Penjemputan Siswi Prakerin SMK Full Day Bustanul Ulum Bulugading Jember

Peserta Prakerin Akhiri Masa di PP. Nurul Jadid, Berikut Harapan Pengurus Pesantren

nuruljadid.net – Beberapa harapan disampaikan oleh perwakilan dari pengurus pesantren Pondok Pesantren Nurul Jadid yang disampaikan oleh Bapak Arofik Yusuf, Kepala Sub Bagian Humas (Hubungan Masyarakat) dalam sambutannya pada acara penjemputan peserta prakerin SMK Bustanul Ulum Jember, Jum’at, (16/02/2018) di SMP Nurul Jadid.

Terimakasih beliau sampaikan diawal sambutan atas kepercayaan yang diberikan oleh SMK Bustanul Ulum kepada Pondok Pesantren Nurul Jadid untuk menerima peserta prakerin yang ketiga kalinya.

Permohonan maaf tidak lupa pula beliau sampaikan atas beberapa kekurangan yang disengaja maupun tidak kepada segenap dewan pengajar dan siswi SMK Bustanul Ulum.

“Kalau ada kelebihan yang didapatkan di pondok kami ini, ya monggo diambil dan diamalkan. Tapi kalau ada kekurangan, cukuplah kalian simpan,” ujar beliau.

“karena teori dan yang ada di lapangan itu berbeda, sehingga pastinya banyak hal-hal baru yang ditemukan. Baik ilmu pengetahuan secara teoritis ataupun ilmu sosial lainnya. Sehingga semua itu dapat dikembangkan kembali dalam kehidupan sehari-hari,” ucap beliau.

“Kami juga berharap, temuan yang didapatkan selama melaksanakan Prakerin di PP. Nurul Jadid, disimpan dan selalu diamalkan sehingga tidak hanya bermanfaat untuk diri sendiri, juga bermanfaat bagi orang lain,” tambah beliau.

Diakhir sambutannya, beliau berharap agar seluruh peserta Prakerin yang akan meninggalkan PP. Nurul Jadid untuk terus mencari ilmu ke jenjang yang lebih tinggi agar menjadi orang yang sukses.

“Semoga anak-anak semua, kelak menjadi anak-anak yang sukses! Jangan putus dan berhenti hari ini, karena perjuangan kalian masih Panjang. Harus terus belajar hingga ke perguruan tinggi,” ucap beliau dengan mimik wajah penuh harap. (NakBali/Qz)

Penjemputan Siswi Prakerin SMK Full Day Bustanul Ulum Bulugading Jember

Perpisahan Yang Tak Diinginkan

nuruljadid.net – Dimana ada pertemuan, pasti ada perpisahan. Kalimat inilah yang tepat diungkapkan pada acara Penjemputan Peserta Prakerin SMK Full Day Bustanul Ulum Jember di Pondok Pesantren Nurul Jadid, Jum’at (16/02/2018). Beberapa ucapan terimakasih disampaikan oleh Kepala Sekolah SMK Bustanul Ulum, Bapak Nurul Hidayat diawal sambutannya.

“Ada beberapa hal berbeda yang kami rasakan pada prakerin kali ini. Pertama, dari jumlah rombongan yang ikut datang menjemput berbeda dari tahun-tahun sebelumnya. Ini dikarenakan karena ada beberapa dewan guru yang putera-puterinya sedang menimba ilmu di Pondok Pesantren ini. Jadi sekalian menjemput peserta prakerin, juga menjenguk putera-puterinya,” tutur beliau.

Kedua, dari kesan yang disampaikan oleh segenap 38 prakerin di beberapa Lembaga Pondok Pesantren Nurul Jadid selama 2 bulan. Dimana kebanyakan dari mereka yang seharusnya senang karena prakerin selesai, tapi kali ini tidak. Mereka bahkan meminta tambahan waktu untuk tinggal lebih lama lagi di pondok pesantren ini,” tambah beliau dengan ekspresi bahagia.

Sambutan beliau tutup dengan ucapan banyak terimakasih kepada segenap keluarga dan pengurus Pondok Pesantren atas kesediaan telah menerima anak didiknya untuk menimba dan mengembangkan ilmu di pondok ini.

Harapan kami, “semoga anak didik yang hari ini selesai melaksanakan prakerin, bisa meneruskan pendidikannya ke jenjang perkuliyahan dengan menjadi santri plus mahasiswi di Pondok Pesantren Nurul Jadid,” ungkap beliau. (Nak Bali/Qz)

Noer Fadli Hidayat : Media Harus Bisa Menyajikan Berita Yang Independen Dan Beretika

Nurul Jadid.net-Memperingati Hari Pers Nasional, Jumat (9/02/2018), Wakil Rektor III UNUJA, Fadli Hidayat turut hadir memberikan sekilas penjelasan pentingnya peran media ditengah banjir informasi dimedia sosial.

“Banyak berita yang tesebar di media sosial, tidak berdasarkan fakta,” kata, Fadli, panggilan akrab Fadli Hidayat. Oleh karena itu, jelas beliau, jurnalis pesantren harus memegang prinsip independensi media. Sebab Melihat media sekarang sangat memprihatinkan sekali, karena di kuasai oleh orang yang bermoral.

“Sehingga beberapa media membuat berita yang lebih membela pihak-pihak tertentu. Padahal, media harus bisa menyajikan berita yang independen dan beretika,” ungkap beliau saat memberikan sambutan pada peserta istighosah dari 26 media Nurul Jadid, baik tingkat SLTP, SLTA, wilayah-wilayah di Nurul Jadid maupun dari LPM UNUJA, yang hadir di mushalla kampus UNUJA.

Selain itu, beliau juga menjelaskan terkait sejarah pembentukan Hari Pers Nasional, etika jurnalis dan sikap yang harus dimiliki oleh seorang jurnalis santri. “Semoga kedepan jurnalis yang ada di Nurul Jadid mampu menyebarkan berita-berita cover both side (berimbang) dan sesuai fakta,” tegas beliau yang juga pernah aktif Lembaga Pers Mahasiswa.

Pada kesempatan itu pula, 26 media PP Nurul Jadid yang hadir membentuk Aliansi Pers Nurul Jadid (APNJ). Aliansi ini menyatakan akan berkomitmen membangun media yang menyebarkan informasi berimbang dan mengandung dakwah kebangsaan. (Jawahir)

 

Hari Pers Nasional: Jurnalis Nurul Jadid Bentuk APNJ

Nurul Jadid.net-Memperingati Hari Pers Nasional, Jumat (9/02/2018), media PP Nurul Jadid, baik tingkat Sekolah Lanjut Menengah Pertama (SLTP), Sekolah Lanjut Menengah Akhir (SLTA), wilayah-wilayah yang ada di PP Nurul Jadid dan Lembaga Pers Mahasiswa UNUJA membentuk Aliansi Pers Nurul Jadid (APNJ).

Dimotori oleh LPM ALFIKR, 26 media PP Nurul Jadid yang hadir, mengadakan istighosah bersama di mushalla UNUJA sekaligus menyatakan akan berkomitmen membangun media yang menyebarkan informasi berimbang dan mengandung dakwah kebangsaan.

Setelah selesai istighosah, anggota APNJ melakukan tanda tangan sebagai bentuk komitmen menolak isu SARA dan hoax. Seusai itu semua anggota APNJ membaca pernyataan yakni  menjaga marwah jurnalistik, menolak berita-berita bohong dan isu SARA serta menebarkan dakwah kebangsaan melalui tulisan.

Pada peringatan Hari Pers Nasional HPN itu, Wakil Rektor III UNUJA, Fadli Hidayat turut hadir memberikan sekilas penjelasan pentingnya peran media ditengah banjir informasi dimedia sosial.

Usai membaca surat pernyataan, APNJ melakukan shering bersama terkait kendala-kendala yang dhadapi. Dalam shering itu, anggota APNJ berharap agar pondok pesantren Nurul Jadid memberikan dukungan berupa kartu identitas resmi APNJ yang diakui secara resmi. Ini untuk memudahkan kinerja jurnalis santri.

“Selama ini, kalau ada tugas menyelesaikan tulisan dan meliput di lingkungan pesantren, kami selalu kesulitan akses,” kata Hasan, redaksi koran Salsabila MAK. (Badrus)

Pertemuan Terbatas P4NJ Banyuwangi

P4NJ Banyuwangi Adakan Rapat di ex Lokalisasi

nuruljadid.net – Dalam upaya penyegaran organisasi dan koordinasi program Pengurus Pembantu Pondok Pesantren Nurul Jadid (P4NJ), Forum Komunikasi Santri (FKS) dan Pondok Pesantren Nurul Jadid, Pengurus P4NJ Banyuwangi, Ahad (04/02/2018) menggelar pertemuan terbatas di PP. Darul Quran Wad Dakwah, Desa Gendoh Kecamatan Sempu Kabupaten Banyuwangi.

Dalam pertemuan itu, dihadiri langsung oleh pengurus P4NJ Banyuwangi, Ustadz Rouf (ketua), KH. Holilurrahman (Rektor IAI Ibrahimy Genteng), Gus Fathurrozi (Pengasuh PP. Nurul Falah Glenmore), Ustadzah Atiqoh Hamid (Ketua Muslimat/anggota DPRD Banyuwangi) dan sejumlah alumni perwakilan P4NJ Kecamatan.

Tak hanya itu, pertemuan itu juga dihadiri oleh Sekretaris Pesantren PP. Nurul Jadid sekaligus Pembina dari FKS Banyuwangi, Ustad Faizin Syamwil. Dalam sambutannya, Sekretaris Pesantren menyampikan tentang Perkembangan Pesantren saat ini, hirarki kepengurusan serta kerja P4NJ pusat, P4NJ daerah dan Pesantren.

H. Faizin Syamwil, Sekretaris Pesantren PP. Nurul Jadid (kanan) saat menghadiri acara Pertemuan Terbatas P4NJ Banyuwangi

H. Faizin Syamwil, Sekretaris Pesantren PP. Nurul Jadid (kanan) saat menghadiri acara Pertemuan Terbatas P4NJ Banyuwangi

Pertemuan ini menghasilkan rancangan program P4NJ dan FKS Banyuwangi, pertemuan tindak lanjut dengan Pengasuh serta Pengukuhan pengurus baru P4NJ Kabupaten Banyuwangi yang dicanangkan akan digelar pada bulan Syawal 1439 H.

Menariknya, pertemuan ini bertempat di bekas lokalisasi yang lebih dikenal oleh masyarakat Banyuwangi dengan sebutan Komplek WTS Klopoan. Namun, sejak 5 tahun lalu tempat ini sudah berubah menjadi Pondok Pesantren Darul Qur’an Wad Dakwah, yang diasuh oleh Kyai muda Imamuddin Hasani yang juga merupakan salah satu Alumni Pondok Pesantren Nurul Jadid.

Menurut Ustadz Rouf, Ketua P4NJ, penempatan rapat di Pesantren ini juga bermaksud untuk memberikan dukungan moral kepada Kyai Imam dan para santri.

“Sebab sebagai ex lokalisasi, tantangan dan gangguan menghidupkan pesantren ini cukup berat, terutama gangguan pribadi kepada pengasuh Kyai Imam langsung. Jadi harus kita suport,” ujarnya.

Selanjutnya menurut Kyai Imam, Pengasuh yang saat ini juga menjadi wali santri PP. Nurul Jadid menyatakan bahwa lokalisasi ini merupakan salah satu dari 9 lokalisasi yang ditutup oleh Bupati Banyuwangi, Abdullah Azwar Anaz melalui peraturan Bupati. (Qz)

Perayaan HUT LPBA ke 29

Perayaan HUT LPBA ke 29, Berikut Harapan Mereka

nuruljadid.net – Lembaga Pengembangan Bahasa Asing (LPBA) kamis, (01/01/2018) merayakan Hari Ulang Tahun (HUT) ke 29 di Aula SMA Nurul Jadid. Dalam usia yang sudah tak mudah lagi nuruljadid.net menghimpun beberapa harapan dari kalangan – kalangan pecinta LPBA baik dari pengurus aktif hingga kepada alumninya. Berikut harapan dari mereka :

Haris Zainurrifan (Pembantu Direktur LPBA)

“Harapan saya, semoga LPBA kedepannya tambah sukses dan bahasanya tambah luas di lingkungan Nurul Jadid”.

Barirotul Ummah (Ibu Asuh Arab Al – Bayan)

“Semoga LPBA semakin jaya, eksis dan semakin baik lagi kedepannya”

Widiana Sari (Ibu Asuh Inggris Al – Bayan)

“Semoga LPBA menjadi Lembaga Bahasa dari beberapa Bahasa asing yang sesuai dengan visinya yaitu “being of polyglot”. Dan semoga LPBA semakin jaya dan berkarya kedepannya”.

Lukluil Maknunah (Ibu Asuh Arab Al – Hasyimiyah)

“Semoga LPBA kedepannya lebih baik, semakin maju dan berkembang”.

Khotijah (Ibu Asuh Inggris Al – Hasyimiyah)

“Semoga LPBA ini tidak hanya berbahasa, tetapi juga berbahasa dalam da’i – da’i diseluruh dunia dan tetap mengacu kepada syariat islam, syar’i, menginspirasi dan tetap berprestasi”.

Afifah Nur Hanifah (Alumni LPBA tahun 2017)

“Semoga LPBA selalu Berjaya dan selalu lancer”.

Ahmad Sofyan Nadhori (Alumni LPBA tahun 2013)

“Lembaga ini semakin meningkat, maju dan memiliki generasi muda yang berbakat.”

Munawwar Rojabi (Alumni LPBA tahun 2015)

“Semoga LPBA bisa mencetak kader – kader yang lebih bermanfat bagi bangsa dan negara. Dan semoga LPBA semakin maju”.

Direktur LPBA, K. Muhammad Al – Fayyadl juga turut menyampaikan beberapa harapannya yang dikemas dalam sambutan beliau pada acara ceremonial perayaan HUT LPBA ke 29 pada kamis (01/02/2018).

“Happy Anniversary for FLDI untuk semua orang yang berkhidmat yang selama ini telah mengajar semoga ilmu yang diajarkan membawa keberuntungan dan keberkahan bagi anda semua”, cakap Direktur LPBA.

Diusia yang menjelang umur ke 30th, Gus Fayyad (sapaan akrab Direktur LPBA) menyampaikan beberapa hal yang akan dikembangkan dan dilaksanakan oleh LPBA dalam periode ini.

“pada intinya, Nurul Jadid kedepan akan menjadi pesantren dengan nuansa Bahasa – Bahasa asing. Anda (peserta didik LPBA) akan menjadi duta Bahasa, siap-siap dikirim ke luar asrama. Kita akan melakukan dakwah bahasa” tambah Direktur LPBA,” tambah Direktur LPBA. (Qz)

Wilda Ismi Azizah (Sang TA Terbaik)

Wilda Ismi Azizah, Berawal dari Tak Suka, Akhirnya Jadi Cinta

nuruljadid.net – Jangan main – main dengan pandangan pertama, karena dengan pandangan itulah kemudian kita bisa menjadi cinta, begitulah kata – kata yang sering didengar dari kaum muda dan biasanya disebut dengan “cinta pandangan pertama”. Hal itu juga dirasakan oleh Wilda Ismi Azizah.

Sekalipun cinta dalam pandangan pertama, namun objek yang dicintainya berbeda. Azizah, panggilan akrab Wilda Ismi Azizah juga merasakan jatuh cinta pada pandangan pertama, namun bukan kepada sosok pria, melainkan kepada Bahasa.

“Saya sebenarnya tidak suka dengan Bahasa inggris, namun ketika mendengar banyak orang berbahasa Inggris, pada saat itulah saya tertarik untuk mempelajarinya” cakap Azizah.

Azizah, dinobatkan dengan terhormat untuk menyandang gelar sebagai Tugas Akhir (TA) terbaik tahun 2017 pada Peringatan Hari Ulang Tahun Lembaga Pengembangan Bahasa Asing (HUT LPBA) ke 29, Kamis (01/02/2018) di Aula SMA Nurul Jadid.

Selain itu, dia juga menyampaikan tips singkat agar bisa menguasai Bahasa inggris dengan mudah. Dia mengatakan agar dalam belajar Bahasa inggris, hal pertama yang harus dilakukan adalah mencintainya terlebih dahulu.

“Awal mula saya belajar Bahasa Inggris, saya mulai mencitai Bahasa inggris terlebih dahulu tapi jangan lupa bahasa indonesianya” ujar gadis pengandang gelar The Best TA.

Tak menyangka akan mendapatkan gelar TA terbaik, Azizah mengucapkan rasa syukur dan terimakasihnya kepada pembimbingnya yang sudah setia menemaninya dalam merampungkan tugas akhirnya. Dan gelar tersebut Azizah persembahkan untuk kedua orang tuanya.

“Pertama, prestasi TA Terbaik ini saya persembahkan kepada kedua orang tua saya. Kedua, saya persembahkan untuk pembina saya karena beliau telah memberikan support ke saya dan beliau juga rela memberikan waktu luangnya kepada saya sepulang les jam 10 malam hanya untuk memberikan kritikan kepada TA saya dan yang terakhir pasti kepada teman – teman saya” cakap gadis yang berasal dari Jember tersebut kepada wartawan nuruljadid.net.

Gadis kelahiran Jember, 02 Desember 2000 tersebut juga menyampaikan harapannya kepada LPBA di HUT ke 29.

“Harapan kepada LPBA pastinya sukses selalu dan jangan lupa untuk menciptakan seseorang yang lebih berkarakter dan sebagai pemimpin dunia pastinya” harap Azizah, gadis yang juga memiliki skill di beberapa Bahasa Asing lainnya. (Qz)

Biodata WIlda Ismi Azizah (The Best Tugas Akhir)

Biodata WIlda Ismi Azizah (The Best Tugas Akhir)

Nurul Jannah berbagi tips dan trik belajar bahasa inggris dengan mudah

3 Trik Mudah Belajar Bahasa Inggris Ala Nurul Jannah

nuruljadid.net – Menyandang predikat sebagai Bintang Pelajar Bahasa Inggris di Lembaga Pengembangan Bahasa Asing (LPBA) tahun 2017, Nurul Jannah berbagi cerita tentang cara belajar dan menguasai bahasa inggris. Ia mengatakan bahwa sebenarnya bahasa itu adalah dunia kita. Dia mengatakan bahwa langkah mudah dalam belajar Bahasa terutama Bahasa inggris adalah dengan mengetahui dasar – dasarnya terlebih dahulu kemudian istiqomah dan yang terakhir adalah berdo’a kepada Tuhan Yang Maha Kuasa.

“Sebenarnya bahasa itu adalah dunia kita. Jadi kita hanya perlu memnguasai dasar-dasarnya. Seperti vocab dasar grammar dasar begitu juga dengan writing dasar. Untuk mengembangkan itu, kita hanya perlu melakukan peningkatan kebahasaan kita dengan cara belajar setiap harinya tanpa batas. Yang kedua adalah istiqomah. Setelah itu yang perlu kita lakukan berdo’a kepada Yang Maha Kuasa. Mengapa demikian? ketika kita telah berusaha untuk belajar dan sudah istiqomah, tetapi kita masih perlu untuk berdo’a agar ilmu kita bisa berguna,” cakap gadis kelahiran Probolinggo, 05 Oktober 2001 tersebut kepada wartawan nuruljadid.net.

Gadis yang berdomisili di kamar Pensylvaniadaerah Laila United tersebut mempersembahkan gelar yang didapatkan kepada orang tuanya yang selama ini telah men-support dirinya selama belajar Bahasa asing hingga saat ini.

“saya persembahkan gelar ini kepada kedua orang tua saya yang telah men-support saya dari belakang sehingga saya mampu belajar dengan istiqomah dan mampu mencapai prestasi ini. Yang kedua kepada teman saya yang bisa men-support saya untuk bersaing memperebutkan bintang pelajar ini,” cakapnya.

Diakhir, gadis asal Kotaanyar Probolinggo ini juga turut menyampaikan harapannya kepada LPBA yang telah berumur 29 tahun.

“Saya berharap agar LPBA bisa menjadi Lembaga yang lebih berkembang lagi bukan hanya 2 bahasa saja, melainkan penuh dengan warna warni Bahasa yang dapat mencerahkan Nurul Jadid ini,” harapnya, Jum’at (02/02/2018). (Qz)

Biodata Nurul Jannah (Bintang Pelajar Bahasa Inggris)

Biodata Nurul Jannah (Bintang Pelajar Bahasa Inggris)

K. Muhammad Imdad Robbani (Gus Amak) pada saat menjadi penyaji di acara Talk Show HUT LPBA ke 29

K. Muhammad Imdad Robbani; Cinta itu Menuntut Anda untuk Berbuat Semua yang Anda Bisa Demi apa yang Anda Cintai

nuruljadid.net – Menjadi polyglot atau orang yang mampu menguasai banyak Bahasa dengan kemampuan berbahasa dengan baik merupakan hal yang akhir – akhir ini menjadi buah bibir di khalayak umum. Oleh karena itu, dalam mensukseskan program yang telah dicanangkan yakni peserta didik LPBA mampu berkomunikasi dengan 2 bahasa sekaligus (Arab dan Inggris) Jum’at, (02/02/2018) LPBA mengadakan kegiatan Talk Show yang dikemas dengan perayaan HUT LPBA ke 29 di Aula SMA Nurul Jadid.

Dalam pelaksanaannya, salah satu penyaji dalam kegiatan Talk Show yang bertemakan “Being of Polyglot” ini adalah K. Muhammad Imdad Robbani, dewan pengasuh dan Kepala Biro Kepesantrenan PP. Nurul Jadid.

Dalam penyajiannya, sesuai dengan pengalaman, beliau juga berbagi tips untuk mampu belajar dan menguasai Bahasa asing lebih dari satu Bahasa. Beliau menyampaikan bahwa sebelum menguasai salah satu Bahasa yang dipelajari secara penuh, maka jangan beralih kepada Bahasa asing lainnya. Karena otak memiliki batas kemampuan.

“Sebelum kita mencapi level paling tidak intermediate yang sudah tidak bermasalah dengan grammar dan vocab yang umum, sebaiknya jangan belajar 2 atau lebih bahasa lainnya kecuali anda jenius. Sebaiknya jangan mencampur Bahasa dengan seperti itu,” cakap beliau dengan tersenyum.

K. Muhammad Imdad Robbani (Gus Amak) pada saat menjadi penyaji di acara Talk Show HUT LPBA ke 29

K. Muhammad Imdad Robbani (Gus Amak) pada saat menjadi penyaji di acara Talk Show HUT LPBA ke 29

“Jadi kalau satu Bahasa sudah mampu membaca dan mendengarkan dengan baik, maka silahkan ke Bahasa satunya. Karena otak kita bukan alat perekam yang dapat merekam 2 hal sekaligus dengan sama baiknya. Otak kita butuh penyesuaian. Karena struktur Bahasa Arab dan Inggris berbeda,” tambah beliau.

Selain itu, merespon pertanyaan dari peserta didik LPBA pada penyajian sebelumnya yang berisikan tentang Batasan maksimal untuk beralih Bahasa, Gus Amak, sapaan akrab K. Muhammad Imdad Robbani menyampaikan standar maksimal untuk beralih Bahasa. Yang menjadi acuan untuk beralih Bahasa adalah ketika mampu memahami isi dari Simple English di Wikipedia.

“Jadi pastikan dulu ini lewat, ketika anda membaca simple English dari halaman Wikipedia anda sudah bisa membacanya dengan baik, lalu kemudian sedikit anda tambah dengan pelajaran baru, baru anda pindah ke Bahasa lainnya. Kalau yang Arab, bisa menggunakan Bahasa yang ada dalam kitab fathul qorib (untuk baca) karena kitab fathul qorib tidak terlalu rumit bacaannya,” ujar Gus Amak.

“Bahasa itu adalah habbit (kebiasaan). Kalau anda memang serius belajar Bahasa Asing (Arab atau Inggris), jangan sisakan waktu nganggur sedikitpun kecuali anda belajar Bahasa itu. Jika anda serius dalam belajar Bahasa, maka anda akan melakukan semua hal supaya anda bisa,” tambah Beliau.

Dalam pelaksanaannya, ketika mempelajari lebih dari satu Bahasa, maka Bahasa yang sebelumnya dipelajari terkadang sedikit – demi sedikit akan hilang dengan sendirinya begitulah kata Nafi’ Afifuddin Zuhud, moderator pada acara tersebut. Menanggapi kasus tersebut, Gus Amak kembali membagikan tipsnya agar Bahasa yang dipelajari sebelumnya tidak hilang berdasarkan pengalaman beliau.

“Memang harus dasarnya cinta. Cinta itu menuntut anda untuk berbuat semuanya yang anda bisa demi apa yang anda cintai. Jika anda cinta akan Bahasa, maka anda akan melakukan semuanya untuk Bahasa. Ketika anda ingin beralih kepada pembelajaran Bahasa selanjutnya, pastikan Bahasa sebelumnya yang anda kuasai itu sudah sampai pada level yang pre-advanced (sudah lewat intermediate tapi masih belum advanced),” dawuh beliau

“Pertama harus cinta dengan Bahasa yang anda pelajari itu dan pastikan ketika anda akan beralih kepada Bahasa lain, Bahasa yang dipelajari sebelumnya sudah cukup untuk ditinggalkan,” tambah Gus Amak sekaligus mengakhiri kegiatan penyajian tersebut. (Qz)

K. Muhammad Imdad Robbani (Gus Amak) pada saat menerima penghargaan dari Direktur LPBA di acara Talk Show HUT LPBA ke 29

K. Muhammad Imdad Robbani (Gus Amak) pada saat menerima penghargaan dari Direktur LPBA di acara Talk Show HUT LPBA ke 29

Ahmad Firman Satrio saat menjadi penyaji di HUT LPBA ke 29

29th FLDI Anniversary, “On Being Polyglot”

nuruljadid.net – Masih digemerlap bahasa, Lembaga Pengembangan Bahasa Asing (LPBA) Pondok Pesantren Nurul Jadid Paiton Probolinggo Jum’at (02/02/2018) kembali memperingati hari jadinya yang ke 29 th di Aula SMA Nurul Jadid. Penuh semangat dan motivasi berbeda dengan balutan talk show bertema “on being polyglot” (cara mudah mempelajari banyak bahasa) yang dihadiri oleh beberapa penyaji spektakuler.

Beberapa tips dan motivasi menarik mengawali talk show pagi ini dari bapak Ahmad Firman. Beliau menyampaikan bahwa “Setiap bahasa itu unik, sehingga sesulit apapun bahasa yang kita pelajari tapi kalau kita menanamkan fikiran bahwa bahasa itu mudah maka akan mudah. Alias cintai dulu bahasa itu! Kalau sudah cinta, akan senang mempelajarinya”.

“Sebenarnya tips mempelajari banyak bahasa itu mudah dan mungkin teman-teman sudah tau. salah satunya adalah pertama, ligkungan (baik keluarga maupun masyarakat sekitar).  Kedua, Perbanyak membaca, apa saja bentuknya! Baik buku, koran, majalah dan lainnya. Ketiga, Fokus dan step by step/ perlahan-lahan tapi pasti,” semangat beliau.

“tapi yang perlu diingat adalah ketika lingkungan kita tidak mendukung untuk belajar dan mengembangkan bahasa, jangan lalu putus asa. Melainkan kita bisa membangun lingkungan bahasa itu dari diri kita sendiri dengan konsisten dalam bahasa yang kita tekuni melalui beberapa cara seperti memperbanyak menghafal kosa kata, membaca dan menulis,” tambah beliau.

Ahmad Firman Satrio pada saat menerima piagam penghargaan dari Direktur LPBA

Ahmad Firman Satrio pada saat menerima piagam penghargaan dari Direktur LPBA

Dengan modal tips yang saya miliki, ada beberapa manfaat yang saya rasakan dan dapatkan dari memahami banyak bahasa. “Selain dari sebatas menambah banyak teman, manfaat besarnya kita akan mudah mengambil hati mereka sehingga semakin akrab, dipercaya, dan peluang kerjapun semakin besar,” tutur beliau.

Dalam penyajiannya, beliau juga memaparkan bagaimana cara mudah untuk mempelajari Bahasa asing lebih dari 2 bahasa dengan tetap tidak melupakan Bahasa asing yang sebelumnya dipelajari.

“dalam mempelajari banyak Bahasa bahkan bisa menguasai Bahasa Asing lebih dari 2 bahasa tentunya diawal yang harus kita terapkan adalah cinta, cinta akan Bahasa yang kita pejalari. Karena berawal dari cinta kita akan mudah mendapatinya. Selain itu, pastikan terlebih dahulu Bahasa asing yang sebelumnya dipelajari sudah mencapai level Intermediate yang mana pada level itu kalian rasa sudah pantas untuk ditinggalkan belajar Bahasa asing lainnya” ujar penyaji.

Dalam pelaksanaan kegitan itu, Nampak sekali antusias para peserta didik untuk mengetahui lebih dari satu Bahasa. (NakBali/Qz)

K. Muhammad Al - Fayydl, Direktur LPBA pada saat sambutan

K. Muhammad Al-Fayyadl; Bahasa – Bahasamu adalah Kompas Dunia

nuruljadid.net – Setiap orang pasti mempunyai hari yang spesial baginya, hari yang melemparnya jauh ingatan kebelakang, saat ia dilahirkan ke dunia ini, ketika hari itu datang, setiap orang pun kembali mengangkat tangan – tangan jemarinya, untuk menghitung kembali tahun – tahun yang telah ia lewati di muka bumi ini, ya biasanya hari itu disebut dengan hari ulang tahun.

Dan kali ini, pengurus Lembaga Pengembangan Bahasa Asing (LPBA) mengadakan acara Hari Ulang tahun LPBA yang ke 29, yang dihadiri oleh Direktur LPBA K. Muhammad Al- Fayyadl, dalam kegiatan tersebut beliau mewarnainya dengan sambutan, dalam sambutannya beliau menyampaikan bahwa prospek kedepannya bagi LPBA itu bisa men-sharing ilmu bahasanya ke seluruh wilayah – wilayah yang ada di PP. Nurul Jadid.

“Yang pertama, kita akan melirik potensi – potensi yang ada di PP. Nurul Jadid tidak hanya pada bahasa Arab atau Inggris. Diawal kepemimpinan ini LPBA mendapat amanah untuk juga bisa mengkoordinir membantu bahasa – bahasa asing yang ada di daerah atau wilayah lain,” terang beliau, Kamis (02/02/2018).

“pada intinya, Nurul Jadid kedepan akan menjadi pesantren dengan nuansa Bahasa – Bahasa asing. Anda (peserta didik LPBA) akan menjadi duta Bahasa, siap-siap dikirim ke luar asrama. Kita akan melakukan dakwah bahasa” tambah Direktur LPBA.

Aktivitas yang dimulai pukul 20.15 WIB tersebut, beliau juga menyampaikan penambahan armada bahasa asing lagi untuk kemajuan LPBA kedepannya terutama Bahasa yang sudah mulai pamor di kancah internasional.

“Ada hal – hal yang perlu kita miliki yakni Bahasa – Bahasa yang sudah mulai pamor di dunia internasional. Saya menyebutkan satu contoh yang sekarang mulai berkembang khususnya di SMA Nurul Jadid yaitu Bahasa Mandarin. Insya Allah LPBA akan mengajarkan Bahasa Mandarin” cakap Direktur LPBA dengan penuh harap.

Dalam sambutannya pula, beliau memaparkan progress LPBA dalam periode ini. Beliau menyampaikan LPBA akan berkenalan dengan salah satu Bahasa – Bahasa yang mulai dipakai di negara berkependudukan islam.

“Sekarang, negara negara islam semakin mulai muncul ke permukaan di dunia ini. Dan sekarang ketika kita menjadi ukhuwah Islamiyah dengan mereka yang ada diluar negeri, mau tidak mau kita harus tau dengan Bahasa mereka. Dalam periode ini dalam 3 – 4 tahun kedepan, Insya Allah kita akan mulai berkenalan dengan salah satu Bahasa yang mulai dipakai dinegara berpenduduk islam yaitu Bahasa Turki. Insya Allah kita akan mencoba menjajaki salah satu Bahasa – Bahasa yang dipakai di negara berpenduduk islam,” cakap Beliau dengan senyuman.

K. Muhammad Al - Fayydl, Direktur LPBA pada saat sambutan

K. Muhammad Al – Fayydl, Direktur LPBA pada saat sambutan

Direktur LPBA juga menyampaikan sekilas tentang kegiatan yang akan dilakukan oleh LPBA di ulang tahun yang ke 30 dan itu merupakan tugas bagi seluruh pengurus LPBA. Beliau berkata dalam menyemarakkan ulang tahun LPBA yang ke 30, Pekan Bahasa tidak hanya berlaku bagi peserta didik LPBA namun juga berlaku untuk seluruh santri Nurul Jadid.

“Insya Allah di ulang tahun yang ke 30 kita akan membuat agenda yang lebih besar lagi. Insya Allah kita akan bikin pekan Bahasa bukan hanya untuk peserta didik LPBA namun untuk santri se Nurul Jadid. Anda sebagai duta Bahasa harus bisa menunjukkan bahwa belajar Bahasa asing tidak hanya bermanfaat bagi masa depan saja namun juga membawa manfaat bagi keagamaan. Insya Allah generasi kedepan akan menjadi generasi yang polyglot,” pungkas Direktur LPBA yang disambut dengan applause gemuruh oleh seluruh masyarakat LPBA.

Sebagai Direktur LPBA, beliau juga ingin memperkenalkan dan melestarikan bahasa – bahasa nusantara, seperti bahasa sunda, melayu, jawa, Madura, sulawesi dll. Beliau menginginkan agar dalam mempelajari Bahasa asing, Bahasa ibu tetap dilestarikan dan digunakan. Salah satu contoh yang beliau paparkan adalah melakukan orasi dengan berbahasa asing yang disertakan Bahasa nusantara sebagai subtitle. Tak hanya itu, sebagai penutup sambutan sebagai Direktur LPBA, beliau menyebut motto baru LPBA yang akan mulai dikenakan.

“dalam motto baru yang akan mulai kita kenakan adalah “Bahasa – bahasamu adalah kompas dunia”” pungkas beliau dengan penuh semangat.

Diakhir sambutannya beliau berkata Happy Anniversary for FLDI untuk semua orang yang berkhidmat yang selama ini telah mengajar semoga ilmu yang diajarkan membawa keberuntungan dan keberkahan bagi anda semua.

“Dari kampung, dari sebuah desa yang bernama Karanganyar, dari sebuah Kecamatan yang bernama Paiton dan dari sebuah Pondok Pesantren yang ada dipinggir laut yang bernama Pondok Pesantren Nurul Jadid. Biarpun ada di kampung tapi insya Allah dengan jembatan Bahasa, anda akan melanglang dunia,” ujar beliau sekaligus memotivasi seluruh masyarakat LPBA. (Qz/Salim)

Sambut Gerhana Bulan, PP. Nurul Jadid Gelar Shalat Gerhana

Sambut Gerhana Bulan, PP. Nurul Jadid Gelar Shalat Gerhana

nuruljadid.net – Fenomena gerhana bulan total yang terjadi pada tahun 2018 ini dimanfaatkan oleh Pondok Pesantren Nurul Jadid untuk melaksanakan shalat gerhana bulan yang bertempat di masjid jami’ Nurul Jadid.

Pelaksanaan shalat gerhana bulan tersebut dimulai pada pukul 20.15 WIB yang dipimpin langsung oleh Pengasuh PP. Nurul Jadid, K.H. Zuhri Zaini. Sebelum mengawali shalat gerhana bulan beliau menjelaskan tentang anjuran shalat ketika ada gerhana bulan maupun matahari.

“Didalam agama kita (islam) ketika terjadi gerhana bulan maupun matahari kita dianjurkan untuk berdzikir yaitu antara lain dengan shalat, maksudnya dari shalat itu supaya kita nyambung kepada Allah SWT, bahwa alam ini yang menciptakan dan mengatur  itu Allah,” terang beliau, Rabu (31/01/2018).

Dalam pelaksanaannya Shalat gerhana bulan tersebut,  terdapat tambahan khutbah yang dipimpin oleh KH. Zuhri Zaini dan Ust. Sudirman bertugas sebagai bilal dari khutbah tersebut.

Pasca Shalat, beliau menasehati para santri dan asatids yang hadir dalam kegiatan tersebut untuk mengambil hikmah dari gerhana bulan tersebut.

“Jadi memang terjadinya gerhana ini suatu sunnatullah tapi kita kembalikan semuanya kepada allah swt. dengan banyak berdzikir dan mengambil pelajaran bahwa kalau Allah itu bisa menghilangkan sinar pada bulan,  dan tentu untuk mengurungkan Adzab kepada kita dan tentu berpuasa juga. oleh karena itu kita jadikan ini sebagai suatu pelajaran bahwa kita ini sebagai makhluk-Nya dan sebagai hamba-Nya tentunya kita harus bertaqwa dan menjalankan semua perintah – perintah-Nya,”tutur beliau. (Ahmad)

 

KH. Moh. Zuhri Zaini

P4NJ | KH. Moh. Zuhri Zaini; Berjamaah Merupakan Perintah Agama

Nuruljadid.net – Untuk menggapai cita-cita besar kita tidak mungkin bisa sendiri-sendiri atau kelompok-kelompok oleh karena itu kita harus bersama-sama (berjamaah), itulah pesan yang disampaikan Pengasuh ketika Pelantikan Pembantu Pengurus Pondok Pesantren Nurul Jadid (P4NJ) Kecamatan Se-kabupaten Situbondo di Masjid Jami’ Nurul Jadid. Minggu (28/01/2018)

Pengasuh menyampaikan satu ayat Alquran Wa’tashimu Bi Hablillahi Jamian, “Berpegang-teguhlah kamu pada tali Allah, dan jangan bercerai-berai”? (Ali Imran 3:103) perintah tersebut untuk berpegang teguh pada agama Allah, tapi dilakukan secara bersama-sama.

“Sebab tidak mungkin kita sendiri-sendiri, untuk sholat saja kalau kita sendirian itu kurang sempurna, begitu juga didalam keluarga kalau sendirian ya tidak bisa, pasti ada suami dan istri, jadi semua ini serba berjamaah,” Dawuh Pengasuh dihadapan ratusan pengurus P4NJ yang akan dilantik ini

Pangasuh mengharapkan bahwa P4NJ bukan hanya merupakan Organisasi Alumni, tapi siapapun bisa ikut didalamnya dan sesuai dengan namanya Pembantu Pengurus Pondok Pesantren Nurul Jadid

“Siapapun orangnya dengan senang hati yang ingin membantu pesantren baik alumni maupun simpatisan ya monggo dipersilahkan” harapnya kepada masyarakat umum

Menurut beliau tentu kita ingin bermanfaat pada diri kita, keluarga, masyarakat, bahkan kepada bangsa dan Negara, sesuai dengan panca kesadaran santri anatara lain kedaran bermasyarakat, berbangsa dan bernegara “Untuk itu kita tidak mungkin untuk sendiri-sendiri” tegas KH. Zuhri pengasuh Pondok Pesantren Nurul Jadid

Penulis : Yani

Editor : Muhammad Nuris

Pelantikan Pengurus P4nj Situbondo

Secercah Impian Pasca Pelantikan

nuruljadid.net – Alumni juga memiliki peran penting dalam mengembangkan kiprah Pondok Pesantren dalam menjalankan visi dan misinya. Contohnya adalah pengembangan potensi – potensi dalam aspek perkembangan ekomoni pesantren. Hal itu disampaikan oleh Ketua P4NJ Pusat, KH. Junaidi Mu’thi dalam acara Pelantikan Pengurus P4NJ Kecamatan se Kabupaten Situbondo, Ahad (28/01/2018) di Masjid Jami’ Nurul Jadid Lantai II.

“Kalau PP. Sidogiri punya Basmalah, kita akan punya Hamdalah” ujar Ketua P4NJ dengan penuh senyuman.

Sekalipun terucap degan nada santai, hal itu merupakan salah satu program yang akan dijalankan oleh kepengurusan P4NJ Pusat kedepan. Program tersebut mendapatkan respon yan positif dari Pengasuh dan Kepala Pesantren PP. Nurul Jadid. Selain memprogramkan pembangunan koperasi Hamdalah, program pengembangan ekomoni juga telah dilakukan oleh P4NJ Situbondo dengan dibuktikan adanya devisi Lembaga Amil Zakat, Infaq, Shadaqoh dan Wakaf (LAZISKAF) dalam sturktur pengurus.

“Di Situbondo sudah dibentuk badan LAZISKAF seperti halnya di Pondok Pesantren Nurul Jadid ini artinya paling tidak menggambarkan bahwa kita sudah siap untuk  meghimpun kekuaatan ummat dalam hal pendanaan wajib atau sunnah apakah zakat, infaq atau lainnya. Dan tentu ketika itu sudah terkumpul tentu kita telah memiliki perhatian dan kepedulian terhadap saudara saudara kita yang Mustadh’afin,” Ujar KH. Abdul Hamid Wahid selaku Kepala Pesantren PP. Nurul Jadid.

“mungkin suatu saat saudara saudara kita dari Situbondo sudah akan berfikir mengirim tenaga-tenaga atau kader-kadernya yang terbaik tapi tidak mampu ke Nurul Jadid dan itu didanai dan dibantu oleh hasil penghimpunan dana,” tambah KH. Hamid, sapaan akrab Kepala Pesantren.

“Kita harapkan pengalaman kelebihan-kelebihan di masing masing daerah saling sumbang dan tentu misalnya secara ekonomi ini berarti jaringan pasar dan jaringan ekonomi yang bisa saling melengkapi,” lanjut KH. Hamid menyampaikan harapannya.

KH. Junaidi Mu’thi pun ikut menyampaikan harapan pasca pelantikan pengurus P4NJ Kecamatan se Kabupaten Situbondo pada saat terwawancara oleh wartawan nuruljadid.net.

“Dengan adanya kegiatan ini saya harapkan dapat mempompa P4NJ di kota-kota yang lain untuk lebih semangat dalam membantu pesantren” ujar beliau. (Qz)

Pelantikan Pengurus P4nj Situbondo

Pesantren Nurul Jadid Canangkan Pertemuan Alumni se Nasional

nuruljadid.net – Selain memiliki fungsi tarbiyah watta’lim, Pesantren juga memiliki 3 fungsi lainnya, yaitu pelayanan, pengkaderan dan dakwah begitulah dawuh dari KH. Abdul Hamid Wahid, Kepala Pesantren Pondok Pesantren Nurul Jadid Paiton Probolinggo dalam acara pelantikan pengurus P4NJ Kecamatan se Kabupaten Situbondo, Ahad (28/01/2018) di Masjid Jami’ Nurul Jadid lantai II.

PP. Nurul Jadid yang pada saat ini berumur 68 tahun telah menghasilkan beberapa alumni yang tersebar di pelosok–pelosok Nusantara. Dengan banyakya alumni yang sudah tersebar, maka Pengurus Pondok Pesantren Nurul Jadid berinisiatif untuk mengadakan pertemuan alumni PP. Nurul Jadid se Nasional.

Munculnya inisiatif tentang pertemuan alumni PP. Nurul Jadid se-Nasional disebabkan banyakya alumni Nurul Jadid yang memiliki semangat dan antusias untuk berkembang lebih baik lagi. Hal itu disampaikan oleh KH. Abdul Hamid Wahid ketika pelaksanaan pelantikan pengurus P4NJ Kecamatan se-Kabupaten Situbondo.

“Saya salah satunya pernah ke Bali dan Kalimantan, para alumni sangat antusias terutama dalam mengapresiasi kepada perkembangan alumni terutama didaerah Situbondo dan Bondowoso. Mereka ingin bagaimana berkembang leih baik. Kami menampung masukan-masukan dari para alumni dan salah satu masukan yang berkembang dari beberapa kunjungan adalah harpan bahwa adanya pertemuan P4NJ dan alumni tingkat Nasional,” ujar Kepala Pesantren.

Hal tersebut telah dikonsultasikan kepada Pengasuh PP. Nurul Jadid, KH. Moh. Zuhri Zaini dan rencananya akan dilaksanakan dalam jangka waktu satu atau bulan kedepan dengan beberapa pesiapan yang matang terutama kesiapan P4NJ Pusat selaku pelaksana kegiatan.

Hal itu senada dengan apa yang disampaikan oleh Ketua Pengurus Pembantu Pondok Pesantren Nurul Jadid (P4NJ) Pusat, KH. Junaidi Mu’thi ketika ketika bertemu dengan wartawan nuruljadid.net. Beliau menyampaikan bahwa P4NJ Pusat akan memprogram dan melaksanakan kegiatan tersebut.

“Kegiatan pertemuan alumni se-Nasional tersebut merupakan kegiatan pesantren dan ditampung serta akan dilaksanakan secepatnya oleh P4NJ Pusat. Tak hanya itu, bisa saja kegiatan pertemuan terebut bertajuk reuni akbar alumni Nurul Jadid se Nasional,” ujar KH. Junaidi Mu’thi dengan wajah penuh gembira.

Selain itu, kegiatan pertemuan tersebut juga merupakan salah satu bentuk kontribusi yang baik dari seluruh alumni Nurul Jadid se-Nasional tak hanya untuk Pesantren namun juga untuk perkembangan masyarakat, bangsa dan Negara.

“Lalu kemudian kita berikan forum ini, bagaimana P4NJ dan alumni memanfaatkan dengan baik pengembangan atau kebersamaan termasuk sub-sub berjejaring antara alumni se Indonesia. Bisa jadi didalamnya berbicara tetang aspek-aspek pendidikan, ekonomi, sosial dll. Intinya, saya kira keberadaan jejearing ini insya Allah jika kita dorong bersama akan bermakna positif dan memberikan kontribusi yang baik bagi perkembangan masyarakat, bangsa dan negara,” ujar KH. Hamid. (Qz)