuh Pondok Pesantren Nurul Jadid untuk me-muroja’ah kembali dan Musabaqoh bersama santri Ma’had Aly Nurul Jadid terhadap ilmu yang pernah beliau dapatkan semasa beliau masih menjadi santri aktif di Pondok Pesantren Nurul Jadid pada tahun 1994 sampai dengan 1998. Kegiatan ini berakhir pada pukul 23.00 WIB. (Zhen/Qz/Ns/Msf/DL).

Pelaksanaan Sholat Hari Raya Idul Adha 1438 H Di Pondok Pesantren Nurul Jadid

nuruljadid.net – Pondok Pesantren Nurul Jadid, Jum’at (01/09/2017) dengan penuh khidmat seluruh santri  serta masyarakat Karanganyar Paiton Probolinggo bersama–sama melaksankan Sholat Hari Raya Idul Adha yang bertempat di Masjid Jami` Nurul Jadid.

Pelaksanaan Sholat Hari Raya Idul Adha 1438 H diawali dengan lantunan Gema Takbir Seluruh Santri Pondok Pesantren Nurul Jadid dengan penuh sumringah serta menyapa dunia dengan lantunan takbir, suara gemuruh Gema Takbir Santri dimulai pada malam hari hingga tiba Pelaksanaan Sholat Hari Raya Idul Adha.

Pada pelaksanaan Sholat Hari Raya Idul Adha ini dipimpin langsung oleh Pengasuh Pondok Pesantren Nurul Jadid KH. Moh. Zuhri Zaini dan dilanjutkan dengan pembacaan khutbah hari raya idul adha yang dipimpin oleh KH. Abdul Hamid Wahid selaku Kepala Pondok Pesantren Nurul Jadid, Dalam khutbahnya KH. Abdul Hamid Wahid Menyampaikan kepada seluruh Jama`ah Sholat Hari Raya Idul Adha, Bahwa Hari Raya Idul Adha merupakan hari yang sangat Agung dan paling utama.

Setelah pelaksanaan Sholat Hari Raya Idul Adha dilanjutkan dengan Pembacaan Tahlil bersama yang dipimpin oleh Pengasuh Pondok pesantren Nurul Jadid serta diikuti oleh seluruh jama’ah Sholat Hari Raya idul Adha.(Qz/Zhen,Ns,Msf)

Lapis-lapis Keberkahan diantara Dua Kesunnahan

nuruljadid.net – (01/09) Bias sinar matahari mulai terasa hangat melewati lubang ventilasi musholla yang di gunakan sebagai tempat shalat idul adha tahun ini. Berbeda dengan beberapa tahun lalu, santri Wilayah Al-Hasyimiyah sudah tidak harus berbondong-bondong ke wilayah Az-Zainiyah sebab pada lebaran idul adha tahun ini pengurus wilayah Al-Hasyimiyah menyelenggarakan shalat berjamaah di wilayah Al-Hasyimiyah yang diimami langsung oleh Ustadzah Madinatul Munawwaroh. Sementara khutbah disampaikan oleh Kepala Wilayah, Ustadzah Siti Badriyah, dan Ustadzah Qinnatul Khoiroh bertugas sebagai Bilal.

Tepat jam 06.30 WIB, shalat jamaah dimulai. Gema takbir membahana. Semua santri yang mengikuti shalat jamaah larut dalam bacaan imam yang begitu menenangkan hati. Setelah shalat, dilanjutkan dengan pembacaan khutbah lalu tahlil bersama serta do’a sebagai acara pamungkas didalam pelaksanaan shalat idul adha tahun ini.

Shalat jamaah dilaksanakan di musholla Al-Hasyimiyah. Namun, sebab tempat yang tidak memadai, maka pengurus divisi ubudiyah menggelar terpal sebagai alas santri yang tidak mendapatkan tempat di musholla. Ada tujuh terpal yang di gelar, namun setengah jam sebelum shalat jamaah dimulai, masih ada banyak santri yang tidak menemukan tempat untuk shalat. Membawa tikar dari kamar pun menjadi satu-satunya pilihan solusi demi bisa ikut shalat berjamaah idul adha.

Sekalipun beralas tikar dengan ruangan terbuka tidak menjadi alasan surutnya semangat berjamaah para santri, terbukti dengan khidmatnya pelaksanaan shalat berjamaah serta penuhnya barisan shaf jamaah hingga ke depan Daerah El-Farodies dan Daerah Al-Maziyah. Semangat berjaamaah para santri ditengah tempat yang tidak begitu kondusif patut dipertahankan selaras dengan petikan hikmah khutbah yang disampaikan Ustadzah Sibad, sapaan akrab Ustadzah Siti Badriyah, beliau menyampaikan dalam khutbahnya bahwa sebagai santri sudah seharusnya selalu semangat menyebarkan kebaikan. Di dalam satu komando pemimpin, kita harus berjalan beriringan, saling mengingatkan hingga tidak akan ada perpecahan serta permusuhan antar saudara seagama.

Dalam pelaksanaan shalat idul adha banyak sekali sunnah-sunnah yang patut kita kerjakan. Diantaranya, makan setelah shalat idul adha, mandi, mengambil jalan berlainan ketika berangkat dan pulang dari tempat shalat berjamaah.

Salah satu yang paling sering diperdebatkan diantara ulama’ Nahdhiyin dan Ulama’ Muhammadiyah yakni pada tempat pelaksanaan shalat idul adha. Menurut kaum Nahdhiyin disunnahkan di masjid atau mushollah berlandaskan pada pendapat Imam Syafi’i. Sementara menurut kaum Muhammadiyah pelaksanaan shalat idul adha disunnahkan diruang terbuka atau lapangan.

Sebab tempat yang tidak memadai maka seyogyanya ada dua kesunnahan yang dilakukan secara bersamaan pada pelaksanaan shalat idul adha di wilayah Al Hasyimiyah sebagai mana yang diungkapkan oleh Ustadzah Siti Badriyah selaku Kepala Wilayah, “Pada pelaksanaan idul adha ini kita melaksanakan dua sunnah sekaligus terkait tempat shalat ied, yakni sunnah di dalam ruangan dan luar ruangan. Jadi yang berada didalam ruangan melaksanakan ‘sunnahnya’ imam Syafii sementara yang diluar ruangan melaksanakan ‘sunnahnya’ imam yang lain. Jadi barakahnya sama-sama dapet.(AF)

Gema Takbir Santri Pondok Pesantren Nurul Jadid

nuruljadid.net – Dalam rangka memperingati Hari Raya Idul Adha 1438 H, Pondok Pesantren Nurul Jadid mengadakan beberapa rentetan kegiatan, salah satunya seperti kegiatan takbir yang dilaksanakan pada malam ini (31/08). Kegiatan yang bertemakan dengan “Gema Takbir Santri” dilaksanakan di Masjid Jami’ Nurul Jadid dan dikoordinir oleh Biro Kepesantrenan dan Ubudiyah Masjid Jami’.

Ketua Panitia Pelaksana Kegiatan, Saudara Taufiqur Rahman menyampaikan bahwa kegiatan “Gema Takbir Santri” wajib diikuti oleh semua wilayah putera dengan mendelegasikan maksimal 10 santri. Penjadwalan untuk melakukan takbir pun telah diatur oleh panitia, adapun durasi waktu penampilan takbir oleh masing masing wilayah adalah 10 menit.

Kegiatan gema takbir kali ini sebagai unjuk rasa kita dalam memeriahkan hari raya idhu adha di pondok pesantren nurul jadid.

“Tujuan dilaksanakannya kegiatan ini adalah agar santri yang berada di Pondok Pesantren Nurul Jadid selain mengaji dan belajar ilmu umum, mereka juga bisa mengamalkan sunnah-sunnah Rasulullah SAW”. Tambah Ketua Pelaksana Kegiatan.

Dalam kegiatan ini Ustad Adi selaku Kabag Kegiatan Khusus Santri di Pondok Pesantren Nurul Jadid menyampaikan bahwa tujuan diadakannya kegiatan ini selain untuk mengamalkan sunnah-sunnah Rosul, juga sebagai pembelajaran terhadap seluruh santri sebagai bekal hidup dimasyarakat.

“Tak hanya itu, tujuan lain diadakannya kegiatan ini adalah untuk menambah kreatifitas para santri” Tambah Ustad Adi. (Qz/Ns/Msf)

“Melupakan Rumah” dengan Lomba Takbir Akbar

Idul adha merupakan momen merayakan hari berbagi kebahagian bersama teman setelah sebelumnya pada idul fitri merayakan hari kemenangan bersama keluarga. Biasanya, para santri melewatkan idul adha dipondok dengan Lomba Masak Sate.

Berbeda dengan tahun lalu, Untuk menyemarakkan hari raya idul adha, dan mewadahi kreativitas santri dalam memainkan alat musik sederhana berupa botol air mineral dan botol kaca, (31/08) Bagian Diklat dan Keterampilan mengadakan Lomba Takbir Antar Daerah. Setiap daerah mendelegasikan sepuluh orang anggotanya, lima orang penabuh dan lima orang pengisi suara. Setiap daerah hanya boleh mendelegasikan satu kelompok dan membawa peralatan tabuh masing-masing.

Lomba yang dimulai jam 20.30 WIB tersebut menjadi ajang bersaing sehat antar daerah. Instrumen unik, tempo bermacam-macam, ketepatan tabuhan, kostum para peserta serta adu kekuatan suara khas vokalis menjadi tolok ukur kekompakan masing-masing peserta dan penilaian dewan juri. Kegiatan yang digelar di depan musholla tersebut sukses membuat para penonton larut dalam kebahagiaan hingga tanpa dikomando penonton ikut melafalkan takbir bahkan ada juga yang sampai meneteskan air mata.

“Lomba ini diadakan salah satunya untuk melupakan kenangan rumah, pengen lebaran bareng keluarga dalam pikiran para santri, terutama santri baru. Selain mereka terhibur juga untuk meraup pahala dari takbiran bareng malam ini,” ucap KaBag. Diklat dan Keterampilan, Sherly Dwi Agustin. (Af)

Biro Kepesantrenan Mengadakan Diklat Wali Asuh & Bimbingan Konseling Pondok Putri

nuruljadid.net – (29/08) Biro Kepesantrenan Pondok Pesantren Nurul Jadid Mengadakan Diklat Wali Asuh Pondok Putri, yang dihadiri oleh Kepala Biro Kepesantrenan, KH. Fahmi AHZ dan Nyai Hj. Khodijatul Qodriyah, Selaku Kepala Madrasah Diniyah An- Nafi’iyah dan H. Ahmad Jazuli sebagai Pemateri dalam Diklat Wali Asuh dan Bimbingan Konseling, Beserta Semua Calon Wali Asuh Pondok Puteri dari Wilayah Al-Hasyimiyah (Daltim) dan Az-Zainiyah (Dalbar) yang bertempat di Aula SMP Nurul Jadid.

Dalam Acara Kegiatan ini, Nyai Hj. Khodijatul Qodriyah menyampaikan tata cara mendidik anak didiknya (santri) dengan beberapa tahapan. Yang pertama, kita harus selalu konsisten dalam menjaga atau mengawasi anak didik, sehingga semua waktunya dapat kita pantau. Yang kedua, sikap elegan kita terhadap anak didik sangatlah berdampak kepada tata cara sikap dan akhlak pada anak didik kita nantinya, yang paling utama bagi kita selaku wali asuh seharusnya terlebih dahulu membentuk akhlak kita, agar mejadi contoh bagi anak didik.

Karena mereka tidak akan mencontoh perilaku selain dengan bimbingan yang telah anak didik kita dapatkan, meskipun setiap anak didik itu memiliki sifat yang berbeda beda, jadi kita sebagai wali asuh harus extra sabar dalam mendidik dan mengayomi anak didik pada nantinya.

“Tujuan dibentuknya atau diakananya diklat wali asuh ini adalah dalam rangka mengawal dan mendidik santri, agar menjadi santri yang ber-Akhlakul Karimah, sebagaimana Tujuan Pendiri Pondok Pesantren Nurul Jadid” dawuh beliau Nyai Hj. Khodijatul Qodriyah. (QZ,NS,MSF)

Pascasarjana STAIN Kediri Silaturrahim Ke Pondok Pesantren Nurul Jadid

nuruljadid.net – Pada Hari ini, Selasa 29/08/2017 Pondok Pesantren Nurul Jadid kedatangan tamu dari Pascasarjana Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Kediri (STAIN Kediri ) beserta rombongan yang berjumlah 85 Orang, Dengan rincian 10 Peserta Pimpinan dan Pengelola Pascasarjana, Dosen 10 Peserta dan Mahasiswa 65 Peserta.

Tepat pada jam 12.00 WIB rombongan tiba di Pondok Pesantren Nurul Jadid, kedatangan rombongan disambut langsung oleh Kepala Pesantren Nurul Jadid, Perwakilan dari Institut Agama Islam Nurul Jadid ( IAINJ ),  Sekolah Tinggi Teknologi Nurul Jadid ( STTNJ ), Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Nurul Jadid ( STIKesNJ ), Kepala Biro Pendidikan dan Pengurus Sekretariat Pondok Pesantren Nurul Jadid.

Kedatangan rombongan Pascasarjana STAIN Kediri di Pondok Pesantren Nurul Jadid disamping Silaturrahim, Pertemuan tersebut juga momentum bagi mereka dalam rangka Studi Lapangan Mahasiswa dengan tema ”Wawasan Manajemen Pondok Pesantren”.

KH. Abdul Hamid Wahid selaku Kepala Pesantren Nurul Jadid menyampaikan, ”Selamat datang kami ucapkan Kepada Keluarga Besar Program Pascasarjana Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Kediri di Pondok Pesantren Nurul Jadid, Insyaallah Kami dari Pesantren Nurul Jadid siap untuk menyampaikan apa yang diminta oleh STAIN Kediri dengan segenap kemampuan kami, Tentunya dengan harapan ada timbal balik bagi kami didalam menemukan permasalahan, memecahkan masalah dan menyelesaikan masalah yang ada dalam ruang lingkup pendidikan di Pondok Pesantren Nurul Jadid.”

Dalam sambutannya  Prof. Dr. H. Nur Ahid, M.Ag. selaku Direktur Pascasarjana STAIN Kediri Menyampaikan tujuan Civitas Akademik Pascasarjana STAIN kediri di Nurul Jadid adalah untuk mengetahui manajemen Pondok Pesantren di Nurul Jadid.

Dalam pertemuan tersebut juga dilaksanakan tanya jawab dari pihak Pascasarjana STAIN Kediri kepada Pimpinan Pondok Pesantren Nurul jadid.

Pengurus Baru Melahirkan Cahaya Baru

nuruljadid.net – Di penghujung acara kepanitiaan reformasi, senin malam selasa (28/08) telah dilaksanakan pelantikan pengurus wilayah az-zainiyah setelah melalui proses laporan pertanggung jawaban dan kampanye sebelumnya. Alhamdulillah, acara pelantikan pengurus wilayah az-zainiyah masa khidmat 2017-2019 berjalan dengan lancar.

Sebanyak 100 orang pengurus wilayah yang telah terlantik di wilayah az-zainiyah dengan struktutral yang dikepalai oleh Ustadzah Farhah,S.Pd.I, Sekretaris, Bendahara, Tata Usaha (TU), Kabid I (Tarbiyah Wat Ta’im), Kabid II (Kesejahteraan Santri), Kabid III (BK dan ketertiban), dan Kabid IV (Bakat Minat & Diklat). acara pembacaan ikrar yang dipimpin oleh kepala BKPP Nurul Jadid, Ny. Hj. Hanunah Nafiiyah, M.Pd adalah menjadi saksi bahwa telah terlantiknya pengurus baru di wilayah az-zainiyah pada malam hari ini yang bertempat di mushollah az-zainiyah.

Setelah pelantikan, tak lupa pesan kesan atau sekapur sirih dari masing masing  kepala wilayah demisioner dan kepala wilayah terlantik, yang disampaikan ustadzah Afifah,S.Kom dan Ustadzah Farhah, S.Pd.I. Harapan dari pengurus demisoner kepada pengurus terlantik, bisa melaksanakan program kerja kepengurusan dengan maksimal dan menjadi wilayah yang lebih baik dari kemarin untuk az-zainiyah khususnya dan nurul jadid pada umunya, serta dari pengurus terlantik meminta bantuan dan arahan kepada pengurus demisioner, ustadzah mukhorijin dan keluarga pengasuh untuk mensukseskan dan memaksimalkan program kerja di wilayah az-zainiyah kedepan.

Kepengurusan akan menjadi sukses dalam mengerjakan amanah apabila dikerjakan dengan team work. Dari kepala wilayah hingga kepengurus di daerah apabila sama-sama bergerak dalam satu badan insya allah akan menjadi lebih mudah untuk kita mengemban amanah atau tugas untuk memberikan pelayanan kepada santri dalam memaksimalkan program dan menanamkan rasa pengabdian untuk pondok pesantren nurul jadid serta melahirkan cahaya baru diselanjutnya. (MF)