rektor unuja kunjungi expo kmi viii 20l7

Rektor UNUJA kunjungi Expo KMI VIII 20l7

PONTIANAK: Expo Kewirausahaan Mahasiswa Indonesia (EXPO KMI) VIII 2017 di Politeknik Negeri Pontianak sejak tanggal 22 – 25 Nopember 2017 dikunjungi oleh Rektor UNUJA Paiton Probolinggo.

Perhelatan tingkat nasional ini diselenggarakan oleh Kemenristekdikti RI yang telah menetapkan Universitas Nurul Jadid Paiton sebagai salah satu perguruan tinggi terpilih sebagai peserta Expo KMI VIII 2017. (LS)

unuja serahkan lukisan menristekdikti

UNUJA Serahkan Lukisan Menristekdikti

PONTIANAK: Expo Kewirausahaan Mahasiswa Indonesia 2017 di Politeknik Negeri Pontianak sejak 22 -25 Nopember 2017 di ikuti oleh Fakultas Teknik Universitas Nurul Jadid Paiton, diacara tersebut UNUJA membuka stan pameran dengan tema Industri Krearif Batik Techno Kaligrafi Khas Pesantren. salah satu karya kreatif mahasiswa yg di tampilkan adalah lukisan Bapak M.Nasir Menristekdikti RI, selanjutnya lukisan oleh M. Noer Fadli Hidayat Wakil Rektor III UNUJA di serahkan langsung untuk Menristekdikti RI melalui Bapak Didin Wahidin Direktur Kemahasiswaan Kemristekdikti dan Staf Ahli Kemristekdikti.(LS)

Berkunjung ke TV-9, UNUJA Perdalam Dakwah Aswaja Lewat Media

Surabaya – Pimpinan dan mahasiswa Universitas Nurul Jadid (UNUJA), Probolinggo, Jawa Timur, berkunjung ke studio TV-9 di Surabaya, Selasa (21/11/2017). Kunjungan dilakukan dalam rangka mendalami dakwah aswaja melalui media.
Rombongan dari kampus UNUJA, dipimpin langsung Rektor KH. Abd. Hamid Wahid. Rektor UNUJA membawa 20 orang dari unsur pimpinan, Dosen dan mahasiswa. di Kantor TV-9, Rombongan UNUJA di temui langsung oleh Dirktur TV9 Bapak Hakim Jayli. (LS)

kh abd hamid mou aswaja center

Unuja MoU dengan Aswaja Center Jatim Untuk Perangi Radikalisme

Surabaya – Beberapa tahun terakhir ini, kampus menjadi sasaran penyebaran paham-paham radikalisme dan penyebaran paham anti pancasila. Sehingga banyak generasi bangsa dari kalangan Mahasiswa yang tidak lagi mencintai bangsanya sendiri. Dari kalangan mahasiswa juga bnyak menjadi simpatisan kelompok-kelompok pro khilafah.

Menyikapi fenomena itu, Rektor Universitas Nurul Jadid (UNUJA) Paiton KH. Abdul Hamid Wahid berkomitmen untuk memerangi paham radikalisme di kalangan mahasiswa. Sebagai wujud dari komitmen ini, Rektor Unuja melakukan Momorandum Of Understanding (MoU) dengan Aswaja Center Jawa Timur. MoU dilakukan dalam rangka untuk memperkuat paham halus sumpah wal jamah di kalangan mahasiswa. Terutama bagi mahasiswa Unuja.

Dalam sambutanjya Gus Hamid panggilan akrab KH. Andil Hamid Wahid mengatakan, setengah maraknya paham radikalisme itu sudah selayaknya Perguruan Tinggi sebagai basis pengembangan keilmuan untuk menjadi benteng Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

“paham radikalisme ini bisa menjadi ancaman dan dapat merongrong keutuhan bangsa. Karena itu, MoU ini didesain dengan jangka waktu lima tahun. Setipa lima tahun akan dievaluasi”. Jelas Gus Hamid. (LS)

kh abd hamid bersama p4nj bali

Rektor UNUJA; Perlunya Berejejaring di Era Milineal

Di Era Milineal persaingan akan semakin ketat, menyikapi hal tersebut Rektor Universitas Nurul Jadid (UNUJA) mengadakan dialog bersama Pembantu Pengurus Pondok Pesantren Nurul Jadid (P4NJ) Jembrana Bali di Pondok Pesantren Riyadus Sholihin Tuwed Melaya Bali (20/11/2017)

Dialog yang bertemekan Memperkuat Masyarakat Santri Bali & Launching Warung Santri Desa, selaku Rektor UNUJA KH. Abdul Hamid Wahid mengingatkan akan pentingnya berjejaring di Era Milineal “Sudah saatnya Alumni Berkordinasi dan Berjejaring” Dauhnya

Beliau Menambahkan bahwa kemajuan zaman terus berjalan apalagi sekarang sudah memasuki era yang namanya MEA, bahkan 2020 akan memasuki Asia Fasifik “Jadi Kita Harus siap-siap merespon perubahan Zaman” Tambahnya di hadapan Alumni yang hadir

Kiai Hamid menambahkan bahwa Pulau dewata Bali dikenal dengan kekayaan wisatanya mampu mendapat jutaaan tamu dari berbagai Manca Negara, jadi kelincahan dan berjerang sangat di butuhkan

Apalagi, ditengah Bali sebagai Gerbang Ekonomi Wisata Indonesia, kita harus memulai dari hal-hal yang terkecil” Tambah Rektor UNUJA sekaligus Kepala Pesantren Nurul Jadid ini. (LS)

lima dosen unuja persentasi di aicis

Lima Dosen Unuja Persentasi di AICIS

Jakarta: Kementerian Agama kembali melaksanakan hajatan Tahunan yakni “Annual Internasional Conference on Islamic Studies di Hotel Santika Serpong Tangerang. AICIS tahun ini mengangkat tema” Religion, Identity, and Citizenship Horizons Of Islam and Culture in Indonesia.

Menteri Agama Lukman Hakim Syaifuddin dalam sambutannya mengatakan, tema itu sengaja diangkat sebagai respon terhadap maraknya politik identitas dan politik kesukuaan. Politik identitas yang dikemas dengan agama dan kesukuan ini berpotensi untuk memecah bangsa. Karena Indonesia sebagai negara bangsa harus terus diperkuat dengan kajian-kajian keislaman kekinian yang berpijak pada nilai-nilai keindonesiaan untuk menanggulangi pengaruh pergulatan dunia.

Karena itu, AICIS tahun ini menghadirkan beberapa narasumber dariIntelektual terkemuka baik dari dalam Negeri mampun luar Negeri. Beberapa pakar dalam forum tahunan ini, Prof. Dr. KH. Nasaruddin Umar, Prof. Dr. Azyumardi Azra, KH. Hosen Muhammad dan lain-lain. Kemudian narasumber dari mancanegara yakni dari Arab, Yaman, Korea, Singapura, Malaysia, Maroko, Mesir dan lain-lain.

“para intelektual terkemuka tersebut dihadirkan untuk memperkuat wawasan keislaman dan keindonesiaan. Karena islam indonesia beberapa tahun ini mulai tercerabut dengan maraknya kelompok politik yang mengatasnamakan agama Islam dan radikalisme”. Jelas Lukman Hakim Syaifuddin.

Selain menghadirkan beberapa Narasumber terkemuka AICIS juga menghadirkan beberapa dosen dan intelektual dan Dosen baik dari Perguruan Tinggi Dalam Negeri maupun luar Negeri. Forum ini juga menjadi ajang bagi para dosen untuk mempersentasikan karya Ilmiahnya yang telah lolos seleksi.

Untuk tahun ini setidaknya terdapat lima dosen delegasi Universitas Nurul Jadi Paiton Probolinggo untuk presentasi karya ilmiah dalam forum para intelektual dunia tersebut. Kelima dosen tersebut antara lain De. Akmal Mandiri, Abu Hasan Agus Rahmatullah, Dr. Musholli, Nurul Huda, Mushafi Miftah dan Ahmad Fawaid.

Forum AICIS sendiri akan dilaksanakan selama empat hari, mulai tanggal 20-23 November 2017 di Hotel Santika Serpong Tangerang. Selam empat hari para dosen, dan para intelektual akan mendiskusikan seputar perkembangan islam kekinian. Hasil rekomendasi diskusi dan pertemuan para dosen dan intelektual akan disatukan menjadi buku yang akan dijadikan referensi untuk isu-isu keialaman. (LS)

tim penyuluhan bina anapsara

Tim Medis RS Rizani Gandeng Mahasiswa UNUJA Adakan Penyuluhan Di TK Bina Anaprasa

Nurul Jadid.net–Tim dokter dan tenaga medis Rumah Sakit Rizani, Paiton, Probolinggo memberikan penyuluhan di Taman Kanak-kanak Bina Anaprasa Pondok Pesantren Nurul Jadid Paiton, Probolinggo.

Pada kesempatan itu mereka juga menggandeng Mahasiswa prodi kesehatan Universitas Nurul Jadid (UNUJA) untuk melakukan pemerikasaan seputar penyakit yang sering melanda pada anak, seperti penyakit diare, kejang demam, menimitis, pneumonia dan Infeksi.

Beberapa tim dokter juga memberikan materi penyuluhan tentang cara cuci tangan yang benar sesuai standar kesehatan kepada ibu-ibu wali murid, anak didik taman kanak-kanak Bina Anaprasa, Taman Posyandu Anak Soleh, Taman Pengasuhan Anak Arrohmah, serta warga setempat dan Bina Keluarga Balita (BKB) Desa Karanganyar, Paiton, Probolinggo.

Acara penyuluhan yang berlangsung Rabu, (15/11/2017)  Pukul 08:00-11:00 WIB itu di hadiri oleh dokter spesialis anak, Ayu Komang, Msc.Sp, A, dokter spesialis patologi klinik Izzuki, Muhasshonah SpPR, dua orang bidan, tiga orang perawat dan Dr. Hariyadi Santoso, MM sebagai pimpinannya.

Disamping itu juga turut hadir keluarga muda Pengasuh Pondok Pesantren Nurul Jadid, Paiton Probolinggo.

ujian madrasah diniyah

Ujian Madrasah Diniyah, Semua Soal Pakai Huruf Pegon

Nurul Jadid.net- Madrasah Diniyah Nurul Jadid yang mulai tahun ajaran 2017/2018 diintegrasikan dengan lembaga-lembaga formal dan dilaksanakan pada pagi hari pukul 07.30 s/d 08.45 pada Sabtu, 18 November 2017 mengadakan evaluasi pertamanya atau evaluasi semester ganjil. Sebenarnya, evaluasi tersebut bukan dimulai sejak hari sabtu, tapi dua hari sebelumnya telah melaksanakan evaluasi bidang praktik Al Qur’an dan Praktik Ibadah. Namun, untuk ujian tulis dilaksanakan mulai dari hari Sabtu, (18/11/ 2017) sampai Kamis, (23/11/2017).

Evaluasi Madrasah Diniyah Nurul jadid yang pada selanjutnya disebut sebagai Ujian Akhir semester (UAS) Ganjil meliputi dua tingkatan, yaitu Awwaliyah dan Wustho. Awwaliyah pada bidang Furudlul Ainiyah dan Wustho dibidang pengembangan Materi Furudlul Ainiyah dan pengkajian ilmu-ilmu alat.

Pada jenjang Awwaliyah, terdapat tiga tingkatan kelas yang masing-masing mengujikan materi fiqh, tauhid, akhlaq, tajwid dan Tajwid untuk Awwaliyah II & III serta tulis pego khusus Awwaliyah I. Sedangkan kelas wustho yang diujikan ialah Nahwu-shorrof, Fiqh, dan Tarikh Nabi.

Tercatat jumlah rombel pada Ujian Akhir Semester (UAS) Ganjil ini sebanyak 180 ruang Ujian dengan jumlah peserta ujian sebanyak 4.728 santri. Santri putra sebanyak 2.079 dan santri putri sebanyak 2.649. dari jumlah keseluruhan tersebut, terbagi atas Awwaliyah I sebanyak 91 ruang dengan 2.374 peserta, Awwaliyah II 49 ruang dengan 1.312 peserta, Awwaliyah III 29 ruang dengan 780 peserta dan wustho 11 ruang dengan 262 peserta ujian.

Dalan Ujian Akhir Semester (UAS) Ganjil Madrasah Diniyah kali ini ada sedikit keunikan dan berbeda dengan ujian-ujian Madrasah sebelumnya. mulai UAS Ganjil 2017/2018, kalimat soal diketik dengan menggunakan font arab yang dalam dunia pesantren biasa dikenal dengan sebutan arab berpegon. Hal ini memang sedikit menyulitkan dalam membacanya.

Namun, seperti penuturan dari Kepala Madrasah Diniyah Nurul Jadid Musthafa Syukur, hal ini dilakukan supaya santri bisa terbiasa membaca dan menulis tulisan arap pego tersebut. juga, dalam segi penguasaan membaca dan menulis pego tersebut sudah didalami ketika kelas Awwaliyah I. Dan soal dengan tulisan arab pego ini mulai kelas Awwaliyah II, sedangkan Awwaliyah I tetap menggunakan tulisan latin. tambah Ach. Fadloli selaku ketua Panitia pada Ujian Akhir Semester (UAS) Ganjil 2017/2018 Madrasah Diniyah Nurul Jadid.

Ujian Akhir Semester (UAS) Ganjil dilaksanakan guna mengetahui tingkat kemampuan santri dan keberhasilan kegiatan belajar mengajar serta pembinaan selama satu semester ini. Dengan diadakannya ujian ini, kita bisa mengetahui kemampuan yang dimiliki santri dan bisa memperbaiki aspek-aspek mana yang perlu dibenahi. Ungkap Musthafa Syukur.

Semoga para santri peserta UAS Ganjil Madrasah Diniyah Nurul Jadid bisa melaksanakan ujian dengan lancar dan penuh khidmat. Tambahnya. (Lutfi)

pembukaan lomba asrama diniah

Asah Skill, Asrama Diniyah Adakan Lomba

nuruljadid.net- Aliansi Murid Madrasah Diniyah (ALMURADI) yang merupakan organisasi siswa di Asrama Diniyah pada Jum’at, (10/11/ 2017) mengadakan Pembukaan Ayyamul Musabaqah. Kegiatan ini akan berakhir, Jumat (17/112017)

Kegiatan Ayyamul Musabaqah merupakan bentuk refleksi murid asrama diniyah dalam melakukan kegiatan belajar mandiri maupun kegiatan takhassus Asrama Diniyah. Ayyamul Musabaqah adalah serangkaian lomba-lomba antar kamar. Mulai dari lomba yang berorientasi pada peningkatan kemampuan keagamaan, keilmuan dan kemasyarakatan. Seperti diantaranya MQK, MSQ, tartil, Pidato, baca Khutbah, puisi, debat, cerdas-cermat dan yang lainnya.

Roisul Muhtadin, selaku ketua panitia pada kegiatan ini mengatakan, diadakannya perlombaan dalam Ayyamul Musabaqah ini ialah untuk memunculkan bakat santri asrama diniyah yang kemudian bisa dikembangkan ke ajang yang lebih luas seperti Bulan Lomba Harlah dan lomba-lomba lainnya.

Senada dengan penyataan tersebut, Imron Sadewo selaku Kepala Asrama menambahkan, selain kegiatan ini merupakan rutinitas yang diadakan oleh ALMURADI, diharapkan dari diadakannya lomba semacam ini bisa menambahkan semangat belajar murid Asrama Diniyah serta bisa menampilkan bakat-bakat yang selama ini masih belum diketahui.

Ceremonial Pembukaan ayyamul Musaqah ALMURADI dirangkai dengan sederhana yang langsung diawali dengan lomba tartil Al Qur’an.

Antusiame murid Asrama Diniyah dalam mengikuti kegiatan ini cukup meriah. Terbukti dengan kompaknya Murid Asrama Diniyah mengikuti lomba dan tepuk tangan dari penonton setelah peserta tampil. Bahkan, tidak jarang tawa-ria terdengar ketika ada salah satu peserta yang percaya diri menampilkan performa dengan gaya yang agak nyeleneh dari yang lainnya. (Lutfi)

pelantikan-iqt-di-rabu-wekasan

Dzikir Ilmiah: Prodi IQT adakan Diskusi dan Pelantikan di Rabu Wekasan

Rabu, 14/11/2017, Himpunan Mahasiswa Program Studi Ilmu al-Qur’an dan Tafsir (IQT) kembali melantik pengurus baru tahun akademik 2017/2018. Pelantikan ini merupakan rangkaian acara ketiga setelah mahasiswa melakukan pemilihan secara demokratis dan debat kandidat para calon. Dari 6 kandidat yang diusung oleh mahasiswa, ketua terpilih jatuh pada Ahmad Ghufran (20), mahasiswa IQT Semester 5. “Alhamdulillah, ketua sudah terpilih, dan masih ada satu rangkaian kegiatan lagi setelah ini, yaitu Musyawarah Kerja (Musyker)”, kata Firqin Faza selaku ketua Panitia.

Kegiatan pelantikan ini diawali dengan Khotmil Qur’an bil Ghaib, Diskusi Ilmiah Keislaman dan diakhiri dengan pelantikan. Menurut Khoirul Anas, selaku Ketua Himmaprodi demisioner, kegiatan ini sengaja dilaksanakan tepat pada hari yang oleh Kaum pesantren disebut “Rabu Wekasan”, yaitu hari rabu yang jatuh di akhir bulan Safar. “Pagi Harinya, Pesantren melaksanakan dzikir bersama di Masjid untuk memohon keselamatan dari bala musibah dan bencana selama kurun waktu setahun, setelah itu Mahasiswa IQT melanjutkan dengan Dzikir Ilmiah di Kampus”, cetusnya.

Pada Kesempatan Itu, Hadir juga Ketua Program Studi (Prodi) Ilmu al-Qur’an dan Tafsir (IQT), Bapak H. Ahmad Fawaid, M.Th.I. sekaligus melantik dan memberikan pengarahan kepada pengurus yang baru. Dalam sambutannya, ketua Prodi IQT sekaligus Ketua Pondok Mahasiswa (POMAS) Universitas Nurul Jadid tersebut mengutip perkataan Umar bin Khattab, lā islāma illā bi jamā’ati, wa lā jamā’ata illā bi imāratin, wa lā imārata illā bi muțī’atin. Faman Sawwadahu Qaumuhu ‘alā al-Fiqh, kāna hayātan lahu wa lahum, wa man sawwadahu ‘alā ghair Fiqh, kāna halākan lahu wa lahum ( tidak ada Islam kecuali dengan berjama’ah, dan tidak ada jama’ah kecuali ada pemimpin dan tidak ada pemimpin kecuali ditaati. Barangsiapa yang dijadikan pemimpin oleh kaumnya karena ilmunya maka akan membawa kesejahteraan bagi dirinya dan juga bagi orang lain, dan barangsiapa yang dijadikan pemimpin oleh kaumnya tanpa memiliki ilmu, maka akan menjadi kebinasaan bagi dirinya dan juga bagi orang lain).

Sejak bergabungnya tiga perguruan Tinggi di lingkungan PP. Nurul Jadid menjadi Universitas, kita dituntut kerja keras oleh pimpinan, terutama dalam penguatan Prodi yang menjadi ujung tombak dari sebuah perguruan tinggi, Kata Bapak Fawaid saat ditemui oleh Tim Reporter. (AFF)

amalan khusus rabu wekasan

Begini Pandangan KH Moh Romzi Al Amiri Mannan Soal Rabu Wekasan 

Nurul Jadid.Net– Menurut Pengasuh Wilayah Al Amiri (G J), Pondok Pesantren Nurul Jadid, Paiton, Probolinggo, KH Moh. Romzi Al Amiri Mannan,  Rabu Wekasan tidak ada di dalam dalam Alquran dan Hadis, melainkan dari keyakinan para Ahli Ma’rifat (Kekasih Allah).

Rabu Wekasan adalah Rabu terakhir bulan Shafar pada Kalender Hijriyah 1439 yang jatuh pada tanggal 26 Shafar atau dalam kalender Masehi tepat hari Rabu, (15/11/2017).  Dimana diyakini sebagai hari diturunkannya 320.000 macam bencana.

“Bagi orang yang mengikuti Ahlusunnah Wal Jamaah atau NU ini sangat percaya karena tidak mungkin ulama itu bohong.” Kata beliau

Sebab, tambah Kiai Romzi, ulama adalah pewaris nabi yang memiliki sifat siddiq (benar), amanah (dapat dipercaya), tabligh (menyampaikan) dan fathonah (cerdas). Orang selain nahdliyyin tidak akan mempecayai peristiwa penting yang terjadi pada Rabu Wekasan.

Terkait hukum mempercayai Rabu Wekasan, Kiai Romzi mengatakan tidak jadi masalah dikarenakan tidak mengandung unsur syirik (menyekutukan Allah). “Kalau ulama-ulama dulu mengamalkan semua. Kan tidak sirik berarti.” Jelas Kiai kata Kiai Romzi

“Kalau ada yang mengatakan bid’ah, kok baru dipermasalahkan, ada apa dibalik semua itu. Padahal orang dulu dari manapun dalil itu, selama bisa mendekatkan pada Allah, diambil. Kalau sekarang ada dalil yang bisa mendekatkan diri pada Allah, ditanyakan dulu soheh apa tidak, karena pada dasarnya mereka malas mengamalkannya.”

Kiai Romzi sendiri seiring memberi amalan khusus sekaligus jimat yang ditulis di dalam piring kemudian dihapus dengan air. Lalu airnya diminum setelah subuh oleh para santri Pondok Pesantren Nurul Jadid. (Ach Yani)

kh abd hamid perkuat unuja

Kualitas bukan Kuantitas, Ciri Pendidikan Bermutu

nuruljadid.net – Maraknya obral “harga” pada lembaga pendidikan di saat penerimaan peserta didik baru, merupakan hal yang “merugikan” bagi lembaga pendidikan.

Banyak lembaga pendidikan yang membuat branding bervariasi, seperti ; bebas SPP, seragam gratis, dll” menjelang penerimaan peserta didik baru untuk menjaring calon peserta didik baru.

Fakta di lapangan menunjukkan, banyak orang tidak mampu dan kurang beruntung secara ekonomi berusaha dengan segala upayanya, bahkan menjual asset mereka unuk memasukkan putra putrinya di lembaga yang lebih unggul.

Oleh karena itu, ada hal yang lebih penting dalam pengelolaan lembaga untuk mampu berdaya saing dengan lembaga pendidikan lainnya dg tidak “mengobral harga”, yaitu dengan; membuat design lembaga berbasis pada market demand (permintaan pasar), penguatan mutu dengan pencitraan lembaga melalui program unggulan dan memiliki karakteristik yg berbeda dengan lembaga lain dan berkarakter, berjejaring. (Hasan Baharun)

kh abd hamid perkuat unuja

UNUJA Perkuat Tata Kelola Lembaga

Peleburan perguruan tiga tinggi di bawah yayasan Nurul Jadid menjadi Universitas Nurul Jadid (UNUJA) memberikan motivasi kuat bagi civitas UNUJA untuk memperkuat dan memperbaiki sistem tata kelola yang ada di dalamnya. Selasa, (14/11) rektor UNUJA, KH. Abdul Hamid Wahid memimpin rapat terbuka bersama para pimpinan universitas.

Menurut beliau, sudah saatnya kita membuat struktur dan tata kelola perguruan tinggi yang baik untul menciptakan efektivitas manajerial di UNUJA.  Penataan konsep kinerja, penataan struktur untuk mengimplemntasikan hal yang makro dan mikro, baik secara tekhnis maupun non tekhnis. Bagaimana kita berfikir tentang keunggulan dan sesuatu yg menjadi ciri khas UNUJA dibandingkan dengan perguruan tinggi lainnya, lanjutnya.(Hasan Baharun)

Perkuat Cinta NU dengan Shalawat Nahdliyyah

Sorak sorai tepuk tangan menghiasi pelaksanaan Festival Lomba Al-Hasyimiyah (FLA) dimulai malam ini (09/11). Antusiasme penonton dan supporter terlihat dari membludaknya  santri yang menyaksikan lomba. Di antara mereka ada yang sibuk mengabadikan dengan kamera, sebab lomba yang digelar malam ini berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya.

FLA adalah kegiatan rutin yang digelar sebelum libur maulid nabi SAW. Kegiatan tersebut berupa lomba antar daerah (gang) yang meliputi lomba keagamaan, pendidikan dan soft skill santri.

Jika pada tahun sebelumnya shalawat yang dilombakan adalah shalawat Maulid Ad-Diba’i maka tahun ini panitia berinisiatif mengganti dengan lomba Shalawat Nahdliyyah, shalawat karangan KH. Hasan Abdul Wafi.

Digantinya teknis lomba shalawat itu dilatarbelakangi oleh masih minimnya santri Nurul Jadid yang mengetahui dan hafal shalawat yang diciptakan oleh ahlul bait Pondok Pesantren Nurul Jadid tersebut.

“Kami harap Shalawat Nahdliyyah ini semakin akrab dikalangan santri dan bisa menambah rasa cinta dan memiliki NU,” ujar Siti Jamaliyah, wakil ketua panitia FLA.

Selain itu seperti dituturkan Lia, sapaan akrabnya, Shalawat Nahdliyyah dilombakan agar memperkuat kecintaan santri terhadap Nahdlatul Ulama’ (NU) dan isi Shalawat Nahdliyyah tersebut bisa dihayati dan diamalkan oleh para santri.

Peserta lomba yang terdiri dari 15 daerah wajib membawakan Shalawat Nahdliyyah dan dua shalawat pilihan mereka. Meski waktu penampilan dibatasi hanya sepuluh menit, kreativitas santri bershalawat membuat dewan juri tersenyum puas.

“Dari pada sahabat-sahabat santri hafal lagu-lagu zaman now lebih baik hafal Shalawat Nahdliyyah biar lebih cinta NU,” ujar salah satu peserta lomba ketika ditanya tentang digantinya teknis lomba shalawat. (ka)

Kegembiraan Warga SMA Nurul Jadid atas Terlaksananya Launching Hanyu Shuiping Kaoshi (HSK)

nuruljadid.net – Lauching Hanyu Shuiping Kaoshi (HSK) yang bertempat di Aula SMA Nurul Jadid mendapatkan dukungan yang amat antusias dari beberapa sekolah binaan SMA Nurul Jadid. Kemarin (06/11/2017) merupakan hal yang sangat membanggakan bagi keluarga besar SMA Nurul Jadid, sebab dengan prestasi yang berhasil ditorehkan oleh peserta didiknya, SMA Nurul Jadid ditunjuk sebagai titik pelaksanaan HSK Online daerah Kota Pasuruan ke timur.

Kegiatan launching ini dihadiri oleh Kepala Pesantren PP. Nurul Jadid, KH. Abd. Hamid Wahid, Dr. Hendrik Darmawan, Ketua Lembaga Koordinasi Pengembangan Bahasa Tionghoa (LKPBT), Bapak Arifin Zain, Ketua Dewan Pelaksana Badan Koordinasi Pendidikan Bahasa Mandarin (BKPBM), Ibu Rini Irawan, Sekretaris Dewan Nasional Ujian Internasional Bahasa Mandarin HSK Berbasis Online, Ibu Dra. Sriyuliasih, Kepala Cabang Dinas Pendidikan Jawa Timur Wilayah Kota dan Kab. Probolinggo, Bapak Bakir Muzanni, Kepala Biro Pendidikan PP. Nurul Jadid beserta beberapa mitra dan sekolah binaan SMA Nurul Jadid.

“terimakasih kepada semua pihak yang telah banyak menyumbangkan sumbangsihnya kepada SMA Nurul Jadid sehingga pada hari ini kami ditunjuk sebagai tuan rumah pelaksanaan ujian HSK Online dengan standar kemampuan internasional di daerah jawa timur khususnya di daerah Kota Pasuruan ke timur” ujar Kepala SMA Nurul Jadid.

Kegiatan ini juga mendapatkan respon yang positif dari Kepala LKPBT. Beliau menyampaikan agar pekembangan pembelajaran Bahasa Mandarin ini dapat berlanjut karena perkembangan Bangsa Indonesia ini berada di tangan adik adik kita ini sebagai generasi muda Bangsa Indonesia.

Tak hanya itu, Ketua BKPBM juga menyampaiakn apresiasinya kepada SMA Nurul Jadid atas terpilihnya sekolah sebagai titik pelaksanaan HSK Online dan beliau juga memberikan beasiswa kepada siswa/i SMA Nurul Jadid.

“Untuk memberi semangat, kami tim BKPBM memberikan beasiswa penuh kepada satu orang siswa/i SMA Nurul Jadid untuk mengikuti Camp Winter di China mewakili Indonesia Desember mendatang” ungkapnya.

Kepala Cabang Dinas Pendidikan Jawa Timur Wilayah Kota dan Kab. Probolinggo juga turut hadir dan memberikan sambutan dalam kegiatan lauching ini.

“Saya bangga dengan SMA Nurul Jadid, proses yang ada di SMA Nurul Jadid dapat dikembangkan di sekolah sekolah lainnya. Terutama dalam pendidikan karakter. Saya lihat karakter di PP Nurul Jadid sangat luar biasa.” Ujar Dra. Sri Yuliasih.

KH. Abd. Hamid Wahid dalam sambutannya menyampaikan bahwa dengan modal integritas kepribadian ditambah dengan kecakapan bahasa yang dimiliki, kita dapat menyongsong masa depan, bergaul dengan terbuka dengan seluruh bangsa apapun tanpa harus merasa harus rendah diri tentu berbeda dengan rendah hati dan kita dapat memberikan kontribusi bukan hanya bagi masyarakat kita ditingkat lokal tetapi kontribusi kita bahkan ditingkat kawasan ditingkat nasional dan selanjutnya ditingkat internasional.

Setelah beberapa sambutan dilaksankan, penandatanganan piagam sebagai bentuk simbolis dan saksi atas ditunjuknya SMA Nurul Jadid sebagai titik pelaksanaan HSK Online. Penandatangan tersebut dibubuhkan oleh Kepala Pesantren PP. Nurul Jadid, Ketua Dewan Pelaksana Badan Koordinasi Pendidikan Bahasa Mandarin (BKPBM) dan Kepala Cabang Dinas Pendidikan Jawa Timur Wilayah Kota dan Kab. Probolinggo.(Qz)