KH. Abdul Hamid Wahid

Sambutan Kepala Pesantren dalam Acara Pelantikan Pengurus P4NJ Kecamatan se Kab. Situbondo

nuruljadid.net – Pelantikan Pengurus P4NJ (Pembantu Pengurus Pondok Pesantren Nurul Jadid) dihadiri oleh KH. Abdul Hamid Wahid, Kepala Pesantren PP. Nurul Jadid, Ahad (28/01/2018) di Masjid Jami’ Nurul Jadid lantai II. Diawal sambutannya, KH. Hamid, sapaan akrab Kepala Pesantren menyampaikan bahwa walaupun acara ini hanya acara seremonial dan simbolis tetapi, kegiatan ini merupakan ungkapan niat dan tekad untuk bergerak maju kedepan.

“kegiatan ini merupakan ungkapan niat dan tekad untuk bergerak maju kedepan bagaimana kita bisa melaksanakan program-program kita dengan baik. Seperti yang disampaikan oleh Ketua P4NJ Pusat, KH. Junaidi Mu’thi nampaknya fokus dalam program ekonomi, ini menjadi salah satu perhatian,” dawuh KH. Hamid.

Didalam sambutannya pula, beliau mengucapkan selamat atas terlantiknya pengurus P4NJ kecamatan se Kab. Situbondo. Beliau juga berharap dengan kegiatan ini pengurus P4NJ bisa meneguhkan perjuangan bukan hanya untuk pesantren.

“Harapan kami semoga pelantikan ini merupakan momentum bagi kita untuk meneguhkan hidmat kita kepada perjuangan bukan hanya kepada pesantren tetapi juga meneguhkan perjuangan kita kepada masyarakat, berbangsa dan bernegara” ujar Kepala Pesantren.

Selain itu, KH. Hamid juga menyampaikan beberapa perkembangan yang terjadi di Pondok Pesantren Nurul Jadid terutama dalam mengikhtiarkan bagaimana fungsi pesantren bisa berjalan dengan baik. Ada 3 fungsi lain yang dilakukan oleh pesantren selain dari fungsi tarbiyah watta’lim. Adapun fungsi tersebut yaitu fungsi pelayanan, pengkaderan dan dakwah.

“Selama ini pesantren yang tokoh dan fokus utamanya adalah pengasuh mungkin fungsi ini telah dilaksanakan secara individu oleh beliau. Ketika kita berbicara tentang pesantren, ketika kita bicara tentang alumi yang kapasitas, kuantitas dan jumlahnya semakin hari semakin berkembang, maka tentu pelayanan ini perlu ditata secara kelembagaan. Oleh karena itu, barangkali munculnya p4nj adalah dalam kerangka itu, bagaimana dalam melaksanakan khidmah dan fungsi – fungsi pesantren, termasuk didalamnya p4nj bagaimana juga ikut memikirkan pesantren tapi tentu juga berfungsi dalam kerja yang lain dapat terlaksana dan dilaksanakan degan kolektif,” dawuh KH. Hamid.

“bagaimana santri PP. Nurul Jadid walaupun tidak menjadi kiai atau ulama tetapi, dapat membawa jiwa kesantrian ketika berperan dalam profesi ataupun bidang masing – masing,” lanjut KH. Hamid.

“Tentu dalam berjuang kita tidak bisa sendirian apalagi dijaman sekarang, dalam berjuang, menata langkah yang sistematis dan baik apalagi dalam panca kesadaran santri yang ditanamkan oleh pendiri dan pengasuh yang salah satunya adalah kesadaran berorganisasi. Bagaimana kita bisa menata cita-cita kita dengan baik dan menatanya dengan sisematis, terstruktur dan dengan langkah – langkah yang baik,” tambah beliau.

Kepala Pesantren juga menyampaikan bahwa ikatan alumni sebaiknya tidak harus mendorong dan mengembangkan sisi ekslusifitas tetapi semakin meningkatkan khidmatnya dalam bermasyarakat. Alumni ketika di masyarakat adalah lebur dan menjadi bagian yang tidak terpisahkan dalam masyarakat.

Tak hanya itu, beliau semenjak menjabat sebagai kepala pesantren telah berkunjung kebeberapa daerah yang notabene-nya adalah alumni Pondok Pesantren Nurul Jadid. Dalam kunjungannya beliau melihat antusias dan apresiasi yang tinggi dari alumni untuk berkembang lebih baik lagi.

“Saya salah satunya pernah ke Bali dan Kalimantan, para alumni sangat antusias terutama dalam mengapresiasi kepada perkembangan alumni terutama didaerah Situbondo dan Bondowoso. Mereka ingin bagaimana berkembang leih baik. Kami menampung masukan-masukan dari para alumni dan salah satu masukan yang berkembang dari beberapa kunjungan adalah harpan bahwa adanya pertemuan P4NJ dan alumni tingkat nasioal,” ujar KH. Hamid

Masukan tersebut direspon positif oleh Kepala Pesantren dan telah dikonsultasikan kepada KH. Moh. Zuhri Zaini, Pengasuh PP. Nurul Jadid dan rencananya akan dilaksanakan dalam jangka waktu satu atau dua bulan kedepan.

“Lalu kemudian kita berikan forum ini, bagaimana P4NJ dan alumni memanfaatkan dengan baik pengembangan atau kebersamaan termasuk sub-sub berjejaring antara alumni se Indonesia. Bisa jadi didalamnya berbicara tetang aspek-aspek pendidikan, ekonomi, sosial dll,” ujar KH. Hamid.

”Intinya, saya kira keberadaan jejearing ini insya Allah jika kita dorong bersama akan bermakna positif dan memberikan kontribusi yang baik bagi perkembangan masyarakat, bangsa dan negara,” tambah KH. Hamid. (Qz)

KH. Junaidi Mu'thi

Ketua P4NJ Pusat Mengakui Kekompakan P4NJ Situbondo

nuruljadid.net – Masjid Jami’ Lantai II menjadi tempat bersejarah bagi Pengurus Pembantu Pondok Pesantren Nurul Jadid (P4NJ) Kecamatan se Kabupaten Situbondo. Pasalnya sebanyak 350 anggota P4NJ Situbondo berkumpul di Masjid Jami’ guna mengikuti proses pelantikan Kepengurusan P4NJ Kecamatan se Kabupaten Situbondo periode 2018 – 2022. Kegiatan tersebut juga dihadiri oleh Ketua P4NJ Pusat yakni KH. Junaidi Mu’thi.

Beliau, KH. Junaidi Mu’thi mewarnai kegiatan pelantikan tersebut dengan sambutan. Dalam sambutannya, beliau merasa tergugah dengan bersatu padunya kepengurusan P4NJ dari 17 Kecamatan di Kabupaten Situbondo yang hadir dalam kegiatan ini.

“Kami melihat dari teman – teman yang hadir pada saat ini, insya Allah luar biasa, belum pernah dari kemarin kami melihat P4NJ dilantik sebanyak ini. Insya Allah kegiatan ini merupakan kegiatan Perdana dan ini merupakan suatu percontohan bagi P4NJ lainnya kedepan,” tutur beliau dengan penuh rasa terkesan, Sabtu (28/01/2022) Pagi.

Lantaran melihat jumlah yang lumayan besar dari kepengurusan P4NJ Situbondo, beliau memiliki gagasan untuk membangun koperasi berbasis pesantren.

“kita bertemu siang hari ini, dengan jumlah yang lumayan besar adalah suatu potensi kita kalau Sidogiri punya Basmillah, insya Allah kita akan punya Hamdalah. Mudah – mudahan dengan niat yang suci ditempat yang suci di Masjid Jami’ Nurul Jadid ini, insya Allah apa yang menjadi harapan kita mudah mudahan dikabulkan oleh Allah SWT,” cakap beliau dengan penuh suka.

Selain dari itu, beliau juga menegaskan kepada para pengurus P4NJ Situbondo yang terlantik untuk turut aktif pula dalam Istighosah yang lazim setiap bulannya diadakan oleh PP. Nurul Jadid. Dan beliau menyampaikan kepada para pengurus P4NJ Situbondo mungkin ada alumni yang tidak terlantik untuk membolehkan mencampur tangan dalam hal mengurus pesantren.

“Yang terakhir, mungkin saja saat ini ada teman – teman kami yang tidak terdaftar kepengurusan yang tadi dibacakan barang kali tidak ada salahnya untuk aktif membantu kepada teman  – teman,” ujar Ketua P4NJ. (Qz/Ahmad)

KH. Moh. Zuhri Zaini

KH. Moh. Zuhri Zaini Melantik 350 Anggota P4NJ Situbondo dari 17 Kecamatan

nuruljadid.net – Pelantikan identik dengan peresmian seseorang ketika ditetapkan dalam suatu jabatan untuk memberitahu kepada khalayak banyak bahwasanya orang tersebut telah diangkat dalam suatu jabatan. Hari ini, Ahad (28/01/2018) Pengurus Pembantu Pondok Pesantren Nurul Jadid (P4NJ) Kecamatan se Kabupaten Situbondo mengadakan pelantikan kepengurusannya di Masjid Jami’ Nurul Jadid lantai II dengan masa periode 5 tahun, terhitung sejak tahun 2018 hinggga 2022.

Kegiatan yang dimulai pukul 09.00 WIB tersebut dihadiri langsung oleh Pengasuh (KH. Moh. Zuhri Zaini), Kepala Pesantren (KH. Abdul Hamid Wahid), Ketua P4NJ Pusat (KH. Junaidi Mu’thi), Sekretaris P4NJ Pusat (H. Syamsul Ma’arif), Ketua P4NJ Situbondo (H. Nasir) dan beberapa dewan Pengasuh. Kepengurusan P4NJ Kecamatan se Kabupaten Situbondo tersebut terdiri dari 17 Kecamatan dengan jumlah peserta yang hadir sebanyak 350 orang.

KH. Junaidi Mu’thi selaku Ketua P4NJ Pusat melayangkan sambutan dalam acara tersebut. Dalam sambutannya beliau sangat tergugah akan kehadiran para pengurus P4NJ situbondo yang berjumlah 350 orang dan beliau juga berharap dengan banyaknya pengurus P4NJ kedepannya bisa berfikir tentang aspek ekonomi yang berguna untuk khalayak umum khususnya bagi pesantren dan alumninya.

“dengan kita bertemu pada saat ini dengan jumlah yang sekian besar ini suatu potensi kita dengan teman – teman yang banyak ini potensi kita kalau Sidogiri mempunyai Basmalah insya Allah kita akan punya Hamdalah,” tutur beliau dengan penuh senyuman.

Tak hanya itu, Kepala Pondok Pesantren Nurul Jadid berpesan agar seluruh kepengurusan untuk saling bekerja sama dalam menjalankan tugasnya agar tujuan yang inginkan dicapai lebih produktif.

“intinya saya rasa dengan adanya jejaring ini insya Allah jika kita dorong bersama – sama akan bermakna positif dan memberikan kontribusi yang baik bagi Masyarakat, Bangsa dan Negara,” tutur beliau.

Sementara itu, KH. Zuhri Zaini selaku Pengasuh Pondok Pesantren Nurul Jadid juga searah dengan apa yang disampaikan oleh Kepala Pesantren.

“Bapak ibu sekalian, tugas kita ini bagaimana kita menjadi perekat dan pemersatu. Itu tidaklah mudah oleh karena itu sekalipun berbeda-beda tapi kita tetap terbuka untuk yang lain dan tentunya untuk hal – hal yang baik,” dawuh beliau.

Pasca pelantikan, P4NJ Situbondo Bersama P4NJ dari 17 Kecamatan langsung menggelar rapat tentang penggalangan dana untuk Pembangunan Masjid Jami’ Nurul Jadid yang saat ini masih dalam tahap pembangunan. (Qz/Ahmad)

Seminar BRD oleh OSIM MANJ

Bapak Ponirin Mika; Humas Merupakan Struktur yang Urgen dalam Organisasi

nuruljadid.net – Dalam rangka meningkatkan wawasan mengenai peran HUMAS (Hubungan Masyarakat) didalam sebuah organisasi, Organisasi Sekolah Intra Madrasah (OSIM) Putri Madrasah Aliyah Nurul Jadid mengadakan pelatihan kehumasan yang dibina langsung oleh Bapak Ponirin Mika.

Aktivitas yang bertempat di Ruang Rapat MA Nurul Jadid tersebut diikuti sebanyak 27 siswi yang merupakan kepengurusan OSIM Putri. Dalam penyajiannya, hal pertama yang disampaikan Bapak Ponirin ialah tentang pengertian dari Humas.

“Humas itu merupakan suatu perwakilan dari suatu organisasi dan dia harus paham betul terhadap kegiatan organisasi dan tujuan dari suatu organisasi,” tutur Bapak Ponirin, penyaji sekaligus Pembina OSIM MA Nurul Jadid, Jum’at (26/01/2018) Siang.

Selain itu, ia juga menguraikan secara terang akan tugas – tugas humas dan karakteristik sendiri dari anggota humas sebagai pembangun citra sebuah organisasi.

“pencitraan yang dimaksud itu, bagaimana seorang humas bisa mengetahui keunggulan dari suatu organisasi yang dimiliknya agar bisa menyampaikan kepada orang lain. Dan orang lain itu bisa mengerti apa keunggulan dari organisasi tersebut,” tegasnya dalam kegiatan yang berjalan selama 90 menit tersebut.

Tak hanya pengertian dan fungsi dari humas, ia juga menjelaskan tentang tujuan humas didalam organisasi.

“tujuan humas itu, bagaimana masyarakat publik itu bisa tertarik kepada organisasinya,” imbuh penyaji yang juga merupakan Pembina dari Panji Pelopor Nurul Jadid.

Dipenghujung pelatihan, ia menasehatkan kepada ketua OSIM MANJ putri untuk tidak memilih sembarang orang dalam menjadi anggota humas karena humas merupakan struktur yang urgen dalam organisasi. (Qz/Salim)

Seminar Tahun Masehi IPPNU

Bapak Zainul Arifin Adam: Tahun Baru Itu Sebagai Muhasabah Diri

nuruljadid.net – Untuk menjawab ketidaktahuan para santri akan seluk-beluknya tahun baru masehi dan memperingati Hari Ulang Tahun Nahdlatul Ulama ke-92, Pengurus Komisariat Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (PK IPPNU) Nurul Jadid mengadakan seminar yang bertemakan “Menyingkap Tabir Fenomena Tahun Baru Masehi”.

Kegiatan yang bertempat di Aula MA Nurul Jadid tersebut, disajikan oleh Bapak Zainul Arifin Adam, M.Pd.I. Sebelum pematerian tersebut dimulai, ia menerangkan tentang lahirnya Nahdlatul Ulama.

“Ini rangkaian dari semangat menyemarakkan hari ulang tahun Nahdlatul Ulama dan Nahdlatul Ulama itu lahir pada 31 Januari 1926,” terang alumni MTs Nurul Jadid tersebut. Jum’at (26/01/2018).

Sehabis itu, ia menjelaskan sedikit tentang pengertian dari tahun masehi dan mengenai hukum dari merayakan tahun baru masehi.

“Kalau kita merayakan tahun baru masehi itu boleh, dengan catatan kita tidak boleh keluar dari syariat islam dan tergantung bagaimana cara kita mengisi , jika diisi dengan hal-hal yang positif maka kita dapat pahala, jika diisi dengan yang negatif maka akan berdosa,” tegas alumni MTs Nurul Jadid dalam seminar yang berjalan selama 70  menit tersebut.

Selain dari pengertian dan hukum merayakan tahun baru masehi, ia juga menjelaskan sejarah  dari tahun masehi dan menjawab pertanyaan dari peserta seminar yang bernama Ulfatul Widad tentang hukum ummat islam mengucapkan selamat tahun baru masehi.

“ketika mengucapkan tahun baru hanya sekedar mengingatkan bahwa tahun baru dilakukan untuk mengevaluasi diri maka berpahala, jika mengucapkannya hanya untuk mengingatkan maka boleh – boleh saja dan jika mengucapkan dalam rangka untuk membanggakan diri dengan hura – hura maka itu berdosa,” tuturnya. (Qz/Salim)

Seminar Tahun Masehi IPPNU

PK IPPNU Nurul Jadid Gelar Seminar Fenomena Tahun Baru Masehi

nuruljadid.net – Dalam rangka untuk memperingati Hari Ulang Tahun Nahdlatul Ulama ke 92, Pengurus Komisariat Ikatan Pelajar Putri Nahdaltul Ulama (PK IPPNU) Nurul Jadid mengadakan Seminar yang bertema “Menyingkap Tabir Fenomena Tahun Baru Masehi” yang disajikan oleh Bapak Zainul Arifin Adam, M.Pd.I.

Kegiatan yang dimulai pada pukul 09.00 WIB dan bertempat di Aula MA Nurul Jadid mendapat respon yang positif dari kalangan santri putri Nurul Jadid. Nampak di raut wajah mereka rasa antusias untuk mengikuti acara ini. Dengan diawali dengan acara ceremonial, ketua panitia, Siti Zahrowiyah yang juga merupakan salah satu pengurus aktif IPPNU Nurul Jadid menyampaikan harapan diadakannya seminar kali ini.

“Harapannya kami dalam acara seminar ini tidak hanya untuk mencari kader- kader yang akademik tapi juga ingin mencari kader – kader yang non akademik,” ujarnya.

Setelah satu jam lamanya prosesi ceremonial, seminarpun digelar dengan diawali oleh penyampaian latar belakang tema yang diusung oleh Bapak Zainul Hasan, S.Pd.I (Pembina IPPNU Nurul Jadid) sebagai moderator dalam kegaiatan seminar ini.

“bagaimana kita sebagai seorang santri merayakan tahun baru masehi. Dan hal-hal apa yang seharusnya kita lakukan dalam menyambutnya. Dan juga sebenarnya tahun baru masehi itu miliknya siapa? Apakah milik ummat islam atau pemeluk agama lainnya,” Ujar moderator

Seminar tersebut berlangsung selama 70 menit. Diawal penyajiannya, penyaji menyampaikan asal – muasal tahun masehi dan hijriyah.

“Tahun baru masehi diawali pada masa Julius yang akhirnya menjadi salah satu nama bulan di tahun masehi yaitu bulan Juli,” ujar Bapak Zainul Arifin Adam.

Selain menjelaskan sekilas tentang sejarah tahun baru masehi, beliau juga menyampaikan beberapa hal yang pada akhir – akhir ini menjadi banyak perbincangan di khalayak umum terutama hukum orang muslim merayakan peringatan tahun baru masehi.

“hukum merayakan tahun baru hijriyah itu tergantung kita, kalau kita memanfaatkannya dengan yang positif maka kita mendapat pahala, akan tetapi kalau kita memanfaatkannya dengan hal – hal yang negatif maka kita akan berdosa,” tegas alumni Madrasah Aliyah Nurul Jadid tersebut.

Diakhir seminar, moderator menyimpulkan hasil penyampaian dari penyaji. Bapak Zainul Hasan menyampaikan bahwa tahun baru masehi juga termasuk tahun yang disebutkan dalam Al Qur’an. (Qz/Salim)

Burdah rutin oleh santri nurul jadid

Shalawat Burdah Bergema di PP. Nurul Jadid

nuruljadid.net – Pembacaan Shalawat Burdah merupakan suatu kegiatan rutin yang dilakukan oleh santri Pondok Pesantren Nurul Jadid,  kegiatan yang dipimpin oleh ubudiyah Masjid Jami’ Nurul Jadid tersebut dilaksanakan setiap hari jum’at.

Burdah merupakan kegiatan rutinan santri diseluruh wilayah yang ada di Pondok Pesantren Nurul Jadid, burdah adalah kegiatan sholawat dengan mengelilingi batas-batas pondok pesantren dengan membaca sholawat. dengan setiap sampai disudut-sudut pagar pesantren selalu di adzani dan di iqomah oleh ubudiyah yang memimpin sholawat, untuk start awal ubudiyah terlebih dahulu membaca khuson kepada pendiri serta kepada para almurhumin pondok pesantren nurul jadid, seusai memutari pesantren sesampainya di tempat semula di tutup dengan pembacaan doa, dengan harapan pondok  pesantren Nurul Jadid senantiasa dalam lindungan sang maha kuasa.

Kegiatan tersebut dimulai setelah jamaah subuh turun dari masjid dan digilir setiap wilayah yang ada di PP. Nurul Jadid sesuai dengan jadwal telah ditetapkan oleh pengurus ubudiyah.

“Kegiatan ini dijadwal setiap jum’atnya dan sekarang gilirannya wilayah B (Wilayah I’dadiyah),” tutur salah satu Pengurus Ubudiyah, Rahmat Maskura. Jum’at (26/01/2018).

Pembacaan Shalawat Burdah yang dikarang oleh Syaikh Imam Ahmad Al Bushiry ini dimulai dari depan Wisma Tamu (PP. Nurul Jadid) lantas mengitari wilayah PP. Nurul Jadid sampai kembali lagi ke tempat dimulainya pembacaan Shalawat Burdah ini.

“pembacaan shalawat burdah ini bertujuan untuk membentengi PP. Nurul Jadid dari kekuatan – kekuatan spiritual,” imbuhnya.

Penulis : Qz/Salim

Editor : Muhammad Nuris

Pengecoran Atap Lantai III Masjid Jami’ Nurul Jadid Hampir Segera Rampung

Pengecoran Atap Lantai III Masjid Jami’ Nurul Jadid Hampir Segera Rampung

nuruljadid.net – Pembangunan Masjid Jami’ Nurul Jadid sudah berjalan kurang lebih 3 tahun. Truck Mixer dengan besarnya  tampak Keluar masuk Pondok Pesantren Nurul Jadid. Rabu (24/01/2018) Pengecoran Atap Lantai 3 sedang dikerjakan.

Pengecoran kali ini menghabiskan 25 Truck Mixer,  memperkerjakan tukang sebanyak 18 orang dan mengoperasikan 1 truck pompa.

“semua pengecoran ini menghabiskan 150 m3 dan satu meter kubik itu seharga Rp. 885.150,-  dan juga truck pompa itu dihitung per 8 jam dengan harga 9.500.000.-,” ujar Bapak Ridwan Bendahara Pembangunan Masjid,ketika di wawancarai ditempat pengecoran.

Tak hanya itu, Bapak Subhan salah satu karyawan dari PT. REVA saat di wawancarai oleh reporter nuruljadid.net, menjelaskan bahwa satu Truck Mixer menghabiskan kurang lebih 240 Kg Semen.(Ahmad)

Jaga Kesediaan Air, UNUJA buat Lubang Resapan Biopori

Jaga Kesediaan Air, UNUJA buat Lubang Resapan Biopori

nuruljadid.net –Sebagai sarana untuk mengurangi genangan air bila musim hujan atau banjir tiba dan cadangan air saat musim kemarau. Universitas Nurul Jadid membuat Lubang Resapan Biopori (LRB) yang dikemas dalam kegiatan yang bertemakan “Aksi Lingkungan Sejuta Lubang Resapan Biopori”.

Kegiatan tersebut diikuti oleh anggota pramuka Pondok Pesantren Nurul Jadid yang ber-anggota-kan 80 orang, Bapak H. Hambali M,Pd selaku Wakil Rektor I berharap dengan terlaksanakannya kegiatan ini bisa sedikit membantu mengurangi bencana alam yang semakin marak terjadi.

“Harapan besar dalam kegiatan yang kita laksanakan ini, mudah – mudahan dengan adanya kegiatan ini akan ada pengurangan bencana banjir yang selama ini terjadi dimana – mana,” tutur beliau disela membuka acara tersebut,  Rabu (24/01/2018).

Sementara itu, Bapak Sujono selaku perwakilan dari Kwarcab (Kwartil Cabang) jawa timur turut hadir dalam kegiatan tersebut, beliau menyampaikan bahwa kalau mulai sekarang mendidik anak – anak untuk membuat Biopori maka nanti ketika besar anak – anak tersebut akan mencintai lingkungan.

“Dengan kegiatan yang kecil ini diharapkan nanti generasi yang akan mendatang akan bisa menjaga lingkungan  sehingga indonesia ini akan menjadi negara yang lingkungannya bersih,” jelas Bapak Sujono.

Tak kalah pokok juga, satu harapan yang disampaikan oleh wakil Badan Konservasi Lingkungan Hidup yakni Bapak Abdul Rochim. Menyampaikan bahwa kegiatan ini selain untuk menjaga kelestarian hidup, juga merupakan salah satu bentuk usaha untuk menyiapkan generasi – generasi yang menjaga keseimbangan alam.

Penulis : Ahmad

Editor : “co

Akmil Tegaskan Kesiapan Jalin Kerjasama dengan Nurul Jadid

nuruljadid.net – Kepala Departemen Kepemimpinan dan Kejuangan (Kadeppimjuang) Akademi Militer, Kolonel Inf. Ade Adrian, menegaskan kesiapan Akademi Militer untuk menjalin kerjasama dengan PP. Nurul Jadid. Hal itu disampaikan pada kesempatan diskusi terbatas mengenai program kerjasama, tadi malam (23/1) di kediamannya, di komplek rumah dinas perwira Akademi Militer. Diskusi terbatas itu merupakan kelanjutan dari proses komunikasi dan audiensi yang telah dilaksanakan sehari sebelumnya (22/1) bersama jajaran pimpinan Akademi Militer.

Dalam diskusi yang berlangsung selama hampir tiga jam itu, Kadeppimjuang Akmil menyampaikan bahwa salah satu wujud kerjasama itu nantinya para santri yang lolos seleksi bisa dikirim untuk mendapatkan pendidikan dan pelatihan (diklat) kepemimpinan dan bela negara di Akmil Magelang. Diklat itu dimaksudkan untuk memberikan pembekalan lebih intensif kepada para santri peserta diklat tentang bagaimana konsep dan aplikasi kepemimpinan serta kejuangan dalam konteks bela negara.

“Nanti santri-santri pilihan dari pesantren itu kita bekali dengan kepemimpinan dan bela negara. Bukan hanya teori, tapi juga latihan praktek di lapangan. Bagaimana memimpin yang baik, bagaimana mereka harus punya kemampuan survive, itu nanti kita gembleng. Maksudnya bukan untuk memiliterisasi santri, tapi agar mereka punya bekal dan pengalaman yang cukup kalau nanti pulang ke pondok atau terjun ke masyarakat,” jelasnya.

Mengenai kapan dan bagaimana kerangka kerjasama itu dapat direalisasikan, Kadeppimjuang Akmil mengatakan bahwa serangkaian proses dan prosedur masih perlu dikomunikasikan lebih lanjut. Namun demikian, perwira asli Magelang itu menyatakan kesiapan dan kesungguhannya untuk mengawal rintisan kerjasama tersebut agar bisa segera terealisasi dan menghasilkan target yang diharapkan. (bahrul ulum)

ners unuja

PPNI : Lulusan NERS UNUJA Harus Kreatif

Nurul Jadid.Net-Dalam rangka memperkuat integrasi agama dan sains dalam membentuk kampus yang berkeadaban, Ahad (21/1) dilaksanakan pelantikan dan pengambilan sumpah Program Studi Pendidikan NERS, di Aula Universitas Nurul Jadid Paiton Probolinggo.

Kegiatan ini dihadiri oleh DPW Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Jawa Timur dan Kabupaten, yang diwakili oleh Dr. Ahmad Yusuf, M. Kes, rohaniawan, para pimpinan universitas Nurul Jadid dan wali mahasiwa.

Ahmad Yusuf, selaku pimpinan PPNI Jawa Timur dalam sambutannya menyampaikan “Lulusan Ners dalam tiap tahun itu ada sekitar 11.000 tiap tahunnya. Oleh karena itu, kita harus kreatif terkait dengan kebermanfaatan posisi kita selaku lulusan Ners. Minimal lulusan Ners Nurul Jadid ini mampu memberikan manfaat kepada keluarga dan masyarakat di sekitarnya, baik pertolongan pertama ataupun edukasi kesehatan. Dengan hal-hal tersebut, sudah dengan sendirinya kita akan dipromosikan oleh mereka. Kesimpulannya, ketika ilmu kita bermanfaat bagi mereka, maka secara otomatis dunia atau uang akan mengikuti kita”.

Selanjutnya, Drs. H. Hambali, M. Pd, selaku wakil rektor 1 bidang akademik menyampaikan “Apa yang sudah didapatkan oleh para mahasiswa ketika proses belajar, baik di kampus atau di dunia kerja, harus benar-benar diaplikasikan dengan profesional dan tanggung jawab, dengan prinsip ikhlas karena Allah. Di luar sana, khususnya di dunia kerja, banyak tantangan yang harus dihadapi oleh lulusan NERS yang sudah dilantik dan disumpah saat ini, karena itu anda harus benar-benar menjadi insan yang berguna bagi masyarakat dunia kerja, dan negara. Anda adalah mutiara, tugas anda adalah memanaje bagaimana sekiranya mutiara itu menjadi barang yang berharga, bukan barang murahan, lanjutnya.
Intinya, kalau kita mampu memberikan manfaat kepada orang lain, maka dengan sendirinya kita akan mendapatkan manfaat dari apa yang telah kita upayakan”. (Baharun)

Atika Jatimi, Peraih IPK Tertinggi Lulusan NERS UNUJA

Atika Jatimi, Peraih IPK Tertinggi Lulusan NERS UNUJA

nuruljadid.net – menjadi lulusan dengan menyandang IPK tinggi merupakan harapan dan tujuan dari para mahasiswa dan mahasiswi Universitas Nurul Jadid (UNUJA) Paiton Probolinggo. Minggu, (21/01/2018) menjadi tinta emas dalam buku sejarah seorang gadis asal pulau garam. Pasalnya, dia meraih Indeks Prestasi Kumulatif (IPK), 3,82.

Gadis tersebut bernama Atika Jatimi. Dia merupakan lulusan Sekolah Tinggi Kesehatan Nurul Jadid tahun 2016 yang telah menjalankan tugas profesi NERS selama setahun lamanya. Dibalik kesuksesan yang telah diraih, gadis asal pulau madura tersebut mengatakan bahwa apa yang telah diraihnya selama ini tidak akan tercapai apabila tidak mendapat dukungan dari orang – orang terdekatya, terutama orang tua yang telah melahirkan serta membesarkannya dengan penuh kucuran keringat.

“Yang pasti saya merasa bersyukur bahagia juga karena apa yang saya cita – sita kan bisa tercapai hari ini. Ucapan terima kasih yang pertama saya sampaikan kepada orang tua karena satu tahun selama saya melakukan profesi NERS, saya banyak melakukan kesalahan tapi juga mendapat dukungan dari mereka karena ketika orang lain tidak tahu apa yang saya rasakan, orang tua saya yang paling tahu tentang kondisi saya. Selain orang tua saya juga ucapkan terima kasih juga kepada guru – guru pembimbing yang berada di Fakultas Kesehatan khususnya di Prodi NERS Universitas Nurul Jadid” cakapnya ketika terwawancara oleh wartawan nuruljadid.net.

“Sebenarnya dalam tahap profesi kita itu dihadapkan pada banyak sekali permasalahan dan kita menghadapi banyak orang yang otomatis memiliki latar belakang yang berbeda ,” imbuh gadis kelahiran tahun 1995 tersebut.

Dia juga berbagi tips dan trik dalam menempuh profesi NERS. Dia berkata “Agar kita berhasil dalam menempuh profesi ners yaitu sabar, ikhlas, dan jangan suka mendengarkan perkataan orang lain yang jelek”.

Tak hanya itu, sebagai lulusan NERS Fakultas Kesehatan UNUJA, dia juga mebeberkan harapannya kepada kampus tercintanya.

“Untuk prodi, kedepannya semoga bisa mencetak mahasiswa dan mahasiswi yang baik dan berkompeten dalam bidang Keperawatan,” harapnya.

“Untuk UNUJA, saya harap kedepannya beberapa tahun yang akan datang kita bisa memajukan Pondok Pesantren Nurul Jadid yang pertama dan yang kedua kita bisa bermanfaat bagi lingkungan disini yang ketiga kita mencetak mahasiswa – mahasiswi yang terbaik dan bisa bermanfaat di masyarakat,” imbuhnya. (Qz)

Warek I UNUJA; Bersama-sama! Kita Tingkatkan Kualitas UNUJA

Pendidikan Bersama-sama! Kita Tingkatkan Kualitas UNUJA

nuruljadid.net – Masih di moment yang sama pada acara Pelantikan dan Pengambilan Sumpah Program Studi Pendidikan Profesi Ners Fakultas Kesehatan Universitas Nurul Jadid (UNUJA), Minggu (21/01/2018) di Aula MANJ. Beberapa butir harapan dan pesan penting disampaikan oleh Wakil Rektor I, Bapak H. Hambali, M.Pd yang ditujukan kepada para wisudawan prodi keperawatan disela sambutannya.

“kita sebagai lembaga pendidikan yang ada di lingkungan Pondok Pesantren Nurul Jadid memiliki tugas untuk mempersiapkan peserta didik yang berkualitas sehingga siap nantinya mengembangkan, meningkatkan dan mengabdikan ilmunya di tengah-tengah masyarakat,” terangnya.

Pendidikan adalah keilmuan yang sangat urjen Karena pada dasarnya perawat identik dengan pendidikan yang selain mempunyai tugas untuk memberikan perawatan, juga sebagai penyalur wawasan keilmuan yang dimiliki kepada orang lain terutama dalam hal kesehatan. Sehingga tak heran jika banyak tantangan yang akan ditemukan setelah turun ke masyarakat. Baik tantangan dalam keluarga maupun di lingkungan masyarakat sekitar.

“Salah satunya adalah banyak masyarakat yang kurang peduli terhadap pentingnya kesehatan. Tidak hanya itu, kebanyakan masyarakat juga sering kali salah dalam penggunaan dosis obat yang dikonsumsi sehari-hari. Sehingga bukan malah mengobati tapi menyakiti,” imbuh beliau.

Dari realita itulah beliau berharap kepada para wisudawan prodi keperawatan yang telah disumpah agar senantiasa mengamalkan dan memanfaatkan ilmunya dengan sebaik mungkin agar benar-benar memberikan manfaat kepada diri sendiri, keluarga, masyarakat, bangsa dan negara.

“kalian ibarat mutiara yang sudah jadi, tinggal bagaimana kalian tampakkan, amalkan serta memperkenalkan kepada masyarakat sekitar akan berharganya mutiara tersebut,” tegas beliau dengan yakin.

Sambutan beliau tutup dengan satu cita-cita besar bahwa target kita adalah di tahun 2022 pada beberapa prodi yang ada di Universitas Nurul Jadid bisa menjadi akreditasi B minimalnya atau maksimal A, bahkan unggul insyaAllah.

“Oleh karena itu, kita membuka peluang seluas-luasnya kepada para wisudawan yang ingin mengabdikan dirinya di Universitas Nurul Jadid sebagai bentuk dukungan untuk meningkatkan terus kualitas dari kampus kita tercinta ini,” harap beliau.

Penulis : NakBali

Editor : Co

Secercah Harapan dan Doa Teruntuk Lulusan NERS UNUJA

Secercah Harapan dan Doa Teruntuk Lulusan NERS UNUJA

nuruljadid.net – Pengembangan demi pengembangan terus dilakukan oleh Universitas Nurul Jadid (UNUJA) sebagai bentuk peningkatan kualitas pendidikan di Pondok Pesantren Nurul Jadid. Minggu (21/01/2018) Fakultas Kesehatan Program Studi Profesi Ners (keperawatan) mengadakan pelantikan dan pengambilan sumpah kepada segenap mahasiswi di Aula Madrasah Aliyah Nurul Jadid (MANJ).

Acara pagi ini dibuka dan diresmikan oleh  Wakil Rektor I, Bapak H. Hambali, M.Pd mewakili Rektor Universitas Nurul Jadid, KH. Abdul Hamid Wahid. Beberapa rangkaian acara pelantikan tak lepas dari untaian harapan yang disampaikan oleh beberapa pihak Universitas atas diadakannya pelantikan dan pengambilan sumpah kepada mahasiswi Profesi Ners UNUJA.

Beberapa untaian harapan dan sambutan disampaikan oleh Bapak Handono Fathur Rahman, M.Kep, Dekan Fakultas Kesehatan dengan diawali ucapan syukur kepada Tuhan yang maha Esa dan terima kasih kepada segenap wali orang tua yang telah memasrahkan serta memberikan kepercayaan kepada kampus untuk membina putera-puterinya.

Selain itu, dia juga menyampaikan beberapa perkembangan yang dialami oleh Fakultas Kesehatan UNUJA Paiton Probolinggo.

alhamdulillah Program Studi Pendidikan Profesi Keperawatan di Universitas Nurul Jadid sudah terakreditasi B walaupun proses pendiriannya hanya membutuhkan waktu 2 bulan, ini patut kita syukuri”.

Para mahasiswapun juga patut banyak bersyukur karena yang awalnya masuk sebagai Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan, kini lulus sudah sebagai lulusan Universitas dengan ijazah universitas juga pastinya.

“Tidak puas sampai disini, kita ber-itikad dan mempunyai target semoga di tahun 2022 nanti akreditasi Program Studi Pendidikan Profesi Keperawatan bisa meningkat menjadi A,” tambah beliau.

Tidak terlewatkan ucapan selamat dan sebuah harapan beliau kepada para wisudawan yang telah lulus agar tidak lekas merasa puas dan bisa terus melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.

“Karena proses pendidikan itu selain membutuhkan yang lama juga pasti mengalami naik turun dengan banyaknya ujian dan tantangan yang ada di dalamnya,” tegas beliau.

Sambutan beliau tutup dengan satu doa harapan semoga para wisadawan semakin sukses mengamban ilmu yang telah didapat sehingga bermanfaat untuk keluarga, masyarakat, bangsa dan negara. (NakBali)

30 Mahasiswa Lulusan NERS UNUJA Dilantik dan Bersumpah di Aula MA Nurul Jadid

30 Mahasiswa Lulusan NERS UNUJA Dilantik dan Bersumpah di Aula MA Nurul Jadid

nuruljadid.net – Mahasiswa Universitas Nurul Jadid (UNUJA) menyatakan sumpah jabatan selaku lulusan NERS di Aula Madrasah Aliyah Nurul Jadid, Minggu (21/01/2018) siang.

Kegiatan yang dihadiri oleh Ahmad Yusuf (Ketua DPW PPNI Provinsi Jawa Timur), Bapak H. Hambali (Wakil Rektor I), Bapak Handono Fathur Rahman (Dekan Fakultas Kesehatan), Bapak Zainul Munir (Kepala Program Studi Keperawatan) dan seluruh dosen pembimbing di Fakultas Kesehatan UNUJA serta diikuti oleh 30 mahasiswa dan mahasiswi Fakultas Kesehatan UNUJA yang telah lulus pada tahun 2016 beserta walinya.

Penobatan wisudawan wisudawati sebagai peraih Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) tertinggi dibacakan oleh Kepala Prodi Keperawatan yang tertera dalam Surat Keputusan. Peraih IPK peringkat pertama Atika Jatimi dengan IPK 3.82, peringkat kedua Faizatul Istiqomah dengan IPK 3.81 dan peringkat ketiga Nuri Firdausiyah IPK 3.80.

Setelah diumumkan peraih IPK tertinggi, Bapak Handono Fathur Rahman memimpin sumpah jabatan kepada 30 wisudawan wisudawati. Usai pengambilan sumpah, Ketua Prodi Perawatan  mengasakan kepada wisudawan yang  telah menerima sumpah untuk terus belajar hingga ke tingkat yang lebih tinggi.

“Teruslah belajar hingga mencapai tingkat yang tinggi karena proses pendidikan itu selain membutuhkan waktu yang lama juga pasti mengalami naik turun dengan banyaknya ujian dan tantangan yang ada didalamnya,” tegas beliau.

Selain itu, Wakil Rektor I UNUJA juga memberikan sambutan tentang harapan UNUJA kepada mahasiswa mahasiswi.

“Target kita pada tahun 2022 adalah beberapa prodi yang ada di Universitas Nurul Jadid dapat meraih akreditasi minimal B dan maksimal A lebih – lebih bisa unggul,” ungkapnya.

“kalau mahasiswa mampu memberikan manfaat kepada orang lain, maka dengan sendirinya mahasiswa akan mendapatkan manfaat dari apa yang telah dilakukannya,” tambah Bapak H. Hambali.

Ketua DPW PPNI Provinsi Jawa Timur Ahmad Yusuf menyampaikan harapannya kepada lulusan NERS UNUJA agar ilmu yang telah didapatkan agar mampu memberikan manfaat kepada masyarakat.

“Jika kita ingin berkarir jangan nunggu diangkat orang lain, tapi gunakan potensi yang kita miliki untuk mengembangkan keilmuan yang kita miliki. Dengan cara membuka diri untuk membantu tetangga terdekat dulu. Sehingga tanpa kita sadari kita telah memberikan edukasi dan mengamalkan ilmu yang kita miliki kepada masyarakat,” tegasnya. (Qz/Ahmad)